Anda di halaman 1dari 17

34

BAB 3
METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran


ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, yang pada dasarnya
mengunakan ilmiah Notoadmodjo (2010).
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa
diterapkan, dipergunakan sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab pertanyaan penelitian.
(Nursalam, 2009).
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu metode penelitian
untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih
tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan atau arah studi
cross sectional, yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi variabel
bebas dan variabel terikat dikumpulkan dalam waktu bersamaan yang bertujuan
untuk memberikan gambaran yang jelas tentang objek study penelitian
Notoatmodjo (2010).

3.2 Kerangka Kerja


Menurut Suyanto, kerangka kerja penelitian pada dasarnya menghubungkan
beberapa teori sehingga membentuk pola pikir atau kerangka pikir penelitian yang
akan dilakukan (Sitiatya, 2012). Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian,
mulai dari desain hingga analisis data (Hidayat, 2007).
Kerangka kerja merupakan bagan kerja kegiatan penelitian yang akan
dilakukan. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, teknik sampling penelitian,
teknis pengumpulan data, dan analisis data Hidayat (2011). Adapun kerangka
kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

34
35

Populasi
Keluarga yang memiliki bayi yang Berada di RT 01-03 / RW
XI Rindang Banua kelurahan Pahandut

Sampel
Sampel yang akan digunakan adalah keluarga yang memiliki
bayi 0-12 RT 01-03 / RW XI Rindang Banua kelurahan
Pahandut

Teknik Sampling
Nonprobality Sampling (Purposive Sampling)

Informed Consent
Purposive sampling
Variabel Independen Variabel Dependen
Pengetahuan Keluarga Peran Keluarga

Pengumpulan data Pengumpulan data


Kuesioner Kuesioner

Pengolahan Data Pengolahan Data


Editing, Coding, Editing, Coding,
Skoring, Tabulating Skoring, Tabulating

Analisis data
Dalam penelitian ini
menggunakanuji statistik
Spearman Rank

H1 diterima

Kesimpulan Penelitian

Bagan 3.1 Kerangka kerja Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Peran Keluarga
Terhadap Imunisai Dasar Pada Bayi Umur 0-12 Bulan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2019
36

3.3 Identifikasi Variabel


Variabel adalah perilaku atau karateristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto, dkk. 2000, dalam
buku Nursalam, 2011).
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau
yang bisa mempengaruhi variabel lain, variabel ini dikenal dengan nama variabel
bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain (Hidayat, 2009). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Tingkat Pengetahuan Keluarga.
3.3.2 Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena variabel bebas, variabel ini sering disebut sebagai variabel terikat atau
yang bisa dipengaruhi (Hidayat, 2009). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah Peran Keluarga.

3.4 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)
itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
oleh orang lain (Nursalam, 2011).
Definisi operasional adalah definisi variabel berdasarkan sesuatu yang
dilaksanakan dalam penelitian.Sehingga, variabel tersebut dapat diukur, diamati,
atau dihitung, kemudian timbul variasi. Menurut Nasution, definisi operasional
dari variabel sangat diperlukan, terutama untuk menentukan alat instrumen yang
akan digunakan dalam pengumpulan data (Putra, R.S 2012).
34

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Peran Keluarga Terhadap Imunisasi Pada Bayi
0-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut RT 01-03 RW XI Palangka Raya 2019
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Pengukuran
Variabel Independen: Pengetahuan adalah Tingkat pengetahuan Kuesioner Ordinal 1) Jawaban
Tingkat Pengetahuan segala sesuatu yang sebatas tahu dan memahami Benar = 1
Tentang Imunisasi diketahui keluarga meliputi: Salah = 0
Dasar tentang Imunisasi Dasar. 1) Pengertian Imunisasi 2) Penilaian
2) Jenis Imunisasi 𝑆𝑝
3) Cara pemberian 𝑁= x 100%
𝑆𝑚
Imunisasi
4) Faktor yang Keterangan:
mempengaruhi N : Nilai pengetahuan
Imunisasi Sp : Skor yang
5) Jadwal pemberian didapat
Imunisasi Sm : Skor tertinggi
6) Manfaat Imunisasi Maksimal
3) Kategori
Baik : 76-100%
Cukup : 56-75%
Kurang : ≤55%

37
35

Tabel 3.2 Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Peran Keluarga Terhadap Imunisasi Pada Bayi
0-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut RT 01-03 RW XI Palangka Raya 2019
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Pengukuran
Variabel Dependen: Peran adalah serangkaian 1) Peran Pendorong Kuesioner Ordinal 4) Jawaban
Peran Keluarga perilaku yang diharapkan 2) Peran Penyelaras Benar = 1
Tentang Imunisasi sesuai dengan posisi 3) Insiator-Kontributor Salah = 0
Dasar sosial yang diberikan. 4) Dominator 5) Penilaian
Yang dimaksud dengan 𝑆𝑝
posisi atau status adalah 𝑁= x 100%
𝑆𝑚
posisi individu dalam
masyarakat, misalnya Keterangan:
status sebagai istri/suami N : Nilai pengetahuan
atau anak. Sp : Skor yang
didapat
Sm : Skor tertinggi
Maksimal
6) Kategori
Baik : 76-100%
Cukup : 56-75%
Kurang : ≤55%

38
39
34

3.5 Populasi Sampel dan Sampling


3.5.1 Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2011).Populasi dalam penelitian ini
adalahKeluarga dan bayi yang Berada di RT 01-03 / RW XI Rindang Banua
kelurahan pahandut. Populasi target adalahBesar sampel yang akan digunakan
yang memenuhi kriteria inklusi. Populasi pada penelitian ini adalah Keluarga
yang memiliki bayi yang Berada di RT 01-03 / RW XI Rindang Banua kelurahan
Pahandut.
3.5.2 Sampel
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Sampel dalam penelitian ini
adalahBesar sampel yang akan digunakan yang memenuhi kriteria inklusi.
Berdasarkan kriterianya, sampel dibagi dalam kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel
digunakan (Nursalam, 2011) Sampel yang akan digunakan adalah keluarga yang
memiliki bayi 0-12 RT 01-03 / RW XI Rindang Banua kelurahan Pahandut
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel yang dibedakan menjadi 2
kriteria, yaitu.:
3.5.2.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013). Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah.
1) Kelurga yang bersedia menjadi responden yaitu Ayah, Ibu atau anggota
keluarga lainya yang dewasa di RT 01-03 / RW XI Rindang Banua Kelurahan
Pahandut Palangka Raya
2) Keluarga yang kooperatif
3) Keluarga yang memiliki bayi usia 0-12 bulan
4) Berada di tempat saat penelitian
40
35

3.5.2.2 Kriteria eksklusi


Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengelurakan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari penelitian (Nursalam, 2011).Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah.
1) Keluarga yang tidak bersedia menjadi responden yaitu Ayah, Ibu atau
anggota keluarga lainya yang dewasa di RW 01-03 /RW XI Rindang Banua
Kelurahan Pahandut Palangka Raya
2) Keluarga yang pernah mendapatkan informasi mengenai Imunisasi Dasar
3) Keluarga yang tidak mampu berkomunikasi dengan baik
4) Tidak berada di tempat saat penelitian
5) Keluarga yang memiliki balita
3.5.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2011).Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu NonProbability Samplingdengan jenis teknik sampling
yang digunakan yaitumenggunakan Purposive Sampling,pengambilan sampel
dengan cara ini merupakan suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih
sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau
masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2011). Teknik ini sebagian
dari anggota populasi menjadi sampel penelitian sehingga tehnik pengambilan
sampel ini didasarakan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri (Notoatmodjo,
2010).
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.6.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama penelitian berlangsung.Lokasi penelitian dilakukan pada keluarga yang
memiliki bayi umur 0-11 bulan di RT 01-03/ RW XI Rindang Banua Kelurahan
Pahandut.
41
36

3.6.3 Waktu Penelitian


Sebelum melakukan penelitian peneliti menentukan tempat penelitian
yaitu dengan melakukan survey pendahulan terlebih dahulu untuk mengetahui
apakah tempat tersebut bisa dijadikan tempat penelitian atau tidak setelah
dilakukan survey pendahuluan dan didapatkan data-data yang mendukung untuk
dilakukan penelitian dan peneliti memilih tempat tersebut sebagai tempat
penelitian yang di lakukan pada 12 bulanJ nui 2019 di RT 01-03/RW XI Rindang
Banua Kelurahan Pahandut Palangka Raya.

3.7 Pengumpulan Data, Analisa Data, dan Pengolahan Data


3.7.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2013).
Tahap pengumpulan data dimulai dari pengajuan judul proposal diterima,
peneliti mendapatkan surat izin survei pendahuluan untuk data awal penyusunan
proposal penelitian dari STIKes Eka Harap Palangka Raya kepada Dinas
Kesehatan Kota Palangka Raya. Setelah surat diterima, surat kembali di serahkan
ke Puskesmas Pahandut Palangka Raya untuk melakukan survey pandahuluan di
RT 01-03 / RW XI Rindang Banua. Proposal yang dibuat dan telah di acc maka
akan dilakukan ujian proposal, proposal dinyatakan lulus dan siap untuk
melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu penelitian. Setelah mulai penelitian,
peneliti menyeleksi responden dengan berpedoman pada kriteria inklusi yang
telah ditentukan. Kemudian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
selama pengumpulan data dan jika responden bersedia untuk diteliti maka
responden diminta untuk tanda tangan persetujuan dengan memberikan informed
consent. Setelah mendapatkan sampel, sebelum diberikan intervensi akan
diberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan peran keluarga
terhadap imunisasi dasar.
42
37

3.7.2.1 Jenis-jenis Analisis Univariat


1) Analisis Univariat
Analisis yang dilakukan untuk sati variabel atau per variabel. Bertujuan
untukmenjelaskan atau mendiskripsikan setiap variabel penelitian. Pada penelitian
ini menggunakan diagram Hubungan Tingkat Pengetahuan deengan Peran
Keluarga Terhadap imunisasi Dasar Pada Bayi 0-12 Bulandi RT 01-03/RW
XIRindang Banua Kelurahan Pahandut Palangka Raya dan berdasarkan umur
responden, pendidikan terakhir responden, jenis kelamin responden, pekerjaan
responden, dan berdasarkan pernah atau tidak mendapat informasi tentang
Imunisasi Dasar.
2) Analisis Bivariat
Untuk melihat suatu tingkat hubungan dengan melihat signifikasi yang
ditunjukan dengan nilai probabilitas dengan menggunakan tingkat kepercayaan,
maka nilai probabilitas yang dipakai adalah p=<0.05, pengolahan data meliputi
proseso editing data, pengkodean data, entry data dana analisa data.
Alat dan instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang akan diberikan kepada keluarga yang masuk dalam kriteria inklusi
yang telah ditentukan oleh peneliti.
3.7.3 Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
kuesioner.Kuesioner berisi beberapa pertanyaan tertutup yang langsung diajukan
kepada responden. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas 25 soal yang
terbagi atas 15 butir soal tentang konsep dasar Imunisasi dan 10 butir soal Peran
Keluarga. Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji validitas dan
reabilitas kepada responden lain yang memiliki karakter sama dengan karakter
populasi penelitian.
Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan
beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan
tidak buta huruf. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesiner
mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuesioner ini mengacu
pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang
43
38

akan dilakukan (Hidayat,2008). Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data


secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara
tertulis.Pertanyaan yang diajukan dapat juga dibedakan menjadi pertanyaan
terstruktur, peneliti hanya menjawab sesuai dengan pedoman yang sudah
ditetapkan dan tidak terstruktur yaitu, subjek menjawab secara bebas tentang
sejumlah pertanyaan yang diajukan secara terbuka oleh peneliti.Pertanyaan dapat
diajukan secara langsung kepada subjek atau disampaikan secara lisan oleh
peneliti dari pertanyaan yang sudah tertulis. Hal ini dilakukan khususnya kepada
subjek yang buta huruf, lanjut usia, dan subjek dengan kesulitan membaca yang
lain (Nursalam 2013). Pada soal Konsep Dasar Pengetahuan terdapat poin-poin
tentang pengertian, jenis, cara pemberiann, faktor yang mempengaruhi, jadwal
pemberian, dan manfaat imunisasi dasar, pada soal peran terdapat poin-poin
tentang peran pendorong, penyelaras, insiator-kontributor, dan dominator.
3.7.3.1 Uji Validitas dan Rehabilitas
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas
atau kesahan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
yang rendah (Budiman, & Agus Riyanto 2013: 22).Uji validitas dilakukan untuk
menguji validitas setiap pertanyaan angket.Teknik uji yang digunakan adalah
korelasi Pearson Product Moment.Jika pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan
tersebut tidak dapat digunakan.Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid kemudian
baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
melalui tahap-tahap sebagai berikut (Susilo, 2014).
2) Input data dalam format SPSS.
3) Klik analisa dan pilih scale kemudian klik → di reliability analysis.
4) Pindahkan seluruh item pernyataan pada → kotak item. Blok seluruh item
pernyataan pada kotak sebelah kiri dan pindahkan ke kotak di kanannya.
Kotak model ALPHA tetap saja.
5) Pada kotak Descriptives for → pilih kotak kecil scale if item deleted
kemudian → continue dan OK.
44
39

6) Out-put validitas dan reliabilitas


7) Pada kolom corrected item-total correction bandingkan dengan tabel r.
Apabila lebih besar dari nilai tabel r, maka item dinyatakan valid. Apabila
nilai corrected item-total correction ada yang lebih kecil dari nilai r tabel
maka item tidak valid dan sebaiknya dikeluarkan dari instrumen penelitian.
Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan pernyataan pada
item kuisioner.
Langkah-langkah mencari nilai r table dan t table dengan mempergunakan
SPSS (Susilo, 2014).
1) Nilai t table dicari dengan langkah: menentukan df (derajat bebas) = N
(jumlah item instrumen penelitian riset) – 2.
2) Buka SPSS → klik data view isikan nilai df dengan N – 2 lalu →
transform selanjutnya pilih compute variable.
3) Isikan pada kolom target variable t_0.05 padalevel signifikansi 95%.
Kemudian pada kotak Numeric expression, ketik rumus IDF.T (0,95,df) → OK.
4) Maka didapat nilai t tabel.
5) Selanjutnya untuk mencari r table, ulangi lagi dengan transform dan
compute variabel. Pada kotak target variable → ketik r_0.05 sedangkan pada
kotak numeric expression ketik rumus t_0,05/SQRT(df+t_0.05*2)
6) Luaran nilai r yang dipergunakan sebagai cut of point uji validitas pada
kuisioner.
Hasil uji akan dibandingkan antara harga r hitung dan r tabel dengan taraf
signifikan 0,05. Apabila hasil r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid
untuk digunakan penelitian. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan 15
responden yang dilakukan di Puskesmas Pahandut selama 5 hari . Uji validitas ini
menggunakan SPPS (Statistical Product and Service Solution) for window versi
20 dengan hasil r tabel 0,44 untuk kuisioner pengetahuan dan peran keluarga (jika
hasilnya < 0,44 maka dinyatakan tidak valid). Hasil uji validitas kuesioner
pengetahuan dari 20 point pernyataan pengetahuaan terdapat 16 butir pernyataan
yang memenuhi standar validitas reabilitas pada kuesioner atau yang valid yaitu
pernyataan nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,12,14,15,16,17,20 sementara yang tidak
memenuhi standar validitas reabilitas pada kuesioner atau yang tidak valid yaitu
45
40

pernyataan nomor 10,13,18,19. Sedangkan untuk kuesioner peran keluarga dari 10


point pernyataan terdapat 9 butir pernyataan yang memenuhi standar validitas,
yaitu pernyataan nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan yang tidak valid soal nomor 10.
1) Uji Rehabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran tersebut tetap konsisten atau sama bila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur
yang sama (Budiman, & Agus Riyanto 2013).
Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang terletak
di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap pertanyaan
dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta maka pertanyaan tersebut
reliabel (Budiman, 2013). Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel luaran
reliability statistics pada nilai Alpha Cronbach’s (Susilo, 2014). Dari penelitian
ini didapat nilai alpha untuk quisioner pengetahuan yaitu 0,751 yang
menunjukkan tingkat reliabilitas dikatakan reliabel. Sedangkan untuk peran
keluarga nilai alpha 0,758 yang menunjukkan tingkat reliabilitas dikatakan
reliable.
Menurut Budi (2006), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach
diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala alpha tersebut
dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam tabel berikut.
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Cronbach atau α
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Kurang reliabel
> 0,20 – 0,40 Agak reliabel
> 0,40 – 0,60 Reliabel
> 0,60 – 0,80 Cukup reliabel
> 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
-
46
41

3.7.4 Pengolahan Data


Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan
mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh
dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian
hipotesis. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, di antaranya (Hidayat, 2009). Pengolahan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer dengan bantuan SPSS
(Statistic Product and Service Solution) for windows version 20.
3.7.3.1 Editing (penyuntingan)
Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah
dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data telah masuk tidak
memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editing adalah untuk
mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan
lapangan. Pada kesempatan ini, kesalahan data dapat diperbaiki dan kekuangan
data dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan cara
penyisipan data. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses editing, antara lain,
Syofian (2014):
1) Penetapan sampel
Penetapan sampel sudah memenuhi kaidah-kaidah pengambilan sampel atau
belum. Kegiatan berupa penetapan kategori sampel, jenis sampel yang
digunakan dan penentuan jumlah sampel.
2) Kejelasan data
Kegiatan pada tahap ini adalah mengecek apakah data yang telah masuk dapat
dibaca dengan jelas, jika terdapat tulisan tangan atau singkatan yang kurang
jelas perlu dilakukan verivikasi kepada pengumpul data.
3) Kelengkapan isian
Tahap ini dilakukan pengecekan apakah isian responden ada yang kosong atau
tidak, bila kosong ada dua kemungkinan pertama memang tidak ada jawaban
atau kemungkinan kedua responden menolak menjawab.
47
42

4) Keserasian jawaban
Tahap ini dilakukan pengecekan keserasian jawaban, ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya jawaban responden yang bertentangan, hal ini
menunjukan jawaban yang tidak konsisten perlu dilakukan verifikasi.
3.7.3.2 Coding (pengkodean)
Setelah data di edit dan di sunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau
Coding yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka
atau bilangan (Notoatmodjo. 2010).
1) Nama (inisial)
2) Jenis Kelamin
Kode : 1 = Laki-laki
2 = Perempuan
3) Umur : Keluarga (ayah, Ibu)
Kode : 1 = Usia 25-35 Tahun
2 = Usia 36-45 Tahun
3 = Usia 46-55 Tahun
4 = Usia 56-65 Tahun
5 = Usia >65 Tahun
4) Pendidikan terakhir : Keluarga(Ayah, Ibu)
Kode: 1 = Tidak Sekolah
2 = SD
3 = SMP sederajat
4 = SMA sederajat
5 = Diploma/Sarjana
5) Pekerjaan keluarga (Ayah, Ibu)
Kode: 1 = Tidak Bekerja
2 = PNS/TNI/POLRI
3 = Swasta/Wiraswasta
4 = Pensiun
6) Usia Bayi
Kode: 1 = 0-12 Bulan
2 = Lebih dari 12 bulan
48
43

7) Pernah mendapatkan informasi Imunisasi Dasar


Kode: 1 = Pernah
2 = Tidak pernah
8) Tingkat Pengetahuan
Kode: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
9) Sikap
Kode: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
3.7.3.3 Memasukan Data Entry atau Processing
Memasukan data entry atau processing yakni jawaban-jawaban dari masing-
masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam
program atau software komputer (Notoatmodjo,2010).
3.7.3.3 Tabulating (tabulasi)
Yang dimaksud dengan kegiatan tabulasi data yakni menyusun dan
mengorganisir data sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan mudah untuk
dilakukan penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
Dalam pelaksanaan tabulasi data ini dilakukan dengan cara:
1) Manual
Dilakukan dengan metode Tally, yaitu menghitung jumlah variabel dengan
cara membuat coretan berupa garis-garis tegak sebanyak empat buah dan garis
miring yang mencoret keempat garis tegak tersebut, sehingga kelompok garis
tersebut berjumlah lima (seperti layaknya kita menghitung poin pada pertandingan
Bolavoley). Cara ini dikenal juga dengan Cross five, sehingga akan mudah untuk
menghitung, karena angka dikelompokkan dengan jumlah lima. Cara seperti ini
efektif jika jumlah data tidak terlalu banyak menurut Imron (2010).
2) Komputer (Elektronis)
Perangat yang digunakan dalam kegiatan pengolahan data, yakni meliputi:
(1) Persiapan hard ware, yakni perangka keras berupa computer unit;
44

(2) Penyediaan soft ware, yakni sebuah program pengolahan data yang sesuai
dengan kebutuhan;
(3) Brainware, yakni menyiapkan tenaga analisis, programmer dan operator yang
49
dapat diandalkan Imron menurut (2010).

3.7.3.4 Skoring
Skoring adalah menentukan skor/nilai untuk setiap item pertanyaan, temukan
nilai terendah dan tertinggi, tetapkan jumlah kuisoner dan bobot masing-masing
kuisoner. Beberapa hal yang di skor dalam penelitian ini antara lain:
1) Nilai bobot kuesioner pengetahuan:
Pemberian skor dengan menggunakan skala ordinal, dimana jika responden
menjawab benar nilai 1 dan apabila menjawab salah nilai 0 . Setelah jawaban
terkumpul, kemudian dianalisis dan dipersentase dengan rumus:
SP
N 100%
SM
Keterangan:
N : Nilai Pengetahuan
Sp : Skor yang didapat
Sm : Skor tertinggi maksimum
Nilai kategori Tingkat Pengetahuan:
Kategori penilain pengetahuan dan kriteria penilain sebagai berikut:
Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilanya 75-100%
Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-75%
Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya ≤ 55%.
3.7.3.5 Uji Statistik
Uji stasistik adalah digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya
hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal, uji statistik yang digunakan
adalah Spearman Rank.
Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer,
dilkukan uji statistik dengan metode Spearman Rank (Rho) dengan menggunakan
tingkat kemaknaan 5% atau nilai alpha 0,05 dimana kriteria pengujian adalah
sebagai berikut :
45

1) Bila p Value ≤ alpha (0,05%) maka hubungan tersebut secara statistik ada
hubungan yang bermakna.
2) Bila p Value > alpha (0,05%) maka hubungan tersebut secara statistik tidak
mempunyai hubungan yang bermakna. 50
3) Menurut Hidayat (2009), uji Spearman Rankdigunakan untuk mengukur
tingkat atau eratnya hubungan dua variabel yang berskala ordinal.
3.8 Etika Penulisan
3.8.1Informed Consent (Lembar persetujuan untuk menjadi responden)
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.Informed consent
berupa lembar persetujuan untuk menjadi respondens. Pemberian informed
consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek
bersedia, maka mereka harus mendatangani lembar persetujuan dan jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut
(Hidayat, 2009).
3.8.2Anonimity (Tanpa nama)
Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data. Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data tersebut (Hidayat, 2009).
3.8.3Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil
penelitian (Hidayat, 2009).

Anda mungkin juga menyukai