Anda di halaman 1dari 5

Medeleen Florencia Kawilarang

19 15 008

CRITICAL REVIEW

The Effect of Mandatory CSR Disclosure on Firm Profitability and


Social Externalities: Evidence from China
Pendahuluan
Isu ekonomi dan lingkungan berkelanjutan menuntut perusahaan untuk
mengungkapkan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang bersifat
mandatory. Kegiatan CSR mencakup kinerja lingkungan dan sosial perusahaan di
luar kegiatan bisnisnya. Isu pengungkapan CSR menarik perhatian regulator, investor
dan stakeholders. Tujuan penelitian ini adalah menguji dampak pengungkapan
mandatory CSR terhadap kinerja perusahaan dan lingkungan sosial eksternal,
khususnya di negara Tiongkok. Pengungkapan mandatory CSR tidak langsung
berdampak pada kinerja perusahaan, namun dapat meningkatkan transparansi
perusahaan.

Penelitian ini mengaitkan dampak mandatory CSR pada polusi lingkungan. Polusi
adalah target CSR dan juga mewakili dampak kegiatan bisnis. Dampak
pengungkapan CSR kurang jelas. Pengungkapan mandatory CSR dapat menurunkan
level polusi namun perusahaan juga bisa berfokus pada dimensi lain CSR yaitu
perlindungan karyawan maupun public relations.

Penelitian ini menggunakan difference-in-differences (DiD) dengan membandingkan


perubahan kinerja treatment firms dan benchmark firms berdasarkan pengungkapan
mandatory CSR. Populasi yang digunakan adalah perusahaan A-share yang terdaftar
pada Shanghai Stock Exchange (SSE) and Shenzhen Stock Exchange (SZSE) periode
2006 dan 2011, 2006-2008 sebagai pre-period and 2009-2011 sebagai post-period.
Penelitian ini menggunakan menggunakan metode analisis propensity-score-matched
(PSM) untuk memilih sampel treatment firms dan benchmark firms.

Hasil penelitian ini mengindikasikan treatment firms menunjukkan penurunan pada


return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) menyusul pengungkapan
mandatory CSR. Treatment firms juga menunjukkan penurunan pada pendapatan
penjualan dan capital expenditure dan peningkatan pada biaya operasi. Secara umum,
pengungkapan mandatory CSR menurunkan profitabilitas perusahaan. Pengungkapan
mandatory CSR meningkatkan tekanan politik dan sosial terkait aktivitas CSR.
Aktivitas CSR menurunkan polusi dan profitabilitas perusahaan namun,
meningkatkan pengeluaran CSR.

1
Pembahasan
Latar Belakang Institusi
Pemerintah Tiongkok telah melakukan sejumlah langkah dan aturan terkait CSR.
Langkah itu merefleksikan bahwa CSR dapat berkontribusi dalam ‘menciptakan
masyarakat harmonis’. Dalam peraturan perundang-undangan tahun 2006, pemerintah
Tiongkok telah mengimplementasikan aturan kegiatan CSR, yaitu (1) perusahaan
terdaftar harus melaksanakan tanggung jawab sosial, (2) mengikat akses keuangan
kinerja CSR, (3) menempatkan perusahaan dengan polusi yang tinggi dalam black
list, (4) mempublikasikan peringkat kinerja CSR, (5) menyediakan CSR reward.

Pada Desember 2008 SSE dan SZSE mulai menerapkan pengungkapan mandatory
CSR terhadap perusahaan yang terdaftar untuk memastikan transparansi CSR. SSE
dan SZSE merupakan bursa yang dimiliki oleh pemerintah dan diawasi oleh China
Securities Regulatory Commission (CSRC). SSE dan SZSE mewajibkan perusahaan
untuk menyediakan informasi terkait aktivitasnya, yaitu (1) perlindungan kepentingan
pemegang saham dan kreditur, (2) perlindungan hak karyawan, (3) perlindungan
pemasok, pelanggan, dan konsumen, (4) perlindungan lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan, (5) public relations dan kesejahteraan sosial.

Prediksi Empiris
Penelitian telah membuktikan bahwa aktivitas CSR menyediakan manfaat bagi
stakeholders, termasuk meningkatkan moral karyawan, reputasi yang baik dan
pertumbuhan yang harmonis (Edmans, 2012; Servaes dan Tamayo, 2013). Penelitian
ini mengungkapkan bahwa pengungkapan mandatory CSR membuat perusahaan
tertekan untuk meningkatkan tanggung jawabnya. Di Tiongkok, perusahaan didorong
untuk berpatisipasi CSR berdasarkan pengukuran green financing, environmental
blacklist dan CSR rewards.

Stakeholders selalu mengawasi insiden negatif CSR seperti kematian di tempat kerja,
dan kebocoran kimia. Pengungkapan mandatory CSR akan meningkatkan
transparansi dan dapat mengidentifikasi perusahaan yang tertekan untuk
meningkatkan aktivitas CSRnya. Perusahaan akan melaksanakan aktivitas CSR jika
bermanfaat untuk kinerjanya, namun dalam hal ini CSR dipandang meningkatkan
biaya pengeluaran. Tekanan politik dan sosial tidak kuat mengubah perilaku
perusahaan. Dengan demikian, hipotesis pertama dalam penelitian ini sebagai berikut.
H1 :Perusahaan mengalami penurunan kinerja setelah pengungkapan Mandatory
CSR.

2
Pengendalian polusi adalah sasaran penting. Penelitian ini mengharapkan
pengungkapan mandatory CSR mengurangi polusi dengan peningkatan kegiatan
CSR. Saat perusahaan mengungkapan CSR, pemerintah lebih mudah untuk
mengkritik terkait polusi perusahaan dan pada akhirnya perusahaan berupaya
mengurangi emisi (Thaler dan Sunstein, 2008). Pengungkapan mandatory CSR belum
pasti mengurangi polusi. Karena banyak perusahaan berfokus pada perlindungan
karyawan dan public relations yang menguntungkan perusahaan sendiri daripada
keuntungan sosial. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H2 :Kota-kota mengalami penurunan polusi setelah pengungkapan mandatory
CSR.

Hasil Penelitian
Pengungkapan Mandatory CSR terhadap Kinerja Perusahaan
Penelitian ini menggunakan regresi ROA dan ROE pada post-period untuk menguji
pengungkapan mandatory CSR khususnya treatment firms terhadap profitabilitas
perusahaan. Regresi penelitian ini adalah sebagai berikut.
ROA/ROE = β0 + β1(Post) + β2(Treatment firms) + β3(Post × Treatment firms) +
βj(Controlsj) + ε
Hasil peneltian ini menunjukkan profitabilitas menurun untuk treatment firms setelah
pengungkapan mandatory CSR efektif.

Pengungkapan Mandatory CSR terhadap Level Polusi


Penelitian ini menggunakan regresi untuk mengontrol GDP per capita (GDP) tingkat
kota yang beranggapan bahwa pembangunan ekonomi dapat mempengaruhi tingkat
polusi (Grossman dan Krueger, 1995). Regresi penelitian ini adalah sebagai berikut.
Wastewater/SO2 = β0 + β1(Post) + β2(Most impacted cities) +
β3(Post × Most impacted cities) + βj(Controlsj) + ε.
Pengungkapan mandatory CSR menurunkan polusi air dan udara di kota-kota.
Penelitian ini mendukung pandangan bahwa pengungkapan mandatory CSR
menghasilkan eksternalitas positif dengan mengorbankan biaya pemegang saham.

Kritik
Penelitian ini cukup menggambarkan realitas yang terjadi atas dampak pengungkapan
mandatory CSR. Namun, penelitian ini kurang mengaitkan variabel yang diuji
dengan sebuah teori untuk memperkuat gagasannya. Penelitian ini tidak membahas
apa dampak positif yang didapatkan perusahaan apabila melakukan pengungkapan
CSR. Perusahaan dapat menggunakan pengungkapan mandatory CSR untuk

3
memperbaiki citra perusahaan di mata masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan
nilai perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh legitimasi atau pengakuan atas
dampak reputasi yang baik dari aktivitas CSR selain menganggap bahwa
pengungkapan CSR berkaitan dengan konsep biaya. Menonjolkan aktivitas CSR
adalah isu tren yang disoroti masyarakat dan dapat menarik perhatian investor.

Kesimpulan
Penelitian ini menguji dampak pengungkapan mandatory CSR pada profitabilitas
perusahan dan lingkungan sosial di Tiongkok. Hasil penelitian menunjukkan
penurunan pada profitabilitas perusahaan. Namun, pengungkapan mandatory CSR
menurunkan penggunaan air dan emisi karbon.

Pengungkapan mandatory CSR meningkatkan tekanan politik dan sosial terkait


aktivitas perusahaan. Pengeluaran CSR sebagian besar karena factor tekanan politik
dan sosial daripada ekonomi. Penelitian ini membuktikan bahwa CSR meningkatkan
biaya pengeluaran namun menurunkan tingkat polusi. Penelitian ini juga
membuktikan bahwa treatment firms mengalami reaksi pasar saham yang lebih
negatif karena pengungkapan CSR dibandingkan benchmark firms.

Penelitian ini sejalan dengan gagasan bahwa pengungkapan mandatory CSR


mengubah tingkah laku perusahaan dan memberikan manfaat positif pada masyarakat
dengan meningkatkan biaya pemegang saham.

Daftar Pustaka
Edmans, A., 2012. The link between job satisfaction and firm value, with
implications for corporate social responsibility. Academy of Management
Perspectives 26, 1–19.
Grossman, G.M., Krueger, A.B., 1995. Economic growth and the environment.
Quarterly Journal of Economics 112, 353–378.
Servaes, H., Tamayo, A., 2013. The impact of corporate social responsibility on firm
value: The role of customer awareness. Management Science 59, 1045–1061.
Thaler, R. H., Sunstein, C. R., 2009. Nudge: Improving decisions about health,
wealth, and happiness. London: Penguin Books.

4
Aspek Ontologi
Aspek ontologi dalam penelitian ini adalah menguji dampak pengungkapan
mandatory CSR terhadap profitabilitas perusahaan dan social externalities.
Pengungkapan mandatory CSR adalah pengungkapan non-finansial perusahaan atas
dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas bisnisnya. Penelitian ini menguji apakah
dampak pengungkapan CSR akan memberikan efek positif maupun negatif bagi
internal perusahaan maupun lingkungan eksternal perusahaan, terutama stakeholders.

Aspek Epistemologi
Aspek epistemologi dalam penelitian ini terletak pada metode yang digunakan untuk
menguji dampak pengungkapan mandatory CSR terhadap profitabilitas perusahaan
dan social externalities. Penelitian ini menggunakan metode difference-in-differences
(DiD dengan membandingkan perubahan kinerja treatment firms dan benchmark
firms berdasarkan pengungkapan mandatory CSR. Populasi yang digunakan adalah
perusahaan A-share yang terdaftar pada Shanghai Stock Exchange (SSE) and
Shenzhen Stock Exchange (SZSE) periode 2006 dan 2011, 2006-2008 sebagai pre-
period and 2009-2011 sebagai post-period. Penelitian ini menggunakan
menggunakan metode propensity-score-matched (PSM) untuk memilih sampel
treatment firms dan benchmark firms.

Aspek Aksiologi
Aspek aksiologi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penelitian ini menyediakan bukti pelaporan CSR memengaruhi perilaku
perusahaan dan polusi lingkungan.
2. Penelitian ini melengkapi literatur sebelumnya yang mendokumentasikan
manfaat Pengungkapan voluntary CSR pada biaya modal ekuitas dan
lingkungan informasi.
3. Penelitian ini menguji konsekuensi ekonomi dari pengungkapan mandatory
CSR.

Anda mungkin juga menyukai