Anda di halaman 1dari 11

FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

BAB I
BESARAN DAN SATUAN
Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai setelah mengikuti pelajaran ini
adalah:
 Siswa memahami konsep besaran pokok, besaran turunan dan satuan
dalam pengukuran.
 Siswa mampu menyajikan pengukuran besaran fisis menggunakan alat
ukur serta teknik pengukuran yang tepat.

1.1. Besaran dan Satuan


Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai
serta satuan. Besaran yang sering kita temui contohnya panjang, luas, waktu,
kelajuan, dan daya.
Ketika kita melakukan pengukuran besaran panjang, besar kecil nilai
hasil pengukuran kita notasikan dalam bentuk angka dan pasti memiliki satuan.
Contoh: setelah mengukur panjang meja belajar, kita dapatkan hasil pengukuran
sebesar 60 cm (enam puluh Centimeter).

Sumber : bukupedia.net
Gambar 1.1. Aktivitas mengukur meja

1.2. Satuan Internasional (Systeme International=SI)


Indonesia merupakan negara kaya akan budaya. Tiap daerah memiliki
berbagai macam ciri khas. Termasuk juga berbagai macam satuan dari besaran-
besaran yang digunakan oleh masyarakat. Ada yang tahu 1 Kilan, 1 Bahu, 1
Jangkah? Jika kalian dari provinsi Jawa Tengah, maka kalian masih sering
menemukan satuan itu. Contoh Kalimantan, sunda, Bagaimana dengan daerah
kalian? Adakah satuan khas yang digunakan di daerah kalian?

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 1


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

Ciri khas satuan tersebut tentulah harus kita tetap lestarikan sebagai asset
budaya Nasional kita. Namun, keberagaman satuan tersebut juga memiliki
kelemahan dari sisi nilai hasil pengukuran tiap daeran ataupun tiap orang.
Oleh karena itu, dibutuhkan standarisasi satuan yang bisa digunakan,
dengan harapaan memberikan kemudahan dalam hal kesamaan pemahaman dan
ukuran dimanapun kalian berada. Para Ilmuwan pada tahun 1971 melalui 14th
Conference of Weight and Measurement, telah menetapkan Satuan Internasional
(Systeme International=SI) sebagai acuan standarisasi bagi masyarakat diseluruh
dunia. Konferensi ini menetapkan berbagai macam standarisasi pengukuran
besaran. Seperti contoh seberapa panjang 1 meter itu? Seberapa lama 1 detik itu?.
Melalui penetapan tersebut akan didapatkan pemahaman dan hasil yang sama
diseluruh dunia.
Setiap besaran fisis pada Satuan Internasional telah memiliki satu satuan,
dan satiap satuan dapat mengakomodir nilai terbesar hingga terkecil dalam
pengukuran. Hal ini dikarenakan notasi satuan tersebut menggunakan sistem
kelipatan (multiples) dan sub-kelipatan (sub-multiples). Sistem ini menggunakan
awalan (prefix) untuk menyatakan sebuah nilai. Adapun awalan satuan (prefix)
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Awalan (prefix) untuk menyatakan besaran fisis
Awalan (prefix) Simbol Faktor kelipatan
Peta P 1015 = 1.000.000.000.000.000
Tera T 1012 = 1.000.000.000.000
Giga G 109 = 1.000.000.000
Mega M 106 = 1.000.000
Kilo k 103 = 1.000
1
Deci d 10-1 = 0,1 = 10
1
Centi c 10-2 = 0,01 = 100
1
Mili m 10-3 = 0,001 = 1000
1
Mikro  10-6 = 0,000001 = 1000000
1
Nano n 10-9 = 0,000000001 = 1.000.000.000
1
Piko p 10-12 = 0, 000000000001 = 1.000.000.000.000

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 2


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

Contoh 1.1. Contoh penggunaan awalan (prefix)


1
Jika kita ingin menuliskan 100 meter, kita bisa tuliskan: 1 cm.

Tapi hati-hati jika digunakan untuk melakukan konversi atau perubahan satuan
besaran seperti dari besaran panjang ke luas atau volume, hal ini dikarenakan
dalam satuan tersebut memilki index -2 untuk luas dan index -3 untuk volume.
Lebih lanjut akan dibawah pada sub bab konversi satuan.

Keunggulan sifat Satuan Internasional (Systeme International=SI)


sebagai berikut:
1. Bersifat mutlak, artinya Satuan ini memiliki nilai sama dimanapun kalian
berada. Contoh : panjang 1 meter dimanapun lokasi kita berada pastilah
memiliki hasil ukur yang sama dimanapun kita berada
2. Bersifat praktis, artinya Satuan Internasional (Systeme International=SI)
telah banyak digunakan.
3. Bersifat koheren, artinya setiap besaran SI jika operasikan baik itu
dikalikan maupun dibagi dengan besaran SI yang lain, akan menghasilkan
besaran SI juga. Contohnya sebagai berikut:
Contoh 1.2. Contoh sederhana Pembuktian Operasi Matematika satuan SI
Apa satuan dari kelajuan?
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
Kelajuan didefinisikan sebagai sehingga didapatkan bahwa satuan
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑚) 𝒎
dari kelajuan adalah =
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 (𝑠) 𝒔

Untuk penulisan satuan kelajuan dinotasikan menjadi ms-1.


Notasi index -1 pada ms-1 menandakan nilai dari pembagian.

4. Bersifat lengkap, berarti Satuan Internasional (Systeme International=SI)


telah memiliki besaran pokok lengkap, sehingga mampu memenuhi
seluruh besaran fisis yang ada.

1.3. Besaran pokok


Satuan Internasional (Systeme International=SI) memiliki tujuh besaran
pokok. Tujuh besaran tersebut tertulis pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Besaran Pokok dalam SI

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 3


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

Besaran Pokok Satuan Simbol


Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Sekon atau detik s
Suhu Kelvin K
Kuat Arus Listrik Ampere A
Intensitas cahaya Kandela cd
Jumlah Zat mole mol

1.4. Besaran Turunan


Besaran turunan merupakan besaran yang penyusunan satuannya
merupakan kombinasi dari besaran-besaran pokok. Selain tujuh besaran pokok
pada tabel 2,2 diatas, pasti merupakan besaran turunan. Beberapa besaran turunan
dapat disimak pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Besaran turunan
Besaran Satuan Turunan Satuan
Kelajuan ms-1 ms-1
Akselerasi ms-2 ms-2
Gaya newton(N) kg m s-2
Energi joule (J) kg m2 s-2
Daya (Power) watt (W) kg m2 s-3
Muatan Listrik coulomb (C) As
Beda Potensial volt (V) kg m2 s-3 A-1
Hambatan Listrik ohm () kg m2 s-3 A-2
Frekuensi hertz (Hz) s-1
Kapasitas Kalor J kg-1 K-1 m2 s-2 K-1

1.5. Konversi Satuan


Keunggulan dari penggunaan SI dalam pengukuran adalah
terakomodirnya semua kebutuhan dalam melakukan pengukuran, dari ukuran
paling kecil kecil hingga terbesar dan sistem SI mampu dirubah dari sistem satuan
tertentu menjadi sistem satuan lain. Konversi satuan bertujuan untuk merubah
suatu sistem satuan ke sistem satuan lain tanpa merubah nilai dari besaran
tersebut. Contoh: kalian mengukur panjang meja komputer kalian 1,2 m (SI) dan
kita ingin menyatakan panjang meja tersebut menggunakan Sistem Satuan United
State (USCS) dalam satuan feet(ft), maka kita memanfaatkan faktor konversi

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 4


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

satuan yang telah ditetapkan. Tabel berikut ini menunjukkan faktor konversi
satuan dalam sistem satuan yang berbeda.
Contoh 1.3
Faktor konversi panjang 1 m = 3,281 ft
Maka 1,2 m = 1,2 x 3,281
= 3,9372 ft

Tabel 2.4. Faktor Konversi Satuan Panjang

1.6. Dimensi Besaran


Penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol-simbol besaran
pokok disebut dengan Dimensi besaran. Melalui dimensi besaran ini, kita mampu
menguraikan suatu besaran terurai dari besaran-besaran pokok. Apapun sistem
satuan yang digunakan, tidak mempengaruhi penggunaan dimensi besaran.
Contoh: Jika kita melihat tabel 2.4. maka kita akan melihat besaran panjang
memiliki banyak satuan, namun dengan menggunakan dimensi panjang hanya
dinyatakan simbol [L]
Tabel 2.5. Lambang Dimensi Besaran Pokok

Sumber: fisikazone.com

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 5


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

Tabel 2.6. Lambang Dimensi Besaran Turunan

Sumber: fisikazone.com

1.7. Macam-macam alat ukur dan cara penggunaannya.


Dunia teknik merupakan bidang keilmuan yang memanfaatkan teori dan
hukum dalam ilmu Fisika, sehingga tahapan-tahapan dalam tahapan perancangan
pasti melalui tahapan pengukuran dan analisa terhadap hasil pengukuran untuk
memprediksi dan mengurangi tingkat kegagalan dalam proses pelaksanaan.
Berikut ini akan dibahas beberapa alat ukur dalam kehidupan sehari-hari dan cara
penggunaan alat tersebut.
a. Alat ukur panjang
 Penggaris (Ruler)
Alat ukur ini merupakan alat ukut senderhana yang sering kita jumpai
untuk mengukur panjang dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu keunggulan
dari alat ukur ini adalah mudah dalam penggunaannya sehingga setiap orang
dapat dengan mudah mempelajari dan menggunakannya untuk mengukur
suatu benda. Skala terkecil yang terukur oleh penggaris sebesar 1 mm atau
0,1 cm.

1 cm 1 mm

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 6


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

Sumber: iruler.net
Gambar 1.2. Penggaris

Persiapan sebelum aktivitas pengukuran kita lakukan, perlu dilakukan


tahapan kalibrasi. Kalibrasi merupakan kegiatan pengecekan dan pengaturan
akurasi alat ukur dengan membandingkan alat ukur yang digunakan dengan
alat ukur standar atau tolak ukur. Kalibrasi pada penggaris dengan
membandingkan penggaris yang kita gunakan dengan penggaris lain yang
telah terstandarisasi. Gambar 1.3 menunjukkan alat kalibrasi penggaris.

Sumber : www.escolab.com
Gambar 1.3. Kalibrator Penggaris

 Jangka sorong (Vernier Caliper)


Alat ukur jangka sorong atau dikenal dengan Vernier Caliper sering
dimanfaatkan untuk mengukur ketebalan benda, diameter dalam maupun
diameter luar tabung, atau mengukur diameter lingkaran dan bola, bahkan
jangka sorong ini mampu mengukur kedalaman sebuah lubang. Nampak
seperti ditunjukkan pada gambar 1.4.

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 7


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

2: Mengukur diameter luar


1: Mengukur panjang

3: Mengukur diameter dalam


4: Mengukur kedalaman
Sumber: sc01.alicdn.com
Gambar 1.4. Aktivitas pengukuran benda kerja

Jangka sorong memiliki skala terkecil sebesar 0,1 mm. sehingga lebih akurat
dibanding penggaris yang memiliki skala terkecil sebesar 0,1 cm. Jangka
sorong memiliki dua jenis skala yaitu skala utama dan skala nonius. Serta
memiliki beberapa bagian yang harus kalian kenal. Seperti terlihat pada
gambar 1.5.

Penjepit dalam Skrup Pengunci

Skala Imperial

Skala Utama Pisau pengukur


Skala Nonius (Sistem Metrik) kedalaman

Penjepit Luar

Sumber: www.technologystudent.com
Gambar 1.5. Bagian-bagian jangka sorong
Untuk melakukan kalibrasi jangka sorong dengan memanfaatkan gauge block
yang ditempat pada penjepit luar seperti pada gambar 1.6. Tahapan kalibrasi
jangka sorong dilakukan melalui tahapan tertentu. Namun pada bab ini tidak
dijelaskan lebih detail.

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 8


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

Sumber: www.shutterstock.com
Gambar 1.6. Kalibrasi Jangka Sorong
Seperti halnya penggaris, jangka sorong juga memiliki cara pembacaan skala.
Berikut ini cara pembacaan jangka sorong ketika mengukur diameter luar
benda kerja:
1. Tempatkan benda didalam penjepit luar, kemudian geser penjepit hingga
menjepit benda kerja namun jangan terlalu ketat, kemudian kunci hasil
penjepit tersebut dengan cara memutar skrup pengunci.
2. Perhatikan angka pada skala utama dan skala nonius. Kemudian secara
teliti, carilah bagian dari skala nonius yang garisnya segaris dengan skala
utama. Sebagai contoh, perhatikan gambar 1.7 dan 1.8

Skala imperial

Skala utama
Skala utama
Sumber : www.technologystudent.com
Gambar 1.7. Contoh pembacaan jangka sorong

(Hasil pembacaan)

Sumber : www.technologystudent.com
Gambar 1.8. Skala utama dan skala nonius pada jangka sorong

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 9


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

 Mikrometer skrup

Sumber: mscdirect.com dan diymotofix.com

b. Alat ukur Massa


Ada dua metode pengukuran massa, yaitu pengukuran massa secara
langsung dan pengukuran massa secara tak langsung. Pengukuran massa
secara lagsung memanfaatkan pengaruh gaya gravitasi yang mengenai sebuah
benda, sehingga nilai gaya tersebut sebanding dengan besar massa benda
tersebut. Sedangkan pengukuran massa tak langsung dilakukan dengan
memanfaatkan pengaruh efek gravitasi dari benda lain didekatnya. Metode
pengukuran tak langsung ini dikenakan pada objek-objek yang tidak dapat
diukur massanya secara langsung. Contoh: mengukur massa planet dan
bintang.
Berikut ini merupakan peralatan pengukuran massa dengan metode
pengukuran massa secara langsung (direct measurement of mass).
 Timbangan Pegas
 Timbangan Digital
 Timbangan sistem pengungkit

c. Alat ukut Waktu


d. Alat ukur Suhu
e. Alat ukur Arus dan Tegangan Listrik
f. Alat ukur Flux Magnetik
1.8. Metode Pengukuran

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 10


FISIKA KELAS X UNTUK PROGRAM KEAHLIAN SMK TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2017

1.9. Angka Penting


1.10. Praktikum Pengukuran
1.11. Besaran-besaran dalam Ilmu Komputer
1.12. Rangkuman
1.13. Tugas Mandiri
1.14. Uji Kompetensi

BAB I BESARAN DAN SATUAN Page 11

Anda mungkin juga menyukai