Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Puskesmas sebagai ujung tombakpelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana
kesehatan masyarakat yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Untuk itu peranan puskesmas tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabilitative
saja tetapi juga lebih di tingkatkan kepada upaya promotif dan preventif.
Oleh karena itu promosi kesehatan menjadi salah satu upaya kewajiban di Puskesmas
Promosi Kesehatan di Puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan
pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun diluar Puskesmas agar perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan , mencegah, dan menanggulanginya.
Promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas menjadi aman, nyaman,
bersih, dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat.
Sejalan dengan misi Puskesmas Kadupandak yang ke 5 yaitu Mendorong Kesadaran Masyarakat
dalam Upaya Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat, maka upaya promosi kesehatan di Puskesmas
agar masyarakat melakukan binaan puskesmas mampu berprilaku hidup bersih dan sehat sebagai
bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya secara mandiri. Di samping itu
Puskesmas Kadupandak diharapkan mampu menjadi teladan bagi pasien, keluarga, dan
masyarakat untuk melakukan PHBS.
Program kesehatan di Indonesia merupakan bagian terpenting dalam pembangunann
masyarakat Iindonesia dan merupakan salah satu tujuan nasional dengan target meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang tercermin dari tingginya angka harapan hidup
serta menurunnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Sasaran pemerintah bukan hanya
kepada masyarakat secara umum saja, anak usia sekolah dasarpun menjadi sasaran penting
melalui program peningkatan kesehatan dilaksanakan juga pada anak sekolah. Untuk
mewujudkan semua itu Kementrian Kesehatan membentuk program-program kesehatan di
seluruh wilayah yang direalisasikan oleh petugas-petugas di lapangan yang berada di bawah
Instansi Kesehatan di wilayah Kecamatan sehingga program-program yang telah dirumuskan
dapat terlaksana. Program kerja Puskesmas dititik beratkan pada pelayanan langsung
kemasyarakat di bidang kesehatan dengan memprioritaskan pada peningkatan kesadaran pola
hidup sehat di masyarakat.
Diantara program peningkatan kesehatan tersebut salah satunya adalah Pogram
PROMKES (Promosi Kesehatan) yang terdiri dari UKBM (Usaha Kesehatan Berbasis
Masyarakat), dan IKK (Informasi Komunikasi Kesehatan).

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan
individu, keluarga, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk hidup sehat dan
mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat, serta terciptanya
lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Individu dan Keluarga
a. Memperoleh informasi kesehatan melalui secara langsung ataupun berbagai
media masa
b. Mempunyai pengetahuan, kemauan, dan kemampuan untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
c. Mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menuju keluarga
atau rumah tangga yang sehat.
d. Berperan aktif dalam upaya/ kegiatan kesehatan.

2. Tatanan sarana kesehatan, Institusi Pendidikan, tempat kerja, dan tempat


umum
a. Masing-masing tatanan mengembangkan kader-kader kesehatan
b. Mewujudkan tatanan yang sehat menuju terwujudnya kawasan sehat.
3. Organisasi Masyarakat, Organisasi Profesi/ LSM dan media masa.
a. Menggalang potensi untuk mengembangkan perilaku sehat masyarakat.
b. Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat.
c. Menciptakan sarana yang kondusif untuk mendukung perubahan perilaku
masyarakat.
4. Program / petugas kesehatan
a. Melakukan integrasi promosi kesehatan dalam program dan kegiatan
kesehatan.
b. Mendukung tumbuh dan berkembangnya PHBS
5. Lembaga pemerintah
a. Mendukung upaya-upaya kesehatan

1.3 SASARAN PELAYANAN PROMKES


1. Pasien yang berkunjung ke Puskesmas
2. Masyarakat wilayah puskesmas
3. Organisasi kemasyarakatan
4. Petugas kesehatan/ seluruh staff puskesmas
5. Lintas sektoral

1.4 DASAR TUJUAN


Yang digunakan sebagai landasan hukum program promkes adalah :
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang N0. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah
3. Peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan provinsi sebagai Daerah otonom
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1202/Menkes/Sk/VIII/2003
tentang indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat da
Kabupaten/ Kota Sehat
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

1.5 VISI DAN MISI PROMKES


Visi Nasional Promkes adalah : “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”
Misi Nasional Promkes adalah :
1. Memberdayakan hak individu, keluarga, dan kelompok-kelompok dalam masyarakat, baik
melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat.
2. Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan (stakeholders) dalam rangka :
a. Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang
berwawasan kesehatan
b. Mengintegrasikan promosi kesehatan
c. Meningkatkan kemitraan
d. Meningkatkan investasi dalam bidang kesehatan

1.6 STRATEGI PROMKES


Strategi dasar utama promosi kesehatan adalah :
1. A = Advokasi
Merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan
dari pihak-pihak yang terkait agar masyarakat berdaya untuk mencegah dan meningkatkan
kesehatan/ menciptakan lingkungan sehat.
2. B = Bina Suasana
adalah upaya yang menciptakan suasana yang mendorong individu, keluarga dan masyarakat
untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan
sehat.
3. G = Gerakan/ Pemberdayaan Masyarakat
Merupakan upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit.
4. K = Kemitraan
Kemitraan dikembangkan antara petugas puskesmas dengan sasaran promkes lainnya dalam
pelaksanaan advokasi, bina suasana dan gerakan masyarakat.
Prinsipnya harus ada : Kesetaraan, Keterbukaan, dan saling menguntungkan.
BAB II
ANALISA DATA PUSKESMAS
2.1 KEADAAN UMUM
2.1.1 Keadaan Geografis
a. Letak dan Batas Wilayah
Puskesmas Kadupandak berada di Kecamatan Kadupandak. Kecamatan Kadupandak
merupakan kecamatan di daerah Cianjur Selatan. Kecamatan Kadupandak jaraknya  80 km
dengan waktu tempuh 4 jam dari ibukota Kabupaten Cianjur dan Jarak ke ibukota propinsi  150
km dengan waktu tempuh 6 jam, batas-batas wilayah Kecamatan Kadupandak adalah sebagai
berikut :

 Batas Utara : KecamatanSukanagara


 Batas Selatan : Kecamatan Cijati
 Batas Barat : KecamatanTakokak
 Batas Timur : KecamatanCjati
Secara umum letak geografis Desa di kecamatan Kadupandak berada pada lembah dan hamparan,
yaitu :

 Desa yang berada di lembah sebanyak 1 (satu) desa yaitu desa Sukaraja.
 Desa yang berada di Hamparan sebanyak 13 (Tiga belas desa) desa, yaitu desaKadupandak,
desaPasirdalem, desa Talagasari, desa Gandasari, desa Sukasari, desa Sindangsari, desa
Bojongkasih, desa Sukaresmi, desa Wargaasih, desa Wargasari, desa Sukakerta, desa
Sukaraharja, desa Neglasari.
Gambar 1. Peta Wilayah Puskesmas Kadupandak

a. Luas Wilayah
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Kadupandak sekitar 10.980,985 Ha terdiri dari 14 desa, dengan
81 RW dan 279RT.

Tabel 1. Luas Wilayah Puskesmas Kadupandak


No Nama Desa Luas Wilayah
(Ha)
1 Kadupandak 466,250
2 Sukaraja 770,000
3 Bojongkasih 603,000
4 Sindangsari 560,000
5 Pasirdalem 1.127,500
6 Gandasari 400,000
7 Sukasari 705,000
8 Talagasari 397,645
9 Neglasari 1.100,000
10 Sukaresmi 1.389,000
11 Wargaasih 810,000
12 Wargasari 900,750
13 Sukakerta 885,000
14 Sukaraharja 866,000
Jumlah 10.980,985

Wilayah kerja Puskesmas Kadupandak merupakan daerah dataran rendah, dan perbukitan. Terdiri
dari 14 desa, dengan 8 desa terpencil dan sulit dijangkau dan 6 desa tidak terpencil dan relatif lebih
mudah dijangkau.
Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama sebagian sudah beraspal
dan relatif mudah dijangkau menggunakan sarana transportasi darat, baik dengan kendaraan beroda dua
maupun beroda empat. Tetapi, akses jalan dalam desa masih belum beraspal dan sulit dijangkau oleh
kendaraan darat terutama kendaraan beroda empat, dikarenakan kondisi jalan yang rusak, menanjak,
berliku, dan sempit.

Tabel 2. Kondisi Wilayah Puskesmas Kadupandak


KRITERIA KETERJANGKAUAN
No NAMA DESA JUMLAH DESA KENDARAAN RODA
4
1 Kadupandak 18 6 Biasa Terjangkau
2 Sukaraja 16 6 Biasa Terjangkau
3 Bojongkasih 18 6 Biasa Terjangkau
4 Sindangsari 21 7 Biasa Terjangkau
5 Pasirdalem 21 4 Sedang Sulit dijangkau
6 Gandasari 16 4 Sedang Terjangkau
7 Sukasari 21 4 Sedang Terjangkau
8 Talagasari 19 8 Sedang Sulit dijangkau
9 Neglasari 28 7 Sulit Sulit dijangkau
10 Sukaresmi 20 5 Sedang Sulit dijangkau
11 Wargaasih 20 4 Sulit Sulit dijangkau
12 Wargasari 20 7 Sulit Sulit dijangkau
13 Sukaraharja 21 6 Sulit Sulit dijangkau
14 Sukakerta 20 7 Sulit Sulit dijangkau
Jumlah 279 81
2.1.2 DataDemografi
Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Kadupandak tahun 2019 sejumlah 52.937jiwa,
yang terdiri dari 26.267jiwa penduduk laki-laki, dan 26,670 jiwa penduduk perempuan, Dengan
jumlah penduduk terbanyak ada di desa Neglasari. Data kependudukan wilyah Puskesmas
Kadupandak secara terperinci masing-masing data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Puskesmas Kadupandak Tahun 2019

Jumlah Penduduk
No Desa
Laki-laki Perempuan
1 Kadupandak 1.500 1.402
2 Sukaraja 1.668 1.722
3 Bojongkasih 1.950 2.041
4 Sindangsari 1.620 1.840
5 Pasirdalem 2.248 2.180
6 Gandasari 1462 1.520
7 Sukasari 1.438 1.432
8 Talagasari 1.953 2.020
9 Neglasari 2.938 2.771
10 Sukaresmi 1.819 2008
11 Wargaasih 2.093 2.081
12 Wargasari 1.902 1.783
13 Sukakerta 2.242 2.250
14 Sukaraharja 2.059 2.024
Jumlah 26.959 27.155
Gambar 2. Piramida Penduduk Puskesmas Kadupandak

2.1.3 Data Pendidikan


Secara umum seluruh masyarakat telah mengenyam pendidikan dasar, artinya
sangat sedikit masyarakat yang buta aksara. Salah satu Indikator Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) adalah tingkat pendidikan yang meliputi angka melek huruf yang
berpengaruh terhadap tingkat kemampuan menerima informasi kesehatan dalam upaya
menuju hidup sehat dan sejahtera.

Tabel 4. Jumlah Sekolah di Wilayah Puskesmas Kadupandak


Jenis Sekolah
No Nama Desa
TK/Paud SD/MI SMP SMU/SMK
1 Kadupandak 3 4 3 2
2 Sukaraja 4 4 -
3 Bojongkasih 3 3 1
4 Sindangsari 1 2 1
5 Pasirdalem 6 4 1
6 Gandasari 3 3 1 1
7 Sukasari 5 2 1
8 Talagasari 3 3 1 1
9 Neglasari 3 6 1 1
10 Sukaresmi 5 3 1 1
11 Wargaasih 1 3 1 1
12 Wargasari 2 4 1 1
13 Sukakerta 2 4 1
14 Sukaraharja 2 4 1 1
Jumlah 43 49 15 9

2.1.4 Mata Pencaharian


Mata pencaharian penduduk pada umumnya mengandalkan dari sektor pertanian ( + 64,6
% ) baik pemilik maupun penggarap, penghasilan utama adalah padi dan tanaman palawija
lainnya seperti singkong, kelapa, jagung dsb.
Jenis pekerjaan lainnya adalah Sebagai pedagang (+ 4,4 %), pengusaha jasa atau tukang ( 7,1%) ,
buruh (16,3 %) dan pegawai Negeri sipil (7,2 %) serta banyak pula yang menjadi Tenaga kerja ke
luar negeri seperti ke Saudi Arabia dan negara timur tengah lainnya.

2.1.5 Kelembagaan bersumber daya Masyarakat


Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mulai mengalami peningkatan, baik
terhadap sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Kadupandakataupun sarana kesehatan
yang ada di Kota Cianjur, begitupun peran masyarakat dalam upaya Posyandu telah mengalami
peningkatan, terutama setelah diadakannya revitalisasi Posyandu, secara kuantitatif mengalami
peningkatan.
Tabel 5. Data Posyandu dan Jumlah Kader Posyandu
Serta Sumber Daya Kesehatan Lainnya
Di Wilayah Kerja Puskesmas KadupandakTahun 2018

JUMLAH JUMLAH TENAGA


NO DESA
POSYANDU KADER KESEHATAN
1 Kadupandak 4 20 2 Bidan
2 Sukaraja 7 36 1 Bidan
3 Bojongkasih 6 28 2 Bidan
4 Sindangsari 8 40 2 Bidan
5 Pasirdalem 7 35 1 Bidan
6 Gandasari 5 25 2 Bidan
7 Sukasari 4 20 1 Bidan
8 Talagasari 5 20 2 Bidan
9 Neglasari 8 34 2 Bidan
10 Sukaresmi 6 24 2 Bidan
11 Wargaasih 5 20 2 Bidan
12 Wargasari 5 20 2 Bidan
13 Sukakerta 6 24 2 Bidan
14 Sukaraharja 6 26 2 Bidan
Jumlah 84 385 25 Bidan

2.1.6 Faktor Lingkungan


2.1.6.1 Lingkungan Fisik, kimia dan Biologi
Secara umum lingkungan fisik cukup baik, tidak ada polusi udara ataupun
polusi dari limbah industri, kondisi iklim dan cuaca normal seperti umumnya di
Indonesia. Namun demikian ada hal-hal yang kurang baik menyangkut perilaku
di masyarakat seperti kebiasaan membuang sampah ke sungai dan selokan,
kebiasaan buang kotoran ke sungai dan pembuangan limbah WC serta limbah
Rumah tangga pada selokan kecil di belakang rumah sehingga pada musim
kemarau hal tersebut menjadi masalah kesehatan dan masalah estetika.

2.1.6.2 Lingkungan Sosial Ekonomi


Keadaan sosial ekonomi masyarakat cukup stabil, pada umumnya masyarakat
mimiliki pekerjaan, sehingga tidak pernah terjadi kerawanan pangan yang dapat
mengancam stabilitas sosial di masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PERENCANAAN
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan yaitu :
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program di
puskesmas
b. Kajian kebijakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun yang perlu
dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.
c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui kegiatan
di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam upaya meningkatka pengetahuan,
sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan
status kesehatannya.
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan kecamatan
untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawaskan kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan kejadian luar biasa, dengan
mengoptimalkan potensi dan peran jejaring kemitraan.
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakatdalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan kualitas desa siaga
aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di institusi pendidikan,
serta PHBS di tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja puskesmas.
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah kesehatan serta
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
3.2 HASIL KEGIATAN
Kegiatan yang dilaksanakan di tahun 2019 antara lain adalah :
3.2.1 Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung tahun 2019
Yaitu kegiatan membeikan penyuluhan terhadap pasien, mulai dari penuluhan
mengenai alur pendaftaran, phbs rumah tangga, tatanan PHBS, dan Kunjungan
Keluarga Sehat, dll

Tabel 6. Data Penyuluhan Dalam Gedung Terhadap Pasien tahun 2019


NO BULAN JUMLAH KET
PENYULUHAN
1 Januari 5
2 Februari 5
3 Maret 8
4 April 10
5 Mei 10
6 Juni 8
7 Juli 5
8 Agustus 10
9 September 10
10 Oktober 5
11 November 5
12 Desember 5

3.2.2 Komunikasi Interpersonal dan Konseling


Kegiatan Konseling di lakukandari petugas ke pasien , bersifat 2 arah baik secara
verbal dan non verbal, dengan saling berbagi informasi dan perasaan antara
individu dengan individu, setelah di lakukan pemeriksaan oleh Pemeriksa /
Dokter.
Tabel 7. Kegiatan Konseling yang dilakukan Petugas di Puskesmas
Kadupandak
NO KONSELING JUMLAH
KONSELING
1 Penyakit Hypertensi 6
2 Penyakit Diare 8
3 Penyakit DM 8
4 Penyakit TB 10
5 Penyakit Anemia Pada Remaja dan Ibu 10
Hamil
6 Gizi Buruk 5

3.2.3 Kegiatan PHBS di Sekolah


Dilakukan pada anak sekolah bersama lintas Program, Program Ausrem,
Promkes, Kesling, serta bidan desa.

Tabel.8 Kegiatan Penyuluhan PHBS di Sekolah


NO NAMA SEKOLAH JUMLAH
PENYULUHAN
1 SDN Kadupandak 1 1
2 SDN Budiwening 1
3 SDN Gandasari 1
4 SDN Puncakmanis 1
5 SDN Cimanggu 1
6 SD Pasirdalem 1
7 MI Sinarsari 1
8 MI Cintasari 1
9 SD Cidadap 1
10 SD Neglasari 1
11 SD Gintungsari 1
12 SD Sukasari 1
13 SD Wargaasih 1
14 SD Wargasari 1

3.2.4 Kegiatan PHBS di Rumah Tangga


Kegiatan dilakukan ke setiap rumah tangga dengan menggunakan kuesioner , dari
hasil pendataan masih banyak rumah tangga yang merokok, sarana air bersih
kurang.

3.2.5 Kegiatan PHBS di Tempat-tempat Umum


Kegiatan belum ke pendataan hanya melaksankaan Penyuluhan saja.

3.2.6Pembinaan Desa Siaga Aktif


Desa Siaga yang ada di wilayah Puskesmas Kadupandak yaitu sebanyak 14 Desa ,
tetapi pada Pada tahun 2019 kegiatan Desa Siaga di lakukan ke 5 Desa, Yaitu
Desa Bojongkasih, Desa Gandasari, Desa Pasirdalem, Desa Wargasari dan Desa
Sukaraja. Tetapi dari ke 5 Desa tersebut hanya 2 Desa Siaga Aktif yang mandiri
dalam sistem kesiagaannya. Untuk tahun 2020 9 Desa yang akna di aktifkan
kembali.

3.2.7 Pembentukan Poskestren


Kegiatan Poskestren di laksanakan di Desa Talagasari baru sampai pengenalan
materi-materi kesehatan dan tugas kader kesehatan yang ada diposkestren.
3.2.8 Pembinaan SBH
(Saka Bakti Husada) di Kecamatan Kadupandak di bentuk pada bulan Februari
tahun 2019 dengan arahan dari Dinas Kesehatan Cianjur dan salah satu UKBM
yang mencerminkan peran serta masyarakat aktif khususnya para anggota
pramuka yang berusia 13-16 tahun yang membantu tugas Promkes untuk
mempromosikan kegiatan kesehatanbaik disekolah maupun dilingkungan rumah
tinggalnya. Pada bulan Oktober 2019 telah dilaksanakna kembali pengukuhan
anggota baru SBH sebanyak 40 orang peserta di wilayah kerja Puskesmas
Kadupandak Kecamatan Kadupandak.

3.2.9 Koordinasi dan Lintas Sektor


Koordinasi dilakukan pada setiap akan diadakannya kegiatan, baik yang ada di
desa maupun yang ada didalam gedung Puskesmas. Kerjasama Lintas Sektorpun
telah dilaksanakan antara lain lewat SMD/MMD, Sosialisasi, dan Musrengbang.
BAB IV
ANALISA MASALAH

4.1 IDENTIFIKASI MASALAH

Dentifikasi yang digunkan untuk mengidentifikasi masalah yaitu 5W 1 H (Kekompakan


menurut jenis upaya, target capaian, dan masalah yang ditemukan)

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN MASALAH


1 Penyuluhan PHBS 5950 4300 - 1650 Keluarga belum
Pada Keluarga terdaftar
- Tenaga penyuluhan
kurang
2 Penyuluhan PHBS di 75 75 Waktu untuk memberikan
Sekolah penyuluhan terhambat dengan
kegiatan yang lain
3 Penyuluhan PHBS di 411 150 Waktu terhambat karena bentrok
Tempat-tempat dengan kegiatan lain
umum
4 Penyuluhan di 96 45 Waktu yang terbatas
pasilitas Kesehatan
5 Komunikasi 40 28 Waktu terhambat karena bentrok
Interpersonal dan dengan kegiatan lain
Konseling
6 SMD dan MMD 85 56 Waktu yang terbatas
4.2 Matrix USG

NO MASALAH U S G TOTAL
1 Penyuluhan PHBS di Rumah tangga 2 3 3 8
2 Penyuluhan PHBS di Sekolah 2 1 2 5
3 Penyuluhan PHBS di Tempat-tempat 3 3 1 7
umum
4 Penyuluhan di Fasilitas Kesehatan 3 3 3 9
5 Pemberdayaan Individu melalui 1 2 2 5
Kunjungan rumah
6 Cakupan Pembinaan dan 4 3 3 10
Pemberdayaan Masyarakat/ Desa
Siaga Aktif
7 Advokasi Kepada Kepala Desa 2 4 2 8
8 Cakupan Pembinaan UKBM 3 1 2 6
9 Komunikasi Interpersonal dan 2 2 2 6
Konseling
4.3 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

NO PRIORITAS PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN ALTERNATIF KET


MASALAH MASALAH YANG
TERPILIH
1 Rumah tangga - Petugas kurang - Survei - Penyuluhan
berPHBS aksi PHBS tentang PHBS
Rendah - Aparat desa - Pember - Pembinaan
kurang peduli ian sarana
terhadap kegiatan Leaflet keseshatan
kesehatan lingkungan
2 PHBS di - petugas kurang aksi - Survei PHBS - Penyuluhan
Sekolah masih PHBS dengan
renfdah lintas program
3 Komunikasi - Jadwal belum - Membu - melakukan
Interpersonal singkron at ulang konseling
dan konseling jadwal dengan lintas
kegiata program
n
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Sangatlah saya sadari secara umum promosi kesehatan yang ada di Puskesmas Kadupandak
belum optimal baik dalam pelaksanaanya serta sarana dan prasarana yang mendukung Promosi
Kesehatan. Sehingga kedepannya Program Promosi Keeshatan di Puskesmas Kadupandak menjadi
lebih baik. Untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara evektif maka diperlukan cara
dan pendekatan yang strategis yaitu dengan menggunaka strategi Advokasi, Bina Suasana, dan
Gerakan masyarakat. Agar masyarakat lebih mengingat dan mempraktikannya dalam kegiatan
sehari-hari.
5.2 SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dan penulis dapat lebih memahami strategi
promosi kesehatan dalam rangka memajukan derajat kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai