Anda di halaman 1dari 37

Gerakan Konvergen

Gerakan konvergen adalah pergerakan lempeng yang terjadi pada dua bagian lempeng
yang bergerak saling mendekat hingga akhirnya bertumbukan. Gerakan ini menyebabkan
salah satu lempeng yang bertabrakan akan menunjam (subduction) ke bawah lempeng
lainnya. Daerah lempeng bumi yang mengalami peristiwa pergerakan konvergen disebut
dengan batas konvergen.

Umumnya daerah penunjaman lempeng akan membentuk suatu palung yang dalam dan
merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Contohnya adalah zona subduksi antara lempeng
samudera India-Australia dan lempeng benua Eurasia di Sumatera. Dalam pergerakannya,
lempeng hanya bergerak beberapa sentimeter tiap tahunnya, sehingga proses penunjaman
terjadi sangat lambat dan berlangsung ribuan bahkan jutaan tahun.
Fenomena-fenomena yang sering terjadi akibat pergerakan lempeng konvergen adalah:
1. Terbentuk palung laut pada titik tumbukan lempeng benua dan lempeng samudera, atau
lempeng samudera dan lempeng samudera;
2. Aktivitas vulkanisme berupa intrusi maupun ekstrusi gunung api;
3. Aktivitas seismik yang besar;
4. Terbentuknya batuan sedimen campuran yang dinamakan batuan melange.

Ada 3 kemungkinan terjadi pada batas lempeng yang saling bertumbukan:


1. Tumbukan Lempeng Samudera Dengan Lempeng Samudera
2. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Samudera
3. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Benua

1. Tumbukan Lempeng Samudera Dengan Lempeng Samudera


Tumbukan antara lempeng samudera dengan samudera mengakibatkan salah satu lempeng tersubduksi ke
arah mantel, karenanya di daerah tersebut akan terbentuk parit di dasar laut dan deretan gunung api yang tak
jarang juga terbentuk di dasar laut.
Apabila gunung api tersebut terus ‘tumbuh’ maka akan terbentuk serangkai kepulauan gunung api baru
sebagai busur gunung api (volcanic arc) yang letaknya beberapa ratus kilometer dari palung laut dimana kedua
lempeng tersebut bertemu. Contoh pertemuan lempeng ini adalah kepulaun Aleutian, Mariana dan Tonga.
Apabila aktifitas gunung api berlangsung terus dalam jangka waktu lama disertai intrusi batuan beku maka akan
membesar dan tinggi membentuk busur kepulauan seperti kepulauan Filipina dan Jepang.

Gambar 1. Tumbukan Lempeng Samudera dengan Samudera. Sumber: Carlson, Diane H.


Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill

Pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi daerah laut dalam dengan kedalaman lebih dari 11
kilometer. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan
pulau vulkanik (volcanic island chain).
2. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Samudera
Tumbukan antara lempeng samudera dengan lempeng benua akan mengakibatkan
lempeng samudera tersubduksi ke arah mantel dan menyebabkan terbentuknya gunung-
gunung api aktif di daratan benua.
Ketika suatu lempeng samudera menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini
masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan
litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range).
Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudera
(oceanic trench).
Dasar palung merupakan tempat perusakan lempeng benua akibat pergesekan dua
lempeng dan terjadi pula pengendapan batuan yang berasal dari laut dalam maupun yang
diendapkan dari darat. Endapan campuran itulah yang dinamakan batuan bancuh atau
melange.

Gambar 2. Tumbukan Lempeng Benua dengan Lempeng Samudera. Sumber: Carlson, Diane
H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill

Pada daerah tipe konvergen seperti ini yang memiliki aktivitas seismik yang cukup
tinggi, bahkan kebanyakan gelombang tsunami yang terjadi akibat aktivitas seismik pada tipe
ini yang ditimbulkan dari gempa-gempa besar yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Contoh tipe ini terdapat di daerah zona penyusupan di sepanjang pantai barat Sumatera
dan di sepanjang pantai selatan Jawa. Selain itu, tipe pergerakan ini terdapat pada
Pegunungan Andes di Amerika Selatan, terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka
dan Lempeng Amerika Selatan.
Karakteristik Zona subduksi antara lain:
Busur Kepulauan (Island Arc)
Busur kepulauan terbentuk sepanjangzona subduksi yang letaknya sejajar dengan
palung samudera dan berjarak 100 – 400 km dan bergantung sudut penunjaman.
Busur Magmatik (Magmatic Arc)
Busur Magmatik akan terbentuk sepanjang zona subduksi merupakan rangkaian
aktifitas gunung api strato. Apabila gunung api strato terbentuk di benua maka dinamakan
busur vulkanik kontinental.
Bancuh (Melange)
Bancuh (Melange) merupakan salah satu karakteristik dari batas konvergenyang
terdiri dari batuan yang kacau (Chaotic) pecahan berbagai batuan danteranjakkan. Bancuh
(Melange) terbentuk dari sedimen muda dalam palung samudera yangtertekan oleh litosfir
yang bergerak dan terseret dalam blok-blok yang dibatasioleh sesar-sesar terajakan
(thrusted).
Busur punggungan
Punggungan busur depan (Fore arc ridge); biasanya alasnya adalah
melange,terbentuk oleh penebalan kerak akibat sesar-sesar anjakan pada ujunglempeng yang
ditabrak.
Cekungan
Cekungan Busur Depan (fore arc basin); merupakan daerah rendah yangterletak
antara palung samudera dan busur magmatik. Cekungan Busur Belakang (Back arc basin);
terbentuk karena kecepatanlempeng yang menabrak lebih besar daripada lempeng yang
ditabrak sehinggamenyebabkan tensional stress dan menarik bagian belakang ini ke bawah
danterbentuk cekungan.
3. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Benua
Pertemuan atau tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng benua akan
mengakibatkan kedua lempeng benua tersebut saling bertabrakan (continental collision)
sehingga menyebabkan terjadinya lipatan yang semakin lama areanya semakin luas dan
semakin tinggi.

Gambar 3. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Benua. Sumber: Carlson, Diane H.
Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena
keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk
tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras
dan menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range). Contohnya
adalah pembentukan pegunungan Himalaya dan daerah dataran tinggi Tibet, terbentuk dari
konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.

Gerakan Divergen
Divergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh satu sama lainnya
(break apart)atau terpecah. Ketika lempeng
tektonik terpecah, lapisan lithosfer menipis dan akan terbelah membentuk batas divergen.
Bila pergerakan ini terjadi pada lempeng samudra, akan menyebabkan pemekaran lempeng
samudra yang menghasilkan palung laut. Namun bila pergerakan terjadi pada permukaan
lempeng benua, maka akan menghasilkan lembah retakan akibat kedua lempeng saling
berjauhan. Kedua bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan membuahkan benua dan
samudra yang baru.
Gerakan divergen umumnya terjadi pada punggungan samudera. Dimana lempeng
saling menjauhi sumbu punggungan samudera sehingga terbentuk celah yang segera terisi
oleh lelehan batuan yang terinjeksi dari astenosfir dibawahnya. Material ini perlahan-lahan
mendingin dan membentuk lantai samudera yang baru, mendorong lantai samudera yang
lama sudah terbentuk sebelumnya mejauhi pusat pemekaran. Mekanisme ini berulang dan
berlangsung terus sejak 165 juta tahun yang lalu dan disebut pemekaran lantai samudera (sea
floor spreading) menjadi lantai samudera Altlantik. Kecepatan pemekaran ini antara 2 sampai
10 cm/tahun.
Mungkin yang paling terkenal dari batas-batas divergent adalah Mid-Atlantic
Ridge, yang terdapat sepanjang Lautan Artik hingga ujung Afrika sehingga batas divergent
ini mengelilingi setengah bagian bumi. Kecepatan penyebaran Mid Atlantic Ridge sekitas 2,5
cm/tahun, atau 25 km dalam 1 juta tahun. Kecepatan ini mungkin rendah bagi standar
manusia, tapi karena proses ini telah terjadi jutaan tahun maka lempeng telah bergerak
ratusan kilometer. Penyebaran lempeng benua selama 100 hingga 200 juta tahun telah
menyebabkan Lautan Altantik berkembang dari daerah perairan kecil diantara lempeng
Europa, America dan Afrika menjadi samudera luas seperti sekarang.

Gambar 4. Beberapa Mid Ocean Ridge di dunia. Sumber: Carlson, Diane H. Dkk. 2011.
Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Islandia adalah negara volkanik yang mengembang disebabkan oleh Mid Atlantic
Ridge, pulau ini menjadi laboratorium alam para ilmuan untuk mempelajari proses pemisahan
pada zona divergen. Islandia terpisah sepanjang pusat pemisahannya di antara Lempeng
Eurasia dan Amerika.
Gambar 5. Mid-Atlantic Ridge memisahkan Islandia dan memisahkan America Utara dan
Eurasia. Sumber: USGS. 2014. Understanding Plate Motion. http://pubs.usgs.gov/

]Hasil dari pergerakan lempeng terlihat dengan mudah disekitar Gunung Api Krafla,
disebelah timur laut dari Iceland. Disana terdapat rekahan tanah yang melebar, dan setiap
bulan muncul suatu rekahan tanah yang baru. Dari tahun 1975 hingga 1984 beberapa kejadian
pemisahan terjadi di zona rekahan di Krafla. Beberapa kejadian perekahan ini disebabkan
oleh aktifitas vulkanik, rata-rata tanah bergerak sekitar 2 meter sebelum tiba-tiba berhenti,
aktifitas ini menjadi sinyal akan terjadinya erupsi. Disekitar tahun 1975 hingga 1984,
perpindahan yang disebabakan oleh perekahan tanah sekitar 7 meter.

Gambar 6. Semburan lava (dengan ketinggian 10 m) erupsi gunung api Krafla pada Oktober
1980 (Foto oleh Gudmundur E. Sigvaldason, Nordic Volcanological Institute, Reykjavik,
Islandia.)

Gambar 7. Foto udara area sekitar Thingvellir, Islandia, memperlihatakan zona retakan. (Foto
oleh: Oddur Sigurdsson, National Energy Authority, Islandia.)
Di Afrika Utara, proses pemisahan terjadi hingga antara sebagian lempeng Afrika
dengan lempeng Arab, sehingga membentuk Laut Merah. Aktifnya pemisahan antara
Lempeng Afrika dan Lempeng Arabian disebut dengan triple junction, dimana laut merah
bertemu dengan Teluk Aden. Pusat pemisahan baru berkembang di Afrika sepanjang zona
East African Rift, Dimana kerak benua membentang melewati batasnya sehingga retakan
akibat regangan mulai terjadi pada permukaan benua. Magma naik dan mengisi sepanjang
retakan, terkadang membentuk pegunungan vulkanik. Magma yang naik menyebabkan
tambahan tekanan dan menyebabkan terjadinya retakan sehingga pasti terjadi pemisahan.

Gambar 8. Peta Afrika Timur memperlihatkan beberapa pergerakan divergen. Sumber:


Carlson, Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill

Afrika Utara mungkin akan menjadi samudera utama bumi pada masa mendatang. Interaksi
lempeng pada wilayah tersebut menyediakan kesempatan scientis untuk mempelajari
bagaimana terbentuknya Atlantik yang sekitar 200 juta tahun yang lalu. Geologist percaya,
jika pemisahan terus berlangsung, tiga benua yang bertemu pada sudut lempeng Afrika pada
masa sekarang akan terpisah secara komplit dan Samudra Hindia akan membanjiri daerah
tersebut sehingga menjadikan wilayah paling barat Afrika menjadi pulau besar.

Gambar 9. Foto dari helikopter (1994) memperlihatkan danau lava di Ethiophia, salah satu
gunung apo aktif yang ada di East African Rift Zone. Sumber: USGS. 2014. Understanding
Plate Motion. http://pubs.usgs.gov/

Gambar 10. Oldoinyo Lengai, gunung api aktif lainnya di zona retakan East African, erupsi
pada 1966. (Foto oleh Gordon Davies, bersumber dari Celia Nyamweru, St. Lawrence
University, Canton, New York.)

Gerakan Transform
Pergerakan lempeng transform adalah pergerakan yang terjadi pada dua bagian
lempeng bumi yang bergerak secara horisontal dan berlawanan arahnya atau saling bergeser
satu sama lain (slide each other). Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu.
Daerah lempeng bumi yang mengalami peristiwa pergerakan transform disebut dengan batas
transform. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault).

Gambar 11. Skema Pergerakan Lempeng Transform. Sumber: Carlson, Diane H. Dkk. 2011.
Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Fenomena-fenomena yang sering terjadi akibat pergerakan lempeng transform adalah:

1. Aktivitas vulkanisme yang lemah;


2. Aktivitas seismik yang tidak terlalu besar;
3. Gejala pergeseran yang tampak pada tanggul dasar samudera yang tidak berkesinambungan, melainkan
terputus-putus.

Pada tipe ini tidak ada pembentukan lapisan astenosfer baru atau terjadinya
penyusupan yang dilakukan oleh salah satu lempeng terhadap lainnya, contohnya adalah yang
terjadi antara lempeng samudera dengan lempeng samudera yang disebabkan karena
patahnya jalur pemekaran dasar laut (seafloor spreading) yang mengakibatkan terbentuknya
tipe ini, daerahnya biasa disebut sebagai pematang-tengah dasar laut atau Mid-Ocean Ridges.
Sedangkan pertemuan antara lempeng benua dengan lempeng benua untuk tipe ini terjadi
akibat pergeseran dua buah lapisan secara horisontal yang muncul hingga permukaan,
contohnya adalah yang terjadi pada patahan San Andreas di California.
Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di
daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California, USA.
Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah
tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.

Gambar 12. San Andreas Fault (Sesar San Andreas), California. Sumber: Carlson, Diane H.
Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
PETA PERSEBARAN TAMAN NASIONAL DI INDONESIA

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai


ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya, fuat cepat, pariwisata, dan rekreasi (pasal 1 butir 14 UU No. 5
Tahun 1990).

Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu,


baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan
sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya (Pasal 1 butir 13 UU No. 5 Tahun 1990).

Persebaran Taman Nasional di Sumatra


1. Taman Nasional Bukit Barisan (TN
Gunung Lauser)
Terletak di antara Aceh - Sumatera Utara. Kawasan hutan hujan tropis
dataran tinggi yang melindungi orangutan sumatera (Pongo pygmaeus
abelii), sarudung (Hylobates lar), siamang (Hylobates syndactilus),
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), beruk (Macaca nemestriana)
dan kedih (Presbytis thomasi). Satwa karnivora di antaranya: fuat cepat
macan dahan (Neofelis nebulosa), beruang madu (Helarctos malayanus),
harimau sumatera(Phantera tigris Sumatraensis). Satwa herbivora yang
ada di taman nasional ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus),
badak sumatera (Dicerorhinus sumatraensis), dan rusa sambar (Cervus
unicolor).

2. Taman Nasional Bukit Tigapuluh


Terletak di antara Riau - Jambi. Kawasan fuat cepat hutan hujan tropis
yang merupakan habitat harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae),
tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis), beruang madu (Helarctos
malayanus malayanus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus
argus argus) dan lain-lain. Masyarakat di sekitar Taman Nasional Bukit
Tiga Puluh terdiri dari beberapa suku dengan adat istiadat dan budaya
yang relatif masih sangat tradisional yaitu Suku Anak Dalam, Suku Talang
Mamak dan lain-lain.

3. Taman Nasional Bukit Duabelas


Terletak di Jambi yang merupakan kawasan hutan hujan tropis. Taman
nasional ini merupakan habitat dari satwa langka dan dilindungi seperti
siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), beruk (Macaca
nemestrina), macan dahan (Neofelis nebulosa diardi), kancil (Tragulus
javanicus kanchil), beruang madu (Helarctos malayanus malayanus),
kijang (Muntiacus muntjak montanus), meong congkok (Prionailurus
bengalensis sumatrana), lutra Sumatera (Lutra sumatrana), ajag (Cuon
alpinus sumatrensis), kelinci Sumatera (Nesolagus netscheri), elang ular
bido (Spilornis cheela malayensis), dan lain-lain. Masyarakat asli suku
Anak Dalam (Orang Rimba) telah mendiami hutan Taman Nasional Bukit
Duabelas selama puluhan tahun sebagai daerah pengembaraan.

4. Taman Nasional Sibereut


Terletak di fuat cepat Pulau Mentawai, Sumatra Barat. Seluas 60%
kawasan ditutupi oleh hutan primer Dipterocarpaceae, hutan primer
campuran, rawa, hutan pantai, dan hutan mangrove. Taman Nasional
Siberut memiliki 4 jenis satwa primata yang tidak ditemukan pada
daerah-daerah lainnya di dunia (endemik) yaitu bokkoi (Macaca
pagensis), lutung mentawai/joja (Presbytis potenziani siberu), bilou
(Hylobates klossii), dan simakobu (Nasalis concolor siberu).

5. Taman Nasional Kerinci Seblat


Taman Nasional Kerinci Seblat yang terdapat di Bengkulu merupakan
perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah sampai ekosistem
sub-alpin serta beberapa ekosistem yang khas antara lain rawa gambut,
rawa air tawar dan danau. Potensi lainnya yang menarik perhatian
pengunjung di taman nasional ini, seperti pengamatan suara burung
rangkong (Buceros rhinoceros sumatranus) dan julang (Aceros undulatus
undulatus) serta suara tawa histeri yang menakjubkan dari burung gading
(Rhinoplax vigil); adanya kucing emas (Catopuma temminckii temminckii)
yang sangat misterius; serta adanya misteri yang belum terpecahkan
tentang sejenis satwa primata yang berjalan tegak dan cepat sekali
menghilang diantara pohon, dimana masyarakat setempat
menamakannya “orang pendek”.

6. Taman Nasional Berbak


Taman Nasional Berbak yang terdapat di Jambi merupakan kawasan
pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara
yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Taman Nasional bernak
juga merupakan habitat Harimau Suatra, Badak Sumatera (Dicerorhinus
sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Kancil (Tragulus javanicus), 300
jenis burung seperti Kuntul Cina (Egretta eulophotus), Banagu Tong-tong
(Leptoptilos javanicus), semua jenis Udang (Alcedinidae spp), Bebek
hutan bersayap putih (Cairina scutulata), Kura-kura Gading (Orlitia
borneensis), dan Tuntong (Batagur baska). Ratusan bahkan ribuan
burung migran dapat dilihat di taman nasional ini, yang dapat
menimbulkan kekaguman apabila burung-burung tersebut terbang secara
berkelompok.

7. Taman Nasional Sembilang


Taman Nasional Sembilang merupakan perwakilan hutan rawa gambut,
hutan rawa air tawar, dan hutan riparian (tepi sungai) di Propinsi
Sumatera Selatan. Daerah-daerah pantai/hutan terutama di Sembilang
dan Semenanjung Banyuasin merupakan habitat harimau Sumatera
(Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (Elephas maximus
sumatranus), tapir (Tapirus indicus), siamang (Hylobates syndactylus
syndactylus), kucing mas (Catopuma temminckii temminckii), rusa
sambar (Cervus unicolor equinus), buaya (Crocodylus porosus), biawak
(Varanus salvator), ikan sembilang (Plotusus canius), labi-labi besar
(Chitra indica), lumba-lumba air tawar (Orcaella brevirostris), dan
berbagai jenis burung yang bermigrasi dari Siberia.

8. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan


Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan perwakilan dari
rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang terdiri dari tipe vegetasi hutan
mangrove, hutan pantai, hutan pamah tropika fuat cepat sampai
pegunungan di Bengkulu hingga Lampung. Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan merupakan habitat beruang madu (Helarctos malayanus
malayanus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis),
harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (Elephas
maximus sumatranus), tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis),
siamang (H. syndactylus syndactylus), simpai (Presbytis melalophos
fuscamurina), kancil (Tragulus javanicus kanchil), dan penyu sisik
(Eretmochelys imbricata).

9. Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan
dataran rendah yang terdiri dari fuat cepat hutan rawa air tawar, padang
alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Lampung. Taman
Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya gajah
Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus
sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae),
tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang
(Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek
hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus
stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru
(Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga
melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.
Persebaran Taman Nasional di Jawa

1. Taman Nasional Ujung Kulon


Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan
hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Banten, serta
merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka
badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat
tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut,
ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.Jenis-jenis ikan yang menarik di
Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup di perairan laut maupun
sungai antara lain ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa, kakatua,
glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit adalah dua jenis ikan
yang sangat aneh dan unik yaitu ikan glodok memiliki kemampuan
memanjat akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit memiliki
kemampuan menyemprot air ke atas permukaan setinggi lebih dari satu
meter untuk menembak memangsanya (serangga kecil) yang berada di
daun-daun yang rantingnya menjulur di atas permukaan air

2. Taman Nasional Kepulauan Seribu


Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan salah satu perwakilan
kawasan pelestarian alam bahari fuat cepat di Indonesia yang terletak
kurang lebih 45 km sebelah Utara Jakarta. Terdapat 78 pulau besar-kecil
dengan ketinggian tidak lebih dari tiga meter dpl., dan semuanya
merupakan gugusan pulau karang.Taman Nasional Kepulauan Seribu
merupakan tempat peneluran penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan
penyu hijau (Chelonia mydas). Penyu sisik dan penyu hijau yang
merupakan satwa langka dan jarang ditemukan di perairan lain terutama
pantai Utara Pulau Jawa, ditangkarkan di Pulau Semak Daun.

3. Taman Nasional Gunung Halimun


Taman Nasional Gunung Halimun merupakan perwakilan tipe ekosistem
hutan hujan dataran rendah, hutan sub-montana dan hutan montana di
Jawa Barat. Hampir seluruh hutan di taman nasional ini berada di dataran
pegunungan dengan beberapa sungai dan air terjun, yang merupakan
perlindungan fungsi hidrologis di Kabupaten Bogor, Lebak, dan
Sukabumi. Taman Nasional Gunung Halimun merupakan habitat dari
beberapa satwa mamalia seperti owa (Hylobates moloch), kancil
(Tragulus javanicus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung
budeng (Trachypithecus auratus auratus), kijang (Muntiacus muntjak
muntjak), macan tutul (Panthera pardus melas), dan anjing hutan (Cuon
alpinus javanicus). Terdapat kurang lebih 204 jenis burung dan 90 jenis
diantaranya merupakan burung yang menetap serta 35 jenis merupakan
jenis endemik di Jawa termasuk burung elang Jawa (Spizaetus bartelsi).
Selain itu terdapat dua jenis burung yang terancam punah yaitu burung
cica matahari (Crocias albonotatus) dan burung poksai kuda (Garrulax
rufifrons). Burung elang Jawa yang identik dengan lambang negara
Indonesia (burung garuda), cukup banyak dijumpai di Taman Nasional
Gunung Halimun.

4. Taman Nasional Gunung Gede


Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan kosistem yang
terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa,
dan savana. Keadaan alamnya fuat cepat yang khas dan unik,
menjadikan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai salah satu
laboratorium alam yang menarik minat para peneliti internasional seperti
F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teysmann (1839), A.R. Wallace (1861),
S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. van Leeuen (1911); dan
C.G.G.J. van Steenis (1920-1952) telah membuat koleksi tumbuhan
sebagai dasar penyusunan buku “THE MOUNTAIN FLORA OF JAVA” yang
diterbitkan tahun 1972.Satwa primata yang terancam punah dan terdapat
di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango yaitu owa (Hylobates
moloch), surili (Presbytis comata comata), dan lutung budeng
(Trachypithecus auratus auratus); dan satwa langka lainnya seperti
macan tutul (Panthera pardus melas), landak Jawa (Hystrix brachyura
brachyura), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), dan musang
tenggorokan kuning (Martes flavigula).

5. Taman Nasional Kepulauan Karimun Jawa


Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan 27 buah pulau yang
memiliki tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah, padang lamun,
algae, hutan pantai, hutan mangrove, dan terumbu karang di utara Jawa
Tengah. Jenis terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa
merupakan terumbu karang pantai/tepi (fringing reef), terumbu karang
penghalang (barrier reef) dan beberapa taka (patch reef). Biota laut
lainnya yang dilindungi seperti kepala kambing (Cassis cornuta), triton
terompet (Charonia tritonis), nautilus berongga (Nautilus pompillius),
batu laga (Turbo marmoratus), dan 6 jenis kima. Keanekaragaman satwa
darat di taman nasional ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan satwa
perairan. Satwa darat yang umum dijumpai antara lain rusa (Cervus
timorensis subspec), kera ekor panjang (Macaca fascicularis
karimondjawae); 40 jenis burung seperti pergam hijau (Ducula aenea),
elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), trocokan/merbah
cerukcuk (Pycnonotus goiavier), betet (Psittacula alexandri), penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan ular edhor.
Burung elang laut perut putih merupakan satwa yang terancam punah di
dunia.

6. Taman Nasional Gunung Bromo Tengger


Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki tipe ekosistem sub-
montana, montana dan sub-alphin dengan pohon-pohon yang besar dan
berusia ratusan tahun.Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di
taman nasional ini antara lain luwak (Pardofelis marmorata), rusa (Cervus
timorensis ), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus
muntjak ), ayam hutan merah (Gallus gallus), macan tutul (Panthera
pardus ), ajag (Cuon alpinus ); dan berbagai jenis burung seperti alap-
alap burung (Accipiter virgatus ), rangkong (Buceros rhinoceros
silvestris), elang ular bido (Spilornis cheela bido), srigunting hitam
(Dicrurus macrocercus), elang bondol (Haliastur indus), dan belibis yang
hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di
Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar,
yang berada pada ketinggian ± 2.100 meter dari permukaan laut.

7. Taman Nasional Merubetiri


Taman Nasional Meru Betiri merupakan perwakilan ekosistem mangrove,
hutan rawa, dan hutan hujan dataran rendah di selatan Jawa Timur
(Jember). Taman Nasional Meru Betiri terkenal sebagai habitat
terakhir fuat cepat harimau loreng Jawa (Panthera tigris sondaica) yang
langka dan dilindungi. Sampai saat ini, satwa tersebut tidak pernah dapat
ditemukan lagi dan diperkirakan telah punah. Punahnya harimau loreng
Jawa berarti punahnya tiga jenis harimau dari delapan jenis yang ada di
dunia (harimau Kaspia di Iran, harimau Bali dan harimau Jawa di
Indonesia). Selain itu, Taman Nasional Meru Betiri memiliki potensi satwa
dilindungi yang terdiri dari 29 jenis mamalia, dan 180 jenis burung. Satwa
tersebut diantaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kera ekor
panjang (Macaca fascicularis), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag
(Cuon alpinus javanicus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis
javanensis), rusa (Cervus timorensis russa), bajing terbang ekor merah
(Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu belimbing (Dermochelys
coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia
mydas), dan penyu ridel/lekang (Lepidochelys olivacea).

8. Taman Nasional Baluran


Taman Nasional Baluran fuat cepat merupakan perwakilan ekosistem
hutan yang spesifik kering di Jawa Timur (Situbondo), terdiri dari tipe
vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan
pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang
tahun. Sekitar 40 persen tipe vegetasi savana mendominasi kawasan
Taman Nasional Baluran. Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng
(Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon
alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus
timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus
javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa
banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran. Selain
itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka
seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia
(Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan
merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong
(Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).

9. Taman Nasional Alas Purwo


Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah perwakilan tipe ekosistem
hutan hujan dataran rendah di ujung timur Pulau Jawa
(Banyuwangi).Taman Nasional Alas Purwo merupakan habitat dari
beberapa satwa liar seperti lutung budeng (Trachypithecus auratus
auratus), banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus
javanicus), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus gallus),
rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas),
dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka
dan dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu
belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata),
dan penyu hijau (Chelonia mydas) biasanya sering mendarat di pantai
Selatan taman nasional ini pada bulan Januari s/d September.Pada
periode bulan Oktober-Desember di Segoro Anakan dapat dilihat sekitar
16 jenis burung migran dari Australia diantaranya cekakak suci (Halcyon
chloris/ Todirhampus sanctus), burung kirik-kirik laut (Merops
philippinus), trinil pantai (Actitis hypoleucos), dan trinil semak (Tringa
glareola).

Plengkung yang berada di sebelah Selatan Taman Nasional Alas Purwo


telah dikenal oleh para perselancar tingkat dunia dengan sebutan G-
Land. Masyarakat sekitar taman nasional sarat dan kental dengan warna
budaya “Blambangan”. Mereka sangat percaya bahwa Taman Nasional
Alas Purwo merupakan tempat pemberhentian terakhir rakyat Majapahit
yang menghindar dari serbuan kerajaan Mataram, dan meyakini bahwa di
hutan taman nasional masih tersimpan Keris Pusaka Sumelang Gandring.

Persebaran Taman Nasional di Kalimantan


1. Taman Nasional Gunung Palung
Taman Nasional Gunung Palung terletak di Ketapang, Kalimantan Barat
merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki keaneka-
ragaman hayati bernilai tinggi, dan berbagai tipe ekosistem antara lain
hutan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan
pamah tropika, dan hutan pegunungan yang selalu ditutupi
kabut. Tumbuhan yang tergolong unik di taman nasional ini adalah
anggrek hitam (Coelogyne pandurata), yang mudah dilihat di Sungai
Matan terutama pada bulan Februari-April. Daya tarik anggrek hitam
terlihat pada bentuk bunga yang bertanda dengan warna hijau dengan
kombinasi bercak hitam pada bagian tengah bunga, dan lama mekar
antara 5-6 hari.

Satwa yang sering terlihat di Taman Nasional Gunung Palung yaitu


bekantan (Nasalis larvatus), orangutan (Pongo satyrus),bajing tanah
bergaris empat (Lariscus hosei), kijang (Muntiacus muntjak pleiharicus),
beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus), beruk (Macaca
nemestrina nemestrina), klampiau (Hylobates muelleri), kukang
(Nyticebus coucang borneanus), rangkong badak (Buceros rhinoceros
borneoensis), kancil (Tragulus napu borneanus), ayam hutan (Gallus
gallus), enggang gading (Rhinoplax vigil), buaya siam (Crocodylus
siamensis), kura-kura gading (Orlitia borneensis), dan penyu tempayan
(Caretta caretta). Tidak kalah menariknya keberadaan tupai kenari
(Rheithrosciurus macrotis) yang sangat langka, dan sulit untuk dilihat.

2. Taman Nasional Danau Sentarum


Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan
basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan
Barat (Kapuas Hulu). Danau itu terbentuk akibat terjadinya meander and
oxbow lake atau perluasan dari dataran banjir. Misalnya, danau ini
menampung kelebihan air Sungai Kapuas pada musim banjir dan mengisi
kembali ke alur Sungai Kapuas pada musim kemarau.Danau Sentarum
sebagai danau musiman yang berada di taman nasional ini terletak pada
sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang
menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi
yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air
dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai
Kapuas. Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum menjadi daerah
penyedia sekaligus sebagai pemasok terbesar ikan hias air tawar
diantaranya adalah arwana (scleropages fourmosus) dan ulanguli (botia
macracranthus) yang berhasil menembus pasaran internasional dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

3. Taman Nasional Betung Kerihun


Taman Nasional Betung Kerihun yang terletak di Kab. Kapuas Hulu
(Kalbar) memiliki topografi berupa perbukitan, dari bentangan
Pegunungan Muller yang menghubungkan fuat cepat Gunung Betung dan
Gunung Kerihun, sekaligus sebagai pembatas antara wilayah Indonesia
dengan Serawak, Malaysia. Satwa yang mendominasi dan paling sering
terlihat adalah orangutan (Pongo satyrus), rusa sambar (Cervus unicolor
brookei), tangkasi (Tarsius bancanus borneanus), owa Kalimantan
(Hylobates muelleri), klasi (Presbytis rubicunda rubicunda), beruang
madu (Helarctos malayanus euryspilus), lutra (Lutra sumatrana), dan
kancil (Tragulus napu borneanus). Diantara keluarga Bucerotidae yang
terdapat di taman nasional ini, yang paling menonjol adalah burung
julang emas (Aceros undulatus) dan enggang gading (Rhinoplax vigil)
yang merupakan maskot satwa Propinsi Kalimantan Barat.

4. Taman Nasional Bukit Raya


Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya merupakan Kawasan konservasi
yang menjadi taman nasional yang terletak di jantung Pulau Kalimantan,
tepatnya di perbatasan antara provinsi Kalimantan Barat (Sintang)
dengan Kalimantan Tengah (Kotawaringin). Kawasan hutan Taman
Nasional Bukit Baka-Bukit Raya didominasi oleh puncak-puncak
pegunungan Schwaner. Keberadaan pegunungan tersebut merupakan
perwakilan dari tipe ekosistem hutan hujan tropika pegunungan dengan
kelembaban relatif tinggi (86%). Satwa mamalia yang dapat dijumpai
antara lain macan dahan (Neofelis nebulosa), orangutan (Pongo satyrus),
beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus), lutung merah (Presbytis
rubicunda rubicunda), kukang (Nyticebus coucang borneanus), rusa
sambar (Cervus unicolor brookei), bajing terbang (Petaurista elegans
banksi), dan musang belang (Visvessa tangalunga).

Jenis burung yang menetap di taman nasional ini antara lain enggang
gading (Rhinoplax vigil), rangkok badak (Buceros rhinoceros
borneoensis), enggang hitam (Anthracoceros malayanus), delimukan
zamrud (Chalcophaps indica), uncal kouran (Macropygia ruficeps), kuau
raja (Argusianus argus grayi), dan kuau kerdil Kalimantan (Polyplectron
schleiermacheri). Kuau kerdil merupakan satwa endemik pulau
Kalimantan yang paling terancam punah akibat kegiatan manusia di
dalam hutan.

5. Taman Nasional Tanjung Puting


Taman Nasional Tanjung Puting adalah sebuah taman nasional yang
terletak di semenanjung barat daya Kabupaten Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah. Taman Nasional Tanjung Puting memiliki beberapa
tipe ekosistem yang terdiri dari hutan hujan tropika dataran rendah,
hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai,
dan hutan sekunder.Jenis satwa langka endemik dan dilindungi yang
terdapat di hutan Taman Nasional Tanjung Puting antara lain orangutan
(Pongo satyrus), bekantan (Nasalis larvatus), lutung merah (Presbytis
rubicunda rubida), beruang (Helarctos malayanus euryspilus), kancil
(Tragulus javanicus klossi), macan dahan (Neofelis nebulosa), dan kucing
hutan (Prionailurus bengalensis borneoensis).Taman Nasional Tanjung
Puting merupakan lokasi pertama di Indonesia sebagai pusat rehabilitasi
orangutan. Terdapat tiga buah lokasi untuk rehabilitasi orangutan yaitu di
Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey.

6. Taman Nasional Kayan Mentarang


Taman Nasional Kayan Mentarang terletak fuat cepat di Kabupaten
Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara merupakan suatu kesatuan kawasan
hutan primer dan hutan sekunder tua yang terbesar dan masih tersisa di
Kalimantan dan seluruh Asia Tenggara.Beberapa jenis mamalia langka
seperti macan dahan (Neofelis nebulosa), beruang madu (Helarctos
malayanus euryspilus), lutung dahi putih (Presbytis frontata frontata),
dan banteng (Bos javanicus lowi).Banyak peninggalan arkeologi berupa
kuburan dan alat-alat dari batu yang terdapat di taman nasional
(umurnya lebih 350 tahun), dan diperkirakan merupakan situs arkeologi
yang sangat penting di Kalimantan.

7. Taman Nasional Kutai


Taman Nasional Kutai atau biasa disingkat TNK adalah sebuah taman
nasional yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan sebagian
kecil wilayah Kota Bontang, Kalimantan Timur.Taman Nasional Kutai
memiliki berbagai tipe vegetasi utama yaitu vegetasi hutan
pantai/mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, hutan genangan
dataran rendah, hutan ulin/meranti/kapur dan hutan Dipterocarpaceae
campuran. Taman nasional ini merupakan perwakilan hutan ulin yang
paling luas di Indonesia.Disamping memiliki potensi keanekaragaman
tumbuhan, taman nasional ini juga memiliki potensi keanekaragaman
satwa yang tinggi, yaitu dari kelompok primata seperti orangutan (Pongo
satyrus), owa kalimantan (Hylobates muelleri), bekantan (Nasalis
larvatus), kera ekor panjang(Macaca fascicularis fascicularis), beruk (M.
nemestrina nemestrina), dan kukang (Nyticebus coucang borneanus).
Kelompok ini dapat dijumpai di Teluk Kaba, Prevab-Mentoko dan
Sangkimah. Kelompok ungulata seperti banteng (Bos javanicus lowi),
rusa sambar (Cervus unicolor brookei), kijang (Muntiacus muntjak
pleiharicus), dan kancil (Tragulus javanicus klossi). Kelompok ini dapat
dijumpai di seluruh kawasan Taman Nasional Kutai. Kelompok carnivora
seperti beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus) bangau tong-
tong (Leptoptilos javanicus), elang laut perut putih (Haliaeetus
leucogaster), pergam raja/hijau (Ducula aenea), ayam hutan (Gallus sp.),
beo/tiong emas (Gracula religiosa), dan pecuk ular asia (Anhinga
melanogaster melanogaster).
Persebaran Taman Nasional di Sulawesi

1. Taman Nasional Bunaken


Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi
Utara, Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi
habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan,
moluska, reptil dan mamalia laut.Taman Nasional Bunaken merupakan
perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari
ekosistem hutan bakau, padang lamun, fuat cepat terumbu karang, dan
ekosistem daratan/pesisir.Potensi daratan pulau-pulau taman nasional ini
kaya dengan jenis palem, sagu, woka, silar dan kelapa. Jenis satwa yang
ada di daratan dan pesisir antara lain kera hitam Sulawesi (Macaca nigra
nigra), rusa (Cervus timorensis russa), dan kuskus (Ailurops ursinus
ursinus).

2. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone


Taman Nasional Bogani Nani Wartabone adalah taman nasional yang
terletak di Semenanjung Minahassa, Sulawesi.Taman Nasional Bogani
Nani Wartabone yang sebelumnya bernama Dumoga Bone, memiliki
berbagai keunikan ekologi sebagai kawasan peralihan geografi daerah
Indomalayan di sebelah Barat dan Papua-Australia di sebelah Timur
(Wallaceae Area). Sebagian besar satwa yang ada di taman nasional
merupakan satwa khas/endemik pulau Sulawesi seperti monyet
hitam/yaki (Macaca nigra nigra), monyet dumoga bone (M. nigrescens),
tangkasi (Tarsius spectrum spectrum), musang Sulawesi (Macrogalidia
musschenbroekii musschenbroekii), anoa besar (Bubalus depressicornis),
anoa kecil (B. quarlesi), babirusa (Babyrousa babirussa celebensis), dan
berbagai jenis burung. Satwa burung yang menjadi maskot taman
nasional adalah maleo (Macrocephalon maleo), dan kelelewar bone
(Bonea bidens) merupakan satwa endemik taman nasional.

3. Taman Nasional Lore Lindu


Taman Nasional Lore Lindu merupakan taman nasional di Indonesia yang
terletak di provinsi Sulawesi Tengah dan salah satu lokasi perlindungan
hayati Sulawesi. Taman Nasional Lore Lindu memiliki berbagai tipe
ekosistem yaitu hutan pamah tropika, hutan pegunungan bawah, hutan
pegunungan sampai hutan dengan komposisi jenis yang berbeda.Lebih
dari 50 persen satwa yang terdapat di kawasan ini merupakan endemik
Sulawesi diantaranya kera tonkean (Macaca tonkeana tonkeana), babi
rusa (Babyrousa babyrussa celebensis), tangkasi (Tarsius diannae dan T.
pumilus), kuskus (Ailurops ursinus furvus dan Strigocuscus celebensis
callenfelsi), maleo (Macrocephalon maleo), katak Sulawesi (Bufo
celebensis), musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii
musschenbroekii), tikus Sulawesi (Rattus celebensis), kangkareng
Sulawesi (Penelopides exarhatus), ular emas (Elaphe erythrura), dan ikan
endemik yang berada di Danau Lindu (Xenopoecilus
sarasinorum).Disamping kekayaan dan keunikan sumberdaya alam
hayati, taman nasional ini juga memiliki kumpulan batuan megalitik yang
bagus dan merupakan salah satu monumen megalitik terbaik di
Indonesia.

4. Taman Nasional Rawa Watumohai


Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai adalah taman nasional yang
terletak di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Rawa Aopa Watumohai
ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1989, dan memiliki
wilayah seluas 1.050 km². Vegetasi savana di taman nasional ini memiliki
ciri khas dan keunikan, karena merupakan asosiasi antara padang rumput
dengan tumbuhan agel, lontar dan bambu duri serta semak belukar, juga
tumbuhan di sepanjang sungai-sungai yang mengalir di padang savana
tersebut. Kawasan ini juga menjadi habitat berbagai jenis burung,
tercatat 155 jenis burung ada di dalamnya, 32 jenis diantaranya
tergolong langka dan 37 jenis tergolong endemik. Burung-burung
tersebut antara lain maleo (Macrocephalon maleo), bangau tong-tong
(Leptoptilos javanicus), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus
episcopus), raja udang kalung putih (Halcyon chloris chloris), kakatua
putih besar (Cacatua galerita triton), elang-alap dada-merah (Accipiter
rhodogaster rhodogaster), merpati hitam Sulawesi (Turacoena
manadensis), dan punai emas (Caloena nicobarica), Terdapat satu jenis
burung endemik di Sulawesi Tenggara yaitu kacamata Sulawesi
(Zosterops consobrinorum). Burung tersebut tidak pernah terlihat selama
puluhan tahun yang lalu, namun saat ini terlihat ada di Taman Nasional
Rawa Aopa Watumohai.

Jenis primata yang ada yaitu tangkasi/podi (Tarsius spectrum spectrum)


dan monyet hitam (Macaca nigra nigra). Satwa langka dan dilindungi
lainnya seperti anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), anoa
pegunungan (B. quarlesi), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), kuskus
kerdil (Strigocuscus celebensis celebensis), rusa (Cervus timorensis
djonga), babirusa (Babyrousa babyrussa celebensis), dan musang
Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii musschenbroekii).

5. Taman Nasional Wakatobi


Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasoinal
di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi
Tenggara.Taman nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang
dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600
km. Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93
jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan hias diantaranya argus bintik
(Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo
(Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah
(Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion
melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus
acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.

Selain terdapat beberapa fuat cepat jenis burung laut seperti angsa-batu
coklat (Sula leucogaster plotus), cerek melayu (Charadrius peronii), raja
udang erasia (Alcedo atthis); juga terdapat tiga jenis penyu yang sering
mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu
lekang(Lepidochelys olivacea).

6. Taman Nasional Taka Bonerate


Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol terbesar ketiga di
dunia yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di
Kepulauan Moldiva. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan
terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km². Terumbu karang
yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili diantaranya
Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites
cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna, dan lain-lain. Sebagian besar
jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol
(barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan
terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.

Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi
yang bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang
(Katsuwonus spp.), napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), dan baronang
(Siganus sp.). Sebanyak 244 jenis moluska diantaranya lola (Trochus
niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia
tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang
mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius).
Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys
imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang
(Dermochelys coriacea).
Persebaran Taman Nasional di Nusa Tenggara

1. Taman Nasional Gunung Rinjani


Terletak di Kabupaten Lombok Barat, Tengah, dan Timur merupakan
wilayah hutan hujan pegunungan dan savana.Selain fuat cepat terdapat
satu jenis mamalia endemik yaitu musang rinjani (Paradoxurus
hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak
nainggolani), lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei),
trenggiling (Manis javanica), burung cikukua tanduk (Philemon buceroides
neglectus), dawah hutan (Ducula lacernulata sasakensis), kepudang
kuduk hitam (Oriolus chinensis broderipii), dan beberapa jenis reptilia.

2. Taman Nasional Pulau Komodo


Terletak di Kabupaten Manggarai Barat merupakan wilayah savana
sebagai habitat reptil terbesar dan tertua yaitu Komodo.Terdapat Padang
Rumput dan Hutan Savana yang luasnya fuat cepat mencapai kurang
lebih 70% dari luas Taman Nasional Komodo. Tumbuh berbagai jenis
rumput di antaranya; Setaria adhaerens, Chloris barbata, Heteropogon
contortus, Themeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh
pohon lontar(Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan khas dari
tempat ini. Musim kawin komodo terjadi pada bulan Juli - Agustus.
Komodo betina dapat menghasilkan telur lebih dari 30 butir setiap sarang
dan akan menetas 6 - 9 bulan kemudian.

Selain itu terdapat juga mamalia seperti rusa (Cervus timorensis), anjing
hutan (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), Monyet ekor panjang
(Macaca fascicularis), kuda liar (Equus caballus) dankerbau liar (Bubalus
bubalis), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besar Rinca (Ratus
ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.
Tercatat terdapat 111 jenis burung, antara lain ; burung gosong
(Megapodius reinwardt), kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea),
perkutut (Geopelia streptriata),tekukur (Streptopelia chinensis), pergam
hijau (Ducula aenea), Philemon buceroides, burung raja udang (Halcyon
chloris), dan burung kacamata laut (Zosterops chloris). Terdapat 34 jenis
Reptil. Disamping reptil Komodo, jenis reptil lainnya, antara lain; ular
kobra (Naja naja), ular russel (Viperia russeli), ular pohon hijau
(Trimeresurus albolabris),ular sanca (Python sp.), ular laut (Laticauda
colubrina), kadal (Scinidae, Dibamidae, dan Varanidae), tokek (Gekko
sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau(Chelonia
mydas).
3. Taman Nasional Manupea Tanah Daru
Terletak di Kabupaten Sumba Barat dan Timur merupakan wilayah
perbukitan, savana dan hutan musin.Taman Nasional Manupeu-Tanah
Daru merupakan perwakilan hutan musim semi-peluruh dataran rendah
yang tersisa di Sumba. Sebagian besar kawasan hutan di fuat cepat
taman nasional tersebut berupa tebing-tebing terjal, yang muncul mulai
dari permukaan laut sampai ketinggian 600 meter.Satwa yang ada pada
kawasan taman nasional ini sebanyak 87 jenis burung termasuk 7 jenis
endemik pulau Sumba yaitu kakatua cempaka (Cacatua sulphurea
citrinocristata), julang Sumba (Rhyticeros everetti), punai Sumba (Treron
teysmannii), sikatan Sumba (Ficedula harterti), kepodang-sungu Sumba
(Coracina dohertyi), dan madu Sumba (Nectarinia buettikoferi). Burung
julang sumba dan kakatua cempaka merupakan burung yang paling
langka dan terancam punah khususnya di Pulau Sumba. Taman Nasional
Manupeu-Tanah Daru memiliki 57 jenis kupu-kupu termasuk tujuh
endemik Pulau Sumba yaitu Papilio neumoegenii, Ideopsis oberthurii,
Delias fasciata, Junonia adulatrix, Athyma karita, Sumalia chilo, dan
Elimnia amoena.

4. Taman Nasional Laiwang Langgaweti


Kabupaten Sumba Timur merupakan wilayah hutan musim pegunungan
dan savana. Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti merupakan habitat
dari beberapa satwa liar seperti kera ekor panjang (Macaca fascicularis
fascicularis), babi hutan (Sus sp.), biawak (Varanus salvator), ular sanca
Timor (Phyton timorensis), dan ayam hutan (Gallus gallus). Selain itu,
merupakan populasi utama burung walik rawamanu (Ptilinopus dohertyi),
punai Sumba (Treron teysmannii) dan berbagai jenis burung lainnya
seperti gemak Sumba (Turnix everetti), kakatua cempaka (Cacatua
sulphurea citrinocristata), nuri (Lorius domicella), sikatan Sumba
(Ficedula harterti), kepodang-sungu Sumba (Coracina dohertyi), dan
madu Sumba (Nectarinia buettikoferi).

Tercatat sebanyak 43 fuat cepat jenis kupu-kupu termasuk tiga jenis


endemik di Nusa Tenggara yaitu kupu-kupu halipron (Troides haliphron
naias), Elimnias amoena, Sumalia chilo, Ideopsis oberthurii, dan Athyma
karita.Di sekitar Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti banyak dijumpai
kuburan kuno yang diukir dengan beberapa motif seperti kuda, kerbau,
orang lelaki dan wanita. Kuburan kuno ini merupakan simbol dan status
sosial dari keluarga yang ditinggalkan.
Persebaran Taman Nasional di Maluku dan Papua

1. Taman Nasional Manusela


Taman Nasional Manusela adalah taman nasional yang terletak di
Kepulauan Maluku, Indonesia. Gunung Binaya, dengan fuat
cepat ketinggian 3.027 meter, merupakan gunung tertinggi di taman ini.
Sekitar 117 jenis burung terdapat di Taman Nasional Manusela, dimana
14 jenis diantaranya endemik seperti kesturi ternate (Lorius garrulus),
nuri tengkuk ungu/nuri kepala hitam (L. domicella), kakatua Seram
(Cacatua moluccensis), raja udang (Halcyon lazuli dan H. sancta), burung
madu Seram besar (Philemon subcorniculatus), dan nuri raja/nuri ambon
(Alisterus amboinensis).
Burung kakatua seram merupakan salah satu satwa endemik Pulau
Maluku, keberadaannya terancam punah di alam akibat perburuan liar,
perusakan dan penyusutan habitatnya. Satwa lainnya di taman nasional
ini adalah rusa (Cervus timorensis moluccensis), kuskus (Phalanger
orientalis orientalis), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), babi hutan (Sus
celebensis), luwak (Pardofelis marmorata), kadal panama (Tiliqua gigas
gigas), duyung (Dugong dugon), penyu hijau (Chelonia mydas), dan
berbagai jenis kupu-kupu.

2. Taman Nasional Teluk Cendrawasih


Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan taman nasional perairan
laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai fuat cepat,
daratan pulau-pulau, terumbu karang, dan perairan lautan.Taman
Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut
terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%),
daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan
(89,8%).

Taman Nasional Teluk Cendrawasih terkenal kaya akan jenis ikan.


Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini
diantaranyabutterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan
anemonefish. Jenis moluska antara lain keong cowries (Cypraea spp.),
keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucut (Conusspp.), triton
terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas). Terdapat
empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu
penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas),
penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing
(Dermochelys coriacea). Duyung (Dugong dugon), paus biru
(Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan
hiu sering terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih.

3. Taman Nasional Lorenz


Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di
provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha;
Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara.Selain
memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula
beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di Puncak Jaya dan
sungai fuat cepat yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di
Lembah Balliem. Jenis burung endemik diantaranya cendrawasih ekor
panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis
monorthonyx). Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong
panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus
aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
4. Taman Nasional Wasur
Taman Nasional Wasur merupakan bagian dari lahan basah terbesar di
Papua dan sedikit terganggu oleh aktivitas manusia. Biodiversitasnya
membuat taman ini dijuluki sebagai "Serengeti Papua".Sekitar 70 persen
dari luas kawasan taman nasional berupa fuat cepat vegetasi savana,
sedang lainnya berupa vegetasi hutan rawa, hutan musim, hutan pantai,
hutan bambu, padang rumput dan hutan rawa sagu yang cukup luas.
Jenis satwa yang umum dijumpai antara lain kanguru pohon
(Dendrolagus spadix), kesturi raja (Psittrichus fulgidus), kasuari gelambir
(Casuarius casuarius sclateri), dara mahkota/mambruk (Goura cristata),
cendrawasih kuning besar (Paradisea apoda novaeguineae), cendrawasih
raja (Cicinnurus regius rex), cendrawasih merah (Paradisea rubra), buaya
air tawar (Crocodylus novaeguineae), dan buaya air asin (C

A. FAUNA DI INDONESIA BAGIAN BARAT

Fauna di wilayah Indonesia bagian barat disebut pula fauna Asiatis. Wilayah ini meliputi
pulau Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera. Contoh fauna di wilayah Indonesia bagian barat
berdasarkan pulau adalah sebagai berikut:

1. Pulau Jawa: banteng, badak bercula satu, harimau jawa, macan tutul, rusa.
2. Pulau Bali: macan tutul dan ayam hutan.
3. Pulau Kalimantan: monyet bekantan, beruang madu, orang utan, macan tutul, buaya,
ayam hutan.
4. Pulau Sumatera: badak bercula dua, harimau sumatra, ular piton, tapir, gajah, macan
tutul.

B. FAUNA DI INDONESIA BAGIAN TENGAH

Fauna di wilayah Indonesia bagian tengah disebut pula fauna Peralihan. Di katakan sebagai
peralihan karena terletak di antara garis Wallace dan garis Weber. Wilayah ini meliputi pulau
Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara (pulau Komodo, Lombok, Sumba, Flores, dan pulau-
pulau kecil lainnya), serta Pulau Timor. Contoh fauna di wilayah Indonesia bagian tengah
adalah sebagai berikut:

1. Jenis mamalia yang terdiri dari: babi rusa yang hidup di Sulawesi, Anoa di Sulawesi,
ikan duyung, kuskus di Sulawesi, monyet hitam, monyet saba, kuda di Sumba dan
Lombok, banteng, sapi di Sumba, beruang tarsius.
2. Jenis reptil terdiri dari komodo di pulau komodo, kura-kura, ular, buaya, dan biawak.
3. Jenis amfibi terdiri dari katak terbang, katak pohon, dan katak air yang hijau.
4. Jenis burung atau aves terdiri dari burung rangkong di Sulawesi, kakak tua, raja
udang, mandar, maleo, merpati, dan nuri.

Masih menurut sejarah, pulau Sulawesi tidak pernah terhubung dengan pulau Kalimantan
sehingga hewan yang ada di pulau Sulawesi sangat khas dan endemik.
C. FAUNA DI INDONESIA BAGIAN TIMUR

Fauna di wilayah Indonesia bagian timur disebut pula fauna Australis. Dikatakan demikian
karena memiliki kemiripan dengan fauna di benua Australia. Wilayah yang meliputi
Indonesia bagian timur, yaitu: Kepulauan Maluku dan Kepulauan Papua. Contoh fauna di
wilayah Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut:

1. Jenis burung yang terdiri dari: burung cenderawasih, kakatua, nuri, kasuari, namudur.
2. Jenis mamalia yang terdiri dari: beruang, walabi, kanguru, landak irian, kanguru
pohon, kuskus.
3. Jenis reptilia yang terdiri dari: kura-kura moncong babi, biawak, kadal, ular papua,
buaya.
4. Jenis ikan yang terdiri dari ikan hiu di kepulauan Papua

Barang tambang dan persebarannya itu meliputi :


(1.) Minyak bumi
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak
sebagai berikut :
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula);
Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju,
Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu,
Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau
Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau
(Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).
(2.) Bauksit (bijih aluminium)
Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat
(Singkawang).
(3.) Batu bara
Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan
(Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda),
Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi
Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).
(4.) Besi
Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau
Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
(5.) Timah
Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung
(Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).
(6.) Emas
Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos),
Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan
Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).
(7.) Tembaga
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
(8.) Nikel
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
(9.) Marmer
Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.
(10.) Mangan
Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan
Selatan (Martapura).
(11.) Aspal
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
(12.) Belerang
Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).
(13.) Yodium
Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).

Sumber : http://www.crayonpedia.org

Persebaran bahan Tambang di Indonesia

a. Minyak Bumi

Sumber: http://piterwijayakesuma.blogspot.com
Menurut perkiraan para ilmuwan, minyak bumi mulai terbentuk selama jutaan
tahun. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi.
Kualitas minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi Indonesia
sangat rendah, sehingga mengurangi kadar pencemaran udara.
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut:

a) Sumatera, terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); SumUt (Tanjung Pura); Riau
(Sungaipakning, Dumai); SumSel (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim)
b) Jawa, terdapat di Wonokromo, Delta (JaTim); Cepu, Cilacap (JaTeng); Majalengka,
Jatibarang (JaBar).
c) Kalimantan, terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam
(KalTim) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (KalSel)
d) Maluku (Pulau Seram dan Tenggara)
e) Irian Jaya (Klamono, Sorong, Babo).
Minyak bumi diambil dalam bentuk minyak mentah, sebelum dapat digunakan, minyak
mentah tersebut harus diolah. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, premium,
minyak tanah, solar dll. Manfaat dari produk-produk tersebut adalah sebagai berikut:

 Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;


 Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
 Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
 Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
 LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
 Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
 Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
 Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
 Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

Sebagai salah satu negara penghasil utama minyak bumi, Indonesia menjadi anggota
Organization Petroleum Exportir Countries (OPEC), yang bergerak dalam bidang ekspor
minyak bumi.

b. Gas Alam
Di Indonesia terdapat banyak sumber gas alam. Gas alam dapat digunakan sebagai bahan
bakar. Ada 2 macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. Apa bedanya?
LNG (Liquified Natural Gas) atau Gas alam cair dibuat dari gas alam yang terbentuk secara
alami. LNG terdiri atas gas metan dan gas etan. LNG membutuhkan suhu sangat dingin
supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak,
selanjutnya diekspor antara lain di Jepang.
LPG (Liquified Petrolium Gas) atau gas hasil olahan minyak bumi yang dicairkan. Elpiji
inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas di rumah kita.

c. Batu Bara
Sebagian besar batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang hidup berjuta-juta tahun yang
lalu. Tubuh-tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga
berada dalam lapisan-lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara
disebut juga inkolen (proses pengarangan).
Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebagai berikut:

 Ombilin dekat sawahlunto (sumatera Barat) menghasilkan batu bara muda yang
sifatnya mudah hancur.
 Bukit asam dekat Tanjung Enim (palembang) enghasilkan batu bara muda yang sudah
menjadi antrasit karena pengaruh magma.
 Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan
(Pulau laut/Sebuku)
 Jambi, Riau, Aceh, Papua (Irian Jaya)

Batu bara memiliki berbagai penggunaan yang penting di seluruh dunia. Penggunan yang
paling penting adalah untuk :

 bahan bakar pembangkit listrik


 produksi besi dan baja
 bahan bakar pembuatan semen
 bahan bakar cair.
Penggunaan batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik
kertas, dan industri kimia serta farmasi. Beberapa produk kimia dapat diproduksi dari hasil-
hasil sampingan batubara. Ter batu bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan
kimia seperti minyak kreosot, naftalen, fenol dan benzene. Gas amoniak yang diambil dari
tungku kokas digunakan untuk membuat garam amoniak, asam nitrat dan pupuk tanaman.
Ribuan produk yang berbeda memiliki komponen batu bara atau hasil sampingan batu
bara:sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik dan fiber, seperti rayon dan nylon.

Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk
tertentu, seperti :

 Karbon teraktivasi (digunakan pada saringan air dan pembersih udara serta mesin
pencuci darah).
 Serat karbon (bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang digunakan pada
konstruksi, sepeda gunung dan raket tenis).
 Metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan, yang pada gilirannya
digunakan untuk membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik, shampo dan
pasta gigi.

Dewasa ini penggunaan batu bara sebagai bahan bakar mulai berkurang, salah satu
penyebabnya adalah karena karena bahan bakar yangsatu ini menimbulkan pencemaran udara
yang cukup banyak.

d. Tanah Liat
Tanah Liat adalah tanah yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus,
sehingga rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di dataran rendah di Pulau
Jawa dan sumatera.
Tanah liat dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan gerabah.

e. Kaolin
Kaolin terbentuk dari pelapukan batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar
pegunungan di sumatera. Kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi (filler), pelapis
(coater), barang-barang tahan api dan isolator. Kaolin juga dipakai pada proses pembuatan
keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan makanan, odol, sebagai bahan
menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar berwarna putih, serta sebagai bahan kosmetik.

f. Gamping (Batu Kapur)


Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Potensi batu kapur di Indonesia
sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar
cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat. Beberapa daerah lain yang
merupakan penghasil utama batu kapur adalah Jawa Timur. Berbagai wilayah di daerah ini
antara lain Pacitan, Trenggalek, Tulungagug, Ponorogo, ngawi, Bojonegoro, Tuban,
Lamongan, Nganjuk, Jember, Bondowoso,Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, pamekasan,
Sumenep dan Gresik. Bahkan di wilayah provinsi Jawa Timur sendiri, potensi yang saat ini
masih tersedia adalah sebesar ±1.259.438.298 M³. Selanjutnya di wilayah Kalimantan,
potensi batuan gamping atau batuan kapur ini yang terbesar adalah di provinsi Kalimantan
Tengah dan Kalimantan Timur ( http://edukasi.kompasiana.com).

Beberapa contoh penggunaan batugamping antara lain :


Fondasi rumah/pengeras jalan dan bangunan fisik lainnya
Pembuatan kapur tohor dan kapur padam
Bahan bangunan
Bahan penstabil jalan raya
Bahan baku pembuatan semen Portland
Bahan pembuatan karbid
Bahan tambahan dalam proses peleburan dan pemurnian baja
Bahan pemutih
Bahan pembuatan senyawa alkali
Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Bahan keramik, Glasir, industri kaca, bata silica, bahan tahan api
Penjernihan air

g. Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah
sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka,
Belitung dan Bengkulu. Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi
lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan
Pulau Bangka dan Belitung ( http://www.purewatercare.com ).
Manfaat pasir kuarsa atau biasa disebut Pasir Silika (SiO2) antara lain adalah
untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air
tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Sebagai bahan baku
utama dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon,
silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sebagai bahan ikutan dalam
industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain
sebagainya ( http://www.purewatercare.com ).

h. Pasir Besi
Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Pasir besi banyak
terdapat di Pantai Cilacap, Jawa Tengah. Pasir besi selain digunakan untuk industri logam
besi, juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen dan bahan dasar tinta kering (toner)
pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran
(filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent (http://www.lumajang.go.id).

i. Marmer/Batu Pualam
Marmer/batu pualam adalah batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya sehingga
merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan. Marmer banyak terdapat
di Trenggalek, JawaTimur dan daerah Bayat Jawa Tengah.

j. Batu Aji/Batu Akik


Batu aji/batu akik adalah batuan atau mineral yang cukup keras. Warna batu akik bermacam-
macam, antara lain merah, hijau,biru,ungu,putih,kuning, dan hitam. Batu ini digunakan untuk
perhiasan dan banyak terdapat di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai.

k. Bauksit
Bauksit di Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau.Bauksit dari Bintan diolah di
Sumatera utara di Proyek Asahan.Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga air terjun di
sungai Asahan.

l. Timah
Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung,dan Singkep
yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia. Di Muntok terdapat pabrik
peleburan timah.Ada dua macam timah yaitu timah primer dan timah sekunder (aluvial).
Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit. Timah
sekunder (aluvial) adalah endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat
proses pelapukandan erosi.

m. Nikel
Nikel terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di Kolaka (Sulawesi Selatan).

n. Tembaga
Tembaga terdapat di Tirtomoyo dan wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi) dan
Tembagapura (Papua/Irian Jaya)

o. Emas dan perak


Emas dan Perak merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di daerah-
daerah berikut:

 Tembagapura di Papua (Irian Jaya)


 Batu hijau di Nusa Tenggara Barat
 Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
 Simao di Bengkulu
 Logos di Riau
 Meulaboh di Naggroe Aceh Darusalam

p. Belerang
Belerang terdapat di kawasan Gunung Talaga Bodas (Garut) dan di kawah gunung berapi,
seperti di Dieng (Jawa Tengah)

q. Mangaan
Belerang terdapat di Kliripan (Daerah Istimewa Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan
Karang nunggal (sebelah selatan Tasikmalaya)

r. Fosfat
Fosfat terdapat di cirebon, Gunung Ijen dan Banyumas (fosfat hijau.

s. Besi
Di dalam temperatur tinggi,bijih besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuran
diatur sedemikian rupa, sehingga proses pembakarannya merata. Kotoran dalam bijih besi
dapat di hilangkan dengan jalan reduksi (mengambil unsur oksigen dari biji besa). Prases
pembakaran dalam suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak
dalambentuk tertentu. Besi baja adalahbesi yang kandungan / campuran karbonya rendah.
t. Mika
Mika terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah
u. Tras
Tras terdapat di pegunungan Muria,Jawa tengah.
v. Intan
Intan terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan
Mapalus adalah suatu sistem atau teknik kerjasama untuk kepentingan bersama dalam budaya Suku
Minahasa. Pada awalnya mapalus dilakukan khusus pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
bidang pertanian, mulai dari membuka lahan sampai memetik hasil atau panen. Tetapi seiring
dengan perkembangannya Mapalus tidak hanya terbatas di bidang pertanian, melainkan juga
diterapkan dalam setiap kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, dan hampir di segala bidang
kehidupan, seperti dalam kegiatan-kegiatan upacara adat, mendirikan rumah, membuat perahu,
perkawinan, kematian, dan sebagainya.

Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi)
yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak pada umumnya memiliki pura
yang dinamakan Pura Uluncarik atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para pemilik lahan
dan petani. Pura tersebut diperuntukkan bagi Dewi Sri, yaitu dewi kemakmuran dan kesuburan
menurut kepercayaan masyarakat Bali. Sistem irigasi ini diatur oleh seorang pemuka adat (Pekaseh)
yang juga adalah seorang petani di Bali.

Pranata mangsa (bahasa Jawa = penentuan musim) adalah semacam penanggalan yang berkaitan
dengan musim menurut pemahaman suku Jawa, khususnya dari kalangan petani dan nelayan.
Pemahaman seperti ini juga dikenal oleh suku-suku lainnya di Indonesia, seperti suku Sunda dan
suku Bali (dikenal sebagai Kerta Masa), atau di beberapa tradisi Eropa, misalnya pada bangsa Jerman
dikenal sebagai Bauern kalendar (penanggalan untuk petani).

Seren taun adalah upacara adat panen padi masyarakat Sunda yang dilakukan setiap tahun. Upacara
ini berlangsung khidmat dan semarak di berbagai desa adat Sunda. Upacara adat sebagai syukuran
masyarakat agraris ini diramaikan ribuan masyarakat sekitarnya, bahkan dari beberapa daerah di
Jawa Barat dan mancanegara.

Festival Sekaten (Hanacaraka: ꦱꦼꦏꦠꦺꦤ꧀ ) adalah rangkaian kegiatan tahunan sebagai peringatan
Maulid Nabi Muhammad yang diadakan oleh keraton Surakarta dan Yogyakarta. Rangkaian perayaan
secara resmi berlangsung dari tanggal 5 dan berakhir pada tanggal 12 Mulud penanggalan Jawa
(dapat disetarakan dengan Rabiul Awal penanggalan Hijriah). Beberapa acara penting perayaan ini
adalah dimainkannya gamelan pusaka di halaman Masjid Agung masing-masing keraton, pembacaan
riwayat hidup Nabi Muhammad dan rangkaian pengajian di serambi Masjid Agung dan, puncaknya,
Garebeg Mulud sebagai bentuk syukur pihak istana dengan keluarnya sejumlah gunungan untuk
diperebutkan oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai