Anda di halaman 1dari 5

RESUME PERIOPERATIVE NEUROSURGERY

Di Susun Oleh:

1. Devitson NIM: 170203110

2. Eka Supriatiningsih NIM: 170203115

3. Sofia Widyanti NIM: 170203153

PRODI ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN STIKES HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO

2018
A. Definisi

Pembedahan pada otak, sum-sum tulang belakang, dan saraf secara umum

dapat di gambarkan sebagai bedah saraf. Bedah saraf, seperti yang di kenal,

bekerja pada gangguan dari sistem saraf. Kondisi yang mungkin memerlukan

bedah saraf termasuk trauma kepala, yang mungkin timbul sebagai akibat dari

patah tulang tengkorak. Tumor otak dan tumor tulang belakang, saraf tulang

belakang dan saraf perifer (Smeltzer and Bare, 2002).

Preoperatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi

atau pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja

operasi ( Smeltzer and Bare, 2002 ).

B. Prosedur diagnostik preoperasi

1. Tomografi Computer (pemindaian CT)

2. Pencitraan Resonan Magnetik (MRI)

3. Electroencephalogram (EEG)

4. Sinar X

5. Brain Auiditory Evoked Respon

6. Gas Darah Arteri

C. Penatalaksanaan Medis

1. Praoperatif

Pada penatalaksaan bedah intrakranial praoperasi pasien diterapi

dengan medikasi antikonvulsan (fenitoin) untuk mengurangi resiko kejang

pascaoperasi. Sebelum pembedahan, steroid (deksametason) dapat

diberikan untuk mengurangai edema serebral.. Kateter urinarius menetap di


pasang sebelum pasien dibawa ke ruang operasi untuk mengalirkan kandung

kemih selama pemberian diuretik dan untuk memungkinkan haluaran

urinarius dipantau. Pasien dapat diberikan antibiotik bila serebral sempat

terkontaminasi atau deazepam pada praoperasi untuk menghilangkan

ansietas.

Kulit kepala di cukur segera sebelum pembedahan (biasanya di ruang

operasi) sehingga adanya abrasi superfisial tidak semua mengalami infeksi.

2. Post operatif

a. Mengurangi edema serebal

b. Meredakan nyeri dan mencegah kejang

c. Memantau tekanan intracranial

D. PREOPERASI

1. Pengkajian preoperasi:

a. Pola persepesi menegement kesehatan

b. Pola nutrisi metabolic

c. Pola eliminasi

d. Pola aktifitas latihan

e. Pola istirahat tidur

f. Pola kognitif persepsi

g. Pola persepsi diri dan konsep diri

h. Pola peran hubungan

i. Pola reproduksi dan seksuallitas

j. Pola koping dan toleransi stress


k. Pola nilai dan kepercayaan

2. Evaluasi preoperatif dapat disesuaikan dengan tujuan

a. Meningkatnya pengetahuan tentang respon fisiologis dan psikologis

pembedahan.

b. Meningkatnya pengetahuan intra dan post operatif

c. Emosi stabil,relaks dan nyaman

d. Fungsi fisiologis normal

e. Cairan dan elektrolit seimbang

E. INTRAOPERASI

Saat pasien tiba di ruang operasi ada 3 grup tenaga yang berbeda yang

mempersiapkan keperawatannya:

a. Ahli anastesi atau perawat anastesi

b. Ahli bedah atau asisten yang melakukan scrub dan pembedahan

c. Perawat intraoperative yang mengatur ruang operasi

F. Post operasi

Pengkajian awal pasien ini termasuk mengevaluasi saturasi oksigen dan

memantau volume dan keteraturan nadi, kedalaman, dan sifat pernafasan, warna

kulit, tingkat kesadaran dan respon.


DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, Vol. 1.

EGC : Jakarta.

http://bangeud.blogspot.com/2011/03/asuhan-keperawatan-kraniotomy.html

Anda mungkin juga menyukai