Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT TB

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) Paru merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia yang memerlukan perhatian, karena sampai dengan tahun 2014 indonesia
merupakan salah satu dari 5 negara di dunia sebagai penyumbang TB terbanyak
setelah India ,Cina, Nigeria,dan Pakistan. Diperkirakan di Indonesia setiap tahun
ditemukan 429.730 kasus TB baru dan kematian sebanyak 62.246 orang.
Besarnya tantangan dalam penanggulangan TB dapat dilihat dari hasil survei
prevalensi TB yang dilakukan oleh Badan Litbangkes Kemenkes tahun 2013-2014
dimana angka insiden TB adalah 300 per 100.000 penduduk dan angka prevalensi TB
terbesar 647 per 100.000penduduk. jika jumlah penduduk indonesia berkisar 250 juta
orang maka diperkirakan ada 1 juta pasien TB baru dan ada 1,6 juta pasien TB setiap
tahunnya . jumlah kematian TB diperkirakan 273 orang per hari yang menempatkan
Indonesia menempati peringkat ke-2 yang memilki beban TB tertinggi di duni setelah
India.

B. LATAR BELAKANG
Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi
penanggulangan Tb yaitu strategi DOTS (directly Observed Treatmen-Shortcourse)
dan telah terbukti sebagai strategi yang secara ekonomis paling efektif (cost efective) .
strategi DOTS adalah strategi penyembuhan TB paru jangka pendek dengan
pengawasan secara langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap
penderita TB paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai
dinyatakan sembuh. Sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan TB paru bisa
lebih cepat. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan kepadapasien TBC yang menular (hasil pemeriksaan sputum BTA positif).
Strategi ini diharapkan dapat memutus mata rantai penularan dan dengan demikian
akan menurunkan insiden TB di masyarakat.
Peningkatan jumlah kasus TB MDR sebagian besar disebabkan oleh jadwal
minum obat yang tidak teratur dan pengobatan yang terputus, WHO memperkirakan
480.000 TB MDR di seluruh dunia, sedangkan kematian akibat TB MDR
diperkirakan 190.000 orang pada tahun 2014 .WHO dalam Global Tuberculosis
Report 2015 melaporkan bahwa indonesia termasuk salah satu dari 27 negara lainnya
di dunia dengan kasus TB MDR yang cukup banyak dimana terdapat 6.800 kasus baru
TB MDR setiap tahunnya.
Kurangya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC dan cara
penularannya yang sangat mudah menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus
TBC di Indonesia sehingga perlu adanya penyuluhan petugas kesehatan tentang
penyakit TBC.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC, dan diharapkan
dapat meningkatkan cakupan penemuan suspek/ tersangka
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanggulangan penyakit TBC
sehingga mau berperan dalam menemukan sedini mungkin penyakit TBC
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit TBC,
sehingga bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TBC.

D. KEGIATAN POKOK

Penyampaian materi tentang :


1. Pengertian penyakit TBC
2. Gejala penyakit
3. Cara penularan
4. Pencegahan dan penatalaksanaannya

E. SASARAN
Perangkat desa, tokoh masyarakat, dan kader kesehatan

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan apabila ada kasus
Waktu Pelaksanaan (Bulan)
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penyuluhan tentang
penyakit TBC

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi kegiatan puskesmas dilakukan dengan dengan pemantauan yang
dilaksanakan secara periodik setiap bulan di puskesmas, hasil pemantauan terhadap
pencapaian indikator kinerja menjadi masukan untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja perawat berikutnya.

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setelah hasil kegiatan selesai dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai