Anda di halaman 1dari 10

WILAYAH BEBAS KORUPSI

WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI

UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN

1. DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS


2. TARGET PRIORITAS PEMBANGUNAN WBK – WBBM
PROGRAM KERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS WILAYAH

BEBAS DARI KORUPSI

DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI


DI

UPTD PUSKESMAS KAHURIPAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan
penataan terhadap system penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan
efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan
professional. Dalam perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, diantaranya
adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN dan lemahnya pengawasan.

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Penertiban Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) telah menerbitkan Permenpan & RB Nomor
52 Tahun 2014 sebagai pengganti Permenpan & RB Nomor 60 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Lingkungan
Instansi Pemerintah.

Dalam peraturan tersebut disebutkan proses pembangunan Zona Integritas


Menuju WBK/WBBM merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan
oleh pimpinan instansi pemerintah. Proses pembangunan Zona Integritas
difokuskan pada enam sasaran penerapan program yaitu : Manajemen
Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan
Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik yang bersifat Nyata. UPTD Puskesmas Kahuripan telah
mencanangkan Pembangunan Zona Integritas dengan dimulainya Kick Off pada
bulan Januari 2019 bersamaan dengan Rapat Kerja Tahunan UPTD Puskesmas
Kahuripan.
Dalam rangka meningkatkan integritas dalam melayani dalam wilayah yang
bersih dan bebas dari korupsi, maka UPTD Puskesmas Kahuripan perlu
mempersiapkan Program Kerja membangun Zona Integritas menuju Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Sebagai persyarakat untuk dapat diusulkan menjadi Satuan Kerja WBBM


adalah ; 1) Mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK atas opini
laporan keuangan selama minimal 2 tahun berturut-turut, 2) Mendapatkan nilai
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) minimal “CC”, 3) Merupakan unit
kerja yang sebelumnya telah mendapatkan predikat WBK.

B. Maksud dan Tujuan

1. Program kerja ini dimaksudkan sebagai acuan bagi unit kerja dan pihak terkait
dalam membangun Zona Integritas, menuju Wilayah Bersih dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBBM) di UPTD Puskesmas
Kahuripan
2. Tujuan penyusunan program kerja ini adalah memberikan keseragaman
pemahaman dan tindakan dalam pelaksanaan kegiatan membangun Zona
Integritas menuju WBK/WBBM di UPTD Puskesmas Kahuripan.

C. Sasaran
Sasaran program kerja difokuskan pada 6 (enam) komponen pengungkit dan
2 (dua) komponen hasil yaitu :
1. Komponen Pengungkit :
a. Manajemen Perubahan
b. Penataan Tatalaksana
c. Penataan Manajemen SDM
d. Penguatan Pengawasan
e. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2. Komponen Hasil :
a. Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
b. Peningkatan kualitas pelayanan public

Melalui model tersebut dapat diuraikan bahwa program Manajemen


Perubahan, Penatalaksanaan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM,
Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik merupakan komponen pengungkit yang diharapkan
dapat menghasilkan sasaran pemerintah yang bersih dan bebas KKN serta
peningkatan kualitas pelayanan public. Penilaian terhadap setiap program dalam
komponen pengungkit dan komponen hasil diukur indikator-indikator yang
dipandang mewakili program tersebut. Sehingga dengan menilai indikator tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran pencapaian upaya yang berdampak
pada pencapaian sasaan.

D. Program Kerja

1. Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan
konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture
set) individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan
tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas. Target yang ingin dicapai
melalui program ini adalah :
a. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai unit kerja
dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM ;
b. Terjadi perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja yang
diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM ;
c. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya
resistensi terhadap perubahan.

Untuk mencapai target tersebut disusun Program Membangun


Transformasi Budaya Kerja yang bersih dan melayani. Rencana kegiatan
meliputi :
1. Membangun komitmen para pimpinan (Pelatihan Leader’s commitment)
2. Menyusun pedoman perilaku berdasarkan nilai-nilai Puskesmas.
3. Membuka hati dan pemahaman tentang pentingnya Melayani dengan hati
(Pelatihan Personal Transformation Program)
4. Membangun pemahaman pentingnya perubahan pada para pemimpin
(Pelatihan Change’s Leader)
5. Membentuk Tim Pengembangan Budaya dan Tim AoC (Agent of Change)
6. Memberikan ilmu bagaimana melakukan transformasi budaya kerja kepada
Tim AoC (Pelatihan Agent of Change)
7. Menyusun Program Perubahan Budaya (Pelatihan Change Management)
8. Melakukan monitoring dan evaluasi proses transformasi budaya.

2. Penataan Tatalaksana

Penataan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan


efektivitas system, proses dan proses kerja yang jelas, efektif dan efisien, dan
terukur pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.

Target yang ingin dicapai pada masing-masing program ini adalah:


a. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Zona Integritas menuju
WBK/WBBM ;
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di
Zona Integritas menuju WBK/WBBM ;
c. Meningkatnya kinerja di Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

Untuk mencapai target tersebut, maka disusun Program Kerja yang akan
dilaksanakan oleh semua unit kerja :
1. Penyusunan dokumen regulasi masing-masing unit kerja sesuai proses
bisnisnya
2. Melakukan pengendalian dokumen
3. Meingkatkan system informasi terintegrasi untuk pengukuran kinerja
Puskesmas
4. Meningkatkan transparansi informasi pelayanan public
5. Melakukan evaluasi informasi pelayanan public.

3. Penataan Sistem Manajemen SDM

Penataan system manajemen SDM aparatur bertujuan untuk meningkatkan


profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.
Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah :
a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM
b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM
c. Meningkatnya disiplin SDM
d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM
e. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas menuju
WBK/WBBM.
Untuk mencapai target Penataan Sistem Manajemen SDM tersebut, maka
disusun Program Kerja di lingkungan Direktorat SDM sebagai berikut :
1. Penyusunan Perencanaan kebutuhan SDM berdasarkan Analisa Beban
Kerja
2. Pengadaan SDM Pegawai PNS dan non PNS secara transparan dan
akuntabel
3. Membuat Laporan hasil pengadaan SDM pegawai
4. Program mutasi internal sesuai kompetensi (lelang jabatan)
5. Program Pengembangan SDM melalui Pendidikan Formal maupun Informal
6. Menyusun Tim Pengembangan penilaian kinerja pegawai
7. Meningkatkan system informasi kepegawaian

4. Penguatan Akuntabilitas
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan
program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah :
a. Meningkatnya kinerja instansi pemerintah ; dan
b. Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah.
Untuk mencapai target tersebut, disusun Program Keja sebagai berikut :
1. Penyusunan Rencana Strategis Bisnis UPTD Puskesmas Kahuripan
2. Penyusunan Indikator kinerja tahun 2019
3. Penyusunan Laporan Kinerja bulanan, tahunan.

5. Penguatan Pengawasan
Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada masing-masing instansi
pemerintah. Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah :
1. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan pada masing-
masing instansi pemerintah ;
2. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan Negara pada masing-
masing instansi pemerintah ;
3. Meningkatnya status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan Negara
pada masing-masing instansi pemerintah ; dan
4. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada masing-masing
instansi pemerintah
Untuk mencapai target tersebut disusun Program Kerja sebagai berikut:
1. Mengaktifkan Unit Pengaduan Gratifikasi
2. Sosialisasi tentang Gratifikasi
3. Meningkatkan pelaksanaan whistle blowing system
4. Melakukan identifikasi jenis-jenis Benturan Kepentingan dan Sosialisasi
5. Membuat Laporan tentang Gratifikasi dan Whistle Blowing System

6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada masing-masing
instansi pemerintah secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat. Disamping itu, peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan
untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara
pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat
dengan menjadikan keluhan masyarakat sebagai sarana untuk melakukan
perbaikan pelayanan publik.
Target yang ingin dicapai melalui program peningkatan kualitas pelayanan
publik ini adalah :
a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih
aman dan mudah dijangkau) pada instansi pemerintah ;
b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standarisasi
pelayanan internasional pada instansi pemerintah ; dan
c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik oleh masing-masing terhadap pemerintah.
Untuk mencapai target tersebut, disusun program kerja sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan publik melalui pemenuhan indicator
waktu tunggu
2. Meraih akreditasi Internasional JCI
3. Menyiapkan re-akreditasi KARS Tahun 2019
4. Sosialiasi Budaya Pelayanan Prima melalui Agent of Change
5. Melakukan survey kepuasan pelanggan

E. Anggaran dan Biaya


Pelaksanaan program kerja WBK/WBBM dibiayai dari anggaran BLUD UPTD
Puskesmas Kahuripan.

Anda mungkin juga menyukai