Askep Keluarga DBD
Askep Keluarga DBD
S PADA TAHAP
PERKEMBANGAN REMAJA DENGAN MASALAH UTAMA DBD PADA AN.K DESA
PANCASAN RT02 RW05
KECAMATAN AJIBARANG
Di susun oleh:
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup,
karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak
semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai
masalh secara global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, social ekonomi
yang rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan
kesehatan pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh Karena itu pelayanan kesehatan utama
merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada
tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajad
kesehatan yang optimal. (DEPKES RI, 1992).
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana penerapan asuahan keperawatan pada keluarga " Ny.S ” dengan gangguan
Demam Berdarah Dengue.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum :
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan kasus Demam Berdarah
Dengue di keluarga Ny.S.
2. Tujuan khusus :
Mampu melakukan asuhan keperawatan pada keluarga An”K” dengan kasus Demam
Berdarah Dengue.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFENISI
Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti, (Suriadi, 2001 : 57). Demam Berdarah Dengue ialah suatu
penyakit demam berat yang sering mematikan, disebabkan oleh Virus, ditandai oleh
permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan
protein. (Nelson, 2000 : 1134)
B. ETIOLOGI
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes
Aegypti. Infeksidengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup
terhadap serotipe bersangkutantetapi tidak ada perlndungan terhadap serotipe lain.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti: Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-belang,
menggigit pada siang hari, badannya datar saat hinggap, hidup di tempat-tempat yang gelap
(terhindar dari sinar matahari, jarak terbangnya kurang dari 100 M dan senang menggigit
manusia). Aedes Aegypti betina mempunyai kebiasaan berulang (multi diters) yaitu
menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat.
C. PATOFISIOLOGI
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
dan kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah komplek virus antibodi, dalam
sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas
C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator
kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma mealui endotel dinding itu. Terjadinya trombositopenia,
menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagalasi (protambin, faktor V, VII,
IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, teutama
perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF. Yang menentukan beratnya penyakit adalah
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma,
terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut.
Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding
pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hypovolemik. Apabila
tidak diatasi bisa terjadi anoksia jangan asidosis dan kematian.
D. Gambaran Klinis
Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus berdasarkan
adanya gejala klinik sebagai berikut :
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas).
2. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat uji turnikel positif dari adanya salah satu
bentuk perdarahan yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis, perdarahan yang
lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena, atau
hematomesis.Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan sakit).
3. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun (menjadi 20
mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80
mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung
hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar mulut.
E. Klasifikasi Demam Berdarah Dengue menurut WHO (1975)
1. Derajat I: Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turnikel positif,
trombositopeni dan hemokonsentrasi.
2. Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan atau perdarahan lain.
3. Derajat III : Kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan lemah, hipotensi kulit dingin,
lembab, gelisah.
4. Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau lebih)
trombositopeni (100.00/mm3 atau kurang).
2. Serotogi : uji HI (Hemaaglutination Inhibition test).
3. Rongten thorax : effusi pleura.
G. Penatalaksanaan Terapeutik
1. Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula atau susu.
2. Antipiretik jika terdapat demam.
3. Antikonvulsan jika terdapat kejang.
4. Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan
nilai hematokrit cenderung meningkat.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 42 Tahun
c. Agama : Islam
d. Suku : Jawa
e. Pendidikan : SLTA
f. Pekerjaan : Karyawan Swast
g. Alamat : Pancasan 5/2 Ajibarang
2. Komposisi keluarga
Status
NO Nama JK Hub.keluarga umur pendidikan KB
imunisasi
X X
Tn. S Ny.s
47 th 45 th
An.D, An.K
17 th 11 th
Ket:
: meninggal : serumah
: Laki-laki : menikah
4. Tipe Keluarga
Jenis Tipe Keluarga : keluarga “single parent” karena suami telah meninggal 3 tahun
yang lalu.
5. Suku Bangsa
Asal Suku Bangsa : Jawa
6. Agama
Agama yang dianut oleh Ny. S beserta keluarga adalah Islam. Keluarga Ny. S biasanya
melakukan shalat 5 waktu dirumah. Ny.S melaksanakan shalat berjamaah, kurang aktif
didalam kegiatan mushalla dan juga jarang ikut dalam kepengurusan mushalla. Namun
agama tetap menjadi sumber kekuatan bagi keluarga.
7. Status sosial ekonomi keluarga
Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ny. S. Penghasilan Ny. S : Rp. 2.500.000.
Upaya lain meminjam uang kepada tetangga, kebutuhan yang dikeluarkan tiap
bulan kebutuhan yang di keluarkan keluarga dalam setiap bulannya sekitar 2.000.000,
Keluarga mempunyai kartu KIS.
8. Aktivitas rekreasi kelurga.
Keluarga Ny.S tidak mempunyai aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal, karena Ny.S
bekerja setiap hari, adapun aktivitas rekreasi keluarga Ny.S berupa berkumpul dengan
anggota keluarga lain, setiap waktu senggang Tn S duduk-duduk di ruang tamu sambil
bercerita ringan dan menonton TV.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Ukuran rumah kurang lebih 80 m2 status rumah yang sedang ditinggali adalah sudah
milik sendiri
2) Denah rumah
Ruang
Kamar
Makan
Anak
Kamar Ruang
Utama Tamu
3) gambaran kondisi rumah
Rumah terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Didepan rumah
terdapat teras dengan satu meja berisi sepatu-sepatu usang. Penataan perabotan dalam
rumah terkesan sedikit tidak rapi dan sempit.ventilasi dirasa kurang dan penerangan
cukup, lantai bukan keramik, tembok semi permanen, kuat dan dapat melindungi dari
suhu dingin maupun gangguan keamanan yang lain. Untuk kamar tidur paling depan
ventilasi dan penerangan sudah adekuat sedangkan untuk kamar-kamar yang lain
penerangan terkesan kurang,baju-baju bergantungan di kamar.
4) Dapur
Dapur terkesan bersih namun cukup sempit. Sumber air bersih PAM, alat masak lengkap
dan bersih karna setiap selesai dipakai selalu dicuci, tidak terdapat alat pengamanan
untuk kebakaran. Penempatan alat-alat dapur tidak terjangkau oleh anak kecil sehingga
tidak membahayakan.
5) Kamar mandi
Peralatan mandi lengkap dengan pemakaian seluruh anggota keluarga, bak mandi
dikuras sekali sebulan tampak terdapat jentik- jentik nyamuk.
Terdapat binatang peliharaan, saat pengkajian terlihat anak anjing sedang tidur-tiduran
di lantai rumah dan banyak nyamuk, lingkungan sekitar becek dan lembab.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Ny. S mempunyai pola komunikasi yang baik, terbuka dan dua arah dengan
menggunakan bahasa jawa. Anggota keluarga mengutarakan keinginan dan
perasaannya dengan mendiskusikan dan memberikan umpan balik yang tepat tidak ada
pola komunikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga Ny. S
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Ny. S mengatakan sangat bahagia dengan keluarganya, walaupun suaminya sudah
meninggal apabila ada kesalah pahaman langsung dibicarakan/ dimusyawarahkan
bersama. Ny. S mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak – anak.
2. Fungsi Sosialisasi
Ny.S bertanggung jawab merawat dan membesarkan anaknya dan juga memberi perhatian
kepada lingkungan sekitar, keluarga mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungan sekitar.
c. Latihan fisik
Kegiatan Latihan fisik seperti olah raga keluarga Ny. S jarang dilakukan, karena pagi
hari sibuk mempersiapkan sekolah anak dan kerja Ny. S, kadang jalan pagi pada saat
hari libur.
d. Kebiasaan Penggunaan obat – Obatan
Kebiasaan keluarga kalau sakit, Ny.S sering membeli obat di warung dan hanya
kadang kadang pergi berobat ke Puskesmas kalau penyakitnya tidak kunjung sembuh.
i. Sumber Pembiayaan
Keluarga Ny. S dapat kartu KIS dari tempatnya bekerja, Ny.S dan anak-anak jarang
menggunakan karena jarang sakit kecuali saat berobat berobat ke Puskesmas atau
harus menginap di RS.
4. Fungsi Reproduksi
Ny.S tidak memakai alat kontrasepsi sampai saat ini. Siklus haid Ny.S kurang
teratur pada tiap bulannya dan belum memasuki masa menopause.Ny. S belum berencana
untuk menikah lagi.
5. Fungsi Ekonomi
Ny.S dapat mengatur keuangan dengan baik, keluarga mampu memenuhi
kebutuhan pangan, sandang dan jasa kebutuhan lainnya seperti peralatan rumah tangga
yang lengkap serta transportasi.
6. Harapan Keluarga
Keluarga berharap penyakit anaknya segera sembuh seperti sediakala.
F.PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
No Ny.S An.D An.K
Fisik
S : 36 0C S : 36 0C S : 39 0C
2 Kepala Benjolan (-), lesi (-) Benjolan (-), lesi Benjolan (-),
(-) lesi (-)
Lidah bersih,
Lidah bersih,
7 Mulut nafas tidak
nafas tidak
Lidah bersih, nafas berbau, jumlah
2. 4 berbau, jumlah
tidak berbau, jumlah gigi lengkap
4 gigi lengkap tidak
gigi lengkap tidak ada tidak ada
ada sariawan.
sariawan sariawan.
Kuku bersih
Kuku bersih pendek dan
8 Kuku
pendek dan terawat dengan
Kuku bersih pendek terawat dengan baik
dan terawat dengan baik
baik
Kulit
9 Ruam dan
Bersih,
turgor bercak merah
Bersih, turgor baik baik kulit teraba
pada tangan
kulit teraba hangat hangat dan suhu
dan kaki, suhu
dan suhu 36 oC o
36 C 39oC
Data obyektif
- Diagnosa dokter
menunjukkan An.K
mengidap penyakit demam
berdarah
- Suhu : 39 0C
- adanya ruam atau bintik
merah pada kulit.
- Tensi Ny. S 140/80 mmHg
H. RUMUSAN MASALAH
I. PRIORITAS MASALAH
cukup
Total : 3 2/3
Mudah
penampungan dan mengubur
barang-barang bekas.
Total : 2 2/3