ABSTRAK
Dalam banyak aplikasinya, untuk meningkatkan pengarahan (directivity) suatu antena
mikrostrip, patch dibuat dalam bentuk susunan (array). Susunan dengan semakin banyak elemen
akan menghasilkan penguatan (gain) yang semakin baik. Disamping itu konstruksi yang meliputi
unsur panjang, lebar, ketebalan, bahan patch serta dimensi dari groundplane juga mempengaruhi
pola radiasi yang terbentuk.
Pola radiasi antena merupakan fungsi matematis dalam bentuk grafis yang
menggambarkan sifat-sifat radiasi antena sebagai fungsi koordinat ruang. Simulasi terhadap patch
rectanguler 5x5 planar array dengan row shading Kaiser (=500e-3) menghasilkan pola radiasi
dengan gain sebesar 13,98 dBi.
I. PENDAHULUAN
Beberapa bidang aplikasi antena
Pola radiasi ditentukan oleh daerah kuat
mikrostrip diantaranya adalah pada
medan jauh dan digambarkan sebagai fungsi
komunikasi satelit, radar telemetri peluru koordinat pengarahan antena tersebut. Pada
kendali, penginderaan jarak jauh, penerima diagram arah terdapat dua sumbu utama
navigasi satelit, sistem komunikasi wireless yaitu sumbu E untuk menggambarkan vektor
termasuk sistem komunikasi seluler yang medan listrik dan sumbu H untuk vektor
banyak dipakai saat ini. medan magnetik. Keduanya saling
Antena yang terbuat dari bahan ortogonal. Pola radiasi ini memiliki bagian-
substrat tertentu ini didesain dengan bagian wilayah dengan arah (beam) tertentu
menggunakan teori dasar antena pada atau disebut lobe, yaitu main lobe, minor
umumnya yang memiliki banyak parameter lobe, side lobe dan back lobe. Dan
seperti impedansi masukan, VSWR, pola beamwidth adalah sudut antara kedua titik
radiasi, pengarahan (directivity), penguatan setengah daya dari mainlobe, titik ini sebagai
(gain) dan lainnya. Pada bagian ini penulis titik referensi puncak daya efektif suatu
melakukan kajian berbagai pola radiasi mainlobe. [1,2,6]
susunan antena uniform baik linier maupun
rectanguler planar dalam hubungannya pada
pembentukan besarnya pengarahan yang
juga berarti pembentukan besarnya
penguatan (gain) suatu antena. Simulasi
dilakukan dengan bantuan software Matlab.
(2.7)
4 A
GdB 10 log 2 .. ( D1 D2 ) / 2 .(2.11)
0
di mana : Gambar 7. Susunan planar (planar array)
A = D1.D2
D1 = Lebar efektif antena dengan jarak yang III. SIMULASI POLA RADIASI
sama (didefinisikan sebagai jumlah
jarak antara tepi ke tepi elemen Pada bagian ini dilakukan simulasi
ditambah dengan spasi antar elemen ; susunan antena dengan menggunakan
Matlab R2013a. Simulasi dilakukan baik
(n + 1) x spasi horizontal
untuk susunan linier (linear array) uniform
D2 = Tinggi antena susunan dengan definisi maupun susunan rectangular dan kemudian
yang serupa dengan D1 ; (m + 1) x membandingkan perolehan seperti
spasi vertikal penguatan (gain) masing-masing. Antena
= Redaman, dalam dB per satuan yang diambil untuk pengamatan adalah jenis
panjang isotropik yang kemudian diperoleh beberapa
tampilan dibawah ini.
Pola radiasi dari antena patch
tunggal atau elemen antena tertentu
sangatlah bervariasi. Susunan antena dibuat
untuk mendapatkan antena dengan diagram
arah tertentu atau meninggikan gain
(penguatan) nya. Susunan antena juga
digunakan untuk melakukan pencarian beam
dimana beam maksimum ditunjukkan dalam
berbagai arah berbeda dengan pengaturan
beda fasa relatif antar elemen. Susunan yang
banyak dipakai adalah susunan linier (linear
array) yang memiliki amplitudo sama
(uniform) dan beda fasa progresif yang
konstan antar elemen. Jumlah susunan linier
dapat diletakkan bersebelahan satu sama
lainnya untuk membentuk susunan planar Gambar 8. Desain simulasi
(planar array).[1,2]
Gambar 8 merupakan simulasi desain antena
mikrostrip dengan frekuensi 2 GHz, L=60mm
, W=30mm, H=3mm (0,02), jarak spasi
d=½ dan ukuran groudplane 100mm x 100
mm.
IV. ANALISA
DAFTAR PUSTAKA
1. Balanis, Constantine A. Antenna Theory :
Analysis and Design. Third Edition,
John Wiley & Son, Inc, New Jersey, 2005.
2. Bhartia,P, Rao, KVS and Tomar, RS.
Millimeter wave Microstrip and
Printed Circuit Antennas. Artech
House Inc, 1991.