SASARAN:
1. Pelaksanaan penataan izin usaha pertambangan
2. Pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha pertambangan minerba
3. Pelaksanaan pengawasan produksi pertambangan minerba
4. Pelaksanaan kewajiban pengolahan/pemurnian hasil tambang minerba
5. Pelaksanaan pengawasan penjualan dan pengangkutan/pengapalan hasil
tambang minerba
5 Sasaran Kegiatan Korsup Minerba KPK
dan Target (1)
5 SASARAN KEGIATAN TARGET 2015 (Juni)
1. Penataan izin usaha pertambangan Tidak ada lagi izin usaha
a. Fasilitasi pelaksanaan koordinasi penyelesaian status IUP non pertambangan minerba yang tidak
C&C memenuhi persyaratan CnC, tidak
b. Supervisi pembekuan/penghentian sementara/pencabutan memiliki NPWP, IPPKH, melanggar
IUP yang tidak memenuhi syarat aturan pertanahan, tata ruang dan
c. Deteksi faktor dan aktor penghambat proses penataan izin lingkungan)
d. Sosialisasi dan kampanye perbaikan sistem/kebijakan sebagai
upaya pencegahan korupsi
2. Pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha Seluruh pelaku usaha
pertambangan minerba melunasi
pertambangan minerba
pelaksanaan kewajiban keuangan:
a. Koordinasi dan supervisi pelaksanaan kewajiban pembayaran
iuran tetap, iuran produksi, pajak,
iuran tetap dan royalti terutang sesuai hasil audit BPK dan
jaminan reklamasi, jaminan
Tim OPN BPKP
pascatambang, jaminan
b. Koordinasi dan supervisi pengelolaan jaminan reklamasi dan
kesungguhan, jaminan lingkungan
pascatambang
dan kewajiban keuangan lainnya
c. Deteksi faktor dan aktor penyebab tidak dilaksanakannya
kewajiban keuangan pelaku usaha
d. Sosialisasi dan kampanye antikorupsi sebagai upaya
penyelamatan keuangan negara
5 Sasaran Kegiatan Korsup Minerba KPK
dan Target (2)
5 SASARAN KEGIATAN TARGET 2014 (Juni)
3. Pelaksanaan pengawasan produksi Semua pelaku usaha menyampaikan
pertambangan minerba Laporan Produksinya secara reguler
a. Koordinasi dan supervisi pelaksanaan
pengawasan produksi Semua Pemda melaporkan secara
b. Deteksi faktor dan aktor penyebab tidak reguler laporan pengawasan
dilaksanakannya pengawasan produksi produksi pertambangan di
c. Sosialisasi dan kampanye kegiatan antikorupsi wilayahnya
dalam upaya pengawasan produksi
Semua Pemda menindaklanjuti
pemberian sanksi atas pelaku usaha
pertambangan minerba yang tidak
melaksanakan good mining pratice
dan atau melanggar peraturan yang
berlaku
Keteran
Penanggung
Temuan Rekomendasi Instansi Terkait Renaksi Indikator Output gan
jawab
(KPK)
1 2 3 4 5 6 STATUS 7
Penj
Bukt Verif
elas
Inst Tengg i ikasi
Instan an OPE CLO
No Deskripsi No Deskripsi Unit ans Unit No Deskripsi No. Deskripsi at Pen (KP
si (PE N SED
i Waktu duku K/ES
MDA
ng DM)
)
Ditemukan IUP yang diterbitkan PEMDA Agar Provinsi dan Dirjen Minerba memastikan keabsahan
tidak tercatat di KemESDM dokumen dari kemungkinan adanya IUP Back-date untuk
ditelusuri dan dilakukan langkah hukum
direkomendasikan untuk CNC ke Provinsi.
Terdapat IUP yang berada di kawasan hutan Agar Gubernur/ Bupati/Walikota mengirimkan surat
pemberitahuan/penciutan / pemberhentian sementara dan
lindung dan konservasi meminta perusahaan untuk mengurus perizinan di
Kementerian Kehutanan.
Periode Pajak = 2010 s.d. 2012 Lapor SPT Tidak Lapor SPT
3.276 (42%) 2.708 (35%)
Tidak membayar
Membayar Pajak
pajak*
404 (5%) 2.304 (29%)
*Penyebab:
Sumber : Direktorat Jendral
Pajak, Juni 2014 a. WP belum produksi b. WP rugi c. WP lebih bayar d. PPh dibayar = PPh terutang
Tindak Lanjut
Pemda Buton Utara
Untuk segera membuat
NPWP didaerah setempat
Tindak Lanjut
Lingkungan Hidup
Proper Pertambangan pada
16 Provinsi
Hasil Overlay IUP dengan Peta Kawasan Hutan
dan IPPKH - Nasional
Hutan Hutan Hutan Kawasan Areal
Kategori Izin Grand Total
Konservasi Lindung Produksi Hutan Penggunaan Lain
IUP 1,160,181 3,922,584 17,909,481 22,992,247 11,735,091 34,727,338
Operasi Produksi 18,819 173,196 2,022,352 2,214,367 2,232,884 4,447,250
C&C 10,852 75,068 1,612,090 1,698,010 1,730,613 3,428,623
IPPKH Explorasi 294 5,042 244,652 249,988 14,943 264,931
IPPKH OP 68 501 114,527 115,097 8,699 123,796
PP-IPPKH OP 4 125 73,245 73,374 5,132 78,506
Belum ada IPPKH 10,486 69,399 1,179,665 1,259,551 1,701,839 2,961,390
Non C&C 7,967 98,128 410,262 516,357 502,271 1,018,627
IPPKH Explorasi 637 43,839 44,476 303 44,779
IPPKH OP 1 77 20,042 20,120 961 21,081
PP-IPPKH OP 34 10,549 10,584 608 11,191
Belum ada IPPKH 7,966 97,379 335,832 441,177 500,398 941,575
Survei/Explorasi 1,141,363 3,749,388 15,887,130 20,777,880 9,498,814 30,276,694
C&C 119,499 1,380,574 8,057,850 9,557,924 5,125,754 14,683,678
IPPKH Explorasi 24 23,355 701,511 724,890 20,118 745,008
IPPKH OP 10 185 8,235 8,430 8,952 17,382
PP-IPPKH OP 4 98 4,817 4,919 650 5,569
Belum ada IPPKH 119,461 1,356,937 7,343,287 8,819,685 5,096,033 13,915,718
Non C&C 1,021,863 2,368,814 7,829,279 11,219,956 4,373,060 15,593,016
IPPKH Explorasi 10 17,408 238,577 255,994 8,991 264,985
IPPKH OP 44 13,696 13,740 4,344 18,083
PP-IPPKH OP 2 313 21,861 22,176 404 22,580
Belum ada IPPKH 1,021,852 2,351,049 7,555,145 10,928,047 4,359,322 15,287,368
1. Hutan Konservasi: 1.372.398 ha diberikan izin pertambangan (Hutan Konservasi dilarang untuk
kegiatan pertambangan)
2. Hutan Lindung: 4.936.878 ha (HL terlarang untuk kegiatan pertambangan secara terbuka)
TINDAK LANJUT OLEH PROV. KALTENG
TINDAK LANJUT BUPATI MUSI BANYUASIN
TERKAIT IUP DI KAWASAN HUTAN LINDUNG
Tindak Lanjut Pemda
Bangka Selatan
Untuk segera mengeluarkan kawasan hutan
OPTIMALISASI PENERIMAAN PNBP
PERMASALAHAN PELABUHAN KHUSUS/TERMINAL
KHUSUS/TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI (TUKS)
LANGSUNG LOADING POINT TRANSHIPMENT
TEMBAGA
NO. NAMA PELABUHAN BATUBARA NIKEL dan EMAS BATUBARA BATUBARA NIKEL TOTAL
1 BALIKPAPAN 5 5
2 BANJARMASIN 1 4 5
3 BAUBAU 3 3
4 BENETE 1 1
5 BENGKULU 3 3
6 KERENG BENGKIRAI 8 8
7 KINTAP 6 6
8 KOLAKA 3 3
9 KOTABARU 8 1 9
10 KUALA SAMBOJA 8 8
11 LANGARA 7 7
12 MALILI 1 1
13 PALEMBANG 3 3
14 PANJANG 2 2
15 POMALAA 10 10
16 PULANG PISAU 1 1
17 SAMARINDA 14 14
18 SANGATTA 1 1
19 SEBUKU 3 3
20 SEI DANAU 10 10
21 TANAH GROGOT 5 5
22 TANJUNG LAUT 1 1
23 TANJUNG REDEB 4 4
Sumber : Ditjen Perhubungan
24 TELUK BAYUR 1 1 Laut, Maret 2014
TOTAL 19 1 1 1 69 23 114
TINDAK LANJUT DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT
Tindak Lanjut Kab. Lahat terkait SIMPONI
PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PNBP
MENGGUNAKAN SISTEM BILLING PNBP
BANK/POS PERSEPSI
PENDAFTARAN/REGISTRASI ATM
WAJIB
BAYAR
E-BANKING
PEREKAMAN DATA
PEMBAYARAN ATAU EDC/ELECTRONIC DATA
PENYETORAN PNBP CAPTURE
WAJIB
SETOR
PENERBITAN KODE BILLING
50
UPAYA YANG TELAH DILAKSANAKAN
Merekonsiliasi jumlah
Menerbitkan Instruksi Gubernur IUP se-Sumsel Mengeluarkan IUP yang
No 01 memerintahkan masuk wilayah hutan
Bupati/Walikota untuk: konservasi dan hutan
•Mengeluarkan hutan lindung
konservasi dan hutan lindung
yg masuk wilayah IUP Penagihan Tunggakan
•Menertibkan IUP dan PNBP
memberikan sanksi Mendorong penyelesaian
•Membuat NPWP pemilik IUP di izin pinjam pakai kawasan
lokasi IUP hutan sebelum IUP
•Mewajibkan pemegang IUP beroperasi
memiliki sertifikat CnC Mengalihkan domisili
•Menyelesaikan kewajiban NPWP IUP
keuangan
•Melaporkan pelaksanaannya Menyelesaikan
ke KPK, Minerba dan Gubernur permasalahan
tumpang tindih IUP
Memproses IUP yang
belum CnC menjadi
CnC
JUMLAH IUP/KP KETERANGAN
NO PEMERINTAH DAERAH SEBELUM KORSUP
SETELAH HASIL TIDAK
KPK (Data DICABUT LAIN-LAIN
PENATAAN DIPERPANJANG
ESDM/KPK)
2 IUP Mineral Non Logam merupakan
1 PROV. SUMSEL 6 8 - - tambahan data dari Ditjen Minerba utk
proses CnC
3 KAB. BANYUASIN 20 16 - 4
Keterangan :
A Mengirimkan surat kepada pelaku usaha untuk melaksanakan kewajiban pelaporan secara rutin
B Melakukan pendataan dan evaluasi laporan Produksi pelaku usaha pertambangan minerba
C Melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha terkait kewajiban pelaporan secara rutin
D Mengimplementasikan system pelaporan berbasis IT
E Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban pelaporan pelaku usaha
F Memberikan sanksi kepada pelaku usaha yang tidak melaksanakan kewajiban pelaporan secara rutin
G Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kewajiban pelaporan secara rutin oleh pelaku usaha, termasuk pemberian sanksi kepada
pelaku usaha yang tidak melaksanakan kewajibannya
H Menyampaikan pelaporan secara regular kepada Pemerintahan Provinsi/Pusat
I Melakukan monitoring dan evaluasi secara regular terhadap pelaksanaan kewajiban pelaporan pemda
J Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kewajiban pelaporan kepada instansi pusat terkait (khususnya kepada Kementerian
ESDM dan Kementerian Dalam Negeri)
K Mensosialisasikan good mining pratices dalam proses produksi pertambangan minerba
L Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan good mining pratices dalam proses produksi
M Memberikan sanksi kepada pelaku usaha yang tidak menerapkan good mining pratices
N Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi penerapan good mining pratices, termasuk penerapan sanksi kepada pelaku usaha
O Melakukan identifikasi pelaku dan lokasi PETI
P Melakukan langkah-langkah hukum untuk menerbitkan PETI
Q Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap langkah-langkah penertiban PETI
R Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi penertiban PETI
Menertibkan
dermaga-dermaga
tikus dengan
menetapkan 13 stockpile
Sebagai tindak lanjut SE Dirjen Minerba No di dermaga sebagai titik
05E/36.04/DJB/2013 Tanggal 4 Juli 2013 tentang penjualan yg legal
Pengawasan dan Pemeriksaan Pemasaran dan melalui SK Gubernur No.
Keuangan Terhadap Para Pemegang IUP dengan 286/KPTS/Dispertamben
menerbitkan Surat Edaran Gubernur No /2014 Tanggal 8 April
020.A/540/Dispertamben/2013 Tanggal 30 2014
September 2013 tentang Rekomendasi
Pengangkutan dan Penjualan Batubara
dalam rangka pemeriksaan langsung
pembayaran dimuka royalty sebelum
batubara dikapalkan. Bekerjsama
dengan
Kapal / Tongkang dapat diberangkatkan apabila : Beacukai dan
• Melunasi Royalti. KSOP dalam
• Tambang dari IUP CnC, melaksanakan
pengawasan
• Memiliki Sertifikat ET untuk Ekspor penjualan
Menertibkan
• Stockpile Batubara berasal dari Tersus yang telah angkutan batubara dan
memiliki izin. batubara melalui kewajiban PNBP
pemberlakuan
IUJP
Pengangkutan
Batubara bagi
transportir
“KORUPSI DI SEKTOR SUMBER DAYA ALAM, TIDAK HANYA PERSOALAN
KERUGIAN KEUANGAN NEGARA, TETAPI MERUPAKAN
KEGAGALAN NEGARA DALAM MENGELOLA SDA
UNTUK MENSEJAHTERAKAN RAKYATNYA”
TERIMA KASIH