6 Isi
6 Isi
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya terutama kepada:
Penyusun
Delki
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak di pakai baik di lingkungan
perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah mengalami perkembangan
yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada awalnya, fungsi utama dari
KWH meter ialah untuk menghitung pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan
teknologi yang luar biasa, maka KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatisyg
bisa mengirimkan hasil pengukurannya kepada perusahan listrik yang bersangkutan.
Fungsi-fungsi dari bagian terebut adalah:
Pembatas daya digunakan oleh pelanggan (sesuai dengan kontrak pemasangan)
Mencatat daya yang di pakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya
“KWH Meter” atau “Meteran Listrik” (KWH:Kilowatt Hours)
Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh
pelanggan, adanya gangguan hubungan singkat dalam instalasi listrik rumah
pelanggan atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik
rumah.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik teknik yang baik dalam keahlian listrik.
2. Untuk megetahui permasalahan yang muncul pada KWH meter.
C. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di lapangan.
2. Dapat memahami permasalahan yang timbul, sehingga diharapkan dapat
melakukan teknik keahlian listrik.
3. Serta mampu mengatasi permasalahan yang timbul
1
BAB II
KLASIFIKASI
Pada kumpara arus dilengkapi dengan alat tahanan atau lempengan besi yang
berfungsi sebagai pengatur Cosinus PHI (faktor kerja).
7. Nomor Meter
2
8. Optical Port
Terminal komunikasi meter yang akan digunakan oleh petugas PLN untuk
melakukan download data yang tersimpan di dalam memori KWH meter.
3
B. Alat dan Bahan
1. Alat
2. Bahan
4
BAB III
ANALISIS USAHA
Alat K3
1. Helm Kerja 5 Rp.60.000 Rp.300.000
2. Rompi 5 Rp80.000 Rp.400.000
3. Baju Kerja 5 Rp.150.000 Rp.750.000
4. Sarung Tangan 5 Rp.120.000 Rp.600.000
SEFTY
5. Sepatu Safety 5 Rp.200.000 Rp.1.000.000
6. Sabuk Manjat 5 Rp.130.000 Rp.650.000
BIAYA PERAWATAN ALAT Rp. 2.000.000
TOTAL HARGA Rp. 5.700.000
5
B. Biaya Pengeluaran/Bulan (UNTUK SILKLUS KE DUA)
6
C. Kesimpulan Analisis Usaha
Modal Awal (Siklus Pertama)
Alat Kerja dan Perlengkapan K3 dan Bahan
Rp. 22.050.000 + Rp. 5.700.00+ Rp. 18.475.000 = Rp. 46.225.000
Hasil Per-KWH
1 KWH = Rp. 75.000
KWH Dalam Satu Siklus
1000 KWH/60 Hari. (2 Bulan) = 16 KWH
Hasil KWH Satu Siklus
Rp.75.000 X 1000 KWH = Rp. 75.000.000
Keuntungan Siklus Pertama
Rp. 75.000.000 – Rp. 46.225.000 = Rp. 28.775.000
Rata-rata Penghasilan Perhari
Rp. 28.775.000 / 60 Hari = Rp. 480.000/Hari
Penghasilan Siklus Kedua dan Seterusnya
Hasil Keseluruhan – Modal Persiklus = Untung Siklus Ke dua dan Seterusnya.
Rp.75.000.000 – Rp. 18.475.000 = Rp. 56.525.000.
Gaji Karyawan Per/ KWH
1 KWH = Rp. 40.000
7
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN
A. Masalah
Adapun masalah yang dihadapi adalah:
Saat melakukan pemasangan hari hujan yang menghambat proses pemasangan KWH
Meter
Alamat yang tertera susah untuk ditemukan serta kendaraan untuk membawa material
kurang yang menghambat kerja
B. Pemecahan
Dan pemecahan yang dilakukan adalah:
8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
KWH Meter adalah alat yang digunakan oleh PLN untuk menghitung besar pemakaian
daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari sebuah KWH
Meter adalah kumparan tegangan, Kumparan arus, piringan alumunium, Magnet tetap yang
tugasnya menetralkan piringan alumunium dari induksi medan magnet, dan gear mekanik yang
mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
Alat ini bekerja merupakan metode induksi medan magnetik, di mana medan
magnet tersebut menggerakan piringan. Putaran piringan tersebut akan menggerakan counter
digit sebagai tampilan jumlah pemakaian daya.
B. Saran
Dalam pemasangan KWH Meter yang harus diperhatikan adalah proses dan teknik,
yang dipelajari untuk keamanan dan keselamatan pekerja dalam pemasangan KWH Meter.
Apabila teknik dan proses yang dilakukan atau dikerjakan tidak sesuai dengan kinerja bisa
menghambat dan berakibat fatal dalam proses pemasangan KWH Meter.