Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok

yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta.

Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan

hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai model

pelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatar

belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan

subjek dalam pembelajaran. Usaha–usaha guru dalam membelajarkan siswa

merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan

pembelajaran yang sudah direncanakan. Pemilihan berbagai metode, strategi,

pendekatan serta tekhnik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak

guru sebagai pendidik, sedangkan belajar oleh peserta didik. Membelajarkan

siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan

penentu utama keberhasilan pendidikan.

Model-model pembelajaran merupakan keniscayaan yang harus di persiapkan

dan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Guru merupakan ujung

tombak keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlibat langsung

dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan

1
2

pembelajaran yang dilakukan sangat bergantung pada perencanaan dan

pelaksanaan proses pembelajaran yang di lakukan guru. Tugas guru bukan

semata-mata mengajar (teacher centered), tetapi lebih ke pembelajaran siswa

(children centered). Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap

semua situasi yang ada di sekitar individu siswa. Olahraga mempunyai banyak

fungsi, yaitu untuk alat pendidikan, pencaharian, media kebudayaan, bahan

tontonan, sarana pembinaan kesehatan dan diplomasi sebagai alat hubungan antar

bangsa. Macam-macam olahraga yang dipertandingkan diantaranya ialah bola

voli, sepak bola, bulutangkis dll.

Permainan bola voli salah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan

dua orang (pada voli pantai) dan enam orang dalam satu tim. Permainan ini biasa

dikatakan permainan masyarakat yang bisa digunakan sebagai sarana rekreasi dan

prestasi. Alat-alat yang murah, prinsip bermain yang relatif sederhana, lapangan

tidak terlalu sulit bisa dilakukan oleh banyak orang mulai anak–anak hingga

dewasa, baik pria maupun wanita menjadikan olahraga yang cukup digemari

masyarakat. Untuk dapat bermain bola voli dengan baik dan benar, maka seorang

pemain harus mampu menguasai teknik-teknik dasar bermainnya. Teknik dalam

permainan bola voli adalah salah satu bagian yang terpenting yang diperlukan

dalam pertandingan, bagian yang paling sulit dipelajari adalah teknik dasar.

“Passing adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik

tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman seregunya dan
3

untuk dimainkan dilapangan sendiri.”1 Dapat disimpulkan bahwa passing adalah

awal sentuhan bola dan merupakan usaha seorang pemain untuk memainkan bola

yang datang pada daerahnya dengan mempergunakan cara tertentu, untuk

memainkan oleh teman seregunya yang biasanya adalah pengumpan untuk

diumpankan kepada smasher sebagai serangan ke regu lawan.

Passing bawah adalah pukulan pertama setelah bola itu berada dalam

permainan akibat serangan, service lawan atau penyerang, yang dilakukan oleh

kedua tangan dengan posisi tangan didepan badan.”² Dalam meningkatkan hasil

belajar passing bawah pada permainan bola voli selain dibutuhkan kemampuan

(skill) dalam penguasaan teknik dasarnya, faktor penggunaan model pembelajaran

akan sangat mendukung pada aktivitas dan semangat belajar siswa, sehingga akan

memudahkan siswa dalam memahami dan menguasai keterampilan teknik passing

bawah dalam permainan bola voli yang sedang diajarkan. Proses pembelajaran

yang dapat meningkatkan keterampilan siswa tidak terlepas dari model

pembelajaran yang akan diberikan guru. Untuk meningkatkan suasana

pembelajran yang aktif maka dipilihlah model pembelajaran Team Assisted

Individualization.

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

merupakan pembelajaran kooperatif yang pada pelaksanaannya siswa dibagi ke

dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Salah satu poin penting yang

1
Ahmadi dan Nuril. Panduan olahraga bola voli (Bandung:Era pustaka utama, 2007), hal 22

²Ibid., hal 23
4

harus diperhatikan untuk membentuk kelompok yang heterogen di sini adalah

kemampuan akademik siswa. Masing-masing kelompok dapat beranggotakan 4-5

orang siswa. Sesama anggota kelompok berbagi tanggung jawab.

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization atau

Team Accelerated Instruction merupakan strategi pembelajaran yang berpusat

pada siswa (student centered). Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa

biasanya belajar menggunakan LKS (lembar kerja siswa) secara berkelompok.

Mereka kemudian berdiskusi untuk menemukan atau memahami konsep-konsep.

Setiap anggota kelompok dapat mengerjakan satu persoalan (soal) sebagai bentuk

tanggungjawab bersama. Penerapan model pembelajaran kooperatif Team

Assisted Individualization lebih menekankan pada penghargaan kelompok,

pertanggungjawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama untuk

berbagi hasil bagi setiap anggota kelompok.

Alasan penulis melakukan penelitian ini karena setelah observasi di SMA

Mutiara Sandi Baleendah masih terdapat banyak siswa yang melakukan passing

tidak tepat pada sasaran sehingga tidak menghasilkan lemparan bola yang

maksimal dan dapat merugikan team. Dari paparan tersebut penulis dapat

menyimpulkan bahwa terdapat kesalahan dalam melakukan teknik passing dalam

permainan bola voli.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

penulis ingin meneliti dan mengangkat judul “PENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Team Assisted Individualization

TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI”.


5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada pemahaman latar belakang masalah di atas, maka penulis

selanjutnya menentukan rumusan masalah yang akan dilakukan pada penelitian

penulis. Adapun beberapa masalah penelitian tersebut selanjutnya penulis

identifikasi sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil observasi keberhasilan siswa SMA MUTIARA

SANDI BALEENDAH dalam proses pembelajaran penjasorkes bola

voli, masih banyak siswa yang kurang akurat dalam melakukan passing.

2. Siswa sulit belajar sendiri sehingga harus memakai cara berkelompok.

C. Rumusan Masalah

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization terhadap hasil

belajar passing bawah permainan bola voli. Berdasarkan pada latar belakang

diatas maka penulis melakukan identifikasi terhadap permasalahan-permasalahan

yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

D. Pembatasan Masalah

Untuk menjaga agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas dan

permasalahan dapa diketahui secara jelas maka didalam penelitian ini penulis

melakukan pembatasan penelitin pokok-pokok pembatasan penelitian meliputi :


6

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya pada pengaruh Pengaruh model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualitazion di SMA MUTIARA

SANDI BALEENDAH.

2. Variabel penelitian

- Variabel bebas (X) : Pengaruh model pembelajaran tipe Team

Assisted Individualitazion

- Variabel terikat (Y) : Hasil belajar passing bawah pada permainan

bola voli.

3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan

memberikan treathment atau perlakuan terhadap beberapa subyek

penelitian.

4. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XI sehingga jumlah populasinya sebanyak 81 siswa, karena peneliti

menggunakan salah satu teknik sampling area cluster sampling, mengacu

pada teknik sampling yang digunakan, jumlah sampel dalam penelitian

ini sebanyak 39 siswa.

E. Tujuan Penelitian

1. Membantu cara siswa belajar passing di dalam permainan bola voli agar

tepat dan benar.

2. Untuk membantu siswa dalam mendapatkan hasil KKM dalam permainan

bola voli.
7

3. Untuk membantu siswa agar tidak jenuh dalam cara mempelajari passing

dalam permainan bola voli.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis dapat diperolehnya konsep–konsep tentang model

pembelajaran tipe Team Assisted Individualization, bagaimana bentuk

pelaksanaannya, dan bagaimana peranannya dalam meningkatkan hasil

belajar passing bawah dalam permainan bola voli siswa yang dapat

dijadikan rujukan pengembangan keilmuan dalam dunia pendidikan

khususnya pada bidang pendidikan jasmani, kesehatan dan olahraga.

2. Secara praktis bagi guru pendidikan jasmani dapat dijadikan upaya dalam

meningkatkan hasil belajar passing bawah pada permainan bola voli

melalui model pembelajaran tipe Team assisted individualization.

3. Sebagai bahan acuan yang dapat memberikan masukan mengenai

permasalahan tentang upaya meningkatkan hasil belajar passing bawah

pada permainan bola voli melalui model pembelajaran tipe Team assisted

individualization untuk dikaji pada penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai