3.1.1.3 Manual Mutu 2019 Revisi Tien Juni 2019
3.1.1.3 Manual Mutu 2019 Revisi Tien Juni 2019
Kahuripan
Manual Mutu
UPTD Puskesmas
Kahuripan
0|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. PROFIL PUSKESMAS
1) Sejarah Singkat
UPTD Puskesmas Kahuripan berdiri pada tahun 1986 terletak di Jl. Siliwangi
Blk. No. 31 B Kabupaten DT II Tasikmalaya, awalnya berupa Pustu (Puskesmas
Pembantu) dari Puskesmas Tawang yang merupakan bagian dari Kabupaten
Tasikmalaya.. Mulai Tahun 1989 Puskesmas Kahuripan berdiri sendiri menjadi
1|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Puskesmas Induk dengan wilayah kerja yakni Desa Kahuripan dan Desa
Cikalang. Pada Tahun 2001 dibentuk Pemerintahan Kota Tasikmalaya dan
Puskesmas Kahuripan menjadi bagian dari Kota Tasikmalaya dengan alamat Jl.
Siliwangi Blk. No. 31B Kota Tasikmalaya. Pada Tahun 1994 dibangun tempat
bersalin di Puskesmas Kahuripan dan Sejak tahun 2007 Puskesmas kahuripan
menjadi UPTD Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya dengan wilayah kerja
Kelurahan Kahuripan dan Kelurahan Cikalang berupa Puskesmas Tanpa
Perawatan.
Pada tahun 2011 dibangun bangunan untuk tempat perawatan, mulai Tahun
2012 UPTD Puskesmas Kahuripan menjadi UPTD Puskesmas DTP (Dengan
Tempat Perawatan).
Kota Tasikmalaya
3) Kondisi Wilayah
a) Geografis
Tabel 1.1.
DATA LUAS WILAYAH
DI WILAYAH PUSKESMAS KAHURIPAN
NO NAMA KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM2)
1 CIKALANG 27,05
2 KAHURIPAN 13,07
Jumlah 40,12
Sumber Data : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Kec.Tawang
Jumlah Kelurahan
Puskesmas Kahuripan mencakup 2 kelurahan yang ada di Kecamatan Tawang
Gambar 1.1.
Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kahuripan
3|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
b) Data Demografi
Jumlah Penduduk
Tabel 1.2.
Laporan data administrasi kependudukan
Kecamatan tawang
NAMA RW RT JUMLAH PENDUDUK
NO JML KK
KELURAHAN L P TOTAL
1 CIKALANG 14 57 4.087 6.747 6.497 13.244
2 KAHURIPAN 19 109 6.465 10.403 10.423 20.826
JUMLAH 33 166 10.522 17.150 16.920 34.070
Tabel 1.3.
JARAK DAN KETERJANGKAUAN MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
No Kelurahan Jumlah Rata-rata Jarak Rata-rata Waktu Kondisi
RT/RW Terjauh ke Tempuh Ke Keterjangkauan
4|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Fasilitas
PKM Kelurahan
Kesehatan PKM
1 Cikalang 57/14 2 KM 10 menit Mudah
2 Kahuripan 109/19 2 KM 10 menit Mudah
JUMLAH 321/81 5 KM 20 menit Cukup
Sumber Data : Data PKM Kahuripan
Dari tabel diatas Jumlah RT/ RW di Kecamatan Tawang yang merupakan
Wilayah Kerja PKM Kahuripan sebanyak 166/33, jumlah RT/ RW terbanyak
terdapat di kel. Kahuripan sebanyak 109/19 sedangkan RT/ RW yang terkecil
terdapat di kel. Cikalang yaitu sebanyak 57/14.
Jarak dari Puskesmas Kahuripan ke tiap-tiap Kelurahan yang termasuk
Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan adalah sebagai berikut :
1. Kel. Cikalang : 2 Km dapat ditempuh + 10 menit dengan roda empat/dua
2. Kel. Kahuripan : 2 Km dapat ditempuh + 10 menit dengan roda
empat/dua
Untuk Kelancaran Kegiatan dapat dipergunakan Transportasi kendaraan
roda empat dan roda dua
4) Gambaran Khusus
a) Jumlah Tenaga
Tabel 1.4
STANDAR PKM
YANG ADA
SUKWAN
KRNG
CPNS
PNS
PTT
NO
1 Kepala Puskesmas 1 1 1 0
2 Ka Subag TU 1 1 1 0
3 Dokter Umum 2 2 2 0
4 Dokter Gigi 1 1 1 0
5 SKM (gizi) induk dan pustu 1 1 1 0
6 Perawat umum PKM Induk 8 6 6 2
7 Perawat Gigi PKM Induk 3 3 3 0
8 Bidan PKM Induk 5 6 4 2 0
9 Bidan Kelurahan 4 4 4 0
10 Paramedis non Perawatan: 0 0 0 0
11 a. Sanitarian 1 1 1 0
12 b. Pengelola Gizi 2 1 1 1
13 c. Farmasi 2 1 1 1
14 d. Analis 1 - - 1
15 e. Pesuruh (Honor PKM) 1 1 - 0
16 Tenaga Promotor Kesehatan 0 - - 1 0
JUMLAH 33 29 26 1 2 0 5
5|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
(1) Sarana
Tabel 1.5
ANALISA JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 201
14 Pelaksana TU -
15 Pelaksana/supir
16 Penjaga 1 Sukwan
Tabel 1.7
DATA ALAT KLINIS UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN
A. Ruangan Pemeriksaan Umum
Jumlah Peralatan Jumlah Kondisi Alat
Minimal Alat Kebutuhan
NO Jenis Peralatan
Puskesmas Yang Baik Rusak Alat
Rawat Inap Ada
I. Set Pemeriksaan Umum
1 Anuskop 3 buah 2 v 1 buah
2 Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah 0 v 2 buah
3 Bingkai uji-coba untuk pemeriksaan 1 buah 1 v 1 buah
Reaksi
4 Buku Ishihara Tes 1 buah 1 v
5 Corong telinga/Speculum telinga 1 set 1 v 1 buah
ukuran
kecil, besar, sedang 1 buah
6 Emesis basin /Nierbeken besar 1 buah 1 buah
7 Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 set 1 buah
8 Handle kaca laring 1 buah 1 v
9 Handle kaca nasopharing 1 buah 1 v
10 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set 1 v
11 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set 1 buah
12 Kaca pembesar untuk diagnostik 1 buah 1 v
13 Lampu kepala/Head Lamp + Adaptor 1 buah rusak 1 buah
AC/DC
14 Lampu senter untuk periksa/pen light 1 buah 1 v
15 Lensa uji-coba untuk pemeriksaan 1 set 1 v
refraksi
16 Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 1 buah 1 buah
Dioptri
17 Metline ( pengukur lingkar pinggang ) 1 buah 1 buah
18 Opthalmoscope 1 buah 1 buah
19 Otoscope 1 buah 1 buah
20 Palu reflex 1 buah 1 buah
21 Pelilit kapas/Cotton applicator Sesuai kebutuhan 12 pak
22 Skinfold calliper 1 buah 1 buah
23 Snellen Chart 2 jenis (E Chart + 1 buah 1 buah
Alphabet Chart)
24 Spekulum vagina (cocor bebek) 3 buah 1 buah
sedang
25 Spekulum hidung dewasa 1 buah 1 buah
26 Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 rusak 1 buah
27 Stetoskop untuk dewasa 1 buah 1 rusak 1 buah
28 Sudip lidah logam/spatula lidah logam 4 buah 4 buah
panjang 12 cm
29 Sudip lidah logam/spatula lidah logam 4 buah 4 buah
panjang 16,5 cm
30 Tempat tidur periksa dan 1 buah 1 v
perlengkapannya
7|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
8|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
(Mayo- Hegar )
36 Korentang, lengkung, penjepit alat 2 buah
steril (23 CM) 1 1
37 Korentang, penjepit sponge 2 buah 1 1
38 Kursi roda 1 buah 1
39 Lampu kepala 1 buah 1
40 Laringoskop anak 1 buah 1
41 Laringoskop dewasa 1 buah 1
42 Laringoskop neonatus bilah lurus 1 buah 1
43 Magill Forceps 3 buah 3
44 Nebulizer 1 buah 1
45 Otoskop 1 buah 1
46 Palu reflex 1 buah 1
47 Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah 1 2
48 Pinset anatomis, 14,5 cm 3 buah 1 2
49 Pinset anatomis, 18 cm 3 buah 1 2
50 Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah 1 2
51 Pinset bedah, 18 cm 3 buah 3
52 Pinset epilasi 1 buah 1
53 Pinset telinga 1 buah 1
54 Pinset insisi Hordeolum/ Chalazion 1 buah 1
55 Resusitator anak-anak & sungkup 1 buah 1
56 Resusitator dewasa & sungkup 1 buah 1
57 Resusitator neonatus & sungkup 1 buah 1
58 Retraktor, pembuka kelopak mata 1 buah 1
59 Semprit gliserin 1 buah 1
60 Silinder korentang steril 1 buah 1 1
61 Skalpel, tangkai pisau operasi 3 buah 1
62 Spalk 1 buah 1
63 Spekulum hidung 1 buah 1
64 Spekulum mata 1 buah 1
65 Sphygmomanometer untuk anak 1 buah 1
66 Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 1
67 Stand lamp untuk tindakan 1 buah 1
68 Standar infus 2 buah 1
69 Steteskop anak 1 buah 1
70 Steteskop dewasa 1 buah 1 1
71 Steteskop janin/Laenac 1 buah 1
72 Suction pump (alat penghisap) 1 buah 1 1
73 Sudip lidah logam/Spatula lidah 4 buah
logam panjang 12 cm 1 3
74 Sudip lidah logam/Spatula lidah 4 buah
logam panjang 16,5 cm 1 3
75 Tabung oksigen dan regulator 1 buah 1 1
76 Tempat tidur periksa dan 1 buah
perlengkapannya 1
77 Termometer anak 1 buah 1
78 Termometer dewasa 1 buah 1 1
79 Timbangan anak 1 buah 1 1
80 Timbangan dewasa 1 buah 1 1
81 Tissue Forceps 1 buah 1
82 Torniket karet 1 buah 1
83 Usungan (brankar ) 1 buah 1 1
D. Ruangan Persalinan
Tabel 1.10
11 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Jml Kebutuhan
Jumlah Peralatan Kondisi Alat
Alat Alat
No Jenis Peralatan Minimal Puskesmas
Yang
Rawat Inap
Ada Baik Rusak
I. Set Kesehatan Gigi & Mulut
1 Atraumatic Restorative Treatment 1 Buah 1 Buah
(ART)
· Enamel Access Cutter 1 Buah 1 Buah
· Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah 1 Buah
Ukuran Kecil (Spoon Excavator Small)
· Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah 1 Buah
Ukuran Sedang (Spoon Excavator
Medium)
· Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah 1 Buah
Ukuran Besar (Spoon Excavator
Large)
· Double Ended Applier and Carver 1 Buah 1 Buah
· Spatula Plastik 1 Buah 1 Buah
· Hatchet 1 Buah 1 Buah
· Batu Asah 1 Buah 1 Buah
2 Bein Lurus Besar 1 Buah 1 1 Buah
3 Bein Lurus Kecil 1 Buah 1 1 Buah
4 Bor Intan (Diamond Bur Assorted) 1set 1set
untuk Air Jet Hand Piece (Kecepatan
Tinggi) (round, inverted dan fissure)
5 Bor Intan Kontra Angle Hand Piece 1 set 1set
Conventional (Kecepatan Rendah)
(round, inverted dan fissure)
6 Ekskavator Berujung Dua (Besar) 5 Buah 5 buah
7 Ekskavator Berujung Dua (Kecil) 5 Buah 5 buah
8 Gunting Operasi Gusi (Wagner) (12 1 Buah 1 Buah
cm )
9 Handpiece Contra Angle 1 Buah 1 1 Buah
10 Handpiece Straight 1 Buah 1 1 Buah
11 Kaca Mulut Datar No.4 Tanpa Tangkai 5 buah 5 buah
12 Klem/Pemegang Jarum Jahit (Mathieu 1 Buah 1 Buah
Standar)
13 Set Kursi Gigi Elektrik yang terdiri dari:
· Kursi Gigi 1 buah 1 1 buah
· Cuspidor Unit 1 buah 1 buah
· Meja Instrumen 1 buah 1
· Foot Controller untuk Hand Piece 1 buah 1 buah
· Kompresor Oilless 1 PK 1 buah 2
14 Jarum exterpasi 1 set 1 set
15 Jarum K-File (15-40) 1 set 1 set
16 Jarum K-File (45-80) 1 set 1 set
17 Light Curing 1 buah 1
18 Mikromotor dengan Straight dan 1 buah
Contra Angle Hand Piece (Low Speed
Micro Motor portable) 1
13 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
14 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
G. Laboratorium
Tabel 2.3
H. Ruangan Farmasi
Tabel 2.4
Jumlah
Peralatan Jml Alat Kondisi Alat
Kebutuhan
No Jenis Peralatan Minimal Yang
Alat
Puskesmas Ada
Rawat Inap Baik Rusak
I. Set Rawat Inap
1 Ari Sound Timer 1 buah 1 buah
2 Baki Instrumen Bertutup 1 buah 1 buah
3 Bak Instrumen Bertutup 30 X 30 1 buah
Cm 1 buah
4 Bisturi No 10 1 kotak 1 kotak
5 Brankar 1 buah 1
6 Gunting Lengkung, Ujung Tajam 3 buah
(Metzenbaum) (18 Cm) 1 2 buah
7 Gunting Lengkung, Ujung 3 buah
Tumpul(Metzenbaum) (18 Cm) 1 2 buah
8 Gunting Lurus, Ujung Tajam 3 buah
(Metzenbaum) (18 Cm) 3 buah
9 Gunting Lurus, Ujung Tumpul 3 buah
(Metzenbaum) (18 Cm) 3 buah
10 Gunting Mayo Lurus/Lengkung 3 buah 3 buah
11 Gunting Pembuka Jahitan, Lurus 3 buah 3 buah
12 Kaca Pembesar 3 buah 3 buah
13 Kanula Hidung 3 buah 3 buah
14 Kateter, Selang Penghisap Lendir 3 buah
Bayi 3 buah
15 Kauter 3 buah 3 buah
16 Klem Agrave, 14 Mm (Isi 100) 3 buah 3 buah
17 Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung 3 buah
Dengan Gigi 1 X 2 (Halstead-
Mosquito) 3 buah
18 Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung 3 buah
Tanpa Gigi (Halstead-Mosquito) 3 buah
19 Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan 3 buah
Gigi 1 X 2 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa
Gigi 1 X 2 3 buah
17 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
20 (Halstead-Mosquito)
21 Klem Arteri, Lurus (Kelly) 3 buah 3 buah
22 Klem/Pemegang Jarum Jahit 3 buah
Dengan Kunci (Baraquer) 1 2 buah
23 Klem/Pemegang Jarum Jahit 3 buah
(Mathieu Standar) 3 buah
24 Klem/Pemegang Silet (Barraquer) 3 buah 3 buah
25 Klem/Penjepit Kain (Kocher- 3 buah
Backhaus)/Duk Klem 3 buah
26 Klep Pengatur Oksigen Dengan 3 buah
Humidifer Korentang, Lengkung,
Penjepit Alat Steril, 3 buah
27 23 Cm (Cheattle)
28 Korentang, Penjepit Sponge 3 buah
(Foerster) 3 buah
29 Inkubator Bayi 1 buah 1 buah
30 Lampu Periksa 1 buah 1
31 Lampu Senter 1 buah 1
32 Manset Anak; Dengan Velecro 1 buah 1 buah
33 Manset Dewasa 1 buah 1
34 Meja Instrumen, Mayo Berstandar 1 buah 1 buah
35 Meja Instrumen/Alat 1 buah 1
36 Nebulizer 1 buah 1
37 Pinset Anatomis, 14,5 Cm 2 buah 1 1 buah
38 Pinset Anatomis, 18 Cm 2 buah 2 buah
39 Pinset Anatomis (Untuk Specimen) 2 buah 2 buah
40 Pinset Bedah, 14,5 Cm 2 buah 1 1 buah
41 Pinset Bedah, 18 Cm 2 buah 1 1 buah
42 Resusitator Untuk Dewasa 1 buah 1
43 Resusitator For Infant 1 buah 1
44 Selang Oksigen 3 buah 3 buah
45 Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 2 buah 2 buah
46 Spalk 1 buah 1
47 Sphygmomanometer 2 buah 1 1 buah
48 Standar Infus sesuai TT sesuai
49 Standar Waskom, Tunggal 1 buah 1
50 Standar Waskom, Ganda 1 buah 1
51 Stetoskop Infant 1 buah 1 buah
52 Stetoskop Anak 1 buah 1 buah
53 Stetoskop Dewasa 1 buah 1
54 Suction Pump 1 buah 1
55 Sonde Dengan Mata, 14,5 Cm 1 buah 1 buah
56 Sonde Pengukur Dalam Luka 1 buah 1 buah
57 Tabung Oksigen 6 Meterkubik Dan 1 buah
Regulator 1
58 Tabung Oksigen 1 Meterkubik 1 buah
Dan Regulator 1
59 Tabung/Sungkup Untuk Resusitasi 2 buah 1 1 buah
60 Termometer Infant 1 buah 1 buah
61 Termometer Dewasa 1 buah, 5 s.d 8 1
62 Tempat Tidur Rawat Inap buah ada
63 Tempat Tidur Rawat Inap Untuk 2 buah
Anak 2 buah
64 Torniket Karet 1 buah 1
65 Tromol Kasa/Kain Steril (125 X 1 buah
120 Mm) 1
18 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Tabel 2.6 Analisa Jumlah Sarana Kendaraan di Puskesmas Kahuripan Tahun 2017
Beberapa sarana prasarana serta Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang
ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas kahuripan sebagai Berikut:
Tabel 2.7 Analisa Jumlah Sarana Kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas
Kahuripan Tahun 2018
1 Puskesmas 1
2 Rumah Sakit 0
4 Klinik/Jml Dokter 12
6 Apotik 5
8 Optik 1
19 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
1 Taman Kanak-Kanak/ RA 8
2 Sekolah Dasar/MI 15
3 SLTP/MTs 3
4 SMA/SMK/MA 5
5 Perguruan Tinggi 2
Dari tabel diatas didapatkan data bahwa sarana kesehatan yang paling banyak adalah
dokter praktek swasta, sedangkan sarana pendidikan yang paling banyak SD/MI.
Tabel 2.9 Analisa jumlah jenis peran serta masyarakat di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Kahuripan Tahun 2018
Dari Tabel diatas didapatkan data bahwa di wilayah kerja Puskesmas Kahuripan
melayani/membina sebanyak 35 posyandu dan 14 posbindu dengan tingkat kemandirian
sebagaimana tergambar dalam tabel berikut:
Tabel 2.10 Analisa Jumlah Sarana Posyandu di Wilayah Kelurahan Kahuripan Tahun 2017
20 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Tabel 2.11 Analisa Jumlah Sarana Posyandu di Wilayah Kelurahan Cikalang Tahun
2017
Wijaya
1 Karoeng 3 I
Kusumah √
2 Mawar Benda 3 II √
RW
3 Kuntum Mekar Benda 5 III
√ Siaga
RW
4 Nusa Indah Cicurug Bata 5 IV
√ Siaga
RW
5 Teratai Cicurug Ojo 4 VA
√ Siaga
6 Anggrek Bulan Cicurug Ojo 2 VB √
RW
7 Dahlia Cikalang Desa 5 VI
√ Siaga
8 Sakura Sindanghurip 3 VII √
RW
9 Cempaka Petir 5 VIII
√ Siaga
10 Bougenville Perum laswi 6 VIII √
RW
11 Melati Cikalang Tengah 1 5 IX
√ Siaga
RW
12 Sekar Arum Cicurug 5 X
√ Siaga
13 Flamboyan Benda 3 XI √
Wijaya
14 Sapta Marga 2 XII
Kusumah √
RW
15 Sedap Malam Ciranjang 3 XIII
√ Siaga
RW
16 Mekar Jaya Cikalang Tengah 2 2 XIV
√ Siaga
21 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
b. Visi
KOTA TASIKMALAYA YANG RELIGIUS, MAJU DAN MADANI
c. Misi
1. Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan berkearifan lokal
2. Memantafkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
3. Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat
4. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
d. Motto
“ Melayani Sepenuh Hati”
e. Tata Nilai
H ( Harmonis) : Seluruh pegawai UPTD Puskesmas Kahuripan berupaya untuk
kerjasama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur baik di lingkungan internal Puskesmas maupun di
lingkungan wilayah kerja , keluarga serta tempat tinggal.
I ( Inovatif) : Setiap pegawai UPTD Puskesmas Kahuripan selalu berupya
untuk melakukan pengembangan pemanfaatan /mobilisasi
pengetahuan, keterampilan kesehatan ( termasuk keterampilan
teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk (barang dan /atau pelayanan), proses dan
/atau sistem yang baru yang memberikan nilai yang berarti atau
secara signifikan dalam kesehariannnya.
R ( Responsif ) : Seluruh pegawai Puskesmas Kahuripan berupaya untuk selalu
cepat tanggap dalam memberikan pelayan pemerintahanan serta
bersegera dalam menghadapi setiap perubahan internal atau pun
eksternal lingkungan Puskesmas atau pun lingkungan eksternal
Puskesmas demi kepentingan dan kemanfaatan individu,
masyarakat
U ( Unggul ) : Setiap pegawai Puskesmas Kahuripan dalam keadaan dan
kondisi apapun tetap berupaya untuk memberikan pengetahuan
keterampilan kesehatan dan teknologi yang terbaik kepada
pasien, keselamatan jiwa dan kesehtan pasien selalu menjadi
22 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
3S:
1. Senyum : gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukan rasa
senang, gembira, suka dan sebagainya dengan cara
mengembangkan bibir sedikit
2. Salam : cara bagi seseorang untuk secara sengaja mengkomunikasikan
kesadaran akan kehadiran orang lain
3. Sapa : perkataan untuk menegur (mengajak bercakap-cakap)
i. Struktur Organisasi
Tugas pokok UPTD Puskesmas Kahuripan adalah sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
tersebut diatas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaiakan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan dan jejaring pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
24 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
25 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
KASUBBAG TU
TUTI SURYASIH
PENANGGUNG JAWAB
MUTU
RINDAWATI, AMD.KEP
0|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
KEPALA PUSKESMAS
Penanggung Jawab
Pelaksana
PENANGGUNG JAWAB
Enok Riwayati
1|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
2|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
3|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
B. RUANG LINGKUP
C. TUJUAN
4|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
5|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
6|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Seksual
47. Permenkes RI NO 269/MENKES/ PER/III/2008 Tentang Rekam Medis
48. Permenkes RI No. 35 Tahun 2014 tentang Standar Kefarmasian Apotek
49. Permenkes RI No. 53 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial
50. Permenkes RI No. 58 TAhun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Perawat Gigi
51. Permenkes RI No. 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perseorangan
52. Permenkes RI No. 21 Thun 2013 Tentang Penanggulangan HIV- AIDS
53. Permenkes RI No. 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Kesling di
Puskesmas
54. Permenkes RI No 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi.
55. Permenkes RI No 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
56. Permenkes RI No 71 Tahun 2016 Tentang Petunjuk teknis penggunaan dana
alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017
57. Permenkes RI No. 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
58. Permenkes RI No 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, penyimpanan,
pemusnahan, dan pelaporan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi.
59. Permenkes RI No. 971/Menkes/PER/XI/2009 Tentang Standar KOmpetensi
Pejabat Struktural Kesehatan.
60. Permenkes RI no 161/Menkes/Per/I/2010 tentang registrasi tenaga
kesehatan
61. Permenkes RI No. 70 Tahun 2013 Tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit
62. Permenkes RI No. 1464/MENKES/PER/2010 tentang Izin dan
Penyelenggara Praktek Bidan
63. Strategi Nasional Pengendalian TB Di Indonesia 2010-2014
64. Peraturan Kepla BKN no 1 Tahun 2013 Tentang Penilaian Kerja PNS
65. Kepmenpan No: Kep/25/M.Pan/2/2004 Tentang Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah
66. Kepmenkes RI NO. 904/MENKES/SK/VII/2010 tentang Difteri
67. Kepmenkes RI no 270/Menkes/SK/III/2007 tentang Rekam medis
68. Kepmenkes RI No. HK. 02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktek
Klinis Bagi Dokter di FKTP
69. Kepmenkes RI Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Standar Instalasi
Gawat Darurat ( IGD ) Rumah Sakit
70. Kepmenkes RI Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009 Tentang pedoman penilaian
kinerja sumberdaya manusia kesehatan di puskesmas.
71. Kepmkenkes RI HK 02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan Praktek
Klinis Bagi Kedokteran Gigi
7|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
9|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
10 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
27. obat simtomatis adalah obat yang berfungsi untuk menghilangkan gejala dari
suatu penyakit. Yang disebut gejala adalah pusing, mual, mulas, lemas, dan
lainnya.
28. Alergi atau hipersensitivitas tipe I (1 dari 4) adalah kegagalan kekebalan tubuh di
mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi
terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan
orang yang bersangkutan bersifat atopik.
29. Radang telinga luar (bahasa Inggris: otitis externa) adalah peradangan telinga
bagian luar. Otitis adalah peradangan pada telinga, sedangkan eksterna artinya
luar. Radang telinga dapat dikategorikan berdasarkan lokasi tempat terjadinya
peradangan.
30. Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti
pada permukaan kulit dan membran mukosa.
31. Akut Pada ilmu kedokteran adalah: serangan deras, aliran pendek, atau replikasi
patogen yang telah melampaui ambang batas sistem kekebalan turunan.
32. Jaringan nekrotik (Eschar) adalah adalah jaringan yang berwarna coklat,
hitam,atau kecoklatan yang menempel secara kuat ke dasar luka atau tepi luka.
33. Infeksi adalah masuk dan berkembangnya agen infeksi ke dalam tubuh seseorang
atau hewan. Pada infeksi yang “manifes”, orang yang terinfeksi tampak sakit
secara lahiriah.
34. Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu
kedokteran tertentu.
35. Miringotomi adalah pembukaan bedah dari gendang telinga untuk melepaskan
tekanan pada telinga tengah.
36. Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran
37. Antipiretik adalah obat yang berkhasiat menurunkan suhu tubuh, dari suhu yang
tinggi mejadi kembali normal
38. Cacar air (varisela) dan cacar ular (herpes zoster, shingles) adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus golongan herpes yang lain, yaitu virus varisela-zoster.
Infeksi oleh virus varisela-zoster menyebabkan timbulnya vesikel-vesikel pruritik
yang mengandung air di kulit.
39. Dalam pengobatan, masa inkubasi adalah waktu dari saat paparan agen menular
sampai tanda-tanda dan gejala penyakit muncul. Sebagai contoh, periode inkubasi
cacar air adalah 14-16 hari
40. Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-
gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet,
pembesaran serta nyeri limpa nadi.
41. Asetosal (asam asetil salisilat) dikenal dengan nama dagang Aspirin, merupakan
obat pereda nyeri golongan 'anti radang non steroid' (AINS), sering digunakan
12 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
untuk mengatasi nyeri reumatik, pereda nyeri (analgesik), dan penurun demam
(antipiretik).
42. Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan
rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.
43. Pirai atau gout (juga dikenal sebagai podagra bila terjadi di jempol kaki)adalah
kondisi kesehatan yang biasanya ditandai oleh adanya serangan akut artritis
inflamatori berulang—dengan gejala kemerahan, lunak yang terasa sakit dan
panas pada pembengkakan sendi.
44. Penyakit komplikasi ini adalah jenis penyakit gabungan dari beberapa penyakit
berat yang ada pada tubuh manusia, komplikasi bukanlah nama dari suatu
penyakit tetapi istilah dari beberapa penyakit yang bersarang di tubuh manusia.
45. Obesitas merupakan sebuah kondisi kronis di mana terjadinya penumpukan lemak
di dalam tubuh sehingga melebihi batas yang baik untuk kesehatan.
46. anamnesa adalah istilah yang sangat familiar dalam praktek medis. Istilah
anamnesa sendiri diartikan sebagai sebuah proses menggali informasi dari
pasien/klien atau dari orang yang mengenal dan mengetahui klien, dengan tujuan
untuk dapat menggunakan informasi tersebut dalam menentukan diagnosis dan
perawatan terbaik untuk klien.
47. Pemeriksaa Radiologi adalah Pemeriksaan pada berbagai organ tubuh dengan
pemanfaatan kekuatan magnet untuk menghasilkan pencitraan
48. Purin adalah zat alami yang ditemukan dalam semua sel-sel tubuh, dan di hampir
semua makanan.
49. Gejala Prodromal merupakan gejala awal dari sebuah serangan atau penyakit.
50. Poliklinik Umum : memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat umum sesuai
dengan standar pelayanan medis yang ditetapkan.
51. Status asmaikus adalah serangan asma akut yang sangat parah, berkepanjangan,
dan tidak merespon terapi biasa secara memadai.
52. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.778 Tahun 2008
tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan, fisioterapi adalah
suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok
dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik,
mekanis, gerak, dan komunikasi.
53. Trombosit (juga disebut Platelet atau keping darah) adalah sel-sel berbentuk oval
kecil yang dibuat di sumsum tulang. Trombosit membantu dalam proses
pembekuan.
54. Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah
dilakukan di laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada
gambaran jumlah darah putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang
meningkat dan eosinofilia.
55. Bradikardia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan denyut jantung yang
lebih lambat daripada denyut jantung normal.
13 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
56. Pemeriksaan widal adalah salah satu pemeriksaan serologi yang bertujuan untuk
menegakan diagnosa demam tipoid.
57. Klinik sanitasi merupakan sebagai salah satu pelayanan puskesmas yang
mengintegrasikan antara upaya promotif, preventif kuratif, dan rehabilitatif
mempunyai peran antara lain, sebagai pusat informasi, pusat rujukan, fasilitator
bidang kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan dan masalah
kesehatan lingkungan permukiman, yang difokuskan pada penduduk yang
beresiko tinggi di wilayah kerja puskesmas.
58. Maserasi adalah pelunakan melalui perendaman dalam cairan. Dalam
dermatologi, maserasi mengacu pada pelunakan kulit karena kelembaban
berlebihan dan terus-menerus sehingga memudahkan infeksi kulit.
59. Tinea pedis, dikenal secara awam sebagai kutu air atau kaki atlet (terjemahan
langsung dari bahasa Inggris:athlete's foot), adalah sebuah infeksi jamur pada
kulit, biasanya di antara jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit.
60. Personal hygiene/ Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
61. Membran mukosa adalah jaringan berbentuk lapisan atau membran yang melapisi
beberapa organ tubuh.
62. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat selular.
63. Malabsorpsi adalah penyerapan nutrisi yang buruk dari saluran pencernaan ke
dalam aliran darah, yang menyebabkan kekurangan gizi.
64. Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal
ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya
minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan
keseimbangan zat elektrolit tubuh.
65. Oralit adalah larutan untuk merawat diare. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral.
Larutan ini mempunyai komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida,
glukosa anhidrat dan natrium bikarbonat.
66. Hipersensitivitas viseral adalah suatu hipotesis yang menerangkan penyakit
gastrointestinal. Hal ini berdasarkan adanya perubahan mekanisme perifer.
67. Poliuria merupakan simtoma medis berupa kelainan frekuensi diuresis/buang air
kecil sebagai akibat kelebihan produksi air seni.
68. Polidipsia adalah simtoma medis berupa rasa haus yang tidak berkesudahan.
69. Polifagia adalah simtoma kelainan metabolisme berupa tingginya ritme rasa lapar
yang harus dipuaskan dengan mengonsumsi makanan.
70. Diagnosis adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan
satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Penilaian dapat dilakukan melalui
pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau sejenisnya, dan dapat dibantu oleh
program komputer yang dirancang untuk memperbaiki proses pengambilan
keputusan.
14 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
71. Reduksi urin itu adalah pemeriksaan uji laboratorium untuk mengetahui kadar gula
pada pasien
72. Tujuan reduksi urin adalah mencurigai atau mengetahui apakah ibu mengalami
positif penaikan gula darah atau negatif.
73. Anti-Diabetik oral adalah obat makan yang diberikan untuk pasien dengan
Diabetes Mellitus, tipe 1 dan tipe 2,, yang disesuaikan dengan cara kerja obatnya.
74. Penyakit SISTEMIK adalah symptom penyakit yang bertalian dengan adanya
kelainan kondisi system metabolisme tubuh manusia ; bisa karena adanya
ALERGI /kepekaan tubuh terhadap suatu unsur / zat tertentu ; bakteri tertentu ;
atau suatu kondisi kelainan tubuh yang memicu komplikasi / berkembangnya
suatu penyakit menjadi komplikatip.
75. Rasa sakit yang pasien merasa di daerah tengah atas perut, yang disebut sebagai
nyeri epigastrik. Ini wilayah tertentu yang disebut sebagai daerah epigastrium.
Untuk menjelaskan lebih lanjut, area dalam tubuh manusia antara margin kosta
dan margin subcostal disebut daerah epigastrium.
76. Edema adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kondisi bengkak pada
jaringan lunak seperti kulit.
77. Terapi Medikamentosa yaitu pengobatan yang diberikan dalam bentuk obat/bahan
kimia.
78. Epidemi adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi
tertentu manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang
melampaui laju "ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman
mutakhir.
79. Faringitis (bahasa Latin: pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx). Kadang juga disebut
sebagai radang tenggorok.
80. Hiperemia adalah peningkatan jumlah darah di bagian atau organ tubuh.
81. Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak
tenggorokan)
82. Stridor adalah bunyi kasar saat inspirasi, karena penyempitan saluran udara pada
orofaring, subglotis atau trakea.
83. Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru, bronkus,
dan trakea yang mungkin dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan. Kata “sputum”
yang dipinjam langsung dari bahasa Latin “meludah.” Disebut juga dahak.
84. Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa inggrisnya Erythrocyte Sedimentation
Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah. Proses
pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan
darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin banyak sel darah
merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah (LED)-nya.
85. uji tuberkulin merupakan pemeriksaan paling bermanfaat untuk menunjukkan
sedang/pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa dan sering digunakan dalam
"Screening TBC".
15 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
86. Limfadenitis adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelejar getah bening yang
keras, membengkak dan nyeri, biasanya di daerah leher, ketiak dan lipat paha.
87. Hipertrofi merupakan kelainan progresif berupa bertambahnya isi atau volume
suatu jaringan atau alat tubuh yang terjadi pada sel-sel yang tidak dapat
memperbanyak diri sehingga sel-sel yang menyusun jaringan atau alat tubuh
tersebut membesar.
88. Hiperplasia merupakan kelainan progresif berupa bertambahnya isi atau volume
suatu jaringan atau alat tubuh akibat pembentukan atau tumbuhnya sel baru
sehinnga terjadi pertambahan jumlah sel yang menyebabkan jaringan atau alat
tubuh membesar.
89. Atrofi yang terjadi pada suatu alat tubuh atau jaringan menyebabkan alat tubuh
atau jaringan tersebut mengecil. Mengecilnya alat tubuh atau jaringan terjadi
karena sel-sel spesifik, yaitu sel parenkim yang menjalankan fungsi alat tubuh
tersebut mengecil.
90. Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari
Corynebacterium diphtheriae. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita
kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal.
91. Imunisasi merupakan prosedur pencegahan penyakit menular yang diberikan
kepada anak sejak masih bayi hingga remaja. Melalui program ini, tubuh
diperkenalkan dengan bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau
dimatikan dengan tujuan untuk merangsang sistem imun guna membentuk
antibodi.
92. KMS adalah Kartu Menuju Sehat
93. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan
aktif terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus, sehingga
dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau
"liar".
94. kontraindikasi berarti kontra-indikasi, yaitu melawan sesuatu yang diindikasikan
(dianjurkan atau diperlukan). Kontraindikasi adalah situasi di mana aplikasi obat
atau terapi tertentu tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan risiko terhadap
pasien.
95. Anafilaksis merupakan suatu reaksi alergi berat yang terjadi tiba-tiba dan dapat
menyebabkan kematian.[1] Anafilaksis biasanya ditunjukkan oleh beberapa gejala
termasuk di antaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dan tekanan
darah rendah. Reaksi ini umumnya disebabkan oleh gigitan serangga, makanan,
dan obat.
96. Hipersensitivitas (atau reaksi hipersensitivitas) adalah reaksi berlebihan, tidak
diinginkan karena terlalu senisitifnya respon imun (merusak, menghasilkan
ketidaknyamanan, dan terkadang berakibat fatal) yang dihasilkan oleh sistem
kekebalan normal.
16 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
97. Skrining atau penapisan adalah penggunaan tes atau metode diagnosis lain untuk
mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau kondisi tertentu sebelum
menyebabkan gejala apapun.
98. Limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas medis.[1] Limbah medis
harus sesegera mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi
pilihan terakhir jika limbah tidak dapat langsung diolah. Menurut peraturan
Departemen Kesehatan RI pada tahun 2002, limbah medis dikategorikan
berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalamnya serta volume dan sifat
persistensinya yang dapat menimbulkan berbagai masalah.
99. wanita usia subur ( WUS ) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun.
100. Injeksi intracutan (IC) adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat
dibawah epidermis.
101. Injeksi intramuskuler adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke
jaringan otot dengan menggunakan spuit.
102. Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel,
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan
nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin
persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru
lahir, dan bayi.
103. Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan,
104. Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya.
105. Kontrasepsi merupakan metoda atau alat yang digunakan untuk mencegah
kehamilan.
106. Sterilisator adalah alat untuk mensterilkan alat-alat medis.
107. Klorin adalah sebuah cincin aromatik heterosiklik yang terdiri dari tiga pirola dan
satu pirolina yang bergandengan melalui empat tautan metina.
108. Pasangan Usia Subur adalah Pasangan suami istri yang pada saat ini hidup
bersama, baik bertempat tinggal resmi dalam satu rumah ataupun tidak, dimana
umur istrinya antara 15 tahun sampai dengan 44 tahun.
109. Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Atau gerakan
untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan
yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
110. Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam
jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit
demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan.
111. Litotomi adalah tindakan pembedahan dengan membuat sayatan pada dinding
saluran atau kemih untuk mengeluarkan batu.
112. Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.
17 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
113. Genetalia eksterna merupakan organ atau alat kelamin yang tampak dari luar,
dapat dilihat bila wanita dalam posisi litotomi.
114. Spekulum Vagina atau Cocor Bebek merupakan alat bantu pembuka Vulva /
Vagina, karna bentuknya yang mirip seperti cocor bebek maka Spekulum Vagina
juga disebut Cocor Bebek.
115. Tuba Fallopi atau Tabung Fallopi, yang dikenal juga sebagai oviduk atau buluh
rahim, adalah dua buah saluran yang sangat halus yang menghubungkan ovarium
mamalia betina dengan rahim.
116. Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme
patogen pada benda atau instrumen.
117. Anastesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan
pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada
tubuh.
118. Lidokain (Xilokain) adalah anestetik local yang kuat yang digunakan secara luas
dengan pemberian topical dan suntikan.
119. Spermisida adalah salah satu cara dari berbagai cara utnuk mencegah terjadinya
kehamilan pada rahim. Cara yang dilakukan oleh spermisida adalah membunuh
sel sperma dengan bahan kimia yang bisa berupa gel, busa, dan krim.
120. Ejakulasi adalah peristiwa keluarnya air mani dari penis yang mungkin
mengandung sperma dan biasanya disertai dengan orgasme.
121. Ereksi penis (penile erection, erection = "penegakan” adalah membesar dan/atau
menegangnya penis.
122. Progesteron adalah hormon pada wanita yang bertanggung jawab untuk banyak
proses selama masa pubertas, menstruasi, dan kehamilan.
123. Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas
pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
124. Akseptor adalah orang yang menerima serta mengikuti (pelaksanaan) program
keluarga berencana.
125. “Informed Consent“ adalah sebuah istilah yang sering dipakai untuk terjemahan
dari persetujuan tindakan medik.
126. Farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat—
meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan, dan pembakuan bahan obat-
obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi—menjadi bentuk
tertentu hingga siap digunakan sebagai obat; serta perkembangan obat yang
meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat
digunakan dan diberikan kepada pasien.
127. Neonatal merupakan suatu keadaan yang ada dalam kehidupan pertama pada
bayi. Kehidupan pertama yang dialami oleh bayi tersebut biasanya pada usia 28
hari.
128. Antenatal adalah sebelum kelahiran.
129. LILA kepanjangan dari Lingkaraan Lengan Atas
18 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
130. Janin adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum
kelahiran.
131. Fundus adalah bagian atas rahim.
132. Gravida adalah istilah medis untuk wanita hamil. Istilah ini sering diawali untuk
menunjukkan jumlah kehamilan.
133. Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsep yang dapat dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar.
134. Abortus/keguguran sendiri artinya suatu ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dan sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500
gram.
135. TT adalah tetanus toxoid yang merupakan imunisasi yang diberikan kepada
wanita capeng dan ibu hamil. Pada wanita capeng diberikan sebanyak 2 kali
dengan jarak kurang lebih 1 bulan.
136. Pengertian Tetanus Neonatorum. Tetanus berasal dari kata eflex (Yunani) yang
berarti peregangan. Tetanus Neonatorum adalah Penyakit tetanus pada bayi baru
lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis
dan menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh
tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut dan menetek, disusul
dengan kejang–kejang (WHO, 1989).
137. Desinfeksi adalah proses pengolahan air dengan tujuan membunuh kuman atau
bakteri pathogen yang ada dalam air.
138. Aspirasi adalah realisasi sebuah fonem yang disertai sebuah hembusan udara.
139. Posisi Supine yaitu posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua tangan dan
kaki lurus dalam posisi horizontal.
140. Obstetri adalah spesialisasi pembedahan yang menangani pelayanan kesehatan
wanita selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.
141. ginekologi adalah ilmu yang mempelajari kewanitaan.
142. Malpresentasi merupakan bagian terendah janin yang berada di bagian segmen
bawah rahim, bukan bagian belakang kepala.
143. Malposisi dapat didefinisikan yaitu posisi abnormal dari vertex kepala janin
(dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu dan
malpresentasi merupakan semua presentasi lain dari janin selain presentasi
veteks.
144. Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
145. Grandemultipara adalah kehamilan lebih dari 5 kali melahirkan bayi baik yang
hidup maupun mati.
146. Umumnya cephalopelvic Disproportion adalah memutuskan kasus per kasus pada
saat melahirkan.
147. Preeklampsia adalah salah satu kondisi medis dengan Gejala hipertensi saat
kehamilan.
148. Macrosomia atau bayi besar adalah bayi yang lahir dengan berat lebih dari 4000
gram.
19 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
149. Acromion atau Processus Acromion adalah bagian anatomis dari scapula (tulang
belikat).
150. “Sampah infeksius” ialah bagian dari “Sampah medis” yang memiliki kemungkinan
untuk menyebarkan penyakit infeksius secara epidemiologis.
151. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau
memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
152. Puyer atau pulvis adalah salah satu bentuk sediaan obat yang biasanya didapat
dengan menghaluskan atau menghancurkan sediaan obat tablet atau kaplet yang
biasanya terdiri atas sedikitnya dua macam obat.
153. Pengertian apotek menurut (Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002,
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
154. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
155. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-
Undang No. 5/1997).
156. Stock opname adalah penghitungan fisik persediaan barang dagang untuk
dicocokkan dengan catatan perusahaan.
157. Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
158. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan pencatatan
dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di
puskesmas termasuk puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat
keputusan Menteri Kesehatan RI No.63/Menkes/SK/II/1981 .
159. Vendor atau supplier adalah lembaga, perorangan atau pihak ketiga yang
menyediakan bahan, jasa, produk untuk diolah atau dijual kembali atau dibutuhkan
oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
160. Inventaris mengacu pada segala persediaan barang sumber daya yang digunakan
dalam sebuah organisasi.
161. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap
sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
162. Verifikasi: pembuktikan kebenaran atau untuk menentukan atau menguji akurasi.
163. Ambulans adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit
atau cedera yang digunakan untuk membawanya dari satu tempat ke tempat lain
guna perawatan lebih lanjut.
20 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
164. Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang
oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.
165. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.
166. Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.
167. Anamnesa / Anamnesis adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien/keluarga
pasien dan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk
memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita
pasien.
168. Depo provera adalah metoda kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan
cara menyuntikkan obat tertentu kepada wanita usia subur. Depo provera lebih
dikenal dengan istilah suntik KB karena merupakan merupakan metoda yang
banyak digunakan untuk ber-KB (keluarga berencana).
169. (Spina illiaka anterior superior) Memberikan obat melalui suntikan kedalam
jaringan otot , dilakukan pada otot pangkal lengan , otot paha bagian luar
( sepertiga tengah paha sebelah luar ) , atau pada otot bokong ( sepertiga bagian
dari spina illicia anterior superior atau s.i.a.s. )
170. IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur
yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka
panjang. Nama populernya adalah spiral.
171. Portio adalah istilah medis untuk mulut rahim
172. Inspeksi adalah Memeriksa dengan melihat dan mengingat
173. Dekontaminasi adalah Tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa petugas
kesehatan dapat menangani secara aman benda-benda (peralatan medis, sarung
tangan, meja perlengkapan) yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Cara
memastikannya adalah segera melakukan dekontaminasi terhadap benda-benda
tersebut setelah terpapar atau
terkontaminasi darah atau cairan tubuh langkah pertama menangani peralatan,
perlengkapan, saung tangandan benda-benda lainnya yang terkontaminasi.
174. Desinfeksi adalah Proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada
objek yang tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri.Desinfeksi
juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen
dan apatogen tetapi tidak dengan membunuh spora yang terdapat pada alat
perawatan ataupun kedokteran.
175. Anestesi atau pembiusan adalah pengurangan atau penghilangan sensasi untuk
sementara, sehingga operasi atau prosedur lain yang menyakitkan dapat
21 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
dilakukan. Ada dua jenis anestesi; umum, yang membuat pasien tak sadar, lokal
yang membuat mati rasa bagian tubuh yang akan diambil tindakan.
176. Lidocain atau Pehacain adalah Obat yang digunakan untuk anestesi lokal atau
regional, dapat disuntikkan atau dioleskan. Digunakan untuk meringankan gatal,
terbakar dan rasa sakit dari radang kulit, disuntikkan sebagai obat bius gigi atau
sebagai anestesi lokal untuk operasi kecil.
177. Insisi dilakukan sebagai akses awal menuju daerah tujuan operasi. Insisi dilakukan
setelah mengkaji kembali diagnosa dan tujuan terapi bedah. Perencanaan insisi
harus disertai dengan perencanaan penutupan defek yang ditimbulkannya.
178. Implanon atau Kontrasepsi hormonal. Terbuat dari polimer lunak dengan panjang
1.5 inch dan diameter 0.08 inchi. Ditempatkan dibawah permukaan kulit, sehingga
secara terus menerus melepaskan progestin (etonogestrel) dalam jumlah konstan.
179. Ampul adalah kemasan obat tunggal yang berbentuk cair.
180. Vial adalah kemasan obat yang terbuat dari kaca atau plastik dengan tutup karet.
Berbeda dengan ampul, vial merupakan sistem tertutup sehingga diperlukan
menyuntikkan udara ke dalam vial untuk memudahkan dalam mengaspirasi jumlah
obat yang dibutuhkan.
181. Natrium Hipoklorit adalah Zat pemutih yang memiliki fungsi ganda yaitu sebagai
pemutih warna zat makanan juga sebagai pereaksi untuk menjadikan bahan
makanan itu larut dalam air. Natrium hipo-klorit digunakan agar pati yang tidak
larut dalam air menjadi larut dalam air.
182. Kontrasepsi adalah suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah
pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi
untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan
kesejahteraaan keluarga.
183. Intramuskuler adalah Injeksi yang ditusukan pada area kulit yang melewati /
menembus jaringan subkutan.
184. Subkutan adalah lapisan lemak dari jaringan yang terletak di bawah dermis dan di
atas otot dan fasia.
185. Insersi adalah Pelekatan otot pada tulang yang dapat digerakan. penyisipan atau
penambahan satu atau lebih nukleotida ke dalam rantai polinukleotid
186. Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi di mana tekanan darah naik oleh
kontraksi ventrikel.
187. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah di mana tekanan darah jatuh di antara
kontraksi ventrikel
188. P CARE (Primary Care) adalah aplikasi verifikasi kepesertaan JKN (BPJS
Kesehatan) untuk layanan primer (Puskesmas dan Dokter Keluarga yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan)
189. ePuskesmas merupakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas yang berbasis
web based dan mobile digunakan untuk membantu dalam pelayanan dan
manajemen Puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan tingkat pertama di
masyarakat, dari mulai pendaftaran pasien, pelayanan poli, sampai dengan
22 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
23 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem
kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
199. Abses adalah penumpukan nanah pada satu daerah tubuh, meskipun juga dapat
muncul pada daerah yang berbeda (misalnya, jerawat, karena bakteri dapat
menyebar ke seluruh kulit ketika mereka tertusuk). Di sisi lain, nanah adalah
cairan yang kaya dengan protein dan mengandung sel darah putih yang telah
mati.
200. Gingivitis merupakan perubahan patologis yang disertai adanya tanda-tanda
inflamasi. Gingivitis dapat kita kenal dengan istilah gusi bengkak atau gusi yang
meradang. Miroorganisme mampu menghasilkan produk berbahaya yang dapat
menyebabkan kerusakan pada epitel dan sel – sel jaringan penghubung
(conective tissue ) seperti halnya unsur – unsur pokok interseluler yaitu : colagen,
faktor pertumbuhan dan glikolis.
201. Periodontitis merupakan infeksi gusi berat yang dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini tidak boleh dianggap
enteng dan harus segera diobati. Selain bisa menyebabkan gigi tanggal, bakteri
yang ada di dalam jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang
organ tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan jantung.
202. Karang gigi adalah plak gigi yang menumpuk dalam waktu lama dan mengeras.
Plak gigisebenarnya masih dapat dihindari dengan menyikat gigi sehari dua kali.
Namun, jika jarang menyikat gigi atau bahkan tidak nyikat gigi dengan bersih,
hasilnya plakgigi akan mengeras dan menjadi karang gigi.
203. Menurut Grossman (1995), stain adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi
yang merupakan masalah estetik dan tidak menyebabkan peradangan pada
gingival.
204. Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.[1] Penyakit
ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat
menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan
bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah
menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu,zaman besi,
dan zaman pertengahan.[2] Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi
perubahan dari pola makan.[2][3] Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang
tersebar di seluruh dunia.
205. Spuit adalah Alat suntik atau spuit (Inggris: syringe) adalah pompa piston
sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri
dari tabung dengan piston di dalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun
ujung depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang untuk
membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung. Alat suntik beserta
jarum suntik umumnya dijual dalam satu paket
206. Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik
yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia.
24 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup.
Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Tabung Reaksi disebut juga
Test Tube atau Culture tube. Culture Tube adalah tabung reaksi tanpa bibir yang
biasanya digunakan untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium cair.
207. Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam
sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya.Hemoglobin juga pengusung
karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.
208. Cholesterol adalah zat berbentuk lemak yang dibutuhkan oleh tubuh agar
berfungsi normal. Cholesterol secara alami terdapat pada dinding sel di seluruh
tubuh. Tubuh menggunakan cholesterol untuk memproduksi hormone, vitamin D,
dan cairan empedu. Namun kebutuhan tubuh terhadap cholesterol sangat sedikit.
Jika terlalu banyak, maka cholesterol akan terdapat banyak dalam peredaran
darah, dan ditumpuk pada dinding arteri yang dapat menyebabkan arteri
menyempit dan tersumbat yang disebut sebagai atherosclerosis. Juga dapat
menyebabkan arteri mengeras dan tidak elastis
209. Gula darah adalah bahan bakar tubuh yang dibutuhkan untuk kerja otak, sistem
saraf, dan jaringan tubuh yang lain. Gula darah yang terdapat di dalam tubuh
dihasilkan oleh makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Rata-
rata, kadar gula darah normal adalah sebagai berikut
210. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak utama yang mengalir di dalam darah
manusia. Selaintrigliserida, terdapat juga 'kolesterol baik' (HDL) dan 'kolesterol
jahat' (LDL). Jika terlalu banyak,trigliserida akan menumpuk pada bagian-bagian
tubuh seperti dinding pembuluh darah dan hati
211. Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah.
212. Dokumen adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam suatu
kegiatan.
213. Efektifitas adalah pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah
ditentukan. Pencapaian tujuan secara tepat.
214. Efisien adalah pemanfaatan sumber daya secara minim guna mencapai hasil yang
optimal.
215. Kebijakan mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi
/institusi seperti yang dinyatakan secara resmi oleh puncak manajemen.
216. Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan emosional yang menjadi
perbandingan kinerja atau hasil yang dirasakan selama memakaiproduk atau jasa
dibandigkan dengan segi harapannya.
217. Koreksi merupakan pembetulan atau perbaikan.
218. Pedoman mutu merupakan dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu
sesuai standar.
25 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
26 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
UPTD Puskesmas Kahuripan menetapkan, mendokumentasikan, mengimplementasikan
dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya sebagai alat untuk menjamin bahwa proses yang berkaitan dengan
kesehatan dapat memenuhi persyaratan akreditasi sesuai Permenkes Nomor 75 tahun
2014 dan harapan masyarakat. Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas
Kahuripan dilakukan secara sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan
proses dan urutan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan,
dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA/PDSA
(Plan, Do, Cek/Study, Action).
UPTD Puskesmas Kahuripan memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang
diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk sumberdaya untuk
mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin dicapai dan juga senantiasa
memantau, mengukur, menganalisa kinerja proses dan mengimplementasikan tindakan
yang diperlukan untuk dikembangkan dalam mencapai peningkatan mutu pelayanan
yang berkesinambungan. Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan,
memelihara dan memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas,
1. Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan
aplikasinya,
2. Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses pelayan.
3. Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik
operasi maupun pengendalian proses - proses berjalan efektif.
4. Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan untuk
mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya,.
5. Memantau, mengukur dan menganalisa proses – proses dan hasilnya.
6. Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang
direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.
7. Menerapkan seluruh persyaratan sistem Manajemen Mutu Puskesmas,
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Prosedur Pengendalian dokumen di FKTP harus ditetapkan oleh Kepala FKTP yang
dijadikan acuan oleh seluruh unit di FKTP. Tujuan Pengendalian Dokumen adalah
27 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
28 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
29 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
- Unit Gizi : 07
- Unit Kesehatan Lingkungan : 08
- Unit Laboratorium : 09
- Unit Pelayanan Obat : 10
Jenis Dokumen :
1) Standar Operasional Prosedur disingkat : SOP,
2) Surat Penetapan disingkat : SP,
3) Surat Keputusan disingkat : SK
4) Daftar Tilik disingkat : DT,
Kode UPTD Puskesmas Bungursari yaitu 436.7.2.26 (kode
puskesmas berdasarkan Keputusan Walikota Tasikmalaya nomor :
188.45/334/436.1.2/2014 tentang Kode Wilayah untuk Tata Kearsipan
Dilingkungan Pemerintah Tasikmalaya).
d) Pemberian nomor dilakukan secara terpusat.
30 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokan
masing- masing bab/kelompok pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria
dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
9. Pemusnahan Dokumen
Dokumen yang sudah tidak berlaku dimusnahkan
32 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Arial black 18
Bold
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN
Jl. Siliwangi Blk No. 31 B Tlp. (0265) 321323Ari
al 12
email : pkmdtpkahuripan@gmail.com
TASIKMALAYA Arial 14
Kode Pos 46115
Enter 1 x
TE NTAN G
Enter 1 x
Enter 1 x Enter 1 x
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
MEMUTUSKAN
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bila ada
perubahan, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Enter 3x
Ditetapkan di : Tasikmalaya
Padatanggal : 03 Januari 2019
Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan,
Tanggal Dikeluarkan SK
tanggal Enter 5 x
kegiatan. Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang ,tujuan,ruang
lingkup,masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan.
KAK dalam bahsa inggris adalah term of reference yang disingkat TOR.
Kerangka Acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan
oleh FKTP. Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan
standar Akreditasi,antara lain : Program Pengembangan SDM, Program
Peningkatan Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien, Program Pencegahan
Bencana, Program Pencegahan Kebakaran dan sebagainya.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegatan kegiatan
yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum
yang merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan,
dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiapnkegiatan yang akan
dilakukan. Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan
kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta
pelaporan.
b. Susunan
Kerangka Acuan menggunakan format yang mengacu pada pedoman
penyusunan Dokumen Akreditasi FKTF Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan
Direktorat Mutu dan Akreditasi pelayanan kesehatan 2017. Sistematika Kerangka
Acuan sebagai berikut:
Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/kegiatan.
1) .Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan kata-kata sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
2) Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan program / kegiatan . Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besar, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
3) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah –langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan program / kegiatan. Oleh karena itu
antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
4) Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksnakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok
dan rincian kegiatan. Kegiatan di UPTD Puskesmas Kahuripan dilaksanakan
dengan meperhatikan tata nilai (HIRUP), Peran Lintas Sektor dan Peran Lintas
Program.
5) Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya / kegiatan. Sasaran program / kegiatan
37 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Contoh 2
39 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Enter
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) Arial 11
Pendahuluan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan ditujukan untuk
memelihara,meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan
yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa uopaya kuratif bagi individu
(peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut . (masukan/diakhiri
dengan tata nilai UPTD Puskesmas Kahuripan HIRUP selain dari uraian pendahuluan).
Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat indonesia yang hidup
dan berprilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, dipihak lain pelayanan kesehatan yang diberikan diseluruh wilayah indonesia harus
dilakukan sesara adil, merata dan optional.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagi bagian integral dari pelayanan kesehatan
secara keseluruhan telah mnetapkan indikator status kesehatan gigi dan mulut masyarakat
yang mengacu pada pedoman usaha kesehatan gigi dan mulut sekolah (UKGS) dari
kementrian kesehatan RI tahun 2012.
Untuk pemerataan jangkauan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dari Kementrian
Kesehatan RI Tahun 2012.
Untuk pemerataan jangkauan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan adanya
target kesehatan gigi dan mulut tahun 2010 yang harus dicapai maka diterapkan strategi
pertahanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang disesuaikan dengan target
diantaranya:
1.angka bebeas karies (gigi bercampur) umur 6 tahun = > 50 %
2. Angka bebas karies kelas 6 = > 70 %
3. DMF-T usia 12 tahun = > C.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a). Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut.
b). Meningkatnya peran serta , dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif dan
preventivif
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
40 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
1. Kegiatan Pokok
a. Memberi pengetahuan / penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Latihan dan demontrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
d. Rujukan kesehatan gigi dan mulut ke Puskesmas
e. Perawatan kesehatan gigi dan mulut pada siswa rujukan dari sekolah.
2. Rincian Kegiatan
a. Memberikan pengetahuan / penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.
Penyuluhan di sampaikan kepada siswa SD/MI kelas 1,3 dan 5 dan siswa TK/RA.
b. Latihan dan demontrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
.
Demontrasi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar
c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeriksaan dilakukan pada siswa SD/MI kelas 1,3 dan 5 dan siswa TK/Ra.
d. Rujukan kesehatan gigi dan mulut
Rujukan dilakukan apabila ada siswa yang memerlukam tindakan lebih lanjut.
e. Perawatan Kesehatan gigi dan mulut pada siswa rujukan dari sekolah
Perawatan dilakukan di puskesmas.
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan , pemberian materi,pemeriksaan (bila memerlukan
tindakan lebih lanjut diberi rujukan),demontrasi sikat gigi (sikat gigi masal).
VI. Sasaran
Sasaran murid SD/MI Kelas I,III dan V dan semua murid TK/RA
VII. Jadwal Pelksanaan Kegiatan
42 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Judul
Lambang Puskesmas
Logo Pemda No.Dokumen :
S
O No.Revisi :
43 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
P Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ka Puskesmas
Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas
NIP
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
2. Komponen SOP
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur
6Langkah-langkah
7.Diagram Alir
9.Unit Terkait
10.Dokumen Terkait
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak heading/kop adalah: nama
Puskesmas dan Logo,judul SOP,nomor dukumen,tanggal terbit dan tandatangan
Kepala Puskesmas, sedangkan untuk pengertian,tujuan,kebijakan, prosedur,
langkah-langkah dan unit terkait diberi tabel/kotak yang lain.
e. Petunjuk Pengisian SOP
a. Logo: Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kota Tasikmalaya dan
lambang Puskesmas
b. Kotak Kop/heading diisi sebagai berikut:
- Heading hanya dicetak pada halaman pertama.
- Kotak FKTF diberi logo Pemerintah Kota Tasikmalaya dan lambang
Puskesmas atau logo dengan huruf kapital.
- Kotak judul diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya dan ditulis dengan
huruf kapital.
- Nomor dokumen : diisi sesuai dengan sistematika yang dibuat yaitu:
445.4/ SOP.A/B/C (No,Urut SOP)/KHP/Tahun terbit,kode A untuk admen,
kode B untuk UKM, Kode C untuk UKP.
44 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
- No. Revisi : diisi dengan status revisi, menggunakan angga, misalnya untuk
dokumen baru diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi
nomor 1, dan seterusnya.
- Halaman : diisi nomor halaman dengan mencatumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat
footer misalnya pada halaman kedua : 2/5, halaman terakhir : 5/5.
- Ditetapkan Kepala FKTP : diberi tanda tangan Kepala FKTP Dan Nama
jelasnya.
- Jenis huruf yang digunakan adalah arial dengan ukuran 12 dan spasi 1,5
sedangkan untuk ukuran kertas menggunakan F4.
f. Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
1). Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2). Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP, secara spesifik. Kata kunci “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk...”.
3). Kebijakan : berisi kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP
tersebut misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan : Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan Nomor: 445.4/SK/A005/KHP/2018
tentang identifikasi kebutuhan masyarakat dan tanggap Masyarakat terhadap mutu
pelayanan.
4). Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka.
5). Prosedur / Langkah-langkah : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
6). Diagram Alir/Bagan Alir (Flow Chart) : di dalam penyusunan prosedur maupun
intruksi kerja sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram
alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram
alir mikro.
(1). Diagram alir makro, menunjukan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari
proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu simbol balok:
45 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
(2). Diagram alir mikro, menunjukan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan
diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:
Awal Kegiatan :
Akhir Kegiatan :
Simbol Keputusan : YA
TIDAK
Penghubung :
Dokumen :
?
Arsip :
7). Unit Terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut. Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas , dapat
ditambahkan antara lain : bagan alir,dokumen terkait.
8). Dokumen Terkait
9). Rekaman Historis Perubahan
Syarat penyususnan SOP
h. Evaluasi SOP
46 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
∑ ya+tidak
Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun se kali
yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja. Hasil evaluasi SOP Perbaikan/revisi
SOP bisa dilakukan sebagian atau seluruhnya perbaikan /revisi perlu dilakukan
apabila:
- Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada.
- Adanya perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) pelayanan kesehatan,
- Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru.
- Adanya Perubahan fasilitas.
Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
FKTP
47 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Arial Bold
11
Arial Bold 11
JUDUL SOP
No.Dokumen :
S
445.4/SOP.A002/KHP/2018
O
P No.Revisi :0
Halaman : 1/1
Arial 11
Pengertian Judul SOPJarak 1 spasi
4. Referensi 1.
2.
5. Prosedur 1.
2.
6. Langkah - langkah
7.Diagram Alir Garis besar Prosedur ditulis menggunakan diagram awal dan akhir prosedur
menggunakan diagram lingkaran(#) proses menggunakan diagram kotak (=)
bila ada pilihan menggunakan diagram belah ketupat
Awal Kegiatan
Resep tidak
Lengkap Konfirmasi ke Pemeriksa
Ya
Siapkan Obat
Akhiri Kegiatan
48 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
9. Unit Terkait 1.
2.
10.Dokumen Terkait 1.
2.
Halaman sebelah
kanan ditulis 1/2.,
2/2, dst
49 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
4.Surat undangan
1. Pengertian
Surat undangan adalah naskah dinas yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai/masyarakat/toma/toga/kader yang tersebut pada alamat tujuan
untuk menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, misalnya
rapat,upacara,pertemuan dan sebagainya.
2. Kewenangan pembuatan dan penandatanganan
Surat undangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas,fungsi,wewenang dan tanggung jawabnya serta dapat dilimpahkan kepada
pejabat yang ditunjuk sesuai dengan subtansinya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri atas:
- Kop surat undangan berisi lambang Daerah Kota Tasikmalaya berwarna
ditempatkan di sebelah kiri atas dan nama instansi ditempatkan sebelah
kanan atas yang sejajar dengan lambang daerah yang ditulis dengan huruf
kapital.
- Tempat dan tanggal pembuatan surat diketik di sebelah kanan bawah Kop
Surat Dinas, ditulis dengan huruf awal kapital.
- Nomor dengan 445.4 untuk Puskesmas,sifat,lampiran dan hal,diketik dengan
huruf awal kapital.
- Tulisan “Yth” yang dilanjutkan dengan nama jabatan diletakan di sebelah
kanan sejajar dengan tulisan “sifat” ditulis dengan huruf awal kapital.
- Tulisan “di” diletakan disebelah kanan sejajar dengan tulisan “hal”,ditulis
dengan huruf awal kapital.
- Tulisan nama tempat yang diletakan di bawah tulisan “di” ditulis dengan huruf
awal kapital.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat undangan terdiri dari :
a. Alinea pembuka
b. Alinea isi undangan yang meliputi hari,tanggal,waktu,dan acara
c. Alinea penutup
c. Penutup
Bagian penutup surat undangan terdiri nama jabatan ditulis dengan huruf awal
kapital,tanda tangan,dan nama pejabat ditulis dengan huruf awal kapital, di
garis bawah serta dibubuhu stempel.
d. Distribusi
Surat undangan disampaikan kepada pejabat
/pegawai/masyarakat/toma/toga/kader sesuai dengan alamat yang dituju
dengan menggunakan buku ekspedisi atau lembar pengantar.
e. Hal yang perlu diperhatikan
50 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
51 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Hari : Sabtu
Tanggal : 07 Januari 2017
Waktu : 13.00 WIB-Selesai
Tempat : ...........................
Mengingat pentingnya acara tersebut diatas, agar hadir tepat pada waktunya.
Spasi 5 x
52 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
5. Daftar Hadir
1. Pengertian
Daftar hadir adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang. Dapat hadir terdiri atas:
a. Daftar hadir yang didalamnya sudah dicantumkan nama-nama orang yang
akan hadir.
b. Daftar hadir yang didalamnya belum dicantumkan nama-nama orang yang
akan hadir.
2. Susunan
a. Kepala
2). Kop Surat undangan berisi lambang Daerah Kota Tasikamalaya berwarna
ditempatkan disebelah kiri atas dan nama intansi ditempatkan sebelah kanan
atas yang sejajar dengan lamabang daerah yang ditulis dengan huruf kapital.
3). Tulisan “DAFTAR HADIR KEGIATAN” ditulis dengan huruf kapital dan
diletakan ditengah margin.
b. Batang Tubuh
Batang tubuh terdiri dari :
4). Tulisan hari, tanggal,waktu,tempat acara diletakan disebelah kiri di bawah
tulisan “DAFTAR HADIR KEGIATAN” ditulis dengan huruf awal kapital.
5). Kolom daftar peserta terdiri dari kolom nomor boleh disingkat “NO”,
nama,Jabatan,tanda tangan, ditulis dengan huruf kapital. Jumlah baris
disesuaikan dengan jumlah peserta yang di undang.
c. Penutup
Bagian penutup daftar hadir terdiri dari tempat “TASIKMALAYA” tanggal,bulan
dan tahun pelaksnaan,pembuat daftar,nama pembuat daftar ditulis dengan
huruf awal kapital, nomor induk pegawai pembuat daftar (bila mempunyai
NIP).
3. Format Daftar hadir dapat dilihat pada contoh 5.
Waktu :
Tempat :
Acara :
10
11
12
13
14
15
Tasikamalaya, ..............................................
Pembuat Daftar
.............................................................
6. Notulen
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang
atau rapat. Mulai dari secara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan kesimpulan serta penutup.
2. Wewenang pembuat dan penandatanganan
Notulen ditandatangani oleh pejabat/pegawai yang diserahi tugas.
3. Susunan
a. Kepala
54 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
6). Kop surat undangan berisi lambang Daerah Kota tasikmalaya berwarna
ditempatkan disebelah kiri atas nama intansi ditempatkan sebelah kanan atas
yang sejajar dengan lambang daerah yang ditulis dengan huruf kapital.
7). Tulisan “NOTULEN” yang membuat tentang judul dalam pertemuan.
b. Batang Tubuh
8). Tulisan “Sidang/Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan
diletakan dibawah tulisan “NOTULEN” yang membuat tentang judul dalam
pertemuan.
9). Tulisan “Hari/Tanggal” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan diletakan
di bawah tulisan “Hari/Tanggal”.
10). Tulisan “Waktu Panggilan” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan
diletakan dibawah tulisan “Hari/Tanggal”.
11). Tulisan “Waktu Sidang/Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan
diletakan dibawah tulisan “Waktu Panggilan”.
12). Tulisan “Acara” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan diletakan
dibawah tulisan “Waktu Sidang/Rapat” yang memuat tentang susunan acara
dalam Sidang/Rapat.
12). Tulisan “Pimpinan Sidang/Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital
diletakan dibawah tulisan “Acara”.
13). Tulisan “Ketua” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakan dibawah
tulisan ”Pimpinan Sidang/Rapat” yang memuat pejabat/pegawai yang diserahi
tugas sebagai Ketua.
14). Tulisan “Sekertaris” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakan
dibawah tulisan ”Ketua” yang memuat pejabat/pegawai yang diserahi tugas
sebagai Sekertaris.
15). Tulisan “Pencatat” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakkan
dibawah tulisan ”Sekertaris” yang memuat pegawai yang diserahi tugas
sebagai pencatat hasil rapat.
16). Tulisan “Peserta Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakan
di bawah tulisan “Pencatat” yang memuat jabatan peserta pertemuan.
15). Tulisan “Kegiatan Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakan
di bawah tulisan” Peserta Rapat” yang memuat tentang jalanya rapat, mulai
dari pembukaan, pembahasan, kesimpulan sampai penutup.
c. Penutup
Bagan penutup daftar hadir terdiri dari tempat “Tasikmalaya” tanggal,
bulan dan tahun pelaksanaan, pembuat daftar, Nama pembuat daftar ditulis
dengan huruf awal kapital, nomor induk pegawai pembuat daftar (bila
mempunyai NIP).
4. Format Notulen dapat dilihat pada contoh 6
55 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
56 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Arial
Arial 14
14
Arial
Arial black
black bold
bold 18
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA 18
57 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
B. Tanya Jawab
Kesimpulan/Saran :
Perbaikan :
Tasikamalaya,...........................................................
Pemimpin Sidang/Rapat
.............................................
NIP.............................................
58 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
7. Lampiran
1. Pengertian
Lampiran adalah dokumen tambahan yang ditambahkan/dilampirkan ke
dokumen utama yang bertujuan untuk melengkapi dokumen utama.
2. Wewenang penetapan dan penandatanganan
Lampiran dibuat dalam rangka menindak lanjuti suatu kebijakan dan
keabsahannya ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Kahuripan.
3. Susunan
a. Kepala
Dicantumkan tulisan “Lampiran” Nomor”Tentang” yang diletakan secara
sistematis dengan menggunakan huruf awal Kapital serta ditempatkan di
sebelah kanan margin.
b. Batang Tubuh
c. Berisi tentang penjelasan dari dokumen utama baik dari surat
keputusan/surat undangan atau dokumen lainnya.
d. Penutup
Rumusan pengesahan atau penetapan lampiran diletakan di sebelah kanan
yang memuat tentang:
- Tulisan “KEPALA UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN” ditulis dengan huruf
kapital.
- Nama jabatan kepala UPTD Puskesmas ditulis dengan huruf kapital dan di
akhiri dengan tanda baca koma (,)
- Tanda tangan Kepala UPTD Puskesmas.
- Nama Lengkap beserta gelar Kepala UPTD Puskesmas ditulis dengan
huruf kapital gigaris bawahi (Underline) dan NIP tidak perlu gigaris
bawahi.
- Ruang tanda tangan sekurang-kurangnya 5 spasi
4. Format Lampiran dapat dilihat pada contoh 7
59 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
60 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A Komitmen Manajemen
61 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
C Kebijakan Mutu
62 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
63 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
64 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Tabel 2.6
Jenis pelayanan
N JENIS STANDAR BATAS TARGET UNIT KET
O PELAYANAN PELAYAN WAKTU TAHUNAN KERJA/LEMB.
DASAR AN PENCAPAIAN PEN.JAWAB
MINIMAL
(SPM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
65 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
A. Pelayanan
Kesehatan Dasar
66 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
14. Pelayanan Cakupan 100 % 2015 100 100 100 100 100 DINAS
Dasar Masyarakat Pelayanan KESEHATAN
Miskin kesehatan
dasar
Masyaraka
t Miskin
B. Pelayanan Cakupan 100 % 2015 100 100 100 100 100 DINAS
Kesehatan Pelayanan KESEHATAN
Rujukan Kesehatan
Rujukan
Pasien
Masyaraka
t Miskin
c. Penyelidikan Cakupan 100 % 2015 100 100 100 100 100 DINAS
Epidemiologi dan Desa / KESEHATAN
Penanggulangan kelurahan
Kejadian Luar mengalami
Biasa/KLB KLB yang
dilakukan
penyelidik
an
Epidemiol
ogi <24
jam
Tabel 2.7
INDIKATOR MUTU UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)
67 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
68 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Tabel 2.8
INDIKATOR KINERJA MANAJEMEN
69 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
70 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
71 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
72 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
74 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
75 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
76 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
О 7. DP3
О 8. Kenaikan Gaji Berkala
О 9. Surat Keterangan Cuti
4.3. Puskesmas membuat Struktur Organisasi beserta
uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas 100% 100% 100%
О Penilaian DP3
О Pemberian penghargaan
О Kesejahteraan petugas
О Pemberian sanksi
4.6. Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan,
Nakes, Non Nakes, PNS, Non PNS, dan sesuai PP 32
Tahun1996 / sesuai format rutin Jawa Barat 100% 100% 100%
4.7 Puskesmas mempunyai data keadaan dan kebutuhan
Bidan di Desa 100% 100% 100%
О Ada dan lengkap dengan data kepegawaiannya
О Perjenis tenaga
О Membuat tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
profesi
О Membuat catatan kegiatan harian, membuat
DUPAK persemester
О DUPAK ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
О Ada
О Tidak ada
V PROGRAM PENGAMATAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT
5.1. Membuat PWS per desa / per wilayah :
100% 100% 100%
О DPT – HB 1
О Polio 4
О Hepatitis B1 < 7 hari
О Campak
О DO DPTHB1 – Campak
5.2. Menyampaikan hasil analisis dan rencana tindak
lanjut PWS dalam rapat koordinasi tingkat kecamatan 100% 100% 100%
78 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
79 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
b. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan
c. Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
d. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran/pasien.
C Komunikasi Internal
Komunikasi internal antar pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan
yang sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem
komunikasi dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:
D Tinjauan Manajemen
a. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi
Sistem Manajemen Mutu.
b. Input tinjauan manajemen
1) Wakil manajemen melaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6
bulan sekali.
2) Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan.
3) Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi
dilaksanakan.
80 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
81 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
8) Poli P2P
9) Persalinan dan Nifas
10)Ruang Poned
11) Ruang rawat inap
12)Pelayanan MTBS/Imunisasi
c. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Penunjang
1) Apotik
2) Laboratorium
d. Kegiatan Jejaring pelayanan Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
2) Bidan Desa / PKD
3) Jajaring fasilitas playanan kesehatan di wilayah kerjanya
83 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
84 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
85 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
86 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
87 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
HAK PASIEN
a) Memperoleh Informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
puskesmas Kahuripan
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c) Memperoleh pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien
d) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
e) Memperoleh informasi mengenai diagnose dan tatacara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
f) Memperoleh keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan
g) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan tentang penyakit yang di derita
termasuk data – data modinya
h) Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
i) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan
j) Mengajukan usul, sasaran dan perbaikan atas pelayanan yang diterima
k) Hak memilih tenaga
KEWAJIBAN PASIEN
a) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
b) Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan
c) Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
d) Membayar retribusi bagi pasien yang tidak memiliki sistem jaminan
kesehatan
89 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
2. Rekam Medik
a. Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 1x24 jam
Judul Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 1x24 jam
Dimensi Mutu Effective, safe
Tujuan Melaksanakan pelayanan yang berkesinambungan dan
meningkatkan keselamatan pasien
Definisi Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang
operasional telah diisi lengkap oleh tenaga medis dan medis dalam
waktu ≤24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau
90 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
91 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
4. Pelayanan gigi
a. Tidak terjadinya luka mukosa akibat pemeriksaan gigi
Judul Tidak terjadinya luka mukosa akibat pemeriksaan gigi
Dimensi Mutu safe
Tujuan Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan gigi
Definisi Pemeriksaan gigi dilakukan dengan memberikan
operasional penjelasan terlebih dahulu terhadap pasien tentang
prosedur pemeriksaan dan tindakan gigi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat tidak terjadi luka mukosa setelah
pemeriksaan gigidalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien rawat jalan gigi dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat jalan gigi dan rekam medik
Standar 100%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru pasien rawat jalan gigi yang
dibuatkan odontogram dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh kunjungan baru pasien rawat jalan gigi
yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat jalan gigi dan rekam medik
Standar ≥ 80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data
5. Laboratorium
a. Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium
Judul Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium
Dimensi Mutu accessible
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
Definisi waktu yang diperlukan mulai pasien dilakukan
operasional pengambilan sample sampai hasil pemeriksaan
laboratorium selesaiadalah ≤ 90 menit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat jalan di laboratoriumdengan waktu
tunggu ≤ 90 menitdalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien rawat jalan di laboratorium yang disurvey
dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat jalan laboratorium
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data
6. Farmasi
a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Judul Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Dimensi Mutu Effective
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan pada pelayanan farmasi
Definisi waktu yang diperlukan mulai pasien menyerahkan resep
operasional sampai obat jadi diserahkan adalah≤ 30 menit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien rawat jalan dengan resep obat
jadi yang dilayani dalam waktu ≤ 30 menit, disurvey
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan dengan resep obat
jadi yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Monitoring indicator mutu farmasi dan resep rawat jalan
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data
96 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
8. Rawat Inap
a. Tidak adanya kejadian pasien jatuh
Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh
Dimensi Mutu Safe
Tujuan Peningkatan mutu dan keselamatanpada pelayanan
rawat inap
Definisi Ada atau tidak nya kejadian pasien jatuh di ruang rawat
operasional inap
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang tidak jatuh dalam 1 bulan
Denominator Jumlah total pasien rawat inap dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat inap, skrining risiko jatuh
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data
97 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
9. Pelayanan KIA-UKP
a. Kelengkapan pengisian rekam medik di pelayanan KIA
Judul Kelengkapan pengisian rekam medik di pelayanan KIA
Dimensi Mutu Effective
Tujuan Melaksanakan pelayanan yang berkesinambungan dan
meningkatkan keselamatan pasien
Definisi Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang
operasional telah diisi lengkap oleh tenaga medis dan medis,
meliputi:
1. Identitas Pasien
2. Tanggal dan waktu.
3. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit).
4. Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis.
5. Diagnosis
6. Rencana penatalaksanaan
7. Pengobatan dan atau tindakan
8. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
9. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik
10. Persetujuan tindakan bila perlu.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah rekam medik di pelayanan KIA dengan isi
lengkap yang disurvey dalam 1 bulan
Denominator Jumlah rekam medik di pelayanan KIA yang disurvey
dalam 1 bulan
Sumber data Survey KIA, rekam medik di pelayanan KIA
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data
98 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
10. MTBS
a. Skrining suspek pneumonia sesuai pedoman MTBS
Judul Skrining suspek pneumonia sesuai pedoman MTBS
Dimensi Mutu Effective, safe
Tujuan Melaksanakan pelayanan yang berkesinambungan serta
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
Definisi
operasional
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien MTBS dengan skrining suspek pneumonia
sesuai pedoman dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien MTBS dengan suspek pneumonia yang
disurvey dalam 1 bulan
99 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
100 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
12. Gizi-UKP
a. Pasien rawat inap diberikan konsultasi gizi penyajian makanan
Judul Pasien rawat inap diberikan konsultasi gizi penyajian
makanan
Dimensi Mutu Effective,accessible
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan
Definisi
operasional
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang diberikan konsultasi gizi
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Survey konsultasi gizi, rekam medik rawat inap
Standar 100%
Penanggung Tim PMKP
101 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
jawab pengumpul
data
102 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
c) Analisis data
Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya menjamin bahwa semua data
dikumpulkan, dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan
keefisienan penerapan sistem manajemen mutu dan kemungkinan
pelaksanaan peningkatan berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek
kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses, kecenderungan
operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja pemasok
serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu. Analisa Data
Meliputi :
104 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
105 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
BAB III
PENUTUP
106 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N