Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI
DI POLI KLINIK ANAK RSSA MALANG

TIM PROMOSI KESEHATAN


RSSA dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
IMUNISASI

Di Ruang Poli Klinik Anak Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang

Kelompok 2:

Aditya Maulvi Gumilar (1930006)


Hasyim Asy’ ari (1930020)
Hulatun Nabila Subhan (1930021)
Yuyun Eka Nurlaeli (1930060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Dengan Tema Imunisasi telah disetujui pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 07 Novemvber 2019

Disetujui oleh :

PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING INSTITUSI

( .……………………… ) ( .……………………… )
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan
utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki
secara pasif maupun aktif. Keduanya dapat diperoleh secara alami maupun buatan
(Ranuh, 2008). Oleh karena itu perlu dilakukannya imunisasi sebagai upaya
pencegahan terhadap serangan penyakit yang berpengaruh terhadap status gizi
anak
Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang
sangat penting. Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar
biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit
menular (Depkes RI, 2003) Imunisasi juga telah berhasil menyelamatkan begitu
banyak kehidupan dibandingkan dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya.
Program ini merupakan intervensi kesehatan yang paling efektif, yang
berhasil meningkatkan angka harapan hidup (Ranuh, 2001). Sejak penetapan the
Expanded Program on Immunisation (EPI) oleh WHO, cakupan imunisasi dasar
anak meningkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh dunia. Sekurang-
kurangnya ada 2,7 juta kematian akibat campak, tetanus neonatorum dan pertusis
serta 200.000 kelumpuhan akibat polio yang dapat dicegah setiap tahunnya.
Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah 2 direkomendasikan EPI sebagai imunisasi
rutin di negara berkembang: BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B.
Banyak anggapan salah tentang imunisasi yang berkembang dalam
masyarakat. Banyak pula orang tua dan kalangan praktisi tertentu khawatir
terhadap risiko dari beberapa vaksin. Adapula media yang masih mempertanyakan
manfaat imunisasi serta membesar-besarkan risiko beberapa vaksin

2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang imunisasi ibu
diharapkan dapat termotivasi untuk membawa anak balitanya ke tempat pelayanan
kesehatan guna mendapatkan imunisasi lengkap.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit ibu diharapkan dapat
menjelaskan tentang :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan tujuan imunisasi
3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi
4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
5. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan
6. Menjelaskan siapa saja sasaran imunisasi
7. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi
8. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.

4. Kisi-kisi Materi
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan pemberian imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi
4. Jenis-jenis imunisasi
5. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan
6. Sasaran imunisasi
7. Reaksi yang timbul setelah imunisasi
8. Tempat pelayanan imunisasi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

2.1 TEMA
Imunisasi

2.2 WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN


Hari : Kamis
Tanggal : 04 November 2019
Jam : 07.30 – 08.00
Tempat : Ruang Poli Klinik Anak RSUD dr. Saiful Anwar Malang

2.3 SASARAN
Keluarga Pasien

2.4 PELAKSANA
Mahasiswa :
Aditya Maulvi Gumilar (1930006)
Hasyim Asy’ ari (1930020)
Hulatun Nabila Subhan (1930021)
Yuyun Eka Nurlaeli (1930060)

2.1 METODE
Ceramah dan tanya jawab

2.2 MEDIA
LCD, Laptop, Leaflet
2.3 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
NO Materi Kegiatan
1. Persiapan (5 menit ) 1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan peserta
2. Pembukaan (5 menit ) 1. Perkenalan
2. Meyampaikan maksud dan tujuan
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menyebutkan materi penyuluhan
3. Diskusi ( 10 menit ) Meyampaikan materi :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan tujuan imunisasi
3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi
4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
5. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh
diberikan
6. Menjelaskan siapa saja sasaran imunisasi
7. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah
imunisasi
8. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.

4. Tanya Jawab (10 menit) 1. Memberikan kesempatan kepada peserta


untuk bertanya tentang materi.
2. Memberikan jawaban tentang pertanyaan
yang telah diberikan.
4. Evaluasi (5 menit ) 1. Mengucapkan terimakasih kepada
Peserta.
2. Berpamitan dan salam
3. Membersihkan alat – alat penyuluhan
1.8 PEMBAGIAN TUGAS
1. Moderator :
Tugas :
a. Membuka dan menutup acara.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
d. Menjaga kelancaran acara.
e. Memimpin diskusi.
2. Penyaji :
Tugas :
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan
3. Fasilitator :
Tugas :
a. Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi
penyuluhan.
b. Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya.
c. Menjadi contoh dalam kegiatan.
4. Observer :
a. Mengamati jalannya kegiatan.
b. Mengevaluasi kegiatan.
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan

1.9 SETTING TEMPAT


A. = Audien
C B
B. = Moderator
C. = Penyaji A A A

D. = Fasilitator E D
E. = Observer
1.10 EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaan
b. Peserta (Pasien dan Keluarga Pasien) berpartisipasi aktif dalam
kegiatan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
d. Kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan
e. Keadaan dan suasana yang mendukung
2. Evaluasi Hasil
Diharapkan Peserta (Pasien dan Keluarga Pasien) dapat memahami
materi yang disampaikan dan ada timbal balik yang dibuktikan dengan
pertanyaan dari audien.
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian imunisasi
Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang (Lisnawati,
2011)
Imunisasi adalah suatu usaha untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes RI, 2013)
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
terhadap uatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut
ia tidak akan menjadi sakit. Kekebalan yang diperoleh dari imunisasi dapat
berupa kekebalan pasif maupun aktif (Ranuh et al, 2011)

2. Tujuan Imunisasi
Menurut Ranuh et al tahun 2011 tujuan imunisasi adalah untuk
mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan
penyakit tersebut pada sekelompok masyarakat (populasi), atau bahkan
menghilangkan dari dunia .
Program imunisasi mempunyai umum yaitu menurunkan angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I). Tujuan khusus program ini antara lain:
a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu
cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi
di seluruh desa pada tahun 2014
b. Tervalidasinya eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden
dibawah 1 : 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun
2013
c. Global eridikasi polio pada tahun 2018
d. Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian
penyakit rubella 2019
e. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta
pengelolaan limbah medis (safety practice and waste disposal
management) (Kemenkes RI, 2013)

3. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi


a. Penyakit TBC
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak
terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan
pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan :
- Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
- Nafsu makan menurun, BB menurun.
- Berkeringat malam tanpa aktifitas.
* Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.

b. Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil.
Ditandai dengan :
- Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan
hidung sehingga menyumbat jalan napas.
-Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
- Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.

c. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari


Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak.
Ditandai dengan :
- Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari.
Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung
terus 10 - 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian
muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
- Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang.
Penyakit ini dapat menyebabkan radang apru-paru dan terjadi
kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan sampai
terjadi kematian.

d. Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan
masalah yang cukup besar di Indonesia karena banayk bai yang baru
lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan :
- Kejang / kaku seluruh tubuh.
- Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
- Kejang dirasakan sangat sakit.
- Pada bayi yang baru lahir (5 - 28 hari) mendadak tidak dapat
menetek karena mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.

e. Penyakit Polimielitis
Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan
lingkungan kumuh. Ditandai dengan :
- Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit
kepala, otot badan dan kaki terasa kaku.
- Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang
dapat menyebabkan kematian.

f. Penyakit Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
Tanda-tanda campak :
- Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
- Mulut dan bibir kering serta merah.
- Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di
belakang telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut
dari penyakit ini adalah radang telinga sampai tuli,radang mata sampai
terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta
radang otak yang dapat menyebabkan kematian.

g. Hepatitis Virus B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda :
- Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
- Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

4. Jenis-jenis imunisasi
a. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
b. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan
tetanus.
c. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
d. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
e. H B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
f. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
g. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.

5. Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :


a. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama,
sedang sakit TBC dan panas tinggi.
b. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan
kejang.
c. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
d. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

6. Sasaran imunisasi
a. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
b. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
c. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
7. Reaksi yang timbul setelah imunisasi
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-
masing imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.
a. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan
merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi
luka parut.
b. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan
imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan
merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya
dan akan sembuh sendiri.
c. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10
hari setelah penyuntikan.

8. Tempat pelayanan imunisasi


Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada:
a. Posyandu
b. Puskesmas
c. Bidan / dokter praktek
d. Rumah bersalin
e. Rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . PT .Rhineka


Cipta, Jakarta
Dinkes, 2002, Buku Kesehatan Ibu dan Anak . Jakarta
Dinkes, 2013, Buku Kesehatan Ibu dan Anak . Jakarta
Hidayat, 2005 , Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Salemba Medika, Jakarta
Lisnawati, L., 2011. Generasi Sehat Melalui Imunisasi, Trans Info Medika,
Jakarta
Ranuh, et al., 2011. Buku Imunisasi di Indonesia , Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI), Jakarta

Anda mungkin juga menyukai