I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan simulasi pengendalian ON/OFF menggunakan Resistive Probes
2. Memahami mekanisme pengendalian ON/OFF
II. Alat dan Bahan
2.1 Alat yang digunakan
1. Satu set alat CRL
2.2 Bahan yang digunakan
1. Air dalam tangki
III. Dasar Teori
Peralatan simulasi proses CRL, dikembangkan untuk mempelajari teknik
pengendalian level (ketinggian permukaan fluida cair, yang dalam hal ini fluida yang
digunakan air.
Konfigurasi yang digunakan untuk simulssi adalah sistem terbuka (open loop) dan
sistem tertutup (closed loop). Air yang berada didasar tangki (1) dipompakan ke tangki
bening berskala (11) oleh pompa sentrifugal (2) melalui katup pneumatik proposional (3).
Pengisian tangki bersala (11) menghasilkan tekanan pada bagian dasar tangki yang ekivalen
terhadap ketinggian (level) liquid dalam tangki, dideteksi oleh transduser tekanan yang
diubah ke arus listrik (P/I) (13) dan ditransmisikan sebagai sinyal Y ke unit pengkondisian
(panel) kontrol (9) ditransmisikan ke latup (3) oleh transduser arus yang diubah bertekanan
(I/P) (4) yang kemudian menggerakkan katuo pneumatik proposional dengan bantuan udara
tekan yang disuplai oleh inlet udara tekanan (5). Katup V1 dan V2 dapat diukur secara
manual untuk menutup dan membuka penuh dalam hubungan tangki berskala (11). Katup
selenoid (14) memungkinkan untuk pengendalian gangguan aliran air. Untuk pemakaian
katup selenoid (14) = V1 harus dalam keadaan terbuka penuh
4. Transduser I/P
10. Komputer
Katup akan terbuka apabila level air berada di bawah dari level yang diinginkan
(setpoint) dan katup menutup apabila level air melebihi setpoint. Disini akan terdapat batasan
level (Level Threshold) yang berhubungan dengan setpoint, apabila batasan ini dilampaui
karena level bertambah atau berkurang katup juga akan berubah posisinya. Hal ini akan
menimbulkan perubahan posisi katup disekitar batasan level yang timbul pada pengoperasian
normal. Ketika level sedikit dibawah setpoint, katup akan terbuka sehingga kembali level
melebihi setpoint dengan cepat, kemudian katup menutup dan level berkurang kembali dan
seterusnya berulang-ulang.
Untuk mengatasi problem ini dan mencegah arusnya pergerakkan (katup), ada
baiknya diberikan dua batasan level yang diatur secara simetris diatas dan dibawah setpoint
Interval antara level yang dikehendaki dengan salah satu batas level dinamakan HISTERITIS,
semakin besar histeritis semakin rendah tekanan pada actuator.
Tangki bening berskala unit CRL mempunyai tiga buah probes didalamnya yang
berfungsi untuk mengukur level fluida (R1, R2, dan R3). R1 dan R2 dapat berfungsi sebagai
batas bawah dan R3 berfungsi sebagai batas atas pada pengendalian ON/OFF. Pada posisi
level 85% sedangkan R2 pada level 75% kontrol pada posisi 0.
Panel Kontrol
Panel kontrol (9) terdiri dari beberapa indikator yang menunjukkan kerja peralatan pada unit
CRL
1. Skalar utama (Main Switch), yang mensuplai arus listrik dari socket dinding ke peralatan
CRL
3. Lampu indikator kerja level minimal dan maksimal untuk pemakaian resistive probes.
Resistive probes terletak didalam bagian tangki berskala, berbentuk seperti elektroda
terbuat dari logam dalam ukuran yang berbeda
7. Sinyal yang dikendalikan (Y) controller variabel dalam bentuk output analog
1. Menghidupkan unit CRL dengan menekan MAIN SWITCH, lampu merah akan
menyala
3. Mengubah mode selektor (24) di panel kontrol ke resistive probes dan klik tombol start
untuk memulai
4. Memperhatikan bahwa pompa hidup apabila pompa hidup apabila ketinggian air
berada
dibawah batas atas, amati kejadian di dalam tangki, pompa akan mati saat ketinggian
air
menyentuh bagian dari probes, catat waktu mulai dari pompa mati hingga pompa hidup
kembali (t1) dan waktu pompa mulai hidup hingga pompa mati kembali (t2)
5. Mengulangi pengamatan waktu hidup dan mati pompa pada ketinggian resistive, hingga
No Level (%) Set Point (%) Histeris (%) Gain (%) Waktu (detik)
1 85 80 5 10 33,53
2 75 80 5 10 30,15
3 85 80 5 10 23,22
4 75 80 5 10 26,04
5 85 80 5 10 30,46
6 75 80 5 10 28,53
7 85 80 5 10 31,91
8 75 80 5 10 35,62
9 85 80 5 10 29,89
10 75 80 5 10 23,44
V = ∏ r2 h
= 883,125 cm3
= 883,125 ml
Jadi, volume total air dalam tabung pada range 75-85 sebanyak 883,125 ml
a. Laju Kenaikan
Volume
F naik=
t ( waktu rata−ratahidup )
883,125cm 3
¿
29,78 detik
= 29,654 cm3/detik
b. Laju Penurunan
Volume
F turun=
t ( waktu rata−rata mati )
883,125cm 3
¿
30,09 detik
= 29,349 cm3/detik
6.3 Perioda isolasi dan ketinggian air naik, turun dan naik kembali
F in = Fnaik + Fturun
= 59,0034 cm3/detik
80
70
60
level(%)
50
Batas Atas
Level (%)
Batas Bawah
40
Set Point
30
20
10
0
0 33.53 30.15 23.22 26.04 30.46 28.53 31.91 35.62 29.89 23.44
Waktu (detik)
VII. Analisis Data
Pada percobaan kali ini yaitu, pengendalian On/OFF resistive probes. Proses ini
bertujuan untuk melakukan simulasi pengendalian On/OFF menggunakan resientative proses
dan memakai mekanisme pengendalian On/OFF. Adapun alat yang digunakan adalah CRL.
CRL yaitu suatu peralatan pengendalian level yang memanfaatkan sinyal tekanan
dalam suatu aliran fluida, sinyal ini terdeteksi oleh tranduser lalu dikonversikan menjadi
sinyal listrik (P/T) yang kemudian ditransmisikan ke unit panel, di unit panel akan
mengeluarkan output berupa level air dalam bentuk (%)
Sisitem kerja CRL bahwa air yang dipompakan menuju ke tangki berskala oleh
pompa sentrifugal dibawah pengendalian katup, selanjutnya pengisian tangki berskala
menghasilkan tekanan pada bagian dasar tangki yang nilainya sama ekivalen terhadap
keyinggian (level) dalam tangki. Pada bagian bawah tangki dapat dilihat adanya katup V1
dan V2 yang dapat diatur secara selenoid yang ada pada peralatan digunakan untuk mengatur
pengendalian air. Katup V1 harus dalam keadaan terbuka yang akan mengisi tangki sampai
batas 85 dan mengosongkannya kembali guna mendapatkan laju alir masuk dan keluar,
dimana laju kenaikan didapat 29,654 cm 3/detik sedangkan laju penurunan sebesar 29,349
cm3/detik.
Selanjutnya pompa akan mati saat air menyentuh bagian bawah probes dan mencatat
waktu mulai dari pompa mati hingga hidup kembali dan juga waktu pompa mulai hidup
hingga mati kembali dengan mengamati lampu indikator max dan min, sehingga rata-rata
waktu hidup identik selama 29,78 detk dan rata-rata waktu mati identik selama 30,09 detik,
kemudian diukur diameter, tinggi maksimum-minimum didapatkan volumenya sebanyak
883,125 ml.
.
VIII. Kesimpulan
1. Pada pengendalian level (CRL) penggerak (activator) hanya berada pada dua posisi On
(hidup) atau OFF (mati)
3. Nilai set point, waktu, histeritis dan gain akan sangat berpengaruh pada saat pembuatan
grafik
4. Volume tangki pada ketinggian 75% sampai 85% dengan diameter 15 cm dan ketinggian 5
cm sebesar 883,125 ml
5. Laju kenaikan pada tangki sebesar 29,654 cm3/detik dan Laju penurunan sebesar 29,349
cm3/detik
6. Perioda isolasi saat naik maupun turun lajunya sebesar 59,0034 cm3/detik
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Penuntun Praktikum Instrumentasi dan Kontrol, Kasi Laboratorium Jurusan Teknik
Kimia Program Studi S1 Terapan Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 2018/2019
GAMBAR ALAT