Anda di halaman 1dari 29

Nama mahasiswa : INDRI SAWITRI

Tempat praktek : RSUD Patut Patuh Patju


Tanggal : Senin,13 Januari 2020

I. Identitas diri klien


Nama : Tn.r
Suku : Sasak
Tanggal lahir : 31/12/1972
Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : -
Alamat : Gerung
Lama bekerja : Tidak ada
Tanggal masuk RS : 10/01/20
Status perkawinan : masih menikah
Tanggal pengkajian : senin, 13 Januari 2020
Agama : Islam
Sumber Informasi : Pasien, Keluarga, dan Rekam medik

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama : nyeri perut
2. Riwayat penyakit sekarang: klien datang dengan keluhan
nyeri perut berulang sejak 4 bulan yang lalu, pasien tidak
pernah control ke poli lutut nyeri dan bengkak.
3. Riwayat Penyakit Dahulu.
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat asam urat.
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan
tindakan yang telah dilakukan:
Diagnosa medis adalah gastritis dan ACKD.
Pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan :pemeriksaan
Lab,Ekg
1. Tindakan yang sudah diberikan : yaitu pemasangan infuse
NACL 20 tetes permenit, injeksi Ketorolac, anatasid doen
2tab.
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan: Klien mengatakan
menganggap kesehatan itu sangat penting akan tetapi klien
tidak tau bagaimana cara memelihara kodisinya agar tetap
sehat.
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS :
Klien dan keluarga pasien mengatakan pasien makan 3 kali
sehari sebanyak satu sendok bubur
Intake makanan:
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien
makan 3 kali sehari dengan porsi sedikit dengan lauk pauk
ayam, tahu, tempe dan sayur. Berat badan pasien 50 kg.
 Saat sakit : Klien dan keluarga pasien mengatakan saat
sakit nafsu makan turun, di karenakan sakit pada ssat
menelan dan pasien menhabiskan 3 sendok bubur per 24 jam
dan berat badan pasien turun menjadi 48 kg.

Intake cairan :
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien
minum 7-8 gelas sehari
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien hanya
makan bubur dan minum air putih.

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
 Sebelum sakit: Klien mengatakan sebelum sakit pasien
BAB 1-2 kali sehari.
 Saat sakit: Klien mengatakan tidak pernah BAB sejak di
rawat di rumah sakit.
b. Buang air kecil
 Sebelum sakit: Klien mengatakan sebelum sakit klien
BAK 2-4 kali dalam sehari dengan warna kencing
kekuningan dengan bau khas urine dan tidak ada masalah
saat BAK.
 Saat sakit: Klien mengatakan saat sakit klien dipasang
kateter.
4. Pola aktifitas dan latihan:

Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat √
tidur

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3:


dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

Oksigenasi: pasien mengatakan tidak mengalami sesak


5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun tidur)
a. Lama Tidur
 Sebelum sakit: Klien mengatakan sebelum sakit tidur
siang dari jam 14.00-16.00 WITA dan tidur malam dari
jam 10.00-04.00 WITA (lama tidur 7 jam perhari).
 Saat sakit: Klien mengatakan saat sakit tidak bisa
tidur siang dan malam mulai tidur dari jam 11.00 dan
sering bangun jam 03.30 karna nyeri, dan sulit tidur
kembali (lama tidur 4 jam 30 menit perhari).
b. Gangguan Tidur
 Sebelum sakit: Klien mengatakan sebelum sakit tidak
ada gangguan atau masalah tidur.
 Saat sakit: Klien mengatakan saat sakit sulit untuk
memulai tidur dan mempertahankan tidurnya karna
kondisi ruangan yang tidak nyaman, panas dan nyeri
kepala yang dirasakan.
c. Perasaan Saat Bangun Tidur
 Sebelum sakit: Klien mengatakan sebelum sakit saat
bangun tidur terasa segar dan bersemangat kembali
untuk beraktivitas.
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit tidak pernah
bangun hanya berbaring di tempat tidur karena tidak
mempunyai tenaga,karena makan hanya 1 sampai 3 sendok
bubur klien mengatakan mual muntah dan nyeri pada
saat menelan.

6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
 Penglihatan : Klien mengatakan tidak ada masalah
dengan penglihatanya
 Pendengaran : Klien mengatakan tidak memiliki
masalah dengan pendengaranya.
 Pengecap : Klien mengatakan memiliki masalah
dengan pengecapanya yaitu makanan terasa pahit semua
terasa nyeri pada saat menelan karena sakit tengorokan.
 Sensasi : Klien mengatakan masih bisa merasakan
sensai rangsangan perawat ketika menyentuh tanganya.

7. Pola persepsi diri


(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
 Pandangan klien tentang sakitnya : Klien mengatakan
memandang penyakitnya sebagai suatu ujian dari tuhan
yang maha Esa dan menerimanya dengan lapang dada.
 Kecemasan : klien mengatakan takut dengan keadaan
kesehatannya, klien tampak tidak fokus pada saat di ajak
bicara, kontak mata kurang, kadang melihat tapi sepintas
saja dan saat ditanya klien ragu-ragu dalam menjawab
 Konsep diri : Klien mengatakan dirinya seorang laki-
laki yang berusia 48 tahun dan berasal dari gerung.
Klien merupkan seorang anak pertama dari 2bersaudara,
klien memiliki 4 orang anak dan istrisnya masih hidup.

8. Pola seksualitas dan reproduksi


( fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
 Fertilitas : klien mengatakan hanya mempunyai 4
orang anak
 Libido : Tidak terkaji
 Menstruasi : -
 Kontrasepsi : -
9. Pola peran hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan
keuangan):
 Komunikasi : Klien mengatakan dirumah selalu
bekomunikasi dengan tetangga, keluarga maupun masyarakat
sekitar rumahnya
 Hubungan dengan orang lain : Klien mengatakan tidak ada
masalah dengan hubungan dengan orang lain, klien
mengatakan selalu berusaha menjalin hubungan yang baik
dengan orang lain.
 Sumber keuangan keluarga : Klien mengatakan sumber
keuangan didaptkan dari hasil kerja sendiri.

10. Pola managemen koping-stess


(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
 Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini:
Klien mengatakan semenjak merasakan nyeri kepala, tiba-
tiba lemas dan sering klien cemas dengan kondisinya.
11. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan dll )
 Pandangan klien tentang agama : keluarga Klien
mengatakan bahwa percaya bahwa penyakit yang diderita
sekarang adalah sebuah ujian dari sang maha penciptanya
 Kegiatan keagamaan : Klien mengatakan jika dirumah
selalu melakukan kegiatan ibadahnya.
 Spiritual yang tidak sesuai : Tidak ada
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Bentuk dada klien Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Frekwensi Nafas : 20 X/mnt dengan irama reguler

3. Gerakan Pernafasan
gerakan pernapasan klien menggunakan otot bantu pernapasan
yaitu Intercostal.

Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : normal terasa pada saat
dilakukan pemeriksaan pada punggung bagian belakang

Perkusi :
perkusi paru normal terdengar suara sonor

Auskultasi :
Bunyi Nafas : Normal
1. Alat Bantu Pernafasan
Klien menggunakan alat bantu pernafasan nasal kanul 4 Lpm.
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Perkusi :
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke
midklavikula sinistra
Auskultasi :
 Bunyi Jantung I :terdengar suara “lub” karena
penutupan katub antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi
pada interkosta ke IV
 Bunyi Jantung II :terdengar suara “dub” dikarenakan
penutupan katub semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada
akhir dari sistole. Lokasi auskultasi pada interkosta II.

1. Nadi
Frekuensi 80x/menit reguler
2. Irama : reguler
3. Tekanan Darah 110/80 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada intercosta ke V

6. Pembesaran Jantung : tidak ada pembesaran pada jantung


Nyeri Dada : tidak serasa nyeri pada dada
7. Clubbing Finger : tidak ada clubbing finger

Persarafan
Tingkat Kesadaran :Compos Mentis
GCS :
Eye :4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS :15
1. Refleks : normal
2. Koordinasi Gerak : ya
3. Kejang : tidak
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Visus 6/6, klien bias melihat dengan normal dari jarak 6
meter

c. Pupil :Isokor
d. Reflek Cahaya : Positif
e. Gerak Bola Mata : Normal
f. Medan Penglihatan :Normal
g. Buta Warna :tidak klien masih bisa membedakan warna
h. Tekanan Intra Okuler : Tidak

2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Normal
b. Gangguan PenPreceptoruman : Tidak

3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel :normal
b. Membran tympani: Utuh
c. Otorrhoea : Tidak
d. Gangguan pendengaran : tidak
e. Tinitus : tidak
4. Perasa: Normal
5. Peraba: Normal

Perkemihan
Masalah kandung kemih: Pasang Kateter
Produksi urine 1500 ml/hari Frekuensi 4-6 x/hari
Warna putih kekuningan Bau khas (pesing)

Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Lembab
b. Lidah :normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : kotor
Tenggorokan :klien mengatakan tenggorokan terasa sakit
atau gangguan menelan.pada saat menelan air ludah
d. Abdomen Abdomen : Kenyal
e. Pembesaran hepar : tidak
f. Pembesaran lien : tidak
g. Asites : tidak

2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus


BAB 1x/hari : Tidak Ada Masalah
Obat Pencahar : tidak
Lavemen : tidak

Otot, Tulang Dan Integument


1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM):
terbatas
Kemampuan kekuatan otot
Fraktur : Tidak
Dislokasi : Tidak
Haemotom : Tidak
2. Integumen
Warna kulit : pucat
Akral : hangat
Turgor :Elastik
Tulang Belakang : kifosis
Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak
2. Pernah mendapat Imunisasi : tidak pernah
3. Kelainan endokrin
Program terapi

Nama obat Sediaan Dosis

No
1 furosemidd Cairan 3x10 mg

2 metrinidazole Cairan 500 mg/ 8 jam

3 Cefoperazone Cairan 1 gr/ 12 jam

4 PCT Infus Cairan 3x1 gr

Hasil pemeriksaan laboratorium

Tanggal pemeriksa : 05 Januari2020

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

WBC 16,05 10^3/Ul 3,60-11,00

Neu% 85,5 % 50,0-70,0

Lym% 11,2 % 25,0-40,0

Mon% 2,6 % 2,0-8,0

Eos% 0,6 % 2,0-4,0

Bas% 0,1 % 0,0-1,0

RBC 4.84 10^6/Ul 3,80-5,20

HGB 14,2 g/Dl 11,7-15,5

HCT 40,2 % 35,0-47,0

MCV 83.1 Fl 80,0-100,0

MCH 29.3 Pg 26,0-34,0

MCHC 35.3 g/Dl 32,0-36,0

RDW-CV 12,9 % 11,5-14,5

RDW-SD 45.0 Fl 37,0-54,0

PLT 199 10^3/Ul 150-440

MPV 9,9 Fl 7,2-11,1

PDW 16,2 9,0-17,0

PCT 0,197 % 0,170-0,350


ANALISA DATA
No Data (sign/symton) Etiologi Masalah Paraf
1 DS : pasien mengatakan nyeri pada Agen cedera biologis (Peradangan Nyeri akut

perutnya pada mukosa lambung)


DO : pasien terlihat lemah dan wajah
terlihat menahan nyeri
DO : TD : 110/70mmHg
Nadi : 95x/menit
Suhu : 38,8°C
RR : 32x/menit
DO : skala nyeri 4

2 DS : Pajanan Penyakit Intoleransi


 Pasien mengatakan masih aktifitas
lemas dan pusing
Penurunan tekanan
DO:
darah, HT tidak
 Pasien berbaring terkontrol
ditempattidur, tampak
lemas
Kelemahan fisik
 ADLs dibantu keluarga
dan perawat
 Aktivitas terbatas
 Klien Nampak lemas
Tirah baring
TTV

 TD : 90/80 mmHg Intoleransi aktivitas

 N : 80 x/menit

 S : 37,7 ° c

 RR : 25 x/menit

3 ajanan Penyakit Defisit perawatan


DS: diri
Pasien mengatakan lemas Kelemahan fisik,
tidak ada tenaga dan
tidak pernah mandi
selama dirawat di RS

DO: Personal hygiene


- Pasien berbaring ditempat mandiberkurang
tidur, tampak lemas
- Makan minum, hygiene
dibantu oleh keluarga dan
perawat Kulit wajah kusam, bau
- Wajah kusam badan, gigi, lidah
- Bau badan kotor, rongga mulut
- Gigi dan lidah kotor dan berbau
kering
- Rongga mulut berbau
TTV Defisit Perawatan Diri
- TD : 90/80 mmHg Mandi
- N : 80 x/menit
- S : 37,7 ° c
- RR : 25 x/menit
- GCS: 15
- Kesadaran: CM

DS :
 Pasien mengatakan masih
lemas dan pusing

DO:
 Pasien berbaring
ditempattidur, tampak
lemas
 ADLs dibantu keluarga
dan perawat
 Aktivitas terbatas
 Klien Nampak lemas

TTV

 TD : 90/80 mmHg

 N : 80 x/menit

 S : 37,2 ° c

 RR : 25 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(minimal 3 diagnosa keperawatan)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (peradangan pada mukosa
lambung)Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan tirah baring ditandai dengan respons
tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan dalam merawat kebersihan diri

PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN


(NOC & NIC)
No Tujuan Intervensi Rasional Paraf
Dx
1 NOC: NIC:
Setelah dilakukan tindakan
Pain Management :
keperawatan selama …x 24
1. Observasi reaksi nonverbal dari
jam, diharapkan nyeri
ketidaknyamanan
berkurang sampai dengan
2. Kaji nyeri secara komprehensif
hilang dengan criteria hasil:
meliputi ( lokasi, karakteristik, dan
Pain Control : onset, durasi, frekuensi, kualitas,
7. Pasien dapat
intensitas nyeri )
mengontrol nyeri
3. Kaji skala nyeri
8. Pasien melaporkan 4. Gunakan komunikasi terapeutik
nyeri berkurang atau agar klien dapat mengekspresikan
hilang nyeri
9. Frekuensi nafas dbn 5. Kaji factor yang dapat
(16-24x/menit) menyebabkan nyeri timbul
10. Skala 0-1 dari 4 6. Anjurkan pada pasien untuk cukup
11. Pasien tidak gelisah istirahat
12. Leukosit dbn (4000- 7. Control lingkungan yang dapat
10.000 /cmm) mempengaruhi nyeri
8. Monitor tanda tanda vital
9. Ajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (relaksasi) untuk
mengurangi nyeri
10. Jelaskan factor factor yang dapat
mempengaruhi nyeri
11. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat

2. Setelah dilakukan 1. Anjurkan pasien untuk 1. Semakin meningkat


asuhan keperawatan 2 meningkatkan batasan aktivitas yang dicapai
x 24 jam diharapkan aktivitas yang dicapainya maka semakin cepat
pasien dapat pasien mandiri dalam
melakukan pemenuhan kebutuhan
aktivitasnya dengan 2. Fokuskan pada aktivitas 2. Tidak memaksakan
normal dengan yang bisa dilakukan pasien melakukan aktivitas
kriteria hasil: 3. Anjurkan keluarga untuk apabila pasien tidak
 Pemenuhan membantu memenuhi mampu melakukan
kebutuhan oksigen kebutuhan pasien 3. Pasien akan terbantu
mencukupi dalam dalam pemenuhan
memenuhi 4. Kolaborasikan dengan kebutuhan selama belum
aktivitas dalam terapis dalam latihan bisa melakukan secara
batas normal pemenuhan aktivitas mandiri

 Rata-rata TD 4. Dengan adanya kolaborasi

dalam batas akan lebih efektif dan

normal efisien dalam memenuhi


keb.
 Rata-rata
pernapasan dalam
batas normal
 Warna kulit
normal
 Laporan dalam
pencapaian
kebutuhan sehari-
hari
3. Setelahdilakukan 1. Pertimbangkan usia 1. Agar dapat
asuhan keperawatan pasien ketika menentukan tindakan
1 x 24 jam mempromosikan aktivitas personal hygiene
(30 menit) perawatan diri sesuai dengan
diharapkan 2. Tentukan jumlah dan kebutuhan usia
kebutuhan personal jenis bantuan yang 2. Agar dapat
hygiene pasien dibutuhkan mengetahui alat
terpenuhi yang digunakan untuk
Kriteria Hasil: 3. Tempat handuk, sabun, personal hygiene
- Perawatan diri: dan aksesoris lainnya 3. Memudahkan dalam
Mampu untuk yang dibutuhkan menjangkau alat yang
melakukan disamping tempat tidur digunakan saat
aktivitas 4. Sediakan lingkungan yang perawatan
perawatan fisik terapeutik dengan 4. Menjaga kenyaman dan
dan pribadi secara memastikan hangat, privasi klien
mandiri dengan santai, personal.
atau tanpa alat 5. Fasilitasi pasien
bantu menyikat gigi 5. Menjaga oral hygiene
- Perawatan diri klien tetap bersih
mandi: mampu untuk dan sehat
membersihkan tubuh 6. Pantau kebersihan kuku
sendiri secara 6. Melihat ada tidaknya
mandiri dengan Pantau integritas kulit kerusakan integritas
atau tanpa alat pasien kulit pada klien
bantu. 7. Berikan bantuan sampai
- Perawatan diri pasien sepenuhnya dapat
hygiene: mampu mengasumsikan perawatan 7. Personal hygiene
untuk diri. klien dapat
mempertahankan terpenuhi
kebersihan dan
penampilan yang
rapi secara
mandiri atau tanpa
alat bantu
- Perawatan diri
oral: mampu untuk
merawat mulut dan
gigi secara
mandiri atau tanpa
alat bantu
- Mengungkapkan
secara verbal
kepuasaan tentang
kebersihan tubuh
dan hygiene oral.
IMPLEMENTASI
Senin 14 Januari 2020
No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
Dx
1 Senin 1. mengobservasi reaksi nonverbal DS : Pasien mengatakan perutnya kadang masih
13/01/20 dari ketidaknyamanan terasa nyeri
15:00 2. mengkaji nyeri secara DS : P : nyeri timbul ketika makan Q : nyeri seperti
komprehensif meliputi ( lokasi, mau muntah R: nyeri di daerah ulu hati T : nyeri
karakteristik, dan onset, durasi, hilang timbul
frekuensi, kualitas, intensitas DO : Skala : 3
nyeri ) Wajah terlihat gelisah
3. mengkaji skala nyeri A : Tujuan belum tercapai
4. menggunakan komunikasi P : lanjutkan intervensi
terapeutik agar klien dapat
mengekspresikan nyeri - TD : 90/80 mmHg

5. mengkaji factor yang dapat - N : 80 x/menit


menyebabkan nyeri timbul
- S : 37,7 ° c
6. menganjurkan pada pasien
- RR : 20 x/menit
untuk cukup istirahat
7. mengontrol lingkungan yang - SPO2 : 98 %
dapat mempengaruhi nyeri
8. Memonitor tanda tanda vital
9. mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (relaksasi)
untuk mengurangi nyeri
10. menjelaskan factor factor yang
dapat mempengaruhi nyeri
11. berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
2 senin 1. Menganjurkan pasien S :
13/01/20 untuk meningkatkan
16:00 batasan aktivitas  Pasien mengatakan masih sedikit
yang dicapainya lemas dan pusing
2. Memfokuskan pada  Pasien dan keluarga mengatakan
aktivitas yang bisa memahami apa yang telah
dilakukan pasien dianjurkan
3. Menganjurkan keluarga
O :
untuk membantu
memenuhi kebutuhan
 Pasien tampak lemas
pasien
 Pasien dan keluarga tampak
4. Kolaborasikan dengan
kooperatif
terapis dalam latihan
A: Maslah teratasi sebagian
pemenuhan aktivitas
 Pasien dan keluarga memahamiapa
yang telah dianjurkan
P: Intervensi di lanjutkan (1 dan 4)

3 senin 1. Mempertimbangkan usia S:


13/01/20 pasien ketika Pasien mengatakan lebih nyaman
setelah dibersihkan dan dimandikan
17:00 mempromosikan
aktivitas perawatan O:
diri  Lingkungan yang terapeutik sudah
2. Menentukan jumlah dan tersedia
jenis bantuan yang  Pasien tampak lebih nyaman
setelah dilakukan tindakan
dibutuhkan (Personal
(membersihkan area mulut, kuku,
hygiene : mandi untuk mengganti pampers dan mengelap
perawatan gigi, seluruh badan pasien)
mulut, kuku, kulit)
A:
3. Menempatkankain, Masalah teratasi sebagian
tissue basah dan  Pasien tampak bersih dan
nyaman
kering didekat tempat
P:
tidur Lanjutkan intervensi (1-6)
4. Menyediakan
lingkungan yang
terapeutik dengan
memastikan hangat,
santai, personal.
5. Memantau integritas
kulit pasien
6. Memberikan bantuan
sampai pasien
sepenuhnya dapat
mengasumsikan
perawatan diri.
Selasa 07 Januari2020
No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
Dx
1 Selasa 07 1. Mengobservasi keadaan S: -
januari 2020 umum pasien O: - Klien masih tampak sesak
09.00 2. Memberikan O2 4-5 LPM - Klien tampak belum sadarkan diri
3. Mengkaji tingkat - Masi terdengar suara ronci
kesadaran TTV
4. mengauskultasi suara - TD : 90/80 mmHg
nafas
- N : 80 x/menit
5. Memantau respon
neurologis - S : 37,7 ° c

6. mengkolaborasi terapi - RR : 25 x/menit


obat
- SPO2: 98%

A: Masalah belum teratasi


P: intrvensi di lanjutkan
- Pantau keluhan utama
-pantau TTV
- Pantau O2 10 LPM Non Rebreathing Mask
2 Selasa 07 1. Menganjurkan pasien S :
januari 2020 untuk meningkatkan
10.00 batasan aktivitas  Pasien mengatakan masih sedikit
yang dicapainya lemas dan pusing
2. Memfokuskan pada  Pasien dan keluarga mengatakan
aktivitas yang bisa memahami apa yang telah
dilakukan pasien dianjurkan
3. Menganjurkan
O :
keluarga untuk
membantu memenuhi
 Pasien tampak sedikit lemas
kebutuhan pasien
 Pasien dan keluarga tampak
4. Kolaborasikan dengan
kooperatif
terapis dalam
latihanpemenuhan
A : Masalah teratasi sebagian
aktivitas

 pasien dan keluarga memahami apa


yang telah dianjurkan
P : Intervensi dilanjutkan 1-4

3 Selasa 07 1. Mempertimbangkan usia S:


januari 2020 pasien ketika Pasien mengatakan sudah lebih
nyaman
11.00 mempromosikan
O:
aktivitas perawatan  Lingkungan yang terapeutik sudah
diri tersedia
2. Menentukan jumlah dan  Pasien tampak lebih nyaman
setelah dilakukan tindakan
jenis bantuan yang (mendekatkan perlengkapan yang
dibutuhkan (Personal dibutuhkan serta membersihkan
Hygiene : perawatan badan pasien)

gigi, mulut, kuku dan


A:
kulit) Masalah teratasi sebagian
3. Menempatkan, kain,  Pasien tampak bersih dan
nyaman
tissue basah dan P:
kering didekat tempat Lanjutkan intervensi (1-6)
tidur
4. Menyediakan
lingkungan yang
terapeutik dengan
memastikan hangat,
santai, personal.
5. Memantau integritas
kulit pasien
6. Memberikan bantuan
sampai pasien
sepenuhnya dapat
mengasumsikan
perawatan diri.
EVALUASI
No Dx Hari/tgl/jam Evaluasi paraf
1 Kamis,09janu S : -
ari2020
O : klin tampak sesak
Jam 21.00
Masih terdengar suara ronchi
TD:140/80mmHg
N:80x/menit
RR:23x/mnit
S:36,4 c
SPO2: 99 %
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

 Obsrvasi TTV
Perhatikan penyebab kesadaran menurun

2 Kamis,09 S :
januari 2020
Jam 22.00  Pasien mengatakan tidak lemas lagi
 Pasien dan keluarga mengatakan memahami apa yang
telah dianjurkan
O :

 Pasien tampak segar


 Pasien dan keluarga tampak kooperatif

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

3 jumat,10 S:
januari 2020 Pasien mengatakan sudah lebih nyaman
Jam 06.00
O:
 Lingkungan yang terapeutik sudah tersedia
 Pasien tampak lebih nyaman setelah dilakukan
tindakan (mendekatkan perlengkapan yang dibutuhkan
serta membersihkan badan pasien)

A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai