Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL BAHASA

INDONESIA
“PERANAN DAN
FUNGSI BAHASA
INDONESIA”
May 1, 2014Uncategorized
A. Pengertian bahasa
Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah
alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan
alat ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau
kumpulan kata. Masing-masing mempunyaimakna, yaitu, hubungan
abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang
diwakiliKumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun
secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan
artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau
leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan
atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan
yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan,
kitaharus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu
sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkataturan yang mendasari
pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman
berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.
Pada bab berikutnya, sehubungan dengan tata bahasa akan kita
bicarakan secara terperinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantikdan
etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau
mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses
pembentukan kata secara gramatikal besertaunsur-unsur dan bentuk-
bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-komponen kalimat
dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara
khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang
yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,B. Fungsi
bahasa
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat
komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi
informatif).
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk
menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau
gagasan, karena bahasa juga berfungsi:a.untuk tujuan praktis:
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b.untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa
dengan seindah- indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
c.sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar
pengetahuan kebahasaan.
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar
belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri
(tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah
yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar,
berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina
hubungan dan kerja sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan
kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita masing-masing.Dengan
bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini,
dan merencanakan masa depan.
Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar.
Kita ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi
yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian
dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter
juga sama. Ia memerlukaninformasi tentang kondisi fisik dan psikis
pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera.Contoh
lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol, atau
mengawasi perusahaan tanpainformasi tidak mungkin dapat
mengambil keputusan atau menentukan kebijakan. Karena setiap
orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-
menukar informasi, dengan sendirinya bahasa juga mutlak menjadi
kebutuhan setiap orang.C. Kedudukan dan fungsibahasa
Indonesia
Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan
ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928,
bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai
dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan
sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa bahasa
Indonesiamempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan
bahasa negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa
sebagai sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar
nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa
tersebutdi dalam kedudukan yang diberikan.
1. Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut
ialah sebagai:
1.lambang identitas nasional,
2.lambang kebanggaan nasional,
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar
belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
2. Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai:
1.bahasa resmi negara,
2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintahan, dan
4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.
D. Bahasa Indonesia baku

Bahasa Indonesia yang baku ialah bahasa Indonesia yang digunakan


orang-orang terdidik dan yangdipakai sebagai tolak bandingan
penggunaan bahasa yang dianggap benar. Ragam bahasa Indonesia
yangbaku ini biasanya ditandai oleh adanya sifat kemantapan dinamis
dan ciri kecendekiaan. Yang dimaksuddengan kemantapan dinamis
ini ialah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau aturan
yangtetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan
yang bersistem. Ciri kecendekiaan bahasa baku dapat dilihat dari
kemampuannya dalam mengungkapkan proses pemikiran yang rumit
di berbagai bidang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Bahasa
Indonesia baku dipakai dalam:
1.komunikasi resmi, seperti dalam surat-menyurat resmi, peraturan
pengumuman instansi resmi atau undang-undang;
2.tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian, makalah, skripsi, disertasi
dan buku-buku ilmu pengetahuan
3.pembicaraan di muka umum, seperti dalam khotbah, ceramah,
kuliah pidato; dan
4.pembicaraan dengan orang yang dihormati atau yang belum
dikenal.
E. Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting,
antara lain, bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang
berbunyi: Kami putra dan putri Indonesiamenjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-
bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945
tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan
bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah
bahasa Indonesia. Dengan demikian ada dua macam kedudukan
bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional, sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928, dan kedua
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai
dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang
mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan,
tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan
tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan
tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan
dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik
dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja,
kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.Dalampenulisan ilmiah,
bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik
mungkin menggunakannya. Antara lain :
• Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi
bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang
meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan
unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
• Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk
ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
• Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah
sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-
kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun,
ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
• Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya,
bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi,
kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya
terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas
ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas
ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.
• Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang,
nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh:
Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga
huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf
awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda
titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa
gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa
gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas
Iwapi Kowani.
• Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata
bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad
XX dikenal sebagai abad teknologi.
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-
turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak
diterima diperguruan tinggi itu.
• Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma
(,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda
pisah (_), tanda petik (“), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat
atau aprostop (‘).
• Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor
kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di
luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada
penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide.
Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang
mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian
kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau
pembaca.
Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Umum
Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi
sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan
manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat
bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat.
Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat
bahasa.
Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari
kepribadian manusia. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka
dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang
pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi
bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :
1. Fungsi praktis
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota
masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi cultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan
mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistic
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis
(keindahan) manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan
untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.
Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin
terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan
manusia. Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa hampa dan tidak
berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya
menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi.
Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb:
1. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi
dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk
sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan
segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju
kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu
harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga
terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa
sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana
untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia,
baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat.
Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam
memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan
komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat
dipahami apa maksud dan tujuannya.
2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk
mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik
berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang
dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan
memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam
berbagai tempat dan situasi.
Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus :
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum Istilahke
dudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita
pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana kedudukan dia
sekarang?”, “Apa fungsi baut yang Saudara pasang pada mesin ini?”,
dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya
secara tersirat kita sudah mengerti maknanya.
Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan
kedua istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian
kedudukan dan fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian yang
pernah kita pakai? Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi
lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi
dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai
sosial.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, yang di
dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat
ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik
sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena
kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara
eksplisit oleh pemakainya yang berupa
kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca:
masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab
kejelasan ‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan
bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara
jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai
dengan ‘label’ yang dikenakan padanya.
Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan
dapat ‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih
bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara
sembarangan. Mereka bisa mengetahui apan dan dalam situasi apa
bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula
bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan
bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan
berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah
disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa
lain yang ‘masuk’ ke dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai