Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PROSES KOMUNIKASI

TENTANG FORMULA A.I.D.D.A (Attention, Interest, Disire ,


Decision, Action )

Dosen : Sandi Yudistitia Putra M.A

Disusun Oleh : Harry Permadi


NIM : 1609530036
Prodi : S1 DKV
Pengertian
Teori AIDDA Dalam komunikasi adalah, peran komunikator sebagai
penyampai pesan berperan penting. Strategi komunikasi yang dilakukan harus
luwes sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan
perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang
menghambat komunikasi bisa datang sewaktu-waktu, lebih lagi jika komunikasi
dilangsungkan melalui media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat
pada komponen komunikan, sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai.

Definisi AIDDA Menurut Para Ahli


Onong Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi (2000:
304), menyebutkan bahwa para ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama
berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan
pendekatan apa yang disebut A-A Procedure atau from Attention to Action
Procedure. A-A Procedure ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang
disingkat AIDDA.

Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan


sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik jika
pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya atau pihak
komuniksn merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga
dengan demikian komunikan bersedia untuk taat pada pesan yang dikomunikasikan
oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan
komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan pada komunikator.

Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi


sendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention) sebagai awal
suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan,
hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan
derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian
yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu
kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri
komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan
dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan
tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy, 2000 : 305).

Inti dari model AIDDA adalah rangkaian proses menyusun penyampaian pesan
yang mampu membangkitkan, menggugah rasa tertarik khalayak sehingga timbul
keinginan untuk membeli hingga tindakan membeli.
Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure.
Teori AIDDA dalam Effendy (2005 : 104) merupakan akronim dari :
A : Attention (Perhatian)
I : Interest (Minat)
D : Disire (Hasrat/Keinginan)
D : Decision (Keputusan)
A : Action (Tindakan)

Konsep AIDDA menjelaskan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri
khalayak (komunikasi) dalam menerima pesan komunikasi.

Tahapan di atas mengandung pengertian bahwa setiap proses komunikasi (baik


komunikasi tatap muka maupun komunikasi massa) hendaknya dimulai dengan
membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, sebuah pesan komunikasi harus dapat
menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat memancing perhatian
komunikannya. (Jeffkins, 1997 :120).

Dalam membangkitkan perhatian yang berperan penting adalah komunikatornya.


Dalam hal ini komunikator harus mampu menimbulkan suatu daya tarik pada
dirinya (source attractiveness) yang selanjutnya dapat memancing perhatian
komunikan terhadap pesan komunikasi yang disampaikannya. Namun yang harus
diperhatikan juga bahwa dalam membangkitkan perhatiaan khalayak harus
dihindari munculnya suatu himbauan yang negatif.

Dalam hal ini komunikatornya adalah tayangan Bioskop Trans TV, dan yang
menjadi komunikan adalah masyarakat yang menjadi pemirsa televisi. Sebuah
tayangan harus mampu membangkitkan perhatian pemirsanya, dalam hal ini
tayangan Bioskop Trans TV harus mampu membangkitkan perhatian pemirsa
televisi sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak untuk mengetahui lebih
jauh lagi tentang tayangan Bioskop Trans TV tersebut. Selanjutnya minat akan
melahirkan rasa ingin/hasrat untuk menyaksikan tayangan Bioskop Trans TV
tersebut.

Efektivitas
Efektivitas penyampaikan pesan komunikasi bisnis, ditentukan oleh banyak hal.
Satu di antaranya, adalah efektivitas penyampaian pesan dengan cara menarik
perhatian komunikan. Untuk kepentingan ini, konsep AIDDA bisa kita terapkan.

Seperti yang disampaikan Wilbur Schram, the condition of success in


communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar
suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, dengan
memperhatikan :

a) Pesan harus dirancang dan disampaikan sehingga menarik.

b) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman antara


komunikator dan komunikan, sehingga dimengerti.

c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan.

d) Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan komunikan.

Jadi., langkah pertama yang harus dilakukan, adalah bagaimana caranya kita bisa
harus bisa menarik perhatian komunikan. Buat supaya komunikan tertarik untuk
lebih ingin tahu mengenai isi pesannya. Penyajian pesan bisnis agar menarik, jelas
pada awalnya, tergantung pada packaging pesan sesuai media yang digunakan.

Saat kita menggunakan media cetak misalnya, usahan pesan bisnis yang kita
sampaikan sajiannya menarik. Baik dari segi content, maupun tampilan secara
keseluruhan. Bisa diakali dengan pemilihan font ( jenis huruf ), warna ataupun
design grafis secara keseluruhan.

Atau manakala kita menyampaikan pesan bisnis melalui televisi misalnya. Melalui
team creative, harus bisa terkemas informasi yang sangat menarik. Karena ada
kecenderungan, komunikan saat ini, tidak hanya butuh informasi, tetapi sesuatu
yang bisa sekaligus menghibur mereka.

Saat kita harus melakukan komunikasi langsung misalnya., usahakan daya tarik
bisa dimaksimalkan secara personal. Tentunya dalam hal ini,. komunikator harus
benar-benar bisa "bicara" . Tidak hanya benar menyampaikan informasinya, tetapi
juga menarik saat menyampaikannya.

Anda mungkin juga menyukai