dengan:
Q = debit rencana (m3/dt)
V = kecepatan aliran (m/dt)
A = luas penampang basah (m2)
P = keliling basah (m)
R = jari-jari hidrolis (m)
b = lebar dasar saluran (m)
d = tinggi air normal di saluran (m)
m = kemiringan tebing saluran (H : V = 1 : m )
S = kemiringan dasar saluran (m/m)
n = angka kekasaran Manning, Tebal-2
Tabel-2. Koefisien Kekasaran Manning (n)
Jenis Saluran dan Material n
1 Saluran tertutup, aliran bebas
1.1 Saluran dari beton 0.011-0.014
1.2 Saluran dari pasangan bata
- dilapisi adukan semen 0.012-0.017
- dilapisi dan dilicinkan 0.01-10.015
1.3 Saluran dari pasangan olakan disemen 0.018-0.030
2 Saluran dengan lapisan
2.1 Lapisan semen permukaan rapi 0.010-0.013
2.2 Lapisan semen adukan 0.011-0.015
2.3 Lapisan plesteran 0.011-0.015
2.4 Lapisan pasangan batu seragam 0.015-0.020
2.5 Lapisan pasangan batu tak sama 0.017-0.024
2.6 Lapisan pasangan batu kosong 0.023-0.036
2.7 Lapisan pasangan bata dilicinkan 0.011-0.015
2.8 Lapisan tanah 0.022-0.025
3 Saluran Tanpa Lapisan
3.1 Saluran bersih baru diselesaikan 0.016-0.020
3.2 Saluran bersih setelah digunakan 0.018-0.025
3.3 Saluran banyak belokan 0.023-0.030
4 Saluran Alam
4.1 Bersih, lurus 0.025-0.033
4.2 Lurus, banyak batu dan tanaman kecil 0.030-0.030
4.3 Bersih berbelok-belok, banyak kedung 0.033-0.045
4.4 Berbelok-belok sedikit tanaman kecil dan batu 0.035-0.050
c. Perhitungan Dimensi Saluran
Tinggi air normal, yaitu tinggi air saluran yang diperhitungkan atas dasar 100 % Q
rencana.
Tinggi air rendah, yaitu tinggi air saluran yang diperhitungkan atas dasar 70 % Q rencana
Tinggi air saluaran harus diperhitungkan pada dua keadaan tersebut. Hal ini dimaksudkan
agar pada saat aliran maksimal, saluran mampu mengalirkan air, dan pada saat air rendah,
saluran dan bangunan-bangunan masih tetap berfungsi dengan baik.
Untuk mengetahui tinggi air di saluran, dilakukan cara coba-coba, sebagai berikut:
A = (b +m )d
P = b + 2d (1 + m2)0.5
R = A/P
V = ( R2/3 x S1/2) / n
Q = A x ( R2/3 x S1/2) / n
A.R2/3 = ( Q x n )/ S1/2
dengan:
A = luas penampang basah
P = keliling penampang basah
R = jejari hidraulik
Q = debit air saluran
n = koefisien kekasaran Manning
S = kemiringan dasar saluran
m = kemiringan tebing/dinding saluran