Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

Perbandingan Ciri-Ciri Alat Pencegah Kebakaran Yang Ideal


Dengan Yang Tidak

Disusun Oleh:
Kenny Lekatompessy 111.150.120
Bambang Irawan 111.160.022
M. Haikal Al Mubarok 111.160.145
Yusuf Bintang 111.160.183

MATAKULIAH K3LL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebakaran adalah terjadinya api yang tidak dikehendaki. Bagi tenaga kerja,
kebakaran perusahaan dapat merupakan penderitaan dan malapetaka khususnya
terhadap mereka yang tertimpa kecelakaan dan dapat berakibat cacat fisik,
trauma,bahkan kehilangan pekerjaan. Sedangkan bagi perusahaan sendiri akan
mendapatkan banyak kerugian seperti rusaknya dokumen, musnahnya properti serta
terhentinya proses produksi. Kebakaran merupakan salah satu kecelakaan yang
paling sering terjadi. Selain menimbulkan korban jiwa dan kerugian material,
kebakaran juga dapat merusak lingkungan serta gangguan kesehatan yang
diakibatkan dari asap kebakaran tersebut (Suma’mur, 1989).
Untuk meminimalisasi terjadinya kebakaran maka perlu penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan termasuk kebakaran. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan
pemadaman kebakaran dan meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia
serta perlindungan harta kekayaan (Suma’mur, 1989).
Salah satu cara sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran
adalah dengan menyediakan instalasi APAR dan hydrant. APAR merupakan salah
satu alat pemadam kebakaranyang sangat efektif untuk memadamkan api yang
masuh kecil untuk mencegah semakin besarnya api tersebut (Gempur Santoso,
2004). Untuk mempermudah penggunaan dan menjaga kualitas APAR tersebut
perlu dilakukan pemasangan dan pemeliharaan yang sesuai dengan Undang-
Undang tentang syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR. Sedangkan
hydrant adalah suatu system pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media
pemadam air bertekanan, yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran
(Depnaker, 1995).

2
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan pada laporan tersebut untuk mengetahui ciri-ciri dari
APAR dan hydrant yang berada di sekitar lingkungan terdekat dengan yang ideal.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lokasi Pengamatan
Lokasi yang APAR dan hydrant yang telah diamati berada di gedung FTM
dan Teknik Geologi UPN ‘veteran’ Yogyakarta.

2.2 Kriteria Dan Penempatan Apar & Hyrandt

2.2.1 APAR

Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher) yang biasanya disingkat


dengan APAR adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau
mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada
umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang
bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR
merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan dalam
mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan
asset perusahaannya. Dalam rangka menjaga APAR, tak cukup hanya dengan
menaruh atau menggantung APAR dengan tepat sehingga keberadaannya tidak
terganggu oleh aktivitas di dalam bangunan, tetapi juga dengan melakukan
pengecekan atau pemeriksaan kondisi APAR dengan rutin atau secara berkala,
seperti misalnya pemeriksaan APAR dalam jangka setiap 1 bulan sekali, 3 bulan
sekali, 6 bulan sekali, ataupun pemeriksaan APAR setiap 12 bulan sekali.
Pengecekan atau pemeriksaan kondisi APAR ini sendiri bertujuan untuk
mengidentifikasi kondisi APAR secara keseluruhan apakah telah terjadi kerusakan
sehingga harus mendapatkan maintenance ataukah tidak, selain itu juga untuk
meninjau isi muatan di dalam tabung APAR apakah masih cukup atau harus
diadakan pengisian ulang hingga mencapai kapasitas yang ditentukan, serta untuk
menilai apakah APAR tersebut masih aman untuk digunakan dan masih dalam usia
manfaat atau telah waktunya untuk penggantian dengan APAR yang baru

4
Gambar 1. Bagian-bagian dan fungsi APAR (sumber:
https://servvo.id/bagian-apar/)

Gambar disamping merupakan


kriteria penempatan APAR yang ideal
,dimana ada beberapa jarak pada APAR
yang harus ditempatkan sesuai dengan
ketentuan berikut

Gambar 2. Kriteria penempatan APAR


(sumber:
https://alatpemadam.biz/index.php/info-
produk/itemlist/tag/fire%20exthinguisher%20
af11)

5
2.2.2 Hydrant
Hydrant

Hydrant merupakan sebuah terminal air untuk bantuan darurat ketika terjadi
kebakaran. Hydrant ini juga berfungsi untuk mempermudah proses
penanggulangan ketika bencana kebakaran melanda. Hydrantmerupakan sebuah
fasilitas wajib bagi bangunan-bangunan publik seperti pasar tradisional maupun
modern, pertokoan, bahkan semestinya lingkungan perumahan pun harusnya ada
fasilitas hydrant.

Hydrant Box

Pentingnya fire hydrant box antara lain sebagai tempat penyimpanan


hydrant equipment sehingga tidak tercecer dan mudah untuk dicari. Selain itu
hydrant equipment juga berisiko dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Apabila fire equipment tersebut diletakkan pada tempat terbuka, maka akan
berpotensi mempercepat penurunan daya fungsi equipment dikarenakan terkena
udara ataupun perubahan suhu dan paparan panas matahari secara langsung
sehingga hydrant box sangat diperlukan.

Fire Hydrant Valve

Fire equipment ini berfungsi sebagai komponen penyambung ketika salah


satu ujung fire hose disambungkan dengan komponen output baik fire hydrant pillar
outdoor ataupun indoor. Lalu ujung fire hose yang lainnya akan disambungkan
dengan komponen fire nozzle yang berfungsi sebagai pengatur tekanan supply air
yang ingin dihasilkan oleh fire bridge dalam upaya mematikan titik-titik api
kebakaran.

Fire Hydrant Hose

Fire hose berperan sebagai pendistribusi air di mana salah satu ujungnya
disambungkan dengan komponen output baik fire hydrant pillar outdoor ataupun
indoor melalui komponen hydrant valve. Lalu ujung fire hose yang lainnya akan
disambungkan dengan komponen fire nozzle yang berfungsi sebagai pengatur
tekanan suplai air yang ingin dihasilkan oleh fire brigade dalam upaya mematikan
titik-titik api kebakaran.

6
Nozzle

Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam fire fighting,
fungsi nozzle ini adalah mempermudah petugas pemadam untuk mengarahkan air
bertekanan yang keluar dari jaringan pipa instalasi fire hydrant baik melalui hydrant
box indoor yang terletak di dalam gedung maupun hydrant pillar yang letaknya di
luar gedung. Bisa juga aliran air langsung keluar dari tangki mobil pemadam
kebakaran.

Gambar disamping merupakan


gambar yang menunjukan penempatan
hydrant dengan benar dimana harus diberi
jarak pada pintu hydrant agar dapat
terbuka lebar disaat terjadinya kebakaran
pada gedung tersebut.

Gambar 3. Kriteria penampatan hydrant


(sumber:
http://dionmloto.blogspot.com/2016/02/sist
em-hydrant-pada-gedung-bertingkat-
tinggi.html)

7
2.3 Perbandingan Hydrant dan APAR di lokasi pengamatan

FTM (Fakultas Teknologi Mineral)

Pada lokasi gedung FTM penempatan Hydrant dan APAR tidak sesuai
dengan ketentuan sebelumnya. Hydrant tersebut terhalangi oleh papan
pengumuman yang akan mempersulit membuka Hydrant apa bila terjadi
kebakaran, kemudian APAR yang berada di atasnya tidak mempunyai tulisan
identifikasi lokasi pemadam dan tidak dilakukan pengecekan ulang pada tahun
2017 dan 2018

Taman geologi

8
Hydrant yang berada di taman geologi sangat tidak ideal dikarenakan
komponen yang berada di dalamnya sudah hilang dan jika terjadi kebakaran akan
menimbulkan dampak yang besar karna tidak adanya komponen-komponen
penting yang disebutkan sebelumnya

Gedung Geologi lt dasar

Hydrant box yang berada di lantai dasar sebelah barat gedung geologi masih
mempunyai beberapa komponen, tetapi komponen seperti noozle tidak ada akan
mempersulit pemadaman jika terjadi kebakaran

Gedung Geologi lt 2 barat

9
Hydrant box yang berada di lantai 2 sebelah barat gedung geologi tergolong
masih layak karena penempatan dan kondisinya masih baik dan beberapa
komponen seperti noozle pun masih dalam kondisi baik sehingga tidak ada akan
mempersulit pemadaman jika terjadi kebakaran.

Gedung Geologi lt 2 timur

Hydrant box yang berada di lantai 2 sebelah timur gedung geologi tergolong
masih layak karena penempatan dan kondisinya masih baik dan beberapa
komponen seperti noozle pun masih dalam kondisi baik sehingga tidak ada akan
mempersulit pemadaman jika terjadi kebakaran.

Gedung Geologi lt 3 barat

10
Hydrant box yang berada di lantai 3 sebelah timur gedung geologi tergolong
tidak layak karena penempatan yang terhalang barang lan dan kondisinya buruk dan
beberapa komponen seperti noozle dan selang tidak ada. Sehingga saat terjadi
kebakan Hydrantbox tersebut tidak bisa digunakan memadamkan api.

Gedung Geologi lt 3 timur

Hydrant box yang berada di lantai 3 sebelah timur gedung geologi masih
mempunyai beberapa komponen, tetapi komponen seperti noozle tidak ada akan
mempersulit pemadaman jika terjadi kebakaran

11
BAB III
KESIMPULAN
Terdapat beberapa titik lokasi terdapatnya alat pemadam api di lingkungan
kampus geologi diantaranya yaitu:
 FTM
Memiliki kondisi yang baiktapi tdak adanya pengecekan secara
berkala
 Taman Geologi
Memiliki kondisi sangat tidak layak karena isi di dalamnya sudah
menjadi alih fungsi menjadi penyimpanan peralatan lain.
 Gd. Geologi lt. Dasar
Masih layak tetapi ada beberapa bagian yg hilang
 Gd. Geologi lt. 2
Kondisi pada Lantai 2 bagian barat dan timur tergolong masih layak
pakai
 Gd. Geologi lt. 3
Kondisi pada lantai 3 bagian barat dan timur tidak layak digunankan
karena penempatan dan adanya bagian yang hilang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Ir. M Taufik, Kurniawan A, Rohmah putri A. 2016. I dentifikasi Daerah


Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografi.
Jurnal Teknik ITS:Surabaya
Nuri Iswoyo Ramadhani dan Hertiari Idajati. 2017. Identifikasi Tingkat Bahaya
Bencana Longsor, Studi kasus: Kawasan Lereng Gunung Lawu,
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jurnal Teknik ITS: Surabaya
Riki Rahmad1, Suib dan Ali Nurman.2018. Aplikasi SIG untuk Pemetaan Tingkat
Ancaman Longsor di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara. Malajah geografi indonesia:UGM. Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai