Disusun oleh :
OLIVIA MICHELLE PRANAJAYA
2017511003
D2.171
IPWI JAKARTA
2019
SOAL !
1. Apa yang saudara ketahui tentang biaya relevan, jenis biaya relevan dan apa
yang saudara ketahui tentang biaya sunk cost ?
2. Manfaat analisis biaya relevan adalah untuk pengambilan keputusan dimasa
yang akan datang. Jelaskan langkah-langkah dalam analisis pengambilan
keputusan ?
3. Terdapat beberapa jenis keputusan dalam biaya relevan, sebut dan jelaskan ?
4. Buat salah satu contoh soal dari keputusan tentang biaya relevan ?
5. Apa yang saudara ketahui tentang biaya pemasaran, bagaimana cara
penggolongan di dalam biaya pemasaran, karakteristik biaya pemasaran ?
6. Jika manajemen memerlukan biaya informasi pemasaran menurut jenis produk,
jelaskan tahap-tahap yang harus di lalui dalam analisa biaya pemasaran untuk
memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen tersebut.
7. Jelaskan perbedaan karakteristik biaya pemasaran dibandingkan dengan biaya
produksi
8. Biaya pemasaran merupakan biaya untuk menjual produk kepada pembeli,
setujukah saudara dengan pernyataan in? Jelaskan jawaban saudara.
9. Sebutkan cara analisa biaya pemasaran dan jelaskan manfaat informasi biaya
yang dihasilkan oleh masing-masing cara analisa tersebut bagi manajemen.
10. Apa yang saudara ketahui tentang persediaan pengaman dan jelaskan bagaimana
cara mengelola persediaan untuk meningkatkan laba yang berhubungan dengan
barang yang akan dijual?
11. Bagaiamana pengaruh system JIT terhadap kalkulasi biaya produk?
12. Asumsi apa yang dibuat ketika menggunakan versi model keputusan EOQ yang
paling sederhana?
13. Mengapa kita perlu manganalisa tentang laba kotor (pentingnya Analisa laba
kotor) dan bagaiamana bentuk susuna lapoan rugi laba?
14. siapa yang bertanggung jawab terhadap timbulnya selisih laba kotor? Jelaskan!
15. bagaiamana menghitung selisih kuantitas bersih, selisih komposisi penjualan
dan selisih kuantitas penjualan final?
16. Apa yang anda ketahui tentang biaya administrasi dan umum dan bagaimana
perlakuan biaya administrasi dan umum?
17. Bagaimana penggolongan biaya administrasi umum berdasarkan jenis biaya?
18. Apa yang anda ketahui tentang Break even dan analisa hubungan biaya volume
laba sebagai alat perencanaan laba?
19. Apa yang menjadi dasar dalam teknik break even dan analisa hubungan biaya
volume laba?
20. Bagaimana cara menentukan BEP?
JAWABAN !
1. Biaya relevan adalah meliputi semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu
pengambilan keputusan, karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan di dalam
pengambilan keputusan tertentu tersebut. Sedangkan jenis biaya relevan sebagai
berikut :
a. Biaya Sunk (Sunk Cost), adalah biaya yang terjadi di masa lalu dimana tidak
ada yang dapat mengubah atau diperoleh kembali apa yang telah dikeluarkan
maupun apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, biaya sunk merupakan
informasi yang tidak relevan dalam pembuatan keputusan.
b. Biaya Kesempatan Baik (Opportunity Cost), digunakan untuk mengukur
keuntungan atau kerugian antara alternatif untuk tetap beroperasi pada
keadaan semula atau memilih kesempatan baik yang berupa alternatif-
alternatif lainnya yang tersedia. Biaya kesempatan baik merupakan
penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu
alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan biaya tersebut
perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif tertentu tersebut.
Penggunaan konsep tersebut misalnya untuk mempertimbangkan apakah
menyewakan sebagian ruangan toko atau dipakai sendiri.
c. Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah total tambahan biaya atau
pendapatan yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif tertentu tidak
dipilih untuk dilaksanakan.
d. Biaya Diferensial (Differential Cost) merupakan perbedaan antara total biaya
atau pendapatan pada berbagai alternatif pengambilan keputusan yang
mungkin untuk dipilih. Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial
dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk menentukan besarnya laba
diferensial. Konsep biaya diferensial dapat digunakan untuk berbagai analisa
pengambilan keputusan, misalnya perubahan volume penjualan, perubahan
komposisi penjualan, perubahan harga jual, menerima dan menolak pesanan
khusus , membuat sendiri atau membeli suatu bagian produk.
e. Biaya Treceabel (Treceabel Cost), adalah yang dapat diikuti jejaknya pada
produk, pesanan, pusat biaya, departemen, atau devisi tertentu di dalam suatu
perusahaan.
f. Biaya Pengganti (Replacement Cost) atau harga pokok pengganti, yaitu biaya
yang berhubungan dengan penggantian suatu aktiva atau jasa yang akan terjadi
diwaktu yang akan datang pada saat diadakan penggantian.
g. Biaya Imputed (Imputed Cost), adalah biaya yang sebenarnya tidak terjadi.
Dipandang dari segi pengambilan keputusan tertentu biaya imputed seringkali
harus dipertimbangkan untuk perbangingan dan anlisa biaya.
h. Biaya Kas (Cash Cost), biaya kas disebut pula dengan biaya tunai, atau biaya
ke luar dari saku. Biaya kas adalah biaya yang akan memerlukan pengeluaran
kas sebagai akibat dari keputusan menejemen.
Dan untuk Sunk cost itu sendiri adalah biaya yang dalam situasi tertentu
tidak dapat diperoleh kembali. Pengeluaran yang telah dilakukan pada
masa lalu, umumnya tidak dapat diperoleh kembali.
2. Langkah-langkah dalam analisis pengambilan keputusan :
Penetuan masalah
Identifikasi alternatif yang mungkin akan terjadi
Menentukan data biaya dan penghasilan relevan
Mengevaluasi data
Mempertimbangkan data-data lain yang tidak dapat diukur secara
kuantitatif
Pembuatan keputusan
3. Jenis keputusan dalam biaya relevan dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan jangka pendek
dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan jangka
panjang
4. Contoh soal dari keputusan tentang biaya relevan, PT Buana memiliki mesin
dengan harga perolehan Rp 240.000,00 taksiran umur mesin 12 tahun dan sudah
dipakai oleh perusahaan selama 8 tahun, perusahaan mendepresiasi mesin dengan
metode garis lurus sehingga nilai buku mesin saat ini sebesar Rp 80.000,00 dan
masih dapat dipakai 4 tahun lagi. Suatu tipe mesin yang mempunyai fungsi dan
kapasitas sama dengan mesin lama ditawarkan kepada perusahaan. Mesin baru
tersebut akan dapat menghemat biaya variabel dalam jumlah besar yaitu biaya
tenaga kerja langsung pertahun yang semula Rp 70.000,00 akan dapat ditekan
menjadi Rp 40.000,00 dan biaya overhead pabrik pertahun yang semula Rp
30.000,00 akan dapat ditekan menjadi Rp 12.000,00, sedangkan penjualan dan
biaya komersial tidak berubah. Harga mesin baru tersebut Rp 120.000,00
mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan tidak mempunyai nilai sisa pada saat
diberhentikan dari pemakaian. Apabila mesin lama diganti pada saat ini akan
dapat laku dijual Rp 8.000,00.
5. Biaya pemasaran yaitu semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai
diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali
dalam bentuk tunai.
Penggolongan biaya produksi, dibagi menjadi dua antara lain :
1) Biaya untuk mendapatkan pesanan ( order getting costs), yaitu semua
dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contoh biaya yang
termasuk dalam golongan ini adalah biaya wiraniaga ( salesperson), komisi
penjualan, advertensi, dan promosi
2) Biaya untuk memenuhi pesanan ( order filling costs), yaitu semua biaya
yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai ke
tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan piutang dari
pembeli. Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya
pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya angkutan, dan
biaya penagihan.
Karakteristik biaya pemasaran adalah sebagai berikut :
1) Banyak ragam kegiatan pemasaran ditempuh oleh perusahaan dalam
memasarkan produknya, sehingga perusahaan yang sejenis produknya,
belum tentu menempuh cara pemasaran yang sama
2) Kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai dengan
tuntutan perubahan kondisi pasar
3) Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen merupakan variabel
yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan
4) Dalam biaya pemasaran terdapat biaya tidak langsung dan biaya bersama
yang lebih sulit pemecahannya bila dibandingkan dengan yang terdapat
dalam biaya produksi
6. Penggolongan Jenis Produk
Penggolongan produk menurut sifat produk. Misalnya: didalam
perusahaan kertas, produknya digolongkan menjadi: kertas HVS, kertas
sigaret,kertas karton.
Penggolongan produk menurut cara pembungkusan misalnya:
perusahaan pabrik detergent yang menjual produknya dalam berbagai
macam pembungkus (bungkus besar dan kecil).
Penggolongan produk menurut cap dagang. Produk yang mempunyai 3
cap dagang sama dikelompokkan menjadi satu.
Penggolongan produk menurut penggunaan produk oleh pelanggan. Ada
pelanggan yang membeli produk untuk digunakan sendiri dan ada yang
membeli untuk dijual kembali.
10. Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau
perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang
jadi ataupun suku cadang.
Tren pasar
Data penjualan tahun sebelumnya di waktu yang sama
Tingkat pertumbuhan tahun ini
Kondisi ekonomi secara keseluruhan
Promosi-promosi yang akan datang
Pengeluaran iklan yang telah direncanakan
11. Just In Time (JIT) merupakan suatu sistem yang berusaha meniadakan
pemborosan dalam bidang produksi, sehingga dapat menghasilkan dan mengirimkan
produk akhir tepat waktu. Tujuan utama sistem ini yaitu untuk meningkatkan laba
dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya,
peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.
Penerapan produksi Just In Time (JIT) dapat mempunyai pengaruh pada sistem
akuntansi biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:
12. Versi model EOQ yang paling sederhana mengasumsikan hanya ada biaya
pemesanan serta penyimpanan, dan model tersebut juga mengasumsikan :
13. manfaat yang dapat diperoleh dari analisis laba kotor adalah:
Kenaikan harga jual perlu dicermati penyebabnya, sebab naiknya harga jual ini
sangat mempengaruhi perolehan laba kotor perusahaan. Faktor penyebab naiknya
harga jual dapat berasal dari dalam perusahaan, misalnya kenaikan biaya-biaya.
Namun, harga jual juga dapat naik karena dipengaruhi dari luar perusahaan, misalnya
pesaing sejenis menaikkan harga jualnya dan manajemen ikut pula menaikkan harga
jual.
Di samping menaikkan harga jual, laba kotor juga dipengaruhi oleh penurunan
harga pokok penjualan. Penyebab menurunnya harga jual tidak jauh berbeda dengan
kenaikan harga pokok penjualan. Hanya saja penurunan harga pokok penjualan akan
membuat perusahaan berusaha keras untuk bekerja lebih efisien dibandingkan dengan
pesaing. Kalau tidak, beban biaya yang telah dianggarkan akan ikut mempengaruhi
nilai perolehan penjualan ke depan.
4. Untuk Mengetahui Penyebab Naiknya Harga Pokok Penjualan
Penyebab naiknya harga pokok penjualan juga sangat penting untuk diketahui
oleh perusahaan karena dengan diketahuinya penyebab naiknya harga pokok
penjualan, perusahaan pada akhirnya mampu menyesuaikan dengan harga jual dan
biaya-biaya lainnya. Penyebab utama naiknya harga pokok penjualan sebagian besar
adalah karena dari pihak luar perusahaan sehingga mau tidak mau perusahaan harus
mampu menyesuaikan diri.
5. Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Bagian Penjualan
Sudah pasti analisis laba kotor ini pada akhirnya akan memberikan manfaat untuk
menilai kinerja manajemen dalam suatu periode. Artinya hasil yang diperoleh dari
analisis laba kotor akan menentukan kinerja manajemen ke depan.
8. Sebagai Bahan Untuk Menentukan Kebijakan Manajemen Ke Depan
15. a Selisih kuantitas atau volume penjualan (sales quality atau voluime variance)
di mana :
SKP = Selisih kuantitas penjualan atau volume penjualan
KS = Kuantitas atau volume penjualan sesungguh
KA = Kuantitas atau volume dianggarkan
HJA = Harga jual satuan menurut anggaran
.
di mana :
SKmP = Selisih komposisi penjualan
LKKm S = Laba kotor pada komposisi sesungguh
LKKm A = Laba kotor pada komposisi dianggarkan
KSJ = Kuantitas sesungguh setiap jenis produk yang dijual
LKAJ = Laba kotor dianggarkan setiap jenis produk per satuan
TKS = Total kuantitas sesungguh yang dijual
LKR = Laba kotor rata-rata per satuan dianggarkan
Selisih komposisi penjualan dapat pula dihitung untuk setiap jenis produk
yang dijual dengan rumus : (Supriyono, 1988 : 187)
di mana :
SKm P = Selisih komposisi penjualan
Km S = Komposisi sesungguhnya setiap jenis produk
Km A = Komposisi dianggarkan setiap produk
LKA = Laba kotor dianggarkan setiap produk