PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ilmu adalah hal penting yang yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Tanpa
adanya ilmu maka kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan baik. Di era
globalisasi saat ini menuntut setiap individu untuk mampu bersaing dalam
mempertahankan eksistensi dalam hal karir. Tidak hanya ilmu dalam bentuk teori
yang dibutuhkan namun ilmu dalam hal penerapan dilapangan juga diperlukan.
Pembekalan bagi seorang calon sarjana teknik sipil tidak cukup dengan
pembekalan teori di bangku kuliah saja. Ada berbagai pengetahuan penting lain
yang hanya bisa didapat dari pengamatan visual di lapangan secara langsung,
seperti pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses dan tahapan dalam
kegiatan konstruksi, keterampilan berkomunikasi, dan bekerja sama.
Kerja praktek adalah suatu kegiatan dimana mahasiswa memiliki
kesempatan untuk mengamati kegiatan konstruksi secara langsung serta
mengasah kemampuan interpersonal. Diharapkan, mahasiswa dapat lebih siap
untuk menjadi calon sarjana teknik sipil yang tidak hanya memiliki kemampuan
teoritis, namun juga pemahaman dan kemampuan praktis sebagai bekal memasuki
dunia kerja kelak.
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Maluku Utara mewajibkan peserta didik untuk mengikuti mata kuliah Praktik
Kerja, guna untuk menambah pengalaman mahasiswa dalam dunia lapangan.
Praktik Kerja dilaksanakan pada proyek konstruksi seperti gedung, waduk, jalan
raya, jembatan, dan bangunan sipil lainnya selama 60 hari kalender. Dimana
praktik kerja tersebut diharapkan mampu memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
para mahasiswa. Sehingga mahasiswa mampu memiliki ilmu dalam bidang teori
dan pengalaman sebagai daya saing dalam hal karir nantinya.
1
1.2.Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja adalah :
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari dilaksanakannya kerja praktek ini, yaitu;
1) Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan dalam proses
belajar.
2) Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek.
3) Dapat mempelajari teori-teori baru yang berbeda dari teori yang dijelaskan
pada kampus, sertamempelajari masalah-masalah yang dalam
penerapannya.
1.4.Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan terbatasnya waktu pelaksanaan Praktik Kerja yang
hanya 60 hari maka laporan ini diberikan beberapa batasan yaitu sebatas pada
bagian-bagian pekerjaan yang dipelajari selama proses Praktik Kerja, antara lain :
1. Tinjauan Umum
Mengenai gambaran umum Proyek Pembangunan Lanjutan Gedung Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Kota Ternate.
2. Tinjauan Khusus
Dalam hal ini membahas pekerjaan yang dapat diamati selama proses Praktik
Kerja berlangsung yaitu tentang Pekerjaan Pondasi dan Sloof
2
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
3
d. Sebelah Selatan : Kel. Dufa-dufa
LOKASI PROYEK
Gambar 2.1. Peta Lokasi Proyek Pembangunan Lanjutan Gedung Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Ternate (Sumber : Google Maps 2018)
4
2.2.3. Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek
Ruang lingkup pekerjaan proyek meliputi, tata cara untuk menentukan
waktu proyek dimulai dari perencanaan lingkup proyek yang akan dikerjakan,
pendefinisian ruang lingkup proyek, verifikasi proyek serta, control atas
perubahan yang mungkin terjadi pada saat proyek tersebut dimulai.
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai
berikut :
1. Pembangunan fasilitas baru, artinya merupakan kegiatan yang benar-benar
baru dan belum ada sebelumnya.
2. Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang
ada sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang
diinginkan.
3. Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang
dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu
dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
5
c. Pengecoran
d. Urugan tanah Pondasi
e. Lantai Kerja
4. Pekerjaan Struktur
a. Pekerjaan Balok dan Plat Beton
b. Pekerjaan Kolom
c. Pekerjaan Sloof
d. Pekerjaan Bongkar Bekisting
5. Pekerjaan Atap
a. Pekerjaan kuda-kuda baja
b. Pekerjaan kaso 5/7 dan reng 3/5
c. Pekerjaan penutup atap
6. Pekerjaan Finishing
a. Pekerjaan Plesteran
b. Pasang Kaca rayband
c. Kusen pintu dan jendela
d. Pekerjaan plafond dan langit-langit
e. Pekerjaan dinding bata
f. Pasang daun pintu dan jendela
g. Pekerjaan cat dan keramik
h. Pekerjaan mekanikal & elektronikal
i. Pekerjaan sanitasi
j. Pekerjaan drainase
k. Pekerjaan plumbing
l. Jalan paving block
m. Tamanisasi (Landscaping)
6
terlihat batas wewenang dan tanggung jawabnya. Unsur-unsur tersebut harus
melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing sesuai yang terdapat
dalam kontrak agar pelaksanaan proyel sesuai dengan rencana dan
memperoleh hasil yang baik.
Adapun hubungan kerja, fungsi serta tugas dari unsur-unsur yang
terlibat dalam proyek pekerjaan lanjutan kantor kesehatan pelabuhan kelas III
ternate adalah sebagai berikut :
7
2.4.2. Perencanaan Proyek (Konsultan)
Perencana adalah badan yang menyusun program kerja, rencana
kegiatan dan pelaporan serta ketatalaksanaan sesuai ketentuan yang
berlaku.
Perencana proyek (konsultan) mempunyai tugas dan kewajiban
sebagai berikut :
1) Membuat perencanaan lengkap meliput gambar bestek, Rencana
Kerja dan Syarat (RKS), perhitungan struktur, serta perencanaan
anggaran biaya.
2) Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas
(owner) tentang pelaksanaan proyek.
3) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-
hal yang kurang jelas dari gambar bestek dan RKS.
4) Membuat gambar revisi jika ada perubahan.
5) Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
6) Mempelajari petunjuk-petunjuk teknis, Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
7) Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika
terjadi kegagalan konstruksi.
Pada proyek ini pihak yang bertindak sebagai perencanaan adalah CV.
Mega Bintang Engineering.
8
pelelangan. Pekerjaan yang dilaksankan harus sesuai kontrak (Rencana
Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar-gambar kerja) dengan biaya yang
telah disepakati.
Kontraktor mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat
yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
2) Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan.
3) Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
diserahkan kepada owner.
4) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
5) Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga
kerja.
6) Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan
akibat kelalaian selama pelaksanaan dengan menanggung seluruh
biayanya.
7) Menyerahkan hasil pekerjaan setelah pekerjaan proyek selesai.
Pada proyek ini pihak yang bertinfak sebagai kontraktor adalah CV.
Century Permai.
9
Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan
proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar
biaya yang diperlukan untuk membangun proyek atau investasi, selanjutnya
mempunyai fungsi dengan spectrum yang amat luas yaitu merencanakan dan
mengendalikan sumber daya seperti: material, tenagakerja, pelayanan,
maupun waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun untuk masing-masing
organisasi peserta proyek mempunyai penekanannya yang berbeda-beda atau
fungsi estimasi antara lain sebagai berikut :
Bagi Owner: adalah angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya
yang akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan suatu
investasi. Secara praktis di lapangan disebut dengan Ouwner Estimation
(OE).
Bagi Konsultan: adalah angka yang diajukan kepada pemilik proyek
(Owner) sebagai usulan biaya yang terbaik untuk berbagai keguanaan
sesuai perkembangan proyek dan sampai derajat ketelitian tertentu,
kredibilitasnya terkait dengan kebenaran atau ketepatan angka-angka
yang diusulkan. Harga estimasi yang diajukan oleh konsultan disebut
dengan Bill of Quantity (BQ).
Bagi Kontraktor: adalah angka finansial yang diajukan dalam proses
lelang guna memperoleh pekerjaan dan memperhitungkan keuntungan,
dimana angka tersebut tergantung kepada seberapa kecakapannya
dalam membuat perkiraan biaya. Bila penawaran yang diajukan didalam
proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar kontraktor yang
bersangkutan akan mengalami kekalahan dalam lelang. Sebaliknya, bila
memenangkan lelang dengan harga yang terlalu rendah akan mengalami
kesulitan di belakang hari. Harga yang diajukan oleh kontraktor ini
disebut dengan Estimate Engineering (EE).
10
Jadi yang dimaksud dengan Time Schedule adalah mengatur
rencana kerja dari satu bagian atau unit pekerjaan. Time schedule
meliputi kegiatan antara lain sebagai berikut :
- Kebutuhan tenaga kerja
- Kebutuhan material atau bahan
- Kebutuhan waktu
- Dan transportasi atau pengangkutan
Dari tim schedule/rencana kerja, kita akan mendapatkan
gambaran lama pekerjaan yang dapat diselesaikan, serta bagian-
bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dan lainnya.
Sebelum menyusun rencana kerja, harus diperhatikan
bagian-bagian pekerjaan yang terkait satu sama lain tersebut, serta
pekerjaan yang dapat dimulai tanpa menunggu pekerjaan yang lain
selesai.
Data yang diperlukan untuk menyusun time schedule adalah
sebagai berikut:
1) Gambar konstruksi dan arsitekturnya.
2) Peraturan dan syarat sesuai bestek.
3) Waktu yang tersedia.
4) Jenis pekerjaan.
5) Material dan alat yang tersedia serta jumlah tenaga kerja dan
ahlinya.
11
2) Peralatan dan fasilitas.
3) Urut-urutan pekerjaan dan waktu pelaksanaan.
4) Material yang dibutuhkan.
5) Biaya yang tersedia
6) Manpower schedule.
12
Tahapan yang perlu dilakukan dalam menghitung volume
pekerjaan adalah antara lain menguraikan masing-masing volume
pekerjaan (uraian volume pekerjaan) dan dari uraian tersebut masing-
masing harus dihitung volume pekerjaanya.
Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan adalah
menguraikan secara rinci besar volume suatu pekerjaan. Menguraikan,
berarti menghitung besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan
gambar bestek dan gambar detail.
Susunan uraian volume pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Susunan dengan cara lajur-lajur tabe laris.
2) Susunan dengan cara post-post.
13
BAB III
14
Pekerjaan Pondasi dilakukan secara bertahap, mulai dari pekerjaan
pondasi pagar, pekerjaan pondasi pos jaga, pekerjaan pondasi workshop, dan
pekerjaan pondasi ruang genset.
15
Gambar 3.1. Site Plan
Dari semua permasalahan yang terjadi diatas, dibutuhkan pengertian dan kerja
sama yang baik antara pihak perencanaan dan pihak pengawasan untuk bisa
mengatasi permasalahan yang sering terjadi di lokasi proyek, sehingga kedepan bisa
lebih baik lagi.
16
3.4. Perhitungan Volume Pekerjaan Pondasi dan Sloof
- Pos Jaga
Perhitungan Volume Pekerjan Pondasi sepanjang 17 m
17
- Untuk mengitung luas pondasi batu gunung
18
64.41 meter/12 = 5.37 staf ~ 6 staf
- Perhitungan Bekisiting
Jumlah papan yang diperlukan = (Panjang total sloof /panjang papan) x 2 sisi
= ( 17 / 3 ) x 2
= 11 lembar
- Workshop
Perhitungan volume pekerjaan pondasi sepanjang 101.75 m
19
Gambar 3.6. detail pondasi workshop
20
Perhitungan volume pekerjaan sloof sepanjang 101,75 m.
- Perhitungan Bekisiting
Jumlah papan yang diperlukan = (Panjang total sloof /panjang papan) x 2 sisi
= ( 101.75 / 3 ) x 2
= 68 lembar
21
- Pondasi Ruang Genset
Perhitungan volume pekerjaan pondasi sepanjang 14,8 m
22
- Perhitungan Pasangan Batu Kosong
Volume = Lebar x Tinggi X Panjang
= 0.9 x 0.1 x 14.8
= 1.332 m3
23
- Perhitungan Bekisiting
Jumlah papan yang diperlukan = (Panjang total sloof /panjang papan) x 2 sisi
= ( 14.8 / 3 ) x 2
= 10 lembar
- Pagar
Perhitungan volume pekerjaan pondasi sepanjang 166.25 m.
24
Gambar 3.12. detail pondasi pagar
- Untuk mengitung luas pondasi batu gunung
Penyelesaian :
Volume = (Lebar atas + Lebar bawah)/2 x Tinggi x Panjang
= (0.3 + 0.8)/2 x 0.7 x 166.25
= 64.01 m3
- Perhitungan Pasangan Batu Kosong
Volume = Lebar x Tinggi X Panjang
= 0.9 x 0.1 x 166.25
= 14.96 m3
25
- Perhitungan Pembesian
a) Tulangan Pokok 4 Ø 10 dan panjang total sloof 166.25 meter,
Maka besi beton yang diperlukan:
4 x 166.25 = 665 meter dibagi 12 meter (panjang 1 batang besi beton
standar 12 meter) = 55.41 staf ~ 56 staf
b) Tulangan begel Ø 6 – 15 dan panjang total sloof 166.25 meter
Maka jumlah begel yang diperlukan :
166.25/0.15 = 1108.3 ~ 1108 buah.
Selimut Beton = 2 cm dan pembengkokan ujungnya = 5 cm
Jumlah 1 buah begel :
{(2 x 15) + (2 x 15)}- {(2 x 2) + (2 x 2)} + 5 cm = 57 cm.
Total kebutuhan panjang besi untuk begel 1108 buah x 0.57 m =
631.56 meter/12 = 52.63 staf ~ 53 staf
- Perhitungan Bekisiting
Jumlah papan yang diperlukan = (Panjang total sloof /panjang papan) x 2 sisi
= ( 166.25 / 3 ) x 2
= 68 lembar
26
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
4.1. Bahan
Dari bahan yang akan dipakai di proyek melalui persetujuan pengawas
sehingga sesuai dengan di isyaratkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
dan dapat menjamin mutu pekerjaan di lapangan, Bahan yang akan dipakai
hendaknya menggunakan bahan yang masih baru dan terjaga mutunya.
a. Semen Tonasa
1. PersyaratanUmum.
a). Semua semen harus Cement Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam
peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type 1 atau standard
Inggris BS 12.
27
b). Mutu semen yang memenuhi syarat & dapat dipakai adalah yang memenuhi
persyaratan NI-8.Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai
untuk seluruh pekerjaan.
c). Penyimpanan semen sebelum digunakan harus terlindung dari pengaruh cuaca
sepanjang waktu dan perletakannya harus terangkat dari lantai untuk menghindari
dari kelembaban.
2. Pemeriksaan
Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang
pada setiap waktu sebelum dipergunakan.Kontraktor harus bersedia untuk memberi
bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan Pengawas untuk pengambilan contohcontoh
tersebut.Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan
Pengawas, harus tidak dipergunakan atau diafkir.Jika semen yang dinyatakan tidak
memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk beton, maka Konsultan Pengawas
dapat memerintahkan membongkar beton tersebut dan diganti dengan memakai
semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor.Kontraktor harus menyediakan
semua semen-semen
b. Pasir
28
Pasir yang digunakan adalah pasir yang memenuhi syarat menurut PBI 1971
(NI-2) pasal 3.3, 3.4 dan 3.5 atau SNI atau Peraturan Beton Indonesia tahun 1989.
Agregat harus memenuhi syarat.
1. Tidak mengandung bahan yang merusak beton dan ketahanan tulang terhadap
karat. Pasir laut tidak boleh digunakan.
2. Bersih dari kotoran yang dapat menghalangi ikatan dengan semen, jika agregat
yang datang ternyata kotor, maka sebelum dipakai harus dicuci terlebih dahulu.
3. Pasir yang digunakan harus berbutir kasar, sedangkan yang ukuran kerikil
mengikuti persyaratan dalam PBI (Peraturan Beton Indonesia)
c. Air
Air merupakan zat cair yang mana dapat berfungsi sebagai penetralisir agregat
yang sudah di campurkan atau sudah di kombinasikan dalam satu kesatuan yang di
sebut campuran, dan manfaat air sebagai berikut:
1. Air berasal dari Perusahan Daerah Air Minum( PDAM).
2. Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/mortar dan spesi injeksi
harus bebas dari lumpur, minyak asam, bahan organic basah, garam dan
kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah air tersebut diuji di Laboratorium
pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas untuk menetapkan sesuai
tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam PBI-1971 untuk bahan
campuran beton.
29
Gambar 4.3 Air
d. Baja/Besi Tulangan
Baja atau besi tulangan yang dipakai pada Proyek Pembangunan Lanjutan
Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Kota Ternate
menggunakan baja tulangan Ø 10 mm.
30
lebih kuat dalam mengikat baja tulangan. Agar baja tulangan saling terikat
dengan kuat maka kawat yang digunakan harus mempunyai kualitas yang baik
dan tidak mudah putus.
31
Gambar 4.7. Batu Kali
4.2. Peralatan
a. Tinjauan umum
Alat kerja merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam menciptakan
hasil kerja yang memuaskan. Kontraktor harus menggandakan semua peralatan atau
perlengkapan kerja yang lengkap untuk melaksanakan pekerjaan. Pemilihan dari
jumlah kebutuhan ditetapkan berdasarkan macam pekerjaan, rencana kerja, keadaan
lapangan, dan volume pekerjaan yang akan dikerjakan. Alat kerja tersebut harus
cukup memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, agar dalam pelaksanaan
pekerjaan tidak terjadi saling pinjam akibat kurangnya alat serta harus memperbaiki
alat terlebih dahulu karena alat tersebut rusak.
Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan proyek, baik itu alat berat
maupun ringan bertujuan menunjang kelancaran pekerjaan proyek, beberapa secara
umum :
a. Mempercepat penyelesaian pekerjaan.
b. Meningkatlan kualitas dan kuantitas pekerjaan.
c. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas pekerjaan.
d. Menghemat biaya.
Dalam pemilihan alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek harus
disesuaikan dengan besar volume pekerjaan yang ada, dengan kata lain harus ada
32
keseimbangan antara jumlah pekerjaan yang ada dengan alat yang akan dioperasikan
dengan hasil yang optimal.
c. Ember
Ember adalah suatu alat yang terbuat dari bahan plastik yang fungsinya untuk
memindahkan material yang sudah menjadi campuran dari tempat pengadukan
campuran ke tempat item pekerjaan yang di kerjakan
d. Cetok (Tropol)
33
Cetok adalah alat yang sangat kecil yang mempunyai fungsi dan manfaat
sangat besar, disaat pekerjaan seperti penyusunan batu bata, pekerjaan lantai dan
pekerjaan lainya yang membutuhkan cetok.
a. Konsultan Perencanaan
Konsultan perencanaan adalah sekelompok orang yang bertugas membuat
perencanaan secara keseluruhan meliputi : arsitektur, struktur serta mekanikal dan
elektrikal.Konsultan perencana menerima pendelegasian pekerjaan dari
pemilik/owner dengan dua tahap, yaitu :
a) Konsepsi arsitektur.
b) Pengevaluasian alternatif-alternatif proses teknologi.
c) Keputusan-keputusan mengenai ukuran serta kapasitas
d) Studi komperatif ekonomi.
e) Tahap konsepsi dan kelayakan.
2. Rekayasa dan desain detail/perincian
34
Kegiatan-kegiatan konsultan perencanaan dalam pelaksanaan dalam tahap
rancang bangun meliputi :
a) Perencanaan anggaran dan biaya.
b) Konsep dan kriteria perencanaan.
c) Analisis perekayasaan.
d) Metode dan rancangan pelaksanaan.
e) Finalisasi perijinan.
f) Gambar detail dan gambar kerja.
g) Rencana kerja dan spesifikasi pelaksanaan.
Supaya mendapatkan hasil perencanaan seperti yang diharapkan, maka
perencanaan harus mempunyai tenaga ahli dari berbgai disiplin ilmu dengan
kemampuan dan pengalaman yang cukup memadai dalam bidangnya masing-masing.
b. Konsultan Manajemen Kontruksi
35
6. Memeriksa gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang
dipersiapkan kontraktor.
7. Melakukan pemeriksaan dan merekomendasikan untuk serah terima
pekerjaan, menerima surat-surat jaminan dari kontraktor yang ditentukan
dalam dokumen kontrak dan menerbitkan berita acara pembayaran.
c. Pelaksanaan Proyek
Pelaksanaan merupakan unsur yang sangat penting didalam sebuah
proyek.Apabila suatu proyek tersebut berskala besar maka keberadaan kontraktor
pelaksanalah yang dibutuhkan, untuk jenis proyek ini berskala besar dan pelaksanaan
proyeknya dengan keterlibatan langsung dari pemberi tugas dan tanpa adanya sistem
pelelangan terlebih dahulu tugas dan kewajiban pelaksana adalah sebagai berikut :
36
pekerjaan menjadi tanggung jawab Bos borong dan kecepatan pekerjaan dapat
ditentukan secara optimal.
g. Keselamatan Kerja.
Usaha yang dilakukan tim swakelola pelaksana untuk menjaga keselamatan
baik pekerja pada proyek ini adalah sebagai berikut :
37
memenuhi persyaratan tidak mengganggu kerja dan memberikan
perlindungan efektif terhadap jenis bahaya yang akan terjadi.
Alat Pelindung diri (APD) berperan penting terhadap Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.Dalam pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki
peranan dan kedudukan yang penting sebagai pelaku
pembangunan.Sebagai pelaku pembangunan perlu dilakukan upaya-upaya
perlindungan baik dari aspek ekonomi, politik, sosial, teknis, dan medis
dalam mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja.
Bahaya yang mungkin terjadi pada proses produksi dan diprediksi akan
menimpa tenaga kerja adalah sebagai berikut:
a. Tertimpa benda keras dan berat
b. Tertusuk atau terpotong benda tajam
c. Terjatuh dari tempat tinggi
d. Terbakar atau terkena aliran listrik
e. Terkena zat kimia berbahaya pada kulit atau melalui pernafasan.
f. Pendengaran menjadi rusak karena suara kebisingan
g. Penglihatan menjadi rusak diakibatkan intensitas cahaya yangtinggi
h. Terkena radiasi dan gangguan lainnya.
4. Macam-Macam APD
a. Masker
Masker digunakan untuk pada tempat-tempat kerja tertentu dan
seringkali udaranya kotor yang diakibatkan oleh bermacam-macam hal
antara lain :
1) Debu-debu kasar dari penggerinderaan atau pekerjaan sejenis
2) Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap
3) Uap sejenis beracun atau gas beracun dari pabrik kimia
4) Gas beracun seperti CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen
diudara.
b. Kacamata
Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu
kayu, batu, atau serpihan besi yang beterbangan di tiup angin.
38
Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil dan halus yang
terkadang tidak terlihat oleh kasat mata.Pada bagian mata perlu
mendapat perhatian dan diberikan perlindungan dengan alat pelindung
mata, biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata yaitu pekerjaan
mengelas atau pekerjaan yang lainnya.Masalah tersulit dalam
pencegahan kecelakaan adalah pencegahan kecelakaan yang menimpa
mata dimana jumlah kejadiannya demikian besar.
c. Sepatu Pengaman
Sepatu pengaman harus dapat melindungi tenaga kerja terhadap
kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh beban berat yang menimpa
kaki, paku-paku atau benda tajam lain yang mungkin terinjak, logam
pijar, larutan asam dan sebagainya. Biasanya sepatu kulit yang buatannya
kuat dan baik cukup memberikan perlindungan, tetapi terhadap
kemungkinan tertimpa benda-benda berat masih perlu sepatu dengan
ujung bertutup baja dan lapisan baja didalam solnya. Lapisan baja dalam
sol sepatu perlu untuk melindungi pekerja dari tusukan benda runcing
khususnya pada pekerjaan bangunan.
39
Gambar 4.10Alat Pelindung Kaki
d. Sarung Tangan
Sarung tangan harus disediakan dan diberikan kepada tenaga kerja
dengan pertimbangan akan bahaya-bahaya dan persyaratan yang
diperlukan. Antara lain syaratnya adalah bebannya bergerak jari dan
tangan. Macamnya tergantung pada jenis kecelakaan yang akan dicegah
yaitu tusukan, sayatan, terkena benda panas, terkena bahan kimia,
terkena aliran listrik, terkena radiasi dan sebagainya.
e. Topi Pengaman
Topi pengaman (helmet) harus dipakai oleh tenaga kerja yang
mungkin tertimpa pada kepala oleh benda jatuh atau melayang atau
benda-benda lain yang bergerak. Topi pengaman harus cukup keras dan
kokoh, tetapi ringan.Bahan plastik dengan lapisan kain terbukti sangat
cocok untuk keperluan ini.
40
Gambar 4.12 Topi Pengaman
a. Studi Literatur
Studi literatur adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur,
jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengumpulan data dengan cara meneliti permasalahan
yang ada dilapangan, studi lapangan terdiri dari observasi.
2. Tahap pembangunan
41
Tahapan-tahapan pembangunan yang dilakukan dalam metode penelitian ini
yaitu menggunakan pendekatan model waterfal
42
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
43
- Jumlah begel = 1108 buah
- Kebutuhan panjang besi untuk begel = 53 staf
5.2. Saran
44