BAB I
BESARAN DAN SATUAN
Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai setelah mengikuti pelajaran ini
adalah:
Siswa memahami konsep besaran pokok, besaran turunan dan satuan
dalam pengukuran.
Siswa mampu menyajikan pengukuran besaran fisis menggunakan alat
ukur serta teknik pengukuran yang tepat.
Sumber : bukupedia.net
Gambar 1.1. Aktivitas mengukur meja
Ciri khas satuan tersebut tentulah harus kita tetap lestarikan sebagai asset
budaya Nasional kita. Namun, keberagaman satuan tersebut juga memiliki
kelemahan dari sisi nilai hasil pengukuran tiap daeran ataupun tiap orang.
Oleh karena itu, dibutuhkan standarisasi satuan yang bisa digunakan,
dengan harapaan memberikan kemudahan dalam hal kesamaan pemahaman dan
ukuran dimanapun kalian berada. Para Ilmuwan pada tahun 1971 melalui 14th
Conference of Weight and Measurement, telah menetapkan Satuan Internasional
(Systeme International=SI) sebagai acuan standarisasi bagi masyarakat diseluruh
dunia. Konferensi ini menetapkan berbagai macam standarisasi pengukuran
besaran. Seperti contoh seberapa panjang 1 meter itu? Seberapa lama 1 detik itu?.
Melalui penetapan tersebut akan didapatkan pemahaman dan hasil yang sama
diseluruh dunia.
Setiap besaran fisis pada Satuan Internasional telah memiliki satu satuan,
dan satiap satuan dapat mengakomodir nilai terbesar hingga terkecil dalam
pengukuran. Hal ini dikarenakan notasi satuan tersebut menggunakan sistem
kelipatan (multiples) dan sub-kelipatan (sub-multiples). Sistem ini menggunakan
awalan (prefix) untuk menyatakan sebuah nilai. Adapun awalan satuan (prefix)
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Awalan (prefix) untuk menyatakan besaran fisis
Awalan (prefix) Simbol Faktor kelipatan
Peta P 1015 = 1.000.000.000.000.000
Tera T 1012 = 1.000.000.000.000
Giga G 109 = 1.000.000.000
Mega M 106 = 1.000.000
Kilo k 103 = 1.000
1
Deci d 10-1 = 0,1 = 10
1
Centi c 10-2 = 0,01 = 100
1
Mili m 10-3 = 0,001 = 1000
1
Mikro 10-6 = 0,000001 = 1000000
1
Nano n 10-9 = 0,000000001 = 1.000.000.000
1
Piko p 10-12 = 0, 000000000001 = 1.000.000.000.000
Tapi hati-hati jika digunakan untuk melakukan konversi atau perubahan satuan
besaran seperti dari besaran panjang ke luas atau volume, hal ini dikarenakan
dalam satuan tersebut memilki index -2 untuk luas dan index -3 untuk volume.
Lebih lanjut akan dibawah pada sub bab konversi satuan.
satuan yang telah ditetapkan. Tabel berikut ini menunjukkan faktor konversi
satuan dalam sistem satuan yang berbeda.
Contoh 1.3
Faktor konversi panjang 1 m = 3,281 ft
Maka 1,2 m = 1,2 x 3,281
= 3,9372 ft
Sumber: fisikazone.com
Sumber: fisikazone.com
1 cm 1 mm
Sumber: iruler.net
Gambar 1.2. Penggaris
Sumber : www.escolab.com
Gambar 1.3. Kalibrator Penggaris
Jangka sorong memiliki skala terkecil sebesar 0,1 mm. sehingga lebih akurat
dibanding penggaris yang memiliki skala terkecil sebesar 0,1 cm. Jangka
sorong memiliki dua jenis skala yaitu skala utama dan skala nonius. Serta
memiliki beberapa bagian yang harus kalian kenal. Seperti terlihat pada
gambar 1.5.
Skala Imperial
Penjepit Luar
Sumber: www.technologystudent.com
Gambar 1.5. Bagian-bagian jangka sorong
Untuk melakukan kalibrasi jangka sorong dengan memanfaatkan gauge block
yang ditempat pada penjepit luar seperti pada gambar 1.6. Tahapan kalibrasi
jangka sorong dilakukan melalui tahapan tertentu. Namun pada bab ini tidak
dijelaskan lebih detail.
Sumber: www.shutterstock.com
Gambar 1.6. Kalibrasi Jangka Sorong
Seperti halnya penggaris, jangka sorong juga memiliki cara pembacaan skala.
Berikut ini cara pembacaan jangka sorong ketika mengukur diameter luar
benda kerja:
1. Tempatkan benda didalam penjepit luar, kemudian geser penjepit hingga
menjepit benda kerja namun jangan terlalu ketat, kemudian kunci hasil
penjepit tersebut dengan cara memutar skrup pengunci.
2. Perhatikan angka pada skala utama dan skala nonius. Kemudian secara
teliti, carilah bagian dari skala nonius yang garisnya segaris dengan skala
utama. Sebagai contoh, perhatikan gambar 1.7 dan 1.8
Skala imperial
Skala utama
Skala utama
Sumber : www.technologystudent.com
Gambar 1.7. Contoh pembacaan jangka sorong
(Hasil pembacaan)
Sumber : www.technologystudent.com
Gambar 1.8. Skala utama dan skala nonius pada jangka sorong
Mikrometer skrup