Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem merupakan sebuah sarana yang bisa menjadi sebuah acuan untuk
mengelola kinerja tertentu. Dapat diketahui bahwa sistem adalah suatu susunan dari
beberapa yang lebih unggul sebagai penyerap dan pencatat data yang dibandingkan
secara manual yang dilaksanakan pada suatu organisasi elemen – elemen dari suatu
sistem tidak dapat berdiri sendiri karena saling berinteraksi atau berhubungan dengan
yang lain yang membentuk satu kesatuan yang utuh.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jeperson (2015:2), “ sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur
– prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Menurut Anggraeni (2017:1), “sistem adalah sekumpulan orang yang saling


bekerja sama dengan ketentuan – ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur
untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai
tujuan”.

Menurut Rukun dan B. Herawan Haryadi (2018:2), mengatakan bahwa “kata


‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen – komponen yang memiliki
unsur berkaitan antara satu dan yang lainnya”.

Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa sistem adalah kompenon –


komponen atau prosedur yang sistematis dan terstruktur yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memili karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yang mencirikan
bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Berikut adalah karakteristik
sistem menurut Jeperson (2015:3)

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen – komponen kyang saling


berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu ketentuan.
Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian –
bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem yang lain
atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup
(scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus
tetap dijaga dan yang merugikan harus kita jaga dan dikendalikan, kalau tidak dapat
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (interfice)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan


subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsitem lain. Keluaran (ouput) dari subsistem akan
menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

5. Masukan sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input
adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil daro energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem
akuntansi akan mengolah data menjadi laporan –laporan keuangan.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem.

2.1.3. Klasifikasi sistem

Menurut Jeperson (2015:6), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut


pandang, diantaranya yaitu :

1. Klasifikasi sistem sebagai :


a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran – pemikiran atau ide –
ide yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi memalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia.
b. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan
dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur
lingkungan luar.
b. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan
luar atau subsistem lainnya.

2.1.4. Konsep dasar informasi

Secara Etimologi kata informasi berasal dari bahasa Perancis kuno


information mengambil istilah dari bahasa latin yaitu informationem yang berarti
“konsep, ide atau garis besar,”. Namun didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) informasi berarti penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang
sesuatu dan ling keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat dibagian –
bagian amanat itu.

2.1.5. Pengertian informasi

Menurut Anggraeni (2017:1), “informasi adalah data yang diolah menjadi


lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian
dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan”.

Menurut Muslihudin dan Oktavianto (2016:9) informasi merupakan data


yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi
berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian atau
meningkatkan pengetahuan. Informasi menjadi penting karena berdasarkan informasi
para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut
merupakan hasil pengelohan data atau fakta yang dikumpulakan dengan metode atau
cara – cara tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
diproses menjadi satu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya
dalam aktivitas perbuatan keputusan.

2.1.6. Pengertian sistem informasi

Menurut Anggraeni (2017:12), “sistem informasi adalah suatu sistem dalam


suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manjerial dengan kegiatan
strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu
dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Turban, gMcLean dan Wetherbe dalam buku Rukun dan
B. Herawan Hayadi (2018:1), mengemukakan bahwa “sistem informasi adalah
sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganaisa dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah


sistem didalam organisasi yang dapat mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganaisa, dan menyebarkan informasi secara spesifik sehingga dapat membantu
fungsi operasi organisasi dalam mengambil sebuah keputusan”.

2.1.7. Pengertian akuntansi

Menurut Yahya (2016:7), “akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau


pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor,
otoritas pajak, dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya
keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.

Menurut MR Satria dalam Suwardjono (2017:70), “akuntansi merupakan


seperangkat pengetahuan yang luas dan kompleks serta cara termudah untuk
menjelaskan pengertian akuntansi dapat dimulai dengan mendefinisikannya”.
Dengan demikian akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang bertujuan
untuk mengukur, menjabarkan, atau pemberian kepastian mengenai informasi di
dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintahan.

2.1.8. Pengertian sistem informasi akuntansi

Menutut Vitra Widyaningrum dalam Krismiaji (2018:3), mengemukakan


bahwa “sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilakan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

Menurut J Maknunah dalam Bornar dan Hapwood (2015:29), “sistem


informasi akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
menstranformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus
pemprosesan akuntansi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem
informasi”.

Dari 2 definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi


adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk memproses data dan transaksi
guna menghasikan informasi yang bermanfaat.

2.1.9. Pengertian pengelolaan

Menurut FA Naway dalam Alam (2016:9), “pengelolaan adalah proses


perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota
organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

Menurut Herman K dalam Poerwadarminta (2015:139) mengemukakan


pengertian pengelolaan yakni kelola atau mengelola adalah mengurus perusahaan
pemerintah dan sebagainya, melakukan suatu pekerjaan, menyelenggarakan
pekerjaan. Sedangkan pengelolaan adalah mengurus atau menyelenggarakan suatu
pekerjaan tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu proses
untuk mengurus atau menyelenggarakan kegiatan didalam suatu organisasi untuk
mecapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.10. Pengertian pajak bumi dan bangunan (PBB)

Menurut Asriyani dalam Widyaningsih (2016:139), “PBB adalah pajak yang


bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditetntukan oleh keadaan
objek yaitu bumi atau tanah dan bangunan. Sedangkan keadan subjek yang
membayar pajak tidak ikut menentukan pengenaan pajak terutang”.

Menurut Asriyani dalam Diana (2016:139), Objek pajak bumi dan bangunan
adalah bumi dan bangunan. Yang termasuk dalam bangunan yang dapat dikenakan
pajak adalah :

a. Bangunan tempat tinggal


b. Gedung kantor
c. Hotel
d. Pabrik
e. Jalan tol
f. Kolam renang
g. Tempat penampungan
h. Serta fasilitas lainnya yang memberikan manfaat.

Menurut Vanli Tuwo dalam Mardiasmo (2016:89), mendefinisikan Bumi dan


Bangunan adalah sebagai berikut :

1. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.
Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman (termasuk rawa
– rawa, tambak, perairan) serta laut wilayah Republik Indonesia.
2. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau diletakkan secara
tetap pada tanah atau perairan.

Dapat disimpulkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pungutan pajak
yang dikenakan terhadap bumi yang meliputi tanah dan perairan (termasuk rawa –
rawa, tambak, perairan) serta laut wilayah Republik Indonesia dan Bangunan yang
meliputi konstruksi teknik yang ditanam atau diletakkan secara tetap pada tanah atau
perairan.

Dari dua definis tersebut dapat disimpulkan bahwa Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) adalah pajak terutang yang ditentukkan oleh keadaan objek yaittu
bumi yang meliputi tanah dan perairan (termasuk rawa – rawa, tambak, perairan)
serta laut wilayah Republik Indonesia dan Bangunan yang meliputi konstruksi teknik
yang ditanam atau diletakkan secara tetap pada tanah atau perairan.

2.2. Peralatan Pendukung (Tool Syistem)


2.2.1. UML ( Unified Modeling Language )

Pada perkembangan teknik pemprograman berorientasi objek, munculah


sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang
dibangun dengan menggunakkan teknik pemprograman berorientasi objek, yaitu
unified modeling language (UML).

Menurut Rosa dan Shalahudin (2015:137-140), UML (Unified Modeling


Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak yang digunakan di dunia
industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemprograman berorientasi objek. UML muncul
karena adanya kebutuhan untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun,
dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram
dan teks – teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi
penggunaan UML tidak terbatas pada metodelogi tertentu, meskipun pada
kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodelogi berorientasi objek.

2.2.2. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau Diagram Activity menggambarkan workflow (aliran


kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, tetapi aktivitas
yang dilakukan oleh sistem.

Berikut ini adalah pengertian symbol dan contoh gambar activity diagram.

Tabel II.1. Simbol activity diagram

NO SIMBOL KETERANGAN

STATUS AWAL
Status awal aktivitas sistem, sebuah
1 diagram aktivitas memiliki sebuah
status
awal.

AKTIVITAS
Aktivitas yang dilakukan sistem,
2 aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja.

PERCABANGAN
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.

PENGGABUNGAN
Asosiasi penggabungan dimana lebih
4 dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
STATUS AKHIR
Status akhir yang dilakukan oleh
5. sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.

SWIMLANE
Memisahkan organisasi bisnis yang
6.
bertanggunga jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.

Gambar II.1. Contoh Activity Diagram

Anda mungkin juga menyukai