Inti dari model AIDDA adalah rangkaian proses menyusun penyampaian pesan
yang mampu membangkitkan, menggugah rasa tertarik khalayak sehingga timbul
keinginan untuk membeli hingga tindakan membeli.
Teori AIDDA
Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure.
Teori AIDDA dalam Effendy (2005 : 104) merupakan akronim dari :
A : Attention (Perhatian)
I : Interest (Minat)
D : Disire (Hasrat/Keinginan)
D : Decision (Keputusan)
A : Action (Tindakan)
Konsep AIDDA menjelaskan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri
khalayak (komunikasi) dalam menerima pesan komunikasi.
Dalam hal ini komunikatornya adalah tayangan Bioskop Trans TV, dan yang
menjadi komunikan adalah masyarakat yang menjadi pemirsa televisi. Sebuah
tayangan harus mampu membangkitkan perhatian pemirsanya, dalam hal ini
tayangan Bioskop Trans TV harus mampu membangkitkan perhatian pemirsa
televisi sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak untuk mengetahui lebih
jauh lagi tentang tayangan Bioskop Trans TV tersebut. Selanjutnya minat akan
melahirkan rasa ingin/hasrat untuk menyaksikan tayangan Bioskop Trans TV
tersebut.
Efektivitas
Efektivitas penyampaikan pesan komunikasi bisnis, ditentukan oleh banyak hal.
Satu di antaranya, adalah efektivitas penyampaian pesan dengan cara menarik
perhatian komunikan. Untuk kepentingan ini, konsep AIDDA bisa kita terapkan.
Jadi., langkah pertama yang harus dilakukan, adalah bagaimana caranya kita bisa
harus bisa menarik perhatian komunikan. Buat supaya komunikan tertarik untuk
lebih ingin tahu mengenai isi pesannya. Penyajian pesan bisnis agar menarik, jelas
pada awalnya, tergantung pada packaging pesan sesuai media yang digunakan.
Saat kita menggunakan media cetak misalnya, usahan pesan bisnis yang kita
sampaikan sajiannya menarik. Baik dari segi content, maupun tampilan secara
keseluruhan. Bisa diakali dengan pemilihan font ( jenis huruf ), warna ataupun
design grafis secara keseluruhan.
Atau manakala kita menyampaikan pesan bisnis melalui televisi misalnya. Melalui
team creative, harus bisa terkemas informasi yang sangat menarik. Karena ada
kecenderungan, komunikan saat ini, tidak hanya butuh informasi, tetapi sesuatu
yang bisa sekaligus menghibur mereka.
Saat kita harus melakukan komunikasi langsung misalnya., usahakan daya tarik
bisa dimaksimalkan secara personal. Tentunya dalam hal ini,. komunikator harus
benar-benar bisa "bicara" . Tidak hanya benar menyampaikan informasinya, tetapi
juga menarik saat menyampaikannya.