Anda di halaman 1dari 40

RESUME

KARYA ILMIAH REMAJA

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir

Dosen Pengampu
H. Muhamad Subhan, M.Pd.

Disusun Oleh:
Ruddy Nur Ardiansyah
(16032066)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
2020
DAFTAR ISI

Cover.......................................................................................................................... -
Daftar Isi .................................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................... ii
I. Karya Ilmiah .................................................................................................. 1
II. Teknik Penyusunan Karya Ilmiah.................................................................. 6
III. Tata Tulis Dalam Karya Ilmiah Remaja ........................................................ 9
IV. Makalah Sebagai Karya Ilmiah...................................................................... 15
V. Artikel ............................................................................................................ 21
VI. Esai................................................................................................................. 25
VII. Resensi ........................................................................................................... 27
VIII. Laporan .......................................................................................................... 31

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 36

Biografi ...................................................................................................................... 37

i | Karya Ilmiah Remaja


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia-Nya kami
mampu menyelesaikan buku ini, tidak lupa kepada Bapak H. Muhamad Subhan, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Karya Ilmiah Remaja. Buku ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas akhir perkuliahan. Dan untuk menyelesaikan mata kuliah Karya Ilmiah Remaja.
Buku ini sengaja dibuat sederhana dan praktis dimaksudkan agar lebih mudah dalam
penyajianya dan secara efektif dapat tersaji sebagai referensi bahan bacaan, dan para pembaca
khususnya mahasiswa dapat mempunyai referensi secara umum mengenai Karya Ilmiah
Remaja, dengan membaca penggalan materi dari beberapa materi perkuliahan Karya Ilmiah
Remaja yang disajikan dalam bentuk resume buku ini.
Demikian, semoga bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat
saya harapkan untuk kesempurnaan dan memperbaiki dalam penyusunan buku masa yang akan
datang.

Lamongan, 09 Januari 2020


Ruddy Nur Ardiansyah

ii | Karya Ilmiah Remaja


I. KARYA ILMIAH

A. Hakikat Karya Ilmiah


Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum
yang dapat dibuktikan kebenarannya, disajikan menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar, serta menggunakan bahasa ragam ilmiah.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam
studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta
untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang
disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar. Syarat minimal dalam
sebuah karya ilmiah:menggunakan bahasa tulis sebagai media,membahas konsep ilmu
pengetahuan,disusun secara sistematis,dituangkan dengan menggunakan bahasa yang
benar.Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang
populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

B. Konsep Dasar Karya Ilmiah


Konsep dasar karya ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan
yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar. Syarat minimal
dalam sebuah karya ilmiah: menggunakan bahasa tulis sebagai media, membahas konsep
ilmu pengetahuan, disusun secara sistematis, dituangkan dengan menggunakan bahasa yang
benar.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai
gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi
kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.
a. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Jenis karya ilmiah berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a)
Karangan ilmiah (memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut
metode dan penggunaan bahasa), b) Karangan non ilmiah (tidak terikat pada karangan
baku), c) Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer (berada diantara ilmiah dan non-ilmiah).

Sementara jenis karangan ilmiah berdasarkan bentuknya dapat dikategorikan


sebagai berikut : a) Karya Ilmiah Berbentuk Makalah, b) Karya Ilmiah Berbentuk Report/
Laporan Ilmiah Yang Dibukukan, c) Buku Ilmiah.

1 | Karya Ilmiah Remaja


C. Karakteristik Karya Ilmiah
Karakteristik sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu
struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa.

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang
ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup
merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.

Pada umumnya terdapat tujuh karakteristik dalam penelitian ilmiah : a) Sistematik


(Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan
kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks), b) Rasional dan
Logis (Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
empirik), c) Empiris (didasarkan pada pengalaman sehari-hari), d) Faktual (harus
berdasarkan fakta), e) Ilmiah (harus didasarkan pada bidang keilmuan tertentu), f) Objektif
(berdasarkan pada fakta), g) Memiliki manfaat universal pada bidangnya (peneltian yang
telah dilakukan harus memiliki manfaat pada bidang tertentu).

D. Syarat-Syarat Karya Ilmiah


Syarat- syarat karya ilmiah, menurut Brotowidjoyo harus memenuhi syarat berikut
ini: a) Komunikasi Uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca, b) Kata dan kalimat
yang disusun penulis hendaknya bersifat denotative, c) Bernalar, artinya tulisan itu harus
sistematis, logis, mengandung kohesi dan koherensi, serta mengikuti metode ilmiah yang
tepat, d) Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi sedemikian
rupa sehingga tersusun secara padat, e) Berdasarkan landasan teoritis yang kuat, suatu hasil
karya ilmiah bukan subjektivitas penulisnya, tetapi harus berlandaskan teori-teori tertentu,
f) Tulisan harus relevan dengan displin ilmu tertentu, tulisana harus ditulis oleh seseorang
yang menguasai bidang ilmu tertentu, g) Memiliki sumber penopang mutakhir, suatu karya
ilmiah harus menggunakan landasan teori mutakhir, h) Bertanggung jawab, dalam suatu
kutipan yang terdapat dalam sebuah karyai lmiah harus dipertanggung jawabkan dengan
menyebutkan sumber tulisan.

E. Sumber- Sumber Karya Ilmiah


Adapun sumber-sumber karya ilmiah, masing-masing dapat dijelaskan sebagai
berikut: a) Observasi, b) Dedukasi dari teori, c) Kepustakaan, d) Masalah sosial, f) Situasi
praktis, g) Pengalaman pribadi.

Masalah merupakan celah kosong yang menjadi wilayah ketidaktahuan manusia.


Penelitian dilakukan untuk mengisi kekosongan dan mengubah wilayah ketidaktahuan
menjadi pengetahuan. Perumusan masalah merupakan kegiatan yang sangat menentukan

2 | Karya Ilmiah Remaja


dalam penelitian, sebab masalah yang dirumuskan akan mengarahkan semua kegiatan
penelitian. Perumusan masalah ditentukan dengan menempuh prosedur yang berurutan
mulai dari mendeskripsikan latar belakang masalah, mengidentifikasi masalah, membatasi
masalah dan merumuskan masalah. Masalah yang dirumuskan harus memenuhi empat
syarat yaitu menyatakan hubungan variabel, dirumuskan menggunakan kalimat tanya,
memungkinkan pengumpulan data dan tidak menyatakan posisi moral atau etik. Judul
penelitian ditentukan setelah peneliti merumuskan masalahnya. Judul dapat ditentukan lebih
dulu apabila peneliti sudah merumuskan dalam pikirannya tentang masalah penelitian.

F. Isi Karya Ilmiah


Bagian isi ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab pendahuluan, bab
landasan teoretis, bab objek lokasi penelitian (khusus praktik kerja), bab pembahasan
(analisis data), dan bab penutup. Dengan kata lain, bagian isi merupakan penelitian si
penulis.
Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar tentang isi karangan ilmiah.
Bab ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam penyusunan karangan ilmiah.

Pada bagian ini, diuraikan (a) masalah yang akan diteliti, (b) contoh masalah, (c)
penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi penulis atau pun bagi orang lain, dan (d)
argumentasi yang logis antara data (realitas) dan teori (harapan).
Identifikasi masalah merupakan garis besar yang akan diteliti atau diuraikan.
Identifikasi masalah ini disajikan dalam bentuk pertanyaan. Akan tetapi, pembatasan
masalah merupakan bagian yang menyempitkan atau membatasi pokok permasalahan
sehingga kajian tidak terlalu luas dan abstrak.

Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
penelitian ini(harus sejalan dengan identif ikasi masalah), sedangkan kegunaan penelitian
merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik secara teoretis maupun
secara praktis.
Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para ahli) yang dijadikan dasar
untuk menganalisis data.
Penelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik penelitian. Metode penelitian
ialah seperangkat alat yang tersusun secara sistematis dan logis, sedangkan teknik penelitian
ialah tata cara melakukan setiap langkah-langkah metode penelitian.

Lokasi penelitian ialah tempat penelitian dilaksanakan. Lamanya penelitian dapat


dilakukan dengan membuat rencana atau jadwal kegiatan penelitian.
Penelitian ilmiah harus menyajikan sekaligus memaparkan sumber data. Sumber
data ini merupakan bahan yang diteliti. Jika penelitian ini berasal dari buku, misalnya, novel,
majalah, surat kabar, tabloid, identitas sumber data tersebut harus dicantumkan. Jika sumber
data itu banyak dan beragam, dapat digunakan sampel dan populasi.

3 | Karya Ilmiah Remaja


Bagian Pembuka
1. Cover

Cover merupakan halaman pertama yang terlihat dari sebuah karya tulis. Cover
memiliki suatu keberadaan yang penting dalam penulisan karya tulis ilmiah, yaitu
sebagai daya tarik serta memudahkan pembaca untuk mengetahui gambaran umum
mengenai isi sebuah karya tulis ilmiah. Bagian cover ini terdiri dari:
a) Keterangan jenis karya tulis ilmiah (Keterangan ini ditulis paling atas. Kita dapat
menulis jenis karya tulis, seperti makalah, skripsi, tesis, atau laporan penelitian).
b) Judul karya tulis ilmiah (Judul ini diletakkan di bawah keterangan jenis karya
tulis).
c) Tujuan karya tulis ilmiah (Tujuan karya tulis ditulis dengan font yang lebih kecil
daripada judul).
d) Logo instansi (Logo diletakkan paling tengah dan berukuran yang proporsional
dengan tulisan lainnya di cover).
e) Nama penulis
f) Nama instansi
g) Tahun pembuatan
Bagian-bagian cover ini ditulis di tengah cover.
2. Kata Pengantar
Pada halaman kedua karya tulis ilmiah berisi mengenai kata pengantar. Kata
pengantar berisi mengenai ucapan syukur kepada Tuhan dan ucapan terima kasih kepada
rekan, kolega, dan pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan karya tulis
ilmiahnya. Di akhir ucapan terima kasih disertakan kata penulis tanpa menyebutkan
nama.
3. Abstrak

Kata abstrak ditulis di bagian tengah halaman. Kemudian di bawah kata abstrak
ditulis nama penulis, tahun penulis, serta judul yang dicetak miring. Abstrak merupakan
rangkuman karya tulis yang berisi secara padat intisari dari penelitian yang mencakup
latar belakang masalah, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang
diperoleh serta kesimpulan dan saran. Di bawah rangkuman isi karya tulis, kata-kata
kunci diberikan.
Abstrak bermanfaat untuk membantu pembaca menemukan gambaran mengenai
isi karya tulisnya sesuai dengan kebutuhan minat dari pembaca dan perlu untuk dibaca
lebih lanjut.
4. Daftar Isi
Daftar isi merupakan daftar nomor halaman yang menunjukkan letak setiap
bagian karya tulis.
5. Daftar Tabel

4 | Karya Ilmiah Remaja


Daftar tabel merupakan daftar nomor halaman yang menunjukkan letak tabel-
tabel pada karya tulis
Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a) Latar Belakang Masalah (Latar belakang masalah berisi mengenai permasalahan


yang ditemukan di lapangan dan kesenjangan antara kenyataan atau realita dengan
teori. Penulis juga menjelaskan alasan dan dasar pemilihan topik).
b) Rumusan Masalah (Rumusan masalah berisi mengenai permasalahan-
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dan ditulis dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Pertanyaan ini akan dijelaskan jawabannya pada bagian
pembahasan).
c) Batasan Masalah (Batasan masalah berisi mengenai batasan-batasan
permasalahan yang ingin dibahas sehingga cakupan bahasan tidak meluas dan
tetap relevan).
d) Tujuan Penelitian (Tujuan penelitian berisi tentang kalimat-kalimat pernyataan
yang mengacu pada pertanyaan rumusan masalah. Misalnya, jika pada rumusan
masalahnya adalah “Bagaimana pengaruh gadget terhadap gaya belajar siswa?”
maka di tujuan penelitian dituliskan “Untuk menjelaskan pengaruh gadget
terhadap gaya belajar siswa).
e) Hipotesis (Hipotesis adalah pernyataan sesuatu yang dianggap benar untuk
pengutaraan pendapat dan kebenarannya masih perlu dibuktikan dalam
penelitian).
f) Manfaat Penelitian (Sebuah penelitian tentu memiliki manfaat bagi banyak orang.
Pada bagian ini tertulis manfaat-manfaat apa yang diperoleh oleh kalangan
tertentu maupun masyarakat pada umumnya).
Bab II Landasan Teori
Pada bagian ini, penulis menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas dari para ahli dan juga dari sumber-sumber yang
dapat dipercaya kebenaran teorinya.
Bab III Metode Penelitian
Pada bagian ini menjelaskan mengenai cara atau sistem yang digunakan pada
penelitian agar terbukti atau teruji dengan benar penelitian yang diteliti.
Bab IV Hasil Penelitian dan Analisis
Pada bagian ini berisi mengenai hasil penelitian dan analisis temuan-temuan dalam
penelitian. Pada bagian ini, penulis akan menganalisis hasil penelitian yang sesuai
dengan teori ataupun yang bertolak belakang dengan teori.
Bagian Penutup

5 | Karya Ilmiah Remaja


Bab V Penutup
Bagian ini terdiri dari saran dan kesimpulan.Saran merupakan pendapat penulis untuk
kesempurnaan penulisan karya tulis lebih lanjut dan juga dapat merupakan masukan
mengenai hasil temuan penelitian, misalnya hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh negatif gadget terhadap gaya belajar siswa, maka penulis dapat
memberi saran untuk pelajar mengatur waktu dengan bijak ketika bermain gadget.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi tentang refensi-refensi yang digunakan penulis sebagai bahan
dasar penulisan karya ilmiah. Referensi ini dapat berasal dari buku ataupun website.

Lampiran
Lampiran merupakan bukti-bukti pendukung atau otentik yang dilakukan saat
penelitian, misalnya angket penelitian, daftar pertanyaan wawancara, dan hasil
wawancara.

II. TEKNIK PENYUSUNAN KARYA ILMIAH REMAJA

A. Bagaimana Cara Memilih Ide Penelitian?


Memilih ide penelitian memerlukan suatu kepekaan dari calon peneliti. Ide atau
masalah penelitian bisa diperoleh dari berbagai cara. Di antaranya:
a) Dari membaca laporan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dirasakan perlu dilakukan penelitian lanjutan, penelitian pendalaman,
atau penelitian pengembangan;
b) Dari mengamati: (a) fenomena-fenomena atau kejadian yang terjadi di alam sekitar
kita; (b) kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan
taraf hidupnya; (c) cara kerja yang dilakukan orang untuk mempercepat proses atau
meningkatkan mutu hasil produksinya; (d) hasil diskusi orang-orang sekitar kita atau
forum ilmiah yang membahas tentang mencari solusi suatu masalah.
c) Mencari titik-titik singgung atau kesesuaian secara logika dua atau lebih teori-teori
yang diketahui. Contoh: Dari teori menyebutkan lapisan ozon menipis sehingga
terjadinya global warming salah satu penyebabnya adalah adanya gas buang N2O
dan CO2 ke udara. Teori lain menyebutkan bahwa gas N2O dan CO2 dihasilkan oleh
banyak hal, di antaranya oleh tanaman yang diberikan pupuk kimia (Urea atau NPK)
yang digunakan petani. Titik singgungnya adalah: adakah jenis pupuk lain (ramah
lingkungan) yang tidak terlalu banyak menghasilkan gas N2O dan CO2?
d) Mencari cara-cara baru atau teknologi baru untuk mempermudah cara kerja dari pada
cara-cara kerja yang selama ini secara tradisi dilakukan orang atau masyarakat. Cara-
cara baru untuk meningkatkan jumlah hasil produksi dari pada cara-cara yang selama
ini secara tradisi dilakukan orang atau masyarakat. Cara-cara baru untuk

6 | Karya Ilmiah Remaja


meningkatkan mutu hasil produksi dari pada cara-cara yang selama ini secara tradisi
dilakukan orang atau masyarakat.
e) Memanfaatkan suatu bahan yang selama ini terbuang menjadi limbah oleh
masyarakat padahal secara teori suatu bahan itu mengandung unsur-unsur yang dapat
dimanfaatkan jika dilakukan pengolahan seperti limbah dapur atau pedagang sayur
untuk kompos, limbah serbuk gergaji kayu untuk media tanaman atau bahan bakar
kompor, tai ternak untuk bio gas, tombong kelapa untuk selai, dll.
f) Pesanan pihak luar untuk dilakukan penelitian. Dalam hal ini dapat dicontohkan dari
tema atau topik penelitian yang sudah ditetapkan oleh pihak panitia Lomba KIR
karena ada kepentingan khusus. Misalnya perusahan TELKOMSEL mengadakan
lomba KIR berjudul “Keunggulan Produk Telkomsel dalam Persaingan Media
Komunikasi di Indonesia”

B. Apakah Setiap Ide Penelitian Dapat Dijadikan Penelitian?


Ide penelitian yang akan diteliti untuk menjamin akan menghasilkan KIR yang
baik minimal harus:
a) Sesuai dengan minat peneliti sehingga peneliti lebih bersemangat dan dengan senang
hati mengerjakan penelitian tersebut
b) Memiliki potensi besar penelitian bisa dikerjakan dengan modal dasar:
1. Peneliti mempunyai kemampuan, landasan teori, dan pengalaman pengetahuan
dalam bidang yang akan diteliti tersebut.
2. Tersedia waktu yang cukup untuk melakukan penelitian sehingga penelitian tidak
asal selesai.
3. Peneliti siap secara fisik untuk mengobservasi, mengumpulkan data, dan
menyusun laporan penelitian.
c) Tersedia faktor pendukung. Pendukung utama adalah:
1. Tersedia data yang bisa diperoleh baik data primer (digali sendiri) maupun
sekunder (dikutip dari data yang sudah ada).
2. Ada ijin dari pihak berwenang. Walaupun ide atau masalah penelitian sangat
menarik untuk diteliti namun jika tidak dapat ijin dari pihak yang berwenang.
3. Keamanan peneliti terjamin. Maksudnya, meskipun data awal ada, minat ada,
kemampuan juga ada, tetapi jika dalam penelitian mengancam keselamatan
peneliti sebaiknya penelitian dikaji ulang.
d) Hasil penelitian harus bermanfaat bagi kelompok masyarakat tertentu atau
masyarakat umum.

C. Jika Telah Ada Ide Atau Masalah yang Diteliti, Bisakah Penelitian Langsung
Dilakukan?
Sebaiknya jangan terburu-buru langsung melakukan penelitian ke lapangan.
Sebab resikonya akan menghadapi banyak hambatan dan kebingungan menggali data
yang belum tentu cocok atau sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.

7 | Karya Ilmiah Remaja


Sebelum melakukan penelitian yang sesungguhnya, seharusnya dilakukan studi
pendahuluan, yakni observasi awal menjajagi kemungkinan penelitian dapat dilakukan.
Observasi awal ini penting dilakukan untuk mencari informasi awal guna mempertajam
atau memperjelas ide atau masalah yang akan diteliti.

D. Bagaimana Merumuskan Judul dan Masalah Penelitian?


Apabila telah diperoleh ide penelitian dan informasi yang cukup dari studi
pendahuluan maka langkah berikutnya adalah merumuskan judul dan masalah
penelitian. Judul dan masalah penelitian adalah hal yang terpenting dilakukan agar
penelitian yang dilakukan lebih terarah dan akurat dalam pengumpulan teori penelitian
serta data pendukung.
Judul penelitian dirumuskan dari ide penelitian. Judul karya ilmiah hendaknya
dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang
dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya
singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok karya
ilmiah. Dari kalimat judul penelitian sudah dapat digambarkan hal yang diteliti dan
secara tidak langsung dapat diketahui manfaatnya bagi masyarakat tertentu atau
masyarakat umum. Inti kalimat judul penelitian adalah “Hal yang diteliti dan objeknya”
dapat ditambah “manfaatnya” jika dipandang perlu.

E. Perlukah Dirumuskan Masalah Penelitian?


Jawabnya perlu. Sebab sekecil apapun atau sederhana apapun penelitian yang
dilakukan pasti ada manfaat dari hasil yang nantinya dicapai. Paling tidak bermanfaat
bagi penulis/ peneliti bahwa penelitian itu untuk menambah wawasan tentang hal yang
sedang diteliti. Penelitian ilmiah yang baik adalah penelitian yang memberikan manfaat
yang cukup besar bagi banyak orang. Bahkan penelitian Albert Einstein memberikan
manfaat sangat besar dan mengubah cara pandang orang di muka bumi ini tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Jadi rumusan manfaat penelitian dapat diformulakan sebagai berikut. a) Bagi
Masyarakat, b) Bagi Pemerintah (jika dipandang perlu), c) Bagi penulis

F. Bagaimana Caranya Menyusun Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori?


Tinjauan pustaka atau bisa disebut landasan teori masuk ke Bab II dalam karya
tulis ilmiah. Ada juga tinjauan pustaka digabungkan dengan Bab I yaitu Pendahuluan.
Tetapi hal itu tidak terlalu prinsip. Artinya tidak karena beda penempatan tinjauan
pustaka menyebabkan karya tulis ilmiah itu didiskualifikasikan oleh juri atau panitia
lomba karya tulis ilmiah.Yang penting untuk dipahami adalah bagaimana cara
menyusun tinjauan pustaka. Cara atau tips yang praktis untuk menyiapkan diri dalam
menyusun tinjauan pustaka dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Pahami betul judul penelitian dan masalah penelitian. Apakah variabel-variabel
yang ada dalam judul penelitian atau masalah penelitian. Sebab tinjauan pustakan
pada dasarnya adalah teori-teori yang perlu dipahami atau diketahui terlebih dahulu

8 | Karya Ilmiah Remaja


oleh peneliti sebelum dilakukan penelitian sehingga penelitian tidak salah arah. Jika
teori belum diketahui peneliti atau penulis mana mungkin dia bisa melakukan
peneliti.
b) Dari variabel-variabel dalam judul dan masalah penelitian dapat dicatat pointer-
pointer tinjauan pustaka yang perlu dicari atau diburu baik di perpustakaan, toko
buku, menanyakan orang-orang sekitar yang mungkin punya buku yang berkaitan,
dan melacak di media internet. Bahan dari buku-buku, majalah, atau internet paling
tidak untuk satu pointer variabel didukung oleh 2 (dua) sumber. Kalau terpaksa
hanya dapat 1 (satu) sumber masih bisa diterima dari pada tidak ada tinjauan pustaka
sama sekali.

III. TATA TULIS DALAM KARYA ILMIAH REMAJA


Dalam penilisan karya tulis ilmiah memiliki 2 kaidah yang perlu diperhatikan. Ada,
kaidah bersifat umum dan kaidah bersifat khusus. Kaidah umum ialah terkait penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar baik dari ejaan, penulisan yang berlaku secara umum.
Sedangkan, kaidah secara khusus merupakan kaidah terkait teknis penulisan yang telah
disepakati bersama yang berlaku dilingkungan tersebut. Sehingga, penerapan kaidah tersebut
haruslah diterapkan dengan konsisten dan taat dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah.
Berikut ini kaidah khusus penulisan dalam karya ilmiah:

A. Bahan dan Jumlah Halaman


Bahan untuk menulis karya ilmiah berupa kertas HVS berukuran kuarto (21,5 cm x
28 cm) 70-80 gram. Pengetikan dengan komputer dilakukan dengan huruf times new
roman atau arial 12 point, kecuali untuk pengetikan judul 14 atau 16 point. Jumlah halaman
makalah berkisar 15-25 halaman, skripsi berkisar antara 30-60 halaman, tesis berkisar
antara 150-200 halaman, dan disertasi sekitar 300 halaman atau lebih.
B. Pola Ukuran Kertas dan Pengaturan Margin
Agar halaman karya ilmiah terlihat rapi, sebaiknya dipergunakan kertas sesuai
ukuran. Garis pembatas kertas bersifat standar dengan ukuran margin atas 4 cm, margin
bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin kanan 3 cm.

C. Teknik Penomoran
Karya ilmiah umumnya dibagi menjadi beberapa bagian halaman, diantaranya:

1. Jilid halaman (cover), (Umumnya tidak mencantumkan nomor halaman).


2. Kata Pengantar, (Penomoran menggunakan format angka romawi kecil (i, ii, iii, dan
seterusnya)).

3. Daftar Isi, (Format penomoran untuk daftar isi sama menggunakan angka romawi kecil
(i, ii, iii, dan seterusnya)).

9 | Karya Ilmiah Remaja


4. Daftar Gambar, (Format penomoran halaman untuk daftar gambar juga sama
menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, dan setetusnya)).
5. Isi, (Untuk isi dalam karya ilmiah remaja biasanya dibagi menjadi beberapa bab. Bab I,
Bab II, dan seterusnya). Di halaman isi format penomoran menggunakan angka (1, 2,
3, dan seterusnya) dengan aturan sebagai berikut:
a. Untuk setiap awal Bab (setiap halaman yang terdapat judul Bab), penomoran
diletakkan di bagian bawah (footer) posisi bawah tengah.
b. Sedangkan untuk penomoran halaman lanjutannya penomoran diletakkan di bagian
atas (header) yang posisinya di sebelah atas kanan.

6. Daftar Pustaka, (Penomoran menggunakan format angka (1, 2, 3, dan seterusnya).


Aturannya untuk yang ada tulisan judul Daftar Pustaka penomoran diletakkan di bagian
bawah tengah, sedangkan halaman daftar pustaka selanjutnya penomoran diletakkan di
sudut kanan atas).
Pemberian penomoran judul dan sub judul dalam penulisan karya tulis ilmiah
terdapat dua aturan. Yaitu : menggunakan jenis huruf, ukuran, letak yang berbeda dan
menggunakan angka latin dan bahasa. Pemberian nomor pada karya ilmiah
penempatannya harus benar. Penomoran ini biasanya ada dua, yaitu nomor tabel dan
nomor halaman. Angka yang lazim digunakan dalam karya ilmiah adalah angka Romawi
kecil, angka Romawi besar, angka.
a. Angka Romawi Kecil
Penomoran dengan memakai romawi dipakai untuk halaman judul, abstrak, kata pengantar
atau prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar singkatan dan lambang. Contoh
nomor romawi kecil seperti i,ii,iii, dan seterusnya.
b. Angka Romawi Besar
Angka romawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab (bab pendahuluan, bab teoritis,
bab metode dan objek penelitian, bab analisis data, dan bab penutup). Contoh nomor
romawi besar seperti I,II,III, dan seterusnya.
c. Penomoran dengan Angka Arab
Penomoran angka Arab (0-9) dimulai bab I dengan daftar pustaka.
d. Letak Penomoran

Setiap penomoran yang bertuliskan dengan huruf kapital, nomor halaman diletakkan atau
berada di tengah-tengah, sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas (pias)
kanan atas.
e. Sistem Penomoran
Sistem penomoran dengan angka Arab mempergunakan sistem dijital. Angka terakhir
dalam sistem dijital tidak diberikan titik seperti 1.1 Latar Belakang Masalah, 3.2.2........

10 | Karya Ilmiah Remaja


Akan tetapi, bila satu angka diberi titik seperti 1.Pendahuluan, 2.Landasan Teori, dll
(dalam makalah). Apabila ada penomoran sistem dijital antara angka Arab dengan huruf,
maka harus dicantumkan titik seperti 3.2.2.a.

Sistem penomoran pada karya ilmiah mengikuti standar berikut :


a. Tingkat pertama menggunakan angka Romawi besar.
b. Tingkat kedua menggunakan huruf latin besar, misal A,B,C,D

c. Tingkat ketiga menggunakan angka, misal 1,2,3.


d. Tingkat keempat menggunakan huruf latin kecil, misal a,b,c,d.
e. Tingkat kelima menggunakan angka dengan satu kurung tutup, misal 1), 2), 3).
f. Tingkat keenam menggunakan huruf latin kecil dengan satu kurung tutup, misal, a),
b), c).
g. Tingkat ketujuh menggunakan angka dengan dua kurung, misal (1), (2), (3).
h. Tingkat kedelapan menggunakan huruf latin kecil dengan dua kurung, misal (a), (b),
(c)

D. Teknik Penulisan Kutipan


Dalam melakukan perujukan atau pengutipan dilakukan dengan memakai nama
akhir, tahun, dan halaman buku. Jika dalam pengutipan terdapat dua atau lebih pengarang.
Maka, diakhir kata pengarang pertama dilanjutkan penggunaan kata “dkk”. Jika nama dari
pengarang tersebut tidak dicantumkan maka, yang dicantumkan adalah lembaga penerbit
yang menerbitkan tulisan atau kalimat tersebut.

Dalam karya ilmiah terjemahan, pengutipan yang dilakukan dengan menyebutkan


nama pengarang aslinya. Pengutipan dari sumber yang ditulis dengan pengarang berbeda
maka, dicantumkan dalam satu tanda kurung dan dibatasi titik koma (;). Kemudian antara
tahun dan nama pengarang tidak diberi tanda koma serta, antara tahun, tanda titik dua, dan
nomor halaman tidak diberi jarak.
• Kutipan Kurang dari 40 Kata

Kutipan kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip sebagai bagian yang terpadu dalam
teks utama, diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Misal: Suharno
(1998:124) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan
kemajuan belajar”.
• Kutipan 40 Kata atau Lebih

11 | Karya Ilmiah Remaja


Kutipan yang terdiri dari 40 kata atau lebih ditulis secara terpisah dari teks yang
mendahuluinya (tanpa tanda kutip), diketik dengan jarak spasi tunggal. Misal: Howard
Gardner (2002:5) menarik kesimpulan sebagai berikut.

Inteligensi gerak tubuh termasuk dalam kemampuan untuk menyatukan tubuh dan pikiran
untuk menyempurnakan pementasan fisik, berawal dari control reflek dan gerakan-
gerakan sukarela, kemajuan intelegensi kinestetik digunakan tubuh dalam membedakan
jalan kecakapan.
• Jenis Kutipan
1. Kutipan Langsung
Kutipan Langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan aslinya tanpa
mengalami perubahan sdikitpun. Bahan yang dikutip harus direproduksi tepat seperti apa
adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda baca, dan sebagainya.

Misal : Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif terhdap
pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang
terlibat dalam akar penjarahan” (Sudibyo, 2002:184).
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan kata-
katanya sendiri. Dan walaupun yang dikutip berasal dari bahasa asing, namun tetap
dinyatakan (ditulis) dengan menggunakan bahsaa Indonesia. Kutipan tidak langsung
ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Misal: Schmid (2002:18) menyatakan bahwa kegiatan olah tubuh akan mampu
merangsang seseorang untuk mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan. Atau
: Hal itu penting agar mereka tidak terpaku pada padi, jagung, tetapi juga pada komoditi
yang lain (Sudibyo, 2001:12).
• Cara Penulisan Kutipan
1. Di depan
Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan .................
2. Di tengah

Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan: “Kalimat efektif dapat


dikenal karena ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan
keringkasan.”
3. Di akhir
Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga terjadi
efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel 1976:125)
• Aturan Penulisan Kutipan antara lain:

12 | Karya Ilmiah Remaja


1. Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa...........

2. Penulis lebih dari dua


Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan diikuti dengan
singkatan dkk.
Contoh : Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat
sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel dkk, 1976:125)
3. Pengutipan lebih dari satu karangan

Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai sumber yang
menguraikan hal yang smaa (mengandung suatu pengertian yang sama). Di dalam hal
seperti itu, pencantuman nama penulis satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda
titik koma (;).
Contoh : sebagaimana dinyatakan oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan
(1989:76); dan Basuki (2004:90) bahwa ................

E. Teknik Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu
diganti halaman baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian
ditulis dengan berganti halaman baru. Dicetak tebal dan tegak seperti “DAFTAR
PUSTAKA”. Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi :
Daftar dalam penulisan karya tulis ilmiah ditulis secara langsung setelah teks
berakhir dengan halamannya tersendiri. Sedangkan, daftar pustaka yang terdapat dalam
makalah, Karya ilmiah, ataupun buku dilakukan penulisan dengan judul “DAFTAR
PUSTAKA”.
Dimana, syarat dalam penulisan daftar pustaka meliputi : Nama pengarang ditulis
dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik. Tahun
terbit. Judul, termasuk subjudul dengan huruf dicetak miring. Tempat penerbitan. Nama
penerbit.
• Daftar Pustaka Berupa Buku
Ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku (dengan
huruf miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misal:
Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah
terdapat pula cara penulisan berikut.

Gorys Keraf. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

13 | Karya Ilmiah Remaja


• Daftar Pustaka yang Berasal Dari Buku
Kumpulan artikel penulisannya sama dengan cara diatas, hanya ditambahan dengan tulisan
(Ed). Diantara nama penulis dan tahun penerbitan. Misal:
Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendikiawan Mereka yang Berumah di Angin.
Jakarta Gramedia
• Daftar Pustaka Mengambil Satu Artikel Dari Buku Kumpulan Artikel

Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit
oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan
artikel, dan nomor halaman. Misal:
Geertz, Clifford. 2003. “Cendikiawan di Negara Berkembang”. Dalam
KemalaSartika(Ed.), Menjelajah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjadmoko
(hlm. 233). Jakarta: Gramedia
• Daftar Pustaka yang Berasal Dari Artikel Dalam Jurnal.
Nama penulis artikel ditulis didepan, diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun dan
nomor. Misal:
Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum
Penelitian, 1(1) : 33-47
• Daftar Pustaka yang Berasal Dari Artikel Majalah atau Koran.
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika
ada). Nama majalah atau Koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal:
Gardner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song?”.Psychological Today,hal. 70.
• Daftar Pustaka Dari Koran Tanpa Penulis
Nama Koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan
nomor halaman. Misal:

Kompas, 18 maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41.
• Daftar Pustaka Dari Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu dikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan,
nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit
terjemahan. Misal:

Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra: Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji
Saleh. 2004. Kualalumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
• Daftar Pustaka dari Skripsi, tesis, atau Disertasi

14 | Karya Ilmiah Remaja


Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau
disertasi yang diapit dengan tanda kutip dikuti jenis karya ilmiah. Nama kota tempat
perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Misal:
Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian Terhadap Proses Pematangan
Tomat”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian, Universitas 11 Maret.
• Daftar Pustaka Dari Internet
Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat
sumber pustaka dan tanggal akses. Misal:

Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian” (online),


(http://www.chang.jaya-Heru.com.Biotek-pertano4htm/,diakses)12 desember 2002.

IV. MAKALAH SEBAGAI SEBUAH KARYA ILMIAH

A. Pengertian Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu yang
tercakup dalam ruang lingkup tertentu. Makalah juga dapat diartikan sebagai karya
akademis yang biasanya diterbitkan atau dipublikasikan pada jurnal yang bersifat ilmiah.

Pada intinya makalah adalah salah satu jenis karya tulis yang bersifat ilmiah dengan
pembahasan permasalahan tertentu berdasarkan hasil kajian teori atau kajian lapangan.
Umumnya, pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas tertentu seperti tugas
akademik maupun tugas non akademik.

Suatu makalah dapat sebagai sarana informasi, demonstrasi dan pemahaman penulis
tentang pokok permasalahan yang dikaji oleh penulis dalam menerapkan suatu prosedur,
prinsip, atau teori yang berhubungan dengan masalah tertentu. Selain itu, makalah bukan
sebuah rangkuman namun sebagai sarana untuk menunjukkan kemampuan pemahaman
terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.

B. Jenis-Jenis Makalah
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang dipakai, makalah dibedakan menjadi tiga
kategori, yaitu, makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran.

1. Makalah deduktif adalah makalah yang disusun berdasarkan pada kajian teoritis
(pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas.
2. Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang bersifat
objektif sesuai apa yang diperoleh dari lapangan serta relevan dengan permasalahan
yang dibahas.

15 | Karya Ilmiah Remaja


3. Makalah campuran adalah makalah yang penulisanya di dasarkan pada kajian teoris
yang digabungkan dengan data empiris yang relevan sesuai dengan topik yang
dibahas. Makalah campuran ini bisa di sebut juga dengan malakah ilmiah karena di
dalamnya membahas mengenai permasalahan tertentu berdasarkan data yang ada di
lapangan, bersifat objektif dan di dasarkan pula dengan teori-teori yang ada. Malakah
campuran dibagi menjadi enam macam (Maimunah, 2011:90-91), yaitu :

a. Makalah ilmiah. Istilah makalah ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis
hasil study ilmiah yang berisi masalah dan pembahasannya. Karena study
semacam ini bersifat ilmiah, sudah selayaknya bila makalah ini ditulis secara
objektif – empiris melalui proses berfikir deduktif – induktif, dan tidak
mengungkapkan pendapat penulis yang subjektif. Gaya bahasa yang dipakai
dalam makalah ilmiah adalah sederhana, lugas, tegas, dan tidak mementingkan
ke indahan bahasa seperti dalam sastra seni. Makalah ilmiah biasanya ditulis dari
belakang meja dan di maksudkan sebagai suatu sarana pemecahan suatu masalah
secara ilmiah. Sudah menjadi kewajiban penulis bahwa makalah ilmiah
memerlukan study kepustakaan dan ini terlihat pada referensi yang di cantumkan.

b. Makalah kerja. Makalah ini hampir sama dengan makalah penelitian. Makalah
kerja pada umumnya dibaca dalam seminar. Makalah kerja disampaikan dalam
bentuk argumentasi sebagai suatu hasil penelitian. Jadi dalam makalha kerja yang
dibacakan itu harus ada masalah.
c. Makalah kajian. Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan
sarana pemecahan suatu masalah yang kontrofersial tanpa maksud untuk dibaca
dalam suatu seminar. Makalah kajian lazimnya tidak di golongkan sebagai
makalah kerja.

d. Makalah posisi. Istilah ini di pakai untuk karya tulis yang disusun karena terdapat
masalah kontrofersial. Makalah posisi ditulis karena diminta oleh suatu pihak
sebagai alternatif pemecahan suatu masalah yang kontrofersial. Prosedur
pembahasan dan penulisanya dilakukan secara ilmiah, masalahnya pun ilmiah.
e. Makalah analisis, adalah istilah yang sering di pakai di dalam mata kuliah untuk
membedakannya dengan exspository esai, kretife esai, ataupun komposisi yang
merupakan karya-karya tulis berisi karangan biasa dan tidak berisi analisis.
Makalah analisis berisi suatu analisis yang masalahnya telah di tentukan
sebelumnya. Karya tulis semacam ini sifatnya objektif-empiris.
f. Makalah tanggapan. Bentuk karya tulis ini sering ditugaskan kepada mahasiswa.
Makalah tanggapan dipakai untuk karya tulis pemenuhan tugas yang berupa
reaksi terhadap suatu bacaan. Makalah tanggapan di maksudkan sebagai latian
dan biasanya pendek karena, pembahasan dilakukan secara ilmiah, maka
pemberian data dari bacaan biasanya berupa kutipan langsung.

16 | Karya Ilmiah Remaja


C. Ciri - Ciri Makalah
Secara umum, makalah yang bagus (berkualitas tinggi) mempunyai ciri lazim
sebagai berikut:
1. Akurat dan menyeluruh (comprehensive)

Artinya, makalah berikut menyajikan fakta dan inspirasi secara akurat, dan
mengupas masalahnya secara lengkap dan tuntas. Makalah berikut terhitung sudah
mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan calon pembaca berkenaan
topik berikut dan sesudah itu menjawabnya dengan baik.
2. Memiliki sumber info yang baik
Ini adalah ciri yang paling perlu dari tiap-tiap makalah. Makalah yang bagus
mengakui sumbangan penulis lain yang karyanya berkenaan topik itu sudah diterbitkan.
Makalah memanfaatkan sumber info yang beragam (semakin banyak semakin baik).
Untuk semua fakta dan inspirasi yang bukan merupakan karya asli penulis sebagai
contoh, maka makalah tersebut diberikan kutipan. Kutipan langsung digunakan secara
jarang, dan dipilih untuk memberi tambahan ilustrasi inspirasi penulis lain di dalam
bahasa mereka sendiri.
3. Seimbang

Ini bermakna bahwa makalah berikut mengupas fakta, gagasan, dan sudut pandang
yang dibicarakan secara obyektif dan seimbang, dengan memperhatikan kemampuan dan
kelemahan masing-masing. Cover makalah yang bagus bisa saja bersikap gawat pada
karya tulis sebelumnya, tetapi tidak memberi tambahan kitik tanpa dasar dan menyerang
secara ad hominem (menggunakan perasaan atau prasangka dan bukan akal atau
menyerang karakter teristimewa dan bukan pendapat yang dikemukakan) kepada penulis
lain
4. Kreatif

"kreatif" di didalam pengertian ilmiah bermakna bahwa makalah berikut tidak hanya
menyajikan fakta belaka, tetapi ini tidak bermakna bahwa Info yang di sajikan itu
"dikarang" atau tidak berdasarkan fakta. Dalam makalah yang berkualitas, fakta-fakta
itu ditata, dianalisa, dipadukan, dan digunakan sebagai dasar asumsi dengan langkah
yang inovatif, kreatif, dan orisinal.

D. Tahap-Tahap Penulisan Makalah


Pada dasarnya, dalam penyusunan makalah ilmiah terdapat lima tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan dilakukan:


a. Pemilihan Topik / Masalah

17 | Karya Ilmiah Remaja


Langkah pertama ketika kita hendak menyusun makalah ilmiah adalah menentukan
topik/masalah tema yang kemudian diturunkan menjadi judul.
Kriteria pemilihan topik/masalah terbaik adalah sebagai berikut.
1) Yang paling disenangi.
Tidak ada yang lebih baik kita kerjakan, kecuali kita kerjakan dengan suka cita. Dan
hasil yang kita capai akan lebih lebih baik jika kita menyenangi kegiatan yang kita lakukan
2) Yang paling dikuasai bahan dan referensinya.

Selama ini, bahan-bahan pustaka apa saja yang telah kita baca akan memudahkan
pekerjaan kita. Biasanya setelah memasuki semester lima untuk D3 dan semester tujuh S1
mahasiswa sudah seharusnya mengkonsentrasikan bacaan dan diskusi kearah tema yang
akan dikerjakan dalam tugas akhirnya nanti.
3) Yang paling mudah untuk mengadakan penelitian dan mencari data.
Mencari data dan mengadakan penelitian bukan hal yang mudah. Maka, langkah
penting adalah mencari kemudahan sejak awal.
4) Yang paling cepat bisa dikerjakan.
Perlu diingat bahwa waktu untuk menulis tugas akhir atau makalah tidak cukup
panjang. Jika memiliki suatu tema yang sangat menarik, maka lihat dulu komponen
waktunya. Apakah waktunya memungkinkan? Jika tidak, maka pilih yang bijaksana untuk
diri sendiri.

5) Jika memungkinkan yang paling ringan konsekuensi biayanya.

Bahwa kita ketahui bersama semua bahan referensi dan alat atau kebutuhan tugas
akhir/makalah lainnya tidak bisa lepas dari nilai rupiah. Akan lebih bijaksana apabila
mempertimbangkan hal ini juga yang berkaitan dengan biaya.
b. Penentuan Judul

1) Apabila topik / tema sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk
hanya tinggal diuji sekali lagi, apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas
ataukah masih terlalu umum dan mengambang. Salah satu contoh teknik membatasi
topik/masalah adalah dengan pembuatan bagan pembatasan topik.
2) Dari bagan pembatasan topik tersebut , diperoleh suatu topik yang betul-betul spesifik
dan terbatas. Jika anda adalah mahasiswa di perguruan tinggi komputer, dari bagan
tersebut diatas anda bisa menetukan topik dan sekaligusdiangkat menjadi judul
makalah ilmiah misalnya “ Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru pada Sekolah
SMK 1 Kotabumi”.
c. Pembuatan Kerangka

18 | Karya Ilmiah Remaja


1) Dalam penyusunan kerangka, pada prinsipnya, adalah proses penggolongan dan
penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya menjadi
kesatuan yang saling berpautan (Moeliono, 1988: 1).
2) Penyusunan kerangka dapat membuat kerangka buram, yakni kerangka yang hanya
memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topik yang sudah dibatasi,
atau dapat juga membuat ragangan kerja, yakni ragangan yang sudah merupakan
perluasan atau penjabaran dari ragangan buram. Tentu saja jenis ragangan yang
kedua yang akan memudahkan penyusun untuk mengembangkan tulisan makalah
ilmiah. Dan juga, ragangan inilah yang akan dijadikan pedoman penulis dalam
melakukan kegiatannya sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih.
2. Pengumpulan Data
Jika tema / judul makalah ilmiah dan ragangannya sudah ditentukan, maka penyusun
sudah dapat mulai mengumpulkan data.

Langkah pertama, yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari
informasi dari kepustakaan (buku, koran, majalah, brosur, dll) mengenai hal-hal yang
ada relevansinya dengan topik yang ditentukan. Informasi yang relevan diambil sarinya
dan dicatat.
Langkah kedua, mencari informasi dengan cara turun ke lapangan. Data dilapangan
dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara, eksperimen, dan atau
penyebaran daftar kuisioner.
3. Pengorganisasian dan Pengonsepan

Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut.
Penyusun harus mengelompokkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusunlah yang
menentukan kelompok data mana yang akan digunakan lebih lanjut, yang akan diolah dan
dianalisis, dan teknik pengolahan dan analisis apa yang akan digunakan.
4. Pemeriksaan / Penyuntingan Konsep

Sebelum mengetik konsep, penyusun memeriksa dahulu konsep tersebut. Barangkali


ada konsep yang tumpang tindih ataupun ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah
penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat menunjang
pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi makalah dan
cara penyajian makalah, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
5. Penyajian / Pengetikan

Dalam mengetik naskah, penyusun hendaknya memperhatikan segi kerapihan dan


kebersihan. Dan juga penyusun harus mengikuti aturan atau kaidah penulisan yang sudah
ditentukan oleh pihak akademik.

19 | Karya Ilmiah Remaja


E. Sistematika Penulisan Makalah
Untuk mendukung terhadap penyusunan makalah yang baik, maka makalah
hendaknya disesuaikan dengan sistematika sebagai berikut:
2. Lembar Judul, memuat:
a. Judul Makalah
b. Nama, NIM

c. Nama dan Tempat Perguruan Tinggi


e. Tahun

3. Lembar Pengesahan
(Lihat Contoh Lembar Pengesahan)

4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar (jika ada)
7. Daftar Tabel (jika ada)
8. Batang Tubuh Makalah , terdiri dari :
a. Pendahuluan
Pendahuluan berisi pengantar ke permasalahan pokok yang memberikan gambaran
tentang batasan dan tujuan penulisan. Isi pendahuluan + 15 %.
Bab ini dibagi dalam 3 Sub Bab sebagai berikut :

1) Latar Belakang
Memberikan penjelasan tentang manfaat/ pentingnya timbulnya judul/topik untuk
dibahas.
2) Ruang Lingkup
Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup permasalahan yang menjadi
pembahasan.
3) Maksud dan Tujuan Penulisan

Memberikan penjelasan tentang maksud penulisan makalah dan tujuan berisi tentang
hal yang diinginkan pada penulisan makalah, sesuai dengan konteks pemasalahan
yang akan dibahas.

b. Pembahasan ( ditulis topiknya )


Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang
lingkup.
20 | Karya Ilmiah Remaja
Isi pembahasan +75%, dengan pembagian meliputi :
1) Uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan lsi topik.
2) Dalam menguraikan pembahasan ini dapat menggunakan bahan referensi yang
resmi.
3) Bila mungkin dapat memuat faktor-faktor penentu (faktor pendukung dan faktor
penghambat).
4) Pada dasarnya uraian tersebut adalah untuk menjawab permasalahan dengan
alternatif pemecahan masalah.

c. Penutup

Pada bab yang terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada dasarnya
merupakan penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas, singkat, dan
tegas.
Isi penutup + 10%.
1) Simpulan
Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar dari
permasalahan.
2) Saran

Saran yang dimaksud disini, merupakan usul atau pendapat dari penulis yang
mengacu pada materi pembahasan. Hendaknya dikemukakan secara jelas dan
kemungkinan dapat dilaksanakan.
9. Daftar Pustaka
Merupakan acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet, dan
sumber tertulis lainnya.
Contoh penulisan daftar pustaka :
Sunarto. 2002. Perpajakan. Yogyakarta: Air printing BPFE Universitas
Taman Siswa

V. ARTIKEL

A. Pengertian Artikel
Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana dari
pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya
tulis ilmiah lainnya. Begitupun dengan kata dan ragam bahasanya lebih santai walaupun
demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai.

21 | Karya Ilmiah Remaja


Oleh karena itu bahasa dan pemilihan kata yang digunakan harus kata yang populer
atau yang sedang ramai dibicarakan. Seperti halnya dengan karya tulis ilmiah artikel terdiri
dari pendahuluan, isi, dan penutup. Sistematika ketiga unsur ini tidak diatur secara baku
seperti pada buku, makalah, skripsi, dan disertasi.
Adapun ciri-ciri artikel yang perlu diketahui diantaranya yaitu:
1. Isi tulisan didasari oleh fakta bukan sekedar mitos yang belum terjamin
kebenarannya.
2. Bersifat faktual dan informative, mengungkapkan informasi yang berdasarkan
hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
3. Artikle ilmiah juga memiliki opini atau analisa pemikiran-pemikiran penulis, akan
tetapi, pemikiran itu dikuatkan/didasari oleh data valid berupa hasil penelitian
sebelumnya, teori, maupun fakta yang ditulis ke dalam artikel.
4. Menggunakan metode penulisan yang sistematis, dengan tujuan agar semua
informasi dalam artikel dapat diterima oleh masyarakat luas.
5. Menggunakan ragam bahasa yang resmi dan baku, hal ini dikarenakan dengan
menggunakan bahasa resmi yang bercirikan lugas, logis, denotatif dan efektif akan
membuat bahasa artikel ilmiah terasa padat dan berisi.

B. Jenis-Jenis Artikel
Artikel dibedakan ke dalam 5 jenis berdasarkan pembahasannya yaitu deskripsi,
narasi, argumentasi, ekposisi dan persuasi.

1. Deskripsi, (jenis karangan berisi tentang gambaran tentang suatu hal atau keadaan).
2. Narasi, (juga dikenal sebagai cerita. Karangan Narasi berupa peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu).
3. Eksposisi, (karangan yang berisi penjelasan ataupun uraian tentang suatu topik).
4. Argumentasi, (karangan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran tentang
pendapat seseorang atupun kelompok).

C. Tahap penulisan Artikel


Tahap-tahap penulisan artikel adalah sebagai berikut.

1. Pre-writing (Sebelum Menulis), Pre-writing adalah tahapan yang terjadi saat


hendak memulai menulis sebuah artikel Berikut adalah 3 aktifitas yang perlu
dilakukan pada tahap pre-writing dalam menyusun artikel.
a. Menentukan Tema dan Judul
b. Pengumpulan Bahan Artikel

c. Menyeleksi dan Menyusun Bahan Artikel yang Sudah Dikumpulkan

22 | Karya Ilmiah Remaja


2. Drafting (Membuat Kerangka Artikel), Drafting adalah tahapan membuat
kerangka artikel. Pada tahap ini bahan-bahan artikel yang sudah kita pilih, kita
susun dan kita kelompokkan menjadi beberapa topik bahasan, intinya supaya
artikel kita tetap fokus dan tidak keluar dari tema yang memang menjadi pikiran
pokok artikel.
a. Pola Alamiah (Pola ini disusun berdasarkan urutan bahan artikel yang
disesuaikan dengan keadaan yang nyata )
b. Pola Logis (Pola logis merupakan susunan kerangka artikel yang dibentuk
melalui pendekatan terhadap pola pikir manusia)

3. Writing (Penulisan), Writing adalah tahapan utama dalam proses pembuatan


artikel. Draft yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya mulai dikembangkan
menjadi sebuah paragraf dalam artikel.
a. Membuat Judul Artikel
b. Membuat Paragraf Pembuka (Pendahuluan)
c. Membuat Isi Batang Tubuh Artikel
d. Membuat Paragraf Penutup

4. Editing dan Revisi, Editing merupakan proses yang cukup penting dalam
pembuatan artikel. Pada tahap ini keseluruhan artikel diperiksa kembali baik ejaan,
tata bahasa dan maksud serta tujuan artikel tersebut di buat.
5. Menyebarkan/ Memasarkan Tulisan

D. Karakteristik Artikel
Artikel memiliki beberapa karakteristik dalam penulisannya, yakni sebagai berikut.
1. Ditulis dengan atas nama (by line story)
2. Mengandung gagasan aktual atau kontroversial
3. Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian besar khalayak
pembaca
4. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual
5. Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif, Singkat dan
tuntas
6. Orisinil

E. Sistematika (Struktur Teks) Artikel


Artikel dibatasi maksimum 10 halaman. Nomor halaman diletakkan di bagian kanan
bawah. Setiap halaman diberi header berisi nama belakang penulis pertama dan judul
artikel. Penulisan artikel mengikuti sistematika sebagai berikut.

23 | Karya Ilmiah Remaja


1. JUDUL ARTIKEL
Judul disusun maksimal 14 kata dalam tulisan bahasa Indonesia dan maksimal 10 kata
dalam bahasa Inggris. Judul hendaknya menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas
dan jelas.
2. NAMA PENULIS

Nama-nama penulis dituliskan (tanpa gelar akademik atau gelar kebangsawanan) tepat
dibawah judul, disertai dengan alamat institusi penulis, alamat surat elektronik, serta
catatan kaki untuk penulis korespondensi.
3. ABSTRAK DAN ABSTRACT (maksimum satu halaman)
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Abstrak berisi tidak lebih dari 250
kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar belakang, tujuan, metode,
hasil dan kesimpulan. Abstrak ditulis dengan jarak baris 1,0 spasi. Di bawah abstrak
disertakan 3-5 kata-kata kunci (keywords).
4. PENDAHULUAN

Pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan, tujuan dari kegiatan penelitian, manfaat
dan potensinya, merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para
penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait untuk menerangkan
kemutakhiran dan kreativitas substansi pekerjaan.
5. METODE

Secara umum, metode berisi tentang bagaimana survei/observasi/pengukuran dilakukan


termasuk waktu, lama, dan tempat. Di samping itu juga menjelaskan bahan dan alat yang
digunakan, teknik untuk memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan
analisis yang dilakukan. Acuan (referensi) harus dimunculkan jika metode yang
ditawarkan kurang dikenal atau unik.
6. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menjelaskan tentang data yang diperoleh dari survei/observasi/pengukuran dan
analisisnya. Data dapat dijelaskan dalam bentuk tabel dan atau gambar. Interpretasi dan
ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh, termasuk pembahasan
tentang pertanyaan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat
bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian mendatang. Hasil dan pembahasan juga
memuat pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil
pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian
terdahulu).
7. KESIMPULAN

Secara umum kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan
dalam pendahuluan.

8. UCAPAN TERIMAKASIH

24 | Karya Ilmiah Remaja


Ucapan terima kasih ditujukan kepada para pihak yang telah memberikan kontribusi.
9. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh
tulisan. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar
pustaka. Format perujukan pustaka mengikuti Harvard style (nama belakang, tahun).

VI. ESAI

A. Pengertian Esai
Merujuk pada definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ‘esai’ diartikan
sebagai suatu karangan atau karya tulis yang termasuk dalam prosa yang membahas suatu
masalah (kajian) secara sekilas dari sudut pandang pribadi sang penulis.
Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas,
esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai
sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik.
Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu
persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut
esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan
pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya.
Secara singkat, essay atau esai adalah karangan bebas yang memiliki tujuan subjektif
berdasarkan kemauan penulis. Oleh sebab itu, menulis esai menuntut kita untuk sekreatif
mungkin agar tulisannya menarik. Yang dimaksud subjektif adalah mengomentari atau
memberi pendapat tentang suatu kejadian yang sudah terjadi. Contohnya; hari ini kita
membaca koran tentang banjir di Desa X yang disebabkan oleh jebolnya tanggul. Nah,
berita tersebut bisa dijadikan bahan untuk membuat contoh essay.
Jadi essay itu adalah opini tentang suatu hal yang terjadi. Setiap orang tentu
mempunyai opini yang berbeda-beda terhadap satu masalah yang sama.

B. Jenis-Jenis Esai
1) Esai Deskriptif, (Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang
seseorang, tempat, atau benda).
2) Esai Ekspositori, (Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi
dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan
sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau
mendefinisikan).
3) Esai Naratif, (Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur).
4) Esai dokumentatif, (Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah
suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA,
atau panduan Turabian).

25 | Karya Ilmiah Remaja


C. Karakteristik & Tahap penulisan Esai
Sama seperti halnya dengan semua karya tulis, untuk membedakannya dari karangan
lainnya, esai memiliki beberapa karakteristik, di antaranya : a) Berupa karangan pendek,
b) Memiliki gaya bahasa yang khas, c) Baku, d) Logis, e) Ringkas, g) Runtun, h) Denotatif.

Tahap Penulisan Esai; a) Tentukan topik, b) Buatlah outline atau garis besar ide-ide
anda, c) Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas, d) Tuliskan tubuh tesis
anda

D. Sistematika (Struktur Teks)


Agar esai yang ditulis nantinya baik dan mudah dipahami, ketika menulis kita perlu
memperhatikan struktur-struktur pembentuk esai, sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan struktur awal pembangun kerangka dari esai. Pendahuluan
biasanya akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat pada
keseluruhan esai. Pada bagian ini pula, dijabarkan latar belakang yang mendasari penulisan
esai tersebut, biasanya dapat berupa data atau fakta di lapangan. Selain itu, pada bagian ini
penulis juga mengungkapkan sedikit pendapatnya tentang tema yang akan dibahas lebih
lanjut. Singkatnya, pendahuluan akan menjadi pengantar atau gambaran pembaca agar
dapat memahami topik yang akan dibawakan suatu esai, sehingga pembaca akan mudah
memahami isi esai yang akan disampaikan pada bagian selanjutnya.
b. Isi atau Pembahasan

Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian ini,
topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara lebih
rinci dan mendetail. Di pembahasan, menulis akan menjabarkan opininya serta
argumennya secara kronologis atau berurutan sehingga esai yang ditulis nantinya bersifat
koheren. Dalam isi juga dijelaskan tentang dasar dasar dari penyusun argument tersebut,
seperti teori para ahli yang dikombinasikan dengan data dan fakta fata yang ada di
lapangan. Teori, data, dan fakta inilah yang akan lebih meyakinkan pembaca untuk
mempercayai opini penulis yang disampaikan dalam esai.
c. Penutup atau Kesimpulan
Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian terakhir dalam menyusun
sebuah esai. Bagian ini berisi kesimpulan yang berupa kalimat yang merangkum poin-poin
utama yang telah disampaikan sebelumnya di bagian pendahuluan dan pembahasan.
Kesimpulan harusnya bersifat singkat, padat, dan jelas, serta tidak melebar ke topik
lainnya. Beberapa esai juga menambahkan saran penulis bagi pihak ketiga untuk
menyikapi permasalahan yang di bahas pada bagian penutup.

26 | Karya Ilmiah Remaja


VII. RESENSI
A. Pengertian Resensi
Resensi adalah tulisan mengenai buku pengetahuan, sastra, kamus, ensiklopedia, dan
sebagainya yang mengikhtisarkan, menggambarkan, menjelaskan, dan menilai
buku.Resensi adalah sebuah tulisan mengenai nilai baik buruk nya sebuah hasil karya atau
buku.merupakan penilaian mengenai kualitas buku, baik isi maupun perwajahannya
disertai alasan dan bukti. Tulisan-tulisan resensi biasanya terdapat dalam surat kabar,
majalah, atau jurnal-jurnal ilmiah.
Untuk memberikan pertimbangan atau penilaian secara objektif atas sebuah hasil
karya atau buku , penulis harus memperhatikan dua faktor , yaitu:
1. Penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya dan
2. Penulis harus menyadari sepenuhnya apa maksud dari membuat resensi.
Seperti hal nya seperti tulisan lain , rsensi harus di buat dengan memperhatikan
kualitas pembacanya. Jika benar-benar memahami isi keseluruhan suatu buku , karya tulis
atau karya seni ,maka dalam pembuatan resensi si penulis tidak akan mengalami kesulitan
untuk menilai buku , karya tulis atau karya seni.

B. Tujuan dan Fungsi


Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku
atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Tujuan utama
penulis resensi dalam menyajikan tulisan resensinya yakni :
1. Memberikan sugesti kepada pembaca, apakah sebuah buku atau film patut dibaca
atau ditonton;
2. Melukiskan dan memaparkan pendapatnya melalui sebuah pertimbangan atau
penilaian;Memberikan kriteria-kriteria yang jelas dalam mengemukakan
pendapatnya itu.
Resensi memiliki beberapa fungsi yakni sebagai berikut :
1. Fungsi informatif, yakni menginformasikan keberadaan buku atau film tertentu
sehingga pembaca merasa tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut;
2. Fungsi komersial, yakni mempromosikan produk baru untuk kepentingan
komersial (keuntungan materi)
3. Fungsi akademik, yakni interaksi antara penulis buku, penerjemah, editor, dan
peresensi dalam membentuk wacana keilmuan serta berbagai pengalaman dan
sudut pandang tentang topik tertentu yang dijadikan fokus resensi.
C. Jenis-Jenis Resensi
Berdasarkan isi sajian atau isi resensi nya , resensi buku di golongkan menjadi :
1. Resensi informatif, (Resensi informatif hanya berisi informasi tentang hal-hal
penting dari suatu buku).
2. Resensi evaluatif, (Resensi evaluatif lebih banyak menyajikan penilaian
peresensi tentang isi buku atau hal-hal yang berkaitan dengan buku).
3. Resensi informatif –evaluatif, (Resensi informatif-evaluatif merupakan
perpaduan dua jenis resensi tersebut . resensi jenis ini disamping menyajikan
semacam ringkasan buku atau hal-hal penting yang ada di buku juga menyajikan
penilaian peresensi tentang isi buku).

27 | Karya Ilmiah Remaja


D. Tahap dan Teknik Pembuatan Resensi
Ada tiga macam teknik meresensi buku yang dapat dilakukan, yakni :
1. Teknik Cutting and Glueing, (Meresensi buku dengan teknik ini berarti
merekatkan potongan-potongan tulisan. Potongan tersebut berupa materi
yang menarik perhatian Anda yang terdapat di dalam buku yang akan Anda
resensi).
2. Teknik Focusing, (Teknik ini berkaitan dengan memusatkan perhatian
kepada satu aspek tertentu yang disajikan dalam objek resensi. Pemusatan
perhatian itu harus tetap berpangkal pada sesuatu yang menonjol, dan
menarik perhatian).
3. Teknik Comparing, (Teknik ini mengajak seorang peresensi untuk
melakukan pembandingan-pembandingan atas hal-hal yang terdapat dalam
objek resensi dengan sumber lain mengenai topik sejenis).

E. Prosedur Pennulisan Resensi yang Baik dan Benar


Secara umum, tulisan resensi terdiri atas dua bagian penting. Pertama, menceritakan
isi buku yang diresensinya. Kedua, resensi berisi kupasan dan bahasan akan isi buku
sebagai hasil dari kerja analisis yang dilengkapi dengan perbandingan-perbandingan
dengan karya lain.
Penyuguhan gambaran umum isi buku yang diresensi itu penting mengingat dua hal,
yakni : (1) pembaca belum pernah membaca buku itu meskipun buku itu sudah terbit lama,
terlebih-lebih untuk buku yang relatif baru atau baru akan terbit, (2) pembaca harus
mendapatkan keputusan untuk membaca atau tidak membaca buku itu. Bahkan banyak
orang yang mengandalkan resensi karena memang tak mau atau tak bisa membaca buku
aslinya.
Kualitas kupasan dan bahasan atas buku yang diresensi terletak pada ketajaman
analisis dan tingkat kekritisan si peresensi. Tentu saja kemahiran analisis resensi tidak bisa
diperoleh secara serta-merta. Keterampilan itu membutuhkan proses. Keterampilan itu
membutuhkan kemauan dan pelatihan.
Buku yang bagaimanakan yang sebaiknya menjadi objek resensi? Berikut adalah
kriteria buku yang dapat Anda pertimbangkan buku sebagai bahan resensi.
a. Buku baru terbit
b. Buku yang baik, bermanfaat dan layak baca
c. Memuat informasi penting untuk diketahui masyarakat
d. Topik atau tema buku relevan dengan situasi dan kondisi
Bekal apa yang sebaiknya dimiliki oleh peresensi? Untuk menjdi peresensi yang
baik, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut.
a. Peresensi harus memiliki latar belakang pengetahuan yang memadai mengenai tema
buku yang diresensi.
b. Peresensi memiliki latar belakang pengetahuan bahasa dan kosakata yang memadai
untuk menyampaikan gagasannya.

28 | Karya Ilmiah Remaja


Adapun struktur teks penulisan resensi adalah sebagai berikut.
Judul Resensi

Identitas Buku

Pengantar

Garis Besar Buku

Isi Buku
Kelebihan buku
Penilaian Buku
Kekurangan buku
Kelayakan buku dibaca/dibeli
Penutup Sasaran konsumen buku

Kesimpulan/saran

1. Judul resensi.
Judul resensi ini harus menarik pembaca. Judul resensi juga bersifat padat, jelas, dan
harus dapat menggambarkan isi resensi. Agar dapat mewakili isi resensi, diksi yang tepat
sangat diperlukan. Judul resensi ditulis sesuai kaidah penulisan, yaitu ditulis kapital di tiap
awal kata, kecuali preposisi dan konjungsi. Judul resensi berbeda dengan judul buku yang
diresensi.
2. Perwajahan (jati diri buku) atau identitas buku.

Identitas buku adalah hal-hal yang berhubungan dengan buku. Identitas buku ini
perlu disampaikan terlebih dahulu guna memberikan informasi awal pada pembaca
resensi.
Identitas buku meliputi :
a. Judul buku
b. Nama pengarang/penulis
c. Nama penerbit dan tahun terbit
d. Jumlah halaman

e. Jenis huruf

29 | Karya Ilmiah Remaja


f. Halaman sampul (cover)
g. Harga buku (boleh dicantumkan boleh tidak)
3. Pembukaan, merupakan alinea pembuka. Meliputi :

a. Uraian, deskripsi, rangkuman, yang menjelaskan isi buku secara umum


b. Kutipan bagian yang memperjelas isi buku

c. Kaitannya dengan konteks situasi yang sedang hangat di masyarakat


d. Bersifat pemancing untuk menarik perhatian pembaca

4. Pembahasan,
berisi komentar, ulasan, analisis kritis, dan penilaian terhadap isi buku. Inilah esensi
dari suatu resensi, yakni si peresensi mengomentari atau menilai suatu buku dari berbagai
aspek yaitu aspek luar dan aspek isi, meliputi :
1. Analisis terhadap isi buku disertai alasan dan bukti yang ada dalam isi buku
2. Analisis kekuatan dan kelemahan (bila ada) isi buku yang diresensi pembandingan
dengan sumber- sumber yang berbeda
3. Gagasan-gagasan penulis mengenai isi buku
5. Penutup,

meliputi penilaian penulis resensi mengenai perlu tidaknya pembaca resensi


membaca atau memiliki buku tersebut. Kalimat penutup ini lebih mempresentasikan
rekomendasi untuk para pembaca, meskipun kadang-kadang tidak dinyatakan secara rinci.
6. Identitas peresensi,
sering juga dicantumkan dibagian akhir resensi guna menunjukkan otoritas
peresensinya.

F. Unsur-Unsur dalam Resensi


1) Identitas buku
Identitas buku atau keterangan mengenai buku berisi mengenai informasi
tentang judul buku , nama pengarang , nama penerbit , halaman buku , tahun cetakan
, dan nomor ISBN buku.
2) Pratinjau
Pratinjau merupakan latar belakang seorang pengarang dalam pembuatan suatu
buku, karya tulis atau karya seni.
3) Isi
Isi dalam resensi terbagi menjadi dua bagian, yakni ada unsur intrinsic dan unsur
ektrinsik. Tetapi setiap buku misalnya buku sastra fiksi, keseluruhan unsur ekstrik
nya belum tentu ada karena tidak setiap buku memiliki unsur ekstrinsik yang sama.
4) Kelebihan dan kekurangan

30 | Karya Ilmiah Remaja


Kelebihan, Setiap buku, karya tulis atau karya seni memiliki kelebihan
masing-masing. Oleh karena itu, penulis resensi hendaknya mengemukakan
kelebihan dari berbagai segi aspek yang menarik dari buku, karya tulis atau karya
seni tersebut.
Kekurangan, Setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan. Dibalik kelebihan
yang terdapat di buku, karya tulis atau karya seni juga mempunyai kekurangan yang
berbeda-beda. Misalnya dalam menyampaikan amanat kurang jelas, gaya
penulisannya tidak sesuai dengan EYD, dan sebagainya.
5) Kesimpulan atau Sinopsis
Kesimpulan atau synopsis merupakan ringkasan dari keseluruhan bacaan yang
terdapat di dalam buku,karya seni atau karya tulis. Kesimpulan atau synopsis dapat
berisi tentang garis besar atau itnti cerita yang terkandung didalamnya sehngga
membuat pembaca penasaran dan tertarik untuk membacanya.

VIII. LAPORAN

A. Pengertian Laporan
Laporan ialah sebuah bentuk dokumen atau penyajian yang berisi tentang fakta suatu
keadaan atau kegiatan. Fakta yang disajikan dan dirangkai tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab yang diberikan kepada orang bersangkutan. Fakta ini berisi sebuah
keterangan ataupun informasi yang didapatkan dari pengamatan atau yang dialami oleh
orang yang diberi tanggung jawab. Laporan merupakan sesuatu yang vital dalam ruang
lingkup perusahaan ataupun organisasi. Sesuatu yang selalu dibutuhkan dalam setiap
kegiatan. Dengan begitu kita dapat meniti bahwa laporan pasti memiliki fungsi yang amat
penting, yaitu sebagai sarana menyampaikan informasi, sebagai bahan pertanggung
jawaban, sebagai bahan evaluasi, sebagai sarana pengawasan, sebagai bahan pengambilan
keputusan.

B. Jenis-jenis Laporan
Jenis pertama adalah laporan berdasarkan bentuknya. Laporan berdasarkan
bentuknya terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Laporan bentuk surat b.


Laporan bentuk memo c.
Laporan bentuk naskah

Jenis yang kedua yaitu laporan yang ditinjau berdasarkan waktunya. Laporan ini
terbagi menjadi 2 macam, berikut ini penjelesannya:

a. Laporan berkala

31 | Karya Ilmiah Remaja


b. Laporan insidental
Jenis yang ketiga yaitu laporan berdasarkan sifatnya. laporan ini juga terbagi menjadi
dua, yaitu:

a. laporan bersifat penting


b. Laporan bersifat biasa

Jenis yang keempat yaitu laporan berdasarkan penyampaianya, yaitu laporan lisan
dan laporan tulis.

a. Laporan lisan
b. Laporan tertulis
Jenis yang kelima yaitu laporan berdasarkan isinya, yaitu laporan informatif, laporan
rekomendasi, laporan kelayakan, laporan analisa, laporan pertanggungjawaban.

a. Laporan informatif
b. Laporan rekomendasi
c. Laporan kelayakan

d. Laporan analisa
e. Laporan pertanggungjawaban

C. Unsur-Unsur Laporan
Unsur-unsur laporan terdiri atas beberapa hal, yaitu
a. Pendahuluan, terdiri atas:

1) Latar Belakang Masalah


Latar belakang adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan
masalah yang menarik untuk dilaporkan.
2) Tujuan
Merupakan sasaran yang didapatkan suatu proses perumusan kegiatan
3) Langkah-langkah persiapan

Adalah tahap untuk mempersiapkan rencana kegiatan

b. Uraian pelaksanaan, terdiri atas:

32 | Karya Ilmiah Remaja


1) Tempat dan waktu
Tempat dan waktu dicantumkan agar mengetahui pelaksaan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2) Peserta
Peserta perlu dicantumkan agar mengetahui jumlah dan identitas yang mengikuti kegiatan.

3) Prosesi jalanya kegiatan


Merupakan suatu rangkaian yang dirancang sebelum kegiatan dimulai, agar bisa
mengetahui alur atau arah berjalannya kegiatan yang akan dilaksanakan.

4) Rumusan hasil kegiatan


Merupakan kegiatan merumuskan tentang masalah yang timbul dari latar belakang.
Rumusan itu menjadi pertanyaan bagi jawaban hasil kegiatan mendatang.
c. Penutup

1) Kesimpulan
Kesimpulan berisi tentang pernyataan kegiatan yang disingkat lebih pendek atau menjadi
sebuah simpulan.

2) Saran-saran
Saran berisi tentang argumen tentang proses kegiatan yang akan dilaksanakan.
d. Lampiran

Lampiran berisi tentang daftar dokumen pendukung kegiatan. Dokumen tambahan


tersebut diletakkan setelah dokumen utama.

D. Tahap Penulisan Laporan


a. Tahap Persiapan
Pada tahap awal ini harus terjawab beberapa pertanyaan penting seperti hal apa yang
akan dilaporkan, Mengapa hal itu harus dilaporkan, Kapan laporan akan disampaiakan,
Data apa yang penting, baik sebagai data utama maupun data pendukung, Dengan
terjawabnya beberapa pertanyaan ini, maka akan dapat dirumuskan secara jelas latar
belakang dan masalah laporan, tujuan laporan, target waktu laporan, data yang
relevanuntuk disajikan, dan sumber-sumber data.
b. Pengumpulan dan Penyajian Data
Setelah itu, langkah berikutnya adalah merencanakan pengumpulan dan penyajian
data. Dalam proses pengumpulan harus selalu mengacu pada permasalahan dan tujuan
yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber primer

33 | Karya Ilmiah Remaja


maupun sumber sekunder. Setelah dikumpulkan, kemudian data itu dikelompokkan, data
mana yang menjadi bahan utama, data pendukung atau penunjang, dan penyajian data
c. Sistematika Laporan

Tahap berikutnya adalah menentukan bagian-bagian utama laporan atau lazim


disebut sistematika laporan, kemudian sub-sub bagian laporan yang nantinya akan
dijabarkan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat.
d. Penulisan Laporan

Pada tahap penulisan laporan harus mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan
sehingga laporan tersebut dapat tersaji secara runtut, mudah dipahami, dan enak dibaca.

E. Sistematika Laporan
Seperti halnya karangan pada umumnya, laporan harus disampaikan dalam bentuk
dan struktur yang baik dan sistematis. Bentuk yang baik bertalian dengan teknik penulisan,
sedangkan struktur bertalian dengan organisasinya. Oleh sebab itu struktur laporan
terutama yang berbentuk buku, harus dilengkapi oleh unsur-unsur yang baku.
a. Bagian awal

1) Halaman sampul/cover
2) Halaman Judul
3) Halaman Pengesahan
4) Prakata
5) Daftar Isi
6) Daftar Tabel (jika ada)
7) Daftar Gambar (jika ada)
8) Daftar Lampiran (jika ada)
b. Bagian Isi

1) Pendahuluan

Pendahuluan memuat deskripsi latar belakang: alasan-alasan mengapa kegiatan yang


dilakukan penting dan menarik. Rumusan masalah hendaknya dimasukkan ke dalam
konteks atau teks dengan cara mengidentifikasi studi-studi yang relevan dalam kegiatan
yang dilakukan. Selain itu, dalam bab ini juga dicantumkan rumusan tujuan kegiatan. Hal
utama yang perlu dihindari dalam penyusunan pendahuluan adalah kecenderungan penulis
laporan untuk membuat pendahuluan menjadi suatu ulasan yang sangat panjang yang
terlalu banyak mengulas bahan pustaka.
2) Pembahasan atau pelaksanaan kegiatan

34 | Karya Ilmiah Remaja


Pada bab pembahasan/pelaksanaan kegiatan memuat seluruh proses pelaksanaan
kegiatan.
3) Penutup
Bab ini terdiri dari subbab simpulan dan subbab saran yang dipaparkan secara
terpisah.
c. Bagian Akhir
1) Daftar pustaka

2) Lampiran

F. Syarat Laporan yang Baik


Dalam membuat laporan banyak sekali yang harus diperhatikan agar laporan
tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Adapun syarat laporan yang baik, sebagai
berikut:
1. Objektif, jadi laporan ditulis apa adanya tanpa rekayasa.
2. Faktual, isi dari laporan tersebut harus sesuai dengan fakta yang ada.
3. Sistematis, laporan harus ditulis sesuai urutan sistematika penulisan laporan
yang benar.
4. Kelengkapan unsur, laporan harus memenuhi unsur-unsur laporan.
5. Menggunakan bahasa yang komunikatif dengan memperhatikan beberapa poin,
yaitu:
a. Bahasa yang digunakan mudah dipahami pembaca
b. Kebenaran

c. Kesederhanaan.

35 | Karya Ilmiah Remaja


DAFTAR PUSTAKA

Agam, Rameli. 2009. Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga

Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta

Faekhan, M. 2006. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Cella

Hariwijaya, M. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Yogyakarta: Tugu

Publisher

(https://anggaradian.wordpress.com/2011/12/30/pengaruh-globalisasi-terhadap-pendidikan-

di-indonesia/)

(http://kristianblog.blogspot.com/2016/11/Metode-penulisan-artikel.html?m=1 diakses 29

November 2016)

http://tokoblog.blogspot.com2010/10/teknik-penulisan-karya-tulis.html. di akses 22 Oktober

2018

https://www.google.co.id/amp/s/wennyekaputri.wordpress.com.tata-tulis-karya-ilmiah/amp.

di akses 21 Oktober 2018.

(http://www.jurnalrozak.web.id/2014/05/arti-dan-karakteristik-artikel.html diakses 8 Mei

2014)

Jauhari, Heri. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: CV Pustaka Setya

Jauhari, Heri. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Mukayat, Brotowidjoyo. 2010. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademi Pressindo.

Ningsih, Kristia. 2016. “Struktur Penulis Artikel” (online),

Rozak, Asep Abdul.2014. “Arti dan Karakteristik Artikel” (online),

Sumadiria, As Haris. 2011. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Simbiosa Rekatma

Media.

Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Diksi Intan Mulia.

36 | Karya Ilmiah Remaja


Ruddy Nur Ardiansyah, lahir 19 September 1997 di desa
Kediren, Kalitengah, Lamongan, Jawa Timur. Tamat MI (2009) di
MI AL-AMAL Kediren, SMP (2012) di SMP N 1 Kalitengah,
SMK (2015) di SMK Idhotun Nasyiin Sugihwaras. Masuk jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan di Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan.
Aktif di organisasi PMII, HMJ PBSI dan IPNU di tahun 2017
menjadi Koordinator Biro Media dan Jaringan PR. PMII Mahbub
Djunaidi, dan menjadi ketua PMII Rayon Mahbub Djunaidi UNISDA Lamongan tahun periode
2018-2019. Tak berhenti ditingkat rayon, pada tahun 2019 masuk kepengurusan PK. PMII
UNISDA Lamongan dibagian Wakil Sekretaris. Selain di tingkatan kampus, aktif juga dalam
organisasi kemasyarakatan di desa yaitu, Karang Taruna, Remaja Masjid, IPNU. Lahir di desa yang masih
minim dengan budaya literasi, penulis berharap dapat menciptakan taman baca masyarakat di desa Kediren
terkhususnya agar masyarakat dapat menambah wawasannya.

37 | Karya Ilmiah Remaja

Anda mungkin juga menyukai