Anda di halaman 1dari 24

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELOMPOK I

DISUSUN OLEH:

ADITYA FAHIRAMI

ALYA JIHAN Y

CUT RAHMA RIZKI

DHIA NABILAH BALQIS

GRACE YUNITA S

INDAH KURNIA

MAYARANI

M.TAUFIK

NUHA NABILA

RAISSA IVANKA

RIZKY CANDRA

WAHYU PRAYOGA

SMA NEGERI 3 BATAM

BATAM

KEPULAUAN RIAU
PERAN

Pembunuh : Taufik dan Aditya

Korban I : Raissa dan Wahyu

Korban II : Grace dan Rizky

Penyelidik : Nuha

Polisi : Wahyu

Jaksa :

Pengacara : Cut dan Maya

Hakim : Rizky, Alya, Dhia

Saksi : Indah
SINOPSIS

Pada tahun 2000, sepasang suami istri dibunuh karena memiliki kekayaan yang
melimpah sehingga banyak orang yang iri hati. Awalnya kasus pembunuhan ini telah
direncanakan dan telah melewati masa penyelidikan yang panjang karena tidak adanya bukti
yang ditemukan. Sehingga kasus ini dinyatakan kasus putih.

Pada tahun 2011, terjadi kejadian yang sama pada sepasang suami istri yang latar
belakangnya sama seperti tahun 2000 silam dan diperkirakan ada kemiripan dengan 10 tahun
silam. Setelah diselidiki kembali ternyata kedua pasangan suami istri tersebut mempunyai
hubungan keluarga dan adanya kemiripan bukti-bukti bahwa kasus pembunuhan ini telah
direncanakan. Sehingga kasus ini dapat diselidiki oleh salah satu penyelidik yang sudah
berpengalaman dalam menyelesaikan kasus-kasus berat.
NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (Setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada majelis
hakim).

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1111Pid.B/2011/PN
DPS, atas nama Terdakwa ADITYA FAHIRAMI dibuka dan
terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali). Penuntut Umum
apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum
dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi
kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas


Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : ADITYA FAHIRAMI

Tempat Lahir/Umur : Manado / 21 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kerobokan Kelod

Agama : Islam

Pekerjaan : Serabutan

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari
ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dengan
Pemberatan Pasal 340 KUHP, apakah saat ini saudara di
dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum


saya. Yaitu saudara (PUTRA KUNING, ANIK
PRESILIANI, dan Sdr. STEFANI RAISI)

Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat


kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika
ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH


menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim /
serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan di meja
Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,


kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan
kepada Penuntut Umum Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah


sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti


dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap


dakwaan Jaksa penuntut umum?
Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat
Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan


eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan
tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi


maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti
dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum apakah telah
siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat


bukti dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum
siap untuk itu kami mohon agar persidangan ini bisa ditunda
Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda ?

PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.

Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim


Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu tanggal 29 Nov 2011, pukul 09.00 WITA dengan
agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada
Jaksa penuntut umum agar menghadapkan kembali terdakwa
dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada persidangan
berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).
Sidang II Rabu, 29 Nov 2011 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1111Pid.B/2011/PN DPS, atas nama Terdakwa ADITYA
FAHIRAMI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU,
apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini?

JPU : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk
disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 1 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi tersebut

JPU : Baik Yang Mulia

*Petugas hadirkan Saksi I atas nama INDAH KURNIA ke persidangan*

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama INDAH KURNIA di


persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Mata Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi Mata : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas
Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta
saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : INDAH KURNIA

Tempat/Tanggal Lahir : 23 November 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

U m u r : 21 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Gianyar

Pekerjaan : CEO di sebuah perusahaan X

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan
di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudara harus
bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Mata : Saya bersedia disumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi
mengerti?
Saksi Mata : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Mata : Tidak pak hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa


saudara diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi Mata : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pembunuhan


berencana kepada kerabat saya.

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa kerabat saudara
dibunuh secara berencana ?

Saksi Mata : Saya mengetahuinya pada saat saya turun ke lantai satu
rumah saya untuk memanggil kerabat saya yang bernama
Raissa.

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui korban


dibunuh?

Saksi Mata : Saya bingung, marah dan mau mencari siapa pelaku yang
tega membunuh kerabat saya tersebut?

Hakim Ketua : Baik Coba saudara jelaskan, saat saudara mengetahui


terbunuhnya kerabat saudara, apakah ada benda yang hilang
ataupun rusak?

Saksi Mata : ada pak hakim, yaitu gelas rumah saya rusak dan
pisau dapur saya hilang.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan


barang bukti ke Majelis Hakim.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa


BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm
milik saudara?(sambil menunjukan barang bukti ke saksi
mata)

Berupa : Satu Pisau bermerk Nike


Saksi Mata : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut adalah pisau dapur
saya

Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk


mengajukan pertanyaan.

JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar


pada saat itu pintu dapur rumah saudara sudah terkunci?

Saksi Mata : Benar Pak, saya selalu mengunci pintu dapur rumah saya.

JPU II : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci


pintu dapur rumah saudara sudah rusak dan tidak ditempatnya
lagi?

Saksi Mata : Iya Pak, Saat itu saya menemukan kunci pintu dapur rumah
saya sudah rusak dan sudah terletak dekat korban,

JPU : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan


yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada pak hakim. Terimakasih

PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda


mengetahui korban tersebut telah dibunuh?

Saksi Mata : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 sore, saya hendak bertemu
dan mengobrol dengan korban, lalu saya mencoba memanggil
korban tapi tidak ada respon sama sekali dari korban. Sehingga
saya khawatir dan langsung menuju ke tempat korban berada
yakni di dapur, lantai satu rumah saya.

PH.Terdakwa : Pada saat Anda mendapati korban telah meninggal. Apakah


pada pagi itu pintu dapur Anda sudah benar-benar terkunci?

Saksi Mata : Benar, sebelum saya pergi ke kamar saya di lantai dua, saya
telah mengunci pintu dapur tersebut untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan
ditemukan pisau bermerk Nike, apakah benar itu pisau Anda
yang hilang?

Saksi Mata : Benar Pak, pisau dengan merk Nike itu milik saya.

PH.Terdakwa : Apa benar gelas rumah Anda rusak dan pisau dapur Anda
hilang pada saat anda menyadari korban telah dibunuh?

Saksi Mata : Benar, gelas rumah saya rusak dan pisau dapur saya
hilang pada saat saya menyadari korban telah dibunuh.

PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis


Hakim.

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi apakah saudara


sempat mencari keterangan atau informasi kepada kerabat atau
tetangga saudara terkait dibunuhnya korban?

Saksi Mata : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun
tidak ada yang mengetahui informasi terkait dibunuhnya
korban tersebut.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi ?

Terdakwa : Benar Pak Hakim.


Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan
keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan
saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan
jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?

JPU : Tidak ada, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di


hadirkan untuk meringankan terdakwa?

PH.Terdakwa : Iya kami akan menghadirkan 1 orang saksi pak hakim.

Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?

PH.Terdakwa : Sudah Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi tersebut kedalam ruang


persidangan.

PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi


atas nama Stefani Muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Stefani Muliati
ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?

Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi I (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak


Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan
menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.

Nama : Stefani Muliati

Tempat tanggal lahir : Ruteng/20 September 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 22 Tahun

Agama : Katolik

Alamat : Jln Kenyeri 16 Denpasar

Pekerjaan : Pedagang

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera


pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau
berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi I (PH) : Saya besumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan
memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan
keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi I (PH) : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi I (PH) : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan


terdakwa?

Saksi I (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai pedagang di komplek


perumahan kenyeri gang X yang kebetulan berdekatan dengan
rumah terdakwa.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penasihat Hukum untuk mengajukan


pertanyaan.

PH.Terdakwa : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat


hubungan saudara dengan terdakwa?

Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang


dan pelanggan, karena terdakwa sering berbelanja di warung
saya.

Terdakwa : Kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari


terdakwa ?

Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak,
namun yang saya ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang
Ikut proyek pembangunan jalan, kadang jadi kuli bangunan.

Terdakwa : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi


terdakwa?

Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang.
Kalau di warung saya terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa
rajin untuk melunasi hutang-hutangnya di warung saya pak.

Terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pembunuhan


berencana yang dilakukan oleh terdakwa bersama temannya,
Taufik?
Saksi I (PH) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena
sepengetahuan saya Mas Fahirami ini rajin beribadah dan di
kampung juga sangat baik orangnya dengan warga yang
lainnya.

JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa


dengan rekannya Taufik membawa-bawa pisau atau alat tajam
lainnya disekitar rumah mereka atau sekitarnya?

Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui
Mas Fahirami ini juga tidak terlalu sering bergaul dengan
Taufik.

JPU : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan tindakan


pembunuhan di Komplek/Kampung Anda?

Saksi I (PH) : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada


masalah bu.

JPU : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan


keterangan lain ?

Saksi I (PH) : Cukup pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan
keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan
saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan
jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2)
Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama
1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 6
Desember 2011, jam 09.00 WITA dengan Agenda Acara
pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan
kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang
akan datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG III Rabu, 6 Desember 2011(Pemeriksaan Keterangan Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1111Pid.B/2011/PN DPS, atas nama Terdakwa ADITYA
FAHIRAMI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan
mengambil tempat kembali didepan.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali


mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara
Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari
ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam


BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : Kenal pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari
barang yang saudara pakai untuk membunuh korban? (sambil
menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)

Berupa :

1 Buah Pisau bermerk Nike

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?

JPU : (Ada Pak Hakim) Saudara Terdakwa, apakah benar


saudara yang melakukan pembunuhan?
Terdakwa : Iya Bu.

JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara


merencanakan pembunuhan tersebut?

Terdakwa : iya Bu.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan


pembunuhan berencana seperti ini ?

Terdakwa : Tidak sampai membunuh Bu, hanya merampok orang-orang


tertentu saja.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang


lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan
pembunuhan berencana tersebut?

Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama Taufik yang sekarang


masih DPO.

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan


pembunuhan berencana tersebut.

Terdakwa : Sebenarnya sebelum kejadian pada hari pembunuhan itu,


saya bersama rekan saya ingin merampok korban bersama
kerabatnya, namun siang itu sangat ramai orang yang sedang
beraktifitas disekitar korban sehingga rekan saya mengatakan
untuk merencanakan perampokan ini sekaligus membunuh
korban karena kesal akan kekayaan korban yang berlimpah dan
korban sangat pelit dengan teman nya sendiri.

JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan


yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa saat


Anda dimintai keterangan apakah anda sudah memberikan atau
mengatakan semua keterangan dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan Anda
sudah mengakui semua perbuatan Anda?

Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pembunuhan itu


dan menceritakan semua kronologinya kepada petugas.

PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pembunuhan itu, benar


rekan Anda yang mengajak merencanakan pembunuhan itu dan
rekan Anda yang membuka paksa pintu dapur rumah korban
dan saksi korban?

Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak merencanakan hal itu
dan saya disuruh untuk dibelakangnya sedangkan rekan saya
yang membuka paksa pintu dapur untuk bisa masuk ke dapur
rumah korban.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum


dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan


pembunuhan itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa bagaimana


situasi rumah korban saat saudara langsung pergi membawa
barang-barang berharga korban?

Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang
terganggu atau tersadar dengan tindakan pembunuhan dan
perampokan yang saya lakukan.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu


ditanyakan.
Hakim Anggota II : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Terdakwa?

JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan
tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU : Kami belum mempersiapkan tuntutannya, maka kami


mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang
ini 1 minggu ke depan, agar kami dapat mempersiapkan
tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di


tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke


depan.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari


ini Rabu tanggal 6 Desember 2011, kami rasa cukup dan kami
tunda selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada
hari Rabu tanggal 13 Desember 2011 dengan Agenda
Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami beritahu
kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya,
serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan
datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada
persidangan yang akan datang tanpa dipanggil kembali. Dengan
demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).
Sidang IV Rabu, 13 Desember 2011 (Pembacaan Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1111Pid.B/2011/PN DPS, atas nama Terdakwa ADITYA
FAHIRAMI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut
Umum sudah siap membacakan tuntutannya?

JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk


kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman
terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh


Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan
mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?

Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon


Majelis Hakim memberikan waktu untuk mempersiapkan
pembelaan

Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia


Sidang ini di tunda?

JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan


dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 20 Desember
2011 Jam 09.00 WITA dengan agenda acara pembacaan
pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa
Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan
kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat
Hukum agar mempersiapkan pembelannya pada hari sidang
yang sudah ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali)
SIDANG V, Rabu 20 Desember 2011 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1111Pid.B/2011/PN DPS, atas nama Terdakwa ADITYA
FAHIRAMI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau
Penasehat Hukum kepada saudara Terdakwa atau Penasehat
Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan
pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim.

Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Pak Hakim)

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan


pembelaan sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.


Terdakwa, Kepada JPU apakah akan mengajukan Replik atas
pembelaan dari PH.Terdakwa?

JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak


mengajukan Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis
Hakim.

Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan


demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah
mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu
kedepan dengan pada hari Rabu, 27 Desember 2011 dengan
agenda pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut Umum,
Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam
persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian
sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3
kali).
Sidang VI Rabu, 27 Desember 2011 (Pembacaan Putusan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1111Pid.B/2011/FH.Unmas, atas nama Terdakwa ADITYA
FAHIRAMI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang
hari ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan


pada hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan


sidang hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai


membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan


bahwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat
mengajukan upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak
putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan


ini?

Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa


akan mengajukan banding.

PH Terdakwa : Baik pak hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara


pidana Peradilan Semu FH Unmas dengan Nomor Reg
: 1111Pid.B/2011/PN DPS, atas nama Terdakwa ADITYA
FAHIRAMI dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan
di tutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai