Anda di halaman 1dari 4

BAB III

ASPEK EKOLOGI

1. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan dari aspek ekologi/lingkungan di Desa Banyuroto,
Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dapat dilihat dari tabel 3.1.
Tabel 3.1 Aspek Ekologi Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten
Magelang
Indikator Hasil Pengamatan Keterangan Skor
1.1. Tanah dan Air
1.1.1 Jenis Penguasaan Lahan >50% sewa Cukup Baik 3
1.1.2 Ketinggian Tempat 1000-1500 mdpl Kurang Baik 2
1.1.3 Kemiringan Lahan 5-8% Cukup Baik 3
1.1.4 Kedalaman Solum >50% cm Sangat Baik 5
1.1.5 Tekstur Bahan Mineral Geluh Pasiran Cukup Baik 3
1.1.6 Drainase Sedang Sangat baik 5
1.1.7 pH Tanah 5.5-7.5 Sangat baik 5
1.1.8 pH Air 5.5-7.5 Sangat baik 5
1.1.9 Bahan Organik Banyak (BO> 5.1- Baik 4
7.5%)
1.1.10 Bau Air Irigasi Tidak berbau Sangat Baik 5
1.1.11 Kekeruhan Air Irigasi Jernih Sangat Baik 5
1.1.12 Pengelolaan Tanah Olah tanah Tidak Baik 1
sempurna
1.2.Tanaman
1.2.1 Jenis Tanaman >5 jenis tanman Sangat Baik 5
1.2.2 Benih Lahan Sawah - - -
1.2.3 Benih Lahan Tegalan Selalu membeli Tidak Baik 1

23
24

1.2.4 Pupuk Yang Digunakan Campuran pestisida Cukup Baik 3


hayati dan kimia
(50%)
1.2.5 Penggunaan Pestisida Tidak Tidak baik 1
Untuk Pengendalian menggunakan
OPT pestisida
hayati/nabati atau
hanya pestisida
kimia (0% hayati)
1.2.6 Pengelolaan Limbah Sebagian besar Cukup Baik 3
limbah dikelola
(75%)
1.3. Iklim
1.3.1 Curah Hujan >1500 mm Sangat baik 5
1.3.2 Suhu Udara 24-290C Sangat baik 5
1.3.3 Kelembaban Udara >40% Sangat baik 5
1.3.4 Jumlah Bulan Basah 4-6 bulan/tahun Cukup baik 3
1.3.5 Jumlah Bulan Kering 3-6 bulan/tahun Baik 4
Jumlah Skor 82

Catatan : * Nilai >70 = sangat ramah lingkungan


56 – 75 = ramah lingkungan
36 – 55 = cukup ramah lingkungan
26 – 35 = kurang ramah lingkungan
<26 = berbahaya
25

2. Pembahasan
Praktikum ini bertempat di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan,
Kabupaten Magelang. Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Banyuroto
adalah sebagai petani. Pada praktikum ini dilakukan observasi kepada petani yang
bernama Pak Dewi.
Pak Dewi memiliki lahan pribadi yang luasnya sekitar 8000 m2 dan lahan
sewa yang memiliki luas sekitar 12000 m2 dan total luas kedua lahan tersebut 2
hektar. disini penguasaan lahan yang dimilik pak Dwi >50% sewa dan selebihnya
milik pribad, memiliki rata rata ketinggin tempat 1000-1500 m, serta kemiringan
lahan 5-8% berarti masih tergolong landai. Memiliki kedalaman solum tanah >50
cm. Solum tanah adalah tanah yang berkembang secara genetis yang merupakan
lapisan mineral. Keasaman pada tanah dan air diperoleh dengan pengamatan pada
tanah yang dilarutkan dengan air dengan perbandingan 2:1 dan diukur
keasamannya dengan pH stik, sehingga didapatkna pH tanah 5,5 dan pH air 6,5.
Ketersediaan bahan organik yang banyak sekitar 5.1-7.5%. Untuk pengamatan
kandungan bahan organik dilakukan dengan pemberian H2O2 10% pada sampel
tanah dan terlihat banyak gelembung yang muncul pada tanah tersebut dan begitu
pula dengan pengamatan kandungan Mn pada tanah menggunakan H2O2 5%. Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa sampel tanah memiliki kandungan Mn
yang sedikit. Dilahan pak Dewi memiliki aliran drainase yang sedang, dan air
tidak berbau serta jernih, berasal langsung dari sumber mata air gunung.
Lahan yang dimiliki pak Dwi sebelum ditanam dilakukan olah tanah
sempurna (OTS). Pengolahan lahan secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang
meliputi seluruh kegiatan pengolahan lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahan
hingga lahan siap untuk ditanami, meliputi pembajakan, pemupukan dan rotary.
Jenis tanaman yang ditanam ada cabai, seledri, sawi sendok, kobis, dan tembakau.
Dengan teknik penanaman tumpang sari, contoh seperti untuk menanam seledri.
26

Selama pembibitan seledri, lahan yang digunakan untuk ditanam seledri, ditanam
dulu sawi sendok. Lalu saat seledri siap pindah tanam, sawi sendok juga siap
untuk di panen. Dan begitu juga untuk tanaman cabai diselingi dengan kobis.
Benih untuk tanaman di lahan tegalan selalu membeli, belum membuat sendiri.
Pupuk yang digunakan masih campuran 50% kimia (ZA, SP 36, dan KCL) dan
50% organik (Pupuk Kandang). Untuk pestisida yang dipakai, masih berasal dari
kimia belum beralih ke hayati. Contoh insektisida yang digunakan clorevinil
unutk cabai, provenavil dan emamektin untuk sawi. Sisa-sisa limbah dari hasil
pertanian di lahan pak Dewi, sudah di olah sebagian besar oleh pemuda pemuda
setempat dan ibu-ibu pkk menjadi kerajinan.
Dusun Banyuroto memiliki curah hujan yang tinggi, yaitu 2000 mm, hal ini
dapat dikategorikan cukup untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan pertanian.
Suhu pada Dusun Banyuroto berkisar 24-290C dan kelembaban udara lebih dari
40% dengan jumlah bulan basah yaitu 4-6 bulan/tahun, sedangkan jumlah bulan
kering berkisar 3-6 bulan/tahun.

3. Kesimpulan
Berdasarkan observasi kepada petani yang bernama Pak Dewi untuk aspek
ekologi/lingkungan, dapat disimpulkan bahwa pertanian yag di lakukan Pak Dewi
di Dusun Banyuroto memiliki pertanian yang sangat ramah lingkungan dengan
skor 82.

Anda mungkin juga menyukai