- Gerak pasif
ROM Nyeri
Regio Gerak
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Shoulder Fleksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak Nyeri
Ekstensi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak Nyeri
Abduksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Adduksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Eksorotasi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Endorotasi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Elbow Fleksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Ekstensi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Pronasi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Supinasi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Wrist Dorso fleksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Palmar fleksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Radial deviasi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Ulnar deviasi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Hip Fleksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Ekstensi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Abduksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Adduksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Eksorotasi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Endorotasi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Knee Fleksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Ekstensi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Ankle Dorso fleksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Plantar fleksi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Eversi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Inversi Full Rom Full Rom Tidak nyeri Tidak nyeri
Interpretasi hasil :
0 – 20 : resiko jatuh tinggi
21 – 40 : resiko jatuh menengah
41 – 56 : resiko jatuh rendah
C. UNDERLYING PROCESS
Terlampir
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Body structure & Body function
- kelemahan pada sisi tubuh bagian kanan
- Gangguan keseimbangan
- Gangguan postur
2. Functional limitation/ activities
Pasien masih kesulitan melakukan aktivitas sehari- hari seperti saat ke
toilet kadang masih membutuhkan bantuan dan menggenggam dengan
kuat
3. Participation restriction
Pasien masih belum bisa melakukan aktivitas dilingkungan masyarakat
E. PROGRAM FISIOTERAPI
a. Tujuan jangka pendek
- Meningkatkan kekuatan otot pada sisi tubuh bagian kanan
- Memperbaiki keseimbangan
- Memperbaiki posture
b. Tujuan jangka panjang :
- Meningkatkan kemampuan fungsional pasien
F. RENCANA INTERVENSI FISIOTERAPI
Infra red
Resisted exercise
Balance exercise
Edukasi
Home program
G. INTERVENSI FISIOTERAPI
a. Infra red
Pelaksanaan: Pasien berbaring terlentang lalu posisikan Infra red tegak lurus
dengan area yang akan diterapi. Jarak IR–area terapi 45-60 cm, waktu: 10
menit pada tiap bagian AGA dan AGB. Pastikan rasa hangat yang dirasakan
oleh pasien. Selalu cek keadaan pasien.
b. Resisted exercise
Dalam kasus ini digunakan manual resisted exercise dimana tahanan diberikan
oleh fisioterapis dan pasien diminta menggerakkan melawan tahanan
fisioterapis dengan dosis:
F : 2x seminggu
I : 8x repetisi tahan 8 detik/repetisi
T : resisted exercise
T : 10 menit
c. Balance exercise
- Posisi duduk
Pasien duduk dibed dengan kedua tangan abduksi 90 derajt, terapis
dibelakang pasien dengan memegang salah satu tangan pasien dan tangan
yang lain memfiksasi bahu pasien. Lalu terapis menarik tangan pasien
secara perlahan kearah samping dan pasien diminta untuk
mempertahankan keseimbangan agar tidak jatuh ke samping. Setelah itu
dilakukan pada tangan yang lain dengan prosedur yang sama
- Posisi berdiri
1. Posisi Pasien berdiri, terapis memfiksasi pelvic pasien lalu
menggerakkan kedepan, belakang, samping kanan dan kiri dan pasien
diminta menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh
2. Posisi pasien berdiri dan fisioterapis memberikan aba-aba pada pasien
untuk mengangkat 1 kaki dan ditahan selama 5 detik
3. Posisi pasien berdiri kemudian fisioterapis meminta pasien untuk
menggarakkan kakinya menginjak tiap sudut dari gambar segitiga
yang disiapkan fisioterapis dilantai, latihan dini dilakukan pada kedua
tungkai secara bergantian
Dosisi latihan : F : 2x seminggu
I : toleransi pasien
T : keseimbangan duduk dan berdiri
T : 10 menit
d. Latihan Berjalan
Pelaksanaan: Instruksikan kepada pasien untuk berjalan dengan pola jalan yang
baik dengan menapakkan tumit kaki terlebih dahulu disertai dengan ayunan
tangan saat berjalan serta minta pasien pandangan selalu lurus ke depan saat
berjalan.
e. Edukasi
- Untuk pasien diminta menghindari faktor yang memungkinkan berulangnya
serangan stroke, sehingga dapat mengakibatkan kondisi yang lebih berat
seperti jangan stres dan menjaga pola makan serta tidak lupa minum obat.
- Pasien juga disarankan untuk melanjutkan program fisioterapi secara teratur
sesuai dengan program yang terjadwal
f. Home Program
- Melakukan gerakan aktif pada AGA dan AGB
- Latihan berjalan dirumah dirumah dan memperbaiki postur tubuh saat berdiri
H. RENCANA EVALUASI
1. Kekuatan otot dengan MMT
2. Aktivitas fungsional dengan indeks barthel
3. Keseimbangan dengan berg balance scale
I. PROGNOSIS
1. Quo ad Vitam : bonam
2. Quo ad Sanam : sanam
3. Quo ad Fungsionam : bonam
4. Quo ad Cosmeticam : bonam
J. EVALUASI
Tidak ada perubahan yang signifikan
K. HASIL TERAPI
- kekuatan otot pada sisi tubuh kanan pasien masih dengan nilai MMT 4
- gangguan keseimbangan dengan berg balance scale hasilnya pasien dengan
resiko jatuh rendah
- gangguan aktivitas fungsional hasilnya pasien masih ketergantungan ringan
UNDERLYNG PROCESS
ischemik
Defisit neurologi