Anda di halaman 1dari 13

HEMATOONKOLOGI

1. Claudication intermittent
2. Foam cell
3. Pemeriksaan penunjang arteri
4. Sel berperan atherotrombosis
5. PAD  ABI Score, pemeriksaan penunjang
6. DVT  Homan’s sign
7.
Hematologi- Onkologi Medik

1. DD anemia mikrositik hipokromik  (ADB, anemia on chronic disease, thalassemia, anemia


sideroblastik)

2. Patognomonis intravascular hemolisis  Hburia (hematuria, splenomegaly, icterus)


Terjadi ↑bilirubin indirek

3. Hb 6,3, AL normal, Bilirubin indirek 36,6, bilirubin direk naik, Dx?  Anemia hemolitik

4. Gol. Darah A (antigen A, antibody anti B)

5. Transfuse, monitoring (sebelum, 15 menit setelah mulai)


a. Sebelum
b. 15 menit setelah mulai  reaksi akut
c. 2 – 3 hari  delayed

6. Yang mana Rx transfuse (hemolisis, non hemolitik, febrile)


a. Hemolisis
b. Non hemolitik
c. Febrile
d. Overload fluid

7. Tidak ada pada ADB (leukositosis)


 Fe serum <50
 TIBC >350
 Sat ferritin <15
 Ferritin <20

8. Hipersegmentasi neutrophil pada (anemia defisiensi B12)

9. Pasien warfarin paling baik menerima (transfuse fresh frozen plasma)


Transfusi FFP  ada factor koagulasi

Bilirubin:

- Total (1 – 1,2)
- Direk (0,1- 0,3)
- Indirek (0,4 – 0,9)

Anemia

- Ringan >10
- Sedang 8-10
- Berat 6,5 – 8
- Life threatening <6,5
Kriteria WHO Hb:

- Laki-laki <13
- Perempuan <12
- Ibu hamil <11

MCV 80 – 100

MCH 27 – 32

MCHC 32 – 36

Anemia defisiensi besi

- Micro – hipo
- TIBC ↑ >350
- Fe serum <15%
- Ferritin <50

Anemia on chronic disease

- Mikro – hipo
- Fe serum  ↓/normal
- TIBC  ↑/normal
- Ferritin  ↓/normal

Anemia hemolitik

- Normo – normo
- TIBC
- Fe serum
- Ferritin
- Retik ↑
- Bilirubin indirek ↑ (prehepatal)

Hemolisis intravascular

- Hemosiderinuria
- Hemoglobinuria
- Bilirubin indirek ↑

Hemolisis ekstravaskular

- Urobilinogenuria
- Urobilinuria

Manifestasi ikterik  jika bilirubin total >3 mg/dL

Polisitemia (study group)

- Kriteria A
1) Total massa RBC laki-laki ≥36 ml/kg, prempuan ≥32 ml/kg
2) Saturasi O2 arteri ≥92%
3) Splenomegaly
- Kriteria B
1) Trombositosis >400.000
2) Leukositosis >12.000
3) ↑ leukosit alkalin fosfatase >100 U/L
4) Serum vit B12 concentration >900 pg/mL
5) Atau binding capacity >2.200 pg/mL
- Diagnosis
1) 3 kriteria A ATAU
2) A1 + A2 + 2 kriteria B

Versi II

1. Cross match  donor RBC + resipien serum (minor)


Minor  plasma resipien + RBC Donor
Mayor  RBC resipien

Cross major (donor RBC + resipien serum)

2. ADB / Iron deficiency anemia (MEV↓, MCH↓, MCV↓, Fe↓, ferritin ↓, TIBC ↑)
MCV↓ (N 80-100 / 80-95)
MCH↓ (N 20-30 / 27-34)
Ferritin↓
Fe↓
TIBC↑

3. Px anemia (CBC, MDT, retikulosit, RDW)

4. AIHA (retikulosit↑, normo-normo, coomb test +)


Autoantibodi thdp eritrosit  umur memendek  retikulosit dilepaskan

5. Kriteria anemia WHO (laki-laki <13 normal 14-16, perempuan <12 normal 12-14, ibu hamil <11)

6. ADB caused by peningkatan kebutuhan dan turunnya suplai (perdarahan GIT, wanita hamil,
prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan)

7. Thalassemia (struktur Hb abnormal)  Globin↑, Hb elektroforesis


 Normal HbA1 ↑
 Thalassemia HbA1↓, HbAc↑, HbS↑

8. Anemia in kidney disease (erythropoietin↓)

9. Transfuse darah untuk hemolisis incompatible (monitor 30 menit)  15-60 menit


Monitoring transfuse:
- 60 menit sebelum
- 15 menit pertama saat
- 60 menit setelah

10. Transfuse PRC, yang benar (4 – 6 kantong)


1 kantong naikin 1 gr/dL
6 kantong = donor

11. Gejala klinis anemia hemolitik?


 Lemas, ikterik, hepatosplenomegaly, hematuria

12. Px lab untuk menegakkan anemia


Pemeriksaan penyaring : Hb, indeks eritrosit, apusan darah tepi
Pemeriksaan darah : AL, AT, hitung leukosit, LED
Pemeriksaan sumsum tulang
Pemeriksaan khusus:
- Anemia defisiensi besi : Serum FE, TIBC, Ferritin
- Megaloblastic : folat, B12, Schilling test, DLL
- Hemolitik : bilirubin serum, Coomb’s test, elektroforesis
- Aplastic : BMP  pansitopenia

13. Tes untuk AIHA  Coomb’s test / Test immunoglobulin


Px untuk mendeteksi autoantibodi pada eritrosit:
- Direct Coomb’s test / Direct antiglobulin test
1) Sel eritrosit dicuci dari protein yang melekat dan direaksikan dgn antiserum/Ab
monoclonal thd berbagai immunoglobulin dan fraksi komplemen (IgG dan C3d)
2) Bila dipermukaan sel ada 1/kedua IgG dan C3d, maka  aglutinasi
- Indirect Coomb’s test / indirect antiglobulin test
1) Mendeteksi autoantibodi yg terdapat pada serum
2) Serum direaksikan dgn reagen, Ig yang beredar melekat pada reagen dan dapat
dideteksi dgn antiglobulin serta dgn tterjadinya aglutinasi

14. Terapi untuk ITP?


Tx initial ITP:
1) Prednisone 1 mg/kgBB single dose oral sampai AT Normal
Lalu tapering off, jika AT ttp tidak normal setelah 2 minggu, lanjut splenektomi (1st line)
2) Dexametason high dose : 40 mg/hari (4 hari)
3) MP High dose 30 mg/kg IV tapering off 1 mg/kg tiap 3 hari
4) IV IG 1 gr/kg/hari (1-2 hari)
5) Imunosupresi  sildofosfamid & azatioprin ; vinkristin/vinblastine
6) Splenektomi

15. Terapi untuk AIHA?


Tx AIHA Warm Type (Hb <7, demam, IgG, urin gelap, ikterik):
1) kortikosteroid : 1 – 1,5 mg/kgBB/hari
2) splenektomi : jika steroid tidak adekuat
3) imunosupresi : azatioprin 50 – 200 mg/hari ; siklofosfamid 50 – 150 mg/hari
4) dapazol : 600 – 800 mg/hari
5) transfuse
Tx AIHA cold type:
1) klorambucil 2 – 4 mg/hari
2) plasmafaresis untuk mengurangi Anti IgM  sulit dilakukan

16. DIC pada DF?


Lab: leukositopenia, trombositopenia
Plasma leakage  Hct ↑
DIC = Hct ↓

Tx : hidrasi RL 20 ml/kgBB/jam
Awasi vital sign

17. Tes untuk DIC?  D-Dimer naik 500 – 1000


Diagnosis DIC didasarkan pada bukti adanya:
- Mikroangiopati pada apusan darah tepid an peningkatan D-Dimer
Dx 
- D-dimer (produk degradasi fibrin) ↑
- Prothrombin time (PT) ↑
- Fibrinogen plasma ↓
- AT ↓

8. Manifestasi ITP?
 Ekimosis
 Purpura
 Petekie
 Perdarahan masiv GIT
 Epistaksis
 Menorrhagia
 CNS

9. Dx ITP?
- Darah rutin  trombositopenia <100.000
- Apusan darah tepi  megatrombosit
- Splenomegaly ringan
- Limfadenopati (-)
- BMP  singkirkan kemungkinan leukemia akut
10. DIC?
 Adanya mikroangiopati pada apusan darah tepi dan D-Dimer ↑

11. ABI Score?


ℎ𝑖𝑔ℎ𝑒𝑠𝑡 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑖𝑛 𝑟𝑖𝑔ℎ𝑡/𝑙𝑒𝑓𝑡 𝑓𝑜𝑜𝑡
ABPi = ℎ𝑖𝑔ℎ𝑒𝑠𝑡 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑖𝑛 𝑏𝑜𝑡ℎ 𝑎𝑟𝑚𝑠
??????
≥ 1,30 = non compressible
1,0 – 1,29 = normal
0,91 – 0,99 = borderline (equivocal)
0,41 – 0,90 = mild to moderate PAD
0,00 – 0,40 = severe PAD

12. ABI prognosis


I  asimptomatis
IIa  mild claudication
IIb  moderate claudication (membaik dgn istirahat)
III  ischemic rest pain
IV  ulkus, gangrene

13. DVT  Homan’s sign


Nyeri betis saat di dorsofleksikan

14. Yang di ukur ABI pada lower extremity?


 A. dorsalis pedis
 A. tibialis posterior

15. Tx PAD?  Clopidogrel / aspirin low dose  antiplatelet

16. Tx DVT?  warfarin  antikoagulan

17. PAD?
 Cyanosis
 Sign of necrosis
 Akral dingin
 Claudication intermittent

5P
 Pain
 Pallor
 Pulseless
 Paralysis
 Paraesthesia

18. DVT?
 Tetap hangat
 Bengkak
 Sakit
 Merah

19. Bisakah ABI dijadikan factor yang menentukan prognosis?


 YA

20. Makin besar ABI  makin baik

21. Foam cell  atheroma

22. Claudication intermittent  PAD

23. Px penunjang arteri?


- Ankle Brachial Pressure Index (ABPi)
- Angiography
Jika DVT Vena  Doppler USG

24. Sel berperan pada atherothrombosis?


 LDL  foam cell  makrofag

25. Px penunjang PAD?


- ABI
- Angiografi

26. Wanita 20 tahun dating ke poliklinik hematologic dgn keluhan kulit tangan dan kaki kebiruan
tanpa sebab yang jelas. Tidak ada riwayat demam.
Px fisik didapatkan petechie dan echimose yang banyak pada kedua tungkai bawah
Px lab didapatkan thrombosis 70.000/mm3
Dx?
a. Leukemia limfoblastik akut / ALL
b. Leukemia myeloblastik akut / AML
c. ITP
d. DHF
e. Von Willebrand Disease

27. Wanita 58 tahun, dtg ke poli hemato dgn keluhan nyeri pinggang progressif sejak 5 bulan yang
lalu.
Px fisik  anemia, nyeri tekan daerah VL III-IV
Px lab  kreatinin 5,6 mg/dL, BUN 127 mg/dL
Rontgen foto menunjukkan adanya fraktur kompresi pd VL III, lesi osteolitik pada coxae dan
femur
Sehingga diagnosisnya suspek multiple myeloma
Tes skrining perlu dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis?
a. Apusan darah tepi
b. Elektroforesis protein
c. BMA (Bone Marrow Aspiration)
d. A & B benar
e. Semua pernyataan diatas benar

28. Kriteria diagnosis penyakit pada pertanyaan di atas yang disebut dgn kriteria mayor dan kriteria
minor. Di bawah ini yang termasuk kriteria mayor?
a. Sel plasma sumsum tulang 10 – 20%  Minor
b. Lesi osteolitik tulang-tulang  Minor
c. Peningkatan serum kreatinin >2mg/dL
d. Kalsium serum >12 mg/dL
e. Elektroforesis urin didapatkan Light Chain Protein 1 gr/24 jam  Mayor

29. Laki-laki 45 tahun, dating ke poli hemato atas rujukan poli jantung, dgn diagnosis suspek
polisitemia vera. Sesuai kriteria diagnostic menurut Polycythaemia Vera Study Group,
pernyataan di bawah ini yang benar termasuk dalam kriteria mayor?
a. NAP Score meningkat
b. Saturasi O2 arteri 92%  Mayor
c. Trombositosis >400.000/mm3  Minor
d. Leukositosis >12.000/mm3  Minor
e. Unsaturated B12 bidning capacity >2.200 pg/mL Minor

30. Terapi yang dapat diberikan pada kasus di atas?


a. Flebotomi 250 cc/minggu
b. Kemoterapi dgn hidroksi-urea (Cytoreductive therapy)
c. Splenektomi
d. Pemberian interferon alfa
e. Pernyataan diatas semua benar

Flebotomi  menjaga Hct ↓45%


Busulfan  pasien usia >65thn

31. Laki-laki 35 tahun, didiagnosa menderita Hemorrhoid externa stadium III, setelah seminggu ini
mengalami perdarahan dari duburnya, merasa badan lemas, sering pusing.
Hasil lab -> Hb 6 gr/dL, MCV 71 fl, MCH 23 pg, LED 50 mm/jam, PCV 18%, AL 12.000 sel/mm3, AT
350.000/mm3. Pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnose anemianya adalah?
a. Elektroforesa protein
b. Serum iron (SE), Total Iron Binding Capacity (TIBC)
c. Bone Marrow Puncture (BMP)
d. Tes fragilitas osmotic
e. Tes acid ham
32. Laki-laki 6 bulan pucat sejak 2 bulan yang lalu, riw. Keluarga (-)
Px fisik : gizi kurang, anemis, ikterik ringan, sisi murmur, hepatosplenomegaly, limfadenopati (-)
Lab : Hb 5,9 g/dL, AL 6.400, Hct 15,4, AT 235.000. hitung jenis leukosit normal
Dx?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia sideroblastik
c. Anemia Karena penyakit kronis
d. LLA
e. Thalassemia mayor

33. Wanita diet berlebihan, lemas, Hb 10 gr%, darah tepi anemia normositik normokromik.
Defisiensi apa?
a. Fe
b. B12  ada gangguan neurologis
c. Vit B1
Bisa juga Karena defisiensi asam folat

34. Anak laki-laki 6 tahun, sejak 1 tahun pucat, terdapat gangguan pertumbuhan, sering transfuse,
splenomegaly, anemia mikrositik hipokromik, sel target (+), Dx?
a. Thalassemia hemolitik
b. Anemia defisiensi besi
c. Sickle cell anemia
d. Anemia aplastic
e. Anemia ????

Ddx mikro-hipo:
- Defisiensi V
- Penyakit kronik
- Sideroblastik
- Thalassemia mayor

35. Wanita 32 tahun dgn KU: bitnik-bintik merah pada kedua tungkai sejak 2 bulan lalu
Ax : tidak didapatkan riw. Perdarahan berulang pada keluarga
Px : ptechie pada kedua tungkai, hepatosplenomegaly (-)
Lab : AT 48.000, AL 5.700, Hb ??? apusan darah tepi: trombosit menurun dengan bentuk
megatrombosit
Dx?
a. Koagulopati Intravaskuler Disseminated (DIC)
b. ITP
c. Evan’s syndrome
d. Henoch Schonlein Purpura (HSP)
e. Haemolytic Uremic Syndrome (HUS)
36. Laki-laki 26 tahun, HIV (+), CD4 250, 5 minggu lalu mendapat terapi transcriptase & reverse
protease. (transcriptase  berpengaruh ke DNA)
Mengeluh lemas dan mudah Lelah. Hb dari 12 turun jadi 8
Yang paling mungkin menyebabkan anemia?
a. Menurunnya produksi eritrosit
b. Defisiensi folat
c. Meningkatnya antibody eritrosit
d. Meningkatnya fragilitas eritrosit
e. Meningkatnya antibody eritrosit

37. Setelah 15 menit menjalani transfuse 2 kantong sel darah merah, seorang pasien laki-laki 55
tahun mengalami nyeri dada, demam tinggi, denyut nadi 112kpm, TD 70/40, urin berwarna
merah.
Dipstick urin menunjukkan adanya haemoglobin namun tidak terdapat sel darah merah pada
pemeriksaan menggunakan mikroskop.
Dx paling mungkin pada pasien tsb?
a. Graft-versus Host Disease (GVHD)
b. Ketidakcocokan ABO  reaksi akut hemolitik post transfusion
c. Septikaemia
d. Syok anafilaktik
e. Penyakit serum

38. Seorang laki-lak 20 tahun, dgn riwayat sering muncul ruam.


Px : pembengkakan dan nyeri di lutut kiri. Ruam juga ditemukan pada keluarganya
Pada pemeriksaan diketahui APTT 84 detik (N 31 – 36) dan PT 12 detik (N 10 – 12)
Etiologi dari diagnosis pasien ini?
a. Defisiensi factor II
b. Defisiensi factor VII
c. Defisiensi factor IX
d. Defisiensi factor X
e. Defisiensi factor XII  kalo factor XII asimptomatik

APTT memanjang  intrinsic  IX, XI, XII


PT memanjang  ekstrinsik  VII

39. Seorang laki-laki 65 tahun datang ke praktek swasta dgn keluhan pucat dan cepat Lelah.
Px fisik: konjungtiva anemis
Px lab : Hb 6 gr/dL, AL 120.000, AT 70.000
MDT didominasi sel blast seri myeloid
Dx?
a. Reaksi leukemoid
b. AML (Acute Myeloid Leukemia)
c. Multiple Myeloma
d. Myelodisplasia
e. CML (chronic Myeloid Leukemia)

AML:
- Hipertrofi gusi
- Nyeri tekan sternum
CML:
- 20 – 50 tahun
- Jarang di anak
- Blast nya campuran

40. Seorang perempuan 35 tahun datang ke puskesmas dgn keluhan sering lemas dan mudah capek.
Keluhan ini juga sering disertai dgn mimisan dan demam. Berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pasien bekerja di perusahaan nuklir. Keadaan umum tampak pucat, suhu 37,8°C
Hasil pemeriksaan darah Hb 6 gr/dL, neutrophil 300 mL, Hct 18%, AT 18.000
Hasil pemeriksaan sumsum tulang didapatkan hanya lemak
Dx?
a. Anemia megaloblastic
b. Anemia aplastic
c. Thalassemia
d. Anemia GGPD defiensi
e. Anemia pada penyakit kronik

41. Seorang laki-laki 20 tahun datang dgn keluhan berdebar-debar sejak 2 minggu lalu. Keluhan
disertai rasa lemas yang dirasakan semakin memberat sejak mengalami perdarahan setelah
operasi lambung 1 bulan lalu.
Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh keadaan umum tampak lemah dan kesakitan, konjungtiva
tampak anemis, TD 100/60, N 104kpm, RR 27 kpm, suhu 36,5°C
Px lab: Hb 6,7 g/dL, AL 4.500, AT 350.000
Apakah transfuse yang paling tepat diberikan?
a. TC
b. Whole blood
c. PRC
d. FFP  kalau ada koagulan, pada orang tua
e. Kriopresipitat  defisiensi factor VIIIC, VIII VWV, XIII, fibronectin

42. Kategori CML?


 Kronis
 Akselerasi
 Blast

43. Tx CML?
- Inhibitor tirosin kinase
- IFN alfa
- Hydroxyurea
44. Wanita 65 tahun melakukan GCU hematologic rutin dan urin. Keterangan yang perlu
diberitahukan kepada pasien adalah?
a. Puasa 12 jam makan dan minum (air putih)
b. Puasa 12 jam makan dan minum boleh (air putih)
c. Puasa 8 jam makan dan boleh minum (air putih)
d. Puasa 12 jam makan dan minum banyak
e. Puasa 8 jam makan dan minum

Anda mungkin juga menyukai