UKHUWAH PUSPATI “Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah
di hari yang tiada perlindungan selain
Tiada kata indah seindah kata ukhuwah perlindungan Allah : Pemimpin yang adil, Dalam sebuah jalinan persaudaraan Islam pemuda yang tumbuh besar dalam ibadah Jalinan yang abadi di sisi Tuhan kepada Allah, seseorang yang hatinya terkait Berawal dari sebuah perkenalan dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah Semai tumbuh mekar berbatang serta berdahan karena Allah, seseorang yang dipanggil seorang Berhiaskan ranting dan rerimbun dedaunan wanita (untuk berzina) yang mempunyai Berbuahkan cinta suci karena Tuhan kedudukan dan kecantikan, ia mengatakan, Damai kalbu sejuk terasa indah dipandang ‘Aku takut kepada Allah’, seseorang yang Rasulullah mengajarkan tentang arti kata cinta beredekah lalu menyembunyikan sedekahnya Yang harus diungkapkan pada sahabat sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang atau saudara dilakukan tangan kanannya, dan seseorang Dengan kata-kata indah yang mengingat Allah di kala sepi lalu berlinang yang terungkap dari lisan air matanya.” (Muttafaq Alaihi). Seindah yang terpendam di dalam kalbu
Di Puskesmas kita…Puspati tercinta Bahwasanya ada seorang sahabat yang sedang
Kutemukan kurasakan sebuah fenomena cinta berada di sisi Nabi SAW, kemudian seseorang Kusadari sepenuhnya cinta adalah rahmat-Nya lewat di hadapan mereka. Lantas sahabat ini Yang harus dijaga dan dipelihara mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar mencintai orang ini”. Maka Allah kuatkanlah serta eratkanlah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun berkata Agar cinta berbuahkan payung-payung kepadanya: “Apakah engkau telah perlindungan memberitahukan rasa cintamu kepadanya?” Ia Di hari kiamat di hari tiada naungan berkata: “Belum.” Beliau berkata: “Jika kecuali dengan izin-Mu demikian, pergilah dan beritahukan Kunantikan janji-Mu kuberharap pada-Mu kepadanya”. Maka ia langsung menemui orang Ku berada diantara tujuh golongan yang itu dan mengatakan “Sesungguhnya aku Kau lindungi mencintaimu karena Allah”, lalu orang tersebut Tempatkanlah diriku dudukanlah diriku menjawab: “Semoga Allah mencintaimu, Dzat Di atas mimbar yang terbuat dari cahaya-Mu yang telah menjadikanmu mencintai aku karena-Nya”.