Anda di halaman 1dari 11

Tatacara Penggunaan tools

merging SPM dari tingkat


puskesmas ke tingkat dinkes
Versi 1.10

Pusat Pembiayaan Jaminan Kesehatan, Kemenkes


Informasi singkat tools Merging SPM
• Apakah setiap kab/kota harus menggunakan tools ini?
Tidak seluruh kab/kota wajib menggunakan tools ini. Mereka yang melibatkan puskesmas dalam pengisian tools costing
SPM saja yang harus mengisi tools ini karena digunakan untuk menggabungkan atau merekap data seluruh puskesmas
di suatu kab/kota.
• Mengapa Dinkes perlu melibatkan pihak puskesmas untuk mengisi tools costing SPM?
Dalam pengisian tools costing SPM secara lengkap, maka pihak Dinkes memerlukan informasi dan data dari berbagai
sumber, terutama dari pihak puskesmas. Pihak puskesmas perlu terlibat dalam pengisian tools costing SPM karena
ketiadaan informasi dan data yang lengkap di Dinkes Kab/kota. Apabila data sudah lengkap dan akurat untuk tools
costing SPM, maka pihak Dinkes tidak perlu melibatkan puskesmas.
• Siapa yang menggunakan tools ini?
Tools ini hanya diperuntukkan bagi Dinkes kab/kota.
• Kapan penggunaan tools ini?
Tools ini dipergunakan untuk menggabungkan seluruh puskesmas yang telah mengisi tools costing SPM.
• Apa data atau informasi yang dibutuhkan oleh Dinkes dari tools ini?
Data atau informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari masing-masing Dinkes. Misalkan, bila pihak dinkes sudah
dapat informasi atau data kebutuhan satpras, maka data atau informasi tersebut mungkin tidak lagi diperlukan. Namun,
bila belum ada maka perlu data tersebut yang perlu di peroleh dari penggabungam data di tingkat puskesmas tsb.
Mengingat keadaan tersebut, maka tampilan hasil perhitungan dalam tools ini mempergunakan pivot tables. Dengan
pivot tables diharapkan informasi dan data yang dibutuhkan dapat terjawab dengan cepat.
Kriteria penggunaan tools
• Gunakan tools SPM versi 1.10 (APLIKASI PENGHITUNGAN PEMENUHAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) disebut tools costing. Versi dibawah
1.10 tidak bisa digunakan untuk tools merging ini.
• Pengisian tools dilakukan oleh puskesmas; perhatikan hal berikut:
• Kegiatan/Aktivitas dan anggaran tidak boleh terhitung dua kali (double counting)
pada tingkat puskesmas dan dinkes. Misalkan, obat/reagen yang sudah disediakan di
Dinkes, maka tidak boleh dihitung lagi di tingkat puskesmas.
• Kegiatan dan anggaran pada tools costing SPM yang dihitung di puskesmas hanya
yang dialokasikan atau dianggarkan di puskesmas saja, tidak termasuk di Dinkes.
Misalkan kegiatan yang bersifat kunjungan lapangan berasal dari dana DAK non fisik.
• Perhatikan kegiatan yang bisa dihitung atau masuk ke dalam tools costing SPM
merujuk pada permenkes 4/2019. Jika kegiatan tersebut tidak ada dalam daftar tools
ini, maka bukan bagian dari SPM.
Hubungan tool costing dan tool merging SPM

DINAS KESEHATAN Tool Merging SPM

Ketiadaan informasi
yang lengkap maka Tool Costing SPM
puskesmas diminta
Mengisi tools
mengisi tools SPM
SPM

PUSKESMAS
PUSKESMAS
PUSKESMAS
PUSKESMAS
Tatacara Penggunaan Tools Merging
1. Setelah semua puskesmas mengisi tools SPM, maka kumpulkan
semua file puskesmas tersebut ke dalam satu folder. Lalu berikan
nama folder tersebut, misalkan: CONTOH (berisi semua tools
costing SPM vesi 1.10 yang telah diisi puskesmas)
2. Letakkan file tools merging diluar folder : CONTOH
Tatacara penggunaan tools
• Buka file tool merging SPM dengan cara meng-klik 2x pada file, maka akan terbuka dan
terlihat seperti tampilan dibawah ini:

• Ada 3 bagian pada tools yaitu: import; pivot; dan hapus file. Disetiap bagian tersebut
terdiri dari komponen: SPM; Financing; Sumber Dana; dan Sarpras.
• Import: sheet untuk membuat database.
• Pivot : untuk mengolah dan menganalisis database dari database yang telah terbentuk
sebelumnya.
• Hapus : Untuk menghapus sheet database yang telah terbentuk. Sheet tersebut dihapus jika ada
penambahan/penghapusan file atau ada edit data dari file yang telah ada. Setelah itu untuk
menambahkan hasil editan di file per puskemas maka perlu dilakukan import ulang seperti
sebelumnya
Tatacara penggunaan tools
• Pilih Import SPM (membuat database SPM) > klik> pilih nama folder> klik
OK. Maka program akan membuat database SPM. Lakukan perintah import
selanjutnya

• Apabila import berhasil, maka akan bertambah nama sheet, misal SPM
• Ingat: Setiap tahapan harus dilakukan secara bertahap. Perintah pivot tidak
bisa berjalan sebelum melakukan perintah import.
Tatacara penggunaan tools
• Jika telah selesai membuat database, pilih pivot sesuai jenis kebutuhan data yang
diinginkan. Kami telah menyiapkan pivot dalam bentuk tabel-tabel tertentu. Jika
menginginkan bentuk table lain dapat dibuat dari tabel-tabel yang ada dengan
fasilitas pivot.
• Ingat; lakukan perintah refresh dengan cara klik sebelum melihat hasil table
pada pivot. Apabila perintah tersebut tidak bisa jalan karena sistem, maka dapat
dilakukan dengan cara manual, yaitu
• Taruh kursor di dalam tabel, lalu klik kanan. Lalu pilih REFRESH, maka otomatis data akan
berubah.

• Pivot hanya menampilkan hasil penggabungan data dari seluruh puskesmas


• Dilarang menghapus sheet menu dan pivot table secara manual.
Contoh output dari pivot
Tatacara penggunaan tools
• Fasilitas HAPUS disediakan untuk menghapus seluruh database yang
telah terbentuk. File database dihapus bila:
• Ada revisi, perbaikan, atau editing pada data puskesmas tertentu
• Tools ini hanya untuk satu kali penggabungan data, jika ada revisi atau
perbaikan maka harus dihapus dahulu. Lalu data di import lagi.
• Caranya: klik jenis database yang ingin dihapus, misalkan SPM. Maka
akan keluar pertanyaan spt pada gambar. Pilih OK, lalu pilih DELETE
Kontak
• Apabila anda mengalami kesulitan dalam mengoperasikan tools
merging ini dapat menghubungi:
• Sdr. Lemi di PPJK, Lantai 14, Gedung Sudjudi, Kemenkes
• Sdr. Cahyo, kontak: purwa.sucahya@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai