Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

INTEL CORPORATION

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Company Profile
Nama Perusahaan : Intel Corporation

Sejarah Perusahaan : Intel didirikan oleh Gordon E. Moore dan Robert Noyce
tahun 1968 yang berbasis di Santa Clara, California. Tahun
1980-an hingga 1990-an, ada orang ketiga yang selalu
mendampingi intel selama masa merintisnya, yaitu Andy
Grove yang dikenal sebagai pemimpin strategis perusahaan
Intel. Sejak 1990-an hingga sekarang, Intel di daulat sebagai
produsen processor tersukses dan terbesar di dunia yang
berkantor pusat di California’s Silicon Valley dan memiliki
cabang di seluruh dunia.

Bidang Usaha : Mikroprosessor Komputer

Jenis Produk : Berfokus ke produk microprocessor seperti; Chip SRAM,


DRAM, microprocessors, motherboard chipset, flash memory,
peripheral memory, network interface controller, integrated
circuit, graphic chip, embed processor.

Visi Perusahaan : Terus menerus mendorong batas-batas inovasi agar dapat


membuat kehidupan orang lebih menarik, lebih memuaskan,
dan lebih mudah untuk dikelola. Komitmen yang kuat untuk
bergerak maju di bidang teknologi telah mengubah dunia
dengan pesat.

Intel Corporation (NASDAQ: INTC; didirikan 1968) adalah sebuah


perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika Serikat dan terkenal dengan
rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit terpadu.
Intel juga membuat kartu jaringan, chipset papan induk, komponen, dan alat lainnya.
Intel memiliki projek riset yang maju dalam seluruh aspek produksi semikonduktor,
termasuk MEMS. Intel mengganti logo dan slogannya pada 2 Januari 2006. Slogan
lamanya "Intel inside" diganti dengan "Leap ahead". Kapitalisasi pasarnya seIntelr
AS$154 miliar (Maret 2005). Intel diperdagangkan secara publik dan secara
internasional di NASDAQ dengan simbol INTC.

Source : Google

Pada tahun 2009, berdasarkan data yang diterbitkan oleh Milward Brown
Optimor tentang seratus merk yang paling berpengaruh didunia, perusahaan Intel
berada di posisi 23, naik empat peringkat dari posisi sebelumnya di tahun 2008 yakni
posisi 27. Sebenarnya selain microprocessor, Inter juga sudah mulai meneliti tentang
transmisi data elektronik, namun tetap saja yang menjadi perhatian utama dari Intel
adalah pengembangan microprocessor agar dapat mengimbangi industri teknologi
informasi yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1974, Intel memperkenalkan processor mikro 8080. Sejak
pengenalan itu, Intel terus menerus memperkenalkan chip yang baru lainnya dengan
meningkatkan lebih banyak tenaga-tenaga penghitungan yang dipasang di
dalam. Berikut ini adalah ringkasan sejarah perkembangan komputer, khususnya
mengenai keluaran IntelProcessor.
 1978: 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk
untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang
berhasil mendongkrak nama intel.

 1982: 286 Microprocessor


Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah
sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan
software yang digunakan untukprocessor sebelumnya.

 1985: Intel386™ Microprocessor


Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor
yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004
memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004.

 1989: Intel486™ DX CPU Microprocessor


Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang
tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik
saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil
beban kerja pada processor.

 1993: Intel® Pentium® Processor


Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data
seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.

 1995: Intel® Pentium® Pro Processor


Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan
workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini
mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
 1997: Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX
yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik
secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga
dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan
menggunakan internet dengan lebih baik.

 1998: Intel® Pentium II Xeon® Processor


Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat
itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik
untuk sebuah pasar tertentu.

 1999: Intel® Celeron® Processor


Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan
sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu
membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin
membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak
terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang
sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-
instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed)
yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis
Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali
memberikan sebuahprocessor untuk sebuah pasaran tertentu.

 1999: Intel® Pentium® III Processor


Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70
instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan
tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta
pengenalan suara.
 1999: Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan
mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah
SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan
informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa
secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan
dengan processor lain yang sejenis.

 2000: Intel® Pentium® 4 Processor


Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan
prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali
keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah
itu intel merubah formfactor processor IntelPentium 4 menjadi pin 478 yang
dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang
terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

 2001: Intel® Xeon® Processor


Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4
yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini
memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan
memory L2 cache yang lebih besar pula.

 2001: Intel® Itanium® Processor


Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi
pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini
sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang
didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction
Computing ( EPIC ).
 2002: Intel® Itanium® 2 Processor Itanium 2 adalah generasi kedua dari
keluarga Itanium.

 2003: Intel® Pentium® M Processor


Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen
dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.

 2004: Intel Pentium M 735/745/755 processors.


Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache
400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri
Pentium M sebelumnya.

 2004: Intel E7520/E7320 Chipsets 7320/7520


Dapat digunakan untuk dual processordengan konfigurasi 800MHz
FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

 2005: Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz


Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer
yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini
menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB
L2 cache, dan HyperThreading.

 2005: Intel Pentium D 820/830/840


Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2
buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB,
dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz.
Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
 2006: Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin
kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan
konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat
diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (
TDP).

 2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220


Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core
dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut ,
dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ),
1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Strategic FIT

Strategic fit merupakan pertemuan antara strategi perusahaan dan strategi supply
chain. Perusahaan INTEL menggunakan strategi seperti berikut:

 Customer Loyalty
INTEL mampu menghasilkan produk, servis dan solusi yang
berkualitas terbaik serta bernilai lebih kepada konsumen sehingga menambah
perhatian dan loyalitas konsumen.
 Profit
INTEL mencapai keuntungan yang cukup untuk menciptakan nilai
bagi para pemegang saham, membiayai pertumbuhan perusahaan dan
menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai target
perusahaan.
 Market Leadership
INTEL mampu tumbuh dengan terus menyediakan produk-produk
bermanfaat dan signifikan, layanan dan solusi untuk pasar dengan
menggunakan teknologi dan kompetensi untuk kepentingan pelanggan.
 Growth
INTEL mampu melihat peluang di pasar sebagai sebuah kesempatan
untuk tumbuh, untuk menggunakan keuntungan dan kemampuan, untuk
mengembangkan dan memproduksi produk yang inovatif, serta servis dan
solusi yang memuaskan kebutuhan pelanggan.
 Employee Commitment
INTEL menyediakan kesempatan kerja kepada karyawan berdasarkan
kinerja; untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, menarik dan inklusif
yang menghargai nilai keragaman dan mengakui kontribusi individu, dan
untuk membantu mereka mendapatkan rasa kepuasan dan prestasi dari
pekerjaan mereka. Karena INTEL menyadari bahwa karena kontribusi
karyawan menentukan keberhasilan perusahaan.
 Leadership Capability
INTEL mengembangkan kepemimpinan dalam setiap level untuk
mencapai tujuan bisnis dan perusahaan.
 Global Citizenship
Global citizenship yang baik adalah bisnis yang baik. INTEL
mengangkat tanggung jawab terhadap masyarakat dengan menjadi sebuah aset
ekonomi, INTELektual dan sosial terhadap setiap negara dan komunitas
dimana INTEL menjalankan bisnis.

Intel sukses karena perencanaan strategis yang kuat dan menerakan konsep
pemasaran yang memberi value (kenyamanan dan harga) dan satisfaction ke
konsumen melalui product leadership. Strategic fit tercapai jika perusahaan berhasil
mempertemukan antara strategi perusahaan dengan strategi supply chain.

Terdapat tiga jenis strategi perusahaan, yaitu low cost, cepat mencapai sasaran
pasar, dan diferensiasi. Strategi perusahaan Intel lebih berfokus ke cepat mencapai
sasaran pasar. Karena Intel selalu berusaha untuk memuaskan dan memanjakan
pelanggannya dengan secara konsisten membuat produk yang mutakhir dan
mengkomunikasikannya langsung ke end user. Hasilnya, Intel mendapat loyalitas
yang tinggi dari software dan hardware perusahaan dan kepercayaan dari
pelanggannya untuk terus menggunakan produk-produk Intel.
2.2 Strategi Supply Chain Perusahaan INTEL

Strategi supply chain merupakan strategi yang mengatur tentang bagaimana suatu
perusahaan memperoleh material, transportasi, membuat produk dan jasa, serta
menyampaikan produk atau jasa tersebut kepada konsumen. Terdapat dua strategi
supply chain, yaitu responsive atau efisiensi. Ada beberapa aspek yang di lihat untuk
mengetahui apakah perusahaan tersebut memiliki strategi supply chain yang efisien
atau responsive, yaitu tujuan, produk, harga, manufaktur, inventory, lead time, dan
supplier.

Intel merupakan perusahaan yang menggunakan gabungan dari 2 strategi supply


chain tersebut. Jadi, ada beberapa aspek yang lebih menekankan ke efisiensi waktu
dan biaya dan ada juga aspek yang lebih berfokus ke pelayanan yang responsive.
Berikut strategi supply chain dari perusahaan INTEL:

 Goal: memproduksi barang dan jasa yang dapat dengan efektif digunakan oleh
siapa saja, bahkan oleh pengguna yang berkebutuhan khusus. Memproduksi
barang yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan terjangkau.
(Efficient)
 Leadtime: keluhan di layani secara tepat waktu sesuai permintaan konsumen.
(Responsive)
 Produk: mengeluarkan berbagai diferensiasi produk sesuai dengan
perkembangan pasar dan keinginan konsumen yang berubah-ubah. (Efficient)
 Pricing: harga berbanding lurus dengan kualitas. Karena INTEL
mengeluarkan produk yang berkualitas sesuai kebutuhan konsumen.
(Efficient)
 Manufacturing: responsive dan flexibility. (Responsive)
 Inventory: menekan biaya serendah mungkin. (Efficient)
 Suppliers: berkolaborasi dengan suppliers (partner) agar dapat cepat
menanggapi perubahan permintaan konsumen. (Responsive)
Jadi menurut kelompok Intel, strategic fit dari perusahaan INTEL lebih
mengarah ke Efficient.

2.3 SCM Driver & Obstacles

Perusahaan Intel corporation memiliki empat manufaktur untuk tes peraInteln


diseluruh dunia. Selain memiliki manufaktur, Intel juga mempekerjakan fleksibilitas
yang beroperasi sangat luar biasa pada jaringan global virtual.

Dalam berkembangnya Intel Corporation, terdapat faktor-faktor pendorong


dan penghambat perusahaan. Khusus untuk Intel, kami telah mengelompokkan
berbagai faktor tersebut menjadi kategori sebagai berikut.

Faktor Penghambat (Obstacle) :

 Sourcing

Intel memiliki multiple supplier, dimana Intel berkolaborasi bukan hanya


dengan satu supplier saja, tetapi dengan beberapa supplier dalam memasok
kebutuhan bahan material dan lainnya agar dapat menjangkau konsumennya
diberbagai Negara.

Tanpa disadari kehidupan sehari-hari kita membutuhkan berbagai macam


mineral yang langsung berasal dari Republik Demokrasi Kongo dan negara
lainnya. Mineral ini ternyata dibutuhkan untuk bahan baku produksi bermacam
teknologi. Mulai dari laptop, handphone, tablet hingga mobil, pesawat, dan
perhiasan mengandung mineral timah, tantalum, tungsten, dan emas dimana
mineral-mineral ini dikategorikan sebagai “konflik mineral”. Para militan dan
kelompok pemberontak kadang mendanai konflik kekerasan mereka dengan uang
yang didapat dari hasil penjualan mineral.

Semenjak isu ini terus berkembang, Intel semakin sadar akan konflik mineral
yang terjadi di Kongo memungkinkan untuk mempengaruhi alur rantai
pasokannya. Menanggapi hal ini, Intel berusaha mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi mengenai situasi yang sedang terjadi, tidak sekedar mencari
informasi sendiri namun Intel melakukan pencarian informasi secara detail baik
dari internal mauppun pengalaman para stakeholder dan organisasi lainnya yang
sudah ahli di bidang ini. Intel telah berbicara dengan para suppliernya dan
menyatakan kekhawatiran dan harapannya. Intel juga telah bertemu dengan
pelaku industri lainnya dan pemerintah, serta telah berkelana ribuan km di seluruh
dunia untuk berkunjung ke banyak tempat pengolahan dan penyulingan mineral
untuk mencapai misi “conflict free supply chain”.

 Cost sensitivity
Salah satu tantangan yang di hadapi oleh Intel adalah biaya. Untuk
memproduksi mikroprosessor, Intel membutuhkan peralatan manufaktur yang
tidak murah. Di tahun 2011 saja, Intel menghabiskan $10,5 milyar untuk
menambah kapasitas mesin pembuat chip. Peralatan yang digunakan harus selalu
di rawat dengan rutin, sehingga Intel menginginkan para supplier mengirimkan
peralatan yang mereka butuhkan secepat mungkin. Karena harga peralatannya
sangat mahal, Intel perlu menggunakan diskon yang di tawarkan oleh supplier-
nya.
Menghadapi tantangan akan biaya peralatan yang sangat mahal tersebut, Intel
menyiasatinya dengan memaksimalkan penawaran diskon dari supplier. Banyak
dari supplier Intel yang menawarkan diskon 1% - 2% jika Intel membayar lebih
cepat. Untuk perusahaan besar yang per transaksinya mencapai $3,5 milyar,
diskon tersebut akan menghemat puluhan ribu dolar per transaksi. Intel percaya
bahwa dengan membayar supplier lebih awal itu saling menguntungkan
(Intel&Supplier), karena hal tersebut akan membuat supplier mengirim pesanan
lebih cepat dan Intel juga akan mendapat diskon.
 Inventory

Intel menghitung biaya persediaan mulai dari yang pertama masuk (first-in)
dan yang pertama keluar (first-out).

Intel memiliki siklus hidup pada pengembangan produk yang sesuai dengan
tonggak rekayasa substantif. Tonggak rekayasa ini ditetapkan secara konsisten
dalam menilai titik dimana kegiatan Intel dan biaya yang terkait, perubahan alam
dari penelitian dan juga pengembangan (R&D) pada biaya penjualan.

Sebagian dari biaya overhead manufaktur Intel tidak akan dimasukkan dalam
biaya persediaan. Oleh karena itu akan diakui sebagai beban pokok penjualan
pada periode tersebut, yang juga akan berpengaruh negatif terhadap margin kotor.
Intel mengacu pada biaya-biaya tersebut sebagai biaya kelebihan kapasitas.

Perkiraan permintaan juga digunakan dalam pengembangan manufaktur


jangka pendek, Intel berencana untuk memiliki konsistensi antara penilaian
persediaan dan pembangunan keputusan.

 Transportation

Selama lebih dari 10 tahun, Intel telah memiliki persyaratan keamanan dalam
kontrak pada pengangkutan barang.

- Physical security of premises and equipment (e.g. trucks)


- Procedural security (e.g. background investigations)
- Contractually obligated, with established metrics and periodic
performance evaluation.
 Information

Perusahaan Intel memanfaatkan perkembangan teknologi dengan


meningkatkan situsnya sehingga konsumen dapat mencari informasi dengan lebih
mudah.
 Meningkatkan variasi produk

Konsumen menginginkan adanya inovasi baru produk-produk yang lebih


canggih dan akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan lebih dalam
memproduksi barang. Oleh karena itu, Intel mengeluarkan berbagai macam
produk dengan variasi harga untuk menekan biaya yang dikeluarkan.

 Menurunkan siklus hidup produk

Pada saat ini, semakin banyak produk dimana siklus hidupnya dapat diukur
dalam kurun waktu tahunan bahkan bulanan. Salahsatunya produk-produk
teknologi. Oleh karena itu, untuk menekan biaya inventori, Intel berusaha untuk
mengeluarkan produk yang yang canggih dan produk yang memiliki kelemahan
dengan harga yang berbeda sesuai dengan spesifikasi sehingga produk memiliki
siklus hidup yang lama di pasar.

 Globalisasi

Globalisasi dapat menjadi penghambat pada Intel dalam mencapai strategic


fit, karena globalisasi telah membuat batas-batas geografis dan teritorial suatu
Negara semakin kabur. Intel membuat inovasi pada teknologi terbarunya dimana
dapat diimplementasikan untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari digitalisasi
untuk olahraga, upaya peningkatan kesehatan dan kebugaran, melepaskan
kreativitas melalui musik, seni, robotika dan temuan lainnya.

 Sulitnya menerapkan strategi baru

Intel menggunakan strategi supply chain efisien sehingga apabila ingin


menerapkan siklus bersih ke strategi responsif akan sulit, karena koordinasi
dengan pemilik rantai pasok lainnya akan memakan waktu untuk beradaptasi dan
biaya yang dikeluarkan semakin lebih besar.
Faktor Pendorong (Drives) :

 Better Inventory Management

Simulasi dan kapabilitas model membantuperancang memprediksi kebutuhan


persediaan dan membantu menurunkan kemungkinan tingkat overload atau
kelebihan persediaan. Solusi IT Intel memungkinkan untuk mengoptimisasi
persediaan mereka menjadi ukuran yang tepat dan aman dalam menghadapi
rintangan dalam rantai pasokan seperti waktu tunggu yang lama, permintaan yang
tidak pasti, dan supply yang tidak tahan lama. Hasilnya adalah pengurangan
jumlah kelebihan persediaan peningkatan layanan terhadap pelanggan.

Dalam persediaannya, VMI hub menyediakan persediaan yang lebih baik dan
pengiriman produk lebih cepat. Intel menerapkan sistem yang sensitif terhadap
sinyal konsumsi dan pengisian. Dengan sistem ERP terpadu.

 Transportation Optimization

Optimasi transportasi Intel IT telah memungkinkan otomatisasi untuk


membantu mengoptimalkan routing transportasi dan manajemen kinerja operator
dan pembayaran. Dengan optimalisasi biaya transportasi IT solusi, kita dapat
menggunakan strategi pengiriman, seperti pengiriman laut, yang lebih murah
daripada pengiriman melalui udara. kekurangan dari transportasi ini adalah biaya
(lebih tinggi untuk udara) dan lead time (jauh lebih lama mengangkut pada jalur
laut).

Intel IT telah memungkinkan otomatisasi dan solusi BI untuk membantu


mengoptimalkan routing yang transportasi dan manajemen kinerja operator dan
pembayaran. Dengan transportasi IT costoptimization solution, Intel bisa
menggunakan strategi pengiriman, seperti pengiriman laut, yang lebih murah
daripada pengiriman melalui udara. Trade-off antara transportasi ini mode adalah
biaya (lebih tinggi untuk udara) dan lead time (Signifikan lebih lama mengangkut
dengan jalur laut). Solusi TI memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi kapan
dan di mana lead time tidak menjadi masalah. Sebagai hasilnya, Intel telah
mampu meningkatkan pengiriman laut sebesar 30 persen. Intel juga telah
meningkatkan pelanggan Intel responsiveness melalui manajemen yang lebih baik
dari operator-operator pihak ketiga yang mengangkut produk Intel. Pelacakan dan
menyediakan visibilitas ke operator membantu Intel lebih baik mengelola vendor.
Juga, pengiriman Intel otomatis dan pembayaran sistem pelacakan telah
meningkat pada waktu pembayaran lebih dari 90 persen.

Secara otomatis Faktur dan Bea Cukai menerapkan sistem faktur berbasis
web, yang memungkinkan pemasok untuk melakukan tagihan elektronik, telah
mengurangi masalah faktur sebesar 75 persen. Sistem e-Customs Intel adalah
proses yang sepenuhnya otomatis yang tidak memerlukan tanda tangan. Hal ini
juga menyediakan satu lokasi untuk dokumen dan data, meningkatkan
kemampuan pelaporan Intel.

Solusi TI memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi kapan dan waktu


tidak jadi masalah. Sebagai hasilnya, Intel telah mampu meningkatkan
pengiriman laut sebesar 30 persen. Intel juga telah meningkatkan responsiveness
melalui manajemen yang lebih baik dari operator pihak ketiga yang mengangkut
produk kami. Pelacakan dan menyediakan visibilitas ke operator kinerja
membantu Intel lebih baik mengelola vendor. Tidak hanya itu, sistem pengiriman
dan pembayaran yang lebih cepat meningkatkan waktu pembayaran lebih dari 90
persen.

Pemasok menawarkan satu sampai dua persen diskon. Ketentuan pembayaran


selama 10 sampai 15 hari pengiriman. Untuk alat yang harganya Rp 3,5 juta
memungkinkan untuk diskon dan dapat mencapai USD 70.000 penghematan per
transaksi.

Mengotomatisasi proses yang diperlukan koordinasi antar data sistem dari


Intel, pemasok, dan pengiriman operator. Proses otomatis baru menggunakan
aplikasi supply chain event-manajemen dapat melacak dan memantau tonggak
(peristiwa) dalam proses bisnis, menyediakan realtime visibilitas untuk
memproses status dan peringatan untuk pemangku kepentingan yang relevan.

Di masa yang akan datang, Intel berharap untuk menerapkan kemampuan


event manajemen yang sama untuk memonitor dan mempercepat kegiatan rantai
suplai lainnya.

 Sourcing Design

Sourcing decision adalah keputusan yang sangatlah penting untuk


menentukan dimana fungsi harus dilakukan apakah terintegrasi dengan
perusahaan atau disediakan oleh perusahaan dari luar (outsourcing). Setiap
manajemen haruslah mampu memahami perusahaannya secara mendalam dalam
artian harus megetahui kelemahan dan kelebihanya (biasanya lewat SWOT
analysis). Karena hal tersebut menjadi bagian pertimbangan dalam hal
pengambilan keputusan terutama dalam hal perumusan strategi. Pada umumnya
hanya sedikit perusahaan yang mempunyai kemampuan lebih dalam berbagai
bidang, atau lebih dikenal dengan keunggulan kompetitifnya.

Setiap perusahaan biasanya mempunyai kelemahan yang kadang menjadi


penghambat dalam bersaing dengan pesaingnya. Terutama jika sudah masuk ke
strategi fungsional yang terpisah, pasti ada saja bidang yang menjadi titik lemah
perusahaan, entah itu bagian operasi yang sulit memproduksi barang yang efisien,
bagian SDM yang lemah, bagian pemasaran yang kurang hisa menciptakan
strategi pemasara yang efektif, kelemahan dalam hal penguasaan TI dan
kelemahan bidang bidang lainya.

Solusi untuk menutupi kelemahan tersebut bukanlah hal yang terbaik jika
perusahaan memaksakan terus menerus memperbaikinya karena membutuhkan
biaya yang besar dalam pengembangannya missal dalam Teknologi Informasi
sangat membutuhkan dana besar jika ingin dikembangkan sendiri. Dari pada
perusahaan terus menerus bergelut dalam hal memperbaiki bidang yang menjadi
titik lemah perusahaan lebih baik perusahaan focus dan terus memperkokoh
keunggulan kompetitifnya dan senantiasa memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Masalah kelemahan suatu bidang atau beberapa bidang lebih baik outsourcing
saja jika memang setelah di analisis perusahaan lain lebih efektif dan efisien
menjalankan bidang tersebut. Misal kelebihan kompetitif perusahaan adalah
dalam hal strategi pemasaran dan branding sehingga mampu memposisikan
produk dibenak konsumen dengan baik. Namun dilain pihak perusahaan missal
lemah dalam hal pembuatan produk, dimana perusahaan tidak bisa memproduksi
produk dengan harga yang lebih murah, sementara diluar sana ada perusahaan
yang mampu menghasilkan produk tersebut dengan harga yang lebih murah tetapi
lemah dalam pemasaran adalah suatu keputusan yang terbaik perusahaan
mengkontrakan kegiatan pabrikasi nya ke perusahaan luar tadi (outsourcing)
sehingga perusahaan dapat menutupi kelemahanya tersebut.

Contoh pada perusahaan Intel Corp menyerahkan rahasia prosesor Atom


untuk produsen Asia dalam gambit untuk menjual lebih dari chip kecil yang
masuk ke ponsel pintar, set-top boxes dan elektronik kecil lainnya.

Intel telah bekerja secara ekstensif dengan Taiwan Semiconductor


Manufacturing Co (TSMC) pada chip nirkabel dan produk lainnya. TSMC
memiliki WaferTech Chip pengecoran di Camas. WaferTech menggunakan
teknologi mungkin untuk berpartisipasi dalam produksi Atom. Atom dirancang
untuk kategori baru dari perangkat yang sedang berkembang: "netbook," atau
laptop yang lebih kecil dan lebih murah daripada laptop biasa dan digunakan
sebagian besar untuk berselancar di Internet-down dilucuti. chip Atom juga dapat
digunakan dalam elektronik lainnya.

Kesepakatan baru Intel dengan TSMC berbasis Taiwan Hsinchu, mencakup


teknologi "system-on-chip", yang adalah ketika prosesor dibangun pada chip yang
sama dengan komponen lain seperti chip memori. Ini ratchets persaingan Intel di
daerah itu dengan desainer chip lain seperti Qualcomm Inc dan Broadcom Corp,
yang juga memiliki "sistem-on-chip" produk, dan berbasis di Inggris ARM
Holdings Plc., Yang perizinannya Chip desain daya rendah secara luas digunakan
dalam elektronik mobile.

Hubungan diperluas Intel dengan TSMC adalah signifikan karena membuka


saluran penjualan baru untuk Atom. Dengan membuat Atom kompatibel dengan
proses manufaktur TSMC, Intel akan membuat lebih mudah untuk menjual
kepada produsen elektronik yang sudah membeli dari TSMC dan memiliki
banyak teknologi produk mereka terikat dengan cara TSMC membuat chip-nya.

 Information System

Intel IT bekerja sama dengan tim rantai pasokan bisnis Intel untuk
mengembangkan strategi rantai pasokan yang mengintegrasikan solusi di semua
tingkatan IT. Salah satu elemen kunci dari perbaikan rantai pasokan telah
mengadopsi sistem ErP standar.

Melalui upaya multi-tahun, Intel telah beralih dari beberapa contoh aplikasi
ERP sangat disesuaikan untuk platform ERP tunggal dengan penurunan yang
signifikan dalam proses disesuaikan. Sebuah kustomisasi ERP digunakan ketika
ada kesenjangan antara proses ERP standar dan proses bisnis yang diperlukan.
Namun, kustomisasi secara signifikan meningkatkan biaya dukungan keseluruhan
untuk sistem ERP dan membuatnya lebih sulit untuk menjaga sistem saat ini
dengan versi software terbaru.

Re-Platforming sistem ERP Intel telah menghasilkan satu, sistem yang


terintegrasi untuk peramalan, perencanaan, dan pengadaan, dan telah
menambahkan kemampuan BI untuk meningkatkan kontrol visibilitas data dan
anggaran. Hal ini telah menyebabkan penurunan 92 persen dalam kustomisasi
software ERP, pengurangan 90 persen biaya untuk melaksanakan rilis
pemeliharaan, pengurangan 40 persen dalam jumlah server, dan peningkatan 260
persen dalam kapasitas dengan mengkonsolidasikan aplikasi pada server berbasis
pada Intel® Xeon® Prosesor terbaru. Secara total, Intel mengharapkan
pengembalian investasi seIntelr Rp 124 juta.

Platform baru ini juga memungkinkan peningkatan standarisasi proses bisnis


di berbagai segmen usaha dan peningkatan penggunaan lebih kemampuan ERP
maju dalam rantai pasokan proses-dari perkiraan untuk memesan pemenuhan ke
gudang. Sistem ERP baru telah memberikan dasar bagi perbaikan di beberapa
proses bisnis daerah, termasuk yang berikut:

- Sebuah rantai pasokan yang lebih efisien yang lintas organisasi dan
otomatis
- manajemen persediaan yang lebih baik menggunakan simulasi dan
pemodelan
- Sebuah sistem manajemen pesanan lebih dinamis dan otomatis
- Optimized transportasi
- Automated faktur dan adat istiadat
- peningkatan proses pembayaran pemasok modal melalui manajemen
acara otomatis.

Daerah ini perbaikan menggambarkan bagaimana TI dapat membantu


mengubah terfragmentasi, rantai pasokan manual menjadi salah satu yang
mendukung kelincahan bisnis dan produktivitas.

Efisien, Cross-organisasi, dan otomatis Supply Chain Intel bergerak


menjauh dari kemampuan rantai pasokan yang khusus untuk divisi dan fungsi-
pendekatan sempit yang duplikat akuntabilitas dan terlalu bergantung pada
proses manual. Sebaliknya, tujuan Intel adalah organisasi, otomatis rantai
pasokan lintas yang mengurangi inefisiensi dan biaya yang terkait dengan
pengelolaan jaringan pasokan secara keseluruhan.
Salah satu contoh adalah dukungan Intel TI penjualan taktis dan operasi
perencanaan dengan dasar data dan data master berkualitas tinggi manajemen
yang menghubungkan lantai toko untuk proses perencanaan. Yayasan Data ini
didasarkan pada sebuah gudang data perusahaan, menyimpan data operasional,
solusi laporan lanjutan, dan link ke hulu dan infrastruktur hilir untuk memberikan
kemampuan BI.

Teknologi Manufaktur dan operasi berada di pusat bisnis Intel. Pabrik


Intel mengubah wafer silikon mentah menjadi sirkuit terpadu kompleks dan
canggih. Proses manufaktur memproduksi sirkuit terpadu yang dikirimkan ke
pelanggan sebagai barang jadi atau kemudian digunakan dalam peraInteln produk
seperti CPU, graphics processing unit (GPU), unit memori, pengendali
komunikasi, motherboard, perangkat nirkabel, dan solid-state drive ( SDDS).

Intel mengakui bahwa rantai-pasokan dengan kombinasi orang, teknologi,


proses, informasi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah bahan dan
komponen menjadi barang jadi dan memindahkan barang dan jasa kepada
pelanggan-sangat penting untuk kesuksesan Intel. Pentingnya rantai pasokan di
bidang manufaktur kepemimpinan dan pertumbuhan bisnis terus Intel telah terus
meningkat selama dekade terakhir

Intel IT Program menghubungkan profesional TI di seluruh dunia dengan


rekan-rekan mereka di dalam organisasi - pelajaran berbagi belajar, metode dan
strategi. Tujuan Intel sederhana: Share Intel praktik terbaik yang menciptakan
nilai bisnis dan membuat IT keunggulan kompetitif IT.

Rantai pasokan utama Intel untuk pembuatan wafer kompleks, karena


setiap sirkuit terpadu atau mati berjalan melalui ratusan langkah sebagai produk
dan bahan bergerak dari tahap perencanaan melalui produksi, pengemasan,
pergudangan, dan pengiriman ke pelanggan. Selain itu, Intel saat ini manufaktur
beberapa generasi teknologi proses dalam volume tinggi di jaringan manufaktur
dari 16 pabrik-11 fasilitas fabrikasi dan lima pabrik peraInteln / tes yang tersebar
di tujuh negara, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. SeIntelr 30 gudang
global yang menangani pergudangan yang dan pengiriman ke pelanggan dari
produk ini, pengiriman seIntelr 1 juta unit PC per hari dan memenuhi lebih dari
750.000 pesanan per tahun.

Selain sirkuit terpadu, Intel juga mempertahankan beragam rangkaian


produk, seperti kontroler nirkabel, produk perangkat lunak, dan SSD, melayani
banyak pasar yang berbeda. Kompleksitas yang dihasilkan mendorong beberapa
persyaratan rantai pasokan dan kemampuan yang berbeda dari inti wafer rantai
pasokan manufaktur. Masing-masing rantai pasokan tambahan membutuhkan
perencanaan, peramalan, manajemen persediaan, kemasan, dan pengiriman.

 Coordination In Intel

Dengan proses perbaikan yang dipetakan, tantangan TI kemudian mencari


tahu bagaimana untuk mengotomatisasi proses yang membutuhkan koordinasi
sistem data dari Intel, pemasok, dan bahkan operator nya. "Salah satu tantangan
terbesar Intel adalah bagaimana untuk mencocokkan pesanan pembelian dengan
mation confir- tender carrier pada tingkat item line-, mengingat operator memiliki
histori- tidak Cally ditangani dengan jenis detail. Di masa lalu, Intel akan
mengirimkan perkiraan alat-alat yang Intel harapkan pembawa tender dan
transportasi ke Intel, bersama dengan tanggal dan pemasok, " kata Hertzler.
"Operator kemudian akan mengirim kembali komunikasi mingguan dengan
pengiriman yang diisi, termasuk tanggal ketika alat dikapalkan."

Metode komunikasi tidak cukup efisien untuk mengkonfirmasi tiga arah pada
tingkat yang dapat diterima kepatuhan akuntansi dan mengotomatisasi proses
pembayaran. "Intel memiliki bisnis real-time-masalah lem dengan kebutuhan
untuk memiliki real-time transaksi- pengolahan dan Intel membutuhkan solusi,"
kata Hertzler.
Untungnya, Hardy telah menjelajahi kemampuan akal-dan-merespon dalam
Intel selama beberapa tahun. "Fungsi utama adalah kemampuan untuk memiliki
satu titik reference untuk end-to-end visibilitas di seluruh sistem-sistem,
organisasi, dan perusahaan," kata Hardy. "Itu adalah pertandingan yang dibuat di
dunia IT - kemampuan sistem yang sempurna bertemu kasus bisnis tinggi nilai
sempurna."

Kemampuan tersebut adalah aplikasi manajemen acara rantai pasokan, yang


melacak dan memonitor tonggak (peristiwa) dalam proses bisnis, memberikan
real- waktu vis azas status proses serta kemampuan mengingatkan kepada para
pemangku kepentingan yang relevan. Untuk skenario ini, sistem membutuhkan
pengiriman dan faktur data dari pemasok dan peristiwa transportasi dari operator,
dan cocok mereka dengan pesanan pembelian yang relevan, menyediakan "one-
stop shop" untuk seluruh masuk bisnis pro-cess dan memuaskan tiga-cara
persyaratan pertandingan. Untuk menjaga proses, sistem manajemen faktur sudah
diatur sehingga pemasok peralatan modal tidak dapat mengirimkan faktur kepada
Intel sebelum pertama mengirimkan standar industri pemberitahuan pengiriman
muka (ASN). ASN harus datang pertama.

"Jika semuanya cocok antara sistem manajemen faktur Intel dan rantai lapis
sistem manajemen acara dukungan," Intel percaya membayar pemasok Intel cepat
adalah kegiatan yang saling menguntungkan karena mendorong rantai suplai
untuk pergi lebih cepat"-.Erik Hertzler, Capital Supply Chain Staf Engineer,Intel
BAB III

DISTRIBUTION NETWORK

3.1 Distribution

Intel menggunakan jenis distribusi In-Transit Merge Network. Intel merupakan


perusahaan besar, sehingga tidak mungkin jika men-supply stock kebutuhan customer
tanpa tahu permintaannya. Selain itu, Intel juga tidak menjual produknya langsung ke
reseller, melainkan Intel menjual produknya melalui channel distribusi. Di dalam
official web-nya, Intel menawarkan peluang untuk pihak yang tertarik untuk menjadi
reseller produk intel. Dengan cara membuat official account melalui website intel
agar bisa mengontak distributor resmi intel, sehingga reseller dapat membeli produk
intel melalui ditributornya.

Intel juga memiliki program membership yang terbuka untuk resellers.


Keuntungannya, jika join program ini, member akan mendapat akses ke sumber
informasi dan produk untuk membantu dalam menjalankan bisnis.

IN-TRANSIT MERGE NETWORK


3.2 Transportation in Supply Chain

Transportation in Supply Chain yang digunakan oleh perusahaan Intel adalah


Tailored Transportation. Tailored Network adalah transportasi yang menggunakan
lebih dari 1 model transportasi.
Perusahaan Intel adalah perusahaan yang besar dengan memproduksi bermacam-
macam produk dan menggunakan model transportasi yang berbeda dalam
pengirimannya. Model transportasi yang digunakan di perusahaan Intel adalah
gabungan dari direct shipping with milk runs dan shipping via DC using milk runs.
Karena memiliki customer yang tersebar di seluruh dunia sehingga kompleks dalam
transportasi.
Intel melakukan trade-off dengan mempertimbangkan model transportasi udara
yang digunakan dengan transportasi laut. Transportasi udara memakan cost (biaya)
yang cukup tinggi dengan lead time yang pendek. Namun, transportasi via laut, lebih
low cost namun lead time cukup panjang.
Tailored Network  Direct Shipping with Milk Runs & Shipping via DC with
Milk Runs
Direct Shipping with Milk Runs
Shipping via DC with Milk Runs

3.3 Sourcing Decision in Supply Chain Management

Pembelian atau pengadaan barang dari Intel dilakukan secara seksama dan
teliti. Pengadaan barang dari berbagai supplier yang ada di seluruh dunia
membutuhkan perhatian lebih agar terkelola dengan baik. Terlebih dengan isu yang
sedang hangat belakangan ini mengenai pengadaan barang mentah berupa metal
seperti emas dan timah yang didapat dari Republik Demokrasi Kongo. Pengadaan
barang mentah ini termasuk dalam rantai supply chain Intel yang sekarang ditakutkan
pembelian tersebut akan mendanai kebutuhan-kebutuhan para pemberontak di negara
tersebut untuk mengeksploitasi berbagai hasil bumi berupa emas dan berlian serta
membeli senjata api ilegal.

Melihat isu mengenai sourcing ini, Intel mulai memperhatikan secara seksama
mengenai proses tahapan sourcing perusahaan mereka. Tahapan Prosesnya akan
dijelaskan sebagai berikut.

 Supplier Sourcing and Assesment


Dalam rangka untuk mengevaluasi berbagai supplier agar Intel mendapatkan
barang dengan kualitas dan harga terbaik adalah menciptakan mekanisme
penilaian untuk para suppliernya. Berikut adalah kategori spesifik dalam
melakukan penilaian terhadap para suppliernya; Scope and Delivery, sistem
manajemen, kualitas, jadwal, biaya, dan keamanan. Dibawah ini adalah
contoh Scorecard Intel yang ditunjukkan untuk suppliernya.
 Supplier Selection
Pemilihan supplier yang dilakukan oleh Intel dilakukan secara tertutup.
Pemilihan supplier inipun lebih ke arah mekanisme negosiasi. Kriteria Intel
dalam memilih suppliernya adalah:
 Memilih supplier berdasarkan kemampuannya untuk
memelihara keunggulan kompetitif perusahaan
 Supplier mampu menawarkan kualitas kelas dunia, teknologi,
total biaya, layanan pelanggan, dan ketersediaan produk dan
jasa selama bekerjasama dengan Intel

Proses pemilihan dilakukan dengan perusahaan-perusahaan yang tertarik


menjadi supplier Intel agar menyerahkan informasi profil perusahaan ke
supplier.intel.com. Kemudian Informasi tersebut akan digunakan oleh pihak
Intel untuk dilakukan peninjauan yang didasarkan pada Supplier Intake Tool
(SIT). Setelah itu, seluruh calon supplier akan ditinjau untuk memastikan
bahwa Intel akan bekerjasama dengan penyedia barang maupun jasa kelas
dunia. Intel’s Supplier Intake Tool menyediakan akses kesempatan bagi
supplier di seluruh dunia yang ingin bekerjasama. Supplier yang terpilih kelak
adalah supplier yang telah melalui tahap kualifikasi dan memenuhi kriteria
yang diajukan oleh Intel.

 Contract and Supplier Performance


Dalam penerapan performa supply chain di Intel, Intel menggunakan tipe
contract to induce performance improvement. Hal ini terlihat ketika Intel
mengevaluasi layanan dan hubungan suppliernya menggunakan metode
scorecard dengan enam kategori berbeda di dalamnya. Supplier dinilai melalui
scorecard terlebih dahulu kemudian apabila sesuai kriteria disertifikasi.
Apabila mereka meraih 80% performa kinerja setiap tiga bulan sekali selama
setahun maka mereka layak mendapat penghargaan PQS (Preferred Quality
Service).
Namun pada kenyataannya, score mereka masih dibawah 80% pada awal
bekerja dan butuh bekerja lebih keras lagi untuk mendapat poin 80%. Untuk
kebanyakan supplier sangat penting meraih pengakuan atas hasil kinerjanya
oleh Intel. Selain PQS, para supplier sangat ingin memenangkan penghargaan
SCQI (Supplier Continuous Quality Improvement) dan tidak ingin keluar dari
program yang sedang mereka kerjakan karena tidak memenuhi kriteria yang
ada.
Selain menerapkan tipe kontrak di atas, Intel juga menerapkan tipe
contract for product availability and supply chain profit, dengan sub tipe
quantity flexibility contract. Hal ini dikarenakan pembeli produk intel ini
dapat memesan sesuai dengan permintaan kebutuhannya. Dapat dilihat juga
bahwa produk intel adalah produk yang tahan lama dan karenanya supplier
dapat menyediakan produk yang juga didistribusikan ke warehouse di seluruh
dunia untuk dipasarkan kepada para pembeli. Intel melakukan kontrak seperti
ini dengan tujuan agar pengadaan barang selalu tersedia sehingga pembeli
tidak kecewa ketika melakukan pembelian dengan distributor intel. Karena
pada dasarnya produk intel secara besar dibeli oleh perusahaan-perusahaan
teknologi yang besar juga, yang membeli produknya dengan jumlah yang
banyak sesuai dengan kebutuhan pembeli.

 Desain Kolaborasi
Desain Kolaborasi yang diterapkan Intel adalah mendapatkan win-win
solution tidak hanya bersama para suppliernya namun dengan para kliennya.
Apabila Intel menerapkan bentuk negosiasi dalam mendapatkan win-win
solution bersama partnernya, maka Intel pun menerapkan bentuk kerjasama
dengan para kliennya untuk meningkatkan profitabilitas kedua perusahaan.
Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
 Intel bersama Microsoft dan SpeedUp Technology menyatakan
komitmennya untuk bekerja sama menghadirkan produk tablet
inovatif untuk pasar Indonesia. SpeedUp melakukan inovasi dalam
hal desain produk dengan menggunakan platform Windows.
Didukung dengan teknologi dari Intel, SpeedUp menjanjikan
produk yang mumpuni dalam hal performa dan kecepatan
komputasi. Dengan teknologi Microsoft, konsumen dapat semakin
produktif dalam beraktivitas, baik bekerja maupun dalam
kesehariannya secara digital.
Dengan mengandalkan performa maksimal yang didukung
teknologi prosesor Intel, SpeedUp Pad Windows ini memiliki
System On Chip (SoC) Intel Bay Trail Z3735F. SoC quad-core
tersebut memiliki kecepatan 1,33 GHz sehingga konsumen dapat
menonton video beresolusi Full HD, bermain game, serta browsing
tanpa tersendat.
 MICA yang merupakan singkatan dari My Intelligent
Communication Accessories akan diluncurkan Intel dan Opening
Ceremony pada perhelatan Opening Ceremony Spring/Summer
2015 fashion show. MICA merupakan gelang pintar fashionable
yang mampu digunakan untuk berkomunikasi. MICA akan hadir
dengan layar sentuh melengkung dengan kaca safir.

Fitur umum pada gelang pintar ini masih sama seperti kebanyakan
perangkat sejenis yang sudah hadir. MICA dapat memperlihatkan
berbagai macam notifikasi, SMS, atau pengingat jadwal rapat dan
sebagainya. Sayangnya Intel dan Opening Ceremony masih belum
memberikan fitur lengkap dari MICA. Mereka akan
memberitahukan apa saja yang bisa dilakukan oleh gelang pintar
ini pada acara Opening Ceremony Spring/Summer 2015
mendatang. Dengan perpaduan fashion dan teknologi tersebut,
MICA diperkirakan akan dijual seharga kurang lebih Rp
10.000.000.

 Procurement Process
Intel berkomitmen untuk menerapkan sustainability procurement atau
dengan kata lain Intel berusaha untuk memelihara hubungan jangka panjang
dengan para suppliernya. Sebagai perusahaan yang berfokus pada inovasi,
Intel menginvestasikan para karyawannya sebagai aset perusahaan dengan
kemampuan unik, pengalaman, dan latar belakang yang mengizinkan mereka
untuk berkontribusi dalam menyumbangkan ide-ide berharga dan pandangan
terhadapa apa yang dikerjakan Intel.
Harapan Intel terhadap para suppliernya adalah:
 Dalam penciptaan produknya, supplier terus berkesinambungan
dalam mengurangi rekam jejak yang sedikit banyak mencemari
lingkungan.
 Mengembangakan dan menyampaikan produk yang mengurangi
rekam jejak dalam hal lingkungan, sosial, dan pemerintah.
 Transparansi dalam melakukan kinerja.

Intel juga lebih menyukai supplier yang menerapakan eco-label pada


perusahaannya seperti;

Tahapan-tahapan di atas membuat Intel lebih peduli dan teliti dalam memilih para
supplier untuk sumber pengadaan barang mereka. Hal ini dilakukan tidak lain untuk
memenuhi kriteria supplier yang tepat bagi perusahaan. Tujuan utama dari sumber
pengadaan ini adalah mendapatkan produk dari supplier dengan kualitas kelas dunia
namun dengan biaya yang serendah mungkin.
BAB IV

IT AND THE SUPPLY CHAIN

4.1 IT and Supply Chain

Tim dari Intel IT mendukung pegawai dan ahli IT yang telah membuat web-
based portal, sekarang disebut SupportIT untuk meningkatkan keefektifan dan
efisiensi seluruh lini perusahaan. Portal ini mengintegrasikan lebih dari 20 tools dan
sumber data, mendukung para agen agar menyelesaikan masalah yang ada lebih cepat
juga secara proaktif mengidentifikasi beberapa masalah yang sudah dikenali
sebelumnya lalu menyelesaikannya sebelum hal tersebut berdampak negatif terhadap
produktivitas perusahaan.

Agen-agen pendukung bekerja di IT Help Desk Intel dan PC Service Center


untuk membantu kinerja lebih dari 100.000 pegawai dan pekerja kontrak yang
menggunakan 140.000 devices. Tidak ada sistem yang serupa, berbabagai sistem
operasi, berbagai tipe hardware yang berbeda dan memiliki lebih dari 2000 aplikasi
yang digunakan setiap harinya. Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi
Intel IT.

Dengan sudah tersedianya SupportIT, tantangan-tantangan yang ada dapat di


minimalisir dan ditangani dengan baik. SupportIT memberi kemudahan dalam
meningkatkan dukungan yang proaktif di berbagai lini, meningkatkan analisa dalam
menyelidiki asal muasal masalah langsung dari akarnya, juga menyediakan SupportIT
portal overview yaitu melihat secara keseluruhan mengenai SupportIT yang
menaungi berbagai sumber data dan alat dibawahnya. Portal ini meningkatkan
efisiensi, produktifitas, dan kepuasan bekerja bagi seluruh agen dan pelanggan IT
Intel. Berikut adalah ilustrasi mengenai SupportIT Intel yang dahulu belum
diaplikasikan dan sekarang sudah diaplikasikan.
Dengan SupportIT yang sudah diterapkan Intel hal ini membuat produktifitas
dan kinerja Intel dalam memuaskan para pelanggannya menjadi lebih baik lagi dan
seluruh sistem di perusahaan terkoordinasi secara baik.

4.2 Coordination in Supply Chain

Intel merupakan perusahaan yang besar dan memiliki banyak supplier serta
pelanggan sehingga Intel perlu untuk mengatur hubungan antar seluruh stage dalam
rantai pasoknya dengan baik. Semua pihak dalam rantai pasok harus saling
terkoordinasi agar biaya yang di keluarkan efisien, profit yang di peroleh juga
maksimal, dan tidak terjadi kegagalan dalam koordinasi.

4.2.1 Tantangan yang di hadapi Intel dalam koordinasi rantai pasok


a. Operational obstacles

Intel menemui tantangan operasional yang di karenakan Intel bergerak di


industry yang berhubungan dangan tekonologi informasi. DImana teknologi
informasi meruoakan bisnis yang bergerak dengan sangat cepat sehingga
siklus hidup dari produknya pendek. Sehingga intel harus siap untuk
menghadapi ketidakpastian demand.
b. Pricing Obstacles

Penetapan harga bisa menjadi masalah saat ada peningkatan variasi


produk atau ada pesanan dengan permintaan khusus. Karena menganut
strategi responsive, produknya made-by-order, aspek yang terlibat dalam
penetapan harga juga akan semakin banyak. Sehingga menetapkan harga
untuk suatu produk bisa menjadi lebih rumit.

c. Information Processing obstacles

Peramalan permintaan yang based-on order. Intel menggunakan


strategi responsive, sehingga perlu memiliki inventory minimal. Untuk
mengetahui tingkat minimal inventory di pabrik, Intel perlu untuk melakukan
peramalan berdasarkan perubahan permintaan dari tahun-tahun sebelumnya.

4.2.2 Cara Intel membangun Partnership dan Kepercayaan dalam Rantai Pasok

Cara Intel membangun hubungan dan kepercayaan dalam rantai pasok adalah dengan;

a. Menggunakan trust-based relationship.

Dalam trust-based relationship dibutuhkan ketergantungan dan


kepedulian dari dua belah pihak. Jadi, kedua belah pihak merasa saling
diuntungkan. Dari pihak Intel, mereka membutuhkan bahan baku dan sumber
daya yang cukup fleksibel untuk perusahaan mereka dan dari pihak supplier
membutuhkan konsumen agar mereka mendapat keuntungan.

Untuk membangun kepercayaan tersebut, Intel menggunakan


Deterrence-based view, karena intel membuat kontrak kerja resmi dengan
seluruh pihak yang terlibat di dalam rantai pasok.
Dalam membangun partnership dan kepercayaan, ada 2 tahap yang
harus di lalui, yaitu :

1) Mendesain hubungan dengan pihak dalam supply chain


 Menetapkan nilai dalam hubungan dan kontribusi dari masing-
masing pihak

Dalam perusahaan Intel ada beberapa nilai yang di anut oleh semua
pihak yang terlibat dalam rantai pasoknya. Karena Intel cenderung ke
strategi responsive, maka semua nilai-nilai yang di tetapkan bertujuan
untuk memberikan respon yag cepat. Seperti, on-time dalam pengiriman
(disesuaikan dengan jenis trasnportasi yang di gunakan) dan
memberikan respon cepat.

2) Menetapkan aturan yang berlaku dan hak dari masing-masing pihak

Partner’s Dependence

Terdapat hubungan saling ketergntungan antara intel dan pihak-pihak


rantai pasok yang terlibat. Dimana intel membutuhkan supplier untuk
memasok bahan baku produksinya, manufaktur untuk mengolah material
mentah tersebut menjadi barang jadi, distributor untuk mendistribusikan
barang jadi dari perusahaan ke toko, dan konsumen untuk mengkonsumsi
barang tersebut. Lalu supplier, manufaktur, dan distributor juga
membutuhkan pendapatan dari Intel.
3) Membuat kontrak kerja yang efektif

Pada perusahaan Intel, mereka tentu tidak ingin mengalami kegagalan


dalam koordinasi supply chain. Maka dari itu, mereka membuat kontrak
kerja secara resmi dan transparan dengan para supplier untuk menjamin
bahwa supplier benar-benar setia kepada Intel. Dalam pembuatan kontrak
kerjanya, Intel memutuskan untuk selalu bernegosiasi dan berkomunikasi
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Dalam hubungan kerja, tentu saja akan terdapat hal-hal yang tidak
terprediksi nantinya, maka dari itu Intel juga tidak dapat menjabarkan secara
keseluruhan aturan-aturan dalam kontrak kerja secara detail, maka dari itu
Intel mempercayai bahwa hubungan kerjasama dengan para supplier
dilakukan dengan komunikasi yang rutin sehingga menjaga dapat bekerja
secara flexible dan hubungan terjaga dalam jangka waktu yang panjang.

4) Mendesain mekanisme penyelesaian konflik yang efektif

Apabila terjadi konflik dalam tahapan rantai pasok, maka Intel akan
menyelesaikan konflik tersebut berdasarkan aturan dan pedoman yang telah
tercantum dalam kontrak. Jika terdapat konflik yang tidak dijabarkan dalam
kontrak, maka kedua pihak yang berkonflik akan menyelesaikannya melalui
negosiasi dan komunikasi.

Intel pernah memiliki konflik dengan salah satu suppliernya di Congo,


konflik yang terjadi adalah supplier tersebut berada di lokasi yang sedang
berkonflik, maka untuk menyelesaikan hal tersebut, intel langsung turun ke
lokasi agar dapat mengetahi keadaan yang sedang terjadi disana lalu
membuat perjanjian atau kontrak tambahan terkait dengan konflik yang
dialami.
b. Mengatur Hubungan Supply Chain Tersebut

Dalam mengatur hubungan supply chain, hubungan yang efektif perlu


diciptakan agar dapat tercipta kesuksesan dalam perusahaan tersebut. Dalam
menciptakan hubungan yangefektif ini, top management sangat berpengaruh
untuk mendesain bentuk hubungan supply chainnya, tetapi bukan untuk
mengatur hubungan supply chain.

Di Intel, tentu banyak mengalami konflik juga dalam hubungan supply


chaindi perusahaannya, sehingga ia perlu memperhatikan orang-orang yang
terlibat dalam hubungan supply shain. Ketika salah satu orang dalam
hubungan supply chain itu terlihat mengambil tindakan sendiri, dan
mengurangi manfaat dari ide orang lain, maka orang tersebut tidak akan
dipercaya untuk menjaga hubungan yang sudah dibangun.

4.3 Global Logistic and Risk Management


 Risk Management
a. Many Source of Risks

Supplier reactions : Intel memiliki bahan baku yang masuk kategori


bahan berbahaya dengan jumlah yang sangat banyak yang di simpan di
pabrik-pabrik Intel, Supplier dengan teliti meminimalisir resiko saat
pengiriman ke pada pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh dunia sesuai
peraturan yang berlaku, dengan standar internal yang didasarkan dari
standar yang paling ketat. Intel menggunakan standar global yang sama di
semua lokasi pabrik untuk meminimalisir resiko tersebut. Intel memiliki
lebih dari 1 supplier pada setiap Negara yang terdapat pabrik intel untuk
siap memenuhi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan agar bisnis tetap
berjalan
b. Government Reactions

Di berbagai Negara memiliki regulasi terhadap setiap keamanan limbah


bahan baku agar tidak membahayakan lingkungan tersebut, Intel mendukung
peraturan pemerintah berbagai Negara dengan melakukan pencegahan
terhadap bahan-bahan yang mereka gunakan agar tidak berbahaya bagi
lingkungan dengan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa
limbah tersebut ditangani dengan aman dari saat prosses sampai dengan di
daur ulang. Contohnya di New Mexico Intel mendapatkan penghargaan
peringat-1 perusahaan yang menghasilkan limbah paling sedikit dan
penghargaan yang berhubungan dengan kepedulian lingkungan.

c. Customers Reactions

Selama bertahun-tahun, Intel memiliki system manajamen yang mengelola


resiko dengan konsumen, kosumen selalu mengevaluasi potensi atas
perbaikan layanan yang di berikan , konsumen pun menjadi inti keberhasilan
bisnis Intel dengan membangun citra baik dengan para konsumen di seluruh
dunia dalam mengembangkan kebijakan dan system yang membantu
menumbuhkan budaya yang kuat dari etika bisnis dan akuntabilitas
perusahaan.

d. Competitor Reactions

Pesaing berat Intel yaitu AMD meluncurkan produk terbaru untuk


menandingi i7 yang dimiliki Intel dengan meluncurkan 2 prosesor langsung
untuk menyaingi intel dan mengurangi resiko dengan kehilanggan pelanggan
mereka.

Anda mungkin juga menyukai