Anda di halaman 1dari 2

Latihan soal-soal Basic Science-Clinical Science

Migraine – Mekanisme Aksi


1. Seorang pasien, perempuan, usia 38 tahun, penderita migrain berat, menebus resep di instalasi
farmasi rumah sakit. Salah satu obat yang terdapat dalam resep mengandung bahan aktif
sumatriptan 100 mg (S.1. dd. 1 tab. prn). Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?
a. Agonis reseptor opiod d. Agonis reseptor serotonin
b. Inhibitor enzim COX-2 e. Antagonis reseptor β1-adrenergik
c. Agonis reseptor dopamin

2. Seorang pasien, laki-laki, usia 30 tahun, penderita migraine ringan, datang ke apotek untuk
menebus resep dokter dengan obat sumatriptan 50 mg 1 kali sehari (prn). Pasien mengaku
bahwa obat tersebut sering diresepkan dokter dan sangat efektif dalam meredakan serangan
migraine. Apakah target terapi dari obat tersebut?
a. Reseptor Serotonin d. Reseptor Dopamin
b. Reseptor Histamin e. Enzim COX-2
c. Reseptor Glutamat

3. Seorang apoteker menyerahkan obat migraine kombinasi yang berisi ergotamine 1 mg – caffeine
50 mg sebanyak 10 tablet atas resep dokter kepada seorang pasien (perempuan, usia 24 tahun,
penderita migrain). Kandungan ergotamine dalam obat kombinasi tersebut adalah antagonis
reseptor serotonin. Apakah reseptor serotonin yang menjadi target aksi obat tersebut?
a. Reseptor 5-HT1 d. Reseptor 5-HT4
b. Reseptor 5-HT2 e. Reseptor 5-HT5
c. Reseptor 5-HT3

Migraine – Pemilian Obat yang Tepat


4. Seorang pasien, perempuan, usia 26 tahun, mengalami migraine ringan dengan keluhan utama
berupa nyeri kepala mendadak dan berdenyut. Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan.
Apakah golongan obat yang tepat untuk mengobati penyakit pasien?
a. Simlpe Analgetics atau NSAID’s d. Kombiasi Analgetik dan Caffein
b. Triptan e. Ergotamine Tartate
c. Dihidroergotamine

5. Seorang pasien, perempuan, usia 26 tahun, datang ke apotek membeli obat tanpa resep dokter
untuk mengatasi serangan migraine. Pasien mengaku pernah didiagnosa dokter mengalami
migraine sedang. Saat ini, Apakah obat yang tepat diberikan kepada pasien?
a. Parasetamol d. Kombiasi parasetamol dan Caffein
b. Ibuprofen e. Sumatriptan
c. Ergotamine Tartate

6. Seorang pasien, perempuan, usia 26 tahun penderita migraine berat, datang ke apotek menebus
resep dengan obat sumatriptan 100 mg kaplet No. VII (S.1. dd. Prn). Pasien juga mengeluhkan
bahwa dia juga mengalami mual dan muntah pada saat terjadi serangan. Apoteker
mengkonfirmasi mengenai drug relateds problem yang ada dalam resep. Apakah obat yang tepat
disarankan kepada dokter penulis resep untuk mengatasi keluhan pasien tersebut?
a. Ranitidin d. Ondansentron
b. Promethazine e. Metoklopramid
c. Haloperidol

7. Seorang pasien, perempuan, usia 26 tahun, penderita migraine sedang, berkonsultasi dengan
dokter di suatu rumah sakit. Pasien telah menggunakan kombinasi parasetamol, aspirin dan
kafein. Pengobatan tersebut ternyata kurang efektif untuk meredakan serangan migraine pasien.
Selanjutnya, dokter meminta rekomendasi pengobatan dari apoteker. Apakah obat yang tepat
untuk direkomendasikan?
a. Natriun naproksen d. Ibuprofen
b. Kalium diklofenak e. Ergotamin tartat
c. Sumatriptan

8. Seorang dokter meminta apoteker untuk mengevaluasi pengobatan pasiennya (perempuan, usia
30 tahun, penderita migraine). Pasien sering mendapatkan serangan migraine bila sedang
melakukan perjalanan jauh. Pasien juga mengatakan bahwa parasetamol tidak mampu
mengurangi gejala migraine tersebut. Apoteker menyarankan bahwa pasien memerlukan
tambahan obat lain untuk dikombinasikan dengan parasetamol. Apakah obat yang tepat untuk
disarankan?
a. Asam mefenamat d. Ergotamin
b. Natrium diklofenak e. Amfetamin
c. Caffein

Migraine – Skrining Resep


9. Seorang apoteker di apotek menerima resep dari seorang pasien (perempuan, usia 26 tahun
penderita migraine sedang) dengan obat sebagai berikut:
R/ Parasetamol tab. 500 mg No. XIV
S.2. dd. 2 tab. prn
Ibuprofen kap. 200 mg No. XXVII
S.4. dd. 1 tab. Prn.
Apoteker melakukan skrining terhadap resep tersebut. Apakah permasalahan yang terdapat
dalam resep tersebut?
a. Pengobatan kombinasi belum diperlukan
b. Kombinasi obat yang diresepkan tidak tepat
c. Dosis parasetamol terlalu rendah
d. Dosis parasetamol terlalu tinggi
e. Waktu pemakaian ibuprofen tidak tepat

10. Seorang pasien, perempuan, usia 26 tahun, penderita migraine ringan, datang ke apotek
menebus resep dengan obat parasetamol 500 mg No. XIV (S.2. dd. 2 tab. prn), ibuprofen 200 mg
No. XXVII (S.4. dd. 1 tab. Prn.). Pasien baru pertama kali mengalami serangan migraine tersebut.
Apoteker melakukan skrining terhadap obat yang terdapat dalam resep. Apakah permasalahan
yang terdapat dalam resep tersebut?
a. Pengobatan kombinasi belum diperlukan
b. Kombinasi pengobatan tidak tepat
c. Dosis parasetamol terlalu rendah
d. Dosis parasetamol terlalu tinggi
e. Waktu pakai ibuprofen tidak tepat

Anda mungkin juga menyukai