KELOMPOK I
DISUSUN OLEH:
ADITYA FAHIRAMI
ALYA JIHAN Y
GRACE YUNITA S
INDAH KURNIA
MAYARANI
M.TAUFIK
NUHA NABILA
RAISSA IVANKA
RIZKY CANDRA
WAHYU PRAYOGA
BATAM
KEPULAUAN RIAU
PERAN
Penyelidik : Nuha
Polisi : Wahyu
Jaksa :
Saksi : Indah
SINOPSIS
Pada tahun 2000, sepasang suami istri dibunuh karena memiliki kekayaan yang
melimpah sehingga banyak orang yang iri hati. Awalnya kasus pembunuhan ini telah
direncanakan dan telah melewati masa penyelidikan yang panjang karena tidak adanya bukti
yang ditemukan. Sehingga kasus ini dinyatakan kasus putih.
Pada tahun 2011, terjadi kejadian yang sama pada sepasang suami istri yang latar
belakangnya sama seperti tahun 2000 silam dan diperkirakan ada kemiripan dengan 10 tahun
silam. Setelah diselidiki kembali ternyata kedua pasangan suami istri tersebut mempunyai
hubungan keluarga dan adanya kemiripan bukti-bukti bahwa kasus pembunuhan ini telah
direncanakan. Sehingga kasus ini dapat diselidiki oleh salah satu penyelidik yang sudah
berpengalaman dalam menyelesaikan kasus-kasus berat.
NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA
Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (Setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada majelis
hakim).
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Serabutan
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari
ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dengan
Pemberatan Pasal 340 KUHP, apakah saat ini saudara di
dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda ?
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU,
apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini?
Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
Saksi Mata : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas
Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta
saudara menjawabnya dengan jelas.
N a m a : INDAH KURNIA
U m u r : 21 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Gianyar
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi
mengerti?
Saksi Mata : Saya mengerti Bapak Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa kerabat saudara
dibunuh secara berencana ?
Saksi Mata : Saya mengetahuinya pada saat saya turun ke lantai satu
rumah saya untuk memanggil kerabat saya yang bernama
Raissa.
Saksi Mata : Saya bingung, marah dan mau mencari siapa pelaku yang
tega membunuh kerabat saya tersebut?
Saksi Mata : ada pak hakim, yaitu gelas rumah saya rusak dan
pisau dapur saya hilang.
Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm
milik saudara?(sambil menunjukan barang bukti ke saksi
mata)
Saksi Mata : Benar Pak, saya selalu mengunci pintu dapur rumah saya.
Saksi Mata : Iya Pak, Saat itu saya menemukan kunci pintu dapur rumah
saya sudah rusak dan sudah terletak dekat korban,
Saksi Mata : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 sore, saya hendak bertemu
dan mengobrol dengan korban, lalu saya mencoba memanggil
korban tapi tidak ada respon sama sekali dari korban. Sehingga
saya khawatir dan langsung menuju ke tempat korban berada
yakni di dapur, lantai satu rumah saya.
Saksi Mata : Benar, sebelum saya pergi ke kamar saya di lantai dua, saya
telah mengunci pintu dapur tersebut untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan
ditemukan pisau bermerk Nike, apakah benar itu pisau Anda
yang hilang?
Saksi Mata : Benar Pak, pisau dengan merk Nike itu milik saya.
PH.Terdakwa : Apa benar gelas rumah Anda rusak dan pisau dapur Anda
hilang pada saat anda menyadari korban telah dibunuh?
Saksi Mata : Benar, gelas rumah saya rusak dan pisau dapur saya
hilang pada saat saya menyadari korban telah dibunuh.
Saksi Mata : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun
tidak ada yang mengetahui informasi terkait dibunuhnya
korban tersebut.
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Stefani Muliati
ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?
Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Umur : 22 Tahun
Agama : Katolik
Pekerjaan : Pedagang
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak,
namun yang saya ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang
Ikut proyek pembangunan jalan, kadang jadi kuli bangunan.
Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang.
Kalau di warung saya terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa
rajin untuk melunasi hutang-hutangnya di warung saya pak.
Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui
Mas Fahirami ini juga tidak terlalu sering bergaul dengan
Taufik.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan
keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan
saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan
jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2)
Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama
1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 6
Desember 2011, jam 09.00 WITA dengan Agenda Acara
pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan
kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang
akan datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG III Rabu, 6 Desember 2011(Pemeriksaan Keterangan Terdakwa)
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan
mengambil tempat kembali didepan.
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari
barang yang saudara pakai untuk membunuh korban? (sambil
menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?
Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan Anda
sudah mengakui semua perbuatan Anda?
Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak merencanakan hal itu
dan saya disuruh untuk dibelakangnya sedangkan rekan saya
yang membuka paksa pintu dapur untuk bisa masuk ke dapur
rumah korban.
Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang
terganggu atau tersadar dengan tindakan pembunuhan dan
perampokan yang saya lakukan.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Terdakwa?
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan
tuntutannya pada sidang hari ini?
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut
Umum sudah siap membacakan tuntutannya?
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau
Penasehat Hukum kepada saudara Terdakwa atau Penasehat
Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan
pembelaan atau pledoinya?
Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah
mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu
kedepan dengan pada hari Rabu, 27 Desember 2011 dengan
agenda pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut Umum,
Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam
persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian
sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3
kali).
Sidang VI Rabu, 27 Desember 2011 (Pembacaan Putusan)
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang
hari ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.