Makalah Korosi
Makalah Korosi
“KOROSI”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kimia yang dibimbing
oleh :
Disusun oleh:
JURUSAN AGRIBISNIS
(Non Reguler)
FAKULTAS PERTANIAN
MA’SOEM UNIVERSITY
BANDUNG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Mahaesa atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Korosi”.
Perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada : Dosen mata
kuliah Kimia atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan kami
tentang Reaksi Kimia dalam sehari-hari, demikian pula kepada teman-teman yang
turut memberi sumbang saran dalam penyelesaian makalah sebagaimana yang
kami sajikan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu dari lubuk hati kami yang paling
dalam memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun dan mendorong
membuka cakrawala pemahaman tentang korosi .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan selalu menginspirasi
kita.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
ABSTRAK 3
BAB I : PENDAHULUAN 4
1.1.Latar belakang 4
1.2.Rumusan masalah 4
1.3.Tujuan 4
BAB II : PEMBAHASAN 5
2.1. Korosi 5
2.2. Penyebab korosi 6
2.3. Proses terjadinya korosi 7
2.4. jenis – jenis korosi 8
BAB V : KESIMPULAN 16
5.1. Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN 18
4|Korosi
ABSTRAK
5|Korosi
BAB I
PENDAHULUAN
6|Korosi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Korosi
Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama
terjadi dalam lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya
suatu logam oleh gas oksigen di udara.
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa
disebut dengan karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan
rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai
preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai
pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :
Karat disebut sebagai autokatalis karena karat yang terjadi pada logam
akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Korosi adalah kerusakan
atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai
zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh
korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam
mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat
logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3. nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi
merupakan proses elektro kimia.Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Dari data potensial elektrode dapat dihitung bahwa emf standar untuk proses
korosi ini adalah Eosel = +1,67 V. Reaksi ini terjadi pada lingkungan asam
dengan ion H+ sebagian dapat diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmosfer
dengan air membentuk H2CO3. Ion Fe2+ yang terbentuk di anode kemudian
teroksidasi lebih lanjut oleh oksigen membentuk besi(III) oksida:
Hidrat besi(III) oksida inilah yang dikenal dengan karat besi. Sirkuit listrik
dipacu oleh migrasi elektron dan ion. Itulah sebabnya korosi cepat terjadi
7|Korosi
dalam air garam. Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka
reaksi katodik yang terjadi adalah:
Korosi besi relatif lebih cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab
lapisan senyawa besi(III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah
ditembus oleh udara maupun air. Tetapi, aluminium mempunyai potensial
reduksi jauh lebih negatif dibandingakn besi, proses korosi lanjut menjadi
terhambat karena hasil oksidasi, Al2O3, yang melapisinya tidak
bersifat porous sehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan
udara luar.
2. suhu
Suhu dapat berpengaruh karena suhu akan proses korosi
memerlukan temperature yang optimal, dan akan mempengaruhi
kecepatan dari proses korosi tersebut.
8|Korosi
3. Kelembaban
Semakin lembab lingkungan, akan semakin mempercepat
proses korosi. Hal ini dikarenakan lebih banyaknya ion oksgen
yang akan bereaksi.
Laju korosi juga dikenal dengan rasio korosi. Laju korosi dihitung dengan
mengambil korosi pada seluruh permukaan. Laju korosi diukur dengan
kondisi mpy (mils per penetration)
9|Korosi
mpy = (berat hilang akibat korosi dalam gram) x (22300) / (A)(dt)
dimana:
A = luas permukaan (in2)
d = massa jenis logam (g/cm3)
t = wakt korosi (hari)
1. KOROSI HOMOGEN
Contoh korosi pada badan kapal, pilar – pilar pelabuhan, korosi pada
kaki kaki jacket, sebatang besi yang tercelup larutan asam sulfat, atap seng.
Apabila terjadi kontak atau secara listrik kedua logam yang berbeda
potensial tersebut akan menimbulkan aliran elektron/listrik diantar kedua
logam. Logam yang mempunyai tahanan korosi rendah (potensial rendah)
akan terkikis dan yang tahanan korosinya lebih tinggi (potensial tinggi) akan
mengalami penurunan korosinya. Korosi galvanic corrosion dipengaruhi oleh,
lingkungan, jarak, area/luas
Pencegahannya :
10 | K o r o s i
3. CREVICE CORROSION (Korosi celah)
Oksidasi : M + 1e
Dari reaksi diatas ion electron (e) yang dihasilkan dalam reaksi
oksidasi akan digunakan oleh oksigen (o2) untuk mereduksi air (H2O) untuk
menjadi ion OH. Dengan kata lain bahwa ion hidroksil (H+) dihasilkan pada
setiap pembentukan ion logam M+. Karena tempatnya atau celahnya terbatas
maka reaksi reduksi dari oksigen pada daerah tersebut habis sedangkan metal
M terus bereksi
Dari reaksi diatas didapat HCL yang berubah ion H+ atau CL- yang
dapat meningkatkan laju penghancuran metal didalam celah. Laju korosi
didalam celah tersebut sangat cepat dan bersifat auto katalik karena adanya ion
H+ dan Cl-
11 | K o r o s i
4. FILIFORM CORROSION
Serangan dari korosi ini tidak merusak komponen utama metal tetapi
hanya mempengaruhi atau merusak penampilan permukaan metal dimana
permukaan dan penampilan kaleng makanan atau minuman.
Casting, pada proses ini harus dilakukan dengan jalan mengecor logam
dengan step yang benar, komposisi yang benar dan pendinginan yang benar
sesuai dengan karakteristik masing – masing logam dan kegunaannya
12 | K o r o s i
BAB III
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas adalah sebagai
berikut:
Asam cuka,air tawar,air hujan dan air panas termasuk kedalam bahan-
bahan korosif (bahan yang dapat menyebabkan korosi).
Minyak tanah bukanlah bahan yang dapat menyebabkan korosi,oleh
karena itu minyak tanah tidak termasuk kedalam bahan yang korosif.
13 | K o r o s i
DAFTAR PUSTAKA
Suroso, Asih, dkk.2011. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Semester 1. Aspirasi
Purba, Michael. 2007. KIMIA untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Sagala, Polmer P. 2011. Jago KIMIA SMA Kelas 1, 2, 3. Jakarta : Kawan
Pustaka
14 | K o r o s i
LAMPIRAN
15 | K o r o s i
Gambar 4. Korosi batas butir
16 | K o r o s i