A. Pengertian
Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi tahir hidup seblum usia kehamilan minggu
ke-37 (dihi tung dari hari pertama haid terakhir). The America Academy Of
Bayi prematur atau bayi pre-term adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu
tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi lahir dengan berat badan
umur kehamilan.
B. Patofisiologi
respons menggigil bayi tidak ada atau kurang, sehingga tidak dapat menambah
aktivitas. Sumber utama kalori bila ada stres dingin atau suhu lingkungan rendah
cadangan lemak cokelat untuk menghasilkan kalori yang kemudian dibawa oleh darah
meningkatkan kebutuhan kalori dan oksigen. Bila oksigen yang tersedia tidak dapat
memenuhi kebutuhan, tekanan oksigen berkurang (hipoksia) dan keadaan ini akan
menjadi lebih buruk karena volume paru menurun akibat berkurangnya oksigen darah
dan kelainan paru (paru yang imatur). Keadaan ini dapat sedikit tertolong oleh
haemoglobin cetak (HbF) yang dapat mengikat oksigen lebih banyak sehingga bayi
dapat bertahan lebih lama pada kondisi tekanan oksigen yang kurang.
Stres dingin akan direspons oleh bayi dengan melepas norepinefrin yang
laktat, kondisi ini bersamaan dengan metabolisme lemak cokelat yang menghasilkan
terjadi terutama bila cadangan glikogen saat lahir sedikit, sesudah kelahiran
Termoregulasi. Bayi prematur umumnya relatif kurang mampu untuk bertahan hidup
karena struktur anatomi atau fisiologi yang imatur dan fungsi biokimianya belum
bekerja seperti bayi yang lebih tua. Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap
kesanggupan bayi untuk mengatur dan mempertahankan suhu badannya dalam batas
normal. Bayi risiko tinggi lain juga dapat mengalami kesulitan yang sama karena
hambatan atau gangguan pada anatomi, fisiologi, dan fungsi biokimia berhubungan
dengan adanya kelainan atau penyakit yang diderita. Bayi prematur dan imatur tidak
dapat mempertahankan suhu tubuh datam batas normal, karena pusat pengatur suhu
pada otak yang belum matur, kurangnya cadangan glikogen dan lemak cokelat sebagai
sumber kalori. Tidak ada atau kurangnya lemak subkutan dan permukaan tubuh yang
relatif lebih luas akan menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih banyak.
Respons menggigil pada bayi kurang atau tidak ada, sehingga bayi tidak dapat
meningkatkan panas tubuh melalui aktivitas. Selain itu kontrol refleks kapiler kulit
1. Faktor Ibu
Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Faktor Janin
Kehamilan ganda
Hidramnion
Cacat bawaan
Insufisiesi plasenta
3. Faktor plasenta
Plasenta previa
Solusio plasenta
4. Tidak diketahui
D. Tanda Dan Gejala
Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum
lemah.
E. Komplikasi
syok
Displasin bronco pulmaner (BPD)dan Retinopati prematuritas (ROP)
Akibat terapi oksigen, seperti perporasi dan inflamasi nasal, trakea, dan
Faring.
Necrotizing Enterocolitas(NEC)
F. Penatalaksanaan Medis
Mengingat belum sempurnanya kerja alat - alat tubuh yang perlu untuk
Pengaturan suhu.
Bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermia bila berada di
bayi yang relative lebih luas bila dibandingkan dengan berat badan, kurangnya
jaringan lemak di bawah kulit dan kekurangan lemak coklat (brown flat).
untuk bayi dan dalam keadaan istirahat konsumsi okigen paling sedikit,
sehingga suhu tubuh bayi tetap normal. Bila bayi di rawat di dalam inkubator
maka suhu untuk bayi dengan berat badan kurang dari 2 kg adalah 35°C dan
untuk bayi dengan berat badan 2 -2,5 kg adalah 34°C agar ia dapat
antara 50%- 60%. Kelembapan yang lebih tinggi diperlukan pada bayi dengan
perminggu untuk bayi dengan berat badan 2 kg dan secara berangsur - angsur
ia dapat di letakkan di dalam tempat tidur bayi dengan suhu lingkungan 27°C
- 29°C.
Pemberian ASI pada bayi premature.
Air susu ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh ibu
pada bayinya, juga untuk bayi premature. Komposisi ASI yang dihasilkan ibu
oleh ibu yang melahirkan cukup bulan dan perbedaan ini berlangsung selama
kurang lebih 4 minggu. Jadi apabila bayi lahir sangat premature sering kali
terjadi kegagalan menyusui pada ibu yang melahirkan premature. Hal ini
disebabkan oleh karena ibu stres, ada perasaan bersalah, kurang percaya diri,
tidak tahu memerah ASI. pada bayi prematur refleks hisap dan menelan belum
ada atau kurang, energi untuk menghisap kurang, volume gaster kurang, sering
terjadi refluks, peristaltik lambat. Agar ibu yang melahirkan prematur dapat
berhasil memberikan Asi perlu dukungan dari keluarga dan petugas, diajarkan
cara memerah ASI dan menyimpan ASI perah dan cara memberikan ASI perah
o Bayi prematur dengan berat lahir <1800 gram (<34 minggu gestasi)
o Bayi prematur dengan berat lahir 1500 - 1800 gram (32 - 34 minggu),
refleks hisap belum baik, tetapi refleks menelan sudah ada, diberikan
dengan berat lahir 1250- 1500 gram (30 - 31 minggu),refleks hisap dan
menelan belum ada, perlu diberikan ASI perah melalui pipa orogastrik
12x sehari.
Mencegah infeksi
Bayi prematur mudah sekali terserang infeksi. Ini disebabkan oleh karena daya
antibodi dan dayafagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik oleh
karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan yang dimulai pada masa
neonatus. Infeksi yang sering terjadi adalah infeksi silang melalui para dokter,
yang tidak terkena infeksi. Mencuci tangan setiap kali sebelum dan
disediakan.
Minum cukup.
Selama dirawat, pihak rumah sakit harus memastikan bayi mengkonsumsi susu
Memberikan sentuhan
Ibu sangat disarankan untuk terus memberikan sentuhan pada bayinya. Bayi
menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih cepat daripada jika si bayi
jarang disentuh.
Membantu beradaptasi
Bila memang tidak ada komplikasi, perawatan di RS bertujuan membantu bayi
Perawatan dirumah.
Minum susu
kuasa tuhan,ibu - ibu hamil yang melahirkan bayi prematur dengan sendirinya
akan memproduksi ASI yang proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan ibu
memberikan ASI eksklusi, karena zat gizi yang terkandung didalamnya belum
ada yang menandinginya dan ASI dapat mempercepat pertumbuhan berat anak.
Salah satu masalah yang dihadapi bayi prematur adalah suhu tubuh yang belum
stabil. Oleh karena itu, orang tua harus mengusahakan supaya lingkungan
sekitarnya tidak memicu kenaikan atau penurunan suhu tubuh bayi. Bisa
dilakukan dengan menempati kamar yang tidak terlalu panas ataupun dingin.
Bayi prematur lebih rentan terserang penyakit dan infeksi. Karenanya orang
tua harus berhati -hati menjaga keadaan si kecil supaya tetap bersih sekaligus
BAB dan BAK bayi prematur masih terhitung wajar kalau setelah disusui lalu
dikeluarkan dalam bentuk pipis atau pup. Menjadi tidak wajar apabila tanpa
diberi susu pun bayi terus BAB dan BAK. Untuk kasus seperti ini tak ada jalan
G. Pemeriksaan Diagnostik
24.000 /mm3 hari pertama setelah lahir (menurun jika terjadi sepsis) .
Bilirubin total : 6 mg/dL pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dL 1 – 2 hari, dan
12 mg / dL pada hari ke - 3 – 5.
Masalah yang berkaitan dengan ibu. Penyakit seperti hipertensi, toksemia, plasenta
diabetes mellitus. Status sosial ekonomi yang rendah, dan tiadanya perawatan sebelum
kelahiran ( prenatal care) Riwayat kelahiran prematur atau aborsi, penggunaan obat
obatan, alkohol, rokok, dan kafein. Riwayat ibu umur di bawah 16 tahun atau diatas
35 tahun dan latar belakang pendidikan rendah kehamilan kembar status sosial
konsultasi genetik yang pernah dilakukan kelahiran prematur sebelumnya dan jarak
kehamilan yang berdekatan ; infeksi seperti TORCH atau penyakit hubungan seksual
lain keadaan seperti toksemia, abrupsio plasentae, plasenta previa, dan prolapsus tali
pusat konsumsi kafein, rokok, alkohol dan obat-obatan golongan darah, faktor Rh.
Bayi pada saat kelahiran. Umur kehamilan biasanya antara 24 sampai 37 minggu,
rendahnya berat badan pada saat kelahiran,SGA, atau terlalu besar dibanding umur
kehamilan berat biasanya kurang dari 2500 gram kurus, Iapisan Iemak subkutan
sedikit atau tidak ada kepala relatif lebih besar dibanding badan, 3 cm Iebih besar
dibanding lebar dada kelainan fisik yang mungkin terlihat nilai Apgar pada 1 sampai
Kardiovaskular. Denyut jantung rata-rata 120 sampai 160 per menit pada bagian
apikal dengan ritme yang teratur ; pada saat kelahiran, kebisingan jantung terdengar
pada seperempat bagian interkostal, yang menunjukkan aliran darah dari kanan ke
dalam waktu 1 2 jam refleks menelan dan mengisap yang lemah ada atau tidak ada
Integumen. Kulit yang berwarna merah muda atau merah, kuning-kuningan, sianosis,
atau campuran bermacam warna sedikit vernik kaseosa, dengan rambut Ianugo di
sekujur tubuh kurus,kulit tampak transparan, halus dan mengilap edema yang
menyeluruh atau di bagian tertentu yang terjadi pada saat kelahiran. kuku pendek
belum melewati ujung jari, rambut jarang atau mungkin tidak ada sama sekali ; petekie
atau ekimosis.
dan lunak; tulang tengkorak dan tulang rusuk lunak; gerakan lemah dan tidak aktif
atau letargik.
Neurologis. Refleks dan gerakan pada tes neurologis tampak tidak resisten, gerak
refleks hanya berkembang sebagian menelan,mengisap, dan batuk sangat lemah atau
tidak efektif tidak ada atau menurunnya tanda neurologis mata mungkin tertutup atau
mengatup apabila umur kehamilan belum mencapai 25 sampai 26 minggu suhu tubuh
tidak stabil, biasanya hipotermia gemetar, kejang, dan mata berputar-putar, biasanya
neurologis.
Paru. Jumlah pernapasan rata-rata antara 40-60 per menit diselingi dengan periode
apnea pernapasan yang tidak teratur, dengan flaring nasal (nasal melebar), dengkuran,
Reproduksi. Bayi perempuan klitoris yang menonjol dengan labium mayora yang
belum berkembang bayi laki-laki: skrotum yang belum berkembang sempurna dengan
atau tidak)
napas.
berikut ini:
Bradikardia
Distensi abdomen
prematur
Hasil hitung sel darah, kultur darah, sinar-X dada, dan kajian
lima menit
sedikit diangkat
kurang (2 mcg/mL).
Intervensi:
Ukur suhu rektal bayi terlebih dahulu, baru kemudian suhu aksila
diperlukan
Tempatkan kotrol temperatur (servo-control) di atas abdomen. Atur
dingin.
berhubungan dengan simpanan glikogen, zat besi, dan kalsium yang tidak
Tujuan: Meningkatkan dan menjaga asupan kalori dan stastus gizi bayi
Intervensi:
Awasi dan hitung kebutuhan kalori bayi Mulai pemberian ASI atau
susu dengan botol 2-6 jam setelah kelahiran, mulai dengan 3-5 mL
Intervensi:
200 mL/kg
Pantau dan catat asupan dan pengeluaran cairan bayi setiap jam.
Jaga suhu lingkungan netral, berikan bayi pakaian yang tepat untuk
penurunan denyut nadi perifer, kaki dan tangan yang dingin, dan
Intervensi:
Amati: tanda respons neurologis yang kurang; respons baik atau apatis;
respons yang tidak tepat pada hidung, kontak mata atau pemberian
mcmungkinkan.
pukul bayi dengan perlahan dari kepala sampai jari kaki serta seluruh
bagian tubuh; pegang dan belai bayi dengan lembut; beri sebuah dot
agar bayi dapat mengisap dengan puas; sentuh bayi dengan benda yang
ubah posisi bayi setiap jam jika perlu; gendong bayi dengan selendang,
jika memungkinkan.
atau susu formula yang cocok. Berikan saat istirahat dan tidur yan
Tujuan: Orang tua dan keluarga mengetahui tentang penyakit bayi dan
perawatan selanjutnya.
Intervensi:
lanjut.
perawatan bayi.
kurang kekebalan tubuh dan kemungkinan infeksi silang dari ibu atau staf
perawatan.
lntervensi:
Kaji adanya fluktuasi suhu tubuh, letargi, apnea, malas minum, gelisah
dan ikterus.
Kaji riwayat ibu, kondisi bayi selama kehamilan, dan epidemi infeksi
di ruang perawatan
imunoglobulin
dan sesudah memegang bayi; isolasi bayi bila perlu; lakukan prosedur
tindakan secara steril; cegah kontak dengan orang tua yang menderita