Anda di halaman 1dari 134

Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019

Kahuripan

Uptd Puskesmas Kahuripan

Manual Mutu
UPTD Puskesmas
Kahuripan

Jln. Siliwangi Blk 31B Telp. (0265) 321323


E-mail pkmdtpkahuripan@gmail.com
TASIKMALAYA

0|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 disebutkan prinsip


penyelenggaraan, tugas dan fungsi Puskesmas meliputi : paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, Kemandirian masyarakat, Pemerataan, pemanfaatan
teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan program dengan tujuan
tercapainya kecamatan sehat di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berwenang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
Puskesmas mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan
dan keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip
koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan pencatatan baik
rekam medik dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan sistem rujukan dan senantiasa meningkatkan kompetensi petugas.
Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga
lain baik administrasi maupun fungsional terkait.

Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang tertuang dalam


manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan puskesmas
yang bermutu sesuai dengan harapan. Manual mutu ini menjelaskan garis besar sistem
manajemen mutu UPTD Puskesmas Kahuripan. Semua ketentuan/persyaratan serta
kebijakan yang tertuang dalam manual mutu ini merupakan acuan untuk menjalankan
kegiatan operasional Puskesmas. Sistem Manajemen Mutu ini mulai berlaku tanggal 05
Januari 2017. Penyusunan Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses
pelaksanaan akreditasi di UPTD Puskesmas Kahuripan. Manual ini juga sebagai basis
mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program di UPTD Puskesmas Kahuripan.

1. PROFIL PUSKESMAS

a. Gambaran Umum Organisasi

1) Sejarah Singkat

UPTD Puskesmas Kahuripan berdiri pada tahun 1986 terletak di Jl. Siliwangi
Blk. No. 31 B Kabupaten DT II Tasikmalaya, awalnya berupa Pustu (Puskesmas
Pembantu) dari Puskesmas Tawang yang merupakan bagian dari Kabupaten
Tasikmalaya.. Mulai Tahun 1989 Puskesmas Kahuripan berdiri sendiri menjadi

1|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Puskesmas Induk dengan wilayah kerja yakni Desa Kahuripan dan Desa
Cikalang. Pada Tahun 2001 dibentuk Pemerintahan Kota Tasikmalaya dan
Puskesmas Kahuripan menjadi bagian dari Kota Tasikmalaya dengan alamat Jl.
Siliwangi Blk. No. 31B Kota Tasikmalaya. Pada Tahun 1994 dibangun tempat
bersalin di Puskesmas Kahuripan dan Sejak tahun 2007 Puskesmas kahuripan
menjadi UPTD Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya dengan wilayah kerja
Kelurahan Kahuripan dan Kelurahan Cikalang berupa Puskesmas Tanpa
Perawatan.

Pada tahun 2011 dibangun bangunan untuk tempat perawatan, mulai Tahun
2012 UPTD Puskesmas Kahuripan menjadi UPTD Puskesmas DTP (Dengan
Tempat Perawatan).

Letak UPTD Puskesmas Kahuripan yang strategis di pusat Kota Tasikmalaya,


Menjadikan kunjungan rawat jalan dan rawat inap mudah dijangkau sehingga
kunjungan pasien cukup tinggi baik dari wilayah kerja Puskesmas Kahuripan
maupun dari luar wilayah kerja.

Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 113 tahun 2013 tentang Pembentukan


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan
Kota Tasikmalaya menyebutkan bahwa tugas pokok dan fungsi UPTD
Puskesmas Kahuripan adalah melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dinas di bidang pelayanan
yang meliputi operasional Puskesmas sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas.
2) Gambaran umum

Nama Puskesmas : UPTD Puskesmas Kahuripan

Alamat : Jl. Siliwangi Blk no 31 B

Kota Tasikmalaya

Produk : Segala macam jenis pelayanan jasa dibidang

kesehatan dengan kegiatan pokok meliputi

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui

UKM dan UKP.

3) Kondisi Wilayah

a) Geografis

Kondisi geografis Puskesmas Kahuripan terdiri dari wilayah dataran dan


persawahan. Letak Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan merupakan
satu dari dua Puskesmas yang berada di Wilayah Kecamatan Tawang Kota
2|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Tasikmalaya yang berada di sebelah selatan dengan jarak sekitar 5 km


dari Ibukota Kota Tasikmalaya yang dihubungkan dengan jalan raya
beraspal dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tawang Kecamatan


Tawang
Sebelah Timur : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tamansari Kecamatan
Tamansari dan Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Cibeureum Kecamatan Cibeureum
Sebelah : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kawalu Kecamatan
Selatan Kawalu
Sebelah Barat : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sambongpari
Kecamatan Mangkubumi.

Secara Administratif Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Kahuripan


termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dengan
luas wilayah 40,12 km 2 . Terdiri dari 2 (dua) kelurahan yaitu Kelurahan
Cikalang dengan luas wilayah 27,05 km2 dan Kelurahan Kahuripan dengan luas
wilayah 13,07, ada 32 RW dan 163 RT.

Tabel 1.1.
DATA LUAS WILAYAH
DI WILAYAH PUSKESMAS KAHURIPAN
NO NAMA KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM2)
1 CIKALANG 27,05
2 KAHURIPAN 13,07
Jumlah 40,12
Sumber Data : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Kec.Tawang

Jumlah Kelurahan
Puskesmas Kahuripan mencakup 2 kelurahan yang ada di Kecamatan Tawang

Wilayah Kerja Puskesmas


 Kel. Cikalang berbatasan dengan UPTD Puskesmas Cibeureum
 Kel. Kahuripan berbatasan dengan UPTD Puskesmas Tamansari

Gambar 1.1.
Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kahuripan

3|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

b) Data Demografi

Jumlah Penduduk

Tabel 1.2.
Laporan data administrasi kependudukan
Kecamatan tawang
NAMA RW RT JUMLAH PENDUDUK
NO JML KK
KELURAHAN L P TOTAL
1 CIKALANG 14 57 4.087 6.747 6.497 13.244
2 KAHURIPAN 19 109 6.465 10.403 10.423 20.826
JUMLAH 33 166 10.522 17.150 16.920 34.070

Tabel 1.3.
JARAK DAN KETERJANGKAUAN MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
No Kelurahan Jumlah Rata-rata Jarak Rata-rata Waktu Kondisi
RT/RW Terjauh ke Tempuh Ke Keterjangkauan
4|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Fasilitas
PKM Kelurahan
Kesehatan PKM
1 Cikalang 57/14 2 KM 10 menit Mudah
2 Kahuripan 109/19 2 KM 10 menit Mudah
JUMLAH 321/81 5 KM 20 menit Cukup
Sumber Data : Data PKM Kahuripan
Dari tabel diatas Jumlah RT/ RW di Kecamatan Tawang yang merupakan
Wilayah Kerja PKM Kahuripan sebanyak 166/33, jumlah RT/ RW terbanyak
terdapat di kel. Kahuripan sebanyak 109/19 sedangkan RT/ RW yang terkecil
terdapat di kel. Cikalang yaitu sebanyak 57/14.
Jarak dari Puskesmas Kahuripan ke tiap-tiap Kelurahan yang termasuk
Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan adalah sebagai berikut :
1. Kel. Cikalang : 2 Km dapat ditempuh + 10 menit dengan roda empat/dua
2. Kel. Kahuripan : 2 Km dapat ditempuh + 10 menit dengan roda
empat/dua
Untuk Kelancaran Kegiatan dapat dipergunakan Transportasi kendaraan
roda empat dan roda dua

4) Gambaran Khusus

a) Jumlah Tenaga

Tabel 1.4

ANALISA KETENAGAAN KESEHATAN


UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN TAHUN 2018
JENIS TENAGA

STANDAR PKM

YANG ADA

SUKWAN

KRNG
CPNS
PNS

PTT

NO

1 Kepala Puskesmas 1 1 1 0
2 Ka Subag TU 1 1 1 0
3 Dokter Umum 2 2 2 0
4 Dokter Gigi 1 1 1 0
5 SKM (gizi) induk dan pustu 1 1 1 0
6 Perawat umum PKM Induk 8 6 6 2
7 Perawat Gigi PKM Induk 3 3 3 0
8 Bidan PKM Induk 5 6 4 2 0
9 Bidan Kelurahan 4 4 4 0
10 Paramedis non Perawatan: 0 0 0 0
11 a. Sanitarian 1 1 1 0
12 b. Pengelola Gizi 2 1 1 1
13 c. Farmasi 2 1 1 1
14 d. Analis 1 - - 1
15 e. Pesuruh (Honor PKM) 1 1 - 0
16 Tenaga Promotor Kesehatan 0 - - 1 0
JUMLAH 33 29 26 1 2 0 5

5|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

b) Sarana dan Prasarana

(1) Sarana

UPTD Puskesmas Kahuripan memiliki fasilitas fisik berupa bangunan


permanen yang terdiri dari :
(a) Loket Pendaftaran
(b) Kasir
(c) UGD (Unit Gawat Darurat)
(d) Pelayanan Kesehatan Umum (PKU)
(e) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA)
(f) Pelayanan Kesehatan Gigi (PKG)
(g) Laboratorium
(h) Apotik
(i) Ruang Klinter
(j) Ruang Kepala Puskesmas
(k) Ruang Aula
(l) Ruang Administrasi
(m)Gudang Alat
(n) Gudang Obat
(o) Mushola
(p) Pelayanan TB Paru
(q) Ruang Pelayanan MTBS
(r) Ruang Rawat Inap
(s) Sarana Peralatan Medis dan Non

Tabel 1.5
ANALISA JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 201

No Jenis Sarana dan Tenaga kesehatan Jumlah yang ada


1 Puskesmas 1 DTP
2 Polindes -
3 Kepala Puskesmas 1 PNS
4 Ka Subbag TU 1 PNS
5 Dokter Fungsional 2 PNS
6 Dokter Gigi 1 PNS
7 Perawat 6 PNS
8 Perawat Gigi 3 PNS
9 Bidan 8 PNS
10 Pengelola Obat/ Asisten Apoteker 1 PNS
11 Petugas Laboratorium/Analis -
12 Sanitarian 1 PNS
13 Nutrisionis 1 PNS
6|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

14 Pelaksana TU -
15 Pelaksana/supir
16 Penjaga 1 Sukwan

DAFTAR INVENTARIS PERALATAN KLINIS UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN

Tabel 1.7
DATA ALAT KLINIS UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN
A. Ruangan Pemeriksaan Umum
Jumlah Peralatan Jumlah Kondisi Alat
Minimal Alat Kebutuhan
NO Jenis Peralatan
Puskesmas Yang Baik Rusak Alat
Rawat Inap Ada
I. Set Pemeriksaan Umum
1 Anuskop 3 buah 2 v 1 buah
2 Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah 0 v 2 buah
3 Bingkai uji-coba untuk pemeriksaan 1 buah 1 v 1 buah
Reaksi
4 Buku Ishihara Tes 1 buah 1 v
5 Corong telinga/Speculum telinga 1 set 1 v 1 buah
ukuran
kecil, besar, sedang 1 buah
6 Emesis basin /Nierbeken besar 1 buah 1 buah
7 Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 set 1 buah
8 Handle kaca laring 1 buah 1 v
9 Handle kaca nasopharing 1 buah 1 v
10 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set 1 v
11 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set 1 buah
12 Kaca pembesar untuk diagnostik 1 buah 1 v
13 Lampu kepala/Head Lamp + Adaptor 1 buah rusak 1 buah
AC/DC
14 Lampu senter untuk periksa/pen light 1 buah 1 v
15 Lensa uji-coba untuk pemeriksaan 1 set 1 v
refraksi
16 Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 1 buah 1 buah
Dioptri
17 Metline ( pengukur lingkar pinggang ) 1 buah 1 buah
18 Opthalmoscope 1 buah 1 buah
19 Otoscope 1 buah 1 buah
20 Palu reflex 1 buah 1 buah
21 Pelilit kapas/Cotton applicator Sesuai kebutuhan 12 pak
22 Skinfold calliper 1 buah 1 buah
23 Snellen Chart 2 jenis (E Chart + 1 buah 1 buah
Alphabet Chart)
24 Spekulum vagina (cocor bebek) 3 buah 1 buah
sedang
25 Spekulum hidung dewasa 1 buah 1 buah
26 Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 rusak 1 buah
27 Stetoskop untuk dewasa 1 buah 1 rusak 1 buah
28 Sudip lidah logam/spatula lidah logam 4 buah 4 buah
panjang 12 cm
29 Sudip lidah logam/spatula lidah logam 4 buah 4 buah
panjang 16,5 cm
30 Tempat tidur periksa dan 1 buah 1 v
perlengkapannya
7|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

31 Termometer untuk dewasa 1 buah 1 rusak 1 buah


32 Timbangan dewasa 1 buah 1
33 Tonometer Schiotz 1 buah 1 buah

B. Ruangan Tindakan dan Ruangan Gawat Darurat


Tabel 1.8

Jumlah peralatan Jumlah Kondisi alat


minimal alat Kebutuhan
No Jenis peralatan
puskesmas rawat yang Baik Rusak alat
inap ada
I.Set Tindakan Medis/Gawat Darurat
1 Baki logam tempat alat steril tertutup 3 buah 1 3
2 Collar Brace/Neck Collar anak 1 buah 1
3 Collar Brace/Neck Collar dewasa 1 buah 1
4 Corong telinga/Spekulum telinga 1 set
ukuran kecil, besar, sedang 1
5 Doppler 1 buah 1
6 Dressing Forceps 1 buah 1
7 EKG* 1 buah 2
8 Emesis Basin/ Nierbeken besar 2 buah 1 1
9 Forceps Aligator 3 buah 3
10 Forceps Bayonet 3 buah 3
11 Guedel Airway (Oropharingeal 2 buah
Airway) 1 1
12 Gunting bedah standar, lengkung 3 buah 1 2
13 Gunting bedah standar, lengkung, 3 buah
ujung tajam 1 2
14 Gunting bedah standar, lengkung, 3 buah
ujung Tumpul/Tajam 1 2
15 Gunting bedah standar, lengkung, 3 buah
ujung Tumpul /Tajam 1 2
16 Gunting bedah standar, lurus ujung 3 buah
Tumpul /Tumpul 1 2
17 Gunting bedah standar, lurus, ujung 3 buah 1 2
tajam/tajam
18 Gunting bedah standar, lurus, ujung 3 buah 1 2
tajam/tumpul
19 Gunting pembalut 1 buah 1
20 Gunting pembuka jahitan lurus 3 buah 1 2
21 Handle kaca laring 1 buah 1
22 Handle kaca nasopharing 1 buah 1
23 Hooked probes 1 buah 1
24 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set 1
25 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set 1
26 Kait dan kuret serumen 1 buah 1
27 Kanula hidung anak 1 buah 1
28 Kanula hidung dewasa 1 buah 1
29 Klem arteri 14 cm (Kocher) 3 buah 1 2
30 Klem arteri, 12 cm lengkung, dengan 3 buah
gigi 1x2 ( Haltead-Mosquito ) 1 2
31 Klem arteri, 12 cm lengkung, tanpa 3 buah
gigi (Halstead-Mosquito) 1 2
32 Klem arteri, 12 cm lurus, dengan gigi 3 buah
1x2 ( Halstead -Mosquito) 1 2
33 Klem arteri, 12 cm lurus,tanpa gigi 3 buah 1 2
(Halstead-Mosquito)
34 Klem arteri, lurus (Kelly) 3 buah 1 2
35 Klem/pemegang jarum jahit, 18 cm 3 buah 1 2

8|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

(Mayo- Hegar )
36 Korentang, lengkung, penjepit alat 2 buah
steril (23 CM) 1 1
37 Korentang, penjepit sponge 2 buah 1 1
38 Kursi roda 1 buah 1
39 Lampu kepala 1 buah 1
40 Laringoskop anak 1 buah 1
41 Laringoskop dewasa 1 buah 1
42 Laringoskop neonatus bilah lurus 1 buah 1
43 Magill Forceps 3 buah 3
44 Nebulizer 1 buah 1
45 Otoskop 1 buah 1
46 Palu reflex 1 buah 1
47 Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah 1 2
48 Pinset anatomis, 14,5 cm 3 buah 1 2
49 Pinset anatomis, 18 cm 3 buah 1 2
50 Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah 1 2
51 Pinset bedah, 18 cm 3 buah 3
52 Pinset epilasi 1 buah 1
53 Pinset telinga 1 buah 1
54 Pinset insisi Hordeolum/ Chalazion 1 buah 1
55 Resusitator anak-anak & sungkup 1 buah 1
56 Resusitator dewasa & sungkup 1 buah 1
57 Resusitator neonatus & sungkup 1 buah 1
58 Retraktor, pembuka kelopak mata 1 buah 1
59 Semprit gliserin 1 buah 1
60 Silinder korentang steril 1 buah 1 1
61 Skalpel, tangkai pisau operasi 3 buah 1
62 Spalk 1 buah 1
63 Spekulum hidung 1 buah 1
64 Spekulum mata 1 buah 1
65 Sphygmomanometer untuk anak 1 buah 1
66 Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 1
67 Stand lamp untuk tindakan 1 buah 1
68 Standar infus 2 buah 1
69 Steteskop anak 1 buah 1
70 Steteskop dewasa 1 buah 1 1
71 Steteskop janin/Laenac 1 buah 1
72 Suction pump (alat penghisap) 1 buah 1 1
73 Sudip lidah logam/Spatula lidah 4 buah
logam panjang 12 cm 1 3
74 Sudip lidah logam/Spatula lidah 4 buah
logam panjang 16,5 cm 1 3
75 Tabung oksigen dan regulator 1 buah 1 1
76 Tempat tidur periksa dan 1 buah
perlengkapannya 1
77 Termometer anak 1 buah 1
78 Termometer dewasa 1 buah 1 1
79 Timbangan anak 1 buah 1 1
80 Timbangan dewasa 1 buah 1 1
81 Tissue Forceps 1 buah 1
82 Torniket karet 1 buah 1
83 Usungan (brankar ) 1 buah 1 1

C. Ruangan Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB, dan Imunisasi


Tabel 1.9
9|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Jumlah Peralatan Kondisi Alat


Jml Alat
Minimal Kebutuhan
No Jenis Peralatan Yang
Puskesmas Alat
Ada Baik Rusak
Rawat Inap
I. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1 1/2 Klem Korcher 1 buah 1 1
2 Anuskop 3 buah 3
3 Bak Instrumen dengan tutup 1 buah 1
4 Baki Logam Tempat Alat Steril 1 buah
Bertutup 1
5 Doppler 1 buah 1
6 Gunting Benang 1 buah 1
7 Gunting Verband 1 buah 1
8 Korcher Tang 1 buah 1
9 Mangkok untuk Larutan 1 buah 1
10 Meja Instrumen / Alat 1 buah 1
11 Meja Periksa Ginekologi dan kursi 1 buah
pemeriksa 1
12 Palu Refleks 1 buah 1
13 Pen Lancet 1 buah 1
14 Pinset Anatomi Panjang 1 buah 1
15 Pinset Anatomi Pendek 1 buah 1
16 Pinset Bedah 1 buah 1
17 Silinder Korentang Steril 1 buah 1
18 Sonde mulut 1 buah 1
19 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) 3 buah
Besar 1 2
20 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 2 buah 1 1
21 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) 5 buah
Sedang 1 4
22 Spekulum Vagina (Sims) 1 buah 1 1
23 Sphygmomanometer Dewasa 1 buah 1 1
24 Stand Lamp untuk tindakan 1 buah 1 1
25 Stetoskop Dewasa 1 buah 1 1
26 Stetoskop Janin / Fetoscope 1 buah 1 1
Sudip lidah logam / Spatula Lidah 2 buah
Logam 1
27 panjang 12 cm
Sudip lidah logam / Spatula Lidah 2 buah
Logam 1
28 panjang 16,5 cm
29 Tampon Tang 1 buah 1
30 Tempat Tidur Periksa 1 buah 1
31 Termometer Dewasa 1 buah 1
32 Timbangan Dewasa 1 buah 1
33 Torniket Karet 1 buah 1
II. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
1 Alat Pengukur Panjang Bayi 1 buah 1
2 Flowmeter anak (high flow) 1 buah 1
3 Flowmeter neonatus (low flow) 1 buah 1
4 Lampu periksa 1 buah 1
5 Pengukur lingkar kepala 1 buah 1
6 Pengukur tinggi badan anak 1 buah 1
7 Sphygmomanometer dan manset 1 buah
anak 1
8 Stetoskop pediatric 1 buah 1
9 Termometer Anak 1 buah 1 1
10 Timbangan Anak 1 buah 1
10 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

11 Timbangan bayi 1 buah 1


III. Set Pelayanan KB
1 Baki Logam Tempat Alat Steril 1 buah
Bertutup 1
2 Implant Kit 1 buah 1
3 IUD Kit 1 buah 1
IV. Set Imunisasi
1 Vaccine carrier 1 buah 5
2 Vaccine Refrigerator 1 buah 1

D. Ruangan Persalinan
Tabel 1.10

Jumlah Peralatan Jml


Minimal Alat Kondisi Alat Kebutuhan
No Jenis Peralatan
Puskesmas Yang Alat
Rawat Inap Ada Baik Rusak
I. Set Obstetri & Ginekologi
1 Bak instrumen tertutup besar (Obgin) 3 buah 1 2
2 Bak instrumen tertutup kecil 3 buah 1 2
3 Bak instrumen tertutup Medium 3 buah 1 2
4 Doppler 1 buah 1
5 Doyeri Probe Lengkung 1 buah 1
6 Endotracheal Tube Dewasa 2,5 3 buah 3
7 Endotracheal Tube Dewasa 3 3 buah 3
8 Endotracheal Tube Dewasa 4 3 buah 3
9 Gunting Benang 3 buah 2 1
10 Gunting Episiotomi 3 buah 2 1
11 Gunting Iris Lengkung 3 buah 1 2
12 Gunting Operasi Lurus 3 buah 3
13 Gunting Tali Pusat 3 buah 2 1
14 Klem Fenster/Klem Ovum 3 buah 3
15 Klem Kasa (Korentang) 3 buah 1 2
16 Klem Kelly/Klem Kocher Lurus 3 buah 1 2
17 Klem Linen Backhauss 3 buah 3
18 Klem Mosquito Halsted Lengkung 3 buah 3
19 Klem Mosquito Halsted Lurus 3 buah 3
20 Klem Pemasang Klip Hegenbarth 3 buah 3
21 Lampu Periksa Halogen 1 buah 1 rusak 1
22 Masker Oksigen + Kanula Nasal 2 buah
Dewasa 1 1
23 Meja Instrumen 2 buah 1 1
24 Needle Holder Matheiu 3 buah 3
25 Pelvimeter Obstetrik 1 buah 1
26 Pinset Jaringan (Sirurgis) 3 buah 2 1
27 Pinset Jaringan Semken 3 buah 3
28 Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah 2 1
29 Resusitator Dewasa 1 set 1
30 Retraktor Finsen Tajam 1 buah 1
31 Setengah Kocher 3 buah 2 1
32 Skalpel No. 3 3 buah 3
33 Skalpel No. 4 3 buah 3
34 Spekulum (Sims) Besar 5 buah 5
35 Spekulum (Sims) Kecil 5 buah 5
36 Spekulum (Sims) Medium 5 buah 5
37 Spekulum Cocor Bebek Grave Besar 5 buah 3 2

11 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

38 Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil 5 buah 3 2


39 Spekulum Cocor Bebek Grave 5 buah 3
Medium 2
40 Standar infuse 1 buah 1
41 Stetoskop Dewasa 1 buah 1
42 Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 buah 1
43 Stilet untuk Pemasangan ETT 1 buah 1
44 Tabung Oksigen dan Regulator 1 set 1
45 Tempat Klem Kasa (Korentang) 2 buah 1 1
46 Tempat Tidur Periksa (examination 1 set
bed) 1
47 Tempat Tidur untuk Persalinan 1 set 1
48 Tensimeter dewasa 1 buah 1
49 Termometer Dewasa 1 buah 1
II. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
1 Aligator Ekstraktor AKDR 3 buah 1 2
2 Gunting Mayo CVD 3 buah 1 2
3 Klem Kasa Lurus (Sponge Foster 3 buah
Straight) 1 2
4 Klem Penarik Benang AKDR 3 buah 1 2
5 Sonde Uterus Sims 3 buah 1 2
6 Tenakulum Schroeder 3 buah 1 2

III. Set Resusitasi Bayi


1 Baby Suction Pump portable 1 set 1
2 Endotracheal Tube 2,5 1 buah 1
3 Endotracheal Tube 3 1 buah 1
4 Endotracheal Tube 3,5 1 buah 1
5 Endotracheal Tube 4 1 buah 1
6 Infant T piece resuscitator dengan 1 buah
PEEP 1
7 Infant T piece System 1 buah 1
8 Laringoskop Neonatus Bilah Lurus (3 1 set
ukuran) 1
9 Meja Resusitasi dengan Pemanas 1 set
(Infant Radiant Warmer) 1
10 Oxygen Concentrator 1 buah 1
11 Penghisap Lendir DeLee (neonatus) 1 buah 1
12 Pompa Penghisap Lendir Elektrik 1 buah 1
13 Stetoskop Duplex Neonatus 1 buah 1

E. Ruangan Rawat Pasca Persalinan


Tabel 2.1

Jumlah Peralatan Jml


Kondisi Alat
Minimal Alat Kebutuhan
No Jenis Peralatan
Puskesmas Yang Alat
Rawat Inap Ada Baik Rusak
Set Perawatan Pasca Persalinan
1 ARI Timer 1 buah 1
2 Boks Bayi 1 buah 1
3 Sphygmomanometer Dewasa 1 buah 1
4 Standar infuse 1 buah 1
5 Stetoskop Anak 1 buah 1
6 Tabung Oksigen dan Regulator 1 buah 1
7 Tempat Tidur Dewasa 1 set 1
12 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

8 Termometer Anak 1 buah 1


9 Termometer Dewasa 1 buah 1
10 Timbangan Bayi 1 buah 1

F. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut


Tabel 2.2

Jml Kebutuhan
Jumlah Peralatan Kondisi Alat
Alat Alat
No Jenis Peralatan Minimal Puskesmas
Yang
Rawat Inap
Ada Baik Rusak
I. Set Kesehatan Gigi & Mulut
1 Atraumatic Restorative Treatment 1 Buah 1 Buah
(ART)
· Enamel Access Cutter 1 Buah 1 Buah
· Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah 1 Buah
Ukuran Kecil (Spoon Excavator Small)
· Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah 1 Buah
Ukuran Sedang (Spoon Excavator
Medium)
· Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah 1 Buah
Ukuran Besar (Spoon Excavator
Large)
· Double Ended Applier and Carver 1 Buah 1 Buah
· Spatula Plastik 1 Buah 1 Buah
· Hatchet 1 Buah 1 Buah
· Batu Asah 1 Buah 1 Buah
2 Bein Lurus Besar 1 Buah 1 1 Buah
3 Bein Lurus Kecil 1 Buah 1 1 Buah
4 Bor Intan (Diamond Bur Assorted) 1set 1set
untuk Air Jet Hand Piece (Kecepatan
Tinggi) (round, inverted dan fissure)
5 Bor Intan Kontra Angle Hand Piece 1 set 1set
Conventional (Kecepatan Rendah)
(round, inverted dan fissure)
6 Ekskavator Berujung Dua (Besar) 5 Buah 5 buah
7 Ekskavator Berujung Dua (Kecil) 5 Buah 5 buah
8 Gunting Operasi Gusi (Wagner) (12 1 Buah 1 Buah
cm )
9 Handpiece Contra Angle 1 Buah 1 1 Buah
10 Handpiece Straight 1 Buah 1 1 Buah
11 Kaca Mulut Datar No.4 Tanpa Tangkai 5 buah 5 buah
12 Klem/Pemegang Jarum Jahit (Mathieu 1 Buah 1 Buah
Standar)
13 Set Kursi Gigi Elektrik yang terdiri dari:
· Kursi Gigi 1 buah 1 1 buah
· Cuspidor Unit 1 buah 1 buah
· Meja Instrumen 1 buah 1
· Foot Controller untuk Hand Piece 1 buah 1 buah
· Kompresor Oilless 1 PK 1 buah 2
14 Jarum exterpasi 1 set 1 set
15 Jarum K-File (15-40) 1 set 1 set
16 Jarum K-File (45-80) 1 set 1 set
17 Light Curing 1 buah 1
18 Mikromotor dengan Straight dan 1 buah
Contra Angle Hand Piece (Low Speed
Micro Motor portable) 1
13 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

19 Pelindung Jari 1 buah 1


20 Pemegang Matriks (Matrix Holder) 1 buah 1
21 Penahan Lidah 1 buah 1
22 Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial 1 buah
(Cryer Distal) 1
23 Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial 1 buah
(Cryer Mesial) 1
24 Penumpat Plastis 1 buah 1
25 Periodontal Probe 1 buah 1 buah
26 Penumpat Semen Berujung Dua 1 buah 1
27 Pinset Gigi 5 buah 3 5 buah
28 Polishing Bur 1 set 1 set
29 Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kiri 1 buah 1 buah
(Type Chisel/Mesial)
30 Skeler Standar , Bentuk Cangkul 1 buah 1 buah
Kanan (Type Chisel/Mesial)
31 Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type 1 buah 1 buah
Hook)
32 Skeler Standar, Black Kiri dan Kanan 1 buah 1 buah
(Type Chisel/Mesial)
33 Skeler Standar, Black Kiri dan Kiri 1 buah 1 buah
(Type Chisel/Mesial)
34 Skeler Ultrasonik 1 buah 1
35 Sonde Lengkung 5 Buah 2 5 Buah
36 Sonde Lurus 5 Buah 5 Buah
37 Spatula Pengaduk Semen 1 buah 1
38 Spatula Pengaduk Semen Ionomer 1 buah 1
39 Set Tang Pencabutan Dewasa (set)
· Tang gigi anterior rahang atas 1 buah
dewasa 1
· Tang gigi premolar rahang atas 1 buah 1
· Tang gigi molar kanan rahang atas 1 buah 1
· Tang gigi molar kiri rahang atas 1 buah 1
· Tang molar 3 rahang atas 1 buah 1
· Tang sisa akar gigi anterior rahang 1 buah
atas 1
· Tang sisa akar gigi posterior 1 buah
rahang atas 1
· Tang gigi anterior dan premolar 1 buah
rahang bawah 1
· Tang gigi molar rahang bawah 1 buah
kanan/kiri 1
· Tang gigi molar 3 rahang bawah 1 buah 1
· Tang sisa akar rahang bawah 1 buah 1
40 Set Tang pencabutan gigi anak
· Tang gigi anterior rahang atas 1 buah 1
· Tang molar rahang atas 1 buah 1
· Tang molar susu rahang atas 1 buah 1
· Tang sisa akar rahang atas 1 buah 1
· Tang gigi anterior rahang bawah 1 buah 1
· Tang molar rahang bawah 1 buah 1
· Tang sisa akar rahang bawah 1 buah 1
41 Skalpel, Mata Pisau Bedah (Besar) 1 buah 1 buah
42 Skalpel, Mata Pisau Bedah (Kecil) 1 buah 1 buah
43 Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 1 buah 1 buah
44 Tangkai kaca mulut 5 buah 3 5 buah
II. Perlengkapan

14 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

1 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah 1 buah


2 Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 1 buah 1
3 Lampu Spiritus Isi 120 cc 1 buah 1 buah
4 Lemari peralatan 1 buah 1
5 Lempeng Kaca Pengaduk Semen 1 buah 1
6 Needle Destroyer 1 buah 1 buah
7 Silinder Korentang Steril 1 buah 1 buah
8 Sterilisator kering 1 buah 1 buah
9 Tempat Alkohol (Dappen Glas) 1 buah 1
10 Toples Kapas Logam dengan Pegas 1 buah
dan Tutup (50 x 70 mm) 1
11 Toples Pembuangan Kapas (50 x 75 1 buah
mm) 1 buah
12 Waskom Bengkok (Neirbeken) 1 buah 1
III. Bahan Habis Pakai
1 Betadine Solution atau Desinfektan Sesuai Kebutuhan
lainnya sesuai
2 Sabun tangan atau antiseptic Sesuai Kebutuhan sesuai
3 Kasa Sesuai Kebutuhan sesuai
4 Benang Silk Sesuai Kebutuhan sesuai
5 Chromik Catgut Sesuai Kebutuhan sesuai
6 Alkohol Sesuai Kebutuhan sesuai
7 Kapas Sesuai Kebutuhan sesuai
8 Masker Sesuai Kebutuhan sesuai
9 Sarung tangan Sesuai Kebutuhan sesuai
IV. Meubelair
1 Kursi Kerja 3 buah 2 1 buah
2 Lemari arsip 1 buah 1 buah
3 Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah
V. Pencatatan dan Pelaporan
1 Buku register pelayanan Sesuai Kebutuhan V sesuai
2 Kartu Rekam Medis Sesuai Kebutuhan V sesuai
3 Formulir Informed Consent Sesuai Kebutuhan V sesuai
4 Formulir rujukan Sesuai Kebutuhan V sesuai
5 Surat Keterangan Sakit Sesuai Kebutuhan V sesuai
Formulir dan Surat Keterangan lain Sesuai Kebutuhan
sesuai sesuai
6 kebutuhan pelayanan yang diberikan Sesuai Kebutuhan V sesuai

G. Laboratorium
Tabel 2.3

Jumlah Peralatan Jml


Kondisi Alat
Minimal Alat Kebutuhan
No Jenis Peralatan
Puskesmas Yang Alat
Rawat Inap Ada Baik Rusak
I. Set Laboratorium
1 Batang Pengaduk 3 buah 3 buah
2 Beker, Gelas 3 buah 1 2 buah
3 Botol Pencuci 1 buah 1 buah
4 Corong Kaca (5 cm) 3 buah 1 2 buah
5 Erlenmeyer, Gelas 2 buah 1 1 buah
6 Fotometer 1 buah 1
7 Gelas Pengukur (100 cc) 1 buah 1 buah
15 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

8 Gelas Pengukur (16 Oz / 500 ml) 1 buah 1 buah


9 Hematology Analizer (HA) 1 set 1 set
10 Hemositometer Set /Alat Hitung 1 set
Manual 1
11 Lemari Es 1 buah 1
12 Mikroskop Binokuler 1 buah 1
13 Pipet Mikro 5-50, 100-200, 500-1000 1 buah
ul 1 buah
14 Pipet Berskala (Vol 1 cc) 3 buah 3 buah
15 Pipet Berskala (Vol 10 cc) 3 buah 3 buah
16 Pipet Tetes (Pipet Pasteur) 12 buah 12 buah
17 Pot Spesimen Dahak Mulut Lebar Sesuai Sesuai
Kebutuhan ada
18 Pot Spesimen Urine (Mulut Lebar) Sesuai Sesuai
Kebutuhan
19 Rotator Plate 1 buah 1 buah
20 Sentrifuse Listrik 1 buah 1
21 Sentrifuse Mikrohematokrit 1 buah 1 buah
22 Tip Pipet (Kuning dan Biru) 3 buah 3
23 Tabung Kapiler Mikrohematokrit Sesuai Sesuai
Kebutuhan ada
Kebutuhan Kebutuhan
24 Tabung Reaksi (12 mm) Sesuai Sesuai
Kebutuhan ada
25 Tabung Reaksi dengan tutup karet 12 buah 12 buah
gabus
26 Tabung Sentrifus Tanpa Skala 6 buah 6 buah
27 Telly Counter 1 buah 1
28 Termometer 0 – 50° Celcius 1 buah 1 buah
29 Urinometer (Alat Pengukur Berat 1 buah 1 buah
Jenis Urine)
30 Wadah Aquades 1 buah 1 buah
31 Westergren Set (Tabung Laju Endap 3 buah
Darah) 3

H. Ruangan Farmasi
Tabel 2.4

Jumlah Peralatan Jml


Kondisi Alat
Minimal Alat Kebutuhan
No Jenis Peralatan
Puskesmas Yang Alat
Rawat Inap Ada Baik Rusak
I. Set Sterilisasi
1 Autoclave 1 buah
2 Korentang, Lengkung, Penjepit Alat 3 buah
Steril, 23 Cm (Cheattle)
II. Bahan Habis Pakai
1 Masker 1 Box
2 Larutan Klorin 0,5% Sesuai
Kebutuhan
3 Sarung Tangan Rumah Tangga Dari 5 Pasang
Lateks
III. Perlengkapan
1 Apron/Celemek Karet 3 buah
2 Duk Pembungkus Alat 20 buah
3 Ember Plastik Untuk Merendam Alat 3 buah
4 Lemari Alat Untuk Alat Yang Sudah 1 buah
Steril
16 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

5 Sikat Pembersih Alat 5 Buah


6 Tempat Sampah Tertutup Dengan 2 buah
Injakan
IV. Meubelair
1 Kursi Kerja 2 buah
2 Lemari arsip 1 buah
3 Meja Tulis ½ biro 1 buah
V. Pencatatan & Pelaporan
Formulir dan Surat Keterangan sesuai Sesuai
1 kebutuhan pelayanan yang diberikan Kebutuhan

I. Ruangan Rawat Inap


Tabel 2.5

Jumlah
Peralatan Jml Alat Kondisi Alat
Kebutuhan
No Jenis Peralatan Minimal Yang
Alat
Puskesmas Ada
Rawat Inap Baik Rusak
I. Set Rawat Inap
1 Ari Sound Timer 1 buah 1 buah
2 Baki Instrumen Bertutup 1 buah 1 buah
3 Bak Instrumen Bertutup 30 X 30 1 buah
Cm 1 buah
4 Bisturi No 10 1 kotak 1 kotak
5 Brankar 1 buah 1
6 Gunting Lengkung, Ujung Tajam 3 buah
(Metzenbaum) (18 Cm) 1 2 buah
7 Gunting Lengkung, Ujung 3 buah
Tumpul(Metzenbaum) (18 Cm) 1 2 buah
8 Gunting Lurus, Ujung Tajam 3 buah
(Metzenbaum) (18 Cm) 3 buah
9 Gunting Lurus, Ujung Tumpul 3 buah
(Metzenbaum) (18 Cm) 3 buah
10 Gunting Mayo Lurus/Lengkung 3 buah 3 buah
11 Gunting Pembuka Jahitan, Lurus 3 buah 3 buah
12 Kaca Pembesar 3 buah 3 buah
13 Kanula Hidung 3 buah 3 buah
14 Kateter, Selang Penghisap Lendir 3 buah
Bayi 3 buah
15 Kauter 3 buah 3 buah
16 Klem Agrave, 14 Mm (Isi 100) 3 buah 3 buah
17 Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung 3 buah
Dengan Gigi 1 X 2 (Halstead-
Mosquito) 3 buah
18 Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung 3 buah
Tanpa Gigi (Halstead-Mosquito) 3 buah
19 Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan 3 buah
Gigi 1 X 2 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa
Gigi 1 X 2 3 buah
17 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

20 (Halstead-Mosquito)
21 Klem Arteri, Lurus (Kelly) 3 buah 3 buah
22 Klem/Pemegang Jarum Jahit 3 buah
Dengan Kunci (Baraquer) 1 2 buah
23 Klem/Pemegang Jarum Jahit 3 buah
(Mathieu Standar) 3 buah
24 Klem/Pemegang Silet (Barraquer) 3 buah 3 buah
25 Klem/Penjepit Kain (Kocher- 3 buah
Backhaus)/Duk Klem 3 buah
26 Klep Pengatur Oksigen Dengan 3 buah
Humidifer Korentang, Lengkung,
Penjepit Alat Steril, 3 buah
27 23 Cm (Cheattle)
28 Korentang, Penjepit Sponge 3 buah
(Foerster) 3 buah
29 Inkubator Bayi 1 buah 1 buah
30 Lampu Periksa 1 buah 1
31 Lampu Senter 1 buah 1
32 Manset Anak; Dengan Velecro 1 buah 1 buah
33 Manset Dewasa 1 buah 1
34 Meja Instrumen, Mayo Berstandar 1 buah 1 buah
35 Meja Instrumen/Alat 1 buah 1
36 Nebulizer 1 buah 1
37 Pinset Anatomis, 14,5 Cm 2 buah 1 1 buah
38 Pinset Anatomis, 18 Cm 2 buah 2 buah
39 Pinset Anatomis (Untuk Specimen) 2 buah 2 buah
40 Pinset Bedah, 14,5 Cm 2 buah 1 1 buah
41 Pinset Bedah, 18 Cm 2 buah 1 1 buah
42 Resusitator Untuk Dewasa 1 buah 1
43 Resusitator For Infant 1 buah 1
44 Selang Oksigen 3 buah 3 buah
45 Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 2 buah 2 buah
46 Spalk 1 buah 1
47 Sphygmomanometer 2 buah 1 1 buah
48 Standar Infus sesuai TT sesuai
49 Standar Waskom, Tunggal 1 buah 1
50 Standar Waskom, Ganda 1 buah 1
51 Stetoskop Infant 1 buah 1 buah
52 Stetoskop Anak 1 buah 1 buah
53 Stetoskop Dewasa 1 buah 1
54 Suction Pump 1 buah 1
55 Sonde Dengan Mata, 14,5 Cm 1 buah 1 buah
56 Sonde Pengukur Dalam Luka 1 buah 1 buah
57 Tabung Oksigen 6 Meterkubik Dan 1 buah
Regulator 1
58 Tabung Oksigen 1 Meterkubik 1 buah
Dan Regulator 1
59 Tabung/Sungkup Untuk Resusitasi 2 buah 1 1 buah
60 Termometer Infant 1 buah 1 buah
61 Termometer Dewasa 1 buah, 5 s.d 8 1
62 Tempat Tidur Rawat Inap buah ada
63 Tempat Tidur Rawat Inap Untuk 2 buah
Anak 2 buah
64 Torniket Karet 1 buah 1
65 Tromol Kasa/Kain Steril (125 X 1 buah
120 Mm) 1

18 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

66 Tromol Kasa/Kain Steril (150 X 1 buah


150 Mm) 1
67 Waskom Bengkok 1 buah 1
68 Waskom Cekung 1 buah 1
69 Waskom Cuci 1 buah 1
70 Wing Needle 3 buah 3 buah

Dalam menjalankan kegiatan pelayanan puskesmas Kahuripan dibantu kendaraan roda


dua dan roda empat yang terdiri dari :

Tabel 2.6 Analisa Jumlah Sarana Kendaraan di Puskesmas Kahuripan Tahun 2017

No Merk Kendaraan Jumlah Nomor Keterangan

1 Suzuki/gc 415 1 Z 9956 H

2 Honda win MCB 1 Z 271 H

3 Honda Suprafit 1 Z 2858 H

4 Suzuki/ FK 110 S 1 Z 2884 H

5 Honda NF 125 TD 1 Z 3221 H

6 Yamaha all New 1 Z 5797 H

Sumber Laporan Inventarisasi Barang Pusk. Kahuripan Th 2017

Beberapa sarana prasarana serta Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang
ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas kahuripan sebagai Berikut:
Tabel 2.7 Analisa Jumlah Sarana Kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas
Kahuripan Tahun 2018

NO JENIS SARANA JUMLAH

1 Puskesmas 1

2 Rumah Sakit 0

3 Dokter Praktek Swasta 13

4 Klinik/Jml Dokter 12

5 Bidan Praktek Swasta 25

6 Apotik 5

8 Optik 1

Sumber Data: Data Puskesmas Kahuripan , 2017

19 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Tabel 2.8 Analisa Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah UPTD Puskesmas


Kahuripan Tahun 2018

NO NAMA/ TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1 Taman Kanak-Kanak/ RA 8

2 Sekolah Dasar/MI 15

3 SLTP/MTs 3

4 SMA/SMK/MA 5

5 Perguruan Tinggi 2

Sumber: Program UKS Tahun 2017

Dari tabel diatas didapatkan data bahwa sarana kesehatan yang paling banyak adalah
dokter praktek swasta, sedangkan sarana pendidikan yang paling banyak SD/MI.

Tabel 2.9 Analisa jumlah jenis peran serta masyarakat di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Kahuripan Tahun 2018

NO Jenis peran serta masyarakat Jumlah


1 Posyandu 35
2 Posbindu 14
3 Dukun Bayi Terlatih 0
4 Dukun Bayi tidak terlatih 2
5 Kader aktif 254

Dari Tabel diatas didapatkan data bahwa di wilayah kerja Puskesmas Kahuripan
melayani/membina sebanyak 35 posyandu dan 14 posbindu dengan tingkat kemandirian
sebagaimana tergambar dalam tabel berikut:
Tabel 2.10 Analisa Jumlah Sarana Posyandu di Wilayah Kelurahan Kahuripan Tahun 2017

NAMA ALAMAT LENGKAP STRATA POSYANDU RW


NO
POSYANDU ALAMAT RT RW Pratama Madya Purnama Mandiri Siaga
Wijaya
1 Cintarasa 4 I
Kusumah √
2 Melati Sukarasa 5 II √
3 Kemuning Gunungjati 4 III √
RW
4 Kenanga Cikalang Girang 8 IV
√ Siaga
5 Teratai Paledang 5 V √
6 Puspa Indah Margalaksana 5 VI √
7 Cendrawasih Margahurip 9 VII √
8 Asrama Brigif Margahurip 1 VII √

20 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

9 Anggrek Merah Cilolohan 8 VIII √


10 Mawar Gunungroay 1 3 IX √
RW
11 Seruni Cikunten 9 X
√ Siaga
12 Flamboyan Sukanagara 5 XI √
RW
13 Aster Sindanggalih 5 XII
√ Siaga
RW
14 Nusa Indah Batara 5 XIII
√ Siaga
RW
15 Cempaka Gunungroay 6 XIV
√ Siaga
16 Reformasi Sindanggalih 5 XV √
RW
17 Edelweis Sindanggalih 5 XVI
√ Siaga
RW
18 Cendana Cikalang Girang 5 XVII
√ Siaga
19 Panca Warna Perum BKR 4 XIX √

Tabel 2.11 Analisa Jumlah Sarana Posyandu di Wilayah Kelurahan Cikalang Tahun
2017

NAMA ALAMAT LENGKAP STRATA POSYANDU RW


NO
POSYANDU ALAMAT RT RW Pratama Madya Purnama Mandiri Siaga

Wijaya
1 Karoeng 3 I
Kusumah √
2 Mawar Benda 3 II √
RW
3 Kuntum Mekar Benda 5 III
√ Siaga
RW
4 Nusa Indah Cicurug Bata 5 IV
√ Siaga
RW
5 Teratai Cicurug Ojo 4 VA
√ Siaga
6 Anggrek Bulan Cicurug Ojo 2 VB √
RW
7 Dahlia Cikalang Desa 5 VI
√ Siaga
8 Sakura Sindanghurip 3 VII √
RW
9 Cempaka Petir 5 VIII
√ Siaga
10 Bougenville Perum laswi 6 VIII √
RW
11 Melati Cikalang Tengah 1 5 IX
√ Siaga
RW
12 Sekar Arum Cicurug 5 X
√ Siaga
13 Flamboyan Benda 3 XI √
Wijaya
14 Sapta Marga 2 XII
Kusumah √
RW
15 Sedap Malam Ciranjang 3 XIII
√ Siaga
RW
16 Mekar Jaya Cikalang Tengah 2 2 XIV
√ Siaga

21 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

b. Visi
KOTA TASIKMALAYA YANG RELIGIUS, MAJU DAN MADANI

c. Misi
1. Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan berkearifan lokal
2. Memantafkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
3. Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat
4. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

d. Motto
“ Melayani Sepenuh Hati”

e. Tata Nilai
H ( Harmonis) : Seluruh pegawai UPTD Puskesmas Kahuripan berupaya untuk
kerjasama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur baik di lingkungan internal Puskesmas maupun di
lingkungan wilayah kerja , keluarga serta tempat tinggal.
I ( Inovatif) : Setiap pegawai UPTD Puskesmas Kahuripan selalu berupya
untuk melakukan pengembangan pemanfaatan /mobilisasi
pengetahuan, keterampilan kesehatan ( termasuk keterampilan
teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk (barang dan /atau pelayanan), proses dan
/atau sistem yang baru yang memberikan nilai yang berarti atau
secara signifikan dalam kesehariannnya.
R ( Responsif ) : Seluruh pegawai Puskesmas Kahuripan berupaya untuk selalu
cepat tanggap dalam memberikan pelayan pemerintahanan serta
bersegera dalam menghadapi setiap perubahan internal atau pun
eksternal lingkungan Puskesmas atau pun lingkungan eksternal
Puskesmas demi kepentingan dan kemanfaatan individu,
masyarakat
U ( Unggul ) : Setiap pegawai Puskesmas Kahuripan dalam keadaan dan
kondisi apapun tetap berupaya untuk memberikan pengetahuan
keterampilan kesehatan dan teknologi yang terbaik kepada
pasien, keselamatan jiwa dan kesehtan pasien selalu menjadi
22 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

tujuan pelayanan yang prima


P ( Profesional) : Setiap pegawai Puskesmas Kahuripan dalam memberikan
pelayanan selalu siap dan bersedia untuk bertanggung jawab
secara moril kepada masyarakat sesuai standar Prosedur
Operasional, latar belakang keilmuan dan kode etik profesi serta
selalu berupaya meningkatakan dan memperbaiki kualitas
pengetahuan , keterampilan dan sistem kerja yang dimiliki.

f. Budaya Kerja Puskesmas


5R:
1. Ringkas : Bedakan antara yang perlu dan tidak perlu dan buang yang tidak
perlu
2. Rapi : Barang harus disimpan secara teratur sehingga siap pakai jika
diperlukan
3. Resik : Bersihkan sampah dan kotoran agar kegiatan pemeriksaan lebih
mudah
4. Rawat : Mempertahankan dan melakukan pengawasan terhadap 3 R
(Ringkas, Rapi, Resik)
5. Rajin : Mentaati peraturan untuk mendorong kegiatan secara mandiri

3S:
1. Senyum : gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukan rasa
senang, gembira, suka dan sebagainya dengan cara
mengembangkan bibir sedikit
2. Salam : cara bagi seseorang untuk secara sengaja mengkomunikasikan
kesadaran akan kehadiran orang lain
3. Sapa : perkataan untuk menegur (mengajak bercakap-cakap)

g. Sasaran UPTD Puskesmas


1. Meningkatkan cakupan pelayanan dasar
2. Meningkatkan kompetisi tenaga kesehatan
3. Meningkatkan penyajian data kesehatan
4. Meningkatkan lingkungan sehat
5. Meningkatkan PHBS masyarakat
6. Meningkatkan UKBM
7. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan pustu dan bides
8. Meningkatkan RW siaga Aktip
9. Menurunkan angka AKI, AKB
10. Menurunkan angka kesakitan

h. Strategi dan Langkah-langkah


Untuk mewujudkan Visi dan Misi, UPTD Puskesmas Kahuripan menerapkan
strategi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas SDM yang ada di lingkungan Puskesmas Kahuripan melalui
pelatihan, bimbingan teknis, pendidikan berkelanjutan, seminar dll.
23 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

2. Menerapkan budaya kerja 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dan 3 S


(Senyum, Salam, Sapa,)
3. Melakukan Pembinaan kepada Masyarakat melalui Program PHBS
4. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui kegiatan
di Posyandu, Posbindu dll.
5. Membina kerjasama lintas Sektor dengan instansi terkait.

i. Struktur Organisasi
Tugas pokok UPTD Puskesmas Kahuripan adalah sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
tersebut diatas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaiakan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan dan jejaring pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.

Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya.


Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :

24 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan dan bermutu;
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kesehatan
perorangan
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas, dan pengunjung;
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerjasama inter dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan.

25 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Struktur Organisasi Puskesmas


Bagan 1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kahuripan
KEPALA PUSKESMAS

AA AHMAD SUHENDAR, S.Kp.,M.Kep.

KASUBBAG TU

TUTI SURYASIH

KEUANGAN PERLENGKAPAN SP3 KEPEGAWAIAN


TRIA RATNA AYU KOMALA
TUTI SURYASIH TUTI SURYASIH
FITRI FITRIANIE JAJANG MISBAH

PJ. UKM PJ. UKP PJ JEJARING / JARINGAN

ENOK RIWAYATI dr. LISA AULIYA ZAKIYAH IMAS HARYATI


IDAH SAIDAH
N. ELIMIKA
ESENSIAL PENGEMBANGAN
1. PKU : 1. dr. LISA AULIYA ZAKIYAH
PROMKES : NANDITA UKS : EUIS NURLIAH
2. N. RINDAWATI KLINIK
KIA/KB : IMAS HARYATI KESORGA : JAJANG MISBAH 2. PKG : drg. HURRIA RS
GIZI : IWAN SETIAWAN
UKK : JAJANG MISBAH 3. KIA : IMAS HARYATI
KESLING : ENOK RIWAYATI APOTEK
4. GIZI : IWAN SETIAWAN
P2M : KESMUL : EUIS NURLIAH PUSLING
5. Laboratorium : AGI GINANJAR
SE : ENOK RIWAYATI JIWA : EVA DAMAYANTI BIDAN KELURAHAN
6. Farmasi : IDAH SAIDAH
TB Paru : EVA DAMAYANTI
LANSIA : N. ELIMIKA 7. Pendaftaran : EVA DAMAYANTI
HIV/AIDS: JAJANG MISBAH
KESTRAD : IDAH SAIDAH 8. Ranap : N. RINDAWATI
Kusta : EVA DAMAYANTI
9. Persalinan : TIEN TRISNAWATI
Imunisasi: DEBICANDRIANA INDRA: RENI SUNIATI 10. KLINTER : GIZI, JIWA, KESORGA, INDRA
Diare : N. RINDAWATI PTM : N. ELIMIKA : UKS, UKK, DIARE, KESLING
ISPA : N. RINDAWATI
0|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
PERKESMAS
FITRI FITRIANIE
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

STRUKTUR TIM MANAJEMEN MUTU UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN

PENANGGUNG JAWAB
MUTU

HURRIA, DRG AUDIT INTERNAL

KETUA : IMAS HARYATI


SEKERTARIS : ARTINI , AM.KEB
ANGGOTA : EVA DAMAYANTI, AMD.KEP
SEKRETARIS YUNI ASIH, AM.KEB
IWAN SETIAWAN
TIEN TRISNAWATI, ST.KEB EUIS NURLIAH
RINDAWATI
IDAH SAIDAH

RINDAWATI, AMD.KEP

MUTU ADMEN MUTU UKM MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN

TUTI SURYASIH ENOK RIWAYATI LISA AULIA ZAKIYAH, dr

0|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

STRUKTUR ORGANISASI RAWAT INAP

KEPALA PUSKESMAS

Aa Ahmad Suhendar, S.Kp., M.Kep

Penanggung Jawab

Lisa Aulia Zakiyah, dr

Pelaksana

Irham ,dr 10. Eva Damayanti, AMK


11. Reni Suniati, AMK
Fitri Fitrianie, AMK
N. Rindawati, A.Md. Kep 13. N. Elimika Amelia,
A.Md.
Imas Haryati, AM.Keb 14. Debi Candriana, AM.Keb
Idah Saidah 15. Artini Widaningsih, AM. Keb
16. Irma Wita Dewi, Amd. Keb
Tien Trisnawati, ST. Keb 17. Tria Ratna Ayu A, AM.Keb
Diah Diannita, Amd. Keb 18. Yuni Asih, Amd. Keb

STRUKTUR ORGANISASI KESLING

PENANGGUNG JAWAB

Aa Ahmad Suhendar, S.Kp., M.Kep

Penanggung Jawab Program

Enok Riwayati

Kelurahan Kahuripan Kelurahan Cikalang

Yuni Asih, Amd. Keb Diah Diannita, Amd. Keb


Irma Wita Dewi, Amd. Keb Yoyoh Nurfitriah, Amd. Keb

1|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

2. KEBIJAKAN MUTU (PROSES BISNIS)


Seluruh karyawan UPTD Puskesmas Kahuripan berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan , memperhatikan
keselamatan pelanggan dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi
kebijakan utu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
a. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis dan
penanggung jawab Upaya Kesahatan Masyarakat Puskesmas wajib berpartisifasi
dalam program mutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.
b. Para penanggungjawab wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program
mutu yang diselenggarakan diseluruh jajaran Puskesmas
c. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKP dan UKM disepakati bersama
dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
d. Perencanaan Mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Kahuripan dengan
pendekatan multi disiplin dan dikoordinasikan oleh penanggung Jawab Mutu.
e. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
1) Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baikdari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
2) Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
3) Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinas dari semua unit kerja dan unit layanan
4) Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien .Indikator meliputi
indikatpr administrasi manajemen, indikator UKM dan indikator klinis.
5) Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan system, rancang ulang system untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
6) Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelyanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
7) Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel/tidak
cidera (KTC), kejadian tidak diharapkan(KTD), kejadian nyaris cidera(KNC),
dan kejadian potensial cidera(KPC).

2|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

8) Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan


keselamatan pasien , termasuk didalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
9) Pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
10) Rencana peremuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
11) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien
f. Dalam Upaya perbaikan mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien
melibatkan /memberdayakan lintas sektor, lintas program dan masyarakat sebagai
pengguna pelayananuntuk berperan mulai perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi dan tindak lanjut program program kegaiatn mutu/kinerja puskesmas
dan keselamatan pasien.
g. Perancangan system /proses pelayanan memperhatikan bulir-bulir dibawah ini
1) Konsisten dengan Visi, misi dan tujuan dan tata nilai Puskesmas dan
perencanaan Puskesmas.
2) Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan staf.
3) Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, Pedoman Praktek Klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dan
profesi maupun panduan dari Kementrian kesehatan
4) Sesuai dengan praktik Bisnis yang sehat
5) Mempertimbangkan informasi dan manajemen resiko
6) Dibangun sesuai pengetahuan dan keterampilan yang ada di puskesmas
7) Dibangun berbasis praktik klinik yang baik
8) Menggunakan informasi dan kegaiatan peningkatan yang terkait
9) Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
h. Seluruh kegiatan mutu/kinerja dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
i. Penanggungjawab mutu wajib melaporkan kegaiatan peningkatan mutu kepada
kepala Puskesmas tia[p triwulan
j. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien /keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/ kinerja
pelayanan klinis dan keselamatan pasien adalah

3. PROSES PELAYANAN (PROSES BISNIS)

3|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Puskesmas memiliki kegiatan bisnis utama yaitu:


a. Pelayanan klinis UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) :
1) Dalam Gedung
 Pendaftaran
 UGD
 Pelayanan Pemeriksaan Umum
 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
 Pelayanan KIA/ KB yang bersifat UKP
 Pelayanan Gawat Darurat
 Pelayanan Gizi bersufat UKP
 Pelayananan Rawat Inap
 Pelayanan Persalinan
 Pelayanan Kefarmasian
 Pelayanan Laboratorium
2) Luar Gedung
 Posyandu Balita
 Posyandu Lansia
 Posbindu PTM

b. Upaya kesehatan masyarakat (UKM)


1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
6) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu di UPTD Puskesmas


Kahuripan, lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar persyaratan
akreditasi puskesmas yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri
atas penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Ibu dan Anak yang
bersifat UKM, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan). Dalam
penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan keselamatan sasaran / pasien dengan
menerapkan manajemen resiko

C. TUJUAN
4|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN

Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :

1. UU RI No 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian


2. UU RI No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. UU RI No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
4. UU RI No 29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
5. UU RI No 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Derah dan Retribusi Daerah
6. UU RI no 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
7. UU No 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
8. UU RI No 18 TAhun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa
9. PP RI no 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan,
dan Pemberhentian PNS
10. PP RI No 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri
11. PP 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
12. PP RI no 51 tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
13. PP RI No 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri
Sipil
14. PP RI No 72 Tahun 2012 tentang sistem kesehatan nasional
15. PP RI NO 34 Tahun 2014 tentang Perubahan Keenam Belas Atas PP No 7
Th 1977 Tentang Peraturan Gaji Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Pegawai
Negeri Sipil
16. PP RI No 27 Tahun 2014 tentang pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah
17. PP RI No 46 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Sistem Informasi Kesehatan
18. Perpres RI No 32 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan, Pemanfaatan Dana
Kapitasi JKN Pada Faskes Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
19. Perpres No 4 tahun 2015 tentang perubahan atas PP 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
20. Perpres RI No 97 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
21. Permenpan RB RI No 4 tahun 2013 Tentang Manajemen Perubahan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Tahun 2012-2014
22. Permenpan No PER/08/M.PAN/3/2006 Tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan dan angka kreditnya.
23. Permenpan No 25 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat dan
Angka Kredit
24. Permenpan No 23 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi
dan Angka Kreditnya

5|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

25. Surat Edaran Mendagri RI No 900/2280/SJ tentang Petunjuk Teknis


Penganggaran, Pelaksanaan Dan Penatausahaan Serta Pertanggung
Jawaban dana Kapitasi JKN pada Faskes Tingkat pertama Milik Pemerintah
daerah.
26. Permenkes RI No 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang keselamatan pasien
rumah sakit.
27. Permenkes RI No. 5 Tahun 2014 tentang Praktik Klinis bagi dokter di
Posyandu Primer
28. Permenkes RI NO. 9 Tahun 2014 tentang klinik
29. Permenkes RI Nomor 512/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktik Dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
30. Permenkes RI Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak
31. Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
32. Permenkes RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Terapis Gigi dan Mulut
33. Permenkes RI no 69 tahun 2013 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
Pada Faskes Tingkat pertama dan Faskes Tingkat Lanjut Dalam
Penyelenggaraan Program JKN
34. Permenkes RI No 30 tahun 2014 Tentang Standar Kefarmasian Di
Puskesmas
35. Permenkes RI No 290/MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
36. Permenkes RI No 28 tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanan Program
JKN
37. Permenkes RI no 19 tahun 2014 Tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN
Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada
FKTP Milik Pemerintah Daerah
38. Permenkes RI No 15 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan
Pemusnahan Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
39. Permenkes RI N0 54 tahun 2015 Tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan.
40. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
41. Permenkes RI No 42 tahun 2013 Tentang Imunisasi
42. Permenkes RI No 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat
43. Permenkes RI No 1464 Tahun 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Praktek
Bidan
44. Permenkes RI 971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi
Pejabat Struktural Kesehatan
45. Permenkes RI No 121 NO. 17 Tahun 2013 Tentang Izin Praktek Perawat
46. Pemenkes RI No 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, MAsa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Meliharkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan

6|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Seksual
47. Permenkes RI NO 269/MENKES/ PER/III/2008 Tentang Rekam Medis
48. Permenkes RI No. 35 Tahun 2014 tentang Standar Kefarmasian Apotek
49. Permenkes RI No. 53 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial
50. Permenkes RI No. 58 TAhun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Perawat Gigi
51. Permenkes RI No. 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perseorangan
52. Permenkes RI No. 21 Thun 2013 Tentang Penanggulangan HIV- AIDS
53. Permenkes RI No. 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Kesling di
Puskesmas
54. Permenkes RI No 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi.
55. Permenkes RI No 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
56. Permenkes RI No 71 Tahun 2016 Tentang Petunjuk teknis penggunaan dana
alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017
57. Permenkes RI No. 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
58. Permenkes RI No 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, penyimpanan,
pemusnahan, dan pelaporan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi.
59. Permenkes RI No. 971/Menkes/PER/XI/2009 Tentang Standar KOmpetensi
Pejabat Struktural Kesehatan.
60. Permenkes RI no 161/Menkes/Per/I/2010 tentang registrasi tenaga
kesehatan
61. Permenkes RI No. 70 Tahun 2013 Tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit
62. Permenkes RI No. 1464/MENKES/PER/2010 tentang Izin dan
Penyelenggara Praktek Bidan
63. Strategi Nasional Pengendalian TB Di Indonesia 2010-2014
64. Peraturan Kepla BKN no 1 Tahun 2013 Tentang Penilaian Kerja PNS
65. Kepmenpan No: Kep/25/M.Pan/2/2004 Tentang Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah
66. Kepmenkes RI NO. 904/MENKES/SK/VII/2010 tentang Difteri
67. Kepmenkes RI no 270/Menkes/SK/III/2007 tentang Rekam medis
68. Kepmenkes RI No. HK. 02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktek
Klinis Bagi Dokter di FKTP
69. Kepmenkes RI Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Standar Instalasi
Gawat Darurat ( IGD ) Rumah Sakit
70. Kepmenkes RI Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009 Tentang pedoman penilaian
kinerja sumberdaya manusia kesehatan di puskesmas.
71. Kepmkenkes RI HK 02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan Praktek
Klinis Bagi Kedokteran Gigi

7|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

72. Kempemkes RI no 1611/MENKES/SK/XI/2005 Tentang Pedoman


Penyelenggaraan Imunisasi
73. SKB Menkes dan BKN NO 1740/MENKES/SKB/XII/2003 dan No. 54 Tahun
2003 Tentang Petnjuk pelaksanaan jabatan Fungsional DOkter gigi dan
Angka Kreditnya.
74. SKB Menkes dan BKN No 4 dan NO 5 Tahun 2015 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Permenpan No 23 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional
Dokter Gigi dan Angka Kreditnya.
75. Dirjen Binkesmas Depkes RI Tahun 2015 Tentang profil Kesehatan Indonesia
76. Buku aku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan Rujukan.
Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan Edisi Pertama Tahun 2013. Disusun Atas
kerjasama WHO, Kemenkes RI, Perkumpulan OBstetri dan Ginekologi
Indonesia dan Ikatan Bidan Indonesia. Penerbitan edisi ini juga didukung
UNFPA, UNICEF dan USAID
77. Manual Book E-Puskemas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.Infokes
dan TELKOM Indonesia
78. Perda Tasikmalaya Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum
79. Perda tasikmalaya No 6 tahun 2013 tentang pembentukan Organisasi
perangkat daerah
80. Perwalkot Tasikmalaya Nomor: 52 Tahun 2011 Tentang Pemanfaatan Dana
Pelayanan Kesehatan JKN Pada Puskesmas Dan Jaringannya.
81. Perwalkot Tasikmalaya no 95 Th 2012 tentang Tambahan Penghasilan PNS
di Lingkungan Pemkot Tasikmalaya
82. Perwalkot Tasikmalaya no 7A Tahun 2006 Tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Pemkot Tasikmalaya
83. Perwalkot tasikmalaya No 71 Tahun 2014 Tentang Penetapan Status dan
Jejaring UPTD Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya
84. Perwalkot Tasikmalaya No 70 tahun 2014 tentang perubahan atas peraturan
walikota tasikmalaya no 113 tahun 2013 Tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya
85. Perwalkot Tasikmalaya No 107 Tahun 2013 Tentang Tugas dan pokok fungsi
kelurahan.
86. Perwalkot Tasikmalaya No 39 tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas
Perwalkot Tasikmalaya No 85 Tahun 2011 Tentang Pedoman Kenaikan
Pangkat Penyesuaian Ijazah dan Pemakaian Gelar Kesarjanaan Bagi
Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya
87. Perwalkot No 51 Th 2012 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota
Tasikmalaya Tahun 2013
88. Perwalkot No 45 Tahun 2008 tentang UPTD Puskesmas pada Dinas
Kesehatan Kota Tasikmalaya
89. Perwalkot No 22 tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi dan Rinician
Tugas Unit Dinas Kesehatan
90. Perwalkot No 2 Tahun 2015 Perubahan Atas Perwal no 60 Tahun 2014
8|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Tentang Pengelolaan Dana Kapitasi JKN Pada Puskesmas dan Jaringannya.


Kepwalkot Tasikmalaya No 440/Kep/436-Dinkes/2012 tentang penetapan
Status PKM diingkungan Pemkot Tasikmalaya
91.Perwalkot Tasikmalaya Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran PEndapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Tasikmalaya Tahun Anggaran 2017
92.Perwalkot No 18 Tahun 2011 Tentang kawasan Tanpa Asap Rokok
93.Perwalkot No 20 Tahun 2010 Tentang perubahan Atas Perwalkot No 3 Tahun
2010 Tentang Pejabaran APBD Kota Tasikmalaya TA 2010
94.Instruksi Walikota Tasikmalaya NO 3 Tahun 2015 Tentang Penetapan Jabatan
Bagi Pegawai Pelaksanan Berdarakan Anjab ABK
95. Kepwalkot Tasikmalaya NO 93/Kep.395-Pemb/2015 tentang Standar Biaya
Belanja daerah di Lingkungan Pemkot Tasikmalaya Tahun 2015
96.Perencanaan Strategik (Renstra) Dinas Kesehatan Kota tasikmalatya tahun
2013-2017
97.Pelatihan Tata Kelola Puskesmas menuju BLUD di Lingkungan Pemerintah
Kota Tasikmalaya- Jawa Barat.Tahun 2017
98. Buku petunjuk teknis pelayanan ramah anak di puskesmas.
99. Buku instrumen survei akreditasi puskesmas tahun 2016
100.Buku pedoman penyusunan dokumen akreditasi.
101.Direktorat bina pelayanan medik dasar departemen kesehatan RI 2008
tentang pedoman peningkatan mutu pelayanan medik dasar.

Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :


1. Standar Akreditasi Puskesmas yang diterbitkan oleh Direktur Bina Upaya
Kesehatan Dasar Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2015.
2. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan tingkat Pertama
diterbitkan oleh oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2015.
3. Modul Kumpulan Materi Pelatihan Manajemen Puskesmas diterbitkan oleh Pusat
Pelatihan SDMK Badan PPSDM Kesehtan Kementrian Kesehatan RI tahun 2017

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Istilah-istilah tertentu yang ada pada lingkungan kerja UPTD Puskesmas kahuripan -
Kota Tasikmalaya, antara lain :
1. Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis.
2. Retribusi menurut UU NO. 28 tahun 2009 adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.

9|U P T D P U S K E S M A S K A H U R I PA N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Dengan demikian retribusi pasien adalah pengutan yang dibebankan kepada


pasien untuk dibayarkan kepada pemberi layanan kesehatan.
3. Resep adalah adalah suatu pesanan (terutama dalam bentuk tertulis) dari
profesional, perawat kesehatan kepada apoteker (farmasis) atau terapis lain untuk
memberikan terapi pada pasiennya
4. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
5. Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,
properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-
kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan,
kerusakan atau sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam
jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
6. Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc), atau Tb (singkatan dari "Tubercle
bacillus") merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus
bersifat mematikan.
7. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya
Mycobacterium tuberculosis (disingkat "MTb" atau "MTbc").[1] Tuberkulosis
biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh
lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB
aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.
8. Kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke
dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis).
9. Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang
membawa darah menuju jantung.
10. Abdomen Dalam bahasa Indonesia umum, sering disebut dengan perut. Bagian
yang ditutupi atau dilingkupi oleh abdomen disebut cavitas abdominalis atau
rongga perut.
11. Palpasi ialah metode pemeriksaan di mana penguji merasakan ukuran, kekuatan,
atau letak sesuatu (dari bagian tubuh di mana penguji ialah praktisi kesehatan).
Palpasi dilakukan oleh dokter medis, dokter chiropractic, dokter osteopati, dan
malahan ahli akupunktur dan herbal khususnya untuk uji thoraks dan abdomen,
dan juga pengujian edema dan palpasi urat nadi.
12. Auskultasi, adalah sebuah istilah kedokteran, di mana seorang dokter
mendengarkan suara di dalam tubuh pasien. Biasanya jantung, paru, dan usus
dapat diauskultasi untuk mendapatkan informasi fungsinya. Pada masa kini,
pemeriksaan dilakukan dengan stetoskop dan disebut auskultasi tak langsung

10 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

yang berbeda dengan auskultasi langsung yang mendengarkan dengan menaruh


telinga langsung di tubuh pasien.
13. Wheezing Suara mengi atau bengek yang didengar dengan stetoskop.
14. Pupil atau anak mata adalah pembukaan di tengah mata. Cahaya masuk lewat
pupil dan diteruskan melalui lensa mata, yang memusatkan bayangan ke retina.
Pupil terletak di belakang retina bagian tengah.
15. Kornea adalah bagian depan mata yang tembus pandang yang menutupi iris dan
pupil. Bila kornea disentuh maka kelopak mata akan menutup secara refleks.
Kornea tidak memiliki pembuluh darah.
16. Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri
17. Tetrasiklin termasuk antibiotik dengan spektrum luas karena menginhibisi hampir
semua bakteri gram-negatif maupun gram-positif.
18. Radang paru-paru atau pneumonia adalah kondisi inflamasi pada paru—utamanya
memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal sebagai alveolus.
[1][2] Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
19. Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.
20. Keratitis adalah peradangan atau inflamasi pada bagian kornea mata.
21. Anamnesa Riwayat kesehatan dari seorang pasien
22. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap
infeksi dan iritasi. Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam,
demam dll, yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di
area infeksi.
23. Dosis merupakan kadar dari sesuatu (kimiawi, fisik, biologis) yang dapat
mempengaruhi suatu organisme secara biologis; makin besar kadarnya, makin
besar pula dosisnya. Di bidang kedokteran, istilah ini biasanya diperuntukkan bagi
kadar obat atau agen lain yang diberikan untuk tujuan terapi.
24. Imunosupresi adalah usaha untuk menekan respons imun, jadi berfungsi sebagai
kontrol negatif atau regulasi reaktivitas imunologik
25. Imunisasi merupakan prosedur pencegahan penyakit menular yang diberikan
kepada anak sejak masih bayi hingga remaja. Melalui program ini, tubuh
diperkenalkan dengan bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau
dimatikan dengan tujuan untuk merangsang sistem imun guna membentuk
antibodi.
26. Isolasi adalah pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha untuk memencilkan
manusia dari manusia lain; pengasingan; pe-mencilan; pengucilan atau Isolasi
adalah suatu usaha bagaimana caranya memisahkan senyawa yang bercampur
sehingga kita dapat menghasilkan senyawa tunggal yang murni.
11 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

27. obat simtomatis adalah obat yang berfungsi untuk menghilangkan gejala dari
suatu penyakit. Yang disebut gejala adalah pusing, mual, mulas, lemas, dan
lainnya.
28. Alergi atau hipersensitivitas tipe I (1 dari 4) adalah kegagalan kekebalan tubuh di
mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi
terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan
orang yang bersangkutan bersifat atopik.
29. Radang telinga luar (bahasa Inggris: otitis externa) adalah peradangan telinga
bagian luar. Otitis adalah peradangan pada telinga, sedangkan eksterna artinya
luar. Radang telinga dapat dikategorikan berdasarkan lokasi tempat terjadinya
peradangan.
30. Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti
pada permukaan kulit dan membran mukosa.
31. Akut Pada ilmu kedokteran adalah: serangan deras, aliran pendek, atau replikasi
patogen yang telah melampaui ambang batas sistem kekebalan turunan.
32. Jaringan nekrotik (Eschar) adalah adalah jaringan yang berwarna coklat,
hitam,atau kecoklatan yang menempel secara kuat ke dasar luka atau tepi luka.
33. Infeksi adalah masuk dan berkembangnya agen infeksi ke dalam tubuh seseorang
atau hewan. Pada infeksi yang “manifes”, orang yang terinfeksi tampak sakit
secara lahiriah.
34. Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu
kedokteran tertentu.
35. Miringotomi adalah pembukaan bedah dari gendang telinga untuk melepaskan
tekanan pada telinga tengah.
36. Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran
37. Antipiretik adalah obat yang berkhasiat menurunkan suhu tubuh, dari suhu yang
tinggi mejadi kembali normal
38. Cacar air (varisela) dan cacar ular (herpes zoster, shingles) adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus golongan herpes yang lain, yaitu virus varisela-zoster.
Infeksi oleh virus varisela-zoster menyebabkan timbulnya vesikel-vesikel pruritik
yang mengandung air di kulit.
39. Dalam pengobatan, masa inkubasi adalah waktu dari saat paparan agen menular
sampai tanda-tanda dan gejala penyakit muncul. Sebagai contoh, periode inkubasi
cacar air adalah 14-16 hari
40. Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-
gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet,
pembesaran serta nyeri limpa nadi.
41. Asetosal (asam asetil salisilat) dikenal dengan nama dagang Aspirin, merupakan
obat pereda nyeri golongan 'anti radang non steroid' (AINS), sering digunakan

12 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

untuk mengatasi nyeri reumatik, pereda nyeri (analgesik), dan penurun demam
(antipiretik).
42. Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan
rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.
43. Pirai atau gout (juga dikenal sebagai podagra bila terjadi di jempol kaki)adalah
kondisi kesehatan yang biasanya ditandai oleh adanya serangan akut artritis
inflamatori berulang—dengan gejala kemerahan, lunak yang terasa sakit dan
panas pada pembengkakan sendi.
44. Penyakit komplikasi ini adalah jenis penyakit gabungan dari beberapa penyakit
berat yang ada pada tubuh manusia, komplikasi bukanlah nama dari suatu
penyakit tetapi istilah dari beberapa penyakit yang bersarang di tubuh manusia.
45. Obesitas merupakan sebuah kondisi kronis di mana terjadinya penumpukan lemak
di dalam tubuh sehingga melebihi batas yang baik untuk kesehatan.
46. anamnesa adalah istilah yang sangat familiar dalam praktek medis. Istilah
anamnesa sendiri diartikan sebagai sebuah proses menggali informasi dari
pasien/klien atau dari orang yang mengenal dan mengetahui klien, dengan tujuan
untuk dapat menggunakan informasi tersebut dalam menentukan diagnosis dan
perawatan terbaik untuk klien.
47. Pemeriksaa Radiologi adalah Pemeriksaan pada berbagai organ tubuh dengan
pemanfaatan kekuatan magnet untuk menghasilkan pencitraan
48. Purin adalah zat alami yang ditemukan dalam semua sel-sel tubuh, dan di hampir
semua makanan.
49. Gejala Prodromal merupakan gejala awal dari sebuah serangan atau penyakit.
50. Poliklinik Umum : memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat umum sesuai
dengan standar pelayanan medis yang ditetapkan.
51. Status asmaikus adalah serangan asma akut yang sangat parah, berkepanjangan,
dan tidak merespon terapi biasa secara memadai.
52. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.778 Tahun 2008
tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan, fisioterapi adalah
suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok
dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik,
mekanis, gerak, dan komunikasi.
53. Trombosit (juga disebut Platelet atau keping darah) adalah sel-sel berbentuk oval
kecil yang dibuat di sumsum tulang. Trombosit membantu dalam proses
pembekuan.
54. Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah
dilakukan di laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada
gambaran jumlah darah putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang
meningkat dan eosinofilia.
55. Bradikardia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan denyut jantung yang
lebih lambat daripada denyut jantung normal.

13 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

56. Pemeriksaan widal adalah salah satu pemeriksaan serologi yang bertujuan untuk
menegakan diagnosa demam tipoid.
57. Klinik sanitasi merupakan sebagai salah satu pelayanan puskesmas yang
mengintegrasikan antara upaya promotif, preventif kuratif, dan rehabilitatif
mempunyai peran antara lain, sebagai pusat informasi, pusat rujukan, fasilitator
bidang kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan dan masalah
kesehatan lingkungan permukiman, yang difokuskan pada penduduk yang
beresiko tinggi di wilayah kerja puskesmas.
58. Maserasi adalah pelunakan melalui perendaman dalam cairan. Dalam
dermatologi, maserasi mengacu pada pelunakan kulit karena kelembaban
berlebihan dan terus-menerus sehingga memudahkan infeksi kulit.
59. Tinea pedis, dikenal secara awam sebagai kutu air atau kaki atlet (terjemahan
langsung dari bahasa Inggris:athlete's foot), adalah sebuah infeksi jamur pada
kulit, biasanya di antara jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit.
60. Personal hygiene/ Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
61. Membran mukosa adalah jaringan berbentuk lapisan atau membran yang melapisi
beberapa organ tubuh.
62. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat selular.
63. Malabsorpsi adalah penyerapan nutrisi yang buruk dari saluran pencernaan ke
dalam aliran darah, yang menyebabkan kekurangan gizi.
64. Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal
ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya
minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan
keseimbangan zat elektrolit tubuh.
65. Oralit adalah larutan untuk merawat diare. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral.
Larutan ini mempunyai komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida,
glukosa anhidrat dan natrium bikarbonat.
66. Hipersensitivitas viseral adalah suatu hipotesis yang menerangkan penyakit
gastrointestinal. Hal ini berdasarkan adanya perubahan mekanisme perifer.
67. Poliuria merupakan simtoma medis berupa kelainan frekuensi diuresis/buang air
kecil sebagai akibat kelebihan produksi air seni.
68. Polidipsia adalah simtoma medis berupa rasa haus yang tidak berkesudahan.
69. Polifagia adalah simtoma kelainan metabolisme berupa tingginya ritme rasa lapar
yang harus dipuaskan dengan mengonsumsi makanan.
70. Diagnosis adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan
satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Penilaian dapat dilakukan melalui
pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau sejenisnya, dan dapat dibantu oleh
program komputer yang dirancang untuk memperbaiki proses pengambilan
keputusan.

14 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

71. Reduksi urin itu adalah pemeriksaan uji laboratorium untuk mengetahui kadar gula
pada pasien
72. Tujuan reduksi urin adalah mencurigai atau mengetahui apakah ibu mengalami
positif penaikan gula darah atau negatif.
73. Anti-Diabetik oral adalah obat makan yang diberikan untuk pasien dengan
Diabetes Mellitus, tipe 1 dan tipe 2,, yang disesuaikan dengan cara kerja obatnya.
74. Penyakit SISTEMIK adalah symptom penyakit yang bertalian dengan adanya
kelainan kondisi system metabolisme tubuh manusia ; bisa karena adanya
ALERGI /kepekaan tubuh terhadap suatu unsur / zat tertentu ; bakteri tertentu ;
atau suatu kondisi kelainan tubuh yang memicu komplikasi / berkembangnya
suatu penyakit menjadi komplikatip.
75. Rasa sakit yang pasien merasa di daerah tengah atas perut, yang disebut sebagai
nyeri epigastrik. Ini wilayah tertentu yang disebut sebagai daerah epigastrium.
Untuk menjelaskan lebih lanjut, area dalam tubuh manusia antara margin kosta
dan margin subcostal disebut daerah epigastrium.
76. Edema adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kondisi bengkak pada
jaringan lunak seperti kulit.
77. Terapi Medikamentosa yaitu pengobatan yang diberikan dalam bentuk obat/bahan
kimia.
78. Epidemi adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi
tertentu manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang
melampaui laju "ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman
mutakhir.
79. Faringitis (bahasa Latin: pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx). Kadang juga disebut
sebagai radang tenggorok.
80. Hiperemia adalah peningkatan jumlah darah di bagian atau organ tubuh.
81. Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak
tenggorokan)
82. Stridor adalah bunyi kasar saat inspirasi, karena penyempitan saluran udara pada
orofaring, subglotis atau trakea.
83. Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru, bronkus,
dan trakea yang mungkin dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan. Kata “sputum”
yang dipinjam langsung dari bahasa Latin “meludah.” Disebut juga dahak.
84. Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa inggrisnya Erythrocyte Sedimentation
Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah. Proses
pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan
darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin banyak sel darah
merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah (LED)-nya.
85. uji tuberkulin merupakan pemeriksaan paling bermanfaat untuk menunjukkan
sedang/pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa dan sering digunakan dalam
"Screening TBC".

15 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

86. Limfadenitis adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelejar getah bening yang
keras, membengkak dan nyeri, biasanya di daerah leher, ketiak dan lipat paha.
87. Hipertrofi merupakan kelainan progresif berupa bertambahnya isi atau volume
suatu jaringan atau alat tubuh yang terjadi pada sel-sel yang tidak dapat
memperbanyak diri sehingga sel-sel yang menyusun jaringan atau alat tubuh
tersebut membesar.
88. Hiperplasia merupakan kelainan progresif berupa bertambahnya isi atau volume
suatu jaringan atau alat tubuh akibat pembentukan atau tumbuhnya sel baru
sehinnga terjadi pertambahan jumlah sel yang menyebabkan jaringan atau alat
tubuh membesar.
89. Atrofi yang terjadi pada suatu alat tubuh atau jaringan menyebabkan alat tubuh
atau jaringan tersebut mengecil. Mengecilnya alat tubuh atau jaringan terjadi
karena sel-sel spesifik, yaitu sel parenkim yang menjalankan fungsi alat tubuh
tersebut mengecil.
90. Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari
Corynebacterium diphtheriae. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita
kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal.
91. Imunisasi merupakan prosedur pencegahan penyakit menular yang diberikan
kepada anak sejak masih bayi hingga remaja. Melalui program ini, tubuh
diperkenalkan dengan bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau
dimatikan dengan tujuan untuk merangsang sistem imun guna membentuk
antibodi.
92. KMS adalah Kartu Menuju Sehat
93. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan
aktif terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus, sehingga
dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau
"liar".
94. kontraindikasi berarti kontra-indikasi, yaitu melawan sesuatu yang diindikasikan
(dianjurkan atau diperlukan). Kontraindikasi adalah situasi di mana aplikasi obat
atau terapi tertentu tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan risiko terhadap
pasien.
95. Anafilaksis merupakan suatu reaksi alergi berat yang terjadi tiba-tiba dan dapat
menyebabkan kematian.[1] Anafilaksis biasanya ditunjukkan oleh beberapa gejala
termasuk di antaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dan tekanan
darah rendah. Reaksi ini umumnya disebabkan oleh gigitan serangga, makanan,
dan obat.
96. Hipersensitivitas (atau reaksi hipersensitivitas) adalah reaksi berlebihan, tidak
diinginkan karena terlalu senisitifnya respon imun (merusak, menghasilkan
ketidaknyamanan, dan terkadang berakibat fatal) yang dihasilkan oleh sistem
kekebalan normal.

16 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

97. Skrining atau penapisan adalah penggunaan tes atau metode diagnosis lain untuk
mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau kondisi tertentu sebelum
menyebabkan gejala apapun.
98. Limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas medis.[1] Limbah medis
harus sesegera mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi
pilihan terakhir jika limbah tidak dapat langsung diolah. Menurut peraturan
Departemen Kesehatan RI pada tahun 2002, limbah medis dikategorikan
berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalamnya serta volume dan sifat
persistensinya yang dapat menimbulkan berbagai masalah.
99. wanita usia subur ( WUS ) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun.
100. Injeksi intracutan (IC) adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat
dibawah epidermis.
101. Injeksi intramuskuler adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke
jaringan otot dengan menggunakan spuit.
102. Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel,
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan
nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin
persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru
lahir, dan bayi.
103. Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan,
104. Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya.
105. Kontrasepsi merupakan metoda atau alat yang digunakan untuk mencegah
kehamilan.
106. Sterilisator adalah alat untuk mensterilkan alat-alat medis.
107. Klorin adalah sebuah cincin aromatik heterosiklik yang terdiri dari tiga pirola dan
satu pirolina yang bergandengan melalui empat tautan metina.
108. Pasangan Usia Subur adalah Pasangan suami istri yang pada saat ini hidup
bersama, baik bertempat tinggal resmi dalam satu rumah ataupun tidak, dimana
umur istrinya antara 15 tahun sampai dengan 44 tahun.
109. Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Atau gerakan
untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan
yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
110. Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam
jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit
demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan.
111. Litotomi adalah tindakan pembedahan dengan membuat sayatan pada dinding
saluran atau kemih untuk mengeluarkan batu.
112. Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.

17 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

113. Genetalia eksterna merupakan organ atau alat kelamin yang tampak dari luar,
dapat dilihat bila wanita dalam posisi litotomi.
114. Spekulum Vagina atau Cocor Bebek merupakan alat bantu pembuka Vulva /
Vagina, karna bentuknya yang mirip seperti cocor bebek maka Spekulum Vagina
juga disebut Cocor Bebek.
115. Tuba Fallopi atau Tabung Fallopi, yang dikenal juga sebagai oviduk atau buluh
rahim, adalah dua buah saluran yang sangat halus yang menghubungkan ovarium
mamalia betina dengan rahim.
116. Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme
patogen pada benda atau instrumen.
117. Anastesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan
pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada
tubuh.
118. Lidokain (Xilokain) adalah anestetik local yang kuat yang digunakan secara luas
dengan pemberian topical dan suntikan.
119. Spermisida adalah salah satu cara dari berbagai cara utnuk mencegah terjadinya
kehamilan pada rahim. Cara yang dilakukan oleh spermisida adalah membunuh
sel sperma dengan bahan kimia yang bisa berupa gel, busa, dan krim.
120. Ejakulasi adalah peristiwa keluarnya air mani dari penis yang mungkin
mengandung sperma dan biasanya disertai dengan orgasme.
121. Ereksi penis (penile erection, erection = "penegakan” adalah membesar dan/atau
menegangnya penis.
122. Progesteron adalah hormon pada wanita yang bertanggung jawab untuk banyak
proses selama masa pubertas, menstruasi, dan kehamilan.
123. Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas
pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
124. Akseptor adalah orang yang menerima serta mengikuti (pelaksanaan) program
keluarga berencana.
125. “Informed Consent“ adalah sebuah istilah yang sering dipakai untuk terjemahan
dari persetujuan tindakan medik.
126. Farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat—
meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan, dan pembakuan bahan obat-
obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi—menjadi bentuk
tertentu hingga siap digunakan sebagai obat; serta perkembangan obat yang
meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat
digunakan dan diberikan kepada pasien.
127. Neonatal merupakan suatu keadaan yang ada dalam kehidupan pertama pada
bayi. Kehidupan pertama yang dialami oleh bayi tersebut biasanya pada usia 28
hari.
128. Antenatal adalah sebelum kelahiran.
129. LILA kepanjangan dari Lingkaraan Lengan Atas

18 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

130. Janin adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum
kelahiran.
131. Fundus adalah bagian atas rahim.
132. Gravida adalah istilah medis untuk wanita hamil. Istilah ini sering diawali untuk
menunjukkan jumlah kehamilan.
133. Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsep yang dapat dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar.
134. Abortus/keguguran sendiri artinya suatu ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dan sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500
gram.
135. TT adalah tetanus toxoid yang merupakan imunisasi yang diberikan kepada
wanita capeng dan ibu hamil. Pada wanita capeng diberikan sebanyak 2 kali
dengan jarak kurang lebih 1 bulan.
136. Pengertian Tetanus Neonatorum. Tetanus berasal dari kata eflex (Yunani) yang
berarti peregangan. Tetanus Neonatorum adalah Penyakit tetanus pada bayi baru
lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis
dan menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh
tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut dan menetek, disusul
dengan kejang–kejang (WHO, 1989).
137. Desinfeksi adalah proses pengolahan air dengan tujuan membunuh kuman atau
bakteri pathogen yang ada dalam air.
138. Aspirasi adalah realisasi sebuah fonem yang disertai sebuah hembusan udara.
139. Posisi Supine yaitu posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua tangan dan
kaki lurus dalam posisi horizontal.
140. Obstetri adalah spesialisasi pembedahan yang menangani pelayanan kesehatan
wanita selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.
141. ginekologi adalah ilmu yang mempelajari kewanitaan.
142. Malpresentasi merupakan bagian terendah janin yang berada di bagian segmen
bawah rahim, bukan bagian belakang kepala.
143. Malposisi dapat didefinisikan yaitu posisi abnormal dari vertex kepala janin
(dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu dan
malpresentasi merupakan semua presentasi lain dari janin selain presentasi
veteks.
144. Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
145. Grandemultipara adalah kehamilan lebih dari 5 kali melahirkan bayi baik yang
hidup maupun mati.
146. Umumnya cephalopelvic Disproportion adalah memutuskan kasus per kasus pada
saat melahirkan.
147. Preeklampsia adalah salah satu kondisi medis dengan Gejala hipertensi saat
kehamilan.
148. Macrosomia atau bayi besar adalah bayi yang lahir dengan berat lebih dari 4000
gram.

19 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

149. Acromion atau Processus Acromion adalah bagian anatomis dari scapula (tulang
belikat).
150. “Sampah infeksius” ialah bagian dari “Sampah medis” yang memiliki kemungkinan
untuk menyebarkan penyakit infeksius secara epidemiologis.
151. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau
memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
152. Puyer atau pulvis adalah salah satu bentuk sediaan obat yang biasanya didapat
dengan menghaluskan atau menghancurkan sediaan obat tablet atau kaplet yang
biasanya terdiri atas sedikitnya dua macam obat.
153. Pengertian apotek menurut (Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002,
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
154. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
155. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-
Undang No. 5/1997).
156. Stock opname adalah penghitungan fisik persediaan barang dagang untuk
dicocokkan dengan catatan perusahaan.
157. Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
158. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan pencatatan
dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di
puskesmas termasuk puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat
keputusan Menteri Kesehatan RI No.63/Menkes/SK/II/1981 .
159. Vendor atau supplier adalah lembaga, perorangan atau pihak ketiga yang
menyediakan bahan, jasa, produk untuk diolah atau dijual kembali atau dibutuhkan
oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
160. Inventaris mengacu pada segala persediaan barang sumber daya yang digunakan
dalam sebuah organisasi.
161. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap
sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
162. Verifikasi: pembuktikan kebenaran atau untuk menentukan atau menguji akurasi.
163. Ambulans adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit
atau cedera yang digunakan untuk membawanya dari satu tempat ke tempat lain
guna perawatan lebih lanjut.

20 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

164. Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang
oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.
165. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.
166. Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.
167. Anamnesa / Anamnesis adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien/keluarga
pasien dan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk
memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita
pasien.
168. Depo provera adalah metoda kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan
cara menyuntikkan obat tertentu kepada wanita usia subur. Depo provera lebih
dikenal dengan istilah suntik KB karena merupakan merupakan metoda yang
banyak digunakan untuk ber-KB (keluarga berencana).
169. (Spina illiaka anterior superior) Memberikan obat melalui suntikan kedalam
jaringan otot , dilakukan pada otot pangkal lengan , otot paha bagian luar
( sepertiga tengah paha sebelah luar ) , atau pada otot bokong ( sepertiga bagian
dari spina illicia anterior superior atau s.i.a.s. )
170. IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur
yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka
panjang. Nama populernya adalah spiral.
171. Portio adalah istilah medis untuk mulut rahim
172. Inspeksi adalah Memeriksa dengan melihat dan mengingat
173. Dekontaminasi adalah Tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa petugas
kesehatan dapat menangani secara aman benda-benda (peralatan medis, sarung
tangan, meja perlengkapan) yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Cara
memastikannya adalah segera melakukan dekontaminasi terhadap benda-benda
tersebut setelah terpapar atau
terkontaminasi darah atau cairan tubuh langkah pertama menangani peralatan,
perlengkapan, saung tangandan benda-benda lainnya yang terkontaminasi.
174. Desinfeksi adalah Proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada
objek yang tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri.Desinfeksi
juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen
dan apatogen tetapi tidak dengan membunuh spora yang terdapat pada alat
perawatan ataupun kedokteran.
175. Anestesi atau pembiusan adalah pengurangan atau penghilangan sensasi untuk
sementara, sehingga operasi atau prosedur lain yang menyakitkan dapat

21 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

dilakukan. Ada dua jenis anestesi; umum, yang membuat pasien tak sadar, lokal
yang membuat mati rasa bagian tubuh yang akan diambil tindakan.
176. Lidocain atau Pehacain adalah Obat yang digunakan untuk anestesi lokal atau
regional, dapat disuntikkan atau dioleskan. Digunakan untuk meringankan gatal,
terbakar dan rasa sakit dari radang kulit, disuntikkan sebagai obat bius gigi atau
sebagai anestesi lokal untuk operasi kecil.
177. Insisi dilakukan sebagai akses awal menuju daerah tujuan operasi. Insisi dilakukan
setelah mengkaji kembali diagnosa dan tujuan terapi bedah. Perencanaan insisi
harus disertai dengan perencanaan penutupan defek yang ditimbulkannya.
178. Implanon atau Kontrasepsi hormonal. Terbuat dari polimer lunak dengan panjang
1.5 inch dan diameter 0.08 inchi. Ditempatkan dibawah permukaan kulit, sehingga
secara terus menerus melepaskan progestin (etonogestrel) dalam jumlah konstan.
179. Ampul adalah kemasan obat tunggal yang berbentuk cair.
180. Vial adalah kemasan obat yang terbuat dari kaca atau plastik dengan tutup karet.
Berbeda dengan ampul, vial merupakan sistem tertutup sehingga diperlukan
menyuntikkan udara ke dalam vial untuk memudahkan dalam mengaspirasi jumlah
obat yang dibutuhkan.
181. Natrium Hipoklorit adalah Zat pemutih yang memiliki fungsi ganda yaitu sebagai
pemutih warna zat makanan juga sebagai pereaksi untuk menjadikan bahan
makanan itu larut dalam air. Natrium hipo-klorit digunakan agar pati yang tidak
larut dalam air menjadi larut dalam air.
182. Kontrasepsi adalah suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah
pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi
untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan
kesejahteraaan keluarga.
183. Intramuskuler adalah Injeksi yang ditusukan pada area kulit yang melewati /
menembus jaringan subkutan.
184. Subkutan adalah lapisan lemak dari jaringan yang terletak di bawah dermis dan di
atas otot dan fasia.
185. Insersi adalah Pelekatan otot pada tulang yang dapat digerakan. penyisipan atau
penambahan satu atau lebih nukleotida ke dalam rantai polinukleotid
186. Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi di mana tekanan darah naik oleh
kontraksi ventrikel.
187. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah di mana tekanan darah jatuh di antara
kontraksi ventrikel
188. P CARE (Primary Care) adalah aplikasi verifikasi kepesertaan JKN (BPJS
Kesehatan) untuk layanan primer (Puskesmas dan Dokter Keluarga yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan)
189. ePuskesmas merupakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas yang berbasis
web based dan mobile digunakan untuk membantu dalam pelayanan dan
manajemen Puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan tingkat pertama di
masyarakat, dari mulai pendaftaran pasien, pelayanan poli, sampai dengan
22 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

pelaporan ke tingkat dinas kesehatan kota/kabupaten dan Provinsi secara online


dan terintegrasi menggunakan standar SIP (Sistem Informasi Puskesmas)
Kementerian Kesehatan RI.
190. Diagnosis adalah identifikasi mengenai sesuatu. Diagnosis digunakan dalam
medis, ilmu pengetahuan, teknik, bisnis, dll. Artikel bertopik kedokteran atau medis
ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya.
191. Anoreksia, atau lebih tepatnya anoreksia nervosa merupakan suatu keadaan
gangguan psikologis di mana penderita menolak untuk menjaga berat badan
normal, disertai adanya.
192. ketakutan yang sangat akan penambahan berat badan atau ketakutan menjadi
gemuk walaupun kenyataannya pasien sangat kurus. Selain itu, penderita
anoreksia mengalami gangguan persepsi terhadap dirinya sendiri terhadap berat
badan, ukuran tubuh atau bentuk tubuh.
193. Flatulensi adalah keluarnya melalui anus atau dubur akibat akumulasi gas di
dalam perut (terutama dari usus besar atau kolon). Peristiwa keluarnya gas
disebut juga kentut atau sering disebut juga buang angin. Kentut biasanya ditandai
dengan rasa mulas di perut.
194. Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien.
195. UKM adalah Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan masyarakat.
196. UKP adalah Upaya Kesehatan Perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan.
197. Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme
inang, dan bersifat paling membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau
patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak
diri, yang pada akhirnya merugikan inang.
198. Radang (bahasa Inggris : inflammation) adalah respon dari
suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa
rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera,
seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari
respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi
oleh faktor kimia (histamin,bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin)

23 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem
kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
199. Abses adalah penumpukan nanah pada satu daerah tubuh, meskipun juga dapat
muncul pada daerah yang berbeda (misalnya, jerawat, karena bakteri dapat
menyebar ke seluruh kulit ketika mereka tertusuk). Di sisi lain, nanah adalah
cairan yang kaya dengan protein dan mengandung sel darah putih yang telah
mati.
200. Gingivitis merupakan perubahan patologis yang disertai adanya tanda-tanda
inflamasi. Gingivitis dapat kita kenal dengan istilah gusi bengkak atau gusi yang
meradang. Miroorganisme mampu menghasilkan produk berbahaya yang dapat
menyebabkan kerusakan pada epitel dan sel – sel jaringan penghubung
(conective tissue ) seperti halnya unsur – unsur pokok interseluler yaitu : colagen,
faktor pertumbuhan dan glikolis.
201. Periodontitis merupakan infeksi gusi berat yang dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini tidak boleh dianggap
enteng dan harus segera diobati. Selain bisa menyebabkan gigi tanggal, bakteri
yang ada di dalam jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang
organ tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan jantung.
202. Karang gigi adalah plak gigi yang menumpuk dalam waktu lama dan mengeras.
Plak gigisebenarnya masih dapat dihindari dengan menyikat gigi sehari dua kali.
Namun, jika jarang menyikat gigi atau bahkan tidak nyikat gigi dengan bersih,
hasilnya plakgigi akan mengeras dan menjadi karang gigi.
203. Menurut Grossman (1995), stain adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi
yang merupakan masalah estetik dan tidak menyebabkan peradangan pada
gingival.
204. Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.[1] Penyakit
ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat
menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan
bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah
menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu,zaman besi,
dan zaman pertengahan.[2] Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi
perubahan dari pola makan.[2][3] Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang
tersebar di seluruh dunia.
205. Spuit adalah Alat suntik atau spuit (Inggris: syringe) adalah pompa piston
sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri
dari tabung dengan piston di dalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun
ujung depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang untuk
membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung. Alat suntik beserta
jarum suntik umumnya dijual dalam satu paket
206. Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik
yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia.
24 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup.
Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Tabung Reaksi disebut juga
Test Tube atau Culture tube. Culture Tube adalah tabung reaksi tanpa bibir yang
biasanya digunakan untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium cair.
207. Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam
sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya.Hemoglobin juga pengusung
karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.
208. Cholesterol adalah zat berbentuk lemak yang dibutuhkan oleh tubuh agar
berfungsi normal. Cholesterol secara alami terdapat pada dinding sel di seluruh
tubuh. Tubuh menggunakan cholesterol untuk memproduksi hormone, vitamin D,
dan cairan empedu. Namun kebutuhan tubuh terhadap cholesterol sangat sedikit.
Jika terlalu banyak, maka cholesterol akan terdapat banyak dalam peredaran
darah, dan ditumpuk pada dinding arteri yang dapat menyebabkan arteri
menyempit dan tersumbat yang disebut sebagai atherosclerosis. Juga dapat
menyebabkan arteri mengeras dan tidak elastis
209. Gula darah adalah bahan bakar tubuh yang dibutuhkan untuk kerja otak, sistem
saraf, dan jaringan tubuh yang lain. Gula darah yang terdapat di dalam tubuh
dihasilkan oleh makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Rata-
rata, kadar gula darah normal adalah sebagai berikut
210. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak utama yang mengalir di dalam darah
manusia. Selaintrigliserida, terdapat juga 'kolesterol baik' (HDL) dan 'kolesterol
jahat' (LDL). Jika terlalu banyak,trigliserida akan menumpuk pada bagian-bagian
tubuh seperti dinding pembuluh darah dan hati
211. Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah.
212. Dokumen adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam suatu
kegiatan.
213. Efektifitas adalah pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah
ditentukan. Pencapaian tujuan secara tepat.
214. Efisien adalah pemanfaatan sumber daya secara minim guna mencapai hasil yang
optimal.
215. Kebijakan mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi
/institusi seperti yang dinyatakan secara resmi oleh puncak manajemen.
216. Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan emosional yang menjadi
perbandingan kinerja atau hasil yang dirasakan selama memakaiproduk atau jasa
dibandigkan dengan segi harapannya.
217. Koreksi merupakan pembetulan atau perbaikan.
218. Pedoman mutu merupakan dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu
sesuai standar.

25 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

219. Pelanggan merupakan orang yang menggunakan atau memanfaatkan layanan


puskesmas.
220. Perencanaan mutu merupakan perencanaan program manajemen untuk
penerapan sistem manajemen mutu.
221. Prasarana merupakan barang/benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit fungsi kerja.
222. Proses adalah serangkaian langkah sistematis atau tahapan yang jelas yang
dapat ditempuh berulangkali untuk mencapai hasil yang diharapakan.
223. Rekaman merupakan bagian dari dokumen yang merupakan bukti bahwa suatu
kegiatan sudah dilakukan.
224. Sarana merupakan barang/benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam
pelaksanaan tugas atau fungsi unit kerja.
225. Sasaran mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses.
226. Tindakan korektif merupakan tindakan yang dilakukan setelah terjadi suatu
kejadian.
227. Tindakan preventif merupakan tindakan yang dilakukan sebelum munculnya suatu
kejadian.

26 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM
UPTD Puskesmas Kahuripan menetapkan, mendokumentasikan, mengimplementasikan
dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya sebagai alat untuk menjamin bahwa proses yang berkaitan dengan
kesehatan dapat memenuhi persyaratan akreditasi sesuai Permenkes Nomor 75 tahun
2014 dan harapan masyarakat. Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas
Kahuripan dilakukan secara sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan
proses dan urutan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan,
dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA/PDSA
(Plan, Do, Cek/Study, Action).
UPTD Puskesmas Kahuripan memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang
diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk sumberdaya untuk
mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin dicapai dan juga senantiasa
memantau, mengukur, menganalisa kinerja proses dan mengimplementasikan tindakan
yang diperlukan untuk dikembangkan dalam mencapai peningkatan mutu pelayanan
yang berkesinambungan. Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan,
memelihara dan memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas,
1. Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan
aplikasinya,
2. Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses pelayan.
3. Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik
operasi maupun pengendalian proses - proses berjalan efektif.
4. Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan untuk
mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya,.
5. Memantau, mengukur dan menganalisa proses – proses dan hasilnya.
6. Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang
direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.
7. Menerapkan seluruh persyaratan sistem Manajemen Mutu Puskesmas,

B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Prosedur Pengendalian dokumen di FKTP harus ditetapkan oleh Kepala FKTP yang
dijadikan acuan oleh seluruh unit di FKTP. Tujuan Pengendalian Dokumen adalah

27 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

terkendalinya kerahasiaan dokumen, proses perubahan, penerbitan, distribusi dan


sirkulasi dokumen.
1. Identifikasi Penyusunan/Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap Self Assesment dalam Pendampingan
Akreditasi.Hasil self assessment digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi
dokumen sesuai Standar Akreditasi yang sudah ada di FKTP.Bila dokumen sudah
ada, dapat diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif atau tidak.
2. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab Admen, dan Penanggung
jawab UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan
serta penyusunan dokumen.
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu/tim akreditasi
FKTP dengan mekanisme sebagai berikut :
a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke tim
mutu/tim akreditasi,
b) Fungsi tim mutu/tim akreditasi Puskesmas didalam penyusunan dokumen adalah :
 Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen yang telah
disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa maupun
penulisan,
 Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi duplikasi /
tumpang tindih dokumen antar unit,
 Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani oleh Kepala
FKTP.
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala FKTP
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP
tersebut perlu dilakukan pelatihan.
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi, dan Penarikan Dokumen
Kepala FKTP menunjuk salah satu anggota Tim Mutu/Tim Akreditasi sebagai Petugas
Pengendali Dokumen.
Petugas tersebut bertanggung jawab atas :
a. Penomoran Dokumen
Penomoran diatur pada kebijakan pengendalian dokumen, dengan ketentuan:
a) Semua dokumen harus diberi nomor
b) Puskesmas agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor sesuai
dengan tata naskah yang dijadikan pedoman

28 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

c) Pemberian nomor mengikuti ketentuan penomoran sebagai berikut :


Kode surat/Kelompok Pelayanan.Jenis Dokumen.No Urut.Bulan/Kode
Puskesmas/Tahun
Keterangan :
 Kode surat berdasarkan tata naskah pemerintah kota Tasikmalaya untuk
Puskesmas yaitu 445.4
 Pengkodean dokumen kelompok pelayanan:
1. Administrasi Manajemen dengan kode : A.,
a. Bab I, (A.I),
b. Bab II, (A.II),
c. Bab III, (A.III),
d. Untuk Tata Usaha ditambahkan kode 01
2. Pelayanan Program kode : B,
a. Bab IV, (B.IV),
b. Bab V, (B.V),
c. Bab VI, (B.VI),
d. Untuk per program ditambahkah kode sebagai berikut :
- Upaya Promosi Kesehatan : 01
- Upaya Kesehatan Lingkungan : 02
- Upaya KIA & KB : 03
- Upaya Perbaikan Gizi Masy. : 04
- Upaya P2P : 05
- Upaya Perkesmas : 06
- Upaya Kesehatan Usila : 07
- Upaya Kesehatan Tradisional : 08
- Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat : 09
- Upaya Kesehatan Sekolah : 10
3. Pelayanan Klinis kode : C,
a. Bab VII, (C.VII),
b. Bab VIII, (C.VIII),
c. Bab IX, (C.IX),
d. Untuk per poli / unit ditambahkan kode sebagai berikut :
- Unit Pendaftaran : 01
- Poli Umum : 02
- Unit Bersalin : 03
- Poli Gigi : 04
- Poli KIA dan KB : 05
- Poli Kesehatan Tradisional : 06

29 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

- Unit Gizi : 07
- Unit Kesehatan Lingkungan : 08
- Unit Laboratorium : 09
- Unit Pelayanan Obat : 10
 Jenis Dokumen :
1) Standar Operasional Prosedur disingkat : SOP,
2) Surat Penetapan disingkat : SP,
3) Surat Keputusan disingkat : SK
4) Daftar Tilik disingkat : DT,
 Kode UPTD Puskesmas Bungursari yaitu 436.7.2.26 (kode
puskesmas berdasarkan Keputusan Walikota Tasikmalaya nomor :
188.45/334/436.1.2/2014 tentang Kode Wilayah untuk Tata Kearsipan
Dilingkungan Pemerintah Tasikmalaya).
d) Pemberian nomor dilakukan secara terpusat.

b. Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal


c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel “TERKENDALI”
Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen kepada unit
upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh
tim mutu atau bagian Tata Usaha Puskesmas sesuai pedoman tata naskah.
Aturan dalam pendistribusian dokumen sebagai berikut :
 Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda terima.
 Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga
untuk seluruh unit kerja lainnya.
e. Menarik dokumen lama apabila ada dokumen pengganti serta mengisi format
usulan penambahan / penarikan dokumen.
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan
stempel “KADALUWARSA” dan menyimpan dokumen terebut selama 2 tahun.
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

6. Tata Cara Penyimpanan Dokumen


a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah ditandatangani)
agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi Puskesmas atau Bagian Tata Usaha
Puskesmas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut tentang
tata cara pengarsipan dokumen yang diatur dalam pedoman/tata naskah.

30 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan


sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas, dimana
dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan
maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut
ke sekretariat Tim mutu atau Bagian Tata Usaha sehingga di unit kerja hanya
ada dokumen yang masih berlaku saja. Sekretariat Tim Mutu atau Bagian Tata
Usaha organisasi dapat memusnahkan fotocopy dokumen yang tidak berlaku
tersebut, namun untuk dokumen yang asli agar tetap disimpan, dengan lama
penyimpanan sesuai ketentuan dalam ketentuan retensi dokumen yang berlaku di
Puskesmas.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang mudah
dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.

7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokan
masing- masing bab/kelompok pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria
dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.

8. Revisi Atau Perubahan Dokumen


a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai pejabat
yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit dokumen
terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
Format Usulan Revisi Dokumen :
No Isi perubahan
Tanggal berlaku
Dahulu Sekarang

9. Pemusnahan Dokumen
Dokumen yang sudah tidak berlaku dimusnahkan

C. PENGENDALIAN REKAMAN/ TATA NASKAH PENYUSUNAN DOKUMEN


1. Surat Keputusan
a) Pengertian
Adalah Peraturan/kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas UPTD
Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
31 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

b) Wewenang Penetapan Dan Penandatanganan


Pejabat yang berwenag mentapkan dan menadatangani Surat Keputusan
adalah Kepala UPTD Puskesmas.
c) Susunan
a. Kepala
Bagian Kepala Keputusan terdiri dari :
- Kop naskah dinas, yang berisi lambang Daerah Kota Tasikamalaya yang
berwarna disebelah kiri serta nama PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
ditulis secara simetris dengan huruf Arial Black ukuran 14, dibawahnya
lagi ditulis alamat email UPTD Puskesmas Kahuripan dengan huruf Arial
black bold; 18. Di ujung kanan ditulis TASIKMALAYA dengan huruf kapital
dan Arial 12. Di ujung kanan ditulis Kode Pos dengan huruf Arial 12.
- Tulisan keputusan dan Nama Jabatan Kepala UPTD Puskesmas yang
ditulis dengan huruf kapital ditempatkan ditengah margin dibawah kop
naskah dinas dan berjarak 1 spasi dari kop. Menggunakan huruf
Bookman Old Stile ukuran 12.
- Nomor Keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital ditempatkan di
tengah margin dengan ketentuan penomoran : 445.4/Kep.(A/B/C. Nomor
urut keputusan)KHP/Tahun Terbit, A untuk Admen ,B untuk Ukm dan C
untuk UKP. Menggunakan huruf Bookman Old STILE UKURAN 12.
- Kata penghubung tentang , ditulis dengan huruf kapital dan ditetapkan di
tengah margin. Menggunakan huruf Bookman Old Stile ukuran 12.
- Judul keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital. Menggunakan huruf
Arial ukuran 12.
- Nama Jabatan Kepala UPTD Puskesmas ditulis dengan huruf kapital dan
di akhiri dengan tanda baca koma(,).
b. Konsideran
Bagian konsiderans keputusan terdiri dari:
Kata menimbang
- Yaitu konsiderans yang memuat alas
an/tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang perlu ditetapkannya
Keputusan.
- Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf awal capital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri
- Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dimulai dengan kata “ bahwa “ dengan “b” huruf kecil, dan
diakhiri dengan tanda baca (;)
Kata mengingat,
- Yaitu konsiderans yang memuat dasar kewenangan dan peraturan
perundangan sebagai dasar pengeluaran keputusan.
- Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
- Kata “mengingat” ditulis dengan huruf awal kapital diletakan dibagian kiri
sejajar kata menimbang.

32 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

- Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai


dengan hirarki tata perundangan dengan tahunyang lebih awal disebut
lebih dulu, diawali dengan nomor 1,2 ,dst diakhiri dengan tanda baca (;).
- Sistematika penulisan peraturan perundang-undangan diurutkan
berdasarkan :
1. UUD Negara RI 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti undang-undang
5. Peraturan Pemerintah
6. Peraturan Presiden
7. Peraturan Mentri
8. Peraturan Daerah Propinsi
9. Peraturan Daerah Kab/Kota
c. Diktum
Bagian diktum keputusan terdiri dari :
- Diktum dimulai dengan kata memutuskan ditulis ditengah margin
yang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan huruf awal kapital pada
awal kata.
- Substansi kebijakan yang ditetapkan dicantumkan setelah kata
menetapkan yang ditulis dengan huruf awal kapital.
- Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
titik (.).
d. Batang Tubuh
Sistematika dan cara penulisan bagian tubuh keputusan sama dengan
ketentuan dalam penyususnan peraturan, tetapi subtanci keputusan di
uraikan bukan dalam pasal-pasal melainkan diawali dengan bilangan
bertingkat / diktum ditulis huruf kapital KESATU,KEDUA,KETIGA dan
seterusnya.
e. Penutup
Rumusan pengesahan atau penetapan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas diletakkan di sebelah kanan yang memuat tentang:
- Tempat dan tanggal penetapan keputusan.
- Nama jabatan kepala UPTD Puskesmas ditulis dengan huruf kapital
dan di akhiri dengan tanda baca koma (,).
- Tanda tangan Kepala UPTD Puskesmas .
- Nama lengakap beserta gelar Kepala UPTD Puskesmas ditulis
dengan huruf kapital digaris bawah (underline) dan NIP tidak perlu
digaris bawahi.
- Ruang tanda tangan sekurang-kurangnya 5 spasi.
f. Lampiran Peraturan / Surat Keputusan
- Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul Peraturan /
surat Keputusan.
- Tiap halaman terlam[ir harus ditandatangani oleh Kepala UPTD
Puskesmas.
g. Distribusi
33 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang


berkepentingan.
h. Penomoran Keputusan
Penomoran diatur dengan Peraturan Walikota Tasikmalaya no.24 tahun
2016 tentang klasifikasi Arsif di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya
tanggal 1 juni 2016 dan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya nomor 440/ Kep-126-Dinkes/2017 tentang klasifikasi arsif di
lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya tanggal 4 Januari 2017.
i. Ketentuan jarak spasi
- Jarak antara KOP dengan judul 1 spasi.
- Jika judul lebih dari satu baris, maka tidak ada jarak antara baris
pertama dan kedua.
- Jarak antara judul dengan sub judul 1 (satu) spasi.
- Jarak anatara sub judul dengan uraian 1 (satu) spasi.
- Jarak masing-masing baris 1 ( satu) spasi.
j. Penggunaan kertas dan huruf
Naskah dinas menggunakan kertas F4 (Custom; Width 21,5 cm, Height
33 cm) dan jenis huruf Arial dengan ukuran 12.
k. Penentuan batas / ruang tepi (margin):
- Kiri : 3 cm
- Kanan : 2 cm
- Atas : 2 cm
- Bawah : 2 cm

d). Format Surat Keputusan dapat dilihat pada Contoh 1

Arial black 18
Bold
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN
Jl. Siliwangi Blk No. 31 B Tlp. (0265) 321323Ari
al 12
email : pkmdtpkahuripan@gmail.com
TASIKMALAYA Arial 14
Kode Pos 46115

Enter 1 x KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN


NOMOR:445.4/Kep.A001/KHP/2017

Enter 1 x
TE NTAN G
Enter 1 x

JENIS-JENIS PELAYANAN KESEHATAN


DI UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN
Enter 1 x

KEPUTUSANKEPALA UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN


Enter 1 x
Huruf Awal Kapital
34 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Menimbang : a. Bahwa jenis-jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan


oleh UPTD Puskesmas Kahuripan perlu disosialisasikan
Huruf Kecil kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan yang ditetapkan;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a,
dipandang perlu untuk ditetapkan dengan keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Kahuripan;

Huruf Awal Kapital


Mengingat : 1.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2001
tentang pembentukan Kota Tasikmalaya;
2.Undang-undang Republik indonesia nomor 36 tahun 2009

Berupa angka, Referensi di tentang Kesehatan;


urutkan menurut hierarki 4. 3.Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan
lalu ke tahun yang paling
lama ke tahun yang paling Kesehatan;
baru
4.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
5.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2014 tenteng Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 906);
6.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
8.Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
16/KEP/M.PAN/2014 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah;
9.Kepmenkes RI No. 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
10.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
1. 11.Peraturan Walikota Tasikmalaya No. 73 Tahun 2011 Tentang
Rencana Pencapaian dan Penerapan standar Pelayanan
35 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N

Enter 1 x Enter 1 x
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Minimal Bidang Kesehatan Kota Tasikmalaya;


12.Peraturan Walikota Tasikamalaya nomor 94 tahun 2016
tentang penetapan kategori dan jaringan kerja UPTD pada
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya;
13.Peraturan Walikota Tasikamalaya Nomor 21 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Tasikamalaya
Nomor 23 tahun 2009 tentang ketentuan jumlah, hari dan jam
kerja dilingkungan Pemerintah Kota Tasikamalaya;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN


TENTANG JENIS-JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI UPTD
Enter 1 x PUSKESMAS KAHURIPAN.

Kesatu : Jenis pelayanan di UPTD Puskesmas Kahuripan sebagaimana


tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
Huruf kapital
semua
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Enter 1 x

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bila ada
perubahan, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Enter 3x

Ditetapkan di : Tasikmalaya
Padatanggal : 03 Januari 2019
Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan,
Tanggal Dikeluarkan SK
tanggal Enter 5 x

Aa Ahmad Suhendar, S.Kp, M.Kes


NIP. 19650814 199103 1 012
Pakai Garis bawah (Underline) dan
huruf kapital
Kerangka Acuan Kegiatan
a. Pengertian
Kerangka Acuan Kegiatan yang disingkat KAK adalah dokumen penencanaan
kegiatan yang berisi penjelasan / keterangan meneganai apa,
menagapa,siapa,kapan,di mana,bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu
36 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

kegiatan. Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang ,tujuan,ruang
lingkup,masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan.
KAK dalam bahsa inggris adalah term of reference yang disingkat TOR.
Kerangka Acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan
oleh FKTP. Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan
standar Akreditasi,antara lain : Program Pengembangan SDM, Program
Peningkatan Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien, Program Pencegahan
Bencana, Program Pencegahan Kebakaran dan sebagainya.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegatan kegiatan
yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum
yang merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan,
dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiapnkegiatan yang akan
dilakukan. Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan
kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta
pelaporan.

b. Susunan
Kerangka Acuan menggunakan format yang mengacu pada pedoman
penyusunan Dokumen Akreditasi FKTF Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan
Direktorat Mutu dan Akreditasi pelayanan kesehatan 2017. Sistematika Kerangka
Acuan sebagai berikut:
Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/kegiatan.
1) .Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan kata-kata sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
2) Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan program / kegiatan . Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besar, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
3) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah –langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan program / kegiatan. Oleh karena itu
antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
4) Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksnakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok
dan rincian kegiatan. Kegiatan di UPTD Puskesmas Kahuripan dilaksanakan
dengan meperhatikan tata nilai (HIRUP), Peran Lintas Sektor dan Peran Lintas
Program.
5) Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya / kegiatan. Sasaran program / kegiatan

37 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

menunjukan hasil anatara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu.


Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-hal sebagi berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi ‘SMART’ yaitu:
- Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesific yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur
yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyususnan strategi dan
kegiatan yang spesifik.
- Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastiakan apa dan kapan pencapaianya. Akuntabilitas harus ditanamkan
dalam proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi untuk mengukur
pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/kegiatan) harus ditetapkan sebelum
kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut doilaksanakan.
- Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasasran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
- Result Oriented : Sedapat mungkin sasaran harus dijadikan menspesifikasikan
hasil yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat
terhadap pelayanan unit pendaftaran sebesar 50 %.
- Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan ( sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada program / kegiatan 5 (lima ) tahun dibuat
sasaran anatara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas – batas tahun
anggaran di Puskesmas.

6). Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan
yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan gantt.
Contoh Bagan Gantt
Kegiatan dan Mei Juni Juli
waktu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaan
Analisis
Kebutuhan
Design Fungsi
Pemprograman
Pengujian
Intalasi
Pelatihan
Pemeliharaan
Dokumentasi

7). Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


38 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Yang dimaksud dengan monitoring adalah melaksanakan pemantauan


terhadap pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi penyimpanagan
sementara evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan
terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap
beberapa bulan sekali (kurun waktu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu program / kegiatan secara keseluruhan. Karena itu
yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun beberapa lama)
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelapornya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus dibuat.
Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat
laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus di buat dan tujukan kepada
siapa.
8). Pencatatan, Pelaporaan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang di tulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan harus
diserahkan dan kepada siapa sja laporan tersebut harus diserahkan. Evaluasi adalah
evaluasi pelaksanaan program / kegiatan secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di
dalam kerangka acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus
dilakukan. Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi
tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan anggaran.
Di akhir halaman ditandatangani oleh Kepala UPTD P uskesmas dan Pengelola
Program. Pengesahan Kepala UPTD Puskesmas diletakan di sebelah kanan yang
memuat tentang:
- Nama jabatan kepala UPTD Puskesmas ditulis dengan huruf Kapital
- Tanda tangan Kepala UPTD Puskesmas.
- Nma Lengkap beserta gelar Kepala UPTD Puskesmas ditulis dengan huruf kapital
digaris bawah dan NIP
- Ruang tanda tangan sekurang – kurangnya 5 spasi.
- Jenis huruf yang digunakan adalah arial dengan ukuran 11 dan spasi 1,5
sedangkan untuk ukuran kertas menggunakan F4.

c. Format Kerangka Acuan Kegiatan dapat dilihat pada contoh

Contoh 2

39 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA


UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN
Jl. Siliwangi Blk No. 31 B Tlp. (0265) 321323
email : pkmdtpkahuripan@gmail.com
TASIKMALAYA
Kode Pos 46115

Enter
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) Arial 11
Pendahuluan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan ditujukan untuk
memelihara,meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan
yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa uopaya kuratif bagi individu
(peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut . (masukan/diakhiri
dengan tata nilai UPTD Puskesmas Kahuripan HIRUP selain dari uraian pendahuluan).
Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat indonesia yang hidup
dan berprilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, dipihak lain pelayanan kesehatan yang diberikan diseluruh wilayah indonesia harus
dilakukan sesara adil, merata dan optional.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagi bagian integral dari pelayanan kesehatan
secara keseluruhan telah mnetapkan indikator status kesehatan gigi dan mulut masyarakat
yang mengacu pada pedoman usaha kesehatan gigi dan mulut sekolah (UKGS) dari
kementrian kesehatan RI tahun 2012.
Untuk pemerataan jangkauan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dari Kementrian
Kesehatan RI Tahun 2012.
Untuk pemerataan jangkauan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan adanya
target kesehatan gigi dan mulut tahun 2010 yang harus dicapai maka diterapkan strategi
pertahanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang disesuaikan dengan target
diantaranya:
1.angka bebeas karies (gigi bercampur) umur 6 tahun = > 50 %
2. Angka bebas karies kelas 6 = > 70 %
3. DMF-T usia 12 tahun = > C.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a). Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut.
b). Meningkatnya peran serta , dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif dan
preventivif
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
40 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

1. Kegiatan Pokok
a. Memberi pengetahuan / penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Latihan dan demontrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
d. Rujukan kesehatan gigi dan mulut ke Puskesmas
e. Perawatan kesehatan gigi dan mulut pada siswa rujukan dari sekolah.
2. Rincian Kegiatan
a. Memberikan pengetahuan / penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.
Penyuluhan di sampaikan kepada siswa SD/MI kelas 1,3 dan 5 dan siswa TK/RA.
b. Latihan dan demontrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
.
Demontrasi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar
c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeriksaan dilakukan pada siswa SD/MI kelas 1,3 dan 5 dan siswa TK/Ra.
d. Rujukan kesehatan gigi dan mulut
Rujukan dilakukan apabila ada siswa yang memerlukam tindakan lebih lanjut.
e. Perawatan Kesehatan gigi dan mulut pada siswa rujukan dari sekolah
Perawatan dilakukan di puskesmas.
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan , pemberian materi,pemeriksaan (bila memerlukan
tindakan lebih lanjut diberi rujukan),demontrasi sikat gigi (sikat gigi masal).

VI. Sasaran
Sasaran murid SD/MI Kelas I,III dan V dan semua murid TK/RA
VII. Jadwal Pelksanaan Kegiatan

No Nama Sasaran Bulan


Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 UKGS Warga Sekolah x x x x x


a. SD/MI
b. TK/RA

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah selesai kegiatan
IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
1. Melakuakan pencatatan di Puskesmas, peserta didik yang dirujuk ke Puskesmas
dilakukan perawatan sesuai indikasinya.
2. Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai

Tasikmalaya.12 Januari 2018 (Dibuat sebelum


pelaksanaan kegiatan)

Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan,


Setiap kerangka acuan harus
ada tandatangan Kepala
Puskesmas

Aa Ahmad Suhendar, S.Kp, M.Kes


41 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

NIP. 19650814 199103 1 012

42 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

3. Standar Operasional Prosedur (SOP)


a. Pengertian

Terdapat sejumlah pengertian istilah prosedur, diantaranya:


- Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dilakukan mengenai berbagai proses menyelenggarakan aktivitas.
- Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci,
spesifik dan bersifat intruksif, yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja
sesuai persyaratan yang telah ditetapkan (Susilo, 2003).

Langkah di dalam penyusunan intruksi kerja, sama dengan penyusunan prosedur,


namun ada perbedaan, intruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan suatu
bagian / unit/ profesi. Prinsip dalam penyusunan prosedur dan intruksi kerja adalah
kerjakan yang ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak lanjut, serta dapat
ditelusur hasilnya.
Karena beraneka ragamnya istilah tentang prosedur dan untuk menghindari slah
tafsir serta dalam rangka menyeragamkan dalam istilah maka dalam pedoman
penyususnan dokumen ini digunakan istilah” Standar Operasional Prosedur (SOP)”
bersifat intitusi maupun perorangan sebagai profesi sehingga dianggap lebih tepat
karena prosedur yang dimaksud dalam pedoman penyusunan dokumen ini adalah
prosedur yang bersifat intitusi maupun perorangan sebagai profesi.
b. Tujuan Penyususnan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,
efektif,konsisten/seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
melalui pemenuhan standar yang berlaku.
c. Manfaat SOP
- Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
- Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan.
- Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
Contoh:
SOP Pemberian Informasi, SOP Pemasangan Infus, SOP Pemindahan pasien
dari tempat tidur ke kereta gendong.
d. Susunan
Format SOP sebagai berikut:
1. Kop/heading SOP

Judul
Lambang Puskesmas
Logo Pemda No.Dokumen :
S
O No.Revisi :

43 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

P Tanggal Terbit :

Halaman :

Nama Ka Puskesmas
Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas
NIP

Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.

2. Komponen SOP

1.Pengertian

2.Tujuan

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

6Langkah-langkah

7.Diagram Alir

8. Hal – hal Yang perlu diperhatikan

9.Unit Terkait

10.Dokumen Terkait

11.Rekaman Historis Perubahan

Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak heading/kop adalah: nama
Puskesmas dan Logo,judul SOP,nomor dukumen,tanggal terbit dan tandatangan
Kepala Puskesmas, sedangkan untuk pengertian,tujuan,kebijakan, prosedur,
langkah-langkah dan unit terkait diberi tabel/kotak yang lain.
e. Petunjuk Pengisian SOP
a. Logo: Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kota Tasikmalaya dan
lambang Puskesmas
b. Kotak Kop/heading diisi sebagai berikut:
- Heading hanya dicetak pada halaman pertama.
- Kotak FKTF diberi logo Pemerintah Kota Tasikmalaya dan lambang
Puskesmas atau logo dengan huruf kapital.
- Kotak judul diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya dan ditulis dengan
huruf kapital.
- Nomor dokumen : diisi sesuai dengan sistematika yang dibuat yaitu:
445.4/ SOP.A/B/C (No,Urut SOP)/KHP/Tahun terbit,kode A untuk admen,
kode B untuk UKM, Kode C untuk UKP.

44 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

- No. Revisi : diisi dengan status revisi, menggunakan angga, misalnya untuk
dokumen baru diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi
nomor 1, dan seterusnya.
- Halaman : diisi nomor halaman dengan mencatumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat
footer misalnya pada halaman kedua : 2/5, halaman terakhir : 5/5.
- Ditetapkan Kepala FKTP : diberi tanda tangan Kepala FKTP Dan Nama
jelasnya.
- Jenis huruf yang digunakan adalah arial dengan ukuran 12 dan spasi 1,5
sedangkan untuk ukuran kertas menggunakan F4.

f. Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
1). Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2). Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP, secara spesifik. Kata kunci “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk...”.
3). Kebijakan : berisi kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP
tersebut misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan : Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan Nomor: 445.4/SK/A005/KHP/2018
tentang identifikasi kebutuhan masyarakat dan tanggap Masyarakat terhadap mutu
pelayanan.
4). Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka.
5). Prosedur / Langkah-langkah : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
6). Diagram Alir/Bagan Alir (Flow Chart) : di dalam penyusunan prosedur maupun
intruksi kerja sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram
alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram
alir mikro.
(1). Diagram alir makro, menunjukan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari
proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu simbol balok:

45 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

(2). Diagram alir mikro, menunjukan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan
diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:

Awal Kegiatan :
Akhir Kegiatan :
Simbol Keputusan : YA
TIDAK
Penghubung :
Dokumen :
?
Arsip :

7). Unit Terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut. Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas , dapat
ditambahkan antara lain : bagan alir,dokumen terkait.
8). Dokumen Terkait
9). Rekaman Historis Perubahan
Syarat penyususnan SOP

g. Syarat Penyusunan SOP


1). Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakuakan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang ditunjuk oleh
Kepala Puskesmas/FKTP hanya untuk menanggapi dan mengoreksi SOP tersebut.
Hal tersebut sangatlah penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP
hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit kerja dalam
penyusunan SOP.
2). SOP harus merupakan Flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksanaan atau
unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian tim mutu
diminta memberikan tanggapan.
3). Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana,kapan,dan mengapa.
4). SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek,predikat dan objek SOP
harus jelas.
5). SOP harus menggunakan kalimat perintah/intruksi bagi pelaksana dengan
bahasa yang dikenal pemakai.
6).SOP harus jelas,ringkas dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP Pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan ,keamanan dan
kenyamanan pasien. Untuk SOP rofesi harus mengacu kepada
standar,profesi,standar pelayanan,mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan dan memperhatikanaspek keselamatan pasien.

h. Evaluasi SOP

46 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP. Evaluasi


penerapan/keputusan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai tingkat
kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan daftar tilik /Checlis:
1). Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten,diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan,untuk
diingat,dikerjakan,dan diberi tanda (checkmark).
2). Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
3). Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
4). Daftar tilik digunakan untuk mendukung ,mempermudah pelaksnaan dan monitor
SOP, Bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
5). Langkah – langkah menyususn daftar tilik : langkah awal menyusun daftar tilik
untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
(1). Gambarkan Flow –Chart dari prosedur tersebut
(2). Buat daftar kerja yang harus dilakukan
(3). Susun urutan kerja yang harus dilakukan.
(4).Masukan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu
(5). Lakukan Ujicoba
(6). Lakukan Perbaikan daftar tilik
(7). Standarisasi daftar tilik.
6). Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah langkah
kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Compliance rate (CR) = ∑ ya x 100 %

∑ ya+tidak

Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun se kali
yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja. Hasil evaluasi SOP Perbaikan/revisi
SOP bisa dilakukan sebagian atau seluruhnya perbaikan /revisi perlu dilakukan
apabila:
- Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada.
- Adanya perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) pelayanan kesehatan,
- Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru.
- Adanya Perubahan fasilitas.
Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
FKTP

i. Format SOP dapat dilihat pada contoh 3

47 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Arial Bold
11
Arial Bold 11
JUDUL SOP

No.Dokumen :
S
445.4/SOP.A002/KHP/2018
O
P No.Revisi :0

Tanggal Terbit : 8/1/2018

Halaman : 1/1

UPTD (tanda tangan kepala puskesmas) Aa Ahmad Suhendar,


PUSKESMAS
Arial Bold SKp.,M.Kep
KAHURIAN
11 NIP 196508141991031012

Arial 11
Pengertian Judul SOPJarak 1 spasi

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah –langkah untuk..........(JUDUL SOP)

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya


Nomor: 445.4/Kep.A001/KHP/2017 tentang........................................

4. Referensi 1.
2.

5. Prosedur 1.
2.

6. Langkah - langkah

7.Diagram Alir Garis besar Prosedur ditulis menggunakan diagram awal dan akhir prosedur
menggunakan diagram lingkaran(#) proses menggunakan diagram kotak (=)
bila ada pilihan menggunakan diagram belah ketupat

Awal Kegiatan

Resep tidak
Lengkap Konfirmasi ke Pemeriksa

Ya
Siapkan Obat

Akhiri Kegiatan

8. Hal – hal yang perlu .


diperhatikan

48 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

9. Unit Terkait 1.
2.

10.Dokumen Terkait 1.
2.

11.Rekam Historis No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai di


Perubahan berlakukan

Halaman sebelah
kanan ditulis 1/2.,
2/2, dst

49 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

4.Surat undangan

1. Pengertian
Surat undangan adalah naskah dinas yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai/masyarakat/toma/toga/kader yang tersebut pada alamat tujuan
untuk menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, misalnya
rapat,upacara,pertemuan dan sebagainya.
2. Kewenangan pembuatan dan penandatanganan
Surat undangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas,fungsi,wewenang dan tanggung jawabnya serta dapat dilimpahkan kepada
pejabat yang ditunjuk sesuai dengan subtansinya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri atas:
- Kop surat undangan berisi lambang Daerah Kota Tasikmalaya berwarna
ditempatkan di sebelah kiri atas dan nama instansi ditempatkan sebelah
kanan atas yang sejajar dengan lambang daerah yang ditulis dengan huruf
kapital.
- Tempat dan tanggal pembuatan surat diketik di sebelah kanan bawah Kop
Surat Dinas, ditulis dengan huruf awal kapital.
- Nomor dengan 445.4 untuk Puskesmas,sifat,lampiran dan hal,diketik dengan
huruf awal kapital.
- Tulisan “Yth” yang dilanjutkan dengan nama jabatan diletakan di sebelah
kanan sejajar dengan tulisan “sifat” ditulis dengan huruf awal kapital.
- Tulisan “di” diletakan disebelah kanan sejajar dengan tulisan “hal”,ditulis
dengan huruf awal kapital.
- Tulisan nama tempat yang diletakan di bawah tulisan “di” ditulis dengan huruf
awal kapital.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat undangan terdiri dari :
a. Alinea pembuka
b. Alinea isi undangan yang meliputi hari,tanggal,waktu,dan acara
c. Alinea penutup
c. Penutup
Bagian penutup surat undangan terdiri nama jabatan ditulis dengan huruf awal
kapital,tanda tangan,dan nama pejabat ditulis dengan huruf awal kapital, di
garis bawah serta dibubuhu stempel.
d. Distribusi
Surat undangan disampaikan kepada pejabat
/pegawai/masyarakat/toma/toga/kader sesuai dengan alamat yang dituju
dengan menggunakan buku ekspedisi atau lembar pengantar.
e. Hal yang perlu diperhatikan

50 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

- Format surat undangan sama dengan format surat dinas,yang membedakan


adalah pihak yang dikirim surat pada surat undangan dapat ditulis pada
lampiran.
- Surat Undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk kartu.

4. Format surat Undangan dapat dilihat pada contoh 4

51 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA


UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN
Jl. Siliwangi Blk No. 31 B Tlp. (0265) 321323
email : pkmdtpkahuripan@gmail.com
TASIKMALAYA
Kode Pos 46115
Tasikmalaya,03 Januari 2017
Kode Penomoran
Surat Nomor Surat Kepada
Keluar Yth,.....................................
Di
.........................................
Nomor : 445.4/....../KHP/2017
Sifat :Penting /Bisa Kosong
Lampiran :1 (Satu) Lembar /Bisa Kosong
Perihal :............................................

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Penyusunan Rencana Kegiatan dan


Instrumen Perbaikan Mutu dan Kinerja Puskesmas. Untuk itu kami mengundang
Bapak/Ibu Sdri untuk mengikuti kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada:

Hari : Sabtu
Tanggal : 07 Januari 2017
Waktu : 13.00 WIB-Selesai
Tempat : ...........................

Mengingat pentingnya acara tersebut diatas, agar hadir tepat pada waktunya.

Demikian atas perhatian dan kerjsamanya , kami ucapkan terimaksaih.

Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan,

Spasi 5 x

Aa Ahmad Suhendar, S.Kp, M.Kes


NIP. 19650814 199103 1 012

52 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

5. Daftar Hadir
1. Pengertian
Daftar hadir adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang. Dapat hadir terdiri atas:
a. Daftar hadir yang didalamnya sudah dicantumkan nama-nama orang yang
akan hadir.
b. Daftar hadir yang didalamnya belum dicantumkan nama-nama orang yang
akan hadir.
2. Susunan
a. Kepala
2). Kop Surat undangan berisi lambang Daerah Kota Tasikamalaya berwarna
ditempatkan disebelah kiri atas dan nama intansi ditempatkan sebelah kanan
atas yang sejajar dengan lamabang daerah yang ditulis dengan huruf kapital.
3). Tulisan “DAFTAR HADIR KEGIATAN” ditulis dengan huruf kapital dan
diletakan ditengah margin.
b. Batang Tubuh
Batang tubuh terdiri dari :
4). Tulisan hari, tanggal,waktu,tempat acara diletakan disebelah kiri di bawah
tulisan “DAFTAR HADIR KEGIATAN” ditulis dengan huruf awal kapital.
5). Kolom daftar peserta terdiri dari kolom nomor boleh disingkat “NO”,
nama,Jabatan,tanda tangan, ditulis dengan huruf kapital. Jumlah baris
disesuaikan dengan jumlah peserta yang di undang.
c. Penutup
Bagian penutup daftar hadir terdiri dari tempat “TASIKMALAYA” tanggal,bulan
dan tahun pelaksnaan,pembuat daftar,nama pembuat daftar ditulis dengan
huruf awal kapital, nomor induk pegawai pembuat daftar (bila mempunyai
NIP).
3. Format Daftar hadir dapat dilihat pada contoh 5.

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA


UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN
Jl. Siliwangi Blk No. 31 B Tlp. (0265) 321323
email : pkmdtpkahuripan@gmail.com
TASIKMALAYA
Kode Pos 46115

DAFTAR HADIR KEGIATAN


Hari :
Tanggal :
53 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Waktu :
Tempat :
Acara :

NO NAMA JABATAN ALAMAT TANDA TANGAN

10

11

12

13

14

15

Tasikamalaya, ..............................................

Pembuat Daftar

.............................................................

6. Notulen
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang
atau rapat. Mulai dari secara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan kesimpulan serta penutup.
2. Wewenang pembuat dan penandatanganan
Notulen ditandatangani oleh pejabat/pegawai yang diserahi tugas.
3. Susunan
a. Kepala

54 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

6). Kop surat undangan berisi lambang Daerah Kota tasikmalaya berwarna
ditempatkan disebelah kiri atas nama intansi ditempatkan sebelah kanan atas
yang sejajar dengan lambang daerah yang ditulis dengan huruf kapital.
7). Tulisan “NOTULEN” yang membuat tentang judul dalam pertemuan.
b. Batang Tubuh
8). Tulisan “Sidang/Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan
diletakan dibawah tulisan “NOTULEN” yang membuat tentang judul dalam
pertemuan.
9). Tulisan “Hari/Tanggal” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan diletakan
di bawah tulisan “Hari/Tanggal”.
10). Tulisan “Waktu Panggilan” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan
diletakan dibawah tulisan “Hari/Tanggal”.
11). Tulisan “Waktu Sidang/Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan
diletakan dibawah tulisan “Waktu Panggilan”.
12). Tulisan “Acara” yang ditulis dengan huruf awal kapital dan diletakan
dibawah tulisan “Waktu Sidang/Rapat” yang memuat tentang susunan acara
dalam Sidang/Rapat.
12). Tulisan “Pimpinan Sidang/Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital
diletakan dibawah tulisan “Acara”.
13). Tulisan “Ketua” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakan dibawah
tulisan ”Pimpinan Sidang/Rapat” yang memuat pejabat/pegawai yang diserahi
tugas sebagai Ketua.
14). Tulisan “Sekertaris” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakan
dibawah tulisan ”Ketua” yang memuat pejabat/pegawai yang diserahi tugas
sebagai Sekertaris.
15). Tulisan “Pencatat” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakkan
dibawah tulisan ”Sekertaris” yang memuat pegawai yang diserahi tugas
sebagai pencatat hasil rapat.

16). Tulisan “Peserta Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakan
di bawah tulisan “Pencatat” yang memuat jabatan peserta pertemuan.
15). Tulisan “Kegiatan Rapat” yang ditulis dengan huruf awal kapital diletakan
di bawah tulisan” Peserta Rapat” yang memuat tentang jalanya rapat, mulai
dari pembukaan, pembahasan, kesimpulan sampai penutup.

c. Penutup
Bagan penutup daftar hadir terdiri dari tempat “Tasikmalaya” tanggal,
bulan dan tahun pelaksanaan, pembuat daftar, Nama pembuat daftar ditulis
dengan huruf awal kapital, nomor induk pegawai pembuat daftar (bila
mempunyai NIP).
4. Format Notulen dapat dilihat pada contoh 6

55 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

56 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan
Arial
Arial 14
14

Arial
Arial black
black bold
bold 18
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA 18

UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN


Jl. Siliwangi Blk No. 31 B Tlp. (0265) 321323
email : pkmdtpkahuripan@gmail.com
TASIKMALAYA
Kode Pos 46115
Arial 12
NOTULEN

Sidang / Rapat: : ............................................................................................


Hari/Tangga : .......................................................................................
Waktu Panggilan : .......................................................................................
Acara : 1. ...................................................................................
2. ...................................................................................
3. ...................................................................................
4. ...................................................................................
5. ...................................................................................
6. ...................................................................................
Pimpianan Sidang/Rapat
Ketua : .......................................................................................
Sekertaris : .......................................................................................
Pencatat : .......................................................................................
Peserta Sidang/Rapat : .......................................................................................
Kegiatan Sidang/Rapat : 1. ...................................................................................
2. ...................................................................................
3. ...................................................................................
4. ...................................................................................
5. ...................................................................................
6. ...................................................................................

Kata Pembukaan : .......................................................................................


Pembahasan : .......................................................................................

57 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

B. Tanya Jawab

Kesimpulan/Saran :
Perbaikan :

Tasikamalaya,...........................................................
Pemimpin Sidang/Rapat

.............................................
NIP.............................................

58 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

7. Lampiran
1. Pengertian
Lampiran adalah dokumen tambahan yang ditambahkan/dilampirkan ke
dokumen utama yang bertujuan untuk melengkapi dokumen utama.
2. Wewenang penetapan dan penandatanganan
Lampiran dibuat dalam rangka menindak lanjuti suatu kebijakan dan
keabsahannya ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Kahuripan.
3. Susunan
a. Kepala
Dicantumkan tulisan “Lampiran” Nomor”Tentang” yang diletakan secara
sistematis dengan menggunakan huruf awal Kapital serta ditempatkan di
sebelah kanan margin.
b. Batang Tubuh
c. Berisi tentang penjelasan dari dokumen utama baik dari surat
keputusan/surat undangan atau dokumen lainnya.
d. Penutup
Rumusan pengesahan atau penetapan lampiran diletakan di sebelah kanan
yang memuat tentang:
- Tulisan “KEPALA UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN” ditulis dengan huruf
kapital.
- Nama jabatan kepala UPTD Puskesmas ditulis dengan huruf kapital dan di
akhiri dengan tanda baca koma (,)
- Tanda tangan Kepala UPTD Puskesmas.
- Nama Lengkap beserta gelar Kepala UPTD Puskesmas ditulis dengan
huruf kapital gigaris bawahi (Underline) dan NIP tidak perlu gigaris
bawahi.
- Ruang tanda tangan sekurang-kurangnya 5 spasi
4. Format Lampiran dapat dilihat pada contoh 7

Judul SK dItulis kembali LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA


UPTD PUSKESMAS
KAHURIPAN
NOMOR : 445.4/Kep.A003/KHP/2018
TENTANG : JENIS-JENIS PELAYANAN
Enter 2 x KESEHATAN

59 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

JENIS-JENIS PELAYANAN UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN


1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, meliputi:
a. Pelayanan Promosi Kesehatan Termasuk UKS
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian Penyakit
f. Pelayananan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pngembangan

a. Pelayanan Upaya Kesehatan Jiwa


3. Upaya Kesehatan Perseorangan
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
e. Pelayanan Laboratorium

Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan,


Setiap Lampiran SK ada
tandatangan Kepala
Puskesmas

Aa Ahmad Suhendar, S.Kp, M.Kes


NIP. 19650814 199103 1 012

60 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

8. Penyimpanan Dokumen / Arsip.


1) Dokumen rekam klinik/medik inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya lima
tahun,terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam klinis dapat dimusnahkan,
kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan jangka waktu
10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya.
2) Rekam medis pasien dimasukan ke dalam family folder dan disimpan ke dalam
rak penyimpanan diruang rekam medik. Sistem penyimpanan resep yang telah
dilayani di Puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal tiga tahun.
3) Dokuemen akreditasi dibuat rangkap 2, yang asli disimpan di sekretariat
akreditasi dibawah kendali administrasi manajemen, yang foto copy dengan cap
terkendali didistribusikan di unit-unit yang memerlukan.
4) Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di masing-masing kelompok
pelayanan, sedangkan di administrasi dan manajemen (admen) menyimpan
master dokumen semua kelompok pelayanan dan upaya.
5) Sistem Penomoran surat keluar
Surat keluar sesuai dengan daftar relatif indeks klasifikasi kearsipan pemerintah
kota Tasikmalaya berdasarkan peraturan Wali Kota Tasikmalaya Nomor 24 Tahun
2016 tentang klasifikasi Arsif dilingkungan Pemerintah Kota Tasikamalaya
dengan kode surat 445.4.
6) Pengendalian rekam implementasi
Semua rekam implementasi (dokumen hasil audit, upaya perbaikan dll) yang
merupakan rekaman ada dimasing-masing upaya.
7) Penataan Dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas
dikelompokan masing-masing bab/kelompok pelayanan dan upaya dengan di
urutkan kriteria dengan dipilah-pilah dalam bentuk tata dokumen.
Apabila dokumen tersebut direkam dalam buku, maka urutan dokumen tersebut
diberi lembar penjelasan bahwa dokumen tersebut direkam dalam buku, maka
urutan dokumen tersebut diberi lembar penjelasan bahwa dokumen tersebut
dalam buku. Dokumen sistem manajemen mutu UPTD Puskesmas Kahuripan
Kota Tasikamalaya berlaku bagi semua personil yang mempengaruhi mutu
kinerja proses yang berkaitan dengan kesehatan. Semua personil
bertanggungjawab untuk melaksanakan dan meninjau dokumen yang terkait
dengan tugasnya masing-masing.

BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A Komitmen Manajemen

61 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Manajemen bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara


konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang
diinginkan. Ini ditunjukkan dengan penetapan visi dan arahan strategis untuk
perkembangan sistem manajemen mutu. Untuk itu maka diwajibkan kepada semua
Pejabat Struktural dan semua karyawan UPTD Puskesmas Kahuripan Kota
Tasikmalaya untuk :

a. Memahami konsep sistem manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah


pola pikir dan pola kerja yang terfokus pada mutu;
b. Menetapkan kebijakan mutu dan memastikan bahwa sasaran mutu Puskesmas
Kahuripan, sasaran mutu pelayanan klinis dan program upaya akan dicapai;
c. Menjalankan kegiatan Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing sesuai dengan
komitmen manajemen mutu secara konsisten dengan cara mentaati pedoman
manajemen mutu dan Standar Operasional Prosedur Kerja yang ada, serta
sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku;
d. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan telah diupayakan dipenuhi;
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian sasaran manajemen mutu
secara konsisten;
f. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan.

B Fokus Kepada Sasaran/Pasien


Pelayanan yang disediakana oleh Puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan
pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan klinis ,
pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan

a. Pimpinan dan karyawan khususnya penanggung jawab upaya, terkait dengan


pelanggan berkewajiban memiliki pengetahuan yang baik tentang pelanggan
Puskesmas Kahuripan;
b. Mengedepankan untuk selalu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan baik pada
saat ini maupun pada saat yang akan datang dan selalu berusaha untuk
memenuhi harapan masyarakat / publik.
c. Pimpinan dan karyawan khususnya penanggung jawab upaya terkait senantiasa
menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memastikan seluruh kebutuhan
pelanggan terpenuhi.
d. Persyaratan / kebutuhan masyarakat ditentukan dan dikomunikasikan kepada
semua unsur pimpinan dan staff sesuai dengan struktur organisasi dan tupoksi
masing-masing unit.

C Kebijakan Mutu

62 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Seluruh karyawan UPTD Puskesmas Kahuripan berkomitmen untuk


menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten dan konsekuen untuk
mendukung pencapaian sasaran yang diharapkan baik program maupun pelayanan
Puskesmas. Semua Karyawan UPTD Puskesmas Kahuripan berjanji/berkomitmen:
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu/kinerja Puskesmas dan
keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKP maupun UKM disepakati
bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat
4. Tata nilai di UPTD Puskesmas Kahuripan adalah “HIRUP”
a. H= Harmonis
b. I = Inovatif
c. R = Responsif
d. U = Inovatif
e. P = Profesional
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi, dan
tujuan Puskesmas
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPTD PUSKESMAS
KAHURIPAN dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh
Penanggung jawab Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi :
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi :
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi paling
tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

63 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator


klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
12. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan masyarakat sebagai
pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja
puskesmas dan keselamatan pasien.
13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi
maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
15. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja
pelayanan klinis dan keselamatan pasien adalah:

64 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.


b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat

D Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja / Mutu

Manajemen puskesmas menjamin bahwa Sasaran Mutu ditetapkan berdasarkan


standar kinerja/ standar pelayanan minimal yang meliputi indikator pelayanan klinis,
indikator penyelenggaraan upaya puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan,
serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan. Dalam mencapai
Sasaran Mutu tersebut seluruh kegiatan Puskesmas Kahuripan dibuat dalam bentuk
rencana kerja yang berupa Rencana Kerja, Waktu Pelaksanaan, dan Anggarannya,
yang ditetapkan secara tahunan yang bersifat dinamis dan senantiasa dikembangkan
untuk mempercepat pencapaian sasaran mutu. Rencana Kerja tersebut dilaksanakan
dengan Kerangka Acuan yang jelas, dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan
penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa kinerja proses sesuai dengan
Rencana yang telah ditetapkan. Perencanaan mutu puskesmas dan keselamatan
pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:

a) Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKP maupun UKM


b) Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
c) Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
d) Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
e) Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
f) Peningkatan mutu pelayanan obat
g) Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien.

Tabel 2.6

Jenis pelayanan
N JENIS STANDAR BATAS TARGET UNIT KET
O PELAYANAN PELAYAN WAKTU TAHUNAN KERJA/LEMB.
DASAR AN PENCAPAIAN PEN.JAWAB
MINIMAL
(SPM)

INDIKATO NILAI SATUAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015


R

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

65 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

A. Pelayanan
Kesehatan Dasar

1. Pelayanan Ibu Cakupan 95 % 2015 84 87 90 93 95 DINAS


hamil Kunjungan KESEHATAN
BUMIL K-4

2. Pelayanana Cakupan 80 % 2015 72 74 76 78 80 DINAS


Komplikasi Komplikas KESEHATAN
Kebidanan i
Kebidanan
Yang
ditangani

3. Pertolongan Cakupan 90 % 2015 82 84 86 88 90 DINAS


Persalinan Pertolonga KESEHATAN
n
Persalinan
Oleh
Tenanga
Kesehatan
Yang
memiliki
Kompeten
si
Kebidanan

4. Pelayanan Nifas Cakupan 90 % 2015 82 84 86 88 90 DINAS


pelayanan KESEHATAN
nifas

5. Pelayanan Cakupan 80 % 2010 80 - - - - DINAS


Neonatus dengan Neonatus KESEHATAN
Komplikasi dengan
komplikasi
yang di
tangani

6. Pelyanan Bayi Cakupan 90 % 2010 90 - - - - DINAS


Kunjungan KESEHATAN
Bayi

7. Pelayanan Cakupan 100 % 2010 100 - - - - DINAS


Imunisasi Anak Desa / KESEHATAN
Kelurahan
UCI
(Universal
Child
Immunizati
on

8. Pelayanan Cakupan 90 % 2010 90 - - - - DINAS


Balita Pelayanan KESEHATAN
Anak
balita

9. Pemberian Cakupan 100 % 2010 100 - - - - DINAS


Makanan Pemberian KESEHATAN
Pendamping ASI MAKANAN
Pendampi
ng ASI
pada anak
usia 6-24
bulan
keluarga
miskin

10. Pelayanan Gizi Cakupan 100 % 2010 100 - - - - DINAS


Buruk Balita Balita Gizi KESEHATAN
Buruk
Mendapat
Perawatan

11. Penjaringan Cakupan 100 % 2010 100 - - - - DINAS


Kesehatan Siswa Penjaringa KESEHATAN
SD n Siswa
SD dan
Setingkat

66 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

12. Pelayayanan Cakupan 70 % 2010 70 - - - - DINAS


KB Peserta KESEHATAN
KB Aktif

13. Pelayana Cakupan 100 % 2010 100 - - - - DINAS


Penderita Penenmua KESEHATAN
Penyakit n dan
a. Acute Flacid Penangan
Paralysis (AFP) an
rate per 100.000 Penderita
penduduk <15 Penyakit
tahun
b. Penemuan
Penderita
Pheunomia Balita
c. Penemuan
Pasien Baru
TB.BTA Positif
d. Penderita DBD
yang ditangani
e. Penemuan
Penderita Diare

14. Pelayanan Cakupan 100 % 2015 100 100 100 100 100 DINAS
Dasar Masyarakat Pelayanan KESEHATAN
Miskin kesehatan
dasar
Masyaraka
t Miskin

B. Pelayanan Cakupan 100 % 2015 100 100 100 100 100 DINAS
Kesehatan Pelayanan KESEHATAN
Rujukan Kesehatan
Rujukan
Pasien
Masyaraka
t Miskin

Cakupan 100 % 2015 100 100 100 100 100 RSUD


Pelayanan
Gawat
Darurat
Level 1
yang
Harus
diberikan
Sarana
Kesehatan
(RS) di
Kab/Kota

c. Penyelidikan Cakupan 100 % 2015 100 100 100 100 100 DINAS
Epidemiologi dan Desa / KESEHATAN
Penanggulangan kelurahan
Kejadian Luar mengalami
Biasa/KLB KLB yang
dilakukan
penyelidik
an
Epidemiol
ogi <24
jam

D. Promosi Cakupan 80 % 2015 65 68 75 77 80 DINAS


Kesehatan dan Desa KESEHATAN
Pemberdayaan Siaga Aktif
Masyarakat

Tabel 2.7
INDIKATOR MUTU UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)

No. Unit Layanan Indikator Nilai


Klinis
1. Pendaftaran 1. Mendahulukan pasien lansia, bayi dan pasien Waktu tunggu
TB ≤5 menit

2. Kepuasan pelayanan pendaftaran ≥70%

67 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

2. Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisisan rekam medik dalam 1 ≥70%


X 24 jam

2. Tepat identifikasi rekam medik 100%

3. Pelayanan 1. Pelayanan mengutamakan pasien lansia Waktu tunggu ≤


Pemeriksaan 10 menit
Umum
2. Kepuasan pelayanan pemeriksaan umum ≥ 80%

4. Pelayanan 1. Tidak terjadinya luka mukosa akibat ≥70%


Pemeriksaan pemeriksaan gigi
Gigi
2. Sterilisasi alat medis sesuai SOP 100%

3. Kepuasan pelayanan pemeriksaan gigi ≥70%

5. Laboratorium 1. Analis menggunakan APD saat mengambil 100%


spesimen

2. Tidak adanya kejadian tertukar spesimen 100%


pemeriksaan

3. Kepuasan pelayanan laboratorium ≥70%

6. Farmasi 1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit

2. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 menit

3. Kepuasan pelayanan farmasi ≥70%

7. UGD 1. Tidak adanya kejadian pasien jatuh 100%

2. Sterilisasi alat medis sesuai SOP 100%

3. Kepuasan pelayanan UGD ≥70%

8. Rawat Inap 1. Tidak adanya kejadian pasien jatuh 100%

2. Kepuasan pelayanan rawat inap ≥70%

9. KIA-UKP 1. Kelengkapan pengisian rekam medik di ≤ 100%


pelayanan KIA

2. Kepuasan pelayanan KIA ≥80%

10. MTBS 1. Penilaian Suspek Pneumonia sesuai pedoman ≥100%


MTBS

2. Kepuasan pelanggan pelayanan MTBS ≥80%

11. Persalinan 1. Penatalaksanaan Awal Kasus PEB sesuai SOP 100%

2. Kepuasan Pelanggan Pelayanan Persalinan ≥ 80%

12, Pelayanan 1. Menjaga suhu lemari es penyimpanan vaksin 2- 100%


Imunisasi 8°C

13. Gizi-UKP 2. Pasien rawat inap diberikan konsultasi gizi ≥70%


penyajian makanan

3. Kepuasan pelayanan gizi 100%

68 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Tabel 2.8
INDIKATOR KINERJA MANAJEMEN

NO JENIS VARIABEL Capaian Target


Standar
2016 2017
I MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS
1.1. Visi Organisasi Puskesmas : 100% 100% 100%
1.2. Misi Puskesmas : 100% 100% 100%
1.3. Dokumen Perencanaan Puskesmas : 100% 100% 100%
1.4. Dokumen Perencanaan Puskesmas memuat 100% 100% 100%
Uraian Permasalahan
1.5. Ada, rencana Evaluasi/ Indikator Keberhasilan. 100% 100% 100%
Lokakarya Mini Bulanan adalah pertemuan yang
diselenggarakan setiap bulan di Puskesmas yang
dihadiri oleh seluruh staf di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa serta
dipipin oleh Kepala Puskesmas, dengan keluaran
Rencana kerja Bulan yang akan datang.
1.6. Mini Lokakarya bulanan : 100% 100% 100%
1.7. Lokakarya Triwulanan : 100% 100% 100%
О Dipimpin oleh camat atau sekcam
О Dihadiri minimal 5 sektor terkait : disdik, kesra,
PKK, Agama, KB
О Evaluasi kegiatan kegiatan yang telah
dilaksanakan
О Sosialisasi masalah masalah kesehatan terkini
О Ada notulen, daftar hadir, dan bukti fisik yang lain
1.8. Laporan Bulanan Puskesmas LB 1 : 100% 100% 100%
О Ada
О Terisi Lengkap
О Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan berikutnya
О Dibuat Penyajian Pola Penyakit terbanyak (Data
21 Penyakit terbanyak)
О Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan
Kepala Puskesmas.
1.9. Laporan Bulanan Puskesmas LB 3 : 100% 100% 100%
О Ada
О Terisi Lengkap
О Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan berikutnya
О Dibuat Penyajian Data Cakupan Program
(Cakupan Program Gizi, KIA, Immunisasi, P2M)
О Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan
Kepala Puskesmas.
1.1O Laporan Bulanan Puskesmas LB 4 : 100% 100% 100%
О Ada
О Terisi Lengkap
О Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan berikutnya

69 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О Dibuat Penyajian Data Cakupan Program (a.l.


Cakupan Program UKS, Penyuluhan, Kesehatan
Gigi dll)
О Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan
Kepala Puskesmas.
1.11. Laporan Tahunan Puskesmas LSD 1 : 100% 80% 100%
О Ada
О Terisi Lengkap
О Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan Januari tahun
berikutnya
О Dibuat Penyajian Ketersediaan Sarana dan
Fasilitas Pelayanan)
О Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan
Kepala Puskesmas.
1.12. Laporan Tahunan Puskesmas LSD 2 : 100% 80% 100%
О Ada
О Terisi Lengkap
О Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan Januari tahun
berikutnya
О Dibuat Penyajian Sumber Daya Manusia di
Puskesmas
О Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan
Kepala Puskesmas.
1.13. Laporan Tahunan Puskesmas LSD 3 : 100% 80% 100%
О Ada
О Terisi Lengkap
О Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan Januari tahun
berikutnya
О Dibuat Penyajian Ketersediaan Alat Kesehatan
yang ada di Puskesmas
О Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan
Kepala Puskesmas.
1.14. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) : 100% 100% 100%
О Ada W1 dan atau W2
О Dilaporkan W2 setiap seminggu sekali pada hari
Senin
О Terisi Lengkap
О Ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas dan
Pengelola Program
О Dibuat Penyajian Data Kejadian Luar Biasa atau
Wabah.
1.15. Laporan Tahunan : 100% 100% 100%
О Ada
О Kesesuaian dengan Perencanaan Puskesmas
О Kesesuaian dengan Data Laporan Bulanan dan
Tahunan

70 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О Indikator Keberhasilan meliputi Input, Proses,


Output dan Outcome
О Teridentifikasi Masalah pada Pelaksanaan
Kegiatan dan Pencapaian Program
О Terdapat Rencana Tindak Lanjut dan
Rekomendasi
1.16. Laporan Kegiatan : 100% 100% 100%
О Ada
О Kesesuaian dengan Output Program
О Indikator Keberhasilan meliputi Input, Proses dan
Output
О Dibuatnya Jadwal Kegiatan
О Terdapat Rencana Tindak Lanjut dan atau
Rekomendasi
1.17. Kesesuaian dan satu data laporan SP3 dengan 100% 100% 100%
data yang dilaporkan program
О LB3 KIA dengan PWS KIA
О LB3 Gizi dengan Laporan Gizi
О LB3 P2P dengan laporan Immunisasi
О LB3 P2P dengan laporan Penyakit Diare
О LB3 P2P dengan laporan Penyakit TB Paru

О LB3 P2P dengan laporan Kusta


О LB3 P2P dengan laporan Pneumonia
О LB3 P2P dengan laporan Malaria
О LB4 dengan laporan Promkes
1.18. Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 100% 100% 100%

О Ada rekam/ Status Pasien


О Sesuai Standar terdiri dari
- Identitas Pasien
- Tanggal/ Waktu
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik/ penunjang medik
- Diagnosa
- Pengobatan/ tidakan
- Tanda tangan oleh pemeriksa/ dokter
1.19 Melaksanakan Validasi Data di Puskesmas 100% 100% 100%
1.20 Profil Kesehatan Puskesmas 100% 80% 100%
О Ada
О Data tahun yang bersangkutan

71 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О Kesinambungan sata satu dengan data lainnya


yang terkait (lihat data sasaran kesehatannya/
penduduknya yang sama.
О Peta/ Grafik data cakupan
1.21. Penyajian Data Program Kesehatan 100% 100% 100%
О Ada
О Situasi Daerah, misal geografi, jalur angkutan,
desa
О Fasilitasi Kesehatan, misal Pustu, pusling, rumah
sakit, rumah bersalin, Balai Pengobatan,
Posyandu dan lain lain
О Sarana Pendidikan misal SD, SMP, SMA,
Akademi/ Perguruan tinggi
О Data kependudukan misal jumlah KK, Penduduk
per-desa/ kelurahan, penduduk per-golongan
umur, per-jenis kelamin
О Vital Statistik, misal jumlah kematian kasar,
kelahiran, kematian ibu, kematian Balita,
Kematian Bayi
О Data Ketenagaan Puskesmas, misal tenaga
menurut jenis ketenagaan
О Gambaran 10 Penyakit terbanyak
О Gambaran Cakupan program-program (minimal 6
program wajib)
О Distribusi Penyebaran Penyakit misal malaria,
kusta, tuberkolosis, Diare, DBD, HIV/AIDS dan
lain lain
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
2.1. Pengelolaan Obat di Gudang Obat Puskesmas 100% 100% 100%
Kegiatan Permintaan Obat, Narkotika, Psikotropika
О Petugas puskesmas membuat permintaan obat
menggunakan form LPLPO
О Semua kolom dalam LPLPO diisi lengkap
О Puskesmas menetapkan stok optimum untuk
setiap item obat
О PLPO ditandatangani kepala puskesmas,
petugas puskesmas, kepala GFK Kab/kota dan
Kepala Dinas Kesehatan Kab/kota
О LPLPO diarsipkan minimal 1 (satu) tahun terakhir
2.2. Penerimaan Obat, Narkotika dan Psiktropika 100% 100% 100%
О Ada petugas khusus di puskesmas yang bertugas
menerima obat
О Petugas selalu memeriksa kemasan dan bentuk
fisik obat pada saat penerimaan obat
О Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang
diterima dengan item obat yang dikirim dan yang
tercatat dalam LPLPO
О Petugas memeriksa dan mencatat tanggal
kadaluarsa obat

72 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О Petugas penerima mencatat dokumen


penyerahan obat dalam buku penerimaan obat,
serta mencatat obat narkotika dan psikotropika
dalam buku khusus
2.3. Pemeriksaan terhadap obat yang diragukan 100% 100% 100%
kualitasnya
О Petugas menolak/tidak menerima obat yang
kadaluarsa atau obat rusak
О Petugas menyimpan secara terpisah obat
rusak/kadaluarsa
О Terdapat buku catatan obat rusak dan kadaluarsa
О Terdapat Berita Acara Pemusnahan obat
rusak/kadaluarsa
О Terdapat kesesuaian antara obat
rusak/kadaluarsa dengan catatan
2.4. Lokasi dan kelengkapan penyimpanan obat di 100% 100% 100%
gudang
О Gudang obat terpisah dari ruang pelayanan
О Tersedia kartu stok seluruh item obat yang ada
О Tersedia buku penerimaan obat
О Tersedia rak penyimpanan atau pallet
О Tersedia cukup ventilasi, sirkulasi udara dan
penerangan
2.5. Sarana / gudang obat Puskesmas 100% 100% 100%
О Jumlah obat sesuai dengan kapasitas gudang /
tersedia ruang yang cukup untuk bergerak
О Bersih, tidak berdebu, atap gudang obat dalam
keadaan baik dan tidak ada yang bocor
О Jendela mempunyai teralis
О Sarana / Gudang Obat selalu terkunciKunci
dipegang oleh satu orang petugas
О Bebas dari tikus, kecoa, dan tandatanda yang
menunjukkan tikus hidup di dalamnya
2.6. Fasilitas penyimpanan 100% 100% 100%
О Tersedia lemari khusus untuk narkotika
О Tersedia lemari es khusus untuk produk tertentu
О Obat dikelompokkan dalam jumlah yang mudah
dihitung
О Obat dengan kadaluarsa lebih pendek disimpan
lebih depan dibandingkan dengan obat yang
mempunyai masa kadaluarsa lebih panjang ( First
Expire First Out )
О Untuk obat yang tidak mempunyai masa
kadaluarsa, penyimpanan berdasarkan
kedatangannya. Yang lebih dahulu datang
disimpan lebih depan dibandingkan dengan yang
datang belakangan (First In First Out)
2.7. Proses distribusi 100% 100% 100%
О Tersedia rencana dan jadwal distribusi obat ke sub
unit
73 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О Tersedia permohonan permintaan dari


masingmasing sub unit
О Tersedia catatan pengiriman, penerimaan,
pemerikasaan barang oleh sub unit
О Tersedia laporan distribusi kepada Kepala
Puskesmas dari sub unit dengan menggunakan
LPLPO sub unit
О Tersedia sarana repacking
Kegiatan Pengelolaan Obat di Kamar Obat
(Apotik) Puskesmas
2.8. Kegiatan pelayanan obat 100% 100% 100%
О Adanya buku pencatatan harian pemakaian obat

О Resep yang dilayani dicatat dan disimpan sesuai


dengan masing-masing kelompok pasien (umum,
Gakin/ Gratis, Askes dan lain-lain)

О Arsip resep disimpan di tempat khusus


sekurangkurangnya selama 3 (tiga) tahun

2.9. Kelengkapan Resep Obat 100% 100% 100%


О Setiap resep diberi nomor urut tiap harinya

О Mencantumkan : nama penulis resep


О Mencantumkan : alamat puskesmas
О Mencantumkan : nama obat
О Mencantumkan : cara pakai
О Mencantumkan : Tanda tangan/ paraf
О Mencantumkan : nama pasien
О Mencantumkan : alamat pasien
О Mencantumkan : jenis kelamin
О Mencantumkan : umur/ berat badan
2.10. Proses pelayanan obat 100% 100% 100%
О Tidak terdapat obat yang telah disimpan/dikemas
dalam wadah yang siap diberikan kepada pasien
О Tidak mengambil obat dalam bentuk
tablet/kapsul/kaplet secara langsung, tapi
menggunakan sendok/spatula
О Tidak terdapat obat berlebih di luar wadah obat
(petugas kamar obat mengembalikan kelebihan
tablet/kapsul ke dalam wadah dan ditutup
sebelum membuka yang lain )
О Tidak terdapat obat puyer yang dikemas sebelum
ada permintaan resep
О Tidak menyediakan obat antibiotika yang telah
dioplos sebelum permintaan

74 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О Jumlah obat yang diberikan sesuai dengan jumlah


yang tertulis pada resep
2.11. Cara penyerahan dan pemberian informasi 100% 100% 100%

О Petugas kamar obat memanggil pasien


berdasarkan no urut dan menanyakan kembali
nama pasien dan no urut setelah dipanggil
О Petugas kamar obat memberikan informasi nama
obat, cara pemakaian, manfaat obat, apa yang
dilakukan bila terdapat efek samping obat

О Petugas kamar obat meminta pasien untuk


mengulang petunjuk yang telah diberikan kepada
pasien
О Petugas memisahkan setiap jenis obat dalam
kemasan yang berbeda
О Petugas kamar obat memberi etiket dan label
pada kemasan dengan nama pasien, tanggal,
cara pemakaian
2.12 Puskesmas selalu membuat PWS indikator 100% 100% 100%
peresepan
О Presentase penggunaan antibiotika untuk kasus
ISPA tidak lebih dari 20 %
О Presentase penggunaan antibiotika untuk kasus
diare tidak lebih dari 20 %
О Presentase penggunaan injeksi untuk kasus
mialgia tidak lebih dari 20 %
О Ratarata jumlah obat yang diresepkan tidak lebih
dari 3 jenis
О Penggunaan injeksi tidak lebih dari 10 %
2.13. Kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik 100% 100% 100%
О SDM pengelola obat adalah apoteker sesuai PPSI

О Sosialisasi tentang pelayanan farmasi (PIO)


melalui pertemuan, leaflet, poster dan spanduk
О Pelayanan Informasi Obat untuk petugas
kesehatan
О Penyuluhan/ promosi kesehatan kepada
masyarakat
О Konseling
О Visite mandiri dan visite bersama tim medis

О Pembuatan leaflet, Newslatter, poster obat


О Home care
О Evaluasi kegiatan PIO dan penyampaian hasil
evaluasi
О PIO untuk pasien rawat jalan dan rawat inap
О Ada ruangan untuk konseling PIO
III MANAJEMEN KEUANGAN

75 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

3.1. Puskesmas mempunyai buku/catatan administrasi 100% 100% 100%


keuangan
О Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk &
uang keluar) berdasarkan kegiatan dan sumber
anggaran
О Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk &
uang keluar) berdasarkan sumber anggaran

О Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk &


uang keluar) berdasarkan kegiatan

О Dokumen retribusi yang lengkap tetapi dokumen


keuangan lainnya tidak lengkap

О Ada dokumen tetapi tidak lengkap


3.2. Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar dalam 100% 100% 100%
buku kas
3.3. Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan
keuangan secara berkala 100% 100% 100%
3.4. Laporan pertanggungjawaban keuangan program
Jamkesmas. Laporan keuangan lengkap meliputi Sisa
dana tahun lalu; Total dana Ynakes tahun berjalan;
Biaya Pelkes yg dikeluarkan bulan ini (untuk Yandas &
persalinan) ; Biaya Pelkes yang telah dikeluarkan 100% 100% 100%
sampai dgn bulan ini (untuk Yandas & persalinan)
IV MANAJEMEN KETENAGAAN
4.1. Membuat daftar / catatan kepegawaian petugas /
Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) : Ada dan setiap 100% 100% 100%
kolom berisi :
О 1. Seluruh Petugas
О 2. Nomor, Nama, dan NIP
О 3. Pendidikan Terakhir
О 4. Umur
О 5. Pangkat / Golongan
О 6. TMT Pangkat / Golongan
О 7. Jabatan
О 8. Status Perkawinan
О 9. DUK dibuktikan dengan bukti fisik
4.2. Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian petugas
(semua item dibuktikan dengan arsip) : 100% 100% 100%
О 1. Seluruh Petugas
О 2. FC SK Calon Pegawai
О 3. FC SK PNS
О 4. FC SK Terakhir
О 5. FC Ijazah Pendidikan Terakhir
О 6. FC SK Penugasan

76 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О 7. DP3
О 8. Kenaikan Gaji Berkala
О 9. Surat Keterangan Cuti
4.3. Puskesmas membuat Struktur Organisasi beserta
uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas 100% 100% 100%

О 1. Adanya Struktur Organisasi yang jelas


О 2. Adanya uraian tugas dan tanggung jawab yang
jelas untuk seluruh petugas
О 3. Jabatan jelas sesuai dengan pendidikan dan
jenjang karier yang ditetapkan

О 4. Uraian tugas harus realistik dari aspek teknik

О 5. Uraian tugas harus realistik dari aspek


keterjangkauan sumber daya
4.4. Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan
tahunan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab 100% 100% 100%

О 1. Rencana kerja bulanan ada bagi seluruh


petugas
О 2. Rencana kerja tahunan bagi seluruh petugas

О 3. Rencana kerja bulanan ada bagi 50% <100%


petugas
О 4. Rencana kerja tahunan ada untuk 50% <100 %
petugas
О 5. Rencana kerja bulanan dan atau tahunan
hanya ada di sebagian kecil petugas (< 50 %)

4.5. Puskesmas melakukan pembinaan kepada petugas


dengan cara penilaian DP3, pemberian penghargaan,
kesejahteraan petugas, dan pemberian sanksi 100% 100% 100%

О Penilaian DP3
О Pemberian penghargaan
О Kesejahteraan petugas
О Pemberian sanksi
4.6. Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan,
Nakes, Non Nakes, PNS, Non PNS, dan sesuai PP 32
Tahun1996 / sesuai format rutin Jawa Barat 100% 100% 100%
4.7 Puskesmas mempunyai data keadaan dan kebutuhan
Bidan di Desa 100% 100% 100%
О Ada dan lengkap dengan data kepegawaiannya

О Ada tetapi tidak lengkap dengan data


kepegawaiannya
4.8. Puskesmas mempunyai daftar pejabat fungsional 100% 100% 100%
yang disusun
77 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О Perjenis tenaga
О Membuat tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
profesi
О Membuat catatan kegiatan harian, membuat
DUPAK persemester
О DUPAK ditandatangani oleh Kepala Puskesmas

4.9. Puskesmas mempunyai data sarana pelayanan


kesehatan yang ada di wilayah kerjanya 100% 100% 100%
О Ada, nilai 5
О Tidak ada, nilai 0
4.10. Puskesmas mempunyai daftar Institusi Pendidikan
Kesehatan yang ada di wilayah kerjanya 100% 100% 100%

О Ada
О Tidak ada
V PROGRAM PENGAMATAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT
5.1. Membuat PWS per desa / per wilayah :
100% 100% 100%
О DPT – HB 1
О Polio 4
О Hepatitis B1 < 7 hari
О Campak
О DO DPTHB1 – Campak
5.2. Menyampaikan hasil analisis dan rencana tindak
lanjut PWS dalam rapat koordinasi tingkat kecamatan 100% 100% 100%

5.3. Menjalin kemitraan dengan : 100% 100% 100%

О Program terkait (KIA, Promkes, SE)


О Instansi terkait (Diknas, Depag)
О Kepala Desa
О Tokoh masyarakat
5.4. Kewaspadaan Dini KLB penyakit potensial wabah 100% 100% 100%
melalui :
О Membuat grafik mingguan.
О Melakukan analisis.
О Membuat rencana berdasarkan no.12.
О Melaksanakan rencana yag dibuat
5.5. Menjalankan Sistem Kewaspadaan Dini faktor risiko
(pilih 1 atau lebih penyakit potensial KLB di Wil. Kerja 100% 100% 100%
Puskesmas) melalui :
О Pemetaan faktor risiko
О Dokumentasi faktor risiko penyakit

78 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

О Ada rencana intervensi faktor risiko


О Ada dokumentasi intervensi faktor risiko

Pedoman ini menjelaskan perencanaan program manajemen untuk penerapan Sistem


Manajemen Mutu.

A Tanggung Jawab Wewenang


a. Kepala Puskesmas
1) Mengesahkan sasaran mutu disetiap program/upaya atau unit kerja
2) Memeriksa dan meninjau rencana manajemen mutu disetiap bagian
untuk mencapai sasaran mutu kinerja yang telah ditetapkan
b. Ketua Tim Mutu
 Wewenang
Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai wakil manajemen
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuain dan efektifitas implementasi
sistem manajemen mutu.
 Tugas
- Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi
- Menjamin sistem manajemen mutu di perbaiki terus menerus.
- Melaporkan hasil/kinerja sistem manajemen mutu pada pimpinan
- Mengupayakan peningkatan kesadaran/ pemahaman karyawan dalam
sistem manajemen mutu.
c. Penanggung jawab Administrasi, Penanggung jawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan(UKP).

Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada di bawah tanggung jawabnya


sesuai dengan kebijakan mutu Puskesmas,
1) Menyusun rencana manajemen mutu sesuai sasaran mutu kinerja
2) Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai dengan batas waktu yang
direncanakan
3) Memantau pelaksanaan rencana manajemen mutu di unit kerjanya
4) Tugas, tanggung jawab dan wewenang karyawan/pimpinan diatur dengan
jelas dan terdokumentasi, khususnya karyawan yang melaksanakan
pekerjaan yang terkait dengan mutu dan kepuasan pelanggan.

B Wakil Manajemen Mutu Puskesmas


Wakil manajemen ditunjuk oleh kepala puskesmas untuk mengkoordinir seluruh
kegiatan mutu di puskesmas.
a. Memastikan sistim manajemen mutu ditetapkan , di implementasikan dan
dipelihara

79 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

b. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan
c. Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
d. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran/pasien.

C Komunikasi Internal
Komunikasi internal antar pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan
yang sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem
komunikasi dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:

a. Kepala Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya mengupayakan agar


komunikasi dengan bawahannya dipastikan berjalan lancar.
b. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai
sistem manajemen mutu.
c. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target
pekerjaanyang ingin dicapai

d. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan


dipenuhi.

e. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.

f. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan.


Komunikasi internal dilakukan dengan cara: mini lokakarya yang dilaksanakan
setiap bulan, pertemuan,diskusi, email, sms, memo, telepon, laporan,
pengumuman di dinding dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.

D Tinjauan Manajemen

a. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi
Sistem Manajemen Mutu.
b. Input tinjauan manajemen
1) Wakil manajemen melaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6
bulan sekali.
2) Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan.
3) Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi
dilaksanakan.
80 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

4) Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sbb:


a) Hasil audit internal
b) Umpan balik / keluhan pelanggan
c) Kinerja proses/ hasil pelayanan
d) Pembahasan kebijakan dan sasaran mutu
e) Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
f) Tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya
g) Rencana perubahan/perbaikan Sistem manajemen Mutu

c. Review out put


1) Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
2) Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan / kesimpulan
mengenai tindakan-tindakan yang perlu diambil.
3) Tata cara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam prosedur
tinjauan manajemen

E MANAJEMEN SUMBER DAYA

1. Penyediaan Sumber Daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyedikan sumber daya yang
dibutuhkan untuk menyelenggarakan di puskesmas. Penyediaan sumber daya
meliputi :
a. Kegiatan UKM essensial dan keperawatan kesehatan masyarakat yang
membawahi (Permenkes 75/2014) :
1) Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk (UKS/UKGS/UKGMD)
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan KIA KB bersifat UKM
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian penyakit
b. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1) Pendaftaran
2) UGD (Unit Gawat Darurat)
3) PPU
4) PKG
5) PROMKES
6) Poli KIA/KB
7) Poli Gizi

81 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

8) Poli P2P
9) Persalinan dan Nifas
10)Ruang Poned
11) Ruang rawat inap
12)Pelayanan MTBS/Imunisasi
c. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Penunjang
1) Apotik
2) Laboratorium
d. Kegiatan Jejaring pelayanan Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
2) Bidan Desa / PKD
3) Jajaring fasilitas playanan kesehatan di wilayah kerjanya

2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia


a. Ruang Lingkup
Pedoman ini menerangkan penyediaan sumber daya manusia, proses
rekrutmen, proses kredensial (kompetensi pekerjaan), pelatihan dan
peningkatan kompetensii yang kompeten dalam menerapkan Sistem
Manajemen Mutu di Puskesmas.
b. Penyediaan sumber daya manusia
1) Pengajuan usulan kebutuhan pegawai ke Dinas Kesehatan Kota
berdasarkan pola ketenagaan.
2) Proses rekrutmen dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah.
3) Proses Kredensial untuk jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh
puskesmas dilakukan oleh Dinas Kesehatan kemudian diverifikasi
administrasinya oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas.
4) Proses Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi
a) Pengajuan Pengusulan jenis pelatihan yang dibutuhkan oleh puskesmas
b) Mengirimkan peserta sesuai kriteria yang disebutkan dalam undangan
dari pihak terkait.
3. Infrastruktur
a. Belanja Modal
1) Merencanakan kebutuhan puskesmas baik fisik maupun alkes.
2) Mengusulkan RUK dan RPK
3) Menyusun RKA
4) Proses Pengadaan.
5) Evaluasi Pengadaan
b. Pemeliharaan
1) Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
82 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

2) Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal


3) Monitoring fungsi alat medis dan non medis
4) Kalibrasi Alat
5) Tindaklanjut hasil monitoring
c. Lingkungan Kerja
1) Ventilasi
Ventilasi alami di semua ruangan tidak kurang dari 15% terhadap luas
lantai ruangan
2) Pencahayaan
Terdistribusikan rata dalam ruangan sesuai lampiran standar permeskes
75/2014 Sistem Sanitasi terdiri system air bersih, system pembuangan
air kotor dan / air limbah, kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan
sesuai lampiran permenkes 75/ 2014
3) Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah dioperasikan
dan tidak mengganggu lingkungan
4) Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup dan keluar
puskesmas untuk mendukung layanan
5) Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2, direncanakan dan diletakan
dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna
6) Sistem Proteksi Kebakaran
Puskesmas menyediakan APAR (alat pemadam kebakaran).

F PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PELAYANAN


KLINIS

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
a) Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan UKM direncanakan satu tahun sebelumnya (RUK Tahunan),
yang kemudian dirinci dalam RPK Bulanan. Semua Kegiatan UKM
dibiayai oleh dana BOK.
b) Akses Upaya Kesehatan Masyarakat
Semua Kegiatan UKM direncanakan untuk semua Kelurahan diwilayah
kerja UPTD Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya, jadi diharapkan
semua masyarakat mudah mengaksesnya.
c) Pengukuran kinerja UKM berdasarkan PERWALKOT Nomor 73 Tahun
2013

83 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

2. Proses yang berhubungan dengan sasaran


a. Penetapan persyaratan sasaran
Penetapan persyaratan sasaran yaitu seluruh penduduk yang tinggal di
Kecamatan Tawang.
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan serta kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran,dan oleh,untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai
dengan kondisi social budaya setempat dan di dukung kebijakan public
yang berwawasan kesehatan.
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya Kesehatan Masyarakat
i. Pengendalian proses pelaksanaan UKM dilakukan dengan menetapkan
pedoman/panduan program, kerangka acuan program/kegiatan dan
SOP pelaksanaan kegiatan.
ii. Penanggung Jawab dan pelaksana UKM melaksanakan kegiatan sesuai
dengan pedoman/panduan/kerangka acuan/SOP/rencana kegiatan yang
telah disusun, dan berdasarkan kebutuhan dan harapan
masyarakat/sasaran.
iii. Penanggung Jawab UKM memastikan jadwal kegiatan dan petugas
pelaksana yang kompeten.

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya


i. Pelaksana menyusun laporan pelaksanaan kegiatan UKM kepada
Penanggung jawab UKM maksimal satu minggu setelah kegiatan.
ii. Penanggung jawab UKM memeriksa laporan apakah selaras dengan
kebijakan, pedoman/panduan, kerangka acuan dan SOP kegiatan.
iii. Secara sampling dan berkala Penanggung jawab UKM melakukan
observasi pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan checklist/daftar
tilik, dg target CR SOP minimal 70%.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Penanggung jawab dan pelaksana upaya bertanggung jawab atas proses
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindaklanjut seluruh
kegiatan termasuk pendokumentasian rekaman. Sehingga penanggung
jawab UKM dan pelaksana setiap upaya mampu mengidentifikasi dan
mampu telusur atas seluruh kegiatan masing – masing upaya, baik telusur
sistem maupun telusur dokumen.
d. Hak dan kewajiban sasaran

84 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

 Memperoleh kejelasan informasi tentang program kegiatan UKM yang


akan dilaksanakan wilayah kerja UPTD Puskemas Kah uripan.
 Memperoleh informasi mengenai aturan, tata cara dan peraturan yang
berlaku tentang program kegiatan UKM.
 Memperoleh penyuluhan, pembinaan, dan sosialisasi terkait dengan
program kegiatan UKM.
 Sasaran program berhak mengajukan usulan, sasaran, perbaikan atas
kegiatan program kegiatan UKM.
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
Manajemen risiko adalah proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,
meminimalkan risiko dalam suuatu organisasi secara menyeluruh.
Manejemen risiko dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
risiko yang bisa terjadi dalam setiap kegiatan.Proses manajemen risiko
dalam pelayanan UKM meliputi menetapkan lingkup manajemen dengan
kriteria 3H 1P (high risk, high volume, high cost, potensial problem), kajian
risiko/risk assessment (identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko).
Hasil evaluasi risiko untuk menentukan perlu atau tidak tindakan
perbaikan/tindak lanjut. Tindakan perbaikan bisa berupa perbaikan input,
proses atau perbaikan output.
Analisis risiko dilakukan terhadap prosedur pelayanan di area prioritas,
dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
atau Analisis Modus Kegagalan dan Dampaknya (AMKD). Risiko yang telah
teridentifikasi kemudian ditetapkan tindakan preventif atau pencegahan agar
kegagalan yang dimungkinkan tidak terjadi.
4. Pengukuran , analisis dan penyempurnaan sasaran kerja UKM
a. Umum
Dalam rangka monitoring dan evaluasi mutu dan kinerja UKM, maka perlu
ditetapkan indikator yang bisa diukur dan menggambarkan suatu kondisi
sebenarnya dari hasil proses kegiatan.
b. Pemantauan dan pengukuran:
Seluruh tahapan kegiatan UKM di UPTD Puskesmas Kahuripan yang terkait
dengan proses pengawasan dan pemeriksaan, dimonitor, dievaluasi dan
dianalisa untuk menjamin kesesuaian terhadap perencanaan.
1) Kepuasan pelanggan
Kepuasan terhadap Pelayanan yang diberikan UPTD Puskesmas
Kahuripan dan pencapaian
2) Audit internal
Pada interval yang terencana Puskesmas Kahuripan Kota
Tasikmalaya melaksanakan Audit Internal untuk menetapkan apakah
sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan akreditasi
puskesmas sesuai dengan yang direncanakan, telah dilaksanakan dan

85 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

dipelihara secara efektif. Manajemen Puskesmas Kahuripan Kota


Tasikmalaya menjamin bahwa semua ketidaksesuaian yang ditemukan
pada saat audit internal segera diperbaiki, dihilangkan penyebab
ketidaksesuaiannya dan diverifikasi apakah telah efektif dan efisien.
3) Pemantauan dan pengukuran proses
a. Pemantauan dan pengukuran terhadap rencana yang telah dibuat.
b. Data kegiatan pengukuran/pemantauan dikumpulkan untuk
dianalisa
c. Hasil dari analisa dipakai untuk :
 Membuktikan kesesuaian Pelayanan
 Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
 Melakukan perbaikan secara terus-menerus
 Memastikan tercapainya sasaran mutu
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
a. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai prosedur.
b. Tujuan pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan untuk
memastikan semua persyaratan hasil pelayanan terpenuhi.
c. Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang
telah ditentukan.
d. Pemanataun dan pengukuran hasil pelayanan dilaksanakan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang tertuang dalam
Prosedur Kerja pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan.
e. Catatan hasil pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan harus
di catat termasuk personil yang melaksanakan.
c. Pengendalian Jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
UPTD Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya menjamin bahwa semua
data dikumpulkan, dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan
keefisienan penerapan sistem manajemen mutu dan kemungkinan
pelaksanaan peningkatan berkesinambungan. Analisa data mencakup
aspek kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses, kecenderungan
operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja pemasok
serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu. Analisa
Data Meliputi :

a. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus


dikelola dengan baik
b. Data dianalisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai,
misalkan menggunakan metode statistik.
c. Analisis data dilakukan oleh Sekretariat, semua Bidang, semua Seksi
dan Sub Bagian, kegunaannya untuk mengetahui tingkat kinerja
masing-masing proses dan melihat kesenjangan-kesenjangan yang

86 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

ada sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan. Prosedur analisis


data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi lainnya.
d. Hasil analisis data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidak-sesuaian, ketidak-efektifan dan ketidakefisienan serta
tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Data dianalisis antara lain untuk memantau :
1) Kepuasan pelanggan
2) Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
3) Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
4) Kinerja Pemasok
5) Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
e. Peningkatan Berkelanjutan
Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya senantiasa meningkatkan
efektifitas dan efesiensi sistem manajemen mutu melalui pengembangan
kebijakan dan sasaran mutu, pemanfaatan hasil audit dan analisa data
serta hasil tindakan koreksi, pencegahan dan tinjauan manajemen.
Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya menjamin bahwa penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan dihilangkan untuk mencegah terjadinya
kembali ketidaksesuaian. Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya
menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang mungkin timbul
dihilangkan sehingga tidak terjadi kembali kecenderungan
ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan yang diambil bergantung dari
dampak yang ditimbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.

f. Tindakan Korektif dan Preventif


Program Perbaikan Terus Menerus :
a. Seluruh karyawan dan pimpinan wajib melakukan perbaikan secara
terus menerus terhadap efektivitas dan efisiensi sistem manajemen
mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan
koreksi dan pencegahan, serta tinjauan manajemen.
c. Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan
dieliminasi/ dihilangkan dan dicegah agar tidak terjadi lagi.
d. Tujuan dari tindakan koreksi dan pencegahan adalah mencegah
terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja
Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya secara keseluruhan.

87 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

e. Upaya tindakan koreksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan


skala dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
f. Agar proses tindakan koreksi dan pencegahan berjalan lancar dan
hasilnya efektif, dipastikan prosedur tindakan koreksi dan
pencegahan telah disediakan yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1) Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.
2) Menentukan penyebab-penyebab masalah
3) Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi dan
pencegahan
4) Menyimpan arsip tindakan koreksi dan pencegahan
5) Meninjau efektivitas tindakan koreksi dan pencegahan
g. MR bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi dan
pencegahan yang telah dilaksanakan menjadi lebih efektif dan
efisien.
h. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah.
i. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat.

G Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)


a. Perencanaan Pelayanan Klinis
b. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
c. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis ;
1) Proses pembelian
 Belanja langsung
 Belanja epurcasing
2) Verifikasi barang yang dibeli
 Menentukan spesifikasi barang yang akan di beli
 Menentukan harga perkiraan sendiri
 Survei harga pembanding
 Belanja langsung melalui pihak ketiga
 Serah terima barang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
3) Kontrak dengan pihak ketiga
 PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) Mengajukan usulan belanja
kepada KPA
 KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) Mengajukan Usulan belanja kepada
PPK dan PPB
 PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) mengundang pihak ketiga untuk
rencana belanja
 PPK mengumumkan pemenang dan membuat kontrak
 PPK membuat SP dan SPK
Keterangan :
PPTK (Pejabat Pelaksan Teknis Kegiatan)
KPA ( Kuasa Pengguna Anggaran)
PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)
88 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

PPB (Pejabat Pengadaan Barang)


SP (Surat Pesanan) dan SPK (Surat Perintah Kerja)
d. Penyelenggaraan pelayanan klinis
1) Pengendalian proses pelayanan klinis
2) Validasi proses pelayanan
3) Identifikasi dan ketelusuran
4) Hak dan kewajiban pasien

HAK PASIEN
a) Memperoleh Informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
puskesmas Kahuripan
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c) Memperoleh pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien
d) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
e) Memperoleh informasi mengenai diagnose dan tatacara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
f) Memperoleh keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan
g) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan tentang penyakit yang di derita
termasuk data – data modinya
h) Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
i) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan
j) Mengajukan usul, sasaran dan perbaikan atas pelayanan yang diterima
k) Hak memilih tenaga

KEWAJIBAN PASIEN
a) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
b) Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan
c) Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
d) Membayar retribusi bagi pasien yang tidak memiliki sistem jaminan
kesehatan

5) Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb)


6) Manajemen resiko dan keselamatan pasien

e. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien :


1) Penilaian indikator kinerja klinis
a) Penilaian indikator mutu klinis menggunakan 12 indikator sebagai
berikut:
1. Pendaftaran
a. Mendahulukan pasien lansia, bayi dan pasien TBC
Judul Mendahulukan pasien lansia, bayi dan pasien TBC
Dimensi Mutu accessible
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan
Definisi Nomor panggilanpasien lansia, bayi dan pasien TBC

89 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

operasional didahulukan, waktu tunggu terhitung sejak mulai


pendaftaran dan pasen mendapat nomor hingga
dipanggil oleh unit pendaftaran.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien lansia, bayi dan pasien TBC yang
didahulukan dengan waktu tunggu ≤5 menit dalam 1
bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien lansia, bayi dan pasien TBCyang
disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat jalan di pendaftaran
Standar Waktu tunggu ≤5 menit
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Kepuasan pelanggan pelayanan pendaftaran


Judul Kepuasan pelangganpelayanan pendaftaran
Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
operasional persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan di
pendaftaran
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran pendaftarandalam
1 bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran pendaftarandalam 1
bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan pendaftaran
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

2. Rekam Medik
a. Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 1x24 jam
Judul Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 1x24 jam
Dimensi Mutu Effective, safe
Tujuan Melaksanakan pelayanan yang berkesinambungan dan
meningkatkan keselamatan pasien
Definisi Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang
operasional telah diisi lengkap oleh tenaga medis dan medis dalam
waktu ≤24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau
90 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang


meliputi :
 Rekam Medik Pasien Rawat Jalan
Data pasien rawat jalan yang dimasukkan dalam
rekam medik sekurang-kurangnya antara lain:
1. Identitas Pasien
2. Tanggal dan waktu.
3. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit).
4. Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis.
5. Diagnosis
6. Rencana penatalaksanaan
7. Pengobatan dan atau tindakan
8. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
9. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik
10. Persetujuan tindakan bila perlu.
11. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau
tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan.
 Rekam Medik Pasien Rawat Inap
Data pasien rawat inap yang dimasukkan dalam rekam
medik sekurang-kurangnya antara lain:
1. Identitas Pasien
2. Tanggal dan waktu.
3. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit).
4. Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis.
5. Diagnosis
6. Rencana penatalaksanaan
7. Pengobatan dan atau tindakan
8. Persetujuan tindakan bila perlu
9. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10. Ringkasan pulang
11. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau
tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan.

12. Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga


kesehatan tertentu
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah rekam medik dengan isi lengkap yang disurvey
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Survey rekam medik, rekam medik rawat jalan, rekam
medik rawat inap
Standar 100%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

91 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

b. Tepat identifikasi rekam medik


Judul Tepat identifikasi rekam medik
Dimensi Mutu Effective, safe
Tujuan Melaksanakan pelayanan yang berkesinambungan dan
meningkatkan keselamatan pasien.
Definisi Identifikasi pasien dilakukan dengan memverifikasi
operasional identitas pasien minimal nama, tgl lahir dan no. RM
dengan data identitas rekam medik
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlahpasien tepat identifikasi rekam medik dalam 1
bulan
Denominator Jumlah pasien dengan rekam medik dalam 1 bulan
Sumber data Survey rekam medik, rekam medik
Standar 100%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

3. Pelayanan pemeriksaan umum


a. Pelayanan mengutamakan pasien lansia
Judul Pelayanan mengutamakan pasien lansia
Dimensi Mutu Accessible, Patient centred
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan umum
Definisi pasien usia ≥60 tahundi pelayanan pemeriksaan umum
operasional dilayani sampai selesai diperiksa dalam waktu ≤ 10 menit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien usia ≥60 tahundi pelayanan pemeriksaan
umum dengan waktu tunggu ≤ 10 menit yang disurvey
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien usia ≥60 tahundi pelayanan pemeriksaan
umum yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat jalan pelayanan pemeriksaan umum
dan register rawat jalan pelayanan pemeriksaan umum
Standar waktu tunggu ≤ 10 menit
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Kepuasan pelanggan pelayanan pemeriksaan umum


92 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Judul Kepuasan pelanggan pelayanan pemeriksaan umum


Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
operasional persepsi pasienterhadap pelayanan pemeriksaan umum
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran pelayanan
pemeriksaan umumdalam 1 bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran pelayanan pemeriksaan
umumdalam 1 bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan pemeriksaan umum
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

4. Pelayanan gigi
a. Tidak terjadinya luka mukosa akibat pemeriksaan gigi
Judul Tidak terjadinya luka mukosa akibat pemeriksaan gigi
Dimensi Mutu safe
Tujuan Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan gigi
Definisi Pemeriksaan gigi dilakukan dengan memberikan
operasional penjelasan terlebih dahulu terhadap pasien tentang
prosedur pemeriksaan dan tindakan gigi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat tidak terjadi luka mukosa setelah
pemeriksaan gigidalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien rawat jalan gigi dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat jalan gigi dan rekam medik
Standar 100%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Pengisian odontogram gigi


Judul Pengisian odontogram gigi
Dimensi Mutu effective
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan gigi
Definisi Pengisian odontogram dilakukan terhadap kunjungan
operasional baru pasien rawat jalan gigi
93 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru pasien rawat jalan gigi yang
dibuatkan odontogram dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh kunjungan baru pasien rawat jalan gigi
yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat jalan gigi dan rekam medik
Standar ≥ 80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

5. Laboratorium
a. Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium
Judul Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium
Dimensi Mutu accessible
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
Definisi waktu yang diperlukan mulai pasien dilakukan
operasional pengambilan sample sampai hasil pemeriksaan
laboratorium selesaiadalah ≤ 90 menit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat jalan di laboratoriumdengan waktu
tunggu ≤ 90 menitdalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien rawat jalan di laboratorium yang disurvey
dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat jalan laboratorium
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Kepuasan pelanggan pelayanan laboratorium


Judul Kepuasan pelanggan pelayanan laboratorium
Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
operasional persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan di
laboratorium
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
94 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Periode analisa 3 bulan


Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran laboratoriumdalam
1 bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran pelayanan laboratorium
dalam 1 bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan laboratorium
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

6. Farmasi
a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Judul Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Dimensi Mutu Effective
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan pada pelayanan farmasi
Definisi waktu yang diperlukan mulai pasien menyerahkan resep
operasional sampai obat jadi diserahkan adalah≤ 30 menit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien rawat jalan dengan resep obat
jadi yang dilayani dalam waktu ≤ 30 menit, disurvey
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan dengan resep obat
jadi yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Monitoring indicator mutu farmasi dan resep rawat jalan
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Waktu tunggu pelayanan obat racik


Judul Waktu tunggu pelayanan obat racik
Dimensi Mutu Effective
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan pada pelayanan farmasi
Definisi waktu yang diperlukan mulai pasien menyerahkan resep
operasional sampai obat racik diserahkan adalah≤ 50 menit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien rawat jalan dengan resep obat
racik yang dilayani dalam waktu ≤ 50 menit, disurvey
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan dengan resep obat
95 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

racik yang disurvey dalam 1 bulan


Sumber data Monitoring indikator mutu farmasi dan resep rawat jalan
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

7. Unit Gawat Darurat (UGD)


a. Tidak adanya kejadian pasien jatuh
Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh
Dimensi Mutu Safe
Tujuan Peningkatan mutu dan keselamatanpada pelayanan
UGD
Definisi Ada atau tidak nya kejadian pasien jatuh di ruang UGD
operasional
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien UGD yang tidak jatuh dalam 1 bulan
Denominator Jumlah total pasien UGD dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien UGD, skrining risiko jatuh
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Sterilisasi alat medis sesuai SOP


Judul Sterilisasi alat medis sesuai SOP
Dimensi Mutu Safe
Tujuan Peningkatan mutu dan keselamatan pada pelayanan
UGD
Definisi Sterilisasi alat medis dilakukan sesuai dengan SOP
operasional
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah sterilisasi alat medis yang dilakukan sesuai SOP
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah sterilisasi yang dilakukan dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien UGD
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

96 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

c. Kepuasan pelanggan pelayanan UGD


Judul Kepuasan pelanggan di pelayanan UGD
Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu
memberikan kepuasan kepada pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
operasional persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan di
pendaftaran
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran di pelayanan
UGDdalam 1 bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran UGD dalam 1 bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan UGD
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

8. Rawat Inap
a. Tidak adanya kejadian pasien jatuh
Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh
Dimensi Mutu Safe
Tujuan Peningkatan mutu dan keselamatanpada pelayanan
rawat inap
Definisi Ada atau tidak nya kejadian pasien jatuh di ruang rawat
operasional inap
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang tidak jatuh dalam 1 bulan
Denominator Jumlah total pasien rawat inap dalam 1 bulan
Sumber data Survey pasien rawat inap, skrining risiko jatuh
Standar 100 %
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Kepuasan pelanggan pelayanan rawat inap


Judul Kepuasan pelanggandi pelayanan rawat inap
Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat inap yang mampu
memberikan kepuasan kepada pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang

97 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

operasional persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan di


rawat inap
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran rawat inapdalam 1
bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran rawat inap dalam 1
bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan rawat inap
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

9. Pelayanan KIA-UKP
a. Kelengkapan pengisian rekam medik di pelayanan KIA
Judul Kelengkapan pengisian rekam medik di pelayanan KIA
Dimensi Mutu Effective
Tujuan Melaksanakan pelayanan yang berkesinambungan dan
meningkatkan keselamatan pasien
Definisi Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang
operasional telah diisi lengkap oleh tenaga medis dan medis,
meliputi:
1. Identitas Pasien
2. Tanggal dan waktu.
3. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit).
4. Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis.
5. Diagnosis
6. Rencana penatalaksanaan
7. Pengobatan dan atau tindakan
8. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
9. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik
10. Persetujuan tindakan bila perlu.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah rekam medik di pelayanan KIA dengan isi
lengkap yang disurvey dalam 1 bulan
Denominator Jumlah rekam medik di pelayanan KIA yang disurvey
dalam 1 bulan
Sumber data Survey KIA, rekam medik di pelayanan KIA
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

98 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

b. Kepuasan pelanggan di pelayanan KIA


Judul Kepuasan pelanggandi pelayanan KIA
Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
operasional persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan di
KIA
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran KIA dalam 1 bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran pelayanan KIAdalam 1
bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan KIA
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

10. MTBS
a. Skrining suspek pneumonia sesuai pedoman MTBS
Judul Skrining suspek pneumonia sesuai pedoman MTBS
Dimensi Mutu Effective, safe
Tujuan Melaksanakan pelayanan yang berkesinambungan serta
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
Definisi
operasional

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien MTBS dengan skrining suspek pneumonia
sesuai pedoman dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien MTBS dengan suspek pneumonia yang
disurvey dalam 1 bulan
99 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Sumber data Survey pasien MTBS, rekam medik di pelayanan MTBS


Standar 100%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Kepuasan pelanggan pelayanan MTBS


Judul Kepuasan pelangganpelayanan MTBS
Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
operasional persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan di
MTBS
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran MTBSdalam 1
bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran pelayanan MTBSdalam
1 bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan MTBS
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

11. Pelayanan persalinan


a. Penatalaksanaan Awal Kasus PEB sesuai SOP
Judul Penatalaksanaan Awal Kasus PEB sesuai SOP
Dimensi Mutu Safe
Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
Definisi Terlaksanananya dan Pelayanan persalinan dan
operasional Penatalaksanaan Awal Kasus PEB sesuai SOP di ruang
persalinan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kasus kunjungan di pelayanan persalinan dalam
1 bulan
Denominator Jumlah kunjungan kasus di pelayanan persalinan dalam
1 bulan

100 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

Sumber data Survey pasien pelayanan persalinan, rekam medik di


pelayanan pelayanan persalinan
Standar 100%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

b. Kepuasan pelanggan pelayanan persalinan


Judul Kepuasan pelanggan pelayanan persalinan
Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan persalinan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
operasional persepsi pasien terhadap pelayanan persalinan yang
diberikan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran pelayanan
persalinan dalam 1 bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran pelayanan persalinan
dalam 1 bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan persalinan
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

12. Gizi-UKP
a. Pasien rawat inap diberikan konsultasi gizi penyajian makanan
Judul Pasien rawat inap diberikan konsultasi gizi penyajian
makanan
Dimensi Mutu Effective,accessible
Tujuan Peningkatan mutu pelayanan
Definisi
operasional
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang diberikan konsultasi gizi
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Survey konsultasi gizi, rekam medik rawat inap
Standar 100%
Penanggung Tim PMKP
101 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

jawab pengumpul
data

b. Kepuasan pelanggan pelayanan gizi


Judul Kepuasan pelangganpelayanan gizi
Dimensi Mutu Patient centred
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang mampu memberikan
kepuasan kepada pasien
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang
operasional persepsi pasien terhadap pelayanan gizi yang diberikan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kuesioner puas di kotak saran pelayanan
gizidalam 1 bulan
Denominator Jumlah kuesioner di kotak saran pelayanan gizidalam 1
bulan
Sumber data Kotak saran di pelayanan gizi
Standar ≥80%
Penanggung Tim PMKP
jawab pengumpul
data

2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien


3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen resiko
6) Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan
a) Pemantauan dan pengukuran :
1. Kepuasan pelanggan
Kepuasan terhadap Pelayanan yang diberikan Puskesmas Kahuripan dan
pencapaian sasaran mutu harus dipantau secara berkala.
2. Audit internal
Pada interval yang terencana Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya
melaksanakan Audit Internal untuk menetapkan apakah sistem manajemen
mutu yang memenuhi persyaratan akreditasi puskesmas sesuai dengan
yang direncanakan, telah dilaksanakan dan dipelihara secara efektif.
Manajemen Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya menjamin bahwa
semua ketidaksesuaian yang ditemukan pada saat audit internal segera
diperbaiki, dihilangkan penyebab ketidaksesuaiannya dan diverifikasi
apakah telah efektif dan efisien
3. Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
b) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai

102 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

c) Analisis data
Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya menjamin bahwa semua data
dikumpulkan, dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan
keefisienan penerapan sistem manajemen mutu dan kemungkinan
pelaksanaan peningkatan berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek
kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses, kecenderungan
operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja pemasok
serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu. Analisa Data
Meliputi :

 Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola


dengan baik
 Data dianalisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai,
misalkan menggunakan metode statistik.
 Analisis data dilakukan oleh Sekretariat, semua Bidang, semua Seksi dan
Sub Bagian, kegunaannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-
masing proses damelihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga
dapat dilakukan tindakan perbaikan.
 Prosedur analisis data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan
semuafungsi lainnya
 Hasil analisis data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-
sesuaian, ketidak-efektifan dan ketidakefisienan serta tindakan-tindakan
perbaikan yang diperlukan.
 Data dianalisis antara lain untuk memantau :
 Kepuasan pelanggan
 Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
 Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
 Kinerja Pemasok
 Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
d) Peningkatan berkelanjutan
Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya senantiasa meningkatkan efektifitas dan
efesiensi sistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan sasaran
mutu, pemanfaatan hasil audit dan analisa data serta hasil tindakan koreksi,
pencegahan dan tinjauan manajemen. Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya
menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan dihilangkan untuk
mencegah terjadinya kembali ketidaksesuaian. Puskesmas Kahuripan Kota
Tasikmalaya menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang mungkin timbul
dihilangkan sehingga tidak terjadi kembali kecenderungan ketidaksesuaian.
Tindakan pencegahan yang diambil bergantung dari dampak yang ditimbulkan oleh
kecenderungan ketidaksesuaian.
e) Tindakan Korektif dan tindakan Preventif
Program Perbaikan Terus Menerus :
103 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

 Seluruh karyawan dan pimpinan wajib melakukan perbaikan secara terus


menerus terhadap efektivitas dan efisiensi sistem manajemen mutu sesuai
dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
 Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi dan
pencegahan, serta tinjauan manajemen.
 Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan dieliminasi/
dihilangkan dan dicegah agar tidak terjadi lagi.
 Tujuan dari tindakan koreksi dan pencegahan adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas Kahuripan
Kota Tasikmalaya secara keseluruhan.
 Upaya tindakan koreksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan skala
dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
 Agar proses tindakan koreksi dan pencegahan berjalan lancar dan hasilnya
efektif, dipastikan prosedur tindakan koreksi dan pencegahan telah disediakan
yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

6) Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.


7) Menentukan penyebab-penyebab masalah
8) Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan
9) Menyimpan arsip tindakan koreksi dan pencegahan
10) Meninjau efektivitas tindakan koreksi dan pencegahan
 MR bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi dan
pencegahan yang telah dilaksanakan menjadi lebih efektif dan efisien.
 Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah.
 Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat.

104 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

105 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N
Manual Mutu UPTD Puskesmas 2019
Kahuripan

BAB III
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien.


Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan maupun
penyelenggara pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor
kualitas pelayanan dan banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari
kebutuhan akan pelayanan kesehatan .
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan.
Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran,
mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana
pelayanan. Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas
pelayanan, yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan
pelaksanaan pelayanan yang tidak bisa menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, manajemen resiko
dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
Pedoman ini menyampaikan hasil kajian tentang ketenagaan, sarana dan
pengendalian mutu pelayanan Puskesmas. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya
secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun
sumber daya yang digunakan.
Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen mutu serta tugas dan
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah
diberikan. Kepala Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya dan seluruh karyawan
mendukung sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen yang
tidak dapat ditawar-tawar.

Tasikmalaya, Januari 2019


Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kahuripan

Aa Ahmad Suhendar, Skp.,M.Kep


NIP.196508141991031012

106 | U P T D P U S K E S M A S K A H U R I P A N

Anda mungkin juga menyukai