Anda di halaman 1dari 18

1

A. Definisi

Pengobatan alternatif/pengobatan tradisional semakin banyak diminati oleh

masyarakat. Selain di Indonesia, pengobatan alternatif juga banyak diminati

oleh masyarakat di dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Hill (2003),

penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif (CAM= Complementary

and Alternative Medicine) akhir-akhir ini menjadi lebih populer di masyarakat

dan mendapatkan kredibilitas dalam dunia Biomedis kesehatan. Survei

menunjukkan bahwa penggunaan CAM ada sekitar sepertiga dari penduduk

Inggris (Ernst, 1996) dan sedikit lebih tinggi di Amerika Serikat (Wootton dan

Sparber, 2001).

Salah satu pengobatan alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat

saat ini adalah pengobatan alternatif dengan terapi bekam (cupping 2 therapy).

Sebenarnya metode ini bukanlah hal yang baru bagi kalangan masyarakat

Indonesia. Metode ini telah digunakan ribuan tahun lalu mulai dari Timur

Tengah hingga ke Daratan Cina. Bahkan, menurut riwayatnya dahulu

Rasulullah telah menggunakan metode ini untuk mengatasi penyakit yang

dideritanya. Di negeri-negeri barat (Eropa dan Amerika) melalui penelitian

ilmiah, terus-menerus menyimpulkan fakta-fakta ilmiah tentang bekam yang

mampu menyembuhkan berbagai penyakit secara lebih aman dan efektif

dibandingkan metode kedokteran modern. Sehingga bekam mulai diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari dan bermunculan ahli bekam serta klinik bekam di

kota-kota besar di Amerika dan Eropa. Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini

pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum fakultas

kedokteran di Amerika (Kasmui, 2011).


2

Pengertian bekam sendiri adalah metode pengobatan dengan cara

mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh

melalui permukaan kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah Oxidant

Release Therapy atau Oxidant Drainage Therapy atau istilah yang lebih populer

adalah detoksifikasi (Kasmui, 2011). Banyak penyakit yang dikatakan dapat

disembuhkan dengan terapi bekam ini, seperti penyakit hipertensi, kolestrol,

asam urat, stroke, anemia, radang paru-paru, ginjal, dibetes mellitus, astma,

tumor, kanker, migraine, hepatitis dan lain-lain (Zhen, 2011). Walaupun saat ini

terapi bekam telah banyak dipilih masyarakat sebagai terapi penyembuhan,

namun ada pula sebagian orang yang ragu atau takut dilakukan bekam.

Ketakutan dan keraguan akan bekam sebagian besar disebabkan dari proses

bekam yang dibayangkan akan menyakitkan karena dilakukan perlukaan 3 dan

pengeluran darah melalui sayatan serta keamanan yang didapat dari terapi ini.

Terapi bekam akan memberikan banyak manfaat jika dilakukan menggunakan

prosedur dan tehnik yang benar karena bekam hanya memiliki efek samping

minimal (Erakita, 2011).

B. Macam – macam

Ada dua macam bentuk bekam, yaitu :

1. Bekam kering

Bekam kering yaitu bekam tanpa mengeluarkan darah atau hijamah

jaffah. Fungsi bekam kering yaitu untuk memperlancar aliran darah beku.

Bekam kering sepintas mirip kerokan. Bekam kering bermanfaat untuk

membuang angin serta melegakan sakit secara emergensi tanpa melukai


3

kulit, serta dapat melemaskan otot-otot yang kaku. Disini pengkopan hanya

dilakukan satu kali selama 15-20 menit. Setelah selesai baru dioleskan lagi

minyak untuk mempercepat menghilangkan lebam bekas bekam kering

tersebut.

Manfaat bekam kering, yaitu :

a. Mengatasi masalah masuk angina

b. Menghilangkan rasa sakit pada paru-paru yang kronis

c. Meringankan rasa sakit dan mengurangi penumpukkan darah

d. Melenturkan otot-otot yang tegang

e. Radang urat sraf dan radang sumsum tulang belakang

f. Pembekuan liver

g. Radang ginjal dan wasir

2. Bekam basah

Bekam basah yaitu bekam dengan mengeluarkan darah atau hijamah

damamiyah.

Manfaat bekam basah, yaitu :

a. Memberikan darah dari racun-racun sisa makanan dan dapat

meningkatkan aktifitas saraf tulang belakang (vertebra).

b. Mengatasi tekanan darah yang tidak normal dan pengapuran pada

pembuluh darah (arterioklerosis).

c. Menghilangkan pusing-pusing, memar dibagian kepala, wajah, migrain

dan sakit gigi.

d. Menghilangkan kejang-kejang dan keram pada otot.

e. Memperbaiki permeabilitas pembuluh darah


4

f. Sangat bermanfaat bagi penderita asma, pneumonia dan angina pectoris

g. Menajamkan penglihatan dan membantu dalam pengobatan mata

h. Bagi wanita dapat mengobati gangguan rahim dan gangguan haid

i. Melancarkan peredaran darah, meringankan badan, menghilangkan

sakit bahu, dada dan punggung

j. Membantu mengatasi kemalasan, lesu dan banyak tidur

k. Mengatasi insomnia, stress, mimpi buruk, sering kesurupan, trauma,

rasa takut yang berlebihan, narkoba, kurang gairah

l. Mengeluarkan angin, toksid, dan kolesterol yang membahayakan bagi

tubuh

m. Menyembuhkan encok dan reumatik

n. Mengatasi gangguan kulit, alergi jerawat dan gatal-gatal

o. Memulihkan fungsi tubuh

p. Mengatasi radang selaput jantung dan radang ginjal

q. Mengatasi keracunan

r. Mengobati masuk angin, darah tinggi, kolesterol, stroke, jantung dan

asam urat

s. Mengobati sakit pinggang, liver, sakit kepala, sakit mata, impotensi,

sinusitis, wasir dan maag.

C. Cara – cara Terapi Bekam

1. Bekam basah (Hijamah rothbah) atau Wet Cupping

Metode pembekaman ini merupakan metode pengeluaran darah statis

atau darah kotor yang dapat membahayakan tubuh jika tidak dikeluarkan.
5

Tata cara bekam basah :

a. Lakukan pemijatan / urut seluruh tubuh dengan minyak habbats atau

but-but atau zaitun selama 5-10 menit, agar peredaran darah menjadi

lancar dan pengeluaran toksid menjadi optimal.

b. Hisap / vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah

ditentukan titik-titiknya. 3-5 kali pompa, biarkan selama 3-5 menit

untuk memberikan kekebalan pada kulit saat dilakukan penyayatan.

c. Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau

betadine untuk membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam dari

kuman, lakukan penyayatan dengan lancet/ jarum/ pisau bedah, sayatan

disesuaikan dengan diameter/ lingkaran gelas tersebut, lalu hisap

dengan alat cupping set dan hand pump untuk menyedot darah kotor.

Hisap/ vacuum sebanyak 3-5 kali pompa (disesuaikan dengan ketahanan

pasien) dan biarkan selama 3-5 menit.

d. Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian

lakukan pembekaman lagi pada tempat yang sama. Biarkan 2-3 menit,

lakukan hal ini sampai 3 kali dan maksimal 5 kali jika pada kondisi

pasien tertentu bisa sampai maksimal 7 kali.

e. Setelah selesai bekas bekaman diberi anti septik /minyak but-but, agar

tidak terjadi infeksi dan luka cepat sembuh

f. Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-

beda dan berikan jangka waktu 2-3 pekan untuk titik yang sama. Atau 4

pekan sekali melakukan pembekaman.


6

g. Sebaiknya dilakukan diagnosa sebelum pembekaman agar dicapai suatu

ketepatan dalam pengobatan dan tidak membahayakan pasien.

2. Bekam kering (hijamah jaafah) atau Dry Cupping

Metode ini hanya dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri dan

melenturkan otot-otot pada punggung dan badan bagian belakang. Tindakan

ini dilakukan untuk penyakit ringan.

Tata cara bekam kering :

a. Massage/urut seluruh badan bagian belakang dengan minyak but-

but/zaitun/minyak habbatssauda selama 5 menit.

b. Hisap/vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit dan pada titik

yang sudah ditentukan. Hal ini sebaiknya dilakukan 3-5 kali pompa dan

biarkan selama 10-15 menit.

c. Lepaskan gelas kaca tersebut dan urut atau pijat kembali bekas bekaman

dengan menggunakan minyak selama 2-3 menit.

D. Prinsip Terapi Bekam

Manfaat Bekam dapat menyembuhkan penyakit karena pada dasarnya pada

terapi bekam terjadi tiga hal prinsip penyembuhan, yaitu :

1. Pengeluaran toksin dan darah kotor. Dengan dikeluarkannya toksin dan

darah yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar

dan sehat.

2. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan

disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya

sehingga bisa berfungsi dan sehat kembali.


7

3. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit

dapat sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang

bisa membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah

bebas dari infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi

Darah bekam yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian

laboratorium darah memperlihatkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih

(lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh

kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa

terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur

sistem kekebalan.

2. Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk

yang tidak normal, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan

aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan

aktif. Hal tersebut mengindkasikan bahwasanya proses bekam membuang

sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan

tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh.

3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu

hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di

dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan

bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-

sel muda yang baru.


8

E. Titik-titik Bekam

1. Al Akhda’ain

a. Terletak di sekitar otot-otot (urat leher) kanan dan kiri, di sekitar vena

jugularis interna dan di sekitar otot sternocleidomastoideus.

b. Merupakan pusat kegiatan dan penjalaran dari usus kecil dan besar.

c. Berperan dalam pengobatan gondok, afonia, kaku kuduk/leher, nyeri

tenggorokan, flu, pipi bengkak, tinnitus, mencegah sakit kepala, sakit

wajah, sakit gigi, sakit telinga, hidung, sakit kerongkongan .

2. Iltiwa’

a. Terletak di bawah mata kaki bagian dalam (malleolus medialis), antara

malleolus medialis dengan tulang tumit (calcaneus)

b. Merupakan pusat penjalaran organ ginjal

c. Berperan dalam pengobatan tinnitus, hemoptisis, gangguan haid,

insomnia, ejakulasi dini, asam urat, ginjal, bronkietasis, nyeri punggung,

gangguan kencing dll.

3. Al Kahil

a. Terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang (processus spinosus

vertebrae VII), antara bahu (acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak.

b. Merupakan titik pertemuan dan penjalaran organ kandung empedu,

lambung, usus halus, usus besar, kandung kemih dan tripemanas.

c. Berperan dalam pengobatan nyeri leher, demam, epilepsi, batuk, flu,

asma, kaku punggung dll.


9

d. Anas bin Malik berkata: ” Rasulullah SAW. pernah dibekam di al

akhda’ain dan al kahil” (HR. At Tirmidzi, Abu Dawud, Hakim dan

Ahmad).

4. Hammah (‘Alaa Ro’sun)

a. Merupakan titik paling atas kepala, terletak di tulang ubun-ubun

(osparetale) bagian depan, yaitu terletak di titik pertemuan antara batas

rambut bagian belakang dengan batas rambut bagian depan.

b. Berperan dalam pengobatan sakit kepala, pusing, vertigo, mania,

gangguan penglihatan, menghilangkan pengaruh sihir, stroke dll.

5. Yafukh

a. Terletak di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan belakang, yaitu

antara tulang ubun-ubun (os parietale) dan tulang dahi (os frontale).

b. Pada anak-anak, saat pembekaman tidak boleh dikeluarkan darahnya,

karena umumnya pertemuan antara kedua tulang tersebut belum

menutup sempurna.

c. Berperan dalam pengobatan epilepsi, pusing, sakit kepala, gangguan

penglihatan, rinorhea, kejang dll.

6. Al Katifain

Kedua bahu. Berfaedah untuk mengobati penyakit di pundak dan

penyakit leher. (Nabi SAW melakukan bekam pada kedua bahu saat diberi

makanan lengan daging kambing yang dibubuhu racun oleh orang Yahudi.
10

7. ‘Ala Warik

Berguna untuk sakit pegal-pegal, lower back pain (Dari Jabir RA,

bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam pada pinggulnya karena

penyakit pegal-pegal/capek yang dideritanya (HR. An-Nasai, Ibnu Majah).

8. Qamahduah

a. Terletak di tulang kepala belakang di sekitar tonjolan tulang

b. Bagian dimana kalu sesorang tidur terlentang maka qamahduah adalah

bagian kepala yang menempel di tanah.

c. Berperan dalam pengobatan sakit kepala belakang, pening, tuli, kaku

lidah, schizophrenia, epilepsi, leher kaku, pusing, vertigo dll.

9. Pelipis dan Dagu

Berguna untuk mengobati pusing/pening pada kepala, mengobati sakit

gigi dan sakit pada bagian wajah, mengobati sakit kerongkongan/batuk.

(Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW pernah melakukan bekam

sebanyak 3 kali pada kedua pelipisnya.

10. Bagian Punggung Kaki

Berguna untuk menghilangkan kutil atau borok yang tumbuh di kedua

paha, betis, serta tulang kering. Menghentikan keluarnya darh haidh dan

gatal-gatal pada buah testis (kantung kemaluan laki-laki) dan asam urat.

11. Di Bawah Dada Di Atas Perut

Berguna untuk menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis dan panu yang

ada di paha, menyembuhkan kaki yang sering nyeri, mengobati wasir,

mengobati penyakit kaki bengkak (elephantiasis), menghilangkan gatal-

gatal pada bagian punggung.


11

12. ‘Ala Dzohril Qodami

Terletak di bagian kaki belakang di bawah lekukan lutut. Berguna untuk

menghilangkan keletihan pada bagian kaki.

13. Umu Mugits

a. Terletak di tulang tengkorak di bagian atas agak ke belakang. Tepatnya

di tulang ubun-ubun, di 2/3 bagian depan.

b. Apabila kepala dan batas rambut bagian belakang ke batas rambut

bagian depan dibagi menjadi 12 bagian, maka umu mugits terletak di 7

bagian dari garis batas rambut bagian belakang dan 5 bagian dari garis

batas rambut bagian depan.

c. Hati-hati saat pembekaman kepala, sebab dekat dengan pusat sensorik

dan motorik, yang menyebabkan kelumpuhan organ-organ dan alat-alat

tubuh.

F. Alat Bekam

1. Alat bekam / kop angin. Fungsi utama dari alat ini adalah sebagai peralatan

untuk menghisap permukaan kulit yang akan dibekam dan menciptakan

ruang hampa udara dalam kop tersebut sehingga darah kotor akan

dikeluarkan.

2. Lancing Device / Pena Bekam Salah satu dari alat alat bekam utama adalah

Pena Bekam atau lancing device adalah alat alat bekam yang fungsinya

untuk menusukkan jarum bekam pada titik bekam yang dibekam. Pasangan

sejatinya adalah jarum bekam (blood lancets). Ada dua jenis pena bekam
12

yaitu sebagai berikut Pena bekam stainless Sammora dan Pena Bekam

Plastik Sammora

3. Jarum Bekam (Blood Lancet) Jarum bekam atau yang juga dikenal sebagai

blood lancet adalah peralatan bekam yang berfungsi melukai titik bekam

yang dipasangkan pada pena bekam / lancing device. Blood Lancet ini cuma

boleh digunakan sekali pakai saja. Artinya dilarang digunakan lagi kalo

sudah digunakan dan haruslah dimusnahkan (dibakar)

G. Cara Kerja Bekam menurut Medis

Menurut kedokteran tradisional, di bawah kulit, otot, maupun fascia

terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu

dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk

jaring-jaring atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl.

Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam

dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh, antara

organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan

organ lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan

organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk suatu kesatuan yang

tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak. Kelainan yang terjadi pada

satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya,

pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat

menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada

matanya, namun dapat dibekam didaerah kepala atau sekitar tengkuknya. Atau

seseorang yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat terlihat


13

gambaran penyakit di lidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya

dapat dibekam pada titik poin pencernaan atau lidahnya, dan sebaliknya untuk

mengobati penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran pencernaannya.

Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa

poin-poin itu adalah merupakan poin istimewa ‘motor points’ pada perlekatan

neuromuskular yang mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah,

mengandung tinggi mioglobin, sebagian besar selnya menggunakan

metabolisme oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast, kelenjar limfe,

kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung saraf akhir, dibanding

dengan daerah yang bukan poin istimewa.

Para peneliti membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu

poin, maka kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) fascia dan otonya akan

terjadi kerusakan dari mas cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan

dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting

substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat inilah yang

menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada

daerah yang dibekam, dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari

tempat pembekaman.

Reaksi-reaksi itu menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh

darah yang memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku

serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil.

Fakta terpenting dari proses pembekaman pada poin istimewa – poin istimewa

adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing

factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan


14

terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini

mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas

sel.

Pada proses pembekaman pada poin istimewa pun didapati munculnya

golongan histamine. Golongan histamine mempunyai manfaat dalam proses

reparasi (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan

reticulo endothelial cell, yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan)

dan imunitas (kekebalan) tubuh.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembekaman di kulit akan

menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu

posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino

thalamicus kea rah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan

sebagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik

menuju motor neuron dan menimbulan reflek intubasi nyeri. Efek lainnya

adalah dilatasi pembuluh darah kulit, dan peningkatan kerja jantung.

H. Waktu Bekam

Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor

berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Pemilihan

waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan

penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka

harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan.


15

I. Larangan Terapi Bekam

Terapi bekam ini dilarang digunakan pada penderita tekanan darah rendah,

penderita sakit kudis, penderita diabetes mellius, wanita hamil, wanita yang

sedang haid. Orang yang sedang minum obat pengencer darah, penderita

leukemia, thrombosit, alergi kulit serius, orang yang sangat letih, kelaparan,

kenyang, kehausan dan orang yang sedang gugup. Adapun anggota bagian

tubuh yang tidak boleh di-bekam yaitu mata, telinga, hidung, mulut, puting

susu, alat kelamin, dubur. Area tubuh yang banyak simpul limpa. Area tubuh

yang dekat pembuluh besar. Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang,

jaringan luka, dan dianjurkan untuk tidak makan selama 2- 3 jam sebelumnya

(Aiman, 2004).

J. Peran Perawat dalam Terapi Bekam

Peran perawat dalam pelaksanaan bekam diantaranya adalah sebagai:

Caregiver, Advocate, Educator, dan Researcher.

1. Caregiver

Sebagai caregiver perawat dalam melaksanakan praktek bekam dapat

melakukan langsung proses pembekaman dengan menggunakan pendekatan

langkah-langkah proses keperawatan yaitu; pengkajian terlebih dahulu

kepada pasien yang meliputi; pemeriksaan fisik, pemeriksaan tanda-tanda

vital. Sehingga dari hasil ini dapat dilakukan pembekaman pada titik yang

tepat sesuai dengan masalah kesehatan yang dialami pasien. Perawat dapat

juga melakukan pembekaman dengan mempertahankan prinsip septic, anti


16

septic sehingga tidak terjadi Cross Infection antar pasien atau antara pasien

dan perawat.

2. Advocate

Sebagai advocate, peran perawat diantaranya dengan menyeleksi

pasien yang memungkinkan untuk dilakukan pembekaman, sehingga

meminimalkan resiko komplikasi penyakit khususnya pada pasien yang

mengalami gangguan pada system hematologi seperti gangguan

pembekuan, anemia berat dan pasien dengan kondisi fisik yang sangat

lemah.

3. Educator

Peran sebagai educator, perawat dapat memberikan pendidikan

kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan pasien sehingga menunjang

terjadinya perubahan perilaku yang pada akhirnya dapat menyembuhkan

penyakit. Perawat juga dapat mengajarkan pada pasien untuk dapat

melakukan pembekaman sendiri dirumah jika memungkinkan.

4. Researcher

Peran sebagai reseacher, dalam hal ini perawat sangat memiliki peluang

yang luas untuk melakukan penelitian, karena penelitian-penelitian tentang

bekam belum banyak di lakukan. Dengan banyaknya bukti-bukti ilmiah

nantinya maka diharapkan pengobatan dengan bekam akan menjadi salah

satu trends dimasyarakat khususnya umat islam. Sehingga bekam selain

digunakan sebagai salah satu cara pengobatan penyakit, juga sekaligus

dijadikan sebagai sarana untuk melaksankan salah satu sunah nabi yang
17

akan mendapatkan balasan pahala bagi siapa saja yang melakukannya

dengan ikhlas.
18

Lampiran

gambar 1 alat bekam/kop angin

gambar 2 pena bekam dan jarum bekam

Anda mungkin juga menyukai