Materi Palang Merah Remaja
Materi Palang Merah Remaja
Merah Remaja
(WIRA)
Rabu, 23 November 2016
Catatan PMR
Mars Palang Merah Indonesia
Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila
Klasifikasi Penolong:
a. Orang Awam, Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan
pertolongan pertama
b. Penolong pertama, Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI
c. Tenaga Khusus/Terlatih, Tenaga yang dilatih secara khusus
untuk menanggulangi kedaruratan di Lapangan
Agar dapat menjalankan tugas, petugas penolong harus memiliki
kualifikasi sebagai berikut
Jujur dan bertanggungjawab.
Memiliki sikap profesional, kematangan emosi. dan Kemampuan
bersosialisasi.
Selalu dalam keadaan siap, khususnya secara fisik
Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.
Apa saja Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama ?
Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang
sekitarnya
Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam
nyawa
Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan
keadaan korban
Meminta bantuan / rujukan
Melakukan komunikasi dengan petugas yang terlibat
Mempersiapkan untuk ditransportasikan
Menjaga kerahasiaan medis si penderita
Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama (Alat
Pelindung Diri)
1. Sarung Tangan Lateks
2. Kacamata Pelindung
3. Baju pelindung
4. Masker Penolong
5. Masker RJP
6. Helm
Peralatan yang dibutuhkan dalam Pertolongan Pertama :
Penutup Luka misalnya kasa steril Tandu
Pembalut misalnya pembalut segitiga(mitella) dan Tensimeter dan St
pembalut gulung Kapas
Cairan Antiseptik misalnya alkohol/rivanol Pinset
Peralatan stabilisasi (misalnya bidai dan papan spinal Alat Tulis
panjang) Kartu penderita(k
Gunting
Oksigen
Senter
Selimut
Alat Bantu pada Pertolongan Pertama
1. Perban
Perban adalah bahan yang digunakan untuk menutup luka
dengan tujuan untuk membantu menghentikan
pendarahan dan menyerap cairan yang keluar dari luka
juga mencegah terjadinya kontaminasi kuman.
2. Pembalut / bebat
Bebat atau balutan adalah bahan yang sering digunakan
untuk melapis luka sehabis diperban.
3. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama
kaki dengan berbagai ukuran.
4. Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu
ujungnya sehingga berbentuk pita dengan kedua ujung-
ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm. Pembalut ini
biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau
bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku,
paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
5. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau
bahan elastis. Yang paling sering adalah kasa. Hal ini
dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta
tidak mudah kendor
6. Plester (pembalut berperekat)
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk
fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk merekatkan pada
kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan
lester disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis
dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakan
perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi lengan
plester.
7. Kassa Steril
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang
sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong.
Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah
didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah ditutupi
sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.
8. Bidai
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat
atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan
untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang
patah tidak bergerak (immobilisasi), memberikan istirahat
dan mengurangi rasa sakit. Maksud dari immobilisasi
adalah:
1. Ujung-ujung dari ruas patah tulang yang tajam
tersebut tidak merusak jaringan lemah,
otot-otot, pembuluh darah, maupun syaraf.
2. Tidak menimbulkan rasa nyeri yang hebat, berarti pula
mencegah terjadinya syok karena
rasa nyeri yang hebat.
3. Tidak membuat luka terbuka pada bagian tulang yang
patah sehingga mencegah terjadinya
infeksi tulang.
Pembidaian tidak hanya dilakukan untuk immobilisasi
tulang yang patah tetapi juga untuk sendi yang baru
direposisi setelah mengalami dislokasi. Sebuah sendi yang
pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya
menjadi kendor sehingga gampang mengalami dislokasi
kembali, untuk itu setelah diperbaiki sebaiknya untuk
sementara waktu dilakukan pembidaian.
Pembidaian dan Pembalutan
Pembidaian
Pembidaian adalah suatu cara penyembuhan patah
tulang dengan menggunakan kain segitiga dan beberapa
kayu yang sudah di ukur.
Syarat-syarat pembidaian :
bidai dan kain harus steril.
bidai yang digunakan harus ringan dan kuat.
pembidaian jangan terlalu keras dan longgar.
pembidaian harus meliputi dua sendi diantara dua
tulang yang patah.
Tujuan pembidaian mencegah pergerakan atau pergeseran
dari ujung tulang dan mengurangi rasa sakit.
Cara pembidaian :
menyiapkan peralatan.
mengukur panjang bidai yang digunakan.
masukkan pembalut pada sela-sela bawah.
ikat bidai dengan pembalut.
PEMBALUTAN
Pembalutan adalah suatu cara penyembuhan dengan
cara menutup luka untuk mencegah pendarahan dan rasa
sakit.
Fungsi pembalutan adalah mengurangi rasa sakit dan
mencegah terjadinya infeksi.
Macam-macam pembalutan :
1. Pembalutan cepat: Pembalutan yang digunakan
dengan cepat dan tepat.
2. Pembalutan gulung : Pembalutan dengan cara
menggulung kain untuk menutupi luka.
3. Pembalutan mitella: Pembalutan dengan
menggunakan mitella (kain segitiga).
4. Pembalutan gips: Menutup luka dengan cara di tutup
dengan semen putih.
5. Pembalutan perban/kain kasa.
6. Pembalutan pundai.
Macam-macam lipatan/slap :
1. Slap dua: Untuk membalut telapak tangan, kepala bagian
ubun-ubun, telapak kaki dan perut.
2. Slap empat: Untuk membalut siku, tangan dan kaki.
3. Slap delapan : Untuk membalut pelipis.
4. Slap enam belas: Untuk membalut ibu jari
ANATOMI & ILMU FAAL
Anatomi
-Ilmu yang mempelajari susunan tubuh
Dan bentuk tubuh
Fisiologi (Faal Tubuh)
-Ilmu yang mempelajari Faal (Fungsi )
Bagian dari alat atau jaringan tubuh
Posisi Anatomis
Yaitu : Berdiri tegak, kedua lengan disamping tubuh
telapak tangan menghadap kedepan.
Secara garis besar, tubuh manusia dibagi :
1. Kepala
2. Leher
3. Batang Tubuh ( Dada,Perut,Punggung & Panggul )
4. Anggota Gerak atas
5. Anggota Gerak bawah
Rongga Tubuh
1. Rongga Tengkorak
2. Rongga Tulang Belakang
3. Rongga Dada
4. Rongga Perut
5. Rongga Panggul
Perut ( Abdomen )
1. Kwadran kanan atas ( Organ hati, kandung empedu,
pankreas & usus )
2. Kwadran Kiri Atas ( Organ Lambung,Limpa & usus )
3. Kwadran kanan bawah ( terutama organ usus termasuk
usus buntu )
4. Kwadran kiri bawah ( terutama usus )
KEDARURATAN MEDIS
KEJANG
Merupakan kekakuan tubuh atau alat alat gerak akibat
kontraksi dan atau relaksi otot yang tidak terkontrol.
Penyebab :
a. Penyakit kronis tertentu
b. Epilepsi
c. Hipoglekimia ( kadar gula rendah )
d. Keracunan ( alkohol / obat )
e. Stroke
f. Demam ( umumnya balita )
g, Infeksi
h. Cedera kepala / tumor otak
i. Komplikasi kehamilan
Secara umum kejang akan terhenti dengan sendirinya
Dan sebagai penolong tidak banyak yang dilakukan
Yang terpenting adalah jaga pernafasan dan bahaya disekitar
AYAN ( EPILEPSI )
Kekakuan tubuh & anggota gerak untuk beberapa saat
yang disertai kejang dan diikuti hilangnya kesadaran.
Gejala & tanda :
1. Pandangan kosong
2. Teriakan tercekik
3. Jatuh tiba-tiba
4. Wajah & leher sianosis
5. Gerakan kejang otot
6. Tidak ada respon
7. Mulut berbuih
8. Bab & Bak secara spontan
9. Penderita sadar pada waktu yang tidak lama
Setelah kejang biasanya korban kelelahan dan tertidur
Pertolongan
• Lindungi Penderita dari Cidera lain
• Jangan menahan atau melawan kejang
• Lindungi lidah penderita dari tergigit
• Posisi miring stabil segera
• Bila serangan telah berlalu, istirahatkan penderita dengan nyaman
PINGSAN
terjadi karena peredaran darah yang keotak
berkurang.
Gejala & tanda :
1. Perasaan linglung
2. Pandangan berkunang-kunang
3. Lemas, keluar keringat dingin
4. Menguap
5. dapat menjadi tidak respon
6. Denyut nadi lambat
Pertolongan
• Bawa penderita ketempat yang aman
• Usahakan penderita menghirup udara segar
• Baringkan Penderita dengan tungkai ditinggikan
• Longgarkan pakaian / yang mengikat
• Periksa cidera lainnya
• Beri selimut
• Beri rangsangan wangi-wangian / posisi air way
• Bila pulih, usahakan istirahat beberapa menit
• Bila tidak pulih, maka : - Periksa Nafas dan Nadi
- Posisi Miring Stabil
- Bawa ke RS/Dokter
Diposting oleh PMR Victoria SMK N01 T.B.T di 00.16
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
▼ 2016 (1)
o ▼ November (1)
Materi PMR (WIRA)
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.