1. A. Initial Public Offering (IPO) adalah kondisi dimana perusahan menjual
sahamnya kepada masyarakat dengan tujuan memperoleh dana tambahan serta mempercepat ekspansi perusahan. Namun, ada baiknya Anda memahami lebih jauh dulu apa itu IPO serta plus minusnya sebagai investasi Anda. Initial Public Offering atau yang biasa disingkat IPO, secara literal diartikan sebagai Penawaran Saham Perdana. Namun lebih jelasnya, IPO diartikan sebagai saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat publik. Dengan kata lain, saham bukan lagi milik perorangan tapi sudah Go Public. B. Saat IPO terjadi di pasar primer, investor hanya bisa membeli saham saja. Untuk menjualnya kembali–demi mendapatkan keuntungan–harus dilakukan di pasar sekunder. Harga saham yang diperjualbelikan di pasar primer bersifat tetap, tidak boleh ada komisi atau apa pun dalam proses penjualan, yang ditentukan oleh penjamin emisi dan juga perusahaan penerbit saham, berdasarkan pada analisis fundamental perusahaan tersebut. Periode transaksi di pasar primer ini sekurang-kurangnya 6 hari kerja saja 2. A. Prinsip portofolio, selain untuk menghindari (meminimalkan) risiko, juga untuk memaksimalkan hasil. Sebab tidak pada semua jenis investasi keuntungannya akan meningkat bilamana kita menambahkan modal. Lebih baik modal tersebut kita investasikan ke jenis investasi lainnya. Keterlibatan Pribadi dan Modal yang Diperlukan Tingkat Pengembalian Hasil Jenis Risiko Investasi Tingkat Inflasi Jangka Waktu Pengembalian Tingkat Likuiditas B.
Grafik di atas menggambarkan risiko dalam sebuah investasi. Pada gambar di
atas risiko yang disebut dengan risiko non sistematis (unsystematic risk) digambarkan dengan area berwarna biru muda. Risiko sistematis (systematic risk) digambarkan dengan biru tua. Kata risiko dalam dunia investasi mengacu pada Total risk. Total risk dalam gambar di atas digambarkan dengan area berwarna biru muda dan biru tua.
C. Salah satu keuntungan dalam penggunaan metode weighted
averageadalah konsistensi biaya produksi yang digunakan akuntan untuk menghitung semua produk. Nilai tersebut juga digunakan untuk menghitung inventoryakhir serta banyaknya produk yang terjual. Dengan begitu, perhitungan tidak akan meleset.
3. A. Menurut saya pribadi investasi pada aset riil sifatnya lebih ke
arah jangka panjang, salah satunya karena sifatnya yang tidak likuid contohnya properti. Maksudnya likuid disini adalah instrumen investasi yang dapat segera diubah menjadi uang kas (cash) misalnya untuk memenuhi kewajiban. Tentunya dibutuhkan waktu agar sebuah properti bisa terjual . Emas pun rata-rata baru mengalami kenaikan signifikan diatas jangka waktu 5 tahun setelah pembelian. Sedangkan aset finansial sifatnya jauh lebih likuid, dalam artian relatif cepat dicairkan dananya. Jadi lebih cocok digunakan untuk jangka pendek alias untuk berjaga-jaga. Misalkan kita memiliki deposito dan kita sedang membutuhkan uang maka deposito tersebut dapat kita cairkan segera meskipun ada penalty yang harus dibayar. Begitu pula dengan saham, tabungan, reksadana dan aset finansial lainnya.
B. (1) Sistem Keuangan Langsung : apabila kita mempunyai dana, kita
dapat secara langsung meminjamkan dana yang kita miliki kepada pihak yang memerlukan dana. Nah, transaksi secara direct finance ini terjadi di pasar keuangan. Di pasar keuangan kita bisa melakukan transaksi jual beli dalam bentuk sekuritas keuangan seperti saham dan obligasi. (2) Sistem Keuangan Tidak Langsung : apabila kita memiliki dana tetapi tidak secara langsung kita pinjamkan dana yang kita miliki kepada pihak yang memerlukan dana, melainkan melalui institusi perantara atau lembaga perantara keuangan, seperti bank umum dan lembaga keuangan lainnya (perusahaan asuransi jiwa, dana pensiun, reksa dana dll).