OLEH :
NUCY SEPTRIANTIKA
MUNTASILAH
WIWIK SUDARWATI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian sehat dapat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental
dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan
kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan
lingkungan dan pekerjaannya (perry, potter. 2005: 5).
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat
tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan
gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karena iu, perhatian utama dibidang
kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan
timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat
faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan), kimia (organik/
anorganik, logam berat, debu), biologik (virus,
bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. Pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan
kecacatan, rehabilitasi.
4. Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
TINJAUAN PUSTAKA
F. Dasar Hukum
Dasar hukum tentang kesehatan dan keselamatan kerja adalah Undang-
undang RI No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Pasal 86 (dermawan,
deden. 2012: 190):
1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
:
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama.
2. Untuk melindungi keselamatan kerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
G. Kecelakaan kerja
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor : 03 /MEN/1998
tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan bahwa yang
dimaksud dengan kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau
harta benda.
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan
yang terjadi pada waktu bekerja pada perusahaan. Tak terduga, oleh karena
dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesenjangan, lebih-lebih dalam
bentuk perencanaan (dermawan, deden. 2012: 189).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 adalah suatu sistem program
yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan
(preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja
dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini
adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja. Namun, patut disayangkan tidak semua
perusahaan memahami arti pentingnya K3 dan bagaimana implementasinya
dalam lingkungan perusahaan.
A. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. DATA INTI
1) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
2) Status kesehatan komunitas
Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
Tanda-tanda vital*
Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) *
Riwayat penyakit komunitas
Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas
Pola pemenuhan cairan dan elektrolit
Pola istirahat tidur
Pola eliminasi
Pola aktivitas gerak
Pola pemenuhan kebersihan diri
Status psikososial
Status pertumbuhan dan perkembangan
b. DATA LINGKUNGAN FISIK
c. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
d. EKONOMI
2. Pengolahan Data
a. Komposisi pekerja berdasarkan jenis kelamin
b. Proporsi pekerja berdasarkan jenis pekerjaan
c. Komposisi pekerja berdasarkan usia
d. Komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan
3. Analisa Data