2
I. PENATAAN IUP
(1) REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA NASIONAL
1.601 3.276
Batubara Mineral
NTB NTT
116 IUP 171 IUP
SEBELUM KORSUP
JUMLAH SK
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA PENCABUTAN
1 NTT - 0
• Monitoring dan evaluasi tindak lanjut koordinasi dan supervisi dengan 6, 20 dan 27 November 2014
KPK di 12 Provinsi
• Koordinasi dan supervisi dengan KPK atas pelaksanaan penataan IUP di 3-4 Desember 2014
19 Provinsi
• Monitoring dan evaluasi tindak lanjut koordinasi dan supervisi dengan Maret-Juni 2015
KPK di 19 Provinsi
3. Batas akhir penyelesaian penataan IUP, disarankan wilayah eks IUP Non CNC Juni 2015
ditetapkan menjadi Wilayah Pencadangan Negara (WPN) atau Wilayah Usaha
Pertambangan (WUP) diperlukan revisi Permen 02 tahun 2013 tentang
Pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan
yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
Dan surat edaran terkait CnC dan koordinasi dengan kementerian terkait
1 yang mensyaratkan CnC di dalam perijinannya
3
II. OPTIMALISASI PNBP PERTAMBANGAN MINERBA
(1) REALISASI DAN RENCANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) SDA
MINERAL DAN BATUBARA
II. OPTIMALISASI PNBP PERTAMBANGAN MINERBA
(2) REKAPITULASI PIUTANG NEGARA DARI PEMEGANG IUP
DI WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT
Per 29 Mei 2015
2. Peningkatan nilai tambah mineral dan batubara, yang akan meningkatkan harga jual, royalti dikenakan
kepada hasil pemurnian.
II. OPTIMALISASI PNBP PERTAMBANGAN MINERBA
(3.b) TINDAKLANJUT OPTIMALISASI PENINGKATAN PNBP SDA MINERAL DAN BATUBARA
Mineral Batubara
Rekomendasi ET Rekomendasi PE Rekomendasi ET
KK 11 KK 2 PKP2B 40
IUP OP 71 IUP OP 3 IUP OP 206
IUP OPK 16 IUP OPK 1 IUP OPK 63
IUI - IUI 1
JUMLAH 98 JUMLAH 7 JUMLAH 309
1
III. PENGAWASAN PRODUKSI DAN PENJUALAN
(2) TINDAKLANJUT PENGAWASAN PRODUKSI SEBAGAI BAGIAN DARI RENAKSI KPK
1. SK Menteri ESDM No. 666.K/30/DJB/2015 tgl 30 April 2015 tentang Persetujuan Penunjukkan dan
Penetapan PT. Surveyor Indonesia sebagai Surveyor Pemerintah (Witness Surveyor); SK Menteri
ESDM No. 668.K/30/DJB//2015 tgl 30 April 2015 tentang Persetujuan Penunjukkan dan Penetapan
Puslitbang Tekmira sebagai Surveyor Pemerintah (Witness Surveyor); SK Menteri ESDM No.
669.K/30/DJB//2015 tgl 30 April 2015 tentang Tim Counterpart Terkait Kegiatan Verifikasi Analisa
Kualitas dan Kuantitas penjualan Batubara serta Kegiatan Witness Surveyor.
2. Sampai saat ini telah ditetapkan 6 (enam) perusahaan surveyor yaitu : PT Sucofindo, PT
Geoservices, PT Surveyor Indonesia, PT Carsurin, PT Anindya Wira Putra Konsult dan PT. Surveyor
Carbon Consulting Indonesia sesuai keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No. 1029-
1052 K/30/DJB/2014.
3. Telah terbit Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No. 665.K/30/DJB/2015 tanggal 30
April 2015 Tentang Tata Cara Penunjukan dan Penetapan Surveyor Pelaksana (Superintending
Surveyor) dan Surveyor Pemerintah (Witness Surveyor) dalam Verifikasi Kegiatan Penjualan
Batubara.
IV. PROGRES HILIRISASI (PELAKSANAAN
PETA PENGEMBANGAN UU INDUSTRI
WILAYAH KAWASAN NO. 4/2009)
(1) PETA PENGEMBANGAN WILAYAH KAWASAN INDUSTRI
2 NTB 150 0 0 0
VI. KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL BATUAN DAN NON LOGAM (1)
Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pertambangan mineral dan batubara dibagi antara
pemerintah pusat dan provinsi, urusan pemerintahan bidang mineral dan batubara tidak lagi
menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota sejak 2 Oktober 2014 yang diperjelas dengan SE
Mendagri No.120/253/SJ tanggal 16 Januari 2015 dan Edaran Menteri ESDM No. 04.E/30/DJB/2015
tanggal 30 April 2015
Kewenangan Pusat:
1. Penerbitan IUP Mineral logam, batubara, mineral bukan logam dan batuan pada :
a. Wil Izin Usaha Pertambangan yg berada pada wil lintas daerah lintas Provinsi
b. Wil Izin Usaha Pertambangan yg berbatasan langsung dgn neg lain dan
c. Wil laut lbh dari 12 mil.
2. Penerbitan Izin UsahaPertambangan dlm rangka PMA.
3. Pemberian Izin Usaha pertambangan khusus mineral dan batu bara.
Kewenangan Provinsi:
1. Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral logam, bkn logam ,batu bara dan batuan dlm
rangka PMDN pd WIUP Daerah yg berada dlm 1 Daerah Prov termasuk wil laut sd 12 mil laut.
2. Penerbitan Izin Pertambangan rakyat utk komoditas mineral logam, batubara, mineral bkn
logam dan batuan dlm wil pertambangan rakyat.
• Apabila wilayah eks IUP Non CNC dicabut, akan ditetapkan menjadi
Wilayah Pencadangan Negara (WPN) atau Wilayah Usaha
Pertambangan (WUP).
3
2
Nota Kesepakatan Rencana Aksi Bersama
tentang Gerakan Nasional Penyelamatan SDA Indonesia
20 Kementerian, 7 Lembaga dan 34 Provinsi
Jakarta, 19 Maret 2015
www.minerba.esdm.go.id