Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PENYINGGAHAN
Alamat : Jl. Kihajar Dewantara No. 29 Rt. II Penyinggahan Ilir, Kec. Penyinggahan 75763

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA


REMAJA UPT PUSKESMAS PENYINGGAHAN

I. A. PENDAHULUAN
Masih banyak orang belum mengetahui apa sebenarnya narkoba itu, karena
bersimpang siurnya pemakaian dari istilah dan penafsirannya. Hal ini bisa terjadi
karena istilah ini baru saja disosialisasikan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adaktif
lainya,yaitu nama seglongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Kadang
disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif).
Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi,
ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan,
dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan
cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.
Narkoba pada prinsipnya adalah zat atau bahan yang dapat mempengaruhi
kesadaran, fikiran dan prilaku yang dapat menimbulkan ketergantungan kepada
pemakaianya. Bila hal terakhir ini kejadian pada seseorang, maka dapat dipastikan
berakhirlah semua masa depan gemilangnya. Dari itu dihimbau kepada seluruh
putra/putrid tercinta anak bangsa, jangan sentuh itu narkoba.
Dampak kejahatan Narkoba akan terimbas kepada seluruh keluarga. Merusak
tatanan dan tata karma yang pernah ada. Angka kejahatan narkoba berkembang
pesat diseluruh Indonesia, kejahatan tersebut tidak hanya dilakukan warga Indonesia
tapi juga orang asing. Itu berarti sindikat internasinal sudah menjadikan Indonesia
tidak saja sebagai transit atau peredaran saja melainkan sebagai sarang produksi
Narkoba internasional.

Dan MISI UPT Puskesmas Penyinggahan :


1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar berkualitas sesuai standar
2. Memberikan pelayanan yang mengutamakan inovasi, kebutuhan kesehatan
pelanggan yang terjangkau
3. Mendorong meningkatkan derajat kesehatan keluarga, masyarakat dan
lingkungan

Dan TATA NILAI UPT Puskesmas Penyinggahan :


OKEE
Objektive
Kreatif
Efektif
Efisien
II. LATAR BELAKANG
Terlepas dari berbagai alasan mendukung atau menolak penggunaan narkoba,
tahukah anda berapa banyak jumlah pengunaan narkoba? Berdasarkan Laporan
Akhir Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba tahun anggaran
2014, jumlah penyalahguna narkoba diperkirakan ada sebanyak 3,8 juta sampai 4,1
juta orang yang pernah memakai narkoba dalam setahun terakhir (current users)
pada kelompok usia 10-59 tahun di tahun 2014 di Indonesia. Jadi, ada sekitar 1 dari
44 sampai 48 orang berusia 10-59 tahun masih atau pernah pakai narkoba pada
tahun 2014. Angka tersebut terus meningkat dengan merujuk hasil penelitian yang
dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Puslitkes UI dan diperkirakan
pengguna narkoba jumlah pengguna narkoba mencapai 5,8 juta jiwa pada tahun
2015. Jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan adalah ganja, shabu dan
ekstasi. Jenis narkoba tersebut sangat terkenal bagi Pelajar/mahasiswa, pekerja, dan
rumah tangga. Sebagian besar penyalahgunaan berada pada kelompok coba pakai
terutama pada kelompok pekerja. Alasan penggunakan narkoba karena pekerjaan
yang berat, kemampuan sosial ekonomi, dan tekanan lingkungan teman kerja
merupakan faktor pencetus terjadinya penyalahgunaan narkoba pada kelompok
pekerja.
Umumnya pengguna yang berada di kelompok 15–20 tahun menggunakan
narkotika jenis ganja dan psikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Megadon.
Sejak 2010 sampai 2013 tercatat ada peningkatan jumlah pelajar dan
mahasiswa yang menjadi tersangka kasus narkoba. Pada 2010 tercatat ada 531
tersangka narkotika, jumlah itu meningkat menjadi 605 pada 2011. Setahun
kemudian, terdapat 695 tersangka narkotika, dan tercatat 1.121 tersangka pada 2013.
Naiknya angka pengguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa akibat
minimnya keinginan melakukan rehabilitasi.Setiap tahun, baru ada sekitar 18 ribu
pengguna yang mendaftarkan diri ke program rehabilitasi. Untuk kelompok pelajar
sendiri, pada 2013 tercatat ada 456 pelajar dan 391 mahasiswa yang mengikuti
program rehabilitasi dari BNN.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penyuluhan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara
konferhensif kepada masyarakat tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi
muda. Sehingga para generasi muda mengetahui pengaruh buruk dari narkoba,
sebab narkoba dapat merusak masa depan generasi muda yang menjadi tumpuan
harapan orangtua, agama, bangsa dan negara.
2. Tujuan Khusus
Penyuluhan ini juga diharapkan, masyarakat terutama para pengajar, orang
tua serta generasi muda lebih mengenali narkoba sehingga dapat mengetahui
solusi dan upaya penyembuhan narkoba,serta untuk memberikan informasi
tentang narkoba dan bahayanya agar kita tidak terjerumus didalamnya serta kita
bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkoba.

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Konseling dini masalah Keswa dan Napza - Penyuluhan
antara lain : gangguan depresi dan cemas - Konseling
gangguan psikotik, Penyalahgunaan Napza
(Alkohol dan Zat Psikoaktif lainnya) masalah
keswa lainnya

IV. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pokok Pelaksanaan Program Lintas Program Lintas Sektor Ket
Pencegahan dan Pengendalian terkait Terkait
Masalah Keswa dan Napza
1. Konseling dini Menyusun rencana kegiatan Pemegang Kepala Sekolah DANA DAK
masalah Keswa Menentukan tempat dan waktu Program mengkoordinasi NON FISIK
dan Napza antara pelaksanaan Menyusun jadwal semua anak
lain : gangguan Menyiapkan format penyuluhan kegiatan sekolah untuk
depresi dan Menganalisa hasil penyuluhan dan kegiatan
cemas gangguan konseling Napza penyuluhan
psikotik,
Penyalahgunaan
Napza (Alkohol
dan Zat Psikoaktif
lainnya) masalah
keswa lainnya

V. Sasaran
No Kegiatan Sasaran Ket
1. Konseling dini masalah Keswa dan Napza antara lain : Tempat sekolah:
gangguan depresi dan cemas gangguan psikotik, SD : 6 Sekolah
Penyalahgunaan Napza (Alkohol dan Zat Psikoaktif
lainnya) masalah keswa lainnya
VI. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan Agustus Tahun 2019

29
30

31
10

12
13
14

15
16
17
18
19
20
21
22

23
24

25
26
27
28
11
1
2
3
4
5
6

7
8
9
1 Konseling      
dini masalah
Keswa dan
Napza
antara lain :
gangguan
depresi dan
cemas
gangguan
psikotik,
Penyalahgu
naan Napza
(Alkohol dan
Zat
Psikoaktif
lainnya)
masalah
keswa
lainnya

VII. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan pelaporan


a. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Konseling dini masalah Keswa dan Napza
antara lain : gangguan depresi dan cemas gangguan psikotik, Penyalahgunaan
Napza (Alkohol dan Zat Psikoaktif lainnya) masalah keswa lainnya dilaksanakan
setelah pelaksanaan kegiatan selesai.
b. Evaluasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan dalam buku monitoring evaluasi
c. Analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan

VIII. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


a. Pencatatan
Pencatatan hasil pertemuan dalam setiap kegiatan.
b. Pelaporan
Membuat laporan kegiatan yang menjawab tujuan semua kegiatan serta tindak
lanjut yang diberikan terhadap upaya perbaikan. Serta laporan dibuat rangkap
sesuai dengan juknis SPJ BOK dan masing – masing Puskesmas memiliki arsip
sebagai pegangan
c. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan pada saat lokakarya mini bulanan / atau pada saat
lintas program
Mengetahui,
UPT Kepala Puskesmas Penyinggahan

Suharyo.A.Md.Kep
NIP. 19730204 200604 1 010

Anda mungkin juga menyukai