Anda di halaman 1dari 140

LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C.

LAMPIRAN C

PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Perhitungan spesifikasi peralatan berdasarkan aliran proses dan perhitungan dilakukan

cukup satu untuk jenis alat yang sama.

C.1. Tangki Penyimpanan 1 (T-01)

Fungsi : Tempat menyimpan etanol dalam keadaan cair sebelum

masuk ke mixer.

Kondisi operasi :

 Tekanan : 1 atm

 Suhu : 30 ºC

Jenis tangki : Silinder tegak dengan head berbentuk konis/kerucut

(conical roof) dan bottom berbentuk plat datar (flat).

1. Menentukan kapasitas tangki

Keperluan etanol : 5.354,9474 kg/jam

Waktu penyimpanan : 15 hari

Kapasitas tangki (m) : 1.927.781,064 kg = 4.250,025 lb


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 2

2. Menentukan volume tangki

a. Menentukan densitas campuran bahan yang akan dimasukkan ke dalam tangki

Tabel C.1 Hasil perhitungan densitas campuran bahan.

Densitas campuran :

Komponen Fi Fi Xi = Wi ρi Wi / ρi

(kg/jam) (kmol/jam) (% mol) (kg/m3)

Etanol 5.354,9474 116,4119 0,7000 800,00 0,0008

Air 898,0347 49,8908 0,3000 995,68 0,0003

Total 6.252,9821 166,3027 1,0000 - 0,0011

Densitas campuran (ρmix) dihitung dengan membagi masa campuran terhadap

volume campuran dengan rumus sbb:

(ρmix) =
 m =  molxmr =  molxmr =  mol
 V  m /   (molxmr) /   mol / 
Dalam penurunan rumus tersebut dibutuhkan ∑mol dan ∑mol/ρ yang telah

tersedia pada tabel C.1 yaitu ∑mol=∑Wi= 1 dan ∑mol/ρ=∑Wi/ρ=0,0011

1
(ρmix) =
Wi /  i

1
(ρmix) =
0,0011

(ρmix) = 871,5 kg/m3

= 54,4060 lb/ft3

Keterangan:

ρmix = densitas campuran (kg/m3)

ρi = densitas bahan (kg/m3)

Wi = fraksi massa
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 3

b. Menentukan volume bahan dalam tangki

Untuk menentukan volume bahan dalam tangki digunakan persamaan:

m
Vetanol =
 air

1.927.781,064
Vetanol =
995,680

Vetanol = 1.936,1452 m3 = 68.374,318 ft3

Keterangan:

m = kapasitas tangki (kg)

Vetanol = volume etanol (m3)

c. Menentukan volume tangki

Digunakan safety factor 20% (Peter and Timmerhaus, 1991).

Volume tangki ditentukan dengan menggunakan persamaan:

Vtangki = 1,2 × Vetanol

Vtangki = 1,2 × 1.936,1452

Vtangki = 2.323,374 m3 = 82.049,192 ft3

Keterangan:

Vtangki = volume tangki (m3)

3. Menentukan diameter dan tinggi tangki

Berdasarkan Tabel 4.27 (Ulrich, 1984) untuk bentuk head conical roof Hs/D < 2.

Digunakan : Hs = 1 × D

Hs = D

Sehingga untuk menentukan diameter dan tinggi tangki digunakan persamaan:

Vtangki = ¼ × π × D2 × Hs

Vtangki = ¼ × π × D2 × D
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 4

Vtangki = ¼ × π × D3

2.323,374 m3 = ¼ × π × D3

D = 14,3523 m = 47,0875 ft

H = D = 47,0875 ft

Digunakan ukuran standar dari App. E (Brownell and Young, 1959):

 H = 50 ft

H = 600 in = 15,24 m

 D = 50ft

D = 600in = 15,24 m

 r = D/2

r = 50/2

r = 25 ft = 300 in

Keterangan:

D = diameter tangki (m)

H = tinggi tangki (m)

r = jari-jari tangki (m)

4. Menentukan tinggi cairan dalam tangki

Tinggi cairan dalam tangki dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:

VL = ¼ × π × Ds2 × HL

82.049,192 = ¼ × π × (50)2 × HL

HL = 41,7705 ft

Keterangan:

VL = volume cairan (ft3)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 5

D = diameter tangki (ft)

HL = tinggi cairan (ft)

5. Menentukan tekanan desain tangki

 Poperasi = 1 atm = 14,696 psi

 Phidrostatik = ρmix × g × H

 Phidrostatik = 871,5 × 9,80665 × 14,3523

Phidrostatik = 122.661,867 kg/m.s2 = 1,210 atm = 17,7906 psi

 Tekanan desain 5 – 10% di atas tekanan kerja normal (Coulson, 1983).

Tekanan desain diambil 10% di atas tekanan kerja normal.

Pdesain = 1,1 × (Poperasi + Phidrostatik)

Pdesain = 1,1 × (1 + 1,210)

Pdesain = 2,431 atm = 35,7253 psi

Keterangan:

Poperasi = tekanan operasi (psi)

Phidrostatik = tekanan hidrostatik (psi)

Pdesain = tekanan desain (psi)

g = konstanta gravitasi = 9,80665 m/s2

ρmix = densitas campuran (kg/m3)

H = tinggi tangki (m)

6. Menentukan bahan konstruksi

Bahan yang digunakan untuk tangki adalah stainless steel AISI 316 dengan

sambungan double welded butt joint.

Dasar pemilihan bahan:


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 6

 Mempunyai allowable working stress yang cukup besar.

 Murah dan umum digunakan.

7. Menentukan ketebalan dinding tangki

Dari Tabel 13.1 dan Tabel 13.2 (Brownell and Young, 1959) diketahui:

f = 18.700 psi

c = 0,125 in

ε = 0,8

Ketebalan dinding tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Pr
ts = c …….................……..(C.1)
( f   )  (0,6  P)

35,7253  300
ts =  0,125
(18.700  0,8)  (0,6  35,7253 )

ts = 0,8424 in

Digunakan tebal dinding standar: ts = ¾ in = 0,062 ft

Keterangan:

P = tekanan desain (psi)

r = jari-jari dinding tangki (in)

ts = tebal dinding tangki (in)

f = maximum allowable stress (psi)

c = corrosion allowance (in)

ε = efisiensi sambungan

8. Menentukan sudut head

 Head yang digunakan berbentuk conical roof dengan penyangga (column

support).

 Bahan yang digunakan adalah stainless steel AISI 316.


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 7

 Plat yang digunakan memiliki ketebalan ⅜ in dengan sambungan double

welded full fillet lap joint.

Jari-jari lekukan untuk atap konis ditunjukkan oleh Gambar C.1 berikut.

α H
θ
90º

D/2

r
90 - α

Gambar C.1. Jari-jari lekukan (curvature) untuk atap konis.

Sudut elemen konis dapat diketahui dengan menggunakan persamaan:

D
sin θ = …………..(C.2)
430  t

50
sin θ =
430  (3 / 8)

sin θ = 0,310

θ = 18,059º

Keterangan:

D = diameter tangki (ft)

t = tebal plat = ⅜ in (in)

θ = sudut elemen konis (º)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 8

9. Menentukan tinggi head

Tinggi head dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:

D
H=  tan  …………..(C.3)
2

540
H=  tan 18,059
2

H = 88,036 in = 7,336 ft

Keterangan:

H = tinggi head (in)

D = diameter tangki (in)

θ = sudut elemen konis (º)

Tabel C.2. Spesifikasi tangki penyimpanan 1 (TP-01).

Alat Tangki penyimpanan


Kode TP-01
Fungsi Tempat menyimpan etanol sebelum masuk ke mixer
Jenis Silinder tegak dengan head berbentuk konis/kerucut
(conical roof) dan bottom berbentuk plat datar (flat)
Bahan Stainles steel AISI 316
Suhu 30 ºC
Tekanan 35,7253 psi
desain
Kapasitas 84.537,43 ft3
Dimensi  Diameter tangki (D) : 47,0875 ft
 Tinggi tangki (H) : 47,0875 ft
 Tebal tangki (ts) : 0,062 ft
 Tinggi head : 7,336 ft
Jumlah 1 buah

C.2. POMPA 1 (P–01)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 9

Fungsi : Mengalirkan etanol sebanyak 5.354,9474 kg/jam dari tangki

penyimpanan etanol (T-01) ke mixer (M-01)

Kondisi Operasi :

 Temperatur : 30 oC

 Tekanan : 1 atm

Tipe Pompa : Centrifugal pump

Bahan Kontruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C

1. Menghitung Power Motor

Power motor yang digunakan adalah :

BHP
Power motor =
Efisiensi pompa

Keterangan :

BHP = Brake Horse Power

b. Menghitung BHP

Q    (Ws )
BHP 
550 

Keterangan ;

Q = laju alir volumeterik fluida, ft3/s

-Ws = power head, ft

ρ = densitas fluida, lb/ft3

η = efisiensi pompa

(1) Menghitung Laju Alir Volumetrik Fluida

Kapasitas rancangan (F) = 5.354,9474 kg/jam = 1,4875 kg/s


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 10

= 11.807,6590 lb/jam = 3,2799 lb/s

Specific Gravity Etanol = 0,79

Densitas etanol (  ) = 800 kg/m3 = 49,9429 lbm/ft3

F
Laju alir volumetrik fluida (Q) =

3,2799lb / s
Q 3
 0.0657 ft 3 / s
49,9429 lb / ft

Faktor keamanan = 10% (Peter and Timmerhaus,1991)

Jadi Qf = 1,1 × 0,0657 ft3/s

= 0,0723 ft3/s

= 27,0207 gal/min

(2) Menghitung total head / power head

Persamaan neraca energi yang dijelaskan melalui persamaan Bernaulli :

P g v 2
 z    F  Wf
 gc 2  gc

Bila persamaan neraca energi dinyatakan dalam head maka dibagi dengan g/gc,

sehingga :

gc P v 2 gc
Wf   z  F
g g 2 g g

gc

Dengan :

gc
Wf = power head
g

P
= pressure head
g

gc

Δz = potensial head
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 11

v 2
= velocity head
2 g

gc
F = friction head
g

Total head = potensial head + pressure head + friction head + velocity head

(a) Menghitung Diameter Pipa

Diameter pipa optimum untuk material carbon steel dihitung dengan persamaan :

Dopt = 282 × G0,52 ×  -0,37 (Coulson, 1983, pers. 5.14)

Keterangan :

Dopt = Diameter pipa optimum (mm)

G = Laju alir massa (kg/s)

 = Densitas larutan (kg/m3)

Dopt = 282 × (1,4875 kg/s)0,52 × (800 kg/m3)-0,37

= 29,2269 mm = 1,1515 in

Dari Tabel 11, Kern 1965, hal. 844, dipilih pipa baja komersial dengan ukuran

nominal standard pipe = 1 in

sch = 40 in

ID = 1,049 in = 0,0266 m

OD = 1,32 in = 0,0335 m

Flow Area = 0,864 in2 = 5,5742 × 10-4 m2 = 6 × 10-3 ft2

(b) Menentukan Bilangan Reynold (NRe)

ρ x ID x v
NRe = (Geankoplis, 1993, pers.4.5-5)
μ

Keterangan :
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 12

NRe = Bilangan Reynold

 = Densitas larutan (kg/m3)

ID = Diameter dalam pipa (m)

v = Kecepatan aliran (m/s)

 = Viskositas larutan (kg/m.s)

Dimana :

Q 0,0657 ft 3 / s
Kecepatan aliran, v 
 
=
A 6 10 3 ft 2

= 10,95 ft/s

= 3,3375 m/s

Viskositas etanol (μ) = 1,0835 cP = 0,0010839 kg/m.s

NRe =
800 kg / m  3,3375 m / s   0,0266 m
3

0,0010839 kg / m s

= 65.524,495 (turbulen, NRe > 2100)

(c) Menghitung potensial head

Direncanakan z1 = 0,5 m

z2 =1m

sehingga Δz = 0,5 m

(d) Menghitung velocity head

Kecepatan linier di titik 1 dan 2 relatif sama, maka:

v 2
Δv = 0, =0
2 g

(e) Menghitung pressure head

Tekanan dalam tangki etanol (P1) = 1 atm

Tekanan dalam mixer (P2) = 1 atm


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 13

Sehingga:

P
= 0,00010076 m
g

gc

(f) Menentukan faktor friksi

Dari geankoplis,1993 hal.88, untuk pipa komersial steel, ε = 0,046 mm

0,046
Relative roughness, ε /D = 1,7293 mm = 1,73 x 10-3 m
0,0266

Dari gambar 2.10-3 Geankoplis, 1993 hal.88, untuk NRe = 65.524,495 maka

harga faktor friksi (f) = 0,008

Direncanakan sistem perpipaan terdiri dari :

Panjang pipa lurus suction (Lsuction) : 16 m

Panjang pipa lurus discharge (Ldischarge) : 11 m

Jumlah globe valve : 1 unit

Standar elbow 90o : 2 unit

Jumlah tee :1

Dari fig. 125 Brown, untuk pipa 1,049 in (0,0266 m) diperoleh:

Le/D globe valve : 32,5 ft = 9,906 m

Le/D standar elbow : 2,75 ft = 0,8382 m

Le/D gate valve : 0,62 ft = 0,189 m

Le/D tee : 6 ft = 1,8288 m

L + Le suction = 16 m + (1 × 0,8382) m + (1 × 0,189) m

= 17,0272 m

L + Le discharge = 11 m + (3 × 0,8382) m + (1 × 0,189) m + (1 x 9,906)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 14

m + Le discharge = ( 1 x 1,8288) m

= 23,61 m

Total panjang pipa = 17,0272 m + 23,61 m

= 40,6368 m

f v2  L
Total friction head =
2  g  ID

0,008  3,3375 2  40,6368


=
2  32,174  0,0266

= 2,1156 m

(g) Menghitung total head / power head

Head total = (0,00010076 + 2,1156 + 0,5) m

= 2,6157 m = 8,5817 ft

Berdasarkan data di atas maka dipilih : pompa sentrifugal, single stage, 3500 rpm

(Coulson, Fig 5.6).

Putaran spesifik pompa, Ns : (n = rpm, Q = gpm, H = ft)

n.Q 1/2
Ns 
H 3/4 (Coulson, 1983, hal. 155)

3500 27,0207 1 / 2
Ns =
10,8966 3 / 4

= 3.033,529 rpm

(h) Menghitung NPSH (Net Positive Suction Head)

Putaran spesifik pompa (Ns) = 3.033,529 rpm

Kapasitas pompa (Q) = 27,0207 gal/min


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 15

Impeller speed (N) = 3500 rpm

Spesific speed, S =7900 (single suction, Walas, 1988, hal.133)


4/3

=  N .Q 
0,5
NPSH (Walas, 1988, pers.7-15)
 S 

 3500 rpm  27,0207 gal / menit 0,5 


4/3

= 
 7900 
 

= 3,0412 ft

Hal ini berarti bahwa head minimum pompa sebesar 3,0412 ft untuk mencegah

terbentuknya vapor yang dapat menyebabkan terjadinya kavitasi.

(i) Menghitung tenaga mekanis pompa

g
 Ws  HT 
gc

= 8,5817 ft lbf/lbm

(j) Menghitung daya pompa yang dibutuhkan

Kapasitas pompa = 27,0207 gal/min

Dari Gambar 10.62, Coulson,1983, hal 380 untuk Q = 6,1371 m3/jam = 0,060 ft3/s,

maka efisiensi pompa (  ) = 48 %, sehingga nilai BHP dapat dihitung dengan

persamaan berikut

Q    (Ws )
BHP 
550 
0,060  49,9429  8,5817

550  0,48

= 0,0974 Hp

(k) Menghitung power motor yang digunakan

BHP
Power motor =
Efisiensi pompa
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 16

0,0974
=  0,2029 hP
0,48

Tabel C.3. Spesifikasi pompa 1 (P –01)


Alat Pompa Proses
Kode P –01
Fungsi Mengalirkan etanol dari tangki penampung ke
mixer
Jenis Centrifugal pump, single suction, multi stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 27,0207 gal/min
Efisiensi 48%
Dimensi NPS : 1 in
Sch : 40 in
Panjang pipa Suction : 17,0272 m
Panjang pipa discharge : 23,61 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90o : 2 unit
Jumlah gate valve : 2 unit
Total panjang pipa : 40,6368 m
Dimensi Beda ketinggian : 0,5 m
Putaran spesifik pompa (Ns) : 3.033,529 rpm
Power 0,2029 Hp
NPSH 3,0412 ft
Jumlah 1 buah
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 17

C.3. MIXER (M-01)

Fungsi : tempat mengencerkan etanol

Kondisi operasi :

 Tekanan : 1 atm

 Suhu : 25ºC

1. Menentukan volume tangki

i. Menentukan densitas campuran bahan yang akan dimasukkan ke dalam tangki

Hasil perhitungan densitas tertera pada Tabel C.2 berikut.

Tabel C.4. Hasil perhitungan densitas campuran bahan.

Densitas campuran :

Komponen Fi Fi Xi = Wi ρi Wi / ρi

(kg/jam) (kmol/jam) (% mol) (kg/m3)

Etanol (aliran 1) 5.354,948 116,4119 0,6442 800,0000 0,0008

Air (aliran 1) 898,0347 49,8908 0,2761 995,6800 0,0003

Air (aliran 2) 259,0938 14,3941 0,0797 995,6800 0,0001

Total 5745,9550 159,4385 1,0000 0,0012

1
(ρmix) =
Wi /  i

1
(ρmix) =
0,0012

(ρmix) = 833,33 kg/m3

= 52,0231 lb/ft3

Keterangan:
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 18

ρmix = densitas campuran (kg/m3)

ρi = densitas bahan (kg/m3)

Wi = fraksi massa

ii. Menentukan volume bahan dalam tangki

Untuk menentukan volume bahan dalam tangki digunakan persamaan:

m
Vetanol =
 air

1.927.781,064
Vetanol =
995,680

Vetanol = 1.936,1452 m3 = 68.374,318 ft3

Keterangan:

m = kapasitas tangki (kg)

Vetanol = volume etanol (m3)

iii. Menentukan volume tangki

Digunakan safety factor 20% (Peter and Timmerhaus, 1991).

Volume tangki ditentukan dengan menggunakan persamaan:

Vtangki = 1,2 × Vetanol

Vtangki = 1,2 × 1.936,1452 m3

Vtangki = 2.323,3742 m3 = 82.049,192ft3

Keterangan:

Vtangki = volume tangki (m3)

2. Menentukan diameter dan tinggi tangki

Berdasarkan Tabel 4.27 (Ulrich, 1984) untuk bentuk head conical roof Hs/D < 2.

Digunakan : Hs = 1 × D

Hs = D
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 19

Sehingga untuk menentukan diameter dan tinggi tangki digunakan persamaan:

Vtangki = ¼ × π × D2 × Hs

Vtangki = ¼ × π × D2 × D

Vtangki = ¼ × π × D3

2.323,3742 m3 = ¼ × π × D3

D = 14,3523 m = 47,0875 ft

H = D = 47,0875 ft

Digunakan ukuran standar dari App. E (Brownell and Young, 1959):

1. H = 50 ft

H = 600 in = 15,24 m

2. D = 50ft

D = 600in = 15,24 m

3. r = D/2

r = 50/2

r = 25 ft = 300 in

Keterangan:

D = diameter tangki (m)

H = tinggi tangki (m)

r = jari-jari tangki (m)

3. Menentukan tinggi cairan dalam tangki

Tinggi cairan dalam tangki dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:

VL = ¼ × π × Ds2 × HL

82.049,192 = ¼ × π × (50)2 × HL
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 20

HL = 41,7705 ft

Keterangan:

VL = volume cairan (ft3)

D = diameter tangki (ft)

HL = tinggi cairan (ft)

4. Menentukan tekanan desain tangki

a. Poperasi = 1 atm = 14,696 psi

b. Phidrostatik = ρmix × g × H

c. Phidrostatik = 871,5 × 9,80665 × 14,3523

Phidrostatik = 122.661,8670 kg/m.s2 = 1,210 atm = 17,7821 psi

 Tekanan desain 5 – 10% di atas tekanan kerja normal (Coulson, 1983).

Tekanan desain diambil 10% di atas tekanan kerja normal.

Pdesain = 1,1 × (Poperasi + Phidrostatik)

Pdesain = 1,1 × (1 + 1,210)

Pdesain = 2,431 atm = 35,7258 psi

Keterangan:

Poperasi = tekanan operasi (psi)

Phidrostatik = tekanan hidrostatik (psi)

Pdesain = tekanan desain (psi)

g = konstanta gravitasi = 9,80665 m/s2

ρmix = densitas campuran (kg/m3)

H = tinggi tangki (m)

5. Menentukan bahan konstruksi


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 21

Bahan yang digunakan untuk tangki adalah stainless steel AISI 316 dengan sambungan

double welded butt joint.

Dasar pemilihan bahan:

 Mempunyai allowable working stress yang cukup besar.

 Murah dan umum digunakan.

6. Menentukan ketebalan dinding tangki

Dari Tabel 13.1 dan Tabel 13.2 (Brownell and Young, 1959) diketahui:

f = 18.700 psi

c = 0,125 in

ε = 0,8

Ketebalan dinding tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Pr
ts = c …………..(C.4)
( f   )  (0,6  P)

35,7258  300
ts =  0,125
(18.700  0,8)  (0,6  35,7258 )

ts = 0,8424 in

Digunakan tebal dinding standar: ts = 0,85 in = 0,0708 ft

Keterangan:

P = tekanan desain (psi)

r = jari-jari dinding tangki (in)

ts = tebal dinding tangki (in)

f = maximum allowable stress (psi)

c = corrosion allowance (in)

ε = efisiensi sambungan
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 22

7. Menentukan sudut head

 Head yang digunakan berbentuk conical roof dengan penyangga (column support).

 Bahan yang digunakan adalah stainless steel AISI 316.

 Plat yang digunakan memiliki ketebalan ⅜ in dengan sambungan double welded full

fillet lap joint.

OD

b
icr
OA

B A
sf

ID
t

Gambar C.2. Hubungan dimensi untuk (torispherical) flanged and dish heads

Sudut elemen konis dapat diketahui dengan menggunakan persamaan:

D
sin θ = …………..(C.5)
430  t

50
sin θ =
430  (3 / 8)

sin θ = 0,310

θ = 18,059º

Keterangan:

D = diameter tangki (ft)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 23

t = tebal plat = ⅜ in (in)

θ = sudut elemen konis (º)

8. Menentukan tinggi head

Tinggi head dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:

D
H=  tan  …………..(C.6)
2

565,0512
H=  tan 18,059
2

H = 92,1199 in = 7,6766 ft

Keterangan:

H = tinggi head (in)

D = diameter tangki (in)

θ = sudut elemen konis (º)

9. Desain sistem pengaduk

a. Dimensi Pengaduk

Digunakan impeller dengan jenis six flat blade open turbin. Berikut ini dijabarkan

geometri six flat blade open turbin :

DI 1

Dt 3 (Brown, 1950)

ZI (Brown, 1950)
 0,75  1,3
DI
Dt
 12 (Wallas, 1990)
J

DI
8 (Geankoplis, 1993)
W

C  0,1  0,15 J (Geankoplis, 1993)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 24

t I  0,2 D I (Brown, 1950)

t b  0,5 J (Brown, 1950)

1
Offset 1  DI (Wallas, 1990)
2

1
Offset 2  J (Wallas, 1990)
6

Dd = 2/3 DI (Geankoplis, 1993)

Keterangan :

DI = Diameter impeller, m

Dt = Diameter tangki, m

ZI = Tinggi impeller dari dasar tangki, m

J = Lebar baffle, m

W = Lebar impeller, m

C = Clearence atau gap antara baffle dengan dinding, m

Dd = Diameter batang penyangga impeller, m

tI = Tebal impeller, m

tb = Tebal baffle, m

Offset 1 = Jarak baffle dari dasar tangki, m

Offset 2 = Jarak baffle dari permukaan cairan, m

Jadi, dimensi pengaduk adalah :

DI = (1/3)  120 in = 40 in (1,016 m)

ZI = 1,3  40 in = 52 in (1,3208 m)

J = (1/12)  120 in = 10 in (0,254 m)

W = (1/8)  40 in = 5 in (0,127 m)

C = 0,15  10 in = 1,5 in (0,0381 m)

tI = 0,2  40 in = 8 in (0,2032 m)
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 25

tb = 0,5  10 in = 5 in (0,127 m)

Offset 1 = (1/2)  40 in = 20 in (0,508 m)

Offset 2 = (1/6)  10 in = 1,6667 in (0,0423 m)

Dd = 2/3  40 in = 26,6667 in (0,6773 m)

Panjang baffle = HL,s – (Offset 1 + Offset 2)

= (7,6022.12) in – (20 + 1,6667) in = 69,5592 in (1,7668 m)

0,254 m

0,4023 m

0,15 m
3,3564 m
Baffle

Baffle
0,0381 m 1,7668 m 2,9031 m
0,254 m

0,127 m

0,6773 m

0,508 m 1,016 m
1,3208 m

3,0734 m

Gambar C.3. Dimensi mixer beserta impeller dan baffle.

I. Daya Motor

Daya input
Daya motor yang digunakan :=
Efisiensi motor

II. Menghitung daya input

Daya input = kebutuhan daya teoritis + hilang (gland loss)

III. Kebutuhan daya teoritis

P = Np. ρmix. N3.Di5 (Geankoplis, pers.3.4-2, 1978)

Keterangan : P = Power (W)

N = Kecepatan agitator (rps)

ρmix = densitas larutan (kg/m3) = 52,0231 lb/ft3

DI = diameter impeller, m
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 26

 mix D I 2 N
NRe = (Geankoplis, Pers. 3.4-1, 1978)
 mix

Viskositas campuran diprediksi dengan persamaan 3.107,

Perry’s Chemical Engineering Handbook, 6th ed, p.3-282) :

ln μmix = Σ (wi.ln μmix)

Viskositas komponen masuk mixer (M-01) ditunjukkan pada Tabel C.5.

Tabel C.5. Viskositas Komponen masuk mixer 1 (M-01)

Komponen massa, kg/jam Fraksi massa,wi Viskositas wi x ln μi

μi, cP
5.354,9476 0,8564
Etanol 0,22 -1,2967
898,0347 0,1436
Air 0,17 -0,2545
6.252,9823 1,0000
Total - -1,5512

ln μmix = Σ (wi.ln μmix)

ln μmix = -1,5512 cP

μmix = 0,2119 cP = 0,0002119 kg/m.s

Jumlah pengaduk yang dibutuhkan (Rase, pers 8.9, hal 345, 1977) :

WELH
n =
ID

WELH = water equivalent liquid height

WELH = tinggi cairan (H) x sp. gr

tinggi cairan (H) = 41,7705 ft

Densitas air pada 4 oC = 1000 kg/m3

Densitas larutan = 833,33 kg/m3


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 27

 laru tan
spesifik gravity (sg) =
 air

833,33 kg / m 3
= = 0,8333 kg/m3 = 0,0520 lb/ft3
1000 kg / m 3

WELH = 41,7705 ft x 0,0520

= 2,1721 ft = 0,6620 m

WELH
Jumlah pengaduk, n =
ID

2,1721 ft
=
10 ft

= 0,2172 (dipakai satu buah pengaduk)

Kecepatan putaran pengaduk dicari dengan persamaan berikut :

600 WELH 600 0,6620m


N= 
 .DI 2.DI 3,141,016 m (2)(1,016 m)
N = 107,3483 rpm = 1,7891 rps

D I .N . mix
2

NRe = (Geankoplis, Pers. 3.4-1, 1978)


 mix

( 833,33kg / m 3 ) (1,016 m) 2 (1,7891 rps )


=
0,0002119 kg / m.s

= 7.148.491,1479

Dari Figure 3.4-4 Geankoplis, untuk six blade turbin, Np = 2,5.

Kebutuhan daya teoritis :

P=
N p . mix .N 3 .DI
5
 (Geankoplis, pers.3.4-2, 1978)
(550 x32,17)

2,5 x 52,0231 lb/ft 3 x (1,7891 rps) 3 x (3,3333 ft) 5


=
550 x 32,17
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 28

= 17,3220 hP

b. Daya yang hilang (gland loss)

Hilang (gland loss) = 10 % daya teoritis (MV. Joshi)

= 0,1 x 17,3220 hP = 1,7322 hP

i. Daya input

Daya input = kebutuhan daya teoritis + hilang (gland loss)

= 17,3220 hP + 1,7322 hP

= 29,0542 hP

ii. Efisiensi motor (η)

Efisiensi motor (η) = 80 %

iii. Daya motor yang digunakan

100
P = x 29,0542 hP = 36,3178 hP
80

a. Panjang Batang Sumbu Pengaduk (axis length)

axis length (L) = tinggi total tangki + jarak dari motor ke bagian atas

bearing – jarak pengaduk dari dasar tangki

Tinggi total tangki = 14,3523 m (47,0875 ft)

Jarak dari motor ke bagian atas bearing = 1 ft

Jarak pengaduk dari dasar tangki (ZI) = 4,3333 ft

axis length (L) = 47,0875 ft + 1 ft – 4,3333 ft

= 43,7542 ft (13,3363 m)

b. Diameter Sumbu

Z p x 16
d3 =

LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 29

i. Menghitung Zp

Tm
Zp = (Pers.14.9, M.V. Joshi)
fs

Keterangan :

Tm = Torsi maksimum

ZP = Shear stress

fs = Section of shaft cross section

Material sumbu yang digunakan adalah commercial cold rolled steel.

Axis shear stress yang diizinkan, fs = 550 kg/cm2

Batasan elastis pada tegangan = 2460 kg/cm2

ii. Menghitung Tm

Dari M.V Joshi, Pers. 14.10, hal 400, Tm = (1,5 or 2,5) x Tc

Digunakan Tm = 1,5 Tc

P x 75 x 60
Tc = (M.V. Joshi, Pers. 14.8, hal 400)
2xπxN

Keterangan :

Tc = Momen putaran, kg.m

P = Daya, Hp

N = Kecepatan putaran, rpm

125,5856 x 75 x 60
Tc = = 838,2963 kg-m
2 x π x 107,3483

Tm = 1,5 x 838,2963 kg-m = 1.257,4444 kg – m

iii. Menghitung Zp

1.257,4444 x 100
Zp = = 228,6263 cm
550
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 30

iv. Menghitung diameter sumbu (d)

. d 3
Zp =
16

Z p x 16 228,6263 x 16
d3 = = = 1.164,9746
 3,14

d = 10,5222 ft

Digunakan diameter sumbu (d) = 11 ft

v. Cek tegangan yang disebabkan oleh bending moment

Tegangan yang disebabkan oleh bending moment equivalent adalah

Me Me
f = =
Zp  d3 
  
 32 

(a) Menghitung Bending Moment

Me = Bending moment equivalent

1
M  M 2  Tm 
2
Me =
2  

M = Fm x L

Tm
Fm = (Pers.14.11, M.V. Joshi)
0.75 x R b

Keterangan :

Fm = bending moment (kg)

Rb = Jari-jari impeller = ½ Da

= ½ x 1,016 m = 0,508 m
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 31

1.257,4444 kg - m
Fm = = 3.300,3790 kg
0,75 x 0,508

L = Panjang axis = 3,3564 m

M = 3.300,3790 kg x 3,3564 m

= 11.077,3921 kg-m

1
M  M 2  Tm 
2
Me =

2 

=
1
2
11.077,3921  11.077.3921 2  1.257,4444 2 
= 11.112,9624 kg-m

(b) Tegangan yang disebabkan oleh bending moment equivalent

Me 11.112,9624 x 100 x 32
f = = = 8.508,875 kg/cm2
d 3
 x 113
  
 32 

(c) Diameter sumbu

Karena f > batasan elastis dalam tegangan (8.508,875 > 2460)

maka diameter sumbu yang direncanakan tidak memenuhi, dan

diameter sumbu diganti dengan d = 17 ft.

Lalu diperoleh f pada sumbu diameter baru adalah :

f = 2305,172 kg/cm2

Jadi, diamater sumbu adalah 17 ft.


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 32

Tabel C.6 Spesifikasi mixer (M-01).


Alat Mixer
Kode M-01
Fungsi Tempat pengenceran etanol
Bahan stainless steel AISI 316 dengan sambungan double
welded butt joint.

Suhu 30 ºC
Tekanan desain 35,7258 psi
Kapasitas 84537,43 ft3
Jenis pengaduk Six flat blade open turbine
Jumlah pengaduk 1 buah
Jumlah baffle 4 buah
Daya pengadukan 2 hp
Putaran 1,7891 rps
pengadukan
Dimensi  Diameter mixer (D) : 45 ft
 Tinggi total mixer (H) : 7,336 ft
 Tebal mixer (ts) : 0,0708 ft
 Diameter impeler : 3,3 ft
 Panjang impeler : 4,423 ft
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 33

 Tebal baffle : 0,416 ft


Jumlah reaktor 1 buah

C.3. Pompa 2 (P –02)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan pompa 1 (P–
01), maka diperoleh spesifikasi pompa 2 (P –02) yang tertera pada tabel C.7. berikut
Tabel C.7. Spesifikasi pompa 2 (P –02)
Alat Pompa Proses
Kode P –0
Fungsi Mengalirkan etanol dari mixer ke vaporizer
Jenis Centrifugal pump, single suction, multi stage

Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C


Kapasitas 27,8055 gal/min
Efisiensi 48%
Dimensi NPS : 1 in
Sch : 40 in
Panjang pipa Suction : 17,0272 m
Panjang pipa discharge : 23,61 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90o : 1 unit
Jumlah gate valve : 2 unit
Total panjang pipa : 33,6965 m
Dimensi Beda ketinggian : 0,12 m
Putaran spesifik pompa (Ns) : 3056,3026 rpm
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 34

Power 2,277 Hp
NPSH 3,0999 ft
Jumlah 1 buah

C.4. VAPORIZER ETANOL (V-01)

Fungsi : menguapkan etanol yang akan masuk ke reaktor

(R-01)

Jenis : Shell and Tube

T in etanol : 300C = 860F

T out etanol : 3000C = 5720F

T steam : 1750C = 3470F

Q preheating : 127.571,2993 kj/jam = 120.914,2615 Btu/jam

Q vaporizing : 4.513.289,363 kj/jam = 4.277.772,927 Btu/jam

Q total : 4.640.860,6623 kj/jam = 4.398.687,1887 Btu/jam

Tabel C.8. suhu fluida dingin dan fluida panas

fluida panas fluida dingin ∆t

3470F suhu tinggi 5720F 2250F

3470F Suhu rendah 860F 2610F

∆t LMTD =
T1  t2   T2  t1 
T  t 
ln 1 2
T2  t1 
= 242,55490F

∆tv = 5720F-3470F = 2250F


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 35

Qp/∆t = 120.914,2615/225 = 537,3967

Qv/∆tv = 4.277.772,927/225 = 16.738,3322

∑Q/∆tv = 4.398.687,1887/225 = 19.549,7208

Shell side : reaktan yang diuapkan

Tube side : steam

UD etanol : 100-100 Btu/jam.ft2.oF

Dipilih UD : 100

Dipilih tube dengan spesifikasi :

OD : ¾ in

BWG : 10

ID : 0,482 in

L : 8 ft

a0 : 0,1963

aI : 0,1263

(Tabel 10, Kern)

Q
A =
UD x t LMTD

4.398.687,1887
=
100 x 242,5549

= 181,3481 ft2

A
N =
a0 . L

181,3481
N =
0,1963 x 8

= 115,4789 buah

Dari Tabel 9, Kern dipilih


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 36

N = 116 buah

ID shell = 12 in

Passes =1

Triangular pitch = 1 in

OD tubes = 0,75 in

Minimum spacing (B) = ID/5

= 2,4 in

Jarak antara dinding tube (C’) = PT – OD

= 0,25

Daerah preheating

Shell side reaktan

ID x C x B
As =
144 x PT

12 x 0,25 x 2,4
=
144 x 1

= 0,05 ft2

Ws = 6.252,9823 kg/jam = 13.785,3359 lb/jam

Gs = Ws/As

= 13.785,3359/0,05

= 275.706,718 lb/jam.ft2

Untuk PT = 1 in dan OD = ¾ in (fig.28,Kern) diperoleh

De = 0,95 in = 0,0792 ft

Pada Tc = 407,2774 (rata-rata dari 5720F dan 242,55490F)

µ = 1,2 cp = 2,906 lb/jam.ft

De x Gs
Res =

LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 37

0,0792 x 275.706,3359
=
2,906

= 7.514,0991

Dari fig.28, kern didapat jH = 60

Cp reaktan = 0,34 Btu/lb.0F

K reaktan = 0,0867 Btu/lb.0F

Koefesien perpindahan panas dalam,ho

1
k  Cp.  3
ho = jH .
De  k 

1
0,0867  0,34 . 2,906  3
= 60.
0,95  0,0867 
ho

ho = 12,3227 Btu/jam.ft2.0F

Tube side steam

a1 N
at =
144n

0,1263 .116
at =
144 x 1

=0,1017 ft2

Wt = 2.781,1301 kg/jam = 6.131,3351 lb/jam

Gt = Wt/at

= 6.131,3351/0,1017

= 60.288,4474 lb/jam.ft2

Dari fig.15,Kern untuk steam dengan temperatur 347oF, diperoleh :

µ = 0,021 cp = 0,0508 lb/jam.ft


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 38

untuk water steam

Hio = 1500 Btu/jam.ft2.oF

Clean over all coefecient (Up)

hio x ho
Up =
hio  ho

1500 x 12,3227
Up =
1500  12,3227

= 12,2222 Btu/jam.ft2.oF

Qp
Ap =
Up x tp

120.914,2615
=
12,2222 x 242,5549

= 40,7866 ft2

Daerah vaporizing

Shell side reaktan

Pada temperatur 572oF

µ = 0,0075 cp = 0,0181 lb/ft.jam

De = 0,95 in = 0,0792 ft

Cp = 0,41 Btu/ln.oF

K = 0,0635 Btu/jam.ft.oF

De x Gs
Res =

0,0792 x 275.706,718
=
0,0181

= 1.206.407,296
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 39

Dari fig.28,Kern didapat jH = 500

Koefesien perpindahan panas dalam, ho

1
k  Cp.  3
ho = jH .
De  k 

1
0,0635  0,41. 0,0181 3
= 500.
0,95  0,0635 
ho

ho = 196,3249 Btu/jam.ft2.0F

tube side steam

untuk condensing steam,

hio = 1500 Btu/jam.ft2.oF

clean overall coefecient, Uv

hio x ho
Uv =
hio  ho

1500 x 196,3249
Uv =
1500  196,3249

= 173,6032 Btu/jam.ft2.0F

Clean surface yang dibutuhkan, Av

Qv
Av =
Uv  tv

4.513.289,363
Av =
173,6032  225

= 11.322,7625 ft2

Total clean surface, Ac

Ac = Ap + Av
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 40

= 40,7866 + 11.322,7625

= 11.363,5409 ft2

Dirt factor (faktor pengotor)

A =NxLxa

= 116 + 8 + 0,1263

= 124,1263

Q
Ud =
A x t

4.640.860,6623
Ud =
181,3481 x 225

= 113,7373 Btu/jam.ft2.0F

Uc = Up + Uv

= 12,2222 + 173,6032

= 185,8254

Uc  Ud
Rd =
Uc x Ud

185,8254  113,7373
Rd =
185,8254 x 113,7373

= 0,0034
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 41

Tabel C.9. Spesifikasi vaporizer 1 (V-01)


Alat Vaporizer
Kode V-01
Fungsi Mengubah fase umpan menjadi uap
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger
Dimensi pipa Shell (etanol) Tube (steam)
ID : 12 in = 1 Length : 8 ft
ft OD : 3/4 in = 0,0625
Baffle space : 2,4 in = ft
0,2 ft BWG : 10
Passes : 1 passes Pitch : 1in
triangular pitch
passes : 1 passes

Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316


konstruksi
Jumlah 1 buah

C.6.KOMPRESOR

Kode : C-01

Fungsi : mengalirkan etanol dari vaporizer 1 (V-01) ke reaktor 1 (R-01)

Tujuan :

1. Memilih Jenis Kompresor.


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 42

2. Menentukan Jumlah Stage Kompresor.

3. Menghitung suhu dan tekanan keluar Kompresor tiap stage.

4. Menghitung Tenaga Kompresor.

1. Memilih jenis Kompresor.

Kompresor yang digunakan adalah kompresor sentrifugal dengan pertimbangan

sebagai berikut :

Kompresor sentrifugal umum digunakan di industri kimia.

Pada dasarnya kompresor ini memiliki volume mesin yang besar.

Kompresor sentrifugal tersedia/dapat digunakan untuk menaikkan tekanan

hingga lebih dari 5.000 lb/in2.gauge.

Dapat digunakan untuk kapasitas 1.000 – 150.000 ACFM (Actual ft3/menit).

Penggunaan kompresor sentrifugal menjadi tidak ekonomis, bila volume suction

dibawah 2.000 ACFM dan volume discharge dibawah 500 ACFM. Volume

maksimum adalah 150.000 ACFM.

Kompresor ini tidak mengotori gas kompresi oleh minyak pelumas.

Efisiensi kompresor sentrifugal berkisar antara 68 – 76 %.

Biaya perawatan kompresor ini rendah.

Dalam operasinya membutuhkan biaya awal lebih rendah disbanding kompresor

reciprocating.

Kapasitas dari kompresor sentrifugal dapat dikontrol dengan mengatur

kecepatan, mengurangi tekanan pada bagian suction, dan dengan mengatur

pengendali vane pada bagian inlet.


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 43

Kompresor sentrifugal dapat digunakan untuk gas yang mengandung padatan

maupun cairan. Umumnya beberapa kompresor tidak dapat digunakan pada

kondisi tersebut.

Konstruksinya sederhana.

( John J. McKetta, volume 10, 1979 )

2. Menentukan jumlah stage Kompresor.

Dari perhitungan di neraca panas diperoleh RC = 1 pada n = 1. Karena RC < 1,

maka digunakan kompresor 1 stage, sesuai dengan persamaan :

1 1
P  n
 1 1
RC   out      1
 Pin  1

3. Menghitung suhu dan tekanan keluar Kompresor di stage.

Dari perhitungan neraca panas telah didapatkan suhu dan tekanan keluar pada stage,

yaitu :

Tabel 10. Suhu dan tekanan di stage 1

Variabel Stage 1

T in, K 572.00

T out, K 573,00

P in, atm 1.00

P out, atm 1.00

4. Menghitung tenaga Kompresor.

Power Kompresor merupakan penjumlahan dari power yang dibutuhkan setiap stage.

Tenaga Kompresor stage 1.

Untuk menghitung tenaga kompresor digunakan persamaan :


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 44

n 1
 
ZxRxTin  Pout  n
W     1
M  Pin  
 

PolitropikWork
Tenaga kompresor 
Ep

Dalam hubungan ini :

W = Tenaga politropik kompresor, kJ/kmol

Z = Faktor kompresibilitas.

R = Konstanta gas ideal (8,314 kJ/kmol-K).

Tin = Suhu gas masuk kompresor stage 1, K.

M = Berat molekul gas, kg/kmol.

Pin = Tekanan gas masuk kompresor stage1, atm.

Pout = Tekanan gas keluar kompresor stage 2, atm.

Ep = Efisiensi politropik.

Tin  Tout 573  573K


Trmean    1,1149
2 xTc 2 x513,92 K

Pin  Pout 1.0  1,0atm


Prmean    0.0158
2 xPc 2 x63atm

Tin  Tout 573  573K


Tmean    573
2 2

Tabel.11.Kapasitas panas pada suhu rata-rata (Tmean).

Cpo, Cpo
Komponen kmol Yi
kJ/kmol-K campuran

Etanol 116,4119 0.6442 2,85 1,8360

air 64,2849 0,3557 4,1855 1,489

Jumlah 159,4385 1.00 3,3250


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 45

Koreksi untuk harga kapasitas panas, Cp diperoleh dari fig. 3.2 Coulson vol. 6,

halaman 63. Dengan menplotkan harga Trmean dan Prmean pada grafik tersebut

diperoleh harga (Cp - Cpo) = 0,06 kJ/kmol-K.

Maka :

Cp = (3,3250 + 0.06) kJ/kmol-K = 3,385 kJ/kmol-K.

Dari plot harga Trmean dan Prmean pada fig. 3.8, 3.9, 3.10 Coulson, halaman 76, 77,

78. diperoleh harga :

Z = 0.99 ; X = 0.05 ; Y = 1.04.

Dari perhitungan neraca panas diperoleh harga Ep = 76 %.

Dari persamaan 3.36 dan 3.38 Coulson halaman 79, diperoleh harga m dan n.

ZxR  1  0.99 x8.314  1 


m X   0,05   0,38
C p  E p 
 29.33  0,76 

1 1
n   1.64
Y  mx1  X  1.04  0,38 x1  0.05

n 1
 
ZxRxTin  Pout  n
W     1
M  Pin  
 

1.641
 
0.99 x8.314 kmolkJ K x573K  2.561  1.64
W  x    1  72,20 kJ
kg
28.96 kmol  1   kg

 

PolitropikWork
Tenaga kompresor 
Ep

Tenaga kompresor :

kg
72,20 kJ 6.512,076
  171,8461 kJs  171,846 kW  0,1718MW
kg jam
x s
0,76 3600 jam

Dari table 3.1 Coulson, halaman 81, untuk tenaga kompresor 171,846 kW diperoleh

dengan interpolasi harga efisiensi motor penggerak, Ee = 96.57 %. Sehingga :


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 46

 WxlajuAlirMassa
Tenaga elektrik 
Ee

Tenaga elektrik :

kg
702,20 kJ
kg x 6.512,076
  135,24 kJs  135,25 kW  0,1352 MW
jam
s
0,9657 x3.600 jam

Tenaga Kompresor Total :

Tenaga stage 1 = 0,17 MW.

Tenaga Elektrik Total :

Tenaga stage 1 = 0,14 MW

Tabel C.12. spesifikasi kompressor

Alat Kompressor
Kode C-01
Fungsi Mengalirkan etanol dari
vaporizer ke reaktor
Jenis Sentrifugal
Jumlah stage 1

tenaga aktual kompressor

Stage 1 0,17 MW

Tenaga elektrik

Stage 1 0,14 MW

Jumlah 1 buah

C.7. REAKTOR

Fungsi : Mendehidrasi 5.354,9497 kg/jam etanol dengan bantuan

katalis zeolit untuk membentuk 4.292,929 kg/jam etil eter.


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 47

Tekanan operasi : 2 atm (Kirk-othmer, vol. 8)

Temperatur operasi : 300 oC = 573 K (Kirk-othmer, vol. 8)

Konversi : 75 % (Ulmann, vol. A.10)

Tipe reaktor : fixed bed multitulbar

Fase reaksi : gas - padat

Waktu tinggal : 20 detik

Katalis : zeolit

Jenis katalis : padat

Bulk density kataalis : 2200 kg/m3

Bed porosity : 0,4

Tipe perancangan : Bejana vertikal dengan flange and torisperical head (dishead)

sebagai tutup atas dan bawah.

Tujuan : 1. Menentukan volume reaktor

2. Menentukan diameter dan tinggi reaktor

3. Merancang sistem pendingin

1. Menentukan volume reaktor

Menentukan densitas gas :

Tabel 13. Densitas gas etanol dan air

Komponen Laju massa Laju mol Fraksi mol BM X. BM

(kg/jam) (kmol/jam)

Etanol 7.116,2071 154,7002 0,7 46 32,2

Air 1193,401 66,3001 0,3 18 5,4

Total 8.309,6083 221,0002 1 37,6


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 48

BM campuran gas = 37,6

BM x P
ρ =
R.T

37,6 x 2
= = 1,6005 gr/liter = 1,6005 kg/m3
0,082 x 573

Menentukan laju alir volumetrik

Qf = m/ρ

= 8.309,6083/1,6005

= 1,4422 m3/detik

Menghitung volume reaktor

Vreaktor = t x Qf

= 20 x 1,4422

= 28,8440 m3

= 1.018,6162 ft3

Menghitung volume katalis

Vkatalis = Vreaktor x (1-ε)

= 28,8440 x ( 1- 0,4)

= 17,3064 m3

Massa katalis = Vkatalis x ρ katalis

= 17,3064 x 2200 kg/m3

= 38.076,1857 kg

Menetukan jumlah tube

Pemilihan tube :

Panjang tube : 19 ft

D nominal : 2 in

Diameter luar, OD : 2,38 in


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 49

Diameter dalam,ID : 1,939 in = 0,1616 ft

Schedule number : 80

Flow area per pipe,a : 2,95 in = 0,2458 ft

Surface area lin,a” : 0,622 ft2/ft

Vreaktor
Nt =
a"

1018,6728
=
0,622

= 1637,74 = 1638 buah

2. Menentukan diameter tinggi reaktor

a. menentukan diameter reaktor

Susunan tube : square pitc

pt
C’

Gambar C.4. susunan tube square pitch

Dari tabel 11, Donald Q.Kern

Pt : 2,38 in

D0 :2 in

4 x (P 2 t - d 2 0 /4)
ds =
d 0
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 50

4 x (2,38 2 - 3,14 x2 2 /4)


= = 1,6079 in
3,14 x2

4 x free area
Ds =
wetted perimeter

1,6079
= = 0,1340 ft
12

Menentukan tebal shell

Tekanan operasi, Pops : 29,4 psi

Faktor keamanan : 10%

Tekanan desain : 32,34 psi

Bahan shell : Steel Alloy 212 Grade B

Allowable working stress : 4500 psi

Efisiensi pengelasan,E : 0,85

Faktor korosi,C : 0,125

Inside radius shell : 4,8968 in

Digunakan persamaan 13.1 brownell :

P.r
t.shell = C
(f.E - 0,6P)

32,34 x 4,8968
=  0,125
(4500 x 0,85 - 0,6 x 32,34)

= 0,1666 in

Dipilih tebal shell 3/16 in

Menentukan diameter Reaktor

𝑉 𝑅𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
D=∛ 𝜋

D = 2,16 m

Menentukan tebal head


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 51

K =2

V = 1/6 (2+k2)

= 1/6 (2+22) =1

P.d.V
Tebal head =
2.f.E - 0,2 P

32,34 x 9,7937 x 1
=
2 x 4500 x 0,85 - 0,2 x 32,34

= 0,0414 in

Dipilih tebal head standar 3/16 in

Menentuka tinggi head

Dari tabel 5-6 brownell, hal 88 untuk tebal head 3/16 in diperoleh :

Sf = 2 in

Dari tabel 5-7 brownell, hal 87 untuk tebal head 3/16 in, diperoleh :

rc = 12 in

irc = 0,75 in

digunakan persamaan brownell,

a = ½ Ids

= ½ 9,7937

= 4,8968 in

AB = a – irc

= 4,8968 – 0,75

= 4,1468 in

BC = rc – irc

= 12 – 0,75

= 11,25

AC = √(BC2 - AB2)
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 52

= √(11,252 - 4,14682)

= 10,4578 in

B = rc – AC

= 12 – 10,4578

= 1,5422 in

Tinggi head OA = t.head + b + sf

= 0,875 + 1.5422 + 2

= 3,7297 in = 0,0947

b. Menetukan tinggi reaktor

Tinggi reaktor = L + 2 tinggi head

= 6,0959 + (2 x 0,0947)

= 6,2854 m

a. Menghitung ΔTLMTD

Perhitungan ΔTLMTD pada R-101 ditunjukkan pada Tabel C.5.

Tabel C.14. Perhitungan ΔTLMTD pada R-01

Hot Fluid oF Cold fluid Temp. diff oF

572 Higher Temp 118,4 453,6 Δt2

572 Lower Temp 86 486 Δt1

0 Temp diff 32,4 -32,4 Δ(t2 – t1)

Δt 2  t 1 
ΔTLMTD  = 469,6137 oF
 
Ln  2t 
 t 1 

b. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas Overall, U


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 53

Q
U
A  ΔTLMTD
6,908.10 9
 .
762, 0352  469,6137
 19.303,5213 Btu / hr ft 2 o F

Tabel C.15. spesifikasi reaktor

Alat Reaktor
Jenis Fixed bed multitulbar
Kode R-01
Fungsi Tempat dehidrasi etanol menjadi dietil eter
Bahan Stell alloy 212 grade B
Suhu 300 ºC
Tekanan desain 32,34 psi
Kapasitas 84537,43 ft3
Dimensi  Tinggi total reaktor (H) : 6,2454 m
 Diameter reaktor (D) : 2,16 m
 Jumlah tube : 1638
 Panjang tube : 5,7912 m
 Volume katalis : 17,3074 m3
Jumlah reaktor 1 buah

C.8. kompressor 2 (C-02)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan kompressor 1
(C-01), diperoleh spesifikasi kompressor 2 (C-02) seperti tertera pada Tabel C.16
berikut.
Tabel C.16. spesifikasi kompressor

Alat Kompressor
Kode C-01
Fungsi Mengalirkan etanol dari
vaporizer ke reaktor
Jenis Sentrifugal
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 54

Jumlah stage 1

tenaga aktual kompressor

Stage 1 0,05 MW

Tenaga elektrik

Stage 1 0,04 MW

Jumlah 1 buah

C.9.COOLER CONDENSOR 1 (CC-01)

Fungsi : menurunkan temperatur dan mengubah fase senyawa keluar reaktor (R-01).

Tujuan : merancang cooler condensor 1 (CC-01) sehingga mampu untuk mengubah fase dan

menurunkan temperatur senyawa sampai temperatur yang diinginkan.

Jenis : Shell and tube heat exchanger

Fluida panas : senyawa keluaran reaktor

Rute : sisi tube

Laju alir (W) : 8.309,6092 kg/jam = 18.319,5524 lb/jam

Temperatur fluida panas masuk (T1) = 573,15 K = 300 oC = 572 oF

Temperatur fluida panas keluar (T2) = 303,15 K = 30oC = 86oF

T1  T2
Tav = = 330,8oF
2

Fluida dingin : air pendingin

Rute : sisi shell

Laju alir (w) : 1.634.301,7306 kg/jam = 3.603.014 lb/jam

Temperatur fluida dingin masuk (t1) = 305,15 K = 32 oC = 89,6 oF

Temperatur fluida dingin keluar (t2) = 321,15 K = 48 oC = 118,4 oF


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 55

t1  t 2
tav = = 102,2 o
2

Langkah perancangan CC-01 adalah sebagai berikut :

1. Menentukan panas yang harus diserap oleh air pendingin

Dari perhitungan neraca panas pada CC-01, panas yang harus diserap oleh air pendingin
adalah : Q serap = 7.751.447,878 kJ/jam = 6.482.645 btu/jam

2. Menghitung luas perpindahan panas yang dibutuhkan

Q
A= (Pers. 5.13, Kern)
U D .TLMTD

Keterangan :

A = luas permukaan perpindahan panas, ft2

Q = laju panas yang disuplai (btu/jam)

TLMTD = perbedaan temperatur (oF)

btu
UD = koefisien perpindahan panas menyeluruh ( )
jam. ft 2  F

a. Menghitung TLMTD

Jenis aliran = counter flow

T2  T1
TLMTD = (Pers. 5.14, Kern)
T
Ln( 2 )
T1

Perhitungan TLMTD pada C-201 ditunjukkan pada Tabel C.22.

Tabel C.17. Perhitungan TLMTD pada C-201

Fluida panas (oF) Fluida dingin (oF) Beda suhu

572 Suhu lebih tinggi 118,4 453,6 T2

86 Suhu lebih rendah 89,6 3,6 T1

486 28,8 450


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 56

TLMTD = 93,0467 oF

b. Menghitung koefisien perpindahan panas menyeluruh, UD

1 1
  Rd (Pers. 6.10, Kern)
UD UC

Keterangan :

btu
UC = clean overall coefficient,
jam. ft 2  F

Rd = faktor pengotor

hio ho
Dimana : UC = (Pers. 6.7, Kern)
hio  ho

Keterangan :

ho = koefisien perpindahan panas konveksi permukaan tube bagian luar,

btu
jam. ft 2  F

hio = koefisien perpindahan panas konveksi permukaan tube bagian dalam,

btu
jam. ft 2  F

(1) Menghitung hio (sisi tube, keluatran reaktor (R-01), fluida panas)

IDt
hio = hi . (Pers. 6.5, Kern)
ODt

k
hi = . Nu
De

Persamaan Nusselt yang digunakan untuk alirn turbulen dalam tube adalah

persamaan 6.4b atau 6.4c (Holman).

Nu = 0,0414 (Re0,8 – 100) Pr0,4 untuk 0,5<Pr<1,5 dan 104<Re<5x106


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 57

IDt .Gt
Re =
t

Pemilihan spesifikasi tube (Tabel 10, Kern) :

ODtube = 1,5 in = 0,125 ft

BWG = 10

IDtube = 1,23 in = 0,1075 ft

a' t = 1,14 in2

a"t = 0,3925 ft2/lin ft2

7
PT =1 in, triangular pitch
8

Laluan = 1, jumlah tube = 70

Sifat- sifat fisis diperhitungkan pada temperatur rata-rata Tav :

T1  T2
Tav = = 330,8oF
2

lb
t = 2,2704
ft. jam

btu
Cpt = 0,3631
lb. F

btu
kt = 0,2076
jam. ft. F

W
Gt =
at

Keterangan :

W = laju alir fluida panas (fluida yang mengalir di dalam tube), lb/jam

at = luas daerah tegak lurus di dalam tube, ft2

lb
Gt = kecepatan massa di dalam tube,
jam. ft 2
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 58

N t .a't
at = (Pers.7.48, Kern)
144.n

Keterangan :

Nt = jumlah tube

at = luas area per tube, in2

n = jumlah laluan

70.1,14
a' t = = 0,5542 ft2
144.1

18.319,5524 lb
jam lb
Gt = 2
=33.055,85
0,5542 ft jam. ft 2

IDt .Gt 0,1075.33.055,85


Re =  = 1.565,1444
t 2,2704

Cpt . t 0,3631.2,2704
Pr = = = 3,9710
kt 0,2076

Untuk Re = 2477,128 dan Pr = 3,9710 maka persamaan Nusselt yang

digunakan adalah :

Nu = 0,012 (Re0,87 – 280) Pr0,4

= 0,012 ((1.565,1444)0,87-280) (3,9710)0,4)

= 6,6984

kt
hi = .Nu
IDt

0,2076 btu
jam. ft. F
= .6,6984
0,1075 ft

btu
hi = 12,9357
jam. ft 2 . F

IDt
hio = hi .
ODt
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 59

btu 1,23
= 1,9357 .
jam. ft . F 1,5
2

btu
= 10,6072
jam. ft 2 . F

(2) Menghitung ho (sisi shell, air, fluida dingin)

ks
ho = .Nu
De

De = 1,08 in = 0,09 ft (Gambar 28, Kern)

Sifat- sifat fisis diperhitungkan pada temperatur tav :

t1  t 2
tav = = 99,5 oF
2

lb
s = 1,6734
ft. jam

btu
Cps = 0,9986
lb. F

btu
ks = 0,3626
jam. ft. F

Cpt . t 0,9986.1,6734
Pr =  = 4,6086
kt 0,3626

De.Gs
Res =
s

w
Gs =
as

IDs .C ' B
as = (Pers.7.1, Kern)
144.PT

Spesifikasi shell

ID shell = 19,25 in

10
B (jarak baffle) = . ID shell = 16,0417 in
12
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 60

7
C’ = PT – ODt = 1 in – 1,5 in = 0,375 in
8

Laluan =1

19,25 in . 0,375 in . 16,0417 in


as = = 0,4289 ft2
144.1,875 in

3603014 lb
jam lb
Gs = 2
= 8400592,213
0,4289 ft jam. ft 2

lb
0,09 ft . 8400592,213
jam. ft 2
Res = = 451806,6805
lb
1,6734
jam. ft

Untuk Res = 451806,6805 dan Pr = 4,6086 maka persamaan Nusselt yang

digunakan adalah :

Nu = 0,012 (Re0,87 – 280) Pr0,

= 0,012 ((451806,6805)0,87-280) (4,6086)0,4

= 183,2114

ks
ho = .Nu
De

0,3626 btu
jam. ft.F btu
= .183,2114 = 7381,3848
0,09 ft jam. ft 2 . F

(3) Menghitung UC

hio .ho 10,6072 .7381,3848 btu


UC = = = 10,5919
hio  ho 10,6072  7381,3848 jam. ft 2 . F

(4) Menghitung UD

1 1
  Rd
UD UC
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 61

Rd yang diizinkan = 0,003

1 1
  0,003
U D 10,5919

btu
UD = 10,2657
jam. ft 2 . F

c. Menghitung luas perpindahan panas

Q
A=
U D .TLMTD

btu
734.695,479
jam
=
btu
10,2657 .93,0467 F
jam. ft 2 . F

= 769,1620 ft2

3. Menghitung panjang tube

A
L=
N T .a"t

769,1620 ft
= 2
= 27,99  28 ft
70.0,3925 ft
ft

A koreksi = 28 ft . 70 . 0,3925 ft2/ft = 769,1620 ft2

4. Menghitung Pressure Drop

a. Pressure Drop sisi tube

PT = Pt + Pr

f .Gt2 .L.n
Pt = (Pers.7.45, Kern)
5,22.1010.D.s. t

f = 0,00036 (Gambar 26, Kern)

s = 1,6608
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 62

Pt = 0,0081 psi

4.n v 2
Pr = . (Pers.7.46, Kern)
s 2g '

v2
= 0,0033 (Gambar 27, Kern)
2g'

Pr = 0,0079 psi

PT = 0,0160 psi (< 10 psi)

b. Pressure Drop sisi shell

f .Gs2 .Ds .N  1


Ps = (Pers.7.44, Kern)
5,22.1010.De .s. s

f = 0,00225 (Gambar 29, Kern)

s=1

19,25in
Ds = = 1,6042 ft
12

L
N + 1 = 12 . = 5,9844 ft
B

Ps = 0,0968 psi (< 10 psi)

Tabel C.18. Spesifikasi cooler condenser 1 (CC-01)


Alat Cooler Condenser
Kode CC – 01

Fungsi menurunkan temperatur dan mengubah fase senyawa

keluar reaktor (R-01).

Bentuk 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger


Dimensi pipa Shell (keluaran reaktor) Tube (water)
ID :19,25 in = Length : 28 ft
1,6041 ft OD : 0,125 ft
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 63

Baffle space : 16,0417 in BWG : 10


= 1,3368 ft Pitch : 1 7/8 in
Passes : 1 passes triangular
ΔPs : 0,0968 psi pitch
passes : 1
ΔPt : 0,0160 psi
Uc : 10,5919 btu/jam ft2.oF
Ud : 10,2668 btu/jam ft2.oF
Rd : 0.003

Bahan Carbon steel SA-283 Grade C


konstruksi
Jumlah 1 buah

C.10. Pompa 3 (P –03)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan pompa 1 (P–
01), maka diperoleh spesifikasi pompa 3 (P –03) yang tertera pada tabel C.19. berikut

Tabel C.19. Spesifikasi pompa 3 (P –03)


Alat Pompa Proses
Kode P –0
Fungsi Mengalirkan etanol dari mixer ke vaporizer
Jenis Centrifugal pump, single suction, multi stage

Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C


Kapasitas 49,24322 gal/min
Efisiensi 48%
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 64

Dimensi NPS : 1 in
Sch : 40 in
Panjang pipa Suction : 17,0272 m
Panjang pipa discharge : 23,61 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90o : 1 unit
Jumlah gate valve : 1 unit
Total panjang pipa : 40,5643 m
Dimensi Beda ketinggian : 0,12 m
Putaran spesifik pompa (Ns) : 1785,35351 rpm

Power 0,2865 Hp
NPSH 4,5375 ft
Jumlah 1 buah

C.11. MENARA DESTILASI 1

Tujuan : Merancang menara distilasi 1 (MD-01) sehingga mampu untuk

memisahkan dietil eter dari campuran lainnya.

Direncanakan :

- Etil eter terpisah seluruhnya pada produk atas MD-01

- Etanol dan air terpisah seluruhnya pada produk bawah MD-0

Langkah yang ditempuh dalam merancang menara distilasi 1 (MD-01) adalah sebagai

Berikut :

1. Penentuan Tipe Kolom Distilasi

Dalam perancangan menara distilasi 1 ini dipilih jenis sieve tray dengan pertimbangan :

a. Murah dan sesuai untuk banyak aplikasi

b. Pressure drop rendah dan efisiensi tinggi

c. Lebih ringan, murah karena pembuatannya lebih mudah


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 65

d. Biaya perawatan murah karena mudah dibersihkan.

2. Menentukan Jumlah Plat yang Dibutuhkan

Jumlah plat dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

plat teori tis


Plat aktual = (Coulson, pers. 11.65, 1985:440)
Eo

Keterangan:

Eo = Efisiensi keseluruhan menara (%)

Plat teoritis = Jumlah plat yang dibutuhkan dari hasil perhitungan

Plat aktual = Jumlah plat yang dibutuhkan sesunggunya.

a. Menentukan jumlah plat teoritis

Perhitungan jumlah plat teoritis dilakukan dengan perhitungan plate to plate

menggunakan data entalpi konsentrasi. Dalam perhitungan, laju alir molar pada tiap

plat tidak dianggap konstan dan perbedaan panas sensibel tidak diabaikan. Untuk

melakukan perhitungan plate to plate diperlukan data kondisi operasi umpan, puncak

dan dasar.

(1) Kondisi Operasi

Dari hasil perhitungan neraca massa dan panas diperoleh hasil yang

ditunjukkan pada Tabel C.19.

Tabel C.19. Perhitungan volatilitas relatif komponen umpan

fraksi mol
Ki
αi =
Komponen umpan, xf Pi Ki yi = Ki.xf K HK

Etil eter 0,2625 1.026,831 1,351 0,357 1,000

Etanol 0,1750 2.753,919 3,624 0,636 2,682

Air 0,5625 15,097 0,011 0,007 0,015

Total 1 1,0000
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 66

Temperatur bubble umpan = 343,65 K = 70,63 oC

Tekanan umpan = 760 mmHg = 1 atm

x LK 0,1750
  0,3111
x HK 0,5625

Perhitungan volatilitas relatif komponen distilat MD-201 ditunjukkan pada Tabel

C.20.

Tabel C.20. Perhitungan volatilitas relatif komponen distilat

fraksi mol
Ki
αi =
Komponen umpan, xf Pi Ki yi = Ki.xf K HK

Etil eter 1,0000 760,388 1,000 1,0000 1,000

Etanol - 1.796,346 2,364 - 2,362

Air - 7,473 0,010 - 0,010

Total 1 1,0000

Temperatur dew distilat = 331,25 K = 58,25oC

Tekanan puncak = 760 mmHg = 1 atm

Perhitungan volatilitas relatif komponen produk bawah MD-201 ditunjukkan pada

Tabel C.8.

Tabel C.21. Perhitungan volatilitas relatif komponen produk bawah

fraksi mol
Ki
αi =
Komponen umpan, xf Pi Ki yi = Ki.xf K HK

Etil eter - 1.127,115 1,483 0,0000 1,000

Etanol 0,2373 3.143,847 4,137 0,981 2,788

Air 0,7627 18,770 0,019 0,019 0,017


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 67

Total 1 1,0000

Temperatur produk bawah = 74,65 oC = 347,52 K

Tekanan dasar menara = 1 atm

(2) Perhitungan Plate to Plate

Seksi Enriching :

(a) Menentukan D, xi,D, R dan Ropt dari perhitungan sebelumnya

(b) Menghitung bubble point pada Ppuncak sehingga HD dapat dihitung

(c) Menghitung Lo, karena R dan D sudah diketahui

(d) Untuk plate ke-1 (sekitar kondensor) :

- Hitung V1 ; V1 = Lo + D

- Hitung suhu plate ke-1 (T1 = suhu dew pont)

Untuk kondensor total : yi,1 = xi,D = xi,o

yi ,1
xi ,1 
Ki ,1
x i ,1 1

Ki ,1  f xi ,1 ,T1 

harga T1, xi,1 dicoba-coba sampai diperoleh Σ xi,1 = 1

- Karena T1 diketahui, maka harga HV,1 dapat diperoleh

(e) Menghitung beban kondensor dengan persamaan :

Qc = V1.(HD – HV,1)

(f) Untuk plate ke-2:

- Hitung V2 ; V2 = L1 + D

Di mana V2 dan L1 belum diketahui:


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 68

V2 . y i , 2  L1 .xi ,1  D.xi , D
L1 .xi ,1 D.xi , D
yi,2  
L1 .  D L1  .D
xi ,1 xi , D
yi,2  
1 1 R1  1
R1

dengan : R1 = L1/D

- Trial R1 dan masukkan ke persamaan sebelumnya sehingga yi,2

dapat dihitung

- Hitung suhu plate ke-2

yi , 2
xi , 2 
K2
x i,2 1

K i , 2  f xi , 2 ,T2 

harga T2 dan xi,2 dicoba-coba sampai diperoleh Σ xi,2 = 1

- Karena T1 diketahui, maka harga HV,2 dan HL,1 dapat diperoleh

- Cek R1 dengan memasukkan harga-harga di atas :

HV , 2 .V2  L1.H L ,1  D.H D  Qc


L1 D Qc
HV , 2  H L ,1  HD 
L1  D  L1  D  L1  D 
L1 D Qc
HV , 2  H L ,1  HD 
1 1
R1
R1  1 R1  1.D
H L ,1 H Qc
R1  1  R1  D 
HV , 2 HV , 2 D.HV , 2
 HD Qc 
   1
HV , 2 D.HV , 2 
R1, hit 
 H 
1  L ,1 
 H 
 V ,2 

trial hingga R1,hit = R1,trial

(g) Perhitungan dilanjutkan untuk stage berikutnya (n > 2), dan pada
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 69

x 
setiap stage dihitung harga  LK 
 xHK n

(h) Perhitungaan seksi enriching dihentikan bila:

x  x 
bila umpan cair jenuh, q = 1, sehingga  LK  =  LK 
 xHK  f  xHK hit

Seksi Stripping :

Perhitungan dimulai dari reboiler parsial dengan langkah-langkah :

(a) Menentukan B, xi,B, TB

F .xi , F  D.xi , D
xi , B 
B
Kesetimbangan :
yi , B  K i , B .xi , B ;
K i , B  f xi , B , TB  ;
y i, B  1   yi , o

Trial TB sampai Σ yi,B = 1, lalu hitung Hb dan Hv,o

(b) Menghitung beban reboiler :

Qr = (D.HD + B.HB + Qc) – F.HF

(c) Untuk m = 1 :

- Hitung L1 ; L1 = V0 + B

L1.xi ,1  V0 . yi , 0  B.xi , B
V0 . yi , 0 B.xi , B
xi ,1  
V0  B V0  B
V0
misal : R1  , maka :
B
yi , 0 xi , B
xi ,1  
1 1 R1  1
R1

- Trial R1 dan masukkan ke persamaan sebelumnya sehingga xi,1

dapat dihitung
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 70

- Hitung suhu plate ke-1, T1

yi ,1  xi ,1.K i ,1 Ki ,1  f xi ,1 ,T1 

y i ,1 1

harga T1 dan xi,1 dicoba-coba sampai diperoleh Σ yi,1 = 1

- Karena T1 diketahui, maka harga HV,2 dan HL,1 dapat diperoleh

- Cek R1 dengan memasukkan harga-harga di atas :

H L ,1.L1  V0 .HV , 0  B.H B  Qr


Qr Vo B
H L ,1   HV ,0  HB
V0  B Vo  B Vo  B
Qr HV , o 1
H L ,1   HV ,0  HB
BR1  1 1  1 R1  1
R1
 HB Qr 
   1
H L ,1 B.H L ,1 
R1, hit 
 HV , 0 
1  
 H 
 L ,1 

trial hingga R1,hit = R1,trial

(d) Perhitungan dilanjutkan untuk stage berikutnya (n > 1), dan pada

x 
setiap stage dihitung harga  LK 
 xHK m

(e) Perhitungan seksi stripping dihentikan bila :

x  x 
bila umpan cair jenuh, q = 1, sehingga  LK  =  LK 
 xHK  f  xHK hit

Berdasarkan perhitungan plate to plate yang dilakukan, diperoleh jumlah plat teoritis

= 22 plat terdiri dari 6 plat pada bagian enriching dan 16 plat pada bagian stripping.

dan plat umpan berada pada plat keenam.

b. Meghitung efisiensi kolom


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 71

Efisiensi kolom dihitung menggunakan persamaan O’Connel:

Eo = 51 – 32,5 log (  a a ) (Pers.11.6-7, Coulson, 1983:442)

Keterangan:

Eo = Efisiensi keseluruhan menara (%)

a = Viskositas molar rata-rata cairan umpan (cp)

a = Relatif volatilitas rata-rata komponen light key

Tumpan = 70,50 oC

Hasil perhitungan viskositas molar rata-rata cairan umpan MD-201 ditunjukkan pada

Tabel C.22.

Tabel C.22. Hasil perhitungan viskositas molar rata-rata cairan umpan


Komponen wi, fraksi mol μi ,cp wi Ln μi
Etil eter 0,2625 0.1150 -0,5677

Etanol 0,1750 0.2900 -0,2166

Air 0,5625 0.2400 -0,8028

Total -1,5871

ln  mix = Σ wi . ln μmix (Perry’s. pers.3-107, 6th ed:3-282)

 mix = exp (-1,5871) = 0,2045 cp

Eo = 51 – 32,5 log (  a a )

= 51 – 32,5 log (0,2045 x 1,2323) = 70,4542 %


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 72

c. Menentukan jumlah plat aktual

plat teori tis


Plat aktual =
Eo

Sehingga jumlah plat aktual :

Jumlah plat teoritis


Eo = (Coulson, pers. 11.65, 1985:440)
Jumlah plat aktual

22
Plat aktual =  31,2259  32 plat
0,7045

2. Menentukan diameter kolom

a. Diameter kolom berdasarkan kecepatan maksimum

4  Vw
Dc  (Coulson, pers. 11.80, 1985:449)
 . v .uˆ v

Keterangan :

Dc = Diameter kolom (m)

Vw = Laju uap maksimum (kg/s)

û v = Kecepatan uap maksimum (m/s)

v = Densitas uap (kg/m3)

(1) Menentukan laju uap maksimum (Vw)

Laju uap maksimum pada produk atas dan bawah diperoleh dari perhitungan

neraca massa dan ditunjukkan pada Tabel C.23 dan C.24.

Tabel C.23. Laju alir massa produk atas MD-201


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 73

Produk atas kgmol/jam kg/jam kg/s

Etil eter 58,0126 4.292,9324 1,1925

Etanol 0,0000 0,0000 0,0000

Air 0,0000 0,0000 0,0000

Tabel C.24. Laju alir massa produk bawah MD-201

Produk bawah kgmol/jam kg/jam kg/s

Etanol 38,6750 1.779,0500 0,4942

Air 143,8128 3.544,1332 0,9845

(1). Menentukan sifat – sifat Fisis

Sifat – sifat fisis komponen produk atas MD-201 ditunjukkan pada Tabel C.25.

Tabel C.25. Sifat-sifat fisis komponen produk atas MD-201

Komponen xi BM wi ρL wi
i
kg/m3

Etil Eter 1 74 1 787 1,2706.10-3

Etanol (LK) 0 46 0 789 0

Air (HK) 0 18 0 998 0

Total 1 1 1,2706.10-3

BM campuran gas = 74 kg/kgmol

1
ρL = (Pers. 8.1, Coulson, 1985)
 i 
w
 i 
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 74

1
ρL = = 787 kg/m3
1,2706.10 - 3

P.BM
ρv = = 2,7243 kg/m3 (Pers. 8.3, Coulson, 1985)
RT

Sifat – sifat fisis komponen produk bawah MD-201 ditunjukkan pada Tabel C.26.

Tabel C.26. Sifat fisis komponen produk bawah Menara Distilasi 1

Komponen xi BM wi ρL wi
i
kg/m3

Etanol (LK) 0,2373 46 0,2373 789 3,0076.10-4

Air (HK) 0,7627 18 0,7627 998 7,6423. 10-4

Total 1 1

BM campuran liquid = 32,2714 kg/kgmol

1
ρL = = 1308,5066 kg/m3
7,6423. 10 -4

P.BM
ρv = = 1,1319 kg/m3
RT

(2) Menentukan Kecepatan Uap maksimum

Persamaan yang digunakan untuk mengestimasi kecepatan uap maksimum yang

diizinkan adalah persamaan Lowenstein (1961).

1/ 2
    v 
 
uˆ v   0,171.lt2  0,27.lt  0,047  L  (Coulson, pers. 11.79)
  v 

Keterangan:

û v = Kecepatan uap maksimum (m/s)

lt = Plate spacing (m)

 L = Densitas cairan (kg/m3)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 75

 v = Densitas uap (kg/m3)

Tinggi plate spacing pada umumnya antara 0,3 – 0,6 m (Coulson,

hal.448,1983).

Diambil plate spacing = 0,45 m.

Kecepatan uap maksimum bagian atas :

 
1/ 2
 787  2,7243 
uˆ v , atas   0,171.0,45m   0,27.0,45m   0,047  
2

 2,7243 

= 0,6765 m/s

Kecepatan uap maksimum bagian bawah :

 
1/ 2
 1308,5066  1,1319 
uˆv , bawah   0,171.0,45m   0,27.0,45m   0,047  
2

 1,1319 

= 1,8362 m/s

(3) Menentukan diameter kolom berdasarkan kecepatan maksimum

4  Vw
Dc  (Coulson, pers. 11.80, 1985:449)
 . v .uˆ v

Diameter kolom bagian atas :

41,1925kg / s 
Dc , atas 
3,14  1,1319 kg / m 3  0,6765m / s

= 1,4085 m

Diameter kolom bagian bawah :

41,4787kg / s 
Dc , bawah 
3,14  1,1319kg / m 3  1,8362m / s

= 0,9520 m

b. Diameter kolom berdasarkan kecepatan flooding

4. Ac
Dc 

LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 76

Keterangan :

Dc = diameter kolom

Ac = luas penampang lintang kolom

(1) Menentukan Luas Penampang Lintang Kolom:

An
Ac 
1  Ad

Keterangan :

An = Luas area netto

Ad = Luas penampang downcomer = 12 % dari luas keseluruhan

Qv
An 
uv

Keterangan:

Qv = Laju alir volumetrik (m3/s)

uv = Kecepatan uap (m/s)

Vw
Qv 
v

Keterangan:

Vw = Laju alir massa uap (kg/s)

 v = Densitas uap (m3/s)

Laju alir volumetrik maksimum bagian atas :

1,1925kg / s
Qv , atas  3
= 0,4377 m3/s
2,7243kg / m

Laju alir volumetrik maksimun bagian bawah :

1,4787kg / s
Qv , bawah  3
= 0,8411 m3/s
1,1319kg / m
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 77

Kecepatan uap (uv) pada umumnya 70 – 90% dari kecepatan flooding (uf).

(Coulson, hal.459,1983).

 L  v
u f  K1 (Coulson, pers. 11.81, 1983:449)
v

Keterangan :

u f = Kecepatan flooding uap (m/s)

K1 = Konstanta, diperoleh dari grafik antara plate spacing dan

kecepatan flooding (FLV) (Coulson, Gambar. 11.27,1983)

Lw v
FLV  (Coulson, pers. 11.82,1983:460)
Vw L

Keterangan:

FLV = Kecepatan flooding (m/s)

Lw = Laju massa alir cairan (kg/s)

Vw = Laju massa alir uap (kg/s)

 L = Densitas cairan (kg/m3)

 v = Densitas uap (kg/m3)

Kecepatan flooding kolom bagian atas :

1,4787kg / s 2,7243kg / m 3
FLV , top 
1,1925kg / s 787kg / m 3

= 0,0729

Untuk plate spacing = 0,45 m dan FLV = 0,0729 maka K1 = 0,08 (Coulson,

Gambar. 11.27. hal. 459, 1983).

Koreksi nilai K1:

  top 
0, 2

K  K1 
'
1 
 0,02 
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 78

Tegangan Permukaan dihitung menggunakan persamaan Sudgen

(1924) :


 P   v 
σ =  ch L
12
4

 x10 (dyne / cm) (Pers. 8.23, Coulson, 1983)


 M 

Keterangan :

σ = tegangan permukaan, dyne/cm

Pch= Sudgen’s parackor

ρL = densitas cairan, kg/m3

ρv = densitas uap, kg/m3

M = berat molekul, kg/kgmol

Struktur molekul komponen – komponen pada MD-201 dan data Sudgen’s

parackor ditunjukkan pada Tabel C.27 dan C.28.

Tabel C.27. Struktur Molekul komponen

Komponen Struktur

Etil Eter CH3-CH2-O-CH2-CH3

Etanol CH3-CH2-OH

Air H2O

Tabel C.28. Data Sudgen’s parackor

Grup Kontribusi Etil Eter Etanol Air

C 4,8 4 2

H 17,1 10 5 2

O-H 11,3 1 2

O 20 1 1 1
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 79

O2 60

S 48,2

Ikatan 6,1

rangkap,

“=”

Total 23,2 210,2 126,4 76,8

Tegangan Permukaan produk atas dan bawah MD-201 ditunjukkan

pada Tabel C.29 dan C.30.

Tabel C.29. Tegangan Permukaan produk atas

Komponen ρL ρv σ xi σ . xi

(kg/m3) (kg/m3) (dyne/cm)

Etil Eter 787 2,7234 24,4884 0,575 14,1679

Total 14,1679

σm puncak = 14,1679 dyne/cm

0, 2
 14,1679dyne / cm 
K = 0,08
'
1 
 0,02 

= 0,2973

Kecepatan flooding kolom bagian bawah :

1,4787kg / s 1,1319kg / m 3
FLV , bottom  = 0,0365
1,1925kg / s 1308,5066kg / m 3

Untuk plate spacing = 0,45 m dan FLV = 0,0365 maka K1 = 0,052

(Coulson, Gambar. 11.27. hal. 459, 1983).

Koreksi nilai K1:


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 80


0, 2

K  K1  bottom 
'
1
 0,02 

Tabel C.30. Tegangan Permukaan produk bawah

Komponen ρL (kg/m3) ρv (kg/m3) σ xi σ . xi

(dyne/cm)

Etanol 789 1,6134 21,835 0,0006 0,0132

Air 998 0,6313 327,5649 0,2783 91,2861

Total 91,2993

σm dasar = 91,2993 dyne/cm

0, 2
 91,2993dyne / cm 
K = 0,052  
'
1 
 0,02 

= 0,2805

 L  v
u f  K1 (Coulson, pers. 11.81, 1983:449)
v

Kecepatan flooding uap bagian atas :

u f , atas  0,2973 
787kg / m  2,7243kg / m 3
3

= 5,0443 m/s
2,7243kg / m 3

Kecepatan flooding uap bagian bawah :

u f , bawah  0,2805 
1308,5066kg / m  1,1319kg / m 3
3

1,1319kg / m 3

= 9,5330 m/s

Kecepatan uap pada bagian atas:

uv,atas = 80% x uf,atas

= 0,8 x 5,0443 m/s = 4,0354 m/s

Kecepatan uap pada bagian bawah:


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 81

uv, bawah = 80% x uf,bawah

= 0,8 x 9,5330 m/s = 7,6264 m/s

Luas area bagian atas :

0,14377m 3 / s
A, atas  = 0,0356 m2
4,0354m / s

Luas area bagian bawah :

0,8411m 3 / s
A, bawah  = 0,1103 m2
7,6264m / s

An
Ac  :
1  Ad

A, atas
Ac , atas 
1  Ad

0,0356 m 2
= = 0,0405 m2
(1  0,12)

A, bawah
Ac , bawah 
1  Ad

0,1103m 2
= = 0,1253 m2
(1  0,12)

(2) Menentukan diameter berdasarkan kecepatan flooding

4. Ac
Dc 

Diameter kolom bagian atas :

4  0,0405m 2
Dc , atas  = 0,2271 m
3,14

Diameter kolom bagian bawah


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 82

4  0,1253m 2
Dc , bawah  = 0,4005 m
3,14

c. Menentukan Diameter Menara Distilasi (Dc)

Dari hasil perhitungan di atas yaitu berdasarkan kecepatan uap maksimum dan

kecepatan flooding dapat diperoleh beberapa nilai diameter menara. Maka diambil

nilai diameter terbesar yaitu, Dc = 1,4085m.

3. Menentukan Tinggi Menara

Tinggi total = Jarak dari plate teratas + (Jumlah plate -1) tray spacing +

Tebal plate + Tinggi head dengan tebal head + Tinggi di

bawah plate terbawah

a. Perancangan Plate

Diameter kolom , Dc = 1,4085 m


 Dc
2
Luas Permukaan kolom, Ac = = 1,5573 m2
4

Luas Permukaan Downcomer,Ad = 0,12 Ac = 0,1869 m2

Luas Permukaan Netto, An = Ac - Ad = 1,3704 m2

Luas Permukaan Aktif, Aa = Ac – 2.Ad = 1,1835 m2

Luas hole, Ah = 0,1.Aa = 0,1184 m2

Dari Gambar. 11.31, Coulson, hal.464, 1983, untuk Ad/Ac = 0,12, maka:

lw/Dc = 0,77

Panjang weir,lw = 0,77 x Dc = 0,77 x 1,4085 m = 1,0845 m

Tinggi Weir (ho)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 83

Untuk kolom distilasi yang tekanan operasi di atas tekanan atmosfer, tinggi weir yang

digunakan antara 40-90 mm. Tinggi weir yang direkomendasikan adalah antara 40

– 50 mm (Coulson, 1983: 463).

Tinggi weir yang digunakan (hw) = 40 mm

Diameter Hole (dh)

Diameter hole yang biasa yang digunakan adalah antara 2,5 – 12 mm, dan yang

direkomendasikan adalah 5 mm (Coulson, 1983:465).

Diameter hole yang digunakan = 5 mm

Tebal Plat

Untuk jenis bahan stainless steel ketebalan plat = 3 mm, sedangkan untuk bahan

carbon steel ketebalan plate = 5 mm.

Material = silicon cast iron

(1) Cek Weeping

Kecepatan aliran cairan maksimal :

Lw,max = 1,4787 kg/s

Turn of ratio (TOR) = 0,7

Kecepatan aliran cairan minimum :

Lw, min = turn of ratio x Lw,max

= 0,7 x 1,0521 kg/s

= 0,7367 kg/s

Menghitung Tinggi Weir Liquid Crest (how).

2/3
 L 
how  750   w  (Coulson, pers. 11.85, 1983:463)
  Llw 

2/3
 1,4787 kg / s 
max  750 x 
how
  
 790,0105kg / m 1,0845
3
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 84

= 9,7085 mm cairan

2/3
 1,0351 kg / s 
min  750 x 
how
  
 790,0105kg / m 1,0845m  
3
= 8,5076 mm cairan

Keterangan:

Lw = Laju alir cairan (kg/s)

lw = Panjang weir (m)

 L = Densitas cairan (kg/m3)

Pada kecepatan minimum, (hw + how) = 40 mm cairan + 8,5076 mm

cairan = 48,5076 mm cairan

Dari Gambar.11.30, Coulson, hal.30, 1985. (ho + how)

= 48,5076 mm, maka K2

= 30,25

Kecepatan uap desain minimum dihitung dengan persamaan eduljee:

uˆ h 
K 2  0,925,4  d h  (Coulson, pers. 11.84,1983:463)
 v 2

=
30,25  0,925,4  5 = 1,6020 m/s
2,7243

Keterangan:

û h = Kecepatan uap minimum (m/s)

K2 = Konstanta (Gambar. 11.30, Coulson, 1983:462)

dh = Diameter hole (mm)

 v = Densitas uap (kg/m3)

Kecepatan Uap Minimum Aktual (uam)

Qv xTOR
uam =
Ah
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 85

0.4377 x0.7
=
0,1625

= 1,8855 m/s

uam ˃ uhmin sehingga tidajk terjadi weeping.

Keterangan:

uam = Kecepatan uap minimum aktual (m/s)

Qv = Laju alir volumetrik uap

Ah = Luas hole (m2)

(2) Menentukan Pressure Drop Plat

(a) Dry Plat Drop

Dari Gambar. 11.34, Coulson.hal. 467, untuk Ah/Ap = 0,1 dan (tebal plate

diameter hole) = 1,0. Maka nilai Co = 0,84.

Dry Plate Drop :

2
u  
hd  51 h  v (Coulson, pers. 11.88, 1983:468)
 Co   L

2
 2,0870 m / s  1,1319kg / m 3
= 51  1308,5066kg / m 3
 0,84 

= 0,2723 mm cairan

Keterangan :

hd = Dry plate drop (mm cairan)

uh = kecepatan uap maksimum melalui lubang (m/s)

Co = Orifice coefficient (Gambar. 11.34, Coulson,1985:467)

(b) Residu Head

Menghitung residu head dapat digunakan persamaan Hunt,et,al.

12,5.10 3
hr  (Coulson, pers. 11.89, 1983:468)
L
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 86

12,5.10 3
=
1308,5066

= 9,5529 mm cairan

Keterangan:

hr = Residu head (mm cairan)

L = Densitas cairan (kg/m3)

(c) Total Pressure Drop

ht = hd + (hw + how) + hr (Coulson, pers. 11.90, 1983:468)

= 0,2723 + 48,5076 + 9,5529 = 58,3328 mm cairan

Pt  9,81.10 3.ht . L (Coulson, pers. 11.87, 1983:467)

= 9,81.10-3 (58,3328) (1.308,5066)

= 748,7861 Pa = 5,6164 mmHg = 0,0074 atm

Keterangan:

Pt = Total pressure drop (Pa)

ht = Ketinggian (mm cairan)

L = Densitas cairan (kg/m3)

(3) Menentukan Downcomer Pressure Loss

Ketinggian apron dari plate paling bawah :

hap = hw – (5 to 10 mm) (Coulson, 1985 : 469)

Diambil, hap = 40 mm -5 mm = 35 mm

Aap = hap x lw

= 35 mm x 1,0845 mm = 0,0379 m2
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 87

2
 L 
hdc  166  wd  (Coulson, pers. 11.92, 1983 : 468)
  L Am 

 1,4787kg / s 
= 166
 3

2 
 787kg / m 0,0379m  
= 0,6387 mm

Keterangan:

hdc = Head loss in doncomer (mm)

Lwd = laju alir cairan di downcomer (kg/s)

Am = Luas downcomer /Aap (m2)

Back Up Downcomer:

hbc = (hw + how) + ht + hdc

= 48,5076 + 58,3328 + 0,6387

= 107,4791 mm (0,1075 m)

Check:

hbc < ½ ( lt + lw) (Coulson, pers. 11.94, 1983:469)

1,1075 m < ½ ( 0,45 m + 1,0845 m)

0,1075 m < 0,7672 m (memenuhi syarat)

(4) Cek Residence Time

Menara Bagian Bawah

Ad .hbc . L
tr  (Coulson, pers. 11.95,1983:469)
Lwd

=
0,1869m 0,1075m1308,5066kg / m 
2 3

1,4787kg / s

= 17,7792 s (memenuhi syarat karena tr >3 s)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 88

(5) Cek Entrainment

Actual Percentage Flooding untuk Design Area:

Q 
uv =  v 
 An 

 0,4377  
=  2
 = 0,3194 m/s
 1,3704m 

uv
% flooding  (Coulson, pers. 11.83, 1983:462)
uf

0,24m / s
= x100% = 2,6498 %
9,0588m / s

Dari Gambar. 11.29, hal.461. Coulson,1958 untuk Flv = 0,3868 dan % flooding

= 2,65 % diperoleh fractional entrainment, psi < 0,001(memenuhi syarat karena

psi < 0,1).

(6) Layout Plate

Skema layout plate pada MD-201 ditunjukkan pada Gambar C.5.

Gambar C.5. Layout plate

Digunakan cartridge-type construction dengan 50 mm unperforated strip around

plate edge dan 50 mm wide calming zones.


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 89

Dari Gambar. 11.32, hal.465, Coulson. Untuk lw/Dc = 0,77 ,  c =100 o

Derajat plate edge (  ) = 180 -  c

= 180 - 100 = 80 o


Panjang rata-rata unperforated edge strips = x  Dc  0,05
180

x3,14  1,4085  0,05


80
=
180

= 1,8958 m

Luas unperforated edge strips (Aup)= 0,05 x 1,8958 m = 0,0948 m2

Luas calming zone (Acz) = 2 x 0,05 x (1,4085 – (2 x 0,05))

= 0,1308 m2

Luas total tersedia untuk perforasi (Ap) = Aa – (Aup + Acz)

= 1,1835 m2 – (0,0948 + 0,1308) m2

= 0,9579 m2

Ah 0,1183
 = 0,1235
A p 0,9579

Dari Gambar 11.33, hal 466, Coulson dapat diperoleh nilai:

Ip
 2,7428
dh

Ip
Hole pitch (Ip) = xdh
dh

= 2,7428 x 5 mm = 13,7140 mm (0,0137 m)


Luas 1 lubang = xd h2
4

= 0,785 x (5 mm)2 = 19,625 mm2(1,9625.10-5 m2)

Ah
Jumlah lubang =
luas 1 lubang
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 90

0,1183m 2
= = 6.028,0255 buah
1,9625.10 -5 m 2

Spesifikasi Plate

Diameter plate ( Dc ) = 1,4085 m

Diameter lubang ( dh ) = 0,005 m

Hole pitch ( lp ) = 0,0137 m

Jumlah hole = 6029 buah.

Turn down ratio = 70 %

Material plate = silicon cast iron

Material downcomer = silicon cast iron

Tray spacing = 0,45 m

Plate thickness = 0,005 m

Panjang weir = 1,0845 m

Tinggi weir = 0,04 m

Total pressure drop = 5,6164 mmHg = 0,0074 atm

a. Menentukan Tinggi Head

Tinggi head (OA) = th + b + sf (Brownell and Young, 1959:87)

Keterangan :

th = Tebal head (in)

sf = Straight flange (in)

b = Depth of dish (in)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 91

(1) Tebal Dinding

Data perhitungan :

Poperasi = 1 atm

Pdesign = 1,2 x Poperasi

= 1,2 atm (17,64 psi)

Material = Silicon cast iron

f = 15954,4 psi (Tabel 28-8,8, Perry, 1997)

C = 0,125 in

E = 0,8

ID = 55,4528 in = 1,4085 m
P.ri (Brownell & Young, 1959:45)
ts  c
f .E  0,6.P

= 0,1272 in

Digunakan tebal plat standar : 3/16 in.

Keterangan :

ts = Tebal shell (in)

P = Tekanan operasi (psi)

f = Allowable stress (psi)

ri = Jari-jari shell (in)

E = Efisiensi pengelasan

C = Faktor korosi (in)

(2) Tebal Head

0,885 P r
th  +C (Brownell and Young, pers. 13.12, 1959:258)
fE  0,1.P

= 0,1269 in
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 92

Digunakan tebal head standar : 3/16 in.

Keterangan :

th = Tebal head (in)

P = Tekanan desain (psi)

ri = Jari-jari shell (in)

E = Efisiensi pengelasan

C = Faktor korosi (in)

OD = ID + (2 x ts) = 55,4528 in + (2 x 0,1272) = 55,7022 in = 1,41 m

Hubungan dimensi untuk flanged and dish heads ditunjukkan pada Gambar C.6. Dari

Tabel 5.7 Brownell & Young, untuk OD = 55,7022 in diperoleh, icr = 4 in dan rc =

66 in.

Dari Tabel 5.8 Brownell, untuk ketebalan plate = 3/16 in, sf = 2 in.

OD

b = tinngi
icr dish
OA

B A
sf

ID t
a
r

Gambar C.6. Torispherical flanged and dished head

Keterangan :

th = Tebal head (in)

icr = Inside corner radius ( in)

r = Radius of dish( in)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 93

sf = Straight flange (in)

OD = Diameter luar (in)

ID = Diameter dalam (in)

b = Depth of dish (in)

OA = Tinggi head (in)

Depth of dish (b)

rc  icr 2  ID 2  icr 


2
b  rc  (Brownell and Young, 1959:87)

= 8,7195 in

Tinggi Head (OA)

OA = th + b + sf (Brownell and Young, 1959:87)

= 10,907 in

AB = ri – icr

= 23,7264 in

BC = r – icr

= 62 in

AC = BC 2  AB 2

= 57,2805 in

(3) Menentukan Tinggi Menara

Data perhitungan :

Diameter kolom (Dc) = 1,4085 m

Luas kolom (Ac) = 1,5573 m2

Volume head = 0,0778Di3

= 0,0778 (1,4085 m)3 = 0,2174 m3

Dari plate to plate calculation, untuk plate ke-1 dari bawah :


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 94

Lw,b = 3544,1332 kg/jam

L = 1308,5066 kg/m3

L w ,b
Q = = 0,0451 m3/menit
L

Waktu tinggal cairan di bawah plate terakhir : 5 - 10 menit. (Ulrich,

1984:195).

Waktu tinggal cairan dipilih = 10 menit.

Vcairan = Q x waktu tinggal

= 0,0451 m3/menit x 10 menit

= 0,4514 m3

Tinggi cairan dalam shell (HL)


Vcairan = Dc2 H L
4

HL = 0,2898 m

Jarak dari plate teratas =1m

Jumlah plate = 32

Tebal plate = 0,005 m

Tinggi penyangga menara = 1 in

Tinggi head dengan tebal head = OA – sf

= 10,907 in - 2 in

= 8,907 in (0,2262 m)

Tinggi di bawah plate terbawah = HL + (OA-sf)

= 0,516 m

Tinggi total = Jarak dari plate teratas + (Jumlah plate -1) tray spacing +

Tebal plate + Tinggi head dengan tebal head + Tinggi di

bawah plate terbawah


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 95

= 1 m + [(32-1) x 0,45] + 0,005 m + 0,2262 m + 0,516 m

= 15,6972 m

Tabel C.31. Spesifikasi menara distilasi 1 (MD-01).


Alat Menara distilasi 1
Kode MD-01
Fungsi Tempat memisahkan dietil eter dari etanol dan air
Jenis Sieve tray
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar dan atap (head)
berbentuk torispherical
Bahan  Kolom : carbon steel SA 283 grade C
 Plate : carbon steel SA 283 grade C
Suhu  Feed : 343,63 K
 Top : 331,25 K
 Bottom : 347,52 K
Tekanan operasi 14,696 psi
Dimensi kolom  Diameter : 1,4085 m
 Tinggi : 15,6972 m
 Tebal dinding : 0.0032 m
Dimensi plate  Panjang weir : 1,2709 m
 Tinggi weir : 0,04 m
 Tebal plate : 0,005 m
 Plate spacing : 0,45 m
 Jumlah plate : 32 buah
 Letak umpan : plate ke-5
Dimensi hole  Diameter hole : 0,005 m
 Jumlah hole : 6029 buah
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 96

Total pressure 0.1086 psi


drop
Jumlah 1

C.12. CONDENSOR 1 (CD-201)

Fungsi : mengembunkan uap MD-01 sebanyak 10.691,2981 kg/jam dari

suhu 58,10 oC menjadi 32oC.

Tujuan : merancang Condensor 1 (CD-01) sehingga mampu untuk

mengembunkan uap dari suhu 58,1 oC menjadi 32 oC.

Jenis : Shell and tube heat exchanger

Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 Grade C

Fluida panas : uap distilat

Rute : sisi shell

Laju alir (W) : 4.292,9324 kg/jam = 9464,2959 lb/jam

Temperatur fluida panas masuk (T1) = 331,25K = 58,1oC = 136,58oF

Temperatur fluida panas keluar (T2) = 305,15K = 32 oC = 89,6oF

T1  T2
Tav = = 113,09 oF
2

Fluida dingin : air pendingin

Rute : sisi tube

Laju alir (w) : 11.122,95 kg/jam = 24,522 lb/jam

Temperatur fluida dingin masuk (t1) = 303 K = 30 oC = 86 oF

Temperatur fluida dingin keluar (t2) = 321,15 K = 48 oC = 118,4 oF

t1  t 2
tav = = 102,2 oF
2

Langkah perancangan CD-01 adalah sebagai berikut :


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 97

1. Menentukan panas yang harus diserap oleh air pendingin

Dari perhitungan neraca panas pada CD-201, panas yang harus diserap oleh air pendingin

adalah : Q serap = 46.549,5624 kJ/jam = 44.120,47 btu/jam

2. Menghitung luas perpindahan panas yang dibutuhkan

Q
A= (Pers. 5.13, Kern)
U D .TLMTD

Keterangan :

A = luas permukaan perpindahan panas, ft2

Q = laju panas yang disuplai (btu/jam)

TLMTD = perbedaan temperatur (oF)

btu
UD = koefisien perpindahan panas menyeluruh ( )
jam. ft 2  F

a. Menghitung TLMTD

Jenis aliran = counter flow

T2  T1
TLMTD = (Pers. 5.14, Kern)
T
Ln( 2 )
T1

Perhitungan TLMTD pada CD-201 ditunjukkan pada Tabel C.23.

Tabel C.31. Perhitungan TLMTD pada CD-201

Fluida panas Fluida dingin


Beda suhu
o o
( F) ( F)

Suhu lebih
136,6 118,4 18,18 
tinggi

Suhu lebih
89,6 86 3,6 
rendah
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 98

46,98 32,4 14,58

TLMTD = 9,0034 oF

T1  T2
R= = 1,45
t 2  t1

t 2  t1
S= = 0,1096
T1  t1

Faktor pengoreksi , FT = 0,77 (Gambar 18, Kern)

TLMTD = 0,77 . 9,0034 oF = 6,9326 oF

b. Menghitung UD

Koefisien perpindahan panas menyeluruh, UD dipilih dari Tabel 8, Kern

untuk memperoleh A trial. Lalu A trial disesuaikan dengan A hitung yang

diperoleh dari UDhitung. Dari Tabel 8, Kern diperoleh rentang UD untuk light

btu
organic dan air adalah 75-150 .
jam. ft 2  F

c. Menghitung A trial

Q 44.120,47
A trial = =
U D trial .TLMTD 6,9326 F . 100 btu
jam. ft 2 . F

= 67,1457 ft2

d. Pemilihan spesifikasi tube

Spesifikasi tube (Tabel 10, Kern) :

ODtube = 1 in

BWG = 16

IDtube = 0,87 in

a' t = 0,594 in2

a"t = 0,2618 ft2/lin ft2


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 99

1
PT =1 in, triangular pitch
4

Laluan = 2

L = 16 ft

67,1457 ft
Jumlah tube, NT = = 16,0298 tube
0,2618 ft . 16 ft

1
Dari Tabel 9, Kern untuk jumlah tube = 16 tube, 1 in, triangular pitch
4

Spesifikasi shell :

IDs = 37 in

10
B = . 37 in = 30,833 in
12

C’ = PT - ODt = 1,25 – 1 = 0,25 in

Laluan = 1

Akoreksi = 17 . 16 ft . 0,2618 ft = 71,2096 ft2

46.549,5624 btu btu


jam
UD koreksi = = 100
6,9326F .67,1457 ft 2
jam. ft 2  F

e. Kondensat sensible heat load

Kondensat sensible heat load = mfluida panas . Cp . T

lb btu
= 9.464 . 0,6189 . (136,58-89,6) oF
jam lb. F

btu
= 275.183,1294
jam

kondensat sensible heat load


Submergence = . 100%
beban kondensor
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 100

275.183,1294 btu
jam
= .100 %
44.120, ,47 btu
jam

= 6,24 %

f. Menghitung hio (sisi tube, air)

N t .a't
at = (Pers.7.48, Kern)
144.n

17.0,594
a' t = = 0,0351 ft2
144.2

24,522 lb lb
jam
Gt = = 699,377
0,0351 ft 2 jam. ft 2

699,377 lb
Gt jam. ft 2
v= = = 3,1083 x 10-3 ft/s
3600. 3600.62,5 lb
ft 3

btu
Dari Gambar 2.5, Kern diperoleh hi = 340
jam. ft 2 . F

IDt
hio = hi .
ODt

btu 0,87
= 340 .
jam. ft . F
2
1

btu
= 295,8
jam. ft 2 . F

g. Menghitung ho (sisi shell, uap)

Unsubmerged tubes = 16 . (1-0,0537) = 15,1408

9.464,30 lb lb
W jam
G” = = = 93,0427
16 ft.6,3575 jam. ft 2
2 2
3
L.N T 3
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 101

btu
Asumsi ho = 400
jam. ft 2 . F

Tav = 135,2003 oF

tav = 99,5 oF

400
tf = 99,5 oF + . (135,2003-99,5)
400  295,8

= 112,7701 oF

f = 0,2857 cp

btu
kf = 0,0861
jam. ft. F

btu
Dari Gambar 12.9, Kern diperoleh ho = 400
jam. ft 2 . F

h. Menghitung clean overall coefficient, Uc

hio .ho 400.295,8 btu


Uc = = = 170,0489
hio  ho 400  295,8 jam. ft 2 . F

i. Menghitung luas permukaan yang diperlukan untuk kondensasi

Q 44.120,47 btu
jam
Ac = = = 37,4256 ft2
U c .TLMTD 170,0489 btu .6,9326F
jam. ft 2 .F

j. Menghitung luas permukaan yang diperlukan untuk subcooling

As = 37,4256 ft2 . 0,0537 = 2,0097 ft2

k. Menghitung luas total permukaan yang diperlukan

AC = 37,4256 ft2 + 2,0097 ft2 = 39,4354 ft2


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 102

l. Menghitung weighted overall clean coefficient, UC

Q 44.120,47 btu btu


jam
UC = = = 161,3826
AC .T 39,4354 ft .6,9326F
2
jam. ft 2 . F

m. Menghitung UD hitung

1 1
=  Rd
U D hitung UC

Rd = 0,003

1 1
=  0,003
U D hitung 161,3826

btu
UD hitung = 108,7375
jam. ft 2 . F

n. Menentukan Ahitung

44.120,47 btu
Q jam
Ahitung = = = 58,5279 ft2 = 59 ft2
U Dh itu n g .TLMTD 108,7375 ft .6,9326F
2

A 58,5279 ft 2
Panjang tube, L = = = 13.9464 ft  14 ft
N T .a t" 17.0,2618 ft

A koreksi = 14 ft . 17 . 0,2618 ft = 58,6432 ft2

A trial = A hitung = 58,6432 ft2

3. Menghitung Pressure Drop

a. Pressure Drop sisi tube

PT = Pt + Pr


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 103

f .Gt2 .L.n
Pt = (Pers.7.45, Kern)
5,22.1010.D.s. t

D = 0,87 in = 0,0725 ft

f = 0,00032 (Gambar 26, Kern), s = 1

Pt = 0,1005 psi

4.n v 2
Pr = . (Pers.7.46, Kern)
s 2g '

v2
= 0,005 (Gambar 27, Kern)
2g'

Pr = 0,04 psi

PT = 0,1005 + 0,04 = 0,1405 psi (<10 psi)

b. Pressure Drop sisi shell

1 f .Gs2 .Ds .N  1


Ps = (Pers.7.44, Kern)
2 5,22.1010.De .s

De = 0,72 in = 0,06 ft

f = 0,00165 (Gambar 29, Kern)

37in
Ds = = 3,0833 ft
12

L
N + 1 = 12 . = 6,2271 ft
B

Ps = 1,508 psi (< 2 psi)

Tabel C.32. Spesifikasi condenser 1 (CD-01)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 104

Alat Condenser
Kode CD – 01

Fungsi Mengkondensasikan uap produk atas (top) dari menara


distilasi 1
Bentuk 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Dimensi pipa Shell (keluaran top menara Tube (water)
distilasi 1)
ID : 37 in = Length : 16 ft
3.083 ft OD : 1 in
Baffle space : 0,25 in = BWG : 16
0.0208 ft Pitch : 1 1/4 in
Passes : 1 passes triangular
ΔPs : 1,508 psi pitch
passes : 2
ΔPt : 0,1405 psi
Uc : 161,3826 btu/jam ft2.oF
Ud : 108,7375btu/jam ft2.oF
Rd : 0.003

Bahan Carbon steel SA-283 Grade C


konstruksi
Jumlah 1 buah

C.13. AKUMULATOR
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 105

Fungsi : Menampung sementara sebagian distilat Menara Distilasi 01

Kondisi operasi : T = 32 oC

P = 1 atm

Tipe : silinder berbentuk horizontal dengan tutup torrispherical

sebagai tutup atas dan bawah.

1. Menentukan volume akumulator (AC-01)

Laju alir massa masuk akumulator (AC-01) = 4.292,932 kg/jam

L = 790,6523 kg/m3

Waktu tinggal direncanakan 5 menit. (Ulrich, 1984)

laju alir massa


Laju volumetrik (FV) =
densitas

4.292,932 kg / jam
=
790,6523 kg / m 3

= 5,4296 m3/jam (0,0904 m3/menit)

Volume cairan = FV .t

= 0,0904 m3/menit x 5 menit

= 0,4525 m3

Faktor keamanan = 20 % (Peters and Timmerhaus, hal 37)

Volume tangki = 1,2 x volume cairan

= 1,2 x 0,4525 m3 = 0,5429 m3

1. Menentukan diameter dan panjang shell

Berdasarkan Tabel 42-7 hal 248 Ulrich, perbandingan panjang terhadap diameter (H/D)

adalah 3-5.

Diambil (H/D) = 3

Vtangki = Vshell + Vhead atas + Vhead bawah


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 106

Dimana : Vshell = ¼ . Di2 . Hs

Vhead = 0,0778 Di3

Maka

Vtangki = ¼ . Di2 . Hs + 2 (0,1309 Di3)

0,5429 m3 = ¼ . Di2 . (3 Di) + 2 (0,1309 Di3)

Di = 23,4772 in = 0,5963 m

Digunakan diameter standar = 36 in = 0,9144 m

Hs = 3 x 0,9144 m

= 2,7432 m (108 in)

Keterangan :

Vtangki = volume tangki, m3

Di = diameter dalam shell, m

Hs = tinggi shell, m

3. Menentukan tebal shell

Untuk menentukan tebal shell persamaan yang digunakan adalah :

P.ri (Brownell & Young, 1959:45)


ts  c
f .E  0,6.P

Keterangan : ts = tebal shell, in

P = tekanan desain, psi

f = allowable stress, psi

d = diameter shell, in

E = efisiensi pengelasan

C = faktor korosi, in
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 107

Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-283 grade C (Tabel 13.1 &

Tabel 13.2 Brownel & Young) diperoleh data sebagai berikut :

f = 12650 psi

E = 80 %

C = 0,125 in

a. Menentukan Tekanan Desain


Tekanan desain dihitung dengan persamaan berikut :

Pdesain = Poperasi + Phidrostatis

Poperasi = 1 atm = 14,7 psi

 L  g g  H L
Phidrostatis =  c 
144

Keterangan :
HL = tinggi cairan, in
ρL = densitas cairan, lb/ft3
g/gc = 1
Tinggi cairan dalam accumulator adalah 80 % dari tinggi accumulator, maka
tinggi cairan :
HL = 0,8 Di

= 0,8 x 0,5963 m

= 0,4771 m (1,5647 ft)

Tekanan desain dihitung dengan persamaan berikut :

Pdesain = Poperasi + Phidrostatis

 L  g g  H L
= 14,7 psi +  c 
144

49,3367 lb
ft 3 x 9,81 1,5647 ft 
 9,81
= 14,7 psi +
144
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 108

= 15,2361 psi

Tekanan desain adalah 5-10 % diatas tekanan kerja normal/absolut

(Coulson,1983). Tekanan desain dipilih 10 % diatasnya.

Pdesain = 1,1 x 15,2361 psi = 16,7597 psi

b. Menentukan tebal shell

P.ri
ts  c
f .E  0,6.P

ts = 0,1255 in

Digunakan tebal standar 3/16 in

OD = ID + 2 ts

= 36 in + 2 (3/16 in)

= 36,375 in = 3,0313 ft

4. Desain atap (head)

Persamaan yang digunakan untuk menghitung tebal head (th) adalah :

P.rc .w
th = C (Brownel & Young, 1959)
2 f .E  0,2 P

Keterangan : th = tebal head, in

P = tekanan desain, psi

rc = radius knuckle, in

w = stress-intensitication factor

E = efisiensi pengelasan

C = faktor korosi, in

w = 1,7706
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 109

icr
> 6 % dimana rc = Di (Brownel & Young, 1959)
rc

th = 0,1254 in (dipakai plat standar 3/16 in)

icr = 6 %. rc

= 0,06 x 36 in

= 2,16 in

Berdasarkan Tabel 5.8 Brownel & Young, untuk th = 3 in maka sf = 2,25 in


16

Depth of dish (b)

rc  icr 2  ID 2  icr 


2
b = rc  (Brownel & Young, 1959)

Keterangan : th = tebal head, in

icr = inside corner radius, in

r = radius of dish, in

sf = straight flange, in

OD = diameter luar, in

b = 5,7467 in (0,1460 m)

Tinggi head (OA)

OA = th + b + sf

= 3/16 in + 5,7467 in + 2,25 in

= 8,1842 in = 0,2079 m

Maka tinggi 2 buah tutup = 2 x 8,1842 in = 16,3684 in

Total tinggi tangki (Ht)

Ht = Hs + OA

= (108 + 16,3684) in

= 124,3684 in = 3,159 m

Tabel C.33. Spesifikasi accumulator 1 (AC-301).


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 110

Alat Accumulator
Kode AC-301
Fungsi Tempat menyimpan keluaran condenser 1 sebelum masuk
ke menara distilasi 1 kembali dan ke tangki produk
Jenis Silinder horizontal dengan head dan bottom berbentuk
torispherical
Bahan Carbon steel SA-283 grade C
Suhu 32 ºC
Tekanan 15,23612 psi
desain
Kapasitas 47,67 ft3
Dimensi  Diameter accumulator (D) : 2,5781 ft
 Panjang accumulator (L) : 8,9999 ft
 Tinggi accumulator (ttot) : 10,3641 ft
 Tebal accumulator (ts) : 3,0313ft
 Tinggi head : 0,6821 ft
Jumlah 1 buah

C.14. Pompa 4 (P –04)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 111

Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan pompa 1 (P–
01), maka diperoleh spesifikasi pompa 4 (P –04) yang tertera pada tabel C.34. berikut

Tabel C.34. Spesifikasi pompa 4 (P –04)


Alat Pompa Proses
Kode P –0
Fungsi Mengalirkan etanol dari akumulator ke tangki
penyimpanan produk.
Jenis Centrifugal pump, single suction, multi stage

Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C


Kapasitas 28,7256 gal/min
Efisiensi 48%
Dimensi NPS : 1 in
Sch : 40 in
Panjang pipa Suction : 14,4532 m
Panjang pipa discharge : 23,61 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90o : 1 unit
Jumlah gate valve : 1 unit
Total panjang pipa : 32,5647 m
Dimensi Beda ketinggian : 0,56 m
Putaran spesifik pompa (Ns) : 3254,7964 rpm

Power 2,865 Hp
NPSH 3,1678 ft
Jumlah 1 buah

C.15. Tangki Penyimpanan 2 (T-02)


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 112

Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan tangki


penyimpanan 1 (T-01), diperoleh spesifikasi tangki penyimpanan 2 (T-02) seperti
tertera pada Tabel C.5 berikut.
Tabel C.35. Spesifikasi tangki penyimpanan 2 (T-02).
Alat Tangki penyimpanan
Kode T-02
Fungsi Tempat menyimpan produk (dietil eter)
Jenis Silinder tegak dengan head berbentuk konis/kerucut
(conical roof) dan bottom berbentuk plat datar (flat)
Bahan Stainles steel AISI 316
Suhu 30 ºC
Tekanan 36,570 psi
desain
Kapasitas 152,9170 ft3
Dimensi  Diameter tangki (D) : 34 ft
 Tinggi tangki (H) : 34 ft
 Tebal tangki (ts) : 0,062 ft
 Tinggi head : 3,437 ft
Jumlah 1 buah

C.16. REBOILER

Fungsi : menguapkan sebagian produk bawah MD-01

Tujuan : merancang reboiler sehingga mampu untuk menguapkan sebagian

produk bawah MD-01

Jenis : Shell and tube heat exchanger

Bahan kontruksi : Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316

Fluida panas : steam

Rute : sisi tube

Laju alir (W) : 2.360,90 kg/jam = 5.204,845 lb/jam

Temperatur fluida panas masuk (T1) = 175 oC = 347 oF


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 113

Temperatur fluida panas keluar (T2) = 175 oC = 347 oF

T1  T2
Tav = = 347oF
2

Fluida dingin : cairan produk bawah MD-1

Rute : sisi shell

Laju alir (w) : 4.016,68 kg/jam

Temperatur fluida dingin masuk (t1) = 74,54 oC = 166,172oF

Temperatur fluida dingin keluar (t2) = 97,3 oC = 207,14 oF

t1  t 2
tav = = 186,656 oF
2

Panas yang disuplai 4.798.368,74 kJ/jam = 44.120,47 btu/jam

Langkah perancangan RB-201 adalah sebagai berikut :

1. Menghitung luas perpindahan panas yang dibutuhkan

Q
A= (Pers. 5.13, Kern)
U D .TLMTD

Keterangan :

Q = laju panas yang disuplai (btu/jam)

TLMTD = perbedaan temperatur (oF)

btu
UD = koefisien perpindahan panas menyeluruh ( )
jam. ft 2  F

a. Menghitung TLMTD

Jenis aliran = counter flow

T2  T1
TLMTD = (Pers. 5.14, Kern)
T
Ln( 2 )
T1

Perhitungan TLMTD pada RB-201 ditunjukkan pada Tabel C.24.

Tabel C.36. Perhitungan TLMTD pada RB-201


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 114

Fluida panas (oF) Fluida dingin (oF) Beda suhu

347 Suhu lebih tinggi 207,14 139,86 T2

347 Suhu lebih rendah 166,172 180,828 T1

0 40,968 -40,968

TLMTD = 159,4679 oF

b. Menghitung koefisien perpindahan panas menyeluruh, UD

1 1
  Rd (Pers. 6.10, Kern)
UD UC

Keterangan :

btu
UC = clean overall coefficient,
jam. ft 2  F

Rd = faktor pengotor

hio ho
Dimana : UC = (Pers. 6.7, Kern)
hio  ho

Keterangan :

ho = koefisien perpindahan panas konveksi permukaan tube bagian luar,

btu
jam. ft 2  F

hio = koefisien perpindahan panas konveksi permukaan tube bagian dalam,

btu
jam. ft 2  F

(1) Menghitung hio (sisi tube, steam, fluida panas)

btu
hio untuk steam = 1500 (Kern,1950)
jam. ft 2  F
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 115

(2) Menghitung ho

btu
Asumsi ho = 300
jam. ft 2  F

hio
tw = tav + (Tav - tav) = 320,276 oF
hio  ho

Tw = tw – tav

Tw = 320,276 oF – 186,656 oF = 133,62 oF

btu
Dari Gambar 15.11 Kern diperoleh ho = 300 (asumsi benar)
jam. ft 2  F

(3). Menghitung UC

hio .ho 1500.300 btu


UC = = = 250
hio  ho 1500  300 jam. ft 2 . F

(4) Menghitung UD

1 1
  Rd
UD UC

Rd yang diizinkan = 0,003

btu
UD = 142,8571
jam. ft 2 . F

c. Menghitung luas perpindahan panas

Q
A=
U D .TLMTD

btu
47.983,6874
jam
=
btu
142,8571 .159,647 F
jam. ft 2 . F

= 2,1063 ft2
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 116

d. Pemilihan spesifikasi tube (Tabel 10, Kern) :

ODtube = 1,25 in

BWG = 16

IDtube = 1,12 in = 0,0933 ft

a' t = 0,985 in2

a"t = 0,3271 ft2/lin ft2

Laluan = 2, jumlah tube = 91

e. Menghitung panjang tube

A
L=
N T .a"t

52,1063 ft
L = 2
= 0,0707  0,1 ft
91.0,3271 ft
ft

A koreksi = 0,1 ft . 91 . 0,3271 ft2/ft = 2,9766 ft2

2. Menghitung Pressure Drop

a. Pressure Drop sisi tube

1 f .Gt2 .L.n
Pt =
2 5,22.1010.D.s

N t .a't
at = (Pers.7.48, Kern)
144.n

7813,467 lb
jam lb
Gt = = 25107,54178
0,3112 ft 2
jam. ft 2

D.Gt 0,0933.25107,54178
Ret =  = 54351,1287
t 0,0431
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 117

f = 0,00016 (Gambar 26, Kern)

ft 3
spesifik volume = 1,0995 (Tabel 7, Kern)
lb

1
s= = 0,0146
1,0995.62,5

1 f .Gt2 .L.n
Pt =
2 5,22.1010.D.s

Pt = 0,0373 psi (< 1 psi)

b. Pressure Drop sisi shell

Pressure Drop sisi shell diabaikan.

Tabel C.37. Spesifikasi reboiler 1 (RB-01).


Alat Reboiler
Kode RB – 01
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 118

Fungsi memanaskan kembali produk bottom menara distilasi 1


(MD-01) sebelum dialirkan lagi ke menara distilasi 1
(MD-01)
Jenis shell and tube exchanger
Dimensi pipa Shell (bottom MD-01) Tube (steam)
ID : 13,250 in Length : 0,2 ft
: 1,104 ft OD : 1 1/4 in =
Baffle space : 5 in = 0,0208 ft
0,167 ft BWG : 16
Passes : 1 passes Pitch : 1
ΔPs :- triangular
pitch
passes : 2 passes
ΔPt : 0,0373 psi
Uc : 250 btu/jam ft2.oF
Ud : 142,8571 btu/jam ft2.oF
Rd : 0,003
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
konstruksi
Jumlah 1 buah

C.14. Pompa 5 (P –05)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan pompa 1 (P–
01), maka diperoleh spesifikasi pompa 5 (P –05) yang tertera pada tabel C.34. berikut

Tabel C.38. Spesifikasi pompa 5 (P –05)


Alat Pompa Proses
Kode P –0
Fungsi Mengalirkan etanol dari akumulator ke tangki
penyimpanan produk.
Jenis Centrifugal pump, single suction, multi stage
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 119

Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C


Kapasitas 22,7055 gal/min
Efisiensi 48%
Dimensi NPS : 1 in
Sch : 40 in
Panjang pipa Suction : 14,4532 m
Panjang pipa discharge : 23,61 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90o : 1 unit
Jumlah gate valve : 1 unit
Total panjang pipa : 36,2466 m
Dimensi Beda ketinggian : 0,56 m
Putaran spesifik pompa (Ns) : 3526,8628 rpm

Power 2,865 Hp
NPSH 3,0999 ft
Jumlah 1 buah

C.15. Menara Distilasi - 2 (MD –02)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan menara distilasi
– 01 (MD – 01), maka diperoleh spesifikasi menara distilasi – 02 (MD – 02) yang
tertera pada tabel C.10 berikut :
Tabel C.38. Spesifikasi menara distilasi – 2 (MD –02)
Alat Menara distilasi 2
Kode MD-02
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 120

Fungsi Tempat memisahkan etanol dari air


Jenis Sieve tray
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar dan atap (head)
berbentuk torispherical
Bahan  Kolom : carbon steel SA 283 grade C
 Plate : carbon steel SA 283 grade C
Suhu  Feed : 370,45 K
 Top : 381,04 K
 Bottom : 458,9 K
Tekanan operasi 16,686 psi
Dimensi kolom  Diameter : 0,7 m
 Tinggi : 15,237 m
 Tebal dinding : 0.0032 m
Dimensi plate  Panjang weir : 0,539 m
 Tinggi weir : 0,04 m
 Tebal plate : 0,005 m
 Plate spacing : 0,45 m
 Jumlah plate : 26 buah
 Letak umpan : plate ke-3
Dimensi hole  Diameter hole : 0,005 m
 Jumlah hole : 1490 buah
Total pressure 0.0707 psi
drop
Jumlah 1
C.16. kompressor 3 (C-03)
Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan kompressor 1
(C-01), diperoleh spesifikasi kompressor 3 (C-03) seperti tertera pada Tabel C.39
berikut.
Tabel C.39. spesifikasi kompressor

Alat Kompressor
Kode C-01
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 121

Fungsi Mengalirkan recycle dari


menara distilasi 2 ke heater
Jenis Sentrifugal
Jumlah stage 1

tenaga aktual kompressor

Stage 1 0,047 MW

Tenaga elektrik

Stage 1 0,037 MW

Jumlah 1 buah

C.17. Heater 1 (HE-1)


Fungsi : Untuk memanaskan top MD-2 yang direcycle dan masuk kembali ke
reaktor dari suhu 74,54 ºC sampai 97,3 ºC.
Tipe : Double pipe Heat Exchanger
Data perhitungan:
o Fluida Panas : Steam
Laju alir, W = 818,953 kg/jam = 1.805,4637 lb/jam
T masuk, T1 = 175 oC = 347 oF
T keluar, T2 = 175 oC = 347 oF
o Fluida dingin : Etanol
Laju alir, W = 2.219,1442 kg/jam = 4.892,3253 lb/jam
T masuk, T1 = 74,54 oC = 166,172 oF
T keluar, T2 = 97,3oC = 207,14 oF

Beban pemanasan Q = 1.664.464,0920 kJ/jam


= 1.577.607,1335 btu/jam
1. Menghitung Δ LMTD
Tabel C.40. Suhu di double pipe
Fluida Panas Fluida Δt (oF)
(oF) Dingin(oF)
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 122

347 Temperatur 207,14 139,86


Tinggi
347 Temperatur 166,172 180,828
Rendah
0 Difference 40,968 -40,968

LMTD =
T1  t 2   T2  t1   159,4678 oF
T  t 
ln 1 2
T2  t1 
True temperatur difference
T1  T2
R = =0
t 2  t1

S = t 2  t1 = 0.2465
T1  t 1

Ft =1 (Figure 18, Kern, 1967)


Δt = 191,4761 oF
2. Tc dan tc
Tc = Tavg = 347 oF
tc = tavg = 160,344 oF
3. Dari tabel 8 hal 840-(kern, 1950), untuk exchanger dengan hot & cold fluid
‘steam dan heavy organic' didapat : Design Overall Coefficient = UD = 6 - 60
dicoba nilai Ud = 26 Btu/jam.ft2.oF
Q
A = = 3,8051 ft2 …………..(C.16)
Ud.T, LMTD
Karena A<200 ft2, maka digunakan tipe double pipe dengan spesifikasi (tabel
11,kern, 1965) :

Tabel C.41.Ukuran double pipe


Annulus Inner
(steam) (asam sulfat)
IPS 2 in IPS 1 1/4 in
Sch. No 40 Sch. No. 40
OD 2,380 in OD 1,660 in
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 123

ID 2,067 in ID 1,380 in
a'' 0,622 ft2 a'' 0,435 ft2

Annulus : Steam Inner pipe : Etanol


1. Flow area, aa 1’. Flow area, ap
D2 = 2,067 inch Dp = 1,380 in
= 0,172 ft = 0,115 ft
D 2
ap =
D1 = 1,660 inch 4
= 0,138 ft = 0,010 ft

Menggunakan Pers.6.3 Kern,


 ( D 2  D1 )
2 2

aa =
4

= 0,008 ft2
2. Equivalent diameter, De
Menggunakan
persamaan.6.3 Kern, 1965
(D 2  D1 )
2 2

De =
D1
= 0,914 ft

3. Laju Alir Massa, Ga


W 3’.Laju Alir Massa, Gp
Ga =
aa W
Gp =
= 225.682,973 lb/jam ft2 ap
= 489.232,53 lb/jam ft2
4. Reynold number, Re
Pada T avg = 347 oF 4’. Reynold Number, Rep
 = 0,017 cp Pada tavg = 160,344 oF

= 0,0411 lb/jam.ft  = 2,904 lb/jam ft


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 124

De x G a Dp  Gp
Rea = Rep =
 
= 5.018.837,8910 = 19.373,8777
Dari Fig.24 Kern, didapat
JH = 30 Dari Fig.24 Kern, didapat
jH = 4,2
5. untuk nilai ho steam
= 1.500 btu/jam ft2oF 5'. Pada tavg = 160,344oF
k = 0,210 Btu/jam ft.oF
cp = 0,451 Btu/lb oF
1
 c  3
  = 3,427
 k 
1 0,14
hio  k  c    3   
= jH    
p  D  k   w 
= 26,631 Btu/jam ft2 oF
hio hi ID
6'. = x
p p OD
= 22,139 Btu/jam ft2 oF

7. Menghitung temperatur dinding pipa


ho
Tw = tc + a (Tc-tc) …………..(C.17)
hio ho

p a
Tw =295,937 oF

Pada Tw = 295,937 oF
w  2,337 lb/ft jam
0.14
  
p =  
 w 
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 125

p = 1,346
hio
Corected coeficient of hio = x p
p
= 29,794 Btu/jam ft2 oF

8. Clean over all coefficient, Uc


h io .h o
Uc  …………..(C.18)
h io  h o

= 29,214 btu/jam ft2.oF


9. Fouling faktor, Rd
Uc  Ud
Rd  …………..(C.19)
Uc  Ud
Rd = 0,003
Ud = 26,860 btu/jam ft2.oF
10. Required surface
Q
A= = 3,6833 ft2 …………..(C.20)
U D . t
External surface / lin ft, a'' = 0,435 ft2 (Tabel.11 Kern, 1965)
A
Required length, L = = 8,4673 ft
a"
Digunakan panjang pipa = 9 ft
Actual length
La = 9 ft
A aktual = L  a'' = 3,915 ft2
11. Actual Design Overall Coeffesient, UD act
Q
Udact = = 26,8602 Btu/jam ft2 oF
A  t
12. Dirt Factor, Rd
Uc  Ud
Rd = = 0,003 jam ft2 oF/ Btu
Uc  Ud
Pressure drop
Annulus, steam Inner pipe ,etanol
1). Menggunakan persamaan 6.4 1'). Rep = 18663,3076
Kern
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 126

De' = (D2 – D1)


= 0,034 ft

De 'Ga 2'). Menggunakan pers.3.47b


2). Rea' =
 kern,
= 186.696,3767 0,264
f = 0,0035 
(Re p) 0, 42
3). Menggunakan pers.3.47b = 0,0077
kern,
0,264
4). f = 0,0035 
(Re a) 0, 42
= 0.0042
5).  = 0,151 lb/ft3

3). Menggunakan 3’) Pada ta = 185,4 oF


persamaan 6.14, kern  = 49,2556 lb/ft3

4  f  Ga 2  L Menggunakan
Fa =
2  g   2  De persamaan 6.14, kern
= 21,60 ft 4  f  Ga 2  L
Fa =
Ga 2  g   2  De
Va =
  3600 = 0,004 ft
= 6,672 ft/det Fp  
4’). Pp =
V 2  144
4) F1 = 1 x  
 2g  = 246,4735 lb/ft2

= 0,6911 ft = 0,003psi

5) Pa =
Fa  Fi  
144
= 0,036 psi
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 127

Tabel C.42. Spesifikasi heater 1 (HE-01)


Alat Heater
Kode HE – 01
Fungsi Untuk memanaskan top MD-2 yang direcycle dan masuk
kembali ke reaktor dari suhu 85,3 ºC sampai 300 ºC.

Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger


Dimensi pipa Shell (bottom MD-302) Tube (steam)
ID : 0,1722 ft Number : 40
Baffle space : 5 in = Length : 9 ft
0,167 ft OD : 1,66 in =0,1383
Passes : 1 passes ft
ΔPs : 0,036 psi BWG : 16
Pitch : 1 7/8
triangular
pitch
passes : 1 passes
ΔPt : 0,003 psi

Uc : 29,214 btu/jam ft2.oF


Ud : 26,86 btu/jam ft2.oF
Rd : 0.003
Bahan Carbon steel SA-285 grade C
konstruksi
Jumlah 1 buah

C.18. kompressor 4 (C-04)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan kompressor 1
(C-01), diperoleh spesifikasi kompressor 4 (C-04) seperti tertera pada Tabel C.43
berikut.
Tabel C.43. spesifikasi kompressor
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 128

Alat Kompressor
Kode C-01
Fungsi Mengalirkan recycle dari
heater ke reaktor
Jenis Sentrifugal
Jumlah stage 1

tenaga aktual kompressor

Stage 1 0,11 MW

Tenaga elektrik

Stage 1 0,08 MW

Jumlah 1 buah

C.19. Reboiler 2 (RB-02)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan reboiler 1 (RB-
01), diperoleh spesifikasi reboiler 2 (RB-02) seperti tertera pada Tabel C.44 berikut.
Tabel C.44. Spesifikasi reboiler 2 (RB-02).
Alat Reboiler
Kode RB – 02
Fungsi memanaskan kembali produk bottom menara distilasi 2
(MD-02) sebelum dialirkan lagi ke menara distilasi 2
(MD-02)
Jenis shell and tube exchanger
Dimensi pipa Shell (bottom MD-01) Tube (steam)
ID : 13,250 in Length : 0,2 ft
: 1,104 ft OD : 1 1/4 in =
Baffle space : 5 in = 0,0208 ft
0,167 ft BWG : 16
Passes : 1 passes Pitch : 1
ΔPs :- triangular
pitch
passes : 2 passes
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 129

ΔPt : 0,0373 psi

Uc : 250 btu/jam ft2.oF


Ud : 142,8571 btu/jam ft2.oF
Rd : 0,003
Bahan Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
konstruksi
Jumlah 1 buah

C.20. Pompa 6 (P –06)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan pompa 1 (P–
01), maka diperoleh spesifikasi pompa 6 (P –06) yang tertera pada tabel C.34. berikut
Tabel C.45. Spesifikasi pompa 6 (P –06)
Alat Pompa Proses
Kode P –06
Fungsi Mengalirkan produk bottom MD-2 ke cooler
Jenis Centrifugal pump, single suction, multi stage

Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C


Kapasitas 13,1507 gal/min
Efisiensi 48%
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 130

Dimensi NPS : 1 in
Sch : 40 in
Panjang pipa Suction : 12,6543 m
Panjang pipa discharge : 23,61 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90o : 1 unit
Jumlah gate valve : 1 unit
Total panjang pipa : 23,6534 m
Dimensi Beda ketinggian : 0,56 m
Putaran spesifik pompa (Ns) : 5.067,8916 rpm

Power 2,2645 Hp
NPSH 1,8817 ft
Jumlah 1 buah

C.21.COOLER 1 (C-01)

Fungsi : menurunkan temperatur campuran keluar reboiler 2 (RB-02) yang akan

dialirkan ke unit IPAL dari temperatur 95,75 oC menjadi 30 oC.

Tujuan : merancang cooler 2 (C-201)sehingga mampu untuk menurunkan

temperatur campuran sampai temperatur yang diinginkan.

Jenis : Shell and tube heat exchanger

Fluida panas : campuran keluar reboiler 2 (RB-02)

Rute : sisi tube

Laju alir (W) : 2.219,14 kg/jam = 4.892,325 lb/jam

Temperatur fluida panas masuk (T1) = 331.25 K = 58,1 oC = 136,58 oF

Temperatur fluida panas keluar (T2) = 303,65 K = 30,5oC = 86,9oF

T1  T2
Tav = = 111,74oF
2

Fluida dingin : air pendingin


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 131

Rute : sisi shell

Laju alir (w) : 71.448,85 kg/jam = 157.604,3 lb/jam

Temperatur fluida dingin masuk (t1) = 303 K = 30 oC = 86 oF

Temperatur fluida dingin keluar (t2) = 321,15 K = 48 oC = 118,4 oF

t1  t 2
tav = = 102,2 oF
2

Langkah perancangan C-01 adalah sebagai berikut :

1. Menentukan panas yang harus diserap oleh air pendingin

Dari perhitungan neraca panas pada C-01, panas yang harus diserap oleh air pendingin
adalah : Q serap = 4.723.237,76 kJ/jam = 4476685 btu/jam

2. Menghitung luas perpindahan panas yang dibutuhkan

Q
A= (Pers. 5.13, Kern)
U D .TLMTD

Keterangan :

A = luas permukaan perpindahan panas, ft2

Q = laju panas yang disuplai (btu/jam)

TLMTD = perbedaan temperatur (oF)

btu
UD = koefisien perpindahan panas menyeluruh ( )
jam. ft 2  F

a. Menghitung TLMTD

Jenis aliran = counter flow

T2  T1
TLMTD = (Pers. 5.14, Kern)
T
Ln( 2 )
T1

Perhitungan TLMTD pada C-201 ditunjukkan pada Tabel C.22.

Tabel C.46. Perhitungan TLMTD pada C-201


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 132

Fluida panas (oF) Fluida dingin (oF) Beda suhu

Suhu lebih tinggi 118,64 T2


136,58 18,18
Suhu lebih rendah 86 T1
86,9 0,9
49,68 32,64 82,11

TLMTD = 5,7491oF

b. Menghitung koefisien perpindahan panas menyeluruh, UD

1 1
  Rd (Pers. 6.10, Kern)
UD UC

Keterangan :

btu
UC = clean overall coefficient,
jam. ft 2  F

Rd = faktor pengotor

hio ho
Dimana : UC = (Pers. 6.7, Kern)
hio  ho

Keterangan :

ho = koefisien perpindahan panas konveksi permukaan tube bagian luar,

btu
jam. ft 2  F

hio = koefisien perpindahan panas konveksi permukaan tube bagian dalam,

btu
jam. ft 2  F

(1) Menghitung hio (sisi tube, keluatran top menara distilasi (MD-1), fluida

panas)

IDt
hio = hi . (Pers. 6.5, Kern)
ODt
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 133

k
hi = . Nu
De

Persamaan Nusselt yang digunakan untuk alirn turbulen dalam tube adalah

persamaan 6.4b atau 6.4c (Holman).

Nu = 0,0214 (Re0,8 – 100) Pr0,4 untuk 0,5<Pr<1,5 dan 104<Re<5x106

IDt .Gt
Re =
t

Pemilihan spesifikasi tube (Tabel 10, Kern) :

ODtube = 1,5 in

BWG = 12

IDtube = 1,28 in = 0,1067 ft

a' t = 1,29 in2

a"t = 0,3925 ft2/lin ft2

7
PT =1 in, triangular pitch
8

Laluan = 1, jumlah tube = 61

Sifat- sifat fisis diperhitungkan pada temperatur rata-rata Tav :

T1  T2
Tav = = 239,1035 oF
2

lb
t = 3,2704
ft. jam

btu
Cpt = 0,4631
lb. F

btu
kt = 0,2076
jam. ft. F

W
Gt =
at

Keterangan :
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 134

W = laju alir fluida panas (fluida yang mengalir di dalam tube), lb/jam

at = luas daerah tegak lurus di dalam tube, ft2

lb
Gt = kecepatan massa di dalam tube,
jam. ft 2

N t .a't
at = (Pers.7.48, Kern)
144.n

Keterangan :

Nt = jumlah tube

at = luas area per tube, in2

n = jumlah laluan

61.1,29
a' t = = 0,5464 ft2
144.1

4892,325 lb
jam lb
Gt = 2
= 8952,78744
0,5465 ft jam. ft 2
IDt .Gt 0,1067.8952,78744
Re =  = 292,0934
t 3,2704
Cps . s 0,4631.3,2704
Pr = = = 7,2954
ks 0,2076

Untuk Re = 292,0934 dan Pr = 7,2954 maka persamaan Nusselt yang

digunakan adalah :

Nu = 0,012 (Re0,87 – 280) Pr0,4

= 0,012 ((292,0934)0,87-280) (7,2954)0,4

= 72,8793

kt
hi = .Nu
IDt

0,2076 btu
jam. ft. F
= .72,8793
0,1067 ft
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 135

btu
hi = 141,7970501
jam. ft 2 . F
IDt
hio = hi .
ODt

btu 1,28
= 141,7970 .
jam. ft . F 1,5
2

btu
= 121
jam. ft 2 . F
(2) Menghitung ho (sisi shell, air, fluida dingin)

ks
ho = .Nu
De

De = 1,08 in = 0,09 ft (Gambar 28, Kern)

Sifat- sifat fisis diperhitungkan pada temperatur tav :

t1  t 2
tav = = 32,4 oF
2

lb
s = 1,6734
ft. jam

btu
Cps = 0,9986
lb. F

btu
ks = 0,3626
jam. ft. F

Cpt . t 0,9986.1,6734
Pr =  = 4,6086
kt 0,3626

De.Gs
Res =
s

w
Gs =
as

IDs .C ' B
as = (Pers.7.1, Kern)
144.PT

Spesifikasi shell
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 136

ID shell = 19,25 in

10
B (jarak baffle) = . ID shell = 16,0417 in
12

7
C’ = PT – ODt = 1 in – 1,5 in = 0,375 in
8

Laluan =1

19,25 in . 0,375 in . 16,0417 in


as = = 0,4289 ft2
144.1,875 in

157604,3 lb
jam lb
Gs = 2
= 367467,979
0,4289 ft jam. ft 2
lb
0,09 ft . 367467,979
jam. ft 2
Res = = 19763,4266
lb
1,6734
jam. ft

Untuk Res = 19763,42663 dan Pr = 4,6086 maka persamaan Nusselt yang


digunakan adalah :

Nu = 0,012 (Re0,87 – 280) Pr0,

= 0,012 ((19763,42663)0,87-280) (4,6086)0,4


= 120,7832

ks
ho = .Nu
De

0,3626 btu
jam. ft. F btu
= .120,7832 = 27,4110
0,09 ft jam. ft 2 . F
(3) Menghitung UC

hio .ho 121.27,4110 btu


UC = = = 22,35
hio  ho 121  27,4110 jam. ft 2 . F

(4) Menghitung UD

1 1
  Rd
UD UC
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 137

Rd yang diizinkan = 0,003

btu
UD = 20,94
jam. ft 2 . F

c. Menghitung luas perpindahan panas

Q
A=
U D .TLMTD

= 371,7865 ft2

3. Menghitung panjang tube

A
L=
N T .a"t

371,7865 ft
= 2
= 15,153  16 ft
61.0,3925 ft
ft

A koreksi = 16 ft . 61 . 0,3925 ft2/ft = 383,08 ft2

4. Menghitung Pressure Drop

a. Pressure Drop sisi tube

PT = Pt + Pr

f .Gt2 .L.n
Pt = (Pers.7.45, Kern)
5,22.1010.D.s. t

f = 0,00036 (Gambar 26, Kern)

s = 1,6608

Pt = 0,0081 psi

4.n v 2
Pr = . (Pers.7.46, Kern)
s 2g '

v2
= 0,0033 (Gambar 27, Kern)
2g'

Pr = 0,0079 psi


LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 138

PT = 0,0160 psi (< 10 psi)

b. Pressure Drop sisi shell

f .Gs2 .Ds .N  1


Ps = (Pers.7.44, Kern)
5,22.1010.De .s. s

f = 0,00225 (Gambar 29, Kern)

s=1

19,25in
Ds = = 1,6042 ft
12

L
N + 1 = 12 . = 5,9844 ft
B

Ps = 0,0968 psi (< 10 psi)

Tabel C.47. Spesifikasi Cooler 1 (CO-01)


Alat Cooler
Kode CO – 01
Fungsi menurunkan temperatur campuran keluar reboiler 2
(RB-02)
yang akan dialirkan ke unit IPAL dari temperatur 58,1
o
C menjadi 30,5 oC.
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger
Dimensi pipa Shell (keluaran reboiler 2 Tube (water)
(RB-02)).
ID : 19,25 in = Length : 16 ft
1.6042 ft OD : 1,5 in = 0,125
Baffle space : 16,0417 in ft
= 1,3368 ft BWG : 12
Passes : 1 passes Pitch : 1 7/8
ΔPs : 0,0986 psi triangular pitch
passes : 1
ΔPt : 0,160psi
Uc : 22,3483 btu/jam ft2.oF
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT |C. 139

Ud : 20,9441 btu/jam ft2.oF


Rd : 0,003

Bahan Stainless steel (austentic) AISI tipe 316


konstruksi
Jumlah 1 buah
LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN |C. 140

C.22. Pompa 7 (P –07)


Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama seperti perhitungan pompa 1 (P–
01), maka diperoleh spesifikasi pompa 7 (P –07) yang tertera pada tabel C.47. berikut
Tabel C.47. Spesifikasi pompa 7 (P –07)
Alat Pompa Proses
Kode P –06
Fungsi Mengalirkan produk bottom MD-2 ke cooler
Jenis Centrifugal pump, single suction, multi stage

Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C


Kapasitas 22,7055 gal/min
Efisiensi 48%
Dimensi NPS : 1 in
Sch : 40 in
Panjang pipa Suction : 12,6543 m
Panjang pipa discharge : 23,61 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90o : 1 unit
Jumlah gate valve : 1 unit
Total panjang pipa : 23,6534 m
Dimensi Beda ketinggian : 0,56 m
Putaran spesifik pompa (Ns) : 3154,7542 rpm

Power 2,2645 Hp
NPSH 3,0999 ft
Jumlah 1 buah

Pra Rancangan Pabrik dietil eter dari dehidrasi etanol menggunakan katalis zeolit

Anda mungkin juga menyukai