Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI FIRE PROTECTION SYSTEM DI TANGKI AREA

CRUDE OIL TERMINAL (COT) LAWE-LAWE PT


PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN

Hardiyono1, Sugeng Priambodo2


1
Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Balikpapan
2
Mahasiswa Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas
Balikpapan
Kampus: Jl. Pupuk Raya, Balikpapan 76114

INTISARI

Penelitian irinimembahas mengenai fire protection system yang terpasang di


tangki area Crude Oil Terminal (COT) Lawe-Lawedengan diameter diatas 90
meter dan mempunyai atap floating. Dari hasil penelitian yang dilakukan serta
merujuk pada standard dan panduan yang berlaku bahwa fire protection system
yang terpasang di tangki tersebut termasuk sarana & prasarana penunjang lainnya
perlu di Upgrade atau disesuaikan dengan kebutuhan apabila terjadi kebakaran
full surface fire di tangki 101-T.1B.Hal ini juga sesuai dengan keinginan dari
Pertamina Pusat untuk merubah strategy penanggulangan dari Defensive Strategy
menjadi Offensive Strategy.
Kebutuhan yang diperlukan dalam penanggulangan kebakaran tangki tersebut
yang dia dapat dari hasil evaluasi dan perhitungan dalam penelian ini diantaranya
adalah :kebutuhan media penanggulangan air dan foam concentrate, kebutuhan
foam monitor dan pompa pemadam, termasuk sumber air untuk pemadaman
selama 6 jam.

1. Pendahuluan
Kebakaran merupakan bencana yang pengolahan minyak mentah (crude oil)
sering terjadi dan banyak menjadi bahan bakar minyak (BBM)
menimbulkan kerugian yang besar, dan non bahan bakar minyak (Non
baik korban jiwa atau cedera serta BBM). Biasanya industri seperti ini
kerugian material. memiliki tangki-tangki timbun yang
Salah satu industri yang beresiko mempunyai fungsi sebagai tempat
tinggi terjadinya kebakaran, peledakan untuk menampung minyak, baik
dan bocoran bahan berbahaya dan minyak mentah (Crude Oil) maupun
beracun, pencemaran lingkungan dan minyak jadi (minyak hasil produksi).
kegagalan produksi adalah Industri Jumlah dan kapasitas tangki yang ada
pengolahan minyak yang merupakan umumnya didasarkan kepada
suatu industri yang bergerak di bidang distribusi, jenis transportasi suplai,

1
2

transportasi distribusi, jumlah berdasarkan standard NFPA 30


konsumsi minyak dan faktor-faktor disekeliling tangki atau sekumpulan
lain yang dapat mempengaruhi. tangki harus dibangun tanggul
Bentuk konstruksi tangki yang (dike/bund wall) dengan ketinggian
terdapat di industri perminyakan dike 1 - 1,8 meter, tebal dike > 0,6
dipengaruhi oleh jenis produk yang meter dengan kapasitas minimum ¾
disimpan dan tekanan operasional isi tangki. jarak minimal dinding
dalam tangki tersebut. Secara umum tangki bagian dalam tanggul dengan
tangki dibuat berbentuk silinder tegak dinding tangki minimal 5 ft (1,5
dengan dasar rata, bentuk silinder meter). Dike harus dilengkapi dengan
horizontal dan bentuk bola sebuah gate valve atau lebih yang
(Spherical). tertutup pada keadaan normal. setelah
Tangki-tangki bertekanan atmosferis hujan selesai, gate valve dibuka untuk
atau sedikit diatas atmosferis rancang mengeluarkan air hujan dan kemudian
bangunnya berdasarkan Standard Shell ditutup kembali. Gate valve harus
& Royal Dutch Tank Standard, British dipasang diluar dike.Jika pada suatu
Standard (BS) dan American dike terdapat 2 atau lebih tangki, maka
Petroleum Institute (API). tangki harus dilengkapi dengan
Sedangkan untuk tangki-tangki yang intermediate dike untuk mengurangi
bertekanan, rancang bangunnya bahaya karena tumpahan suatu tangki
menggunakan Standard ASME (The terhadap tangki lainnya. tinggi
American Society of Mechanical intermediate dike > 0,45 m.
Engineer). Katup Pelepas (Pressure
Didalam rancang bangun tangki Vacuum/Venting Valves), yang
timbun perlu memperhatikan beberapa berguna untuk mencegah bahaya
faktor disamping teknis dan ekonomis kerusakan pada dinding tangki
yang berkaitan dengan : Safety, (buckling of shell walls or total
Kemudahan dalam operasi dan collapse) karena tekanan lebih pada
perawatan, Pengembangan dimasa saat loading (isi tangki) atau vacuum
mendatang pada saat unloading (tarik isi tangki)
Untuk menunjang kelancaran operasi menurut API 2000 PV valves
penimbunan, memperkecil kehilangan direkomendasikan untuk digunakan
(loses) produk yang disimpan, pada tangki yang berisi cairan dengan
menghindarkan terhadap bahaya FP < 37.8OC dan T Cairan > FP nya.
kebakaran dan untuk mempermudah Karena pada umumnya instalasi tangki
perawatan maka pada tangki timbun berada didaerah terbuka, yang
dilengkapi dengan berbagai fasilitas tentunya rawan terhadap sambaran
penunjang dengan jumlah dan dimensi petir, maka tangki harus dilengkapi
tertentu. dengan penangkal petir yang
Beberapa kelengkapan pengaman memenuhi syarat tahanan maksimal 7
untuk melindungi dari bahaya-bahaya ohm.
yang umum ditemui di tangki timbun Pada saat pengisian tangki dengan
adalah sebagai berikut : pemompaan, maka aliran minyak
Tanggul Pengaman (Dike/Bund Wall), didalam pipa/tangki akan
yang berguna untuk mencegah bahaya menimbulkan listrik statis, yang mana
akibat tangki pecah/ bocor, maka muatan listrik statis akibat
3

pemompaan tersebut akan terbawa dan dengan cara pengisian tangki dibagian
terkumpul dipermukaan minyak. bagi dinding paling bawah, Mengurangi
minyak yang konduktivitas listriknya kandungan air, memberikan
kecil untuk membebaskan muatan ini, kesempatan pembebasan muatan
perlu waktu yang lama bahkan kadang sebelum operator bekerja diatas tangki
“meloncat” dari dinding/atap Bahwa hampir semua fire protection
kepermukaan. loncatan listrik ini system yang terpasang di tangki
cukup berbahaya.Agar resiko listrik seluruh refinery di Indonesia adalah
statis dapat dikurangi, maka dilakukan sama atau typical termasuk di tangki
usaha sebagai berikut : area Crude OilTerminal(COT) Lawe-
Mengurangi kecepatan aliran. Karena Lawe PT Pertamina (Persero) Refinery
dampak besar pada konstanta Unit V Balikpapan.
dielektrik, kecepatan yang Dan berubahnya strategy pemadaman
direkomendasikan untuk cairan dari Defensive Strategy menjadi
hidrokarbon yang mengandung air Offensive Strategy sebagai instruksi
harus dibatasi sampai 1 m/s. waktu dari Pertamina Pusat.
relaksasi statis, mencegah percikan

2. 2. Tinjauan Pustaka
2.2.1. Tangki Penyimpanan

Tangki penyimpanan adalah tangki tangki didesain dan dibangun


yang berfungsi menyimpan cairan sesuai dengan spesifikasi
organik,cairan non organik, API650.Tangki penyimpanan ini
danuap.Tangki penyimpanan memiliki ukuran yang berbeda–
banyak terdapat pada industri. beda mulai dari diameter 2 meter
Industri yang memiliki tangki hingga 60 meter atau lebih.Menurut
penyimpanan adalah industri IFSTA Essentials of Fire Fighting,
pengolahan minyak, petrokimia, 5th Edition, ada 13 macam jenis
dan industri lainnya yang tangki penyimpanan.
menggunakan atau memproduksi Peralatan yang terpasang tetap pada
cairan dan u ap. Sebagian besar tangki timbun, cone roof tank :

Gambar 2.1. Tangki & Accessories


Sumber : Arsip Lawe-Lawe, 2005

Keterangan :
2

Water Drenching System (Fire Protection System).10. Roof Man Hole.

1. PV Valve + Flame Arester (Safety Device) 11. Hand Rail (Safety Device)

2. Slot Dipping Device (lubang ukur). 12. Grounding Safety Device


3. Foam Chamber System (Fire Protection System). 13. Bundwall (Dike) (Fire Protection System).
14. Tangga.
4. Drainage System (Safety Device). 15. Parit.
5. Man Hole (Shell Plate Man Hole). 16. Drain Pot.
6. Outlet. 17. Level Gauge (Safety Device).
7. Inlet.
8. Splash Plate.

2.2.2. Konsep Terjadinya Kebakaran di Tangki


Hasil penelitian yang dilakukan oleh didalam tangki hingga mencapai
LASTFIRE (source, BP Process temperature penyalaan sendiri.
Safety Series “Liquid Hydrocarbon e. Holes in roof, adalah kebakaran
Storage Tank Fires : Prevention and tangki yang disebabkan oleh adanya
Response”), bahwa kejadian awal lubang diatap tangki, sehingga uap
yang paling umum menyebabkan hydrocarbon terakumulasi di tempat
kebakaran besar tangki adalah tersebut.
sebagai berikut : f. Overfilling, adalah kebakaran tangki
For fixed/cone roof tanks : yang disebabkan oleh kelebihan
a. Unexpected flammable/explosive pengisian di tangki karena tidak
mixture in the tank, adalah kebakaran berfungsinya alarm pengisian
tangki yang disebabkan oleh adanya ataupun karena human error.
campuran gas mudah g. Leakage from tank bottom or shell,
terbakar/eksplosif yang tidak adalah kebakaran tangki yang
dikehendaki yang terjadi didalam disebabkan oleh adanya bocoran di
tangki. dasar tangki atau pada dinding
b. Flammable/explosive mixture in tangki.
normal operation, adalah kebakaran h. Leakage/spillage in bund during
tangki yang disebabkan oleh adanya preparation for maintenance, adalah
campuran gas mudah kebakaran tangki yang disebabkan
terbakar/eksplosif di dalam tangki oleh adanya ceceran minyak yang
pada saat normal operasi. ada di bundwall/dike pada saat ada
c. Overpressure,adalah kebakaran pekerjaan perbaikan.
tangki yang disebabkan oleh adanya i. External event (terrorism,
tekanan berlebihan didalam tangki earthquake, flare, escalation from
dikarenakan peralatan safety yang another tank.), adalah kebakaran
terpasang tidak bekerja normal. tangki yang disebabkan oleh
d. High temperatures/autoignition, terorisme atau gempa bumi/bencana
adalah kebakaran tangki yang alam atau kebakaran dari tangki yang
disebabkan oleh adanya peningkatan lain.
temperature minyak yang ada For floating roof tanks :
2

a. Failure of pontoon or double deck terorisme atau gempa bumi/bencana


roof, adalah kebakaran tangki yang alam atau kebakaran dari tangki yang
disebabkan oleh kegagalan operasi lain.
pada pontoon atap apung dari tangki. 2.2.3. Konsep Pengamanan/Proteksi
b. Accumulation of liquid on the roof, Kebakaran Tangki
adalah kebakaran tangki yang Keselamatan manusia dan
disebabkan oleh terakumulasinya perlindungan asset merupakan alasan
hydrocarbon di atas atap apung dari utama mengapa pada suatu pabrik
tangki. atau bangunan dilengkapi dengan
c. Tank overfilled, adalah kebakaran sarana pemadam kebakaran.
tangki yang disebabkan oleh Dalam merencanakan system
kelebihan pengisian di tangki karena pengamanan/proteksi kebakaran
tidak berfungsinya alarm pengisian dapat dikategorikan dalam 2 jenis
ataupun karena human error system, sebagai berikut :
d. Ignition by lightning of flammable A. Sistem pengamanan/proteksi
vapour in rim seal area, adalah kebakaran pasif (Passive Fire
kebakaran tangki yang disebabkan Protection System)
oleh uap hydrocarbon yang ada di Sistem Pengamanan/Proteksi
rim seal dari atap apung tangki Kebakaran Pasif (Passive Fire
e. Leakage from tank bottom or shell, Protection) adalah Sistem
adalah kebakaran tangki yang perlindungan terhadap fasilitas atau
disebabkan oleh adanya bocoran di peralatan untuk menahan pengaruh
dasar tangki atau pada dinding panas kebakaran, dipasang secara
tangki. permanen dan dalam
f. Leakage from side entry mixers, pengoperasiannya tidak memerlukan
adalah kebakaran tangki yang penggerak baik secara manual
disebabkan oleh bocoran pada alat maupun otomatis.
pengaduk yang ada di tangki. Tujuan system pengamanan/proteksi
g. Backflow of liquid onto the roof from kebakaran pasif, adalah :
the emergency drain on pontoon a) Memperkecil dampak negatif operasi
roofs, adalah kebakaran tangki yang terhadap fasilitas yang berdekatan
disebabkan oleh adanya aliran balik dan komunitas.
dari hydrocarbon kea tap tangki b) Memperkecil dampak negatif daerah
sebagai akibat tidak operasi terhadap daerah non operasi.
berfungsinya/kegagalan operasi dari c) Memperkecil potensi penyebaran
emergency drain. api/kebakaran antara unit atau
j. Leakage/spillage in bund during peralatan.
preparation for maintenance, adalah d) Menyediakan akses/jalan untuk
kebakaran tangki yang disebabkan pemeliharaan dan pemadaman
oleh adanya ceceran minyak yang kebakaran.
ada di bundwall/dike pada saat ada e) Mengurangi potensi kebakaran
pekerjaan perbaikan. dengan pemisahan unit/peralatan.
k. External event (terrorism, Lingkup Sistem Pengamanan
earthquake, flare, escalation from Kebakaran Pasif :.
another tank), adalah kebakaran
tangki yang disebabkan oleh
3

1. Pemilihan lahan 4. Jalan masuk (access) menurut IP


Kriteria Pemilihan Lahan : Code Part 3, 1981
Topografi, Faktor Lingkungan, a) Untuk 2 baris tangki agar tersedia
Peruntukan lahan yang sudah ada, jalan masuk fire truck pada kegiatan
infrastruktur, property disekitar penanggulangan kebakaran (fire
lokasi. fighting access).
2. Pengaturan tempat fasilitas b) Sediakan akses/jalur aman untuk
a) Kelompokkan fasilitas sesuai konstruksi, pemeliharaandan operasi
fungsinya c) Sediakan jalur aman untuk evakuasi
b) Tempatkan fasilitas penunjang di d) Bila terdapat beberapa unit peralatan
bagian atas angin yang sama dan beroperasi paralel,
c) Tempatkan utilitas di antara fasilitas tempatkan berdampingan
penunjang dan fasilitas proses e) Jarak antara unit proses di
produksi lingkungan industri minyak dan gas
d) Tempatkan tangki-tangki di bagian bumi dapat digunakan ketentuan dari
bawah angin Industrial Risk Insurers (IRI)
e) Tempatkan fasilitas pengisian di f) Pengaturan tempat dan jarak
bagian bawah angin peralatan
f) Tempatkan ruang kendali jauh dari g) Sediakan jarak aman untuk :
daerah berbahaya konstruksi, pemeliharaan, operasi
3. Pengaturan Jarak aman (spacing) dan pemadaman kebakaran
menurut NFPA 30 h) Jarak antara peralatan berdasarkan :
a) Jarak antara 2 (dua) dinding tangki jumlah hidrokarbon, potensi
(shell to shell) penyalaan dan tingkat kerumitan
- Diameter < 150 ft = 1/6 (jumlah operasi.
diameter tanki yang berdekatan). i) Jarak antara peralatan di lingkungan
Jarak minimal = 3 ft. industri minyak dan gas bumi dapat
- Diameter > 150 ft = 1/3 ( jumlah digunakan ketentuan dari Industrial
diameter tanki yang berdekatan). Risk Insurers (IRI)
Untuk cairan kelas I & II 5. Tanggul Pengaman (Dike) menurut
- Diameter > 150 ft = ¼ (jumlah NFPA 30
diameter tanki yang berdekatan). a) Kapasitas dike ≥ kapasitas tangki
Untuk cairan kelas III A. terbesar di dalam area dike.
b) Jarak tangki terhadap sisi jalan b) Tinggi dike 1.0-1.8 m
umum terdekat atau terhadap c) Tebal dike ≥ 0.6 m
bangunan penting minimal 5ft dan d) Jika tinggi dike> 1.8 m, maka harus
formulanya : 1/3 Diameter tangki. disediakan sarana yang memudahkan
c) Jarak tangki terhadap dike ≥ 50 ft untuk masuk ke tangki kerangan, dll.
(15m) e) Dike harus dilengkapi dengan shut
d) Jarak tangki terhadap sisi luar sisi off valves pada seluruh pipa yang
jalan dan terhadap panjang line berada dibawah permukaan tanah
minimal 5ft, dan formulanya : 1x sebesar 1 persen dari tanki menuju
diameter tangki fire sealed dan valve drains.
e) Jarak tanggul pengaman(dike) ke f) Dike harus dilengkapi dengan sebuah
property line > 3m (to permit access) gate valve atau lebih yang tertutup
pada keadaan normal. Setelah hujan
4

selesai, gate valve dibuka untuk berada dibawah permukaan cairan


mengeluarkan air hujan, dan pada tangki.
kemudian ditutup kembali. Gate b) Kerangan dengan diameter >
valve dipasang diluar dike area. 203mm, atau pada kejadian
g) Jika pada suatu tanggul pengaman kebakaran tidak mungkin dimasuki,
(dike) terdapat 2 atau lebih tangki, maka pada kerangan utama harus
maka tangki harus dilengkapi dengan dilengkapi dengan kerangan yang
intermediate dikeuntuk mengurangi bisa dikendalikan dari jauh (remotly
bahaya karena tumpahan suatu operated main valves): Fasilitas
tangki terhadap tangki lainnya. kerangan kendali tersebut harus
h) Tinggi intermediate dike ≥ 0.45m. tahan api (fire proofing) untuk
6. Perpipaan dan Kerangan menurut menghindari terbakarnya motor dan
EGS 626 (Pertamina Engineering valve body.
Guide Standards)
a) Tangki harus dilengkapi dengan shut
off valves pada seluruh pipa yang
4. 3.3. Metode Penelitian
3. METODE PENELITIAN a. Metode literature review,
penulis menggunakan data – data
3.1. Waktu dan Tempat primer dari bagian terkait seperti dari
Penelitian ownerdalam hal ini bagian Oil
Penelitian dilaksanakan di area Movement (OM) dari Fungsi
Tangki Crude Oil (COT) Terminal Produksi dan dataEngineering
Lawe-Lawe PT Pertamina (Persero) termasuk service tangki, ukuran
Refinery Unit V Balikpapan. tangki, kapasitas tangki, lokasi
Penelitian dilaksnakan pada periode tangki dan radiasi panas yang terjadi
bulan Januari 2014 sampai dengan ketika sebuah tangki atau beberapa
bulan Mei 2014. tangki terbakar dengan menggunakan
3. 3.2. Obyek Penelitian software Archie.
Obyek penelitian pada penulisan Dari data-data primer tersebut akan
tugas akhir ini difokuskan pada tangki dibandingkan dengan literature yang
berbentuk silinder tegak dengan dasar ada seperti artikel ilmiah, peraturan
rata dan bertekanan atmosferis. atau standard yang berlaku
Diameter Tangki yang diteliti >90 m. b. Metode observasi, dilakukan
dengan jumlah tangki yang akan di oleh penulis secara langsung pada
evaluasi sebanyak 7 unit tangki, obyek dilapangan untuk
mempunyai atap floating dan service mendapatkan informasi mengenai :
tangki adalah crude Penelitian juga  Kemungkinan adanya
dilakukan saat tangki loading ketidaksesuaian antara dilapangan
unloading, ada juga yang diambil dengan standard yang ada.
sample pada saat pengetesan fire  Kemungkinan kebakaran
protectionsystem yang terpasang di yang dapat terjadi dan
tangki.  Kemungkinan kegagalan
pada saat penanggulangan kebakaran
2

4. Hasil Penelitiandan Pembahasan

5. 4.3. Evaluasi Fire Protection System di Tangki Area Crude Oil


Terminal (COT) Lawe-Lawe PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V
Balikpapan.
4.3.1. Kebutuhan Media Penanggulangan air dengan Offensive Strategy
Scenario

Gambar 4.10. Skema Pemadaman kebakaran pada tanki T-101 B

Sumber :Arsip Lawe-Lawe, 2014

Perhitungan kebutuhan air untuk B. Air yang diperlukan untuk


pemadam kebakaran didasarkan pendinginan tangki yang terbakar
kebakaran terbesar di Terminal Water Application
Lawe-Lawe diasumsikan bila terjadi RateforShellCoolling to prevent
full surface fire di tanki. T-101 B. collapse : 10,2 Lpm/m² (BP Process
Data dan perhitungan kebutuhan air Safety Series ISBN-13 :
sebagai berikut : 9780852955048)
A. Data tanki T-101 B/C/A Discharge Time : 65 menit (BP
 Type : Process Safety Series ISBN-13 :
Floating Roof 9780852955048)
 Diameter : 95 m Luas Dinding tanki yang
 Tinggi : 19,5 terbakar T-101 B (Coverage area)
m = п .D. t
= 3,14 x 95 m x 19,5 m
= 5.816,85 m²
2

Air yang diperlukan untuk pendingin Foam Solution yang diperlukan


tanki terbakar T-101 B = 7.084,625 x 10,4Lpm/m²
= 5.816,85 m² x 10,2 Lpm/m² = 73.680,1 Liter/menit.
= 59.331,87Liter /menit = 19.466,28 Gpm
= 15.675,5 Gpm = 65 menit x 19.466,28Gpm
= 65 menit x 15.675,5Gpm = 1.265.308,2 Galon
= 1.018.909,3 Galon Air yang diperlukan untuk
= 3856,6 m3 pembuatanfoam solutiontersebut,
C. Air yang diperlukan untuk pendingin adalah
tanki terdekat (T-101 A & C) = 97% x 1265308,2 Galon
Water Application Ratefor = 1.227.348,954 Galon
ShellCoolling : 2 Lpm/m² (BP = 4.644,3 m3
Process Safety Series ISBN-13 : Jadi air yang diperlukan untuk
9780852955048) pemadaman menggunakan foam
Discharge Time : 65 menit (BP (untuk membuat foam), adalah
Process Safety Series ISBN-13 : sebanyak : 4.644,3 m3
9780852955048) 4.3.2. Kebutuhan Media
½ Luas Dinding tanki yang PenanggulanganFoam Compound /
terdekat adalah tangki T-101 A & C Foam Concentrate dengan
= ½ (5.816,85 m² x 2 Lpm/m²) + ½ Offensive Strategy Scenario
(5.816,85 m² x 2 Lpm/m²) Telah diketahui kebutuhan foam
= 11.633,7 liter /menit solution untuk pemadaman di tangki
= 3.073,6 Gpm T.101-B adalah sebanyak : 19.466,28
= 65 menit x 3.073,6 gpm Gpm(dari hasil perhitungan D.1).
= 199.784 Galon Discharge Time : 65 menit (BP
= 756 m3 Process Safety Series ISBN-13 :
Jadi air yang diperlukan untuk 9780852955048)
mendinginkan tangki yang terbakar = 65 menit x 19.466,28 gpm
dan tangki terdekat, adalah : B.2 + = 1.265.308,2 Galon
C.2 = 4612,6 m3 Foam Concentrate yang diperlukan
D. Airyang diperlukan untuk untuk pembuatanfoam
pemadaman menggunakan foam solutiontersebut, adalah
Air untuk pembuatan Foam dihitung = 3% x 1.265.308,2 Galon
berdasarkan kebutuhan Foam = 37.959,246 Galon
solution. = 143,7 m3≈ 144 m3
Foam Application Ratefor Fighting: Jadi foam concentrate yang
10,4 lpm/m² (BP Process Safety diperlukan untuk pemadaman
Series ISBN-13 : 9780852955048) menggunakan foam (untuk membuat
Discharge Time : 65 menit (BP foam), adalah sebanyak : 144 m3.
Process Safety Series ISBN-13 :4.3.3. Kebutuhan Sarana &Fasilitas
9780852955048) Penanggulangan Kebakaran di
Luas permukaan tanki (Coverage Tangki dengan Offensive Strategy
area) Scenario
= π/4 X D² A. Foam Monitor
= 0,785 x (95 m)² Untuk mengirim foam/busa ke atas
= 7.084,625 m² permukaan tangki T.101-B yang
3

mengalami full surface fire = 15.675,5Gpm + 3.073,6 Gpm +


diperlukan equipment foam monitor 19.466,28 Gpm
yang mempunyai kapasitas yang = 38.215,4 Gpm ≈40.000 Gpm
besar, sesuai dengan hasil Jika di pasaran kapasitas pompa
perhitungan kebutuhan foam solution pemadam yang ada sebesar 10.000
di D.1. yakni sebesar : 19.466,28 gpm/unit, maka pompa pemadam
Gpm≈ 20.000 Gpm atau 2 unit x yang diperlukan, 40.000 gpm /
10.000 Gpm 10.000 gpm perunit = 4 unit.
A. Main Fire Pump B. Water Source
Untuk penanggulangan kebakaran Kebutuhan minimum air untuk
full surface fire di tangki T.101-B penanggulangan kebakaran di tangki
diperlukan kapasitas pompa T.101-B sesuai dengan EGS 629
pemadam sesuai dengan hasil adalah selama 6 jam. Sehingga
perhitungan kebutuhan air untuk diperlukan air sebanyak :
pendinginan tangki yang terbakar di = 360 menit x 40.000 Gpm
point B.1 + hasil perhitungan = 14.400.000 Gallon
kebutuhan air untuk pendinginan = 54.504 m3
tangki yang terdekat di point C.1 + Jadi sumber air minimum yang harus
kebutuhan foam solution untuk tersedia untuk penanggulangan
pemadaman di tangki yang terbakar kebakaran tangki T.101-B adalah
di point D.1. sebesar 54.504 m3.
= B.1 + C.1 + D.1

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan tangki rata-rata adalah sebagai


Dari hasil penelitian dan observasi berikut : 200 m x 200 m x 1,5 m =
di area Crude Oil Terminal (COT) 60.000 m3, agar isi tangki (800.000
Lawe-Lawe jika dibandingkan bbl = 127.189m3) dapat ditampung
dengan literature review dan hasil seluruhnya jika tangki mengalami
perhitungan sesuai standard dapat kebocoran, maka setiap bundwall
diambil kesimpulannya sebagai dari ke 7 unit tangki tersebut
berikut : masing-masing terhubung dengan
1. Jarak Antara 2 (dua) dinding tangki tanggul pengaman kedua atau
terdekat adalah + 110 m, secondary area dengan ukuran 200
berdasarkan hasil literature review m x 200 m x 3 m = 120.000m3.
ke Standard NFPA 30, bahwa jarak Sehingga minyak yang tumpah
minimum adalah 1x diameter tangki sebanyak 800.000 bbl = 127.189 m3
terbesar atau 1 x 95 m. Jadi dapat akan di tampung pada 2 tanggul
disimpulkan bahwa jarak Antara 2 pengaman/bundwall/dike secara
dinding tangki terdekat sudah bersamaan. Jadi dapat disimpulkan
memenuhi standard minimum yang bahwa tinggi dan luas tanggul
berlaku. pengaman yang ada di Crude Oil
2. Tinggi dan luas tanggul Terminal (COT) Lawe-Lawe sudah
pengaman/bundwall/dike setiap
2

sesuai dengan standard minimum kebutuhan minimum kapasitas


dari NFPA 30. pompa pemadam yang diperlukan
3. Sumber air yang tersedia di area untuk penanggulangan kebakaran
Crude Oil Terminal(COT) Lawe- tangki T.101-B adalah tidak
Lawe adalah dalam Kolam (Lagon) mencukupi dan belum sesuai dengan
dengan kapasitas + 42.000 m3. standard minimum dari NFPA 20;
Berdasarkan hasil perhitungan, SEP 15 & BP Process Safety Series,
jumlah air yang diperlukan untuk ISBN-13 : 9780852955048.
penanggulangan kebakaran full 6. Foam Monitor yang tersedia di
surface fires adalah sebesar 54.504 Crude Oil Terminal(COT) Lawe-
m3 atau 40.000 Gpm. Jadi dapat lawe adalah 2 unit dengan kapasitas
disimpulkan bahwa kebutuhan sebesar 1000 Gpm. Berdasarkan
minimum air untuk penanggulangan hasil perhitungan, kapasitas foam
kebakaran di tangki T.101-B adalah monitor yang diperlukan untuk
tidak mencukupi dan belum sesuai pemadaman kebakaran full surface
dengan standard minimum dari EGS fires adalah sebesar 20.000 Gpm.
629; API 2001 & SEP 15. Sehingga Jadi dapat disimpulkan bahwa
pompa yang diperlukan sebanyak 4 kebutuhan minimum kapasitas foam
unit x 10.000 Gpm. monitor yang diperlukan untuk
4. Foam Concentrate yang tersedia di pemadaman kebakaran tangki
area Crude Oil Terminal(COT) T.101-B adalah tidak mencukupi
Lawe-Lawe adalah sebanyak 90 m3. dan belum sesuai dengan standard
Berdasarkan hasil perhitungan, minimum dari NFPA 11 & BP
jumlah foam concentrate yang Process Safety Series, ISBN-13 :
diperlukan untuk penanggulangan 9780852955048.
kebakaran full surface fires adalah 6. 5.2. Saran
sebanyak 144 m3. Jadi dapat 1. Jika sumber air dari kolam
disimpulkan bahwa kebutuhan penampungan (Lagon) yang ada di
minimum foam concentrate yang area Crude oil Terminal (COT)
diperlukan untuk penanggulangan Lawe-Lawe saat ini sebesar 42.000
kebakaran tangki T.101-B adalah m3 dan bersifat penampungan dari
tidak mencukupi dan belum sesuai air hujan (tadah hujan) & air dari
dengan standard minimum dari sumur bor, maka sebaiknya perlu
NFPA 11 & BP Process Safety tambahan sumber air lagi untuk
Series, ISBN-13 : 9780852955048. mencukupi kebutuhan minimum
5. Pompa Pemadam Utama (Main Fire penanggulangan full surface
Pump) yang ada di Crude Oil firesdengan ukuran kolam
Terminal(COT) Lawe-Lawe adalah penampungan sebesar 150m x 150m
1 unit Pompa dengan penggerak x 3m = 67.500 m3, dengan asumsi
diesel danmempunyai kapasitas tinggi air yang dapat digunakan
sebesar 1000 Gpm. Berdasarkan hanya 2,5 m dimana 0,5 m dari
hasil perhitungan, kapasitas pompa dasar kolam penampungan
yang diperlukan untuk digunakan untuk pengendapan
penanggulangan kebakaranfull lumpur dan pencegahan kavitasi dari
surface fires adalah sebesar 40.000 pompa.
Gpm. Jadi dapat disimpulkan bahwa
3

Karena tidak menutup kemungkinan firefighteragarmampu bertindak


jika airnya digunakan untuk seefektifmungkinmemadamkanapise
penanggulangan kebakaran selama 6 belum apimenyebardan
jam terus menerus, maka untuk menimbulkansecondaryaccident.Pre
mengisi kembali air menggunakan 2 –fire planningsebaiknyadilakukan
unit deep well pumpyang ada secararutin(6 bulan sekali atau
dengan kapasitas 60 m3/jam atau setahun sekali) agar tim
1440 m3 dalam 24 jam, akan firefighterterbiasadan
memerlukan waktu selama +38 hari sanggupmenghadapimodel
terus menerus. Dan sebaiknya konsekuensikebakaran
kapasitas deep well pump juga yangmungkin terjadi
ditambah disesuaikan dengan 4. Sebaiknya
kebutuhan. dilakukanpenelitianlebihlanjutterkait
2. Jika foam concentrate yang secondary accident
tersedia dalam bentuk kemasan 5. Sebaiknyasemuahazarddanrisikoyan
drum, hal ini akan menyulitkan gbersumberdari perusahaan
dalam pergerakan pada saat foam dikomunikasikan pada warga sekitar
tersebut digunakan. Maka dan warga Lawe-Lawe. Kerjasama
sebaiknya tempat penampungan denganpihakeksternaljugasebaiknya
foam concentrate sebanyak 144 m3 dijalinsebagaibantuan dalamhal
dalam fixed Tank(Tangki terpasang tanggap darurat.
tetap dilapangan) dengan jaringan 6. System pendingin tangki sprinkler
pipa yang terhubung ke 7 unit system yang terpasang ½ keliling
Tangki minyak mentah yang ada di tangki di ke-4 tangki T. 101-
Crude Oil Terminal(COT) Lawe- A/D/E/G, sebaiknya dipasang penuh
Lawe, sehingga jika diperlukan mengelilingi tangki. Karena
tinggal membuka valve yang sudah berpotensi mengalami boilover jika
terpasang di jaringan pipa foam salah satu dari ke-empat tangki
concentrate tersebut. tersebut mengalami kebakaran.
3. Dilakukannyapelatihanpenanggulang
ankebakaranbagi

7. DAFTAR PUSTAKA

American Petroleum Institute (1988) Kebakaran Tangki Atap terapung


Std 650 Welded steel tanks for Skala Besar.
oil storage. Coleman, Greg (2006) BP Process
American Petroleum Institute (1991) Safety Series, Liquid
PUBLICATION 2021, Fighting Hydrocarbon Storage Tank Fires
Fires in and Around Flammable : Prevention and Response,
and Combustible Liquid ISBN-10: 0 85295 504 9.
Atmospheric Storage Tank. Goodson, Carl and Murnane, Lynne
Butar-Butar, Patut Tua Parulian (2008) International Fire &
(2013) Cara Mengantisipasi Safety Training Association
(IFSTA), Essentials of Fire
2

Fighting, 5th Edition, ISBN 978- CombustibleLiquids (FLC-


0-13-515111-2. AAC) (2002) National Fire
Niall Ramsden, Paul Watskin and Protection Association30,
John Frame of Resource Flammable and Combustible
Protection International (2006) Liquids Code.
LASTFIRE, BP Process Safety National Fire Protection
Series, ISBN-13 : Association251, Standard
9780852955048. Methods of Tests of Fire
Christoper P. Hanauska, Chair Resistance of Building
Hughes Associates, Inc., MD Construction and Materials,
[SE], Technical Committee on 2002. By Technical Committee
Foam(2002) National Fire on Fire Tests, Jesse J. Beitel,
Protection Association 11, Chair, Hughes Assoc., Inc., MD
Standard for Low Expansion [SE]
Foam. Pertamina EGS 629 (1995), Fire
John G. O'Neill, Chair&Gage- Protection & Loss Prevention
Babcock & Associates Inc., VA Refineries & Petrochemical
[SE], Technical Correlating Plants.
Committee on Automatic Ramli,Soehatman.(2010).PetunjukPr
Sprinkler Systems (AUT-AAC) aktisManajemenKebakaran.Jakar
(2002) National Fire Protection ta:DianRakyat
Association 24, Standard for the Directorate of Processing (1997)
Installation of Private Fire Standard Engineering Pertamina
Service Mains and Their (SEP) KP 15, Active Fire
Appurtenances. Protection.
Edward Hildebrandt,Chair Village of Directorate of Processing (1997)
Morton Grove, IL [E]&John A. Standard Engineering Pertamina
Davenport, West Hartford, CT (SEP) KP 16, Passive Fire
[I], Technical Correlating Protection.
Committee on Flammable and

69

Anda mungkin juga menyukai