Dosen Pengampu
H. Muhamad Subhan, M.Pd.
Disusun Oleh:
Ruddy Nur Ardiansyah
(16032066)
Cover.......................................................................................................................... -
Daftar Isi .................................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................... ii
I. Karya Ilmiah .................................................................................................. 1
II. Teknik Penyusunan Karya Ilmiah.................................................................. 6
III. Tata Tulis Dalam Karya Ilmiah Remaja ........................................................ 9
IV. Makalah Sebagai Karya Ilmiah...................................................................... 15
V. Artikel ............................................................................................................ 21
VI. Esai................................................................................................................. 25
VII. Resensi ........................................................................................................... 27
VIII. Laporan .......................................................................................................... 31
Biografi ...................................................................................................................... 37
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia-Nya kami
mampu menyelesaikan buku ini, tidak lupa kepada Bapak H. Muhamad Subhan, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Karya Ilmiah Remaja. Buku ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas akhir perkuliahan. Dan untuk menyelesaikan mata kuliah Karya Ilmiah Remaja.
Buku ini sengaja dibuat sederhana dan praktis dimaksudkan agar lebih mudah dalam
penyajianya dan secara efektif dapat tersaji sebagai referensi bahan bacaan, dan para pembaca
khususnya mahasiswa dapat mempunyai referensi secara umum mengenai Karya Ilmiah
Remaja, dengan membaca penggalan materi dari beberapa materi perkuliahan Karya Ilmiah
Remaja yang disajikan dalam bentuk resume buku ini.
Demikian, semoga bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat
saya harapkan untuk kesempurnaan dan memperbaiki dalam penyusunan buku masa yang akan
datang.
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang
disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar. Syarat minimal dalam
sebuah karya ilmiah:menggunakan bahasa tulis sebagai media,membahas konsep ilmu
pengetahuan,disusun secara sistematis,dituangkan dengan menggunakan bahasa yang
benar.Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang
populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang
ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup
merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
Pada bagian ini, diuraikan (a) masalah yang akan diteliti, (b) contoh masalah, (c)
penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi penulis atau pun bagi orang lain, dan (d)
argumentasi yang logis antara data (realitas) dan teori (harapan).
Identifikasi masalah merupakan garis besar yang akan diteliti atau diuraikan.
Identifikasi masalah ini disajikan dalam bentuk pertanyaan. Akan tetapi, pembatasan
masalah merupakan bagian yang menyempitkan atau membatasi pokok permasalahan
sehingga kajian tidak terlalu luas dan abstrak.
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
penelitian ini(harus sejalan dengan identif ikasi masalah), sedangkan kegunaan penelitian
merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik secara teoretis maupun
secara praktis.
Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para ahli) yang dijadikan dasar
untuk menganalisis data.
Penelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik penelitian. Metode penelitian
ialah seperangkat alat yang tersusun secara sistematis dan logis, sedangkan teknik penelitian
ialah tata cara melakukan setiap langkah-langkah metode penelitian.
Cover merupakan halaman pertama yang terlihat dari sebuah karya tulis. Cover
memiliki suatu keberadaan yang penting dalam penulisan karya tulis ilmiah, yaitu
sebagai daya tarik serta memudahkan pembaca untuk mengetahui gambaran umum
mengenai isi sebuah karya tulis ilmiah. Bagian cover ini terdiri dari:
a) Keterangan jenis karya tulis ilmiah (Keterangan ini ditulis paling atas. Kita dapat
menulis jenis karya tulis, seperti makalah, skripsi, tesis, atau laporan penelitian).
b) Judul karya tulis ilmiah (Judul ini diletakkan di bawah keterangan jenis karya
tulis).
c) Tujuan karya tulis ilmiah (Tujuan karya tulis ditulis dengan font yang lebih kecil
daripada judul).
d) Logo instansi (Logo diletakkan paling tengah dan berukuran yang proporsional
dengan tulisan lainnya di cover).
e) Nama penulis
f) Nama instansi
g) Tahun pembuatan
Bagian-bagian cover ini ditulis di tengah cover.
2. Kata Pengantar
Pada halaman kedua karya tulis ilmiah berisi mengenai kata pengantar. Kata
pengantar berisi mengenai ucapan syukur kepada Tuhan dan ucapan terima kasih kepada
rekan, kolega, dan pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan karya tulis
ilmiahnya. Di akhir ucapan terima kasih disertakan kata penulis tanpa menyebutkan
nama.
3. Abstrak
Kata abstrak ditulis di bagian tengah halaman. Kemudian di bawah kata abstrak
ditulis nama penulis, tahun penulis, serta judul yang dicetak miring. Abstrak merupakan
rangkuman karya tulis yang berisi secara padat intisari dari penelitian yang mencakup
latar belakang masalah, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang
diperoleh serta kesimpulan dan saran. Di bawah rangkuman isi karya tulis, kata-kata
kunci diberikan.
Abstrak bermanfaat untuk membantu pembaca menemukan gambaran mengenai
isi karya tulisnya sesuai dengan kebutuhan minat dari pembaca dan perlu untuk dibaca
lebih lanjut.
4. Daftar Isi
Daftar isi merupakan daftar nomor halaman yang menunjukkan letak setiap
bagian karya tulis.
5. Daftar Tabel
Lampiran
Lampiran merupakan bukti-bukti pendukung atau otentik yang dilakukan saat
penelitian, misalnya angket penelitian, daftar pertanyaan wawancara, dan hasil
wawancara.
C. Jika Telah Ada Ide Atau Masalah yang Diteliti, Bisakah Penelitian Langsung
Dilakukan?
Sebaiknya jangan terburu-buru langsung melakukan penelitian ke lapangan.
Sebab resikonya akan menghadapi banyak hambatan dan kebingungan menggali data
yang belum tentu cocok atau sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.
C. Teknik Penomoran
Karya ilmiah umumnya dibagi menjadi beberapa bagian halaman, diantaranya:
3. Daftar Isi, (Format penomoran untuk daftar isi sama menggunakan angka romawi kecil
(i, ii, iii, dan seterusnya)).
Setiap penomoran yang bertuliskan dengan huruf kapital, nomor halaman diletakkan atau
berada di tengah-tengah, sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas (pias)
kanan atas.
e. Sistem Penomoran
Sistem penomoran dengan angka Arab mempergunakan sistem dijital. Angka terakhir
dalam sistem dijital tidak diberikan titik seperti 1.1 Latar Belakang Masalah, 3.2.2........
Kutipan kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip sebagai bagian yang terpadu dalam
teks utama, diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Misal: Suharno
(1998:124) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan
kemajuan belajar”.
• Kutipan 40 Kata atau Lebih
Inteligensi gerak tubuh termasuk dalam kemampuan untuk menyatukan tubuh dan pikiran
untuk menyempurnakan pementasan fisik, berawal dari control reflek dan gerakan-
gerakan sukarela, kemajuan intelegensi kinestetik digunakan tubuh dalam membedakan
jalan kecakapan.
• Jenis Kutipan
1. Kutipan Langsung
Kutipan Langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan aslinya tanpa
mengalami perubahan sdikitpun. Bahan yang dikutip harus direproduksi tepat seperti apa
adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda baca, dan sebagainya.
Misal : Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif terhdap
pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang
terlibat dalam akar penjarahan” (Sudibyo, 2002:184).
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan kata-
katanya sendiri. Dan walaupun yang dikutip berasal dari bahasa asing, namun tetap
dinyatakan (ditulis) dengan menggunakan bahsaa Indonesia. Kutipan tidak langsung
ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Misal: Schmid (2002:18) menyatakan bahwa kegiatan olah tubuh akan mampu
merangsang seseorang untuk mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan. Atau
: Hal itu penting agar mereka tidak terpaku pada padi, jagung, tetapi juga pada komoditi
yang lain (Sudibyo, 2001:12).
• Cara Penulisan Kutipan
1. Di depan
Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan .................
2. Di tengah
Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai sumber yang
menguraikan hal yang smaa (mengandung suatu pengertian yang sama). Di dalam hal
seperti itu, pencantuman nama penulis satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda
titik koma (;).
Contoh : sebagaimana dinyatakan oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan
(1989:76); dan Basuki (2004:90) bahwa ................
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit
oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan
artikel, dan nomor halaman. Misal:
Geertz, Clifford. 2003. “Cendikiawan di Negara Berkembang”. Dalam
KemalaSartika(Ed.), Menjelajah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjadmoko
(hlm. 233). Jakarta: Gramedia
• Daftar Pustaka yang Berasal Dari Artikel Dalam Jurnal.
Nama penulis artikel ditulis didepan, diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun dan
nomor. Misal:
Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum
Penelitian, 1(1) : 33-47
• Daftar Pustaka yang Berasal Dari Artikel Majalah atau Koran.
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika
ada). Nama majalah atau Koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal:
Gardner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song?”.Psychological Today,hal. 70.
• Daftar Pustaka Dari Koran Tanpa Penulis
Nama Koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan
nomor halaman. Misal:
Kompas, 18 maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41.
• Daftar Pustaka Dari Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu dikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan,
nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit
terjemahan. Misal:
Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra: Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji
Saleh. 2004. Kualalumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
• Daftar Pustaka dari Skripsi, tesis, atau Disertasi
A. Pengertian Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu yang
tercakup dalam ruang lingkup tertentu. Makalah juga dapat diartikan sebagai karya
akademis yang biasanya diterbitkan atau dipublikasikan pada jurnal yang bersifat ilmiah.
Pada intinya makalah adalah salah satu jenis karya tulis yang bersifat ilmiah dengan
pembahasan permasalahan tertentu berdasarkan hasil kajian teori atau kajian lapangan.
Umumnya, pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas tertentu seperti tugas
akademik maupun tugas non akademik.
Suatu makalah dapat sebagai sarana informasi, demonstrasi dan pemahaman penulis
tentang pokok permasalahan yang dikaji oleh penulis dalam menerapkan suatu prosedur,
prinsip, atau teori yang berhubungan dengan masalah tertentu. Selain itu, makalah bukan
sebuah rangkuman namun sebagai sarana untuk menunjukkan kemampuan pemahaman
terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
B. Jenis-Jenis Makalah
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang dipakai, makalah dibedakan menjadi tiga
kategori, yaitu, makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran.
1. Makalah deduktif adalah makalah yang disusun berdasarkan pada kajian teoritis
(pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas.
2. Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang bersifat
objektif sesuai apa yang diperoleh dari lapangan serta relevan dengan permasalahan
yang dibahas.
a. Makalah ilmiah. Istilah makalah ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis
hasil study ilmiah yang berisi masalah dan pembahasannya. Karena study
semacam ini bersifat ilmiah, sudah selayaknya bila makalah ini ditulis secara
objektif – empiris melalui proses berfikir deduktif – induktif, dan tidak
mengungkapkan pendapat penulis yang subjektif. Gaya bahasa yang dipakai
dalam makalah ilmiah adalah sederhana, lugas, tegas, dan tidak mementingkan
ke indahan bahasa seperti dalam sastra seni. Makalah ilmiah biasanya ditulis dari
belakang meja dan di maksudkan sebagai suatu sarana pemecahan suatu masalah
secara ilmiah. Sudah menjadi kewajiban penulis bahwa makalah ilmiah
memerlukan study kepustakaan dan ini terlihat pada referensi yang di cantumkan.
b. Makalah kerja. Makalah ini hampir sama dengan makalah penelitian. Makalah
kerja pada umumnya dibaca dalam seminar. Makalah kerja disampaikan dalam
bentuk argumentasi sebagai suatu hasil penelitian. Jadi dalam makalha kerja yang
dibacakan itu harus ada masalah.
c. Makalah kajian. Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan
sarana pemecahan suatu masalah yang kontrofersial tanpa maksud untuk dibaca
dalam suatu seminar. Makalah kajian lazimnya tidak di golongkan sebagai
makalah kerja.
d. Makalah posisi. Istilah ini di pakai untuk karya tulis yang disusun karena terdapat
masalah kontrofersial. Makalah posisi ditulis karena diminta oleh suatu pihak
sebagai alternatif pemecahan suatu masalah yang kontrofersial. Prosedur
pembahasan dan penulisanya dilakukan secara ilmiah, masalahnya pun ilmiah.
e. Makalah analisis, adalah istilah yang sering di pakai di dalam mata kuliah untuk
membedakannya dengan exspository esai, kretife esai, ataupun komposisi yang
merupakan karya-karya tulis berisi karangan biasa dan tidak berisi analisis.
Makalah analisis berisi suatu analisis yang masalahnya telah di tentukan
sebelumnya. Karya tulis semacam ini sifatnya objektif-empiris.
f. Makalah tanggapan. Bentuk karya tulis ini sering ditugaskan kepada mahasiswa.
Makalah tanggapan dipakai untuk karya tulis pemenuhan tugas yang berupa
reaksi terhadap suatu bacaan. Makalah tanggapan di maksudkan sebagai latian
dan biasanya pendek karena, pembahasan dilakukan secara ilmiah, maka
pemberian data dari bacaan biasanya berupa kutipan langsung.
Artinya, makalah berikut menyajikan fakta dan inspirasi secara akurat, dan
mengupas masalahnya secara lengkap dan tuntas. Makalah berikut terhitung sudah
mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan calon pembaca berkenaan
topik berikut dan sesudah itu menjawabnya dengan baik.
2. Memiliki sumber info yang baik
Ini adalah ciri yang paling perlu dari tiap-tiap makalah. Makalah yang bagus
mengakui sumbangan penulis lain yang karyanya berkenaan topik itu sudah diterbitkan.
Makalah memanfaatkan sumber info yang beragam (semakin banyak semakin baik).
Untuk semua fakta dan inspirasi yang bukan merupakan karya asli penulis sebagai
contoh, maka makalah tersebut diberikan kutipan. Kutipan langsung digunakan secara
jarang, dan dipilih untuk memberi tambahan ilustrasi inspirasi penulis lain di dalam
bahasa mereka sendiri.
3. Seimbang
Ini bermakna bahwa makalah berikut mengupas fakta, gagasan, dan sudut pandang
yang dibicarakan secara obyektif dan seimbang, dengan memperhatikan kemampuan dan
kelemahan masing-masing. Cover makalah yang bagus bisa saja bersikap gawat pada
karya tulis sebelumnya, tetapi tidak memberi tambahan kitik tanpa dasar dan menyerang
secara ad hominem (menggunakan perasaan atau prasangka dan bukan akal atau
menyerang karakter teristimewa dan bukan pendapat yang dikemukakan) kepada penulis
lain
4. Kreatif
"kreatif" di didalam pengertian ilmiah bermakna bahwa makalah berikut tidak hanya
menyajikan fakta belaka, tetapi ini tidak bermakna bahwa Info yang di sajikan itu
"dikarang" atau tidak berdasarkan fakta. Dalam makalah yang berkualitas, fakta-fakta
itu ditata, dianalisa, dipadukan, dan digunakan sebagai dasar asumsi dengan langkah
yang inovatif, kreatif, dan orisinal.
Selama ini, bahan-bahan pustaka apa saja yang telah kita baca akan memudahkan
pekerjaan kita. Biasanya setelah memasuki semester lima untuk D3 dan semester tujuh S1
mahasiswa sudah seharusnya mengkonsentrasikan bacaan dan diskusi kearah tema yang
akan dikerjakan dalam tugas akhirnya nanti.
3) Yang paling mudah untuk mengadakan penelitian dan mencari data.
Mencari data dan mengadakan penelitian bukan hal yang mudah. Maka, langkah
penting adalah mencari kemudahan sejak awal.
4) Yang paling cepat bisa dikerjakan.
Perlu diingat bahwa waktu untuk menulis tugas akhir atau makalah tidak cukup
panjang. Jika memiliki suatu tema yang sangat menarik, maka lihat dulu komponen
waktunya. Apakah waktunya memungkinkan? Jika tidak, maka pilih yang bijaksana untuk
diri sendiri.
Bahwa kita ketahui bersama semua bahan referensi dan alat atau kebutuhan tugas
akhir/makalah lainnya tidak bisa lepas dari nilai rupiah. Akan lebih bijaksana apabila
mempertimbangkan hal ini juga yang berkaitan dengan biaya.
b. Penentuan Judul
1) Apabila topik / tema sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk
hanya tinggal diuji sekali lagi, apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas
ataukah masih terlalu umum dan mengambang. Salah satu contoh teknik membatasi
topik/masalah adalah dengan pembuatan bagan pembatasan topik.
2) Dari bagan pembatasan topik tersebut , diperoleh suatu topik yang betul-betul spesifik
dan terbatas. Jika anda adalah mahasiswa di perguruan tinggi komputer, dari bagan
tersebut diatas anda bisa menetukan topik dan sekaligusdiangkat menjadi judul
makalah ilmiah misalnya “ Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru pada Sekolah
SMK 1 Kotabumi”.
c. Pembuatan Kerangka
Langkah pertama, yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari
informasi dari kepustakaan (buku, koran, majalah, brosur, dll) mengenai hal-hal yang
ada relevansinya dengan topik yang ditentukan. Informasi yang relevan diambil sarinya
dan dicatat.
Langkah kedua, mencari informasi dengan cara turun ke lapangan. Data dilapangan
dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara, eksperimen, dan atau
penyebaran daftar kuisioner.
3. Pengorganisasian dan Pengonsepan
Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut.
Penyusun harus mengelompokkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusunlah yang
menentukan kelompok data mana yang akan digunakan lebih lanjut, yang akan diolah dan
dianalisis, dan teknik pengolahan dan analisis apa yang akan digunakan.
4. Pemeriksaan / Penyuntingan Konsep
3. Lembar Pengesahan
(Lihat Contoh Lembar Pengesahan)
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar (jika ada)
7. Daftar Tabel (jika ada)
8. Batang Tubuh Makalah , terdiri dari :
a. Pendahuluan
Pendahuluan berisi pengantar ke permasalahan pokok yang memberikan gambaran
tentang batasan dan tujuan penulisan. Isi pendahuluan + 15 %.
Bab ini dibagi dalam 3 Sub Bab sebagai berikut :
1) Latar Belakang
Memberikan penjelasan tentang manfaat/ pentingnya timbulnya judul/topik untuk
dibahas.
2) Ruang Lingkup
Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup permasalahan yang menjadi
pembahasan.
3) Maksud dan Tujuan Penulisan
Memberikan penjelasan tentang maksud penulisan makalah dan tujuan berisi tentang
hal yang diinginkan pada penulisan makalah, sesuai dengan konteks pemasalahan
yang akan dibahas.
c. Penutup
Pada bab yang terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada dasarnya
merupakan penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas, singkat, dan
tegas.
Isi penutup + 10%.
1) Simpulan
Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar dari
permasalahan.
2) Saran
Saran yang dimaksud disini, merupakan usul atau pendapat dari penulis yang
mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan
kemungkinan dapat dilaksanakan.
9. Daftar Pustaka
Merupakan acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet, dan
sumber tertulis lainnya.
Contoh penulisan daftar pustaka :
Sunarto. 2002. Perpajakan. Yogyakarta: Air printing BPFE Universitas
Taman Siswa
V. ARTIKEL
A. Pengertian Artikel
Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana dari
pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya
tulis ilmiah lainnya. Begitupun dengan kata dan ragam bahasanya lebih santai walaupun
demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai.
B. Jenis-Jenis Artikel
Artikel dibedakan ke dalam 5 jenis berdasarkan pembahasannya yaitu deskripsi,
narasi, argumentasi, ekposisi dan persuasi.
1. Deskripsi, (jenis karangan berisi tentang gambaran tentang suatu hal atau keadaan).
2. Narasi, (juga dikenal sebagai cerita. Karangan Narasi berupa peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu).
3. Eksposisi, (karangan yang berisi penjelasan ataupun uraian tentang suatu topik).
4. Argumentasi, (karangan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran tentang
pendapat seseorang atupun kelompok).
4. Editing dan Revisi, Editing merupakan proses yang cukup penting dalam
pembuatan artikel. Pada tahap ini keseluruhan artikel diperiksa kembali baik ejaan,
tata bahasa dan maksud serta tujuan artikel tersebut di buat.
5. Menyebarkan/ Memasarkan Tulisan
D. Karakteristik Artikel
Artikel memiliki beberapa karakteristik dalam penulisannya, yakni sebagai berikut.
1. Ditulis dengan atas nama (by line story)
2. Mengandung gagasan aktual atau kontroversial
3. Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian besar khalayak
pembaca
4. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual
5. Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif, Singkat dan
tuntas
6. Orisinil
Nama-nama penulis dituliskan (tanpa gelar akademik atau gelar kebangsawanan) tepat
dibawah judul, disertai dengan alamat institusi penulis, alamat surat elektronik, serta
catatan kaki untuk penulis korespondensi.
3. ABSTRAK DAN ABSTRACT (maksimum satu halaman)
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Abstrak berisi tidak lebih dari 250
kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar belakang, tujuan, metode,
hasil dan kesimpulan. Abstrak ditulis dengan jarak baris 1,0 spasi. Di bawah abstrak
disertakan 3-5 kata-kata kunci (keywords).
4. PENDAHULUAN
Pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan, tujuan dari kegiatan penelitian, manfaat
dan potensinya, merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para
penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait untuk menerangkan
kemutakhiran dan kreativitas substansi pekerjaan.
5. METODE
Bagian ini menjelaskan tentang data yang diperoleh dari survei/observasi/pengukuran dan
analisisnya. Data dapat dijelaskan dalam bentuk tabel dan atau gambar. Interpretasi dan
ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh, termasuk pembahasan
tentang pertanyaan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat
bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian mendatang. Hasil dan pembahasan juga
memuat pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil
pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian
terdahulu).
7. KESIMPULAN
Secara umum kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan
dalam pendahuluan.
8. UCAPAN TERIMAKASIH
VI. ESAI
A. Pengertian Esai
Merujuk pada definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ‘esai’ diartikan
sebagai suatu karangan atau karya tulis yang termasuk dalam prosa yang membahas suatu
masalah (kajian) secara sekilas dari sudut pandang pribadi sang penulis.
Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas,
esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai
sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik.
Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu
persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut
esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan
pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya.
Secara singkat, essay atau esai adalah karangan bebas yang memiliki tujuan subjektif
berdasarkan kemauan penulis. Oleh sebab itu, menulis esai menuntut kita untuk sekreatif
mungkin agar tulisannya menarik. Yang dimaksud subjektif adalah mengomentari atau
memberi pendapat tentang suatu kejadian yang sudah terjadi. Contohnya; hari ini kita
membaca koran tentang banjir di Desa X yang disebabkan oleh jebolnya tanggul. Nah,
berita tersebut bisa dijadikan bahan untuk membuat contoh essay.
Jadi essay itu adalah opini tentang suatu hal yang terjadi. Setiap orang tentu
mempunyai opini yang berbeda-beda terhadap satu masalah yang sama.
B. Jenis-Jenis Esai
1) Esai Deskriptif, (Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang
seseorang, tempat, atau benda).
2) Esai Ekspositori, (Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi
dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan
sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau
mendefinisikan).
3) Esai Naratif, (Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur).
4) Esai dokumentatif, (Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah
suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA,
atau panduan Turabian).
Tahap Penulisan Esai; a) Tentukan topik, b) Buatlah outline atau garis besar ide-ide
anda, c) Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas, d) Tuliskan tubuh tesis
anda
Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian ini,
topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara lebih
rinci dan mendetail. Di pembahasan, menulis akan menjabarkan opininya serta
argumennya secara kronologis atau berurutan sehingga esai yang ditulis nantinya bersifat
koheren. Dalam isi juga dijelaskan tentang dasar dasar dari penyusun argument tersebut,
seperti teori para ahli yang dikombinasikan dengan data dan fakta fata yang ada di
lapangan. Teori, data, dan fakta inilah yang akan lebih meyakinkan pembaca untuk
mempercayai opini penulis yang disampaikan dalam esai.
c. Penutup atau Kesimpulan
Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian terakhir dalam menyusun
sebuah esai. Bagian ini berisi kesimpulan yang berupa kalimat yang merangkum poin-poin
utama yang telah disampaikan sebelumnya di bagian pendahuluan dan pembahasan.
Kesimpulan harusnya bersifat singkat, padat, dan jelas, serta tidak melebar ke topik
lainnya. Beberapa esai juga menambahkan saran penulis bagi pihak ketiga untuk
menyikapi permasalahan yang di bahas pada bagian penutup.
Identitas Buku
Pengantar
Isi Buku
Kelebihan buku
Penilaian Buku
Kekurangan buku
Kelayakan buku dibaca/dibeli
Penutup Sasaran konsumen buku
Kesimpulan/saran
1. Judul resensi.
Judul resensi ini harus menarik pembaca. Judul resensi juga bersifat padat, jelas, dan
harus dapat menggambarkan isi resensi. Agar dapat mewakili isi resensi, diksi yang tepat
sangat diperlukan. Judul resensi ditulis sesuai kaidah penulisan, yaitu ditulis kapital di tiap
awal kata, kecuali preposisi dan konjungsi. Judul resensi berbeda dengan judul buku yang
diresensi.
2. Perwajahan (jati diri buku) atau identitas buku.
Identitas buku adalah hal-hal yang berhubungan dengan buku. Identitas buku ini
perlu disampaikan terlebih dahulu guna memberikan informasi awal pada pembaca
resensi.
Identitas buku meliputi :
a. Judul buku
b. Nama pengarang/penulis
c. Nama penerbit dan tahun terbit
d. Jumlah halaman
e. Jenis huruf
4. Pembahasan,
berisi komentar, ulasan, analisis kritis, dan penilaian terhadap isi buku. Inilah esensi
dari suatu resensi, yakni si peresensi mengomentari atau menilai suatu buku dari berbagai
aspek yaitu aspek luar dan aspek isi, meliputi :
1. Analisis terhadap isi buku disertai alasan dan bukti yang ada dalam isi buku
2. Analisis kekuatan dan kelemahan (bila ada) isi buku yang diresensi pembandingan
dengan sumber- sumber yang berbeda
3. Gagasan-gagasan penulis mengenai isi buku
5. Penutup,
VIII. LAPORAN
A. Pengertian Laporan
Laporan ialah sebuah bentuk dokumen atau penyajian yang berisi tentang fakta suatu
keadaan atau kegiatan. Fakta yang disajikan dan dirangkai tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab yang diberikan kepada orang bersangkutan. Fakta ini berisi sebuah
keterangan ataupun informasi yang didapatkan dari pengamatan atau yang dialami oleh
orang yang diberi tanggung jawab. Laporan merupakan sesuatu yang vital dalam ruang
lingkup perusahaan ataupun organisasi. Sesuatu yang selalu dibutuhkan dalam setiap
kegiatan. Dengan begitu kita dapat meniti bahwa laporan pasti memiliki fungsi yang amat
penting, yaitu sebagai sarana menyampaikan informasi, sebagai bahan pertanggung
jawaban, sebagai bahan evaluasi, sebagai sarana pengawasan, sebagai bahan pengambilan
keputusan.
B. Jenis-jenis Laporan
Jenis pertama adalah laporan berdasarkan bentuknya. Laporan berdasarkan
bentuknya terbagi menjadi tiga, yaitu:
Jenis yang kedua yaitu laporan yang ditinjau berdasarkan waktunya. Laporan ini
terbagi menjadi 2 macam, berikut ini penjelesannya:
a. Laporan berkala
Jenis yang keempat yaitu laporan berdasarkan penyampaianya, yaitu laporan lisan
dan laporan tulis.
a. Laporan lisan
b. Laporan tertulis
Jenis yang kelima yaitu laporan berdasarkan isinya, yaitu laporan informatif, laporan
rekomendasi, laporan kelayakan, laporan analisa, laporan pertanggungjawaban.
a. Laporan informatif
b. Laporan rekomendasi
c. Laporan kelayakan
d. Laporan analisa
e. Laporan pertanggungjawaban
C. Unsur-Unsur Laporan
Unsur-unsur laporan terdiri atas beberapa hal, yaitu
a. Pendahuluan, terdiri atas:
1) Kesimpulan
Kesimpulan berisi tentang pernyataan kegiatan yang disingkat lebih pendek atau menjadi
sebuah simpulan.
2) Saran-saran
Saran berisi tentang argumen tentang proses kegiatan yang akan dilaksanakan.
d. Lampiran
Pada tahap penulisan laporan harus mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan
sehingga laporan tersebut dapat tersaji secara runtut, mudah dipahami, dan enak dibaca.
E. Sistematika Laporan
Seperti halnya karangan pada umumnya, laporan harus disampaikan dalam bentuk
dan struktur yang baik dan sistematis. Bentuk yang baik bertalian dengan teknik penulisan,
sedangkan struktur bertalian dengan organisasinya. Oleh sebab itu struktur laporan
terutama yang berbentuk buku, harus dilengkapi oleh unsur-unsur yang baku.
a. Bagian awal
1) Halaman sampul/cover
2) Halaman Judul
3) Halaman Pengesahan
4) Prakata
5) Daftar Isi
6) Daftar Tabel (jika ada)
7) Daftar Gambar (jika ada)
8) Daftar Lampiran (jika ada)
b. Bagian Isi
1) Pendahuluan
2) Lampiran
c. Kesederhanaan.
Agam, Rameli. 2009. Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta
Hariwijaya, M. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Yogyakarta: Tugu
Publisher
(https://anggaradian.wordpress.com/2011/12/30/pengaruh-globalisasi-terhadap-pendidikan-
di-indonesia/)
(http://kristianblog.blogspot.com/2016/11/Metode-penulisan-artikel.html?m=1 diakses 29
November 2016)
2018
https://www.google.co.id/amp/s/wennyekaputri.wordpress.com.tata-tulis-karya-ilmiah/amp.
2014)
Jauhari, Heri. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: CV Pustaka Setya
Jauhari, Heri. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
Sumadiria, As Haris. 2011. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Simbiosa Rekatma
Media.
Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Diksi Intan Mulia.