DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sifat mekanis dan fisik pada dental material kedokteran gigi.
2. Mengetahui material yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi.
3. Mengetahui fungsi dental material dalam bidang kedokteran gigi.
4. Mengetahui penerapan dari sifat mekanis dan fisik dalam material kedokteran gigi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mengetahui Sifat Fisik dan Mekanis pada Dental Material Kedokteran Gigi
Stress (tekanan) adalah gaya per unit daerah yang bekerja pada berjuta-juta atom atau
molekul pada bidang tertentu suatu bahan. Kecuali untuk keadaan melengkung tertentu, contoh
dengan empat titik tekukan dan bentuk tertentu dari obyek tidak seragam, tekanan umumnya
berkurang sebagai fungsi jarak dari daerah gaya atau tekanan yang diaplikasikan.
Suatu tekanan harus didefinisikan menurut jenis dan besarnya. Berdasarkan arah
aplikasi gaya, dapat diklasifikasikan 3 jenis tekanan “tekanan” tarikan, kompresi dan geser.
Keadaan tekanan kompleks yang dihasilkan oleh gaya melengkung atau mengungkit ada pada
tekanan melengkung.
TekananTarik
Tekanan tarik disebabkan oleh suatu benda yang cenderung meregangkan atau
memperpanjang suatu benda. Tekanan tarik selalu disertai dengan regangan tarik. Ada
beberapa tekanan tarik murni pada kedokteran gigi dan komponen-komponen tekanan tarik
dapat ditemukan bila struktur bersifat lentur meskipun beban kompresi di aplikasikan.
Tekanan Kompresi
Untuk menghitung tekanan tarik dan tekanan kompresi, gaya yang diaplikasikan dibagi dengan
TekananGeser
Suatu tekanan geser cenderung menahan pergeseran dari satu bagian suatu benda ke
yang lain. Tekanan geser dapat juga dihasilkan dengan gerak memutar atau memilin suatu
bahan.Misalnya bila suatu gaya diaplikasikannya sepanjang permukaan email gigi oleh suatu
instrument berujung tajam, sejajar terhadap pertemuan antara email dan braket ortodonsi,
braket tersebut bisa juga terlepas karena kegagalan tekanan geser dari bahan perekat resin.
Tekanan geser dihitung dengan membagi gaya dengan daerah sejajar terhadap arah gaya.
1. Regangan elastik, dapat kembali ke bentuk semula ; regangan tersebut menghilang bila gaya
dibebaskan.
2. Regangan plastik, merupakan deformasi permanen suatu bahan yang tidak dapat kembali ke
Bila suatu komponen protesa seperti lengan cengkeram pada gigi tiruan sebagian di
ubah bentuknya melampaui batas elastik masuk ke dalam region deformasi plastik hanya
regangan elastik yang dapt hilang ketika gaya dibebaskan. Jadi, bila dilakukan penyesuaian
dengan menekuk suatu kawat ortodonsi, tepi dari mahkota tiruan, atau cengkeram gigi tiruan
dan kemudian beban gaya dibebaskan, regangan plastis bersifat permanen, tetapi kawat tepi
mahkota tiruan atau cengkeram dapat melenting kembali batasan tertentu begitu terdapat
regangan elastis.
Ada beberapa sifat dan parameter mekanis penting yang mengukur sifat deformasi
elastik atau reversible bahan kedokteran gigi. Parameter tersebut adalah modulus elastik
(Modulus Young atau modulus elastisitas), modulus young dinamik (ditentukan dengan
mengukur kecepatan gelombang ultrasonik), modulus geser, fleksibilitas, resilien dan rasio
poisson. Sifat lain yang ditentukan dari tekanan pada ujung daerah elastik dari titik tekanan-
regangan dan pada awal daerah deformasi plastik( batas kesetimbangan, batas elastik dan
kekuatan luluh).
Istilah modulus elastik menggambarkan kekerasan atau kekakuan relatif dari suatu
bahan,yang di ukur dengan lereng miring daerah elastic dari diagram tekanan-regangan.
Modulus elastik dapat di ukur dengan metode dinamis serta teknik statik yang telah
dibahas karena kecepatan suara melalui benda padat dapat di ukur dengan gelombang transuder
ultrasonik longitudinal dan transversal serta penerima yang tepat. Berdasarkan pada kecepatan
dan kepadatan suatu bahan, modulus elastik dan rasio poisson dapat ditentukan.
Metode penentuan modulus elastik dinamis tidak begitu sulit dibandingkan dengan uji
kompresi dan uji tarik konvensional tetapi nilai tersebut seringkali lebih tinggi dibandingkan
3. Fleksibilitas
Ada keadaan yang membutuhkan regangan atau deformasi yang lebih besar pada
tekanan sedang atau kecil. Sebagai contoh, pada piranti ortodonsi sebuah pegas seringkali
dibengkokkan cukup jauh dibawah pengaruh tekanan kecil. Pada keadaan tersebut, struktur di
anggap fleksibel dan mempunyai sifat fleksibilitas. Fleksibilitas maksimal adalah regangan
4. Resilien
Jarak antara atom-atom meningkat, energi internal meningkat. Sejauh tekanan tidak
lebih besar dibandingkan batas kesetimbangannya, energi ini disebut resilien. Istilah resilien
populernya dihubungkan dengan “kepegasan”, meskipun hal ini berkonotasi lebih luas lagi. (1)
5. Rasio Poisson
Bila suatu gaya tarik diaplikasikan pada benda , benda tersebut menjadi lebih panjang
dan lebih tipis. Sebaliknya gaya kompresi dapat membuat suatu benda lebih pendek tetapi lebih
tebal.Bila suatu tekanan tarik aksial, Sz pada daerah Z (sumbu panjang vertikal) dari suatu
system koordinasi tergak lurus xyz menghasilkan suatu regangan tarik elastik dan menyertai
kontraksi elastik pada arah x dan y, rasio dari Ix/ I2 atau Iy/Iz adalah sifat teknis suatu bahan
SIFAT KELENTURAN
Kekuatan adalah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur atau sejumlah deformasi
plastik tertentu.Kekuatan suatu bahan dapat digambarkan dengan satu atau lebih sifat berikut:
1. Batas Kesetimbangan, tekanan yang bila melebihi nilai tersebut tidak lagi seimbangdengan
regangan.
2. Batas Elastik, tekanan maksimal yang dapat ditahan suatu bahan sebelum bahan tersebut
3. Kekuatan luluh atau bahan tekanan , tekanan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
4. Kekuatan tarik puncak, kekuatan geser, kekuatan kompresi dan kekuatan fleksural, masing-
Kekuatan bukanlah suatu ukuran dari daya tarik atau antar atom, melainkan suatu ukuran gaya
antar-atom bersama-sama pada keseluruhan kawat, silinder, implant, mahkota tiruan, pajak
Banyak sifat mekanik dari struktur gigi manusia yang telah di ukur, tetapi nilai yang
dilaporkan bervariasi dari satu penelitian ke penelitian lain. Tidak diragukan lagi perbedaan
tersebut adalah akibat masalah teknis yang berhubungan dengan persiapan dan pengujian
contoh bahan yang cukup kecil, yang pada beberapa situasi mempunyai panjang kurang dari1
mm.
Sifat tarik struktur gigi juga di ukur. Dentin dianggap lebih kuat terhadap tarikan(50
mPa) dibandingkan email(10 mPa). Meskipun kekuatan kompresi email dan dentin dapat
dibandingkan, batas kesetimbangan dan modulus elastisitas email lebih tinggi dibandingkan
nilai yang sama untuk dentin. semakin tinggi modulus elastisitas semakin rendah resiliensi dari
1. Kekerasan
Kekerasan didefinisikan sebagai banyaknya energi deformasi plastik atau elastik yang
diperlukan untuk mematahkan suatu bahan dan merupakan ukuran dari ketahanan terhadap
fraktur . Kekerasan bergantung pada kekuatan dan kelenturan. Semakin tinggi kekuatan dan
semakin tinggi kelenturan, semakin besar kekerasan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu
bahan keras umumnya kuat, meskipun suatu bahan yang kuat belum tentu keras.
2. Fraktur kekerasan
Kekuatan suatu bahan lentur seperti logam emas dan beberapa komposit bermanfaat
dalam menentukan tekanan maksimal yang dapat ditahan oleh suatu restorasi yang terbuat dari
bahan tersebut sebelum menjadi deformasi plastis atau fraktur. Untuk bahan rapuh seperti
keramik, kedokteran gigi, nilai kekuatan terbatas dalam desain protesa keramik.
3. Kerapuhan
Kerapuhan adalah ketidakmampuan relatif dari suatu bahan untuk menahan deformasi
plastik sebelum bahan tersebut menjadi patah. Misalnya, amalgam, keramik dan komposit
adalah rapuh pada temperature mulut(5°-55°C). Bahan tersebut menahan sedikit atau tidak
sama sekali regangan plastic sebelum patah. Dengan kata lain, suatu bahan rapuh patah pada
magnet, radiasi, struktur atom atau gejala nuklir. Corak, nila, kroma, serta translusensi
(kebeningan) adalah sifat fisik yang berdasarkan pada dalil optic, yaitu ilmu yang berhubungan
dengan fenomena cahaya, visi dan penglihatan. Kekerasan juga merupakan sifat yang
seringkali digunakan untuk memperkirakan ketahanan dari suatu bahan dan kemampuannya
Kekerasan seringkali digunakan sebagai suaatu petunjuk dari kemampuan suatu bahan
linhkungan mulut yang mencakup interaksi anatara sejumlah faktor.Untuk alasan ini,peran
in vivo terhadap ketahanan abrasi.Ada beberapa faktor utama lain yang dapat menyebabkan
pengaruh keausan permukaan email yang berkontak dengan bahan dan terdapat pula pengikisan
email gigi yang berlebihan oleh mahkota keramik lawannya cenderung terjadi pada pasien
dengan tekanan gigit yang kuat dan permukaan keramik yang kasar.Meskipun klinisi tidak
dapat mengendalikan tekanan gigit seorang pasien,mereka dapat memoles permukaan keramik
Kekentalan
Suatu cairan tidak dapat menahan tekanan geser 9gaya geser per unit daerah
geser),kebanyakan cairan bila dibuat bergerak menahan gaya beban yang membuatnya
bergerak.Ketahanan untuk bergerak disebut viskositas atau kekentalan dan dikendalikan oleh
gaya friksi internal dalam cairan.Kekentalan adalah ukuran konsistensi suatu cairan
karena vaskositasnya yang tinggi.Sebagai contoh,suatu cairan berada pada ruang diantara 2
lempeng metal,lempeng bawah tidak dapat bergerak dan lempeng atas digerakkan dengan
kecepatan(V) tertentu,Suatu gaya (F)diperlukan untuk mengatasi tarikan yang dihasilkan oleh
friksi(viskositas)dari cairan.
Setelah suatu senyawa diubah bentuk secara permanen,akan ada tekanan internal yang
berubah tempat,dan sistem tersebut tidak dalam keseimbangan.Hal yang sama berlaku untuk
sistem amorf ,yaitu beberapa molekul menjadi terlalu berdekatan dan yang lain terlalu
Para ahli teknik yang merancang struktur-struktur untuk menahan tekanan dan
temperatur tinggi harus menghadapi sifat reologi (aliran)dari bahan padat.Bila suatu logam
dipanaskan pada temperatur mendekati titik leburnya dan dipajankan terhadap tekanan
didefinisikan sebagai geseran plastik yang bergantung waktu dari suatu bahan dibawah muatan
statis atau tekanan konstan.Aliran digunakan dalam diskusi sifat reologi dari cairan dan
Bagian selanjutnya membahas sifat-sifat yang diperlukan agar suatu bahan dapat
merestorasi fungsi dari jaringan asli yang rusak atau hilang.Tujuan lain dari perawatan gigi
yang juga penting dalah merestorasi warna dan penampilan gigi asli.Pertimbangan eestetik
dalam kedokteran gigi restoratif dan prostetik dianggap menduduki prioritas tinggi.Cahaya
adalah radiasi elektromagnetik yang dapat terdeteksi oleh mata manusia.Mata sensitif terhadap
yang dipantulkan dan kombinasi intensitas panjang gelombang yang ada pada pancaran cahaya
menentukan sifat penampilan.Agar suatru obek dapat dilihat,obyek harus memantulkan atau
Resin Akrilik
Gigitiruan rahang atas dan bawah dengan basis terbuat dari resin akrilik. Hasil penelitian
yang dapat menyebutkan bahwa resin akrilik bersifat mematikan atau berbahaya bagi manusia.
Hal ini bukan berarti bahwa bahan tersebut seratus persen aman bagi manusia. Pada dasarnya
monomer metil metakrilat sebagai komponen utama dalam resin akrilik mudah mengalami
pelepasan dan hal ini yang menjadi penyebab utama timbulnya alergi pada beberapa orang
(Pfeiffer danRosenbauer, 2004). Selain itu, monomer metil metakrilat mudah sekali menguap
dan uapnya bersifat toksik (Wesley dan Bronsko, 2003). Penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan monomer metil metakrilat pada biakan sel tikus menunjukkan bahan tersebut
dapat menghambat terjadinya sintesa ATP di dalam mitochondria yang dapat berlanjut pada
Resin Komposit
Resin komposit pertama kali diperkenalkan oleh Bowen pada tahun 1962.2-4 Resin
komposit mempunyai warna yang hampir menyerupai warna gigi asli, memiliki nilai estetis
dan biokompatibilitas yang tinggi.5,6 Akan tetapi, resin komposit mempunyai kelemahan yaitu
adanya penyusutan pada saat polimerisasi yang menyebabkan terbentuknya celah (gap) antara
dinding kavitas dan resin komposit yang dapat mengakibatkan terjadinya kebocoran mikro. (3)
Davidson et al. cit Rosin et al. menyatakan bahwa tekanan kontraksi resin komposit selama
polimerisasi akan menghasilkan kekuatan yang bersaing dengan kekuatan perlekatan, sehingga
dapat mengganggu perlekatan terhadap dinding kavitas, hal ini merupakan salah satu penyebab
utama terjadinya kerusakan tepi. Petrovic et al. juga menyatakan bahwa kontraksi polimerisasi
menyebabkan perubahan volume resin komposit, yang berperan penting dalam menentukan
celah (gap) antara kavitas dan restorasi serta microleakage yang terbentuk. (3)
Unterbrink cit Attar et al. menyatakan bahwa resin komposit flowable diindikasikan untuk
merestorasi lesi karies klas V dikarenakan sifat bahan yang mudah beradaptasi dengan dinding
kavitas dan mudah menggunakannya.7,13 Akan tetapi, restorasi resin komposit pada karies servikal
sering mengalami kegagalan. Menurut Kaplan et al. cit Chimello et al., adaptasi marginal pada
kavitas klas V menjadi lebih sulit karena sedikit atau tidak adanya enamel pada tepi servikal,
sehingga restorasi berkontak dengan sementum atau dentin. Hal ini akan mengurangi kekuatan
perlekatan karena kekuatan perlekatan resin komposit terhadap permukaan dentin lebih lemah
dibandingkan dengan perlekatan resin komposit terhadap permukaan enamel.10 Selain itu, adanya
cairan sulkus gingival juga merupakan salah satu penyebab kegagalan restorasi resin komposit pada
Dental Amalgam
Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah satunya
adalah merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi atau
campuran dari beberapa bahan seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan lainnya. (4)
b. Alloy spherical dibentuk melalui proses atomisasi. Dimana cairan alloy diatomisasi
menjadi tetesan logam yang berbentuk bulat kecil. Alloy ini tidak berbentuk bulat
sempurna tetapi dapat juga berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi dan
Komposisi bahan restorasi dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga,
merkuri, platinum, dan seng. Unsur – unsur kandungan bahan restorasi amalgam tersebut
memiliki fungsinya masing – masing, dimana sebagian diantaranya akan saling mengatasi
kelemahan yang ditimbulkan logam lain, jika logam tersebut dikombinasikan dengan
perbandingan yang tepat. Pada Tabel 1 dapat dilihat komposisi persentase berat kandungan
Silver 65 (minimum)
Tin 29 (maximum)
Copper 6 (maximum)
Zinc 2 (maximum)
Mercury 3 (maximum)
a. Memutihkan alloy
b. Menurunkan creep
c. Meningkatkan strength
2. Tin
b. Menngendalikan reaksi antara perak dan merkuri. Tanpa timah reaksi akan terlalu cepat
c. Meningkatkan kontraksi
3. Copper
4. Zinc
a. Zinc dapat menyebabkan terjadinya suatu ekspansi yang tertunda bila campuran
amalgam. Zinc berperan sebagai pembersih ataupun deoxidizer selama proses pembuatannya,
sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur – unsur penting seperti silver, copper ataupun tin.
Alloy yang dibuat tanpa zinc akan menjadi lebih rapuh, sedangkan amalgam yang dibuat dengan
5. Merkuri
Dalam beberapa merek, sejumlah kecil merkuri (sampai 3%) ditambahkan kedalam alloy.
Campuran yang terbentuk disebut dengan alloy pre-amalgamasi yang dapat menghasilkan reaksi
6. Palladium
a. Mengeraskan alloy
7. Platinum
a. Mengeraskan alloy
a. Sebagai bahan restorasi permanen pada kavitas klas I, klas II, dan klas V dimana faktor estetis
e. Dilihat dari segi biokompatibilitasnya, amalgam memiliki adaptasi yang cukup baik pada
Kegunaan utama resin komposit adalah sebagai bahan restorasi baik pada gigi anterior
maupun posterior. Selain itu juga digunakan sebagai pit dan fisur sealant, serta sebagai luting
composite (misalnya untuk luting keramik dan restorasi komposit indirect). Dan dapat juga
Gigi tiruan lengkap dapat didefinisikan sebagai protesa gigi lepasan yang dimaksudkan
suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Protesa tersebut terdiri dari gigi-gigi tiruan
yang dilekatkan pada basis protesa. Basis protesa memperoleh dukungan melalui kontak yang
Meskipun basis protesa individual dapat dibuat dari logam atau campuran logam,
kebanyakan basis protesa dibuat menggunakan polimer. Polimer tersebut dipilih berdasarkan
keberadaannya, kestabilan dimensi, karakteristik penanganan, warna, dan kekompakan dengan
jaringan mulut. Selain itu harus dapat juga memperbaiki ketepatan dan kestabilan dimensi dari
Resin akrilik adalah resin termoplastis, merupakan persenyawaan kompon non metalik
yang dibuat secara sintetis dari bahan-bahan organik. Resin ini dapat dibentuk selama masih
dalam keadaan plastis dan mengeras apabila dipanaskan karena tejadi reaksi polimerisasi adisi
antara polimer dan monomer. Berdasarkan polimerisasinya, resin akrilik dibedakan menjadi
tiga, yaitu Heat Cured Acrylic, Self Cured Acrylic dan Light Cured Acrylic Resin, yang akan
dipakai dalam penelitian ini adalah Heat Cured Acrylic atau Resin Akrilik Polimerisasi panas.
(5)
menggunakan resin poli(metal metakrilat). Resin-resin tersebut merupakan plastik lentur yang
metakrilat) murni adalah tidak berwarna, transparan dan padat. Untuk mempermudah
penggunaannya dalam kedokteran gigi, polimer diwarnai untuk mendapatkan warna dan
derajat kebeningan. Warna serta sifat optik tetap stabil di bawah kondisi mulut yang normal;
dan sifat-sifat fisiknya telah terbukti sesuai untuk aplikasi kedokteran gigi. (5)
Satu keuntungan poli(metal metakrilat) sebagai bahan basis protesa adalah relatif
mudah pengerjaannya. Bahan basis protesa poli(metal metakrilat) biasanya dikemas dalam
sistem bubuk-cairan. Cairan mengandung metal metakrilat tidak terpolimer dan bubuk
mengandung resin poli(metal metakrilat) pra-polimerisasi dalam bentuk butir-butir kecil. Bila
cairan dan bubuk diaduk dengan proporsi yang tepat, diperoleh massa yang dapat dibentuk.
Kemudian bahan dimasukkan ke dalam mould (rongga cetakan) dari bentuk yang diinginkan
serta dipolimerisasi. Setelah proses polimerisasi selesai, hasil protesa dikeluarkan dan
Resin akrilik polimerisasi panas adalah resin jenis poli(metil) metakrilat yang
polimerisasinya dengan pemanasan. Energi termal yang diperlukan untuk polimerisasi bahan-
bahan tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan pemanasan air atau iradiasi gelombang
mikro. Resin akrilik polimerisasi panas dengan pemanasan air dilakukan dengan dua cara, yaitu
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
a. Pada sifat fisik dan mekanis dental material dipengaruhi oleh adanya stress dan strain
yang akan menimbulkan beberapa aplikasi gaya seperti adanya compressive, tensile
dan shear. Ketiganya memiliki pengaruh besar terhadap kerja suatu benda yang
menimbulkan suatu oerubahan ditunjang dengan adanya suatu sifat mekanik : tekanan,
modulus young dan dinamis serta elastic, kekerasan, kekuatan dan juga kekentalan dan
juga adanya sifat fisik yang berperan dari sifat bahan dan warna bahan yang digunakan.
tersebut memiliki peranan ditiap-tiap kebutuhan yang berbeda. Tekukan dan bentukan
suatu benda ditunjang dengan adanya keberhasilan dari seseorang mendesign dengan
ada di bahan-bahan tersebut, sehingga komposisi dari bahan tersebut akan memberikan
d. Penerapan sifat fisik dan mekanis bahan dental memiliki macam-macam penggunaan
sesuai keadaan yang berlaku. Seperti misalnya penggunanan gigi tiruan diterapkan
dengan pengaplikasian dari bahan resin akrilik, penggunaan untuk bahan tambalan
diterapkan penggunaan resin komposit serta amalgam dan protesa yang digunakan pada
gigi tiruan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Philips. Buku Ajar Kedokteran Gigi 10 th ed. Jakarta. EGC, 2003: 27-39.