Anda di halaman 1dari 21

BRIKET BATUBARA

Briket Batubara
Briket batubara adalah bahan bakar padat dengan
bentuk dan ukuran tertentu, yang tersusun dari
butiran batubara halus yang telah mengalami proses
pemampatan dengan daya tekan tertentu, agar
bahan bakar tersebut lebih mudah ditangani dan
menghasilkan nilai tambah dalam pemanfaatannya.
Proses pembuatan Briket
1. Melalui karbonisasi
2. Tanpa Karbonisasi
Proses pembuatan Briket
1. Melalui Karbonisasi 2. Non Karbonisasi
• Jika bahan baku yang digunakan adalah
batubara uap seperti lignit, sub-bituminus • Untuk batubara dari jenis
atau bituminous dan briket yang peringkat tinggi
dihasilkan untuk dipergunakan memasak
di rumah tangga. • Batubara yang telah digerus
pada ukuran tertentu
Proses karbonisasi bertujuan untuk

menaikkan kadar karbon padat dan dicampur dengan bahan
menghilangkan sebagian zat terbang pengikat dan bahan imbuh
sehingga dihasilkan semikokas dengan
kandungan zat terbang yang ideal yaitu untuk kemudian dilakukan
antara 8% - 15% dan nilai kalori yang pencetakan.
cukup (diatas 6.000 kkal/kg).
• Proses dilakukan dengan menggunakan • lapisan atas dari briket
tungku/kiln karbonisasi. Batubara tersebut merupakan lapisan
diarangkan pada suhu antara 550OC–
600OC selama beberapa jam. penyulut.
Briket batubara yang tidak berasap
Dilakukan dengan 3 cara sebagai berikut :
• Melalui proses karbonisasi (pengarangan)
terhadap bahan baku batubara untuk mengurangi
zat terbang sebagai sumber dari asap dan bau,
• Menggunakan bahan baku batubara jenis
antrasit yang mengandung zat terbang yang
rendah,
• Dicampur dengan biomasa (bagas tebu, serbuk
kayu, sekam padi dan sebagainya).
Dicampur dengan Biomasa
• Dengan mencampur batubara dengan serbuk biomasa yang
terdiri dari serbuk bagas tebu, serbuk kayu, sekam padi dan
sebagainya.
• Mempermudah dan mempercepat dalam penyulutannya dan
dapat mengurangi emisi gas.
• Briket campuran biomasa ini biasa disebut briket
biobatubara.
Bahan Perekat Bahan Imbuh
Batubara
Campuran Batubara + Bahan Pengikat + Bahan
Penggerusan Imbuh

Pengeringan

Pencampuran

Dibriket .…
..…
.……
.… ….…
..… .….…
.….… .…
.… .…
.…
.…
.…
.…
.…
..… .….… .…
.…
.…… .….…

.…
..…
.…
.….…
.… .…
.…
...… .…
.….…
.…
...…

Briket
Alt. 1 Alt. 2

Dikeringkan
Pasar

Konsumen Briket

Skema Pembuatan Briket Secara Umum


Tahapan pembuatan briket adalah sebagai berikut :

1. Penggerusan
2. Pencampuran dan pembuatan adonan
3. Proses pembriketan
4. Pengeringan
Proses Penggerusan
• Batubara digerus hingga Ukuran batubara <3 mm

Proses Pencampuran dan Pembuatan Adonan


• Proses pencampuran dilakukan secara basah atau secara kering.

• Untuk proses secara basah batubara ,ukuran < 3 mm dicampur dengan bahan
pengikat dan bahan imbuh lainnya apabila diperlukan (umumnya berupa bahan-
bahan oksidator) dan air pada komposisi tertentu. Aduk sampai homogen (mixing)

• Untuk proses secara kering pencampuran semua bahan tersebut dilakukan secara
kering (kecuali suspensi tanah). Adonan selanjutnya dimatangkan dengan
mengukusnya di dalam unit pengukusan (dengan uap panas) selama beberapa
menit.

• Dalam hal briket bio batubara, pencampuran antara batubara dan biomasa
dilakukan secara kering.
• Pembuatan briket dapat juga dilakukan tanpa bahan pengikat.
Proses Pembuatan Briket Batubara (2)
Proses Pembriketan
• Campuran adonan dimasukkan ke dalam mesin pencetak briket
yang mempunyai kuat tekan minimum 25 kg/cm2. Untuk produksi
briket bio batubara diperlukan tekanan 200 – 400 kg/cm2.
• Hasil pencetakan harus cukup kuat dengan permukaan yang halus
dan rata untuk mengurangi kerusakan pada saat pengangkutan.

Proses Pengeringan
• Produk briket batubara (karbonisasi dan non karbonisasi) masih
mempunyai kandungan air.
• Dilakukan pemanasan untuk menguapkan sebagian air.
• Dapat digunakan alat pengering dengan sistem aliran udara panas
yang dihasilkan dari pembakaran batubara yang dialirkan ke dalam
ruang pengeringan/oven dengan bantuan blower.
Mesin pembuata briket tekanan tinggi
Bentuk dari Briket Batubara
• Bentuk bantal/jengkol/tiram/telur/kenari, umumnya dapat dibuat
dari jenis batubara apa saja baik yang terkarbonisasi maupun yang
non karbonisasi (termasuk briket bio batubara), tanpa atau dengan
bahan pengikat dan tanpa atau dengan penambahan bahan
penyulut
Bentuk sarang tawon
• Bervariasi dari bentuk silinder, segi lima atau segi
empat dan berlubang-lubang (hollow) ditengahnya
untuk memudahkan sirkulasi udara dan mempercepat
pembakarannya.
• Bahan baku briket tipe ini umumnya batubara antrasit
tetapi dapat juga dari batubara yang terkarbonisasi.
Spesifikasi Briket Batubara
Sebagai bahan bakar di rumah tangga, briket batubara yang
baik harus dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :
• Mudah dinyalakan.
• Tidak mengeluarkan asap yang berlebihan dan berbau.
• Emisi gas hasil pembakaran tidak berbahaya buat
kesehatan.
• Secara fisik harus kuat atau tidak mudah pecah untuk
memudahkan dalam penanganan dan pengangkutannya.
• Kedap air dan tidak berjamur atau tidak mengalami
degradasi jika disimpan dalam kurun waktu yang lama.
• Menunjukkan unjuk kerja pembakaran (waktu, laju
pembakaran dan suhu puncak pembakaran) yang baik.
Spesifikasi Briket yang Diproduksi di Indonesia

Sifat Kimia
Kuat Tekan
Asal Briket
kg/cm2 Kalori kcal/kg Abu % Belerang % Air %
1. Tanjung Enim > 60 5500 - 5800 14 - 18 < 0,5 < 7,5
2. Lampung > 60 5000 - 5200 14 - 18 <1 < 10
3. Bandung > 40 4800 - 5200 10 – 12 < 0,5 10 – 15
4. Gresik 40 - 50 4800 - 5000 20 - 24 <1 10 – 15
5. Cirebon > 80 5400 - 5500 10 - 12 0,5 - 0,6 10 - 11
Tungku Briket
Untuk Rumah Tangga
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas briket
:
• Jenis Batubara
• Jenis dan komposisi perekat
• Ukuran Butir
• Tekanan Pengepresan
• Suhu dan waktu pemanasan
• Komposisi batubara dan biomasa ( untuk
briket biobatubara)
Sumber :
• Datin Fatia Umar, (2014) : diklat Analisa
Contoh, SawahLunto.
Tungku Briket
Untuk Industri Kecil

Anda mungkin juga menyukai