PEMBUATAN NASKAH
DALAM ANIMASI
1. PROSES PEMBUATAN
ANIMASI.
a. Naskah
Pembuatan tema, cerita, Sinopsis,
dan rincian adegan yang siap untuk
diproduksi.
b. Storyboard
Proses pembuatan Naskah menjadi
lebih detil dalam bentuk gambar
serta membaginya menjadi sub
bagian (cut) serta memberikan
pewaktuan per Cut.
e. Editing
Proses pembuatan animasi-animasi
dan background menjadi sequences
dan menyesuaikan dengan waktu
yang sudah ada di dalam storyboard
serta penambahan efek visual.
g. Packaging
Proses penyelesaian akhir dari
semua proses di atas menjadi 1
film.
2. SKENARIO
Where,When,Who,Why,What,How.
b.2 Who
Karakter-karakter yang kita
buat dalam cerita, baik karakter
utama maupun pendukung.
b.3 What
Apa yang terjadi di dalam cerita
dan karakter-karakter dalam
cerita yang kita buat? (Plot
cerita). Apa tujuan karakter kita
(terutama karakter utama)
dalam cerita itu? gunanya untuk
membangun motivasi sang
tokoh yang nantinya akan
mengembangkan kepribadian
karakter tersebut.
b.4 Why
Mengapa semuanya terjadi?
Mengapa Karakter mengingin-
kan apa yang mereka mau? Dan
yang paling penting bagi kita
para penulis adalah “Mengapa
audiens atau penonton mau
menonton Program kita?”
b.5 How
Bagaimana Karakter kita
mendapatkan apa yang mereka
inginkan? Bagaimana mereka
bereaksi terhadap kegagalan
atau keberhasilan.
3. JUDUL PROGRAM
4. SINOPSIS
e. Setting Lokasi
Dan Kita juga harus bisa
membayangkan lokasi TKC (Tempat
Kejadian Cerita). Kita harus
membuat secara terperinci tahun,
abad, bahkan musim, Rumah
(Eksterior dan Interior),
Lingkungannya, kalau bisa kita
memberikan referensi kepada
Background artist mengenai hal
tersebut di atas.
f. Format Acara
Kemudian kita juga harus
menentukan format waktu yang kita
ingin pakai untuk program yang
telah dibuat, gunanya membuat
batasan pada naskah kita agar
memberi ruang untuk iklan.
2. Format 30 menit
Waktu yang digunakan acara
adalah 22 menit dan sisanya
untuk space iklan.
Tugas
Tonton 1 judul Film apa saja, hitung
durasinya (Waktu tayang), kemudian
buat secara terperinci :
a. Judul Program.
b. Sinopsis Episode tersebut
(misalkan yang ditonton adalah
film serial) atau sinopsis umum
(misalkan yang ditonton film
non serial).
c. Karakterisasi yang muncul di
dalam film tersebut.
d. Setting Lokasi.
Dikumpulkan pada pertemuan minggu
depan.
5. DASAR-DASAR PENULISAN
NASKAH
a. Karakter
Langkah penting dalam membuat
tokoh adalah kepribadian,
tujuannya untuk menciptakan
unsur drama (Serial TV, Film
(konvensial atau Animasi) akan
terasa tidak mempunyai getaran))
serta memberikan kelemahan yang
bersifat non fisik jadinye nanti-
nantinye sih bisa ngembangin
ceritanya juga.
Untuk mengembangkan
Kepribadian kita harus banyak riset
dan membaca tentang psikologi
(ngga usah yang susah-susah,
cukup untuk pemula udah cukup)
bila kita sudah mendapat referensi
tersebut maka kita tinggal
mengembangkan karakternya saja.
Kelemahan :
- Lemah kemauan
- Tidak tenang
- Tidak disiplin
- Gelisah
- Tidak dapat diandalkan
- Egosentris
- Bising
- Berlebih-lebihan
2. Orang Kolerik
Kekuatan :
- Berkemauan keras
- Tekun
- Berjiwa bebas
- Optimistis
- Praktis
- Produktif
- Tegas
- Pemimpin
Kelemahan :
- Peramah lalim
- Sarkastis
- Menguasai
- Tidak acuh
- Bangga
- Puas diri
- Tidak berperasaan
- Licik
3. Orang Melankolik
Kekuatan :
- Berbakat
- Cermat
- Peka
- Perfeksionis
- Suka Keindahan
- Idealistis
- Setia
Kelemahan :
- Egosentris
- Pemurung
- Pesimistis
- Teoritis
- Tidak praktis
- Tidak ramah
- Pendendam
4. Orang Flegmatik
Kekuatan :
- Tenang
- Lembut hati
- Dapat diandalkan
- Efisien
- Konservatif
- Praktis
- Pemimpin
Kelemahan :
- Kikir
- Penakut
- Tidak tegas
- Penonton
- Suka melindungi diri
sendiri
- Egois
b. Storytelling Triangle
Menurut banyak penulis ada 4
elemen dasar dalam membangun
sebuah cerita yaitu :
1. Characters
Seperti yang telah disebut
sebelumnya adalah The Who.
Untuk poin ini perlu diingat
dalam pemberian nama, kita
bisa mendapatkan dari kamus
atau kita kembangkan dari apa
yang terlintas di kepala kita, dan
untuk tokoh-tokoh utama sebisa
mungkin kita membuat nama
yang nantinya gampang diingat
oleh penonton, ngga usah
terlalu panjang atau susah.
2. The Plot
Adalah The What, apa yang
karakter inginkan dan apa yang
terjadi ? contoh yang paling
sederhana, Gemblung ingin
berangkat ke kantor pagi-pagi
untuk presentasi ke klien dan
atasan, sayangnya dia telat
bangun dan jam sudah
menunjukkan waktu masuk
kantor sudah dekat, ketika ingin
mandi, tiba-tiba Gemblung
mempunyai ide yaitu mandi di
kantor, di tengah jalan tiba-tiba
dia baru ingat bahwa keran
kamar mandi belum dimatikan
sehingga dia harus pulang ke
rumah untuk mengambil
mematikan keran air dan
akhirnya Gemblung telat juga
sampai di kantor, akibatnya
presentasinya gagal, badan bau
dan kena marah oleh atasan.
3. The Story
Adalah The Where, When, How
dan Why. Where dan When
adalah detil awal, mereka
penting karena menentukan
bagaimana para karakter dan
sekitarnya bereaksi serta
bersikap. Sekedar contoh orang
kota pasti berbeda sikapnya
dengan orang pedesaan. Plot di
atas pasti terjadi di sebuah kota
besar, plot tersebut tidak bisa
dipindahkan ke daerah Gunung
Kidul 1200-an.
Bagaimana mengembangkan
pertanyaan “Apa yang
diinginkan oleh karakter kita?”
adalah dengan menggali
bagaimana cara mereka untuk
mencapai tujuannya. Kemudian
kita memperhatikan mengapa
setiap peristiwa yang ada di
dalam plot dapat berhubungan
dengan karakter-karakter dan
penonton.
Lebih Jelasnya :
1. Barrier
Berfungsi sebagai penghambat
usaha tokoh cerita dalam
mencapai tujuannya. Dari cerita
di atas adalah Waktu yang
sangat pendek bagi Gemblung
untuk sampai ke kantor, inilah
Barrier, sehingga membuat
Gemblung memikirkan cara
lain. Ia lalu bergegas membawa
perlengkapan mandi untuk
mandi di kantor. Barrier
biasanya cenderung ke arah
aktifitas fisik. Tapi kalau
memakai cara ini maka akan
membawa perasaan bosan ke
penonton maka perlu Action
Point yang lain.
2. Complication
Tidak seperti Barrier yang
bertumpu pada satu titik
kejadian kemudia langsung ada
akibatnya, complication terdiri
dari beberapa kejadian yang
tidak segera menghasilkan
akibat contoh,
Dalam cerita Gemblung, kita
mengetahui bahwa atasan dan
klien perusahaan menunggu
presentasi dari Gemblung,
ketika Gemblung harus pulang
ke rumah untuk mematikan
keran, atasannya di kantor
sedang menghadapi klien yang
sudah tidak sabar menanti
presentasi dan karena
Gemblung tidak datang pada
waktu yang dijanjikan maka
Klien membatalkan perjanjian
bisnis perusahaan.
4. Resolution
Banyak sekali cara dalam
mengembangkan dan
menyelesaikan babak tiga.
Dalam situasi yang genting
biasanya keputusan yang
diambil sangat ekstrem dan
mengadung resiko, biasanya
banyak film cenderung kepada
keputusan aksi fisik, tetapi
bukan berarti aksi fisik adalah
jalan satu-satunya dalam
menyelesaikan cerita. Misalkan
dalam Film Yu Yu Hakusho
dalam salah satu episodenya
terjadi perang kecerdasan
antara Kurama melawan Kaito,
ketika itu teman-teman Kurama,
Hiei, Kuwabara dan Botan
arwahnya berhasil dirampas
oleh Kaito si pencipta sebuah
ruangan yang mempunyai tabu.
b. Individual vs Nature.
Disini sebuah individu melawan
kekuatan alam atau kekuatan yang di
luar kontrol individu tersebut sebagai
contoh sebuah karakter melawan
takdir.
c. Individual vs self.
Mungkin inilah bentuk konflik yang
paling dinamis dan dramatik, kita bisa
menyebutnya konflik dalam diri sendiri.
Biasanya seorang karakter berusaha
memilih satu diantara dua pilihan yang
kebetulan sangat berarti bagi dirinya.
Tugas
- Buatlah sebuah Tema, sinopsis
umum dan per episode (2 episode)
dengan durasi 30 menit dari cerita
yang kamu buat sendiri lengkap
dengan perincian karakter dan
setting lokasi.
a. Perencanaan
Ketika membuat cerita kita harus
banyak mencari referensi yang sesuai
dengan tema dan cerita yang ingin kita
buat, bisa dari buku, film, majalah,
koran, internet dsb.
b. Outline
Nah, setelah semuanya siap maka
langkah berikutnya untuk membuat
naskah adalah membuat Outline.
Mahluk apa sih tuh Outline ?
Contoh Outline :
Sinopsis PION #1
Outline PION #1
Scene 1
Int. Ruang kerja Haryo – siang.
Fade IN.
Adegan pertama kali akan dimulai.
Fade Out.
Sebuah babak berakhir atau akan
diselingi iklan atau sebuah episode
berakhir.
Establishing shot.
Sebuah Shot umumnya Long Shot yang
berada di awal sebuah adegan/scene
yang memperlihatkan seluruh lokasi.
Cut to.
Untuk perpindahan dari satu
adegan/scene ke adegan/scene yang
berikutnya secara berkesinambungan.
Dissolve to
Ngga jauh beda dengan Cut to. Tapi
digunakan untuk adegan Flashback
(masa lalu) yang memiliki rentang
waktu yang cukup panjang.
Flashback.
Adegan Masa Lalu dari si Tokoh.
Push Out.
Kebalikan dari Push IN.
Contoh :
FADE IN
Scene 1
Int. Ruangan utama ORGANISASI - sore
ESTABLISHING SHOT – Ruangan
Operasi ORGANISASI di tengah
ruangan tersebut banyak orang
berpakaian rapi hilir mudik.
Cut to..
Scene 2
Cut to...
Tugas
Buat sebuah Outline dan skenario dari
sinopsis yang sudah dibuat.
b. Mantelpiece Rule
Seorang penulis dari Rusia bernama
Anton Chekov menyatakan ”Apabila
kamu menaruh pistol di atas perapian,
pasti pada akhirnya akan
ditembakkan.” artinya ketika misalkan
kamu di awal cerita menampilkan
seorang tokoh yang bisa terbang maka
pada akhir cerita kamu harus
menampilkan tokoh tersebut terbang
lagi pada akhir cerita. Atau jangan
menampilkan sesuatu yang
membingungkan apabila pada akhirnya
penonton tidak akan melihatnya lagi.