Nurdian Alifiyah MR
Guru SMP Negeri 5 Tanah Grogot
Abstrak
Kemajuan teknologi informasi yang ada saat ini merupakan hasil dari
manusia yang cerdas terampil mempunyai kompetensi sesuai dengan fungsi dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada umumnya. Fungsi dan tujuan
pembelajaran dari pembelajaran fisika adalah menanamkan keyakinan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan, dan sikap ilmiah. Sampai
saat ini fungsi dan tujuan pembelajaran fisika, khususnya sains di Indonesia,
belum sepenuhnya tercapai, dengan indikator rendahnya mutu pendidikan.
Disamping masalah rendahnya mutu pendidikan, pertengkaran atau tawuran antar
pelajar, konflik di beberapa daerah merupakan masalah lain yang muncul.
Masalah-masalah tersebut memotivasi penulis untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan, mendeskripsikan pembelajaran
kooperatif learning tipe student teams achievement devision (STAD) untuk
meningkatkan proses, prestasi belajar serta menumbuhkan iman/taqwa dan peduli
sosial pada siswa SMP Negeri 5 Tanah Grogot. Penelitian dilaksanakan pada
siswa Kelas VIII B sebagai subyek penelitian yang membahas materi konsep
cahaya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan langkah-langkah,
menyusun perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data
penelitian yang diperoleh berupa kwalitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
diperoleh dari angket, observasi dan dokumentasi. Data kuantitatif diperoleh dari
hasil tes siswa.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar berdasarkan
ketuntasan, skor awal, aktivitas kerja praktek, motivasi semuannya meningkat
termasuk iman dan taqwa serta peduli sosial yang mengalami peningkatan dalam
pembelajaran fisika.
Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif tipe STAD, prestasi belajar fisika dan siswa
kelas VIII B.
1
PENDAHULUAN
2
sekolah, terutama di kota-kota sudah menunjukkan peningkatan mutu pendidikan
yang berarti, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan (Tilaar, 2003).
Berdasarkan beberapa masalah tersebut, sebagai pemicu penulis untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan pembelajaran
Kooperatif Learning tipe Student Teams-Achievement Division (STAD)
khususnya Materi Konsep Cahaya dengan harapan dapat meningkatkan prestasi,
baik kognitif, afektif, psikomotorik serta menumbuhkan Taqwa, dan
mengembangkan Kepedulian Sosial.
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran
Depdiknas dalam PTBK 2004, SN 36:15, pembelajaran adalah
pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru pada saat seseorang
individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Pembelajaran terjadi
sepanjang waktu. Pembelajaran sesuatu dapat terjadi saat berjalan-jalan, melihat
TV, berbicara dengan orang lain atau hanya sekedar mengamati apa yang terjadi
di sekitar. Jenis pembelajaran incidental ini bukan merapakan minat utama
sebagai guru profesinal, melainkan semua siapa saja yang peduli dengan
pembelajaran yang terjadi sebagai hasil.
Pembelajaran IPA di SMP yaitu memadukan antara pengalaman proses
sains dan pemahaman produk sains dalam bentuk hand on activity. Hal ini juga
sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa di SMP. Saat ini juga
dikembangkan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAIKEM) ditandai dengan siswa sebagai subyek didik yang aktif,
metode mengajar yang beragam, guru menghindari pembelajaran yang verbalistik,
serta adanya variasi dalam pembelajaran, dan utamanya adalah siswa sebagai
subyek, merupakan peserta didik yang aktif.
Siswa yang aktif dapat dilihat dari gairah belajarnya yang meningkat.
Perhatian kepada mata pelajaran serta guru yang mengajar cukup antusias. Bila
terjadi kesulitan-kesuiitan belajar, siswa dapat melakukan konsultasi langsung di
ruang guru atau ditempat yang disepakati. Kondisi yang menyenangkan dan
3
merasa diperhatikan oleh guru ini perlu terus dibina. Guru memberi layanan
kepada anak didik dengan suka rela. Guru dapat menciptakan iklim belajar yang
dibutuhkan siswa. Suasan pembelajaran yang demikian ini hanya dapat
dilaksanakan oleh guru yang professional.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning/CL)
4
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang
menggunakan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dimulai dengan guru
menyampaikan- tujuan pelajaran dan motivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh
penyajian informasi; seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal.
Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti
bimbingan guru pada saat siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas bersama
mereka bersama. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil
akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan
memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
5
prinsip bahwa para siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggung
jawab terhadap belajar teman-temannya dalam tim dan juga dirinya sendiri.
Tipe STAD terdapat aturan kelompok yang dipasang pada papan
pengumuman kelas. Aturan itu antara lain : 1. Para siswa memiliki
tanggung jawab bersama, bahwa semua anggota kelompoknya telah belajar
materi dengan sungguh-sungguh, 2. Tidak ada seorangpun yang dianggap selesai
belajar, jika ada diantara anggota kelompok yang belum tuntas, 3. Jika
ada materi yang belum tuntas, bertanyalah kepada kelompok sebelum bertanya
kepada guru, 4. Anggota kelompok boleh mendiskusikan materi dengan teman
satu kelompok dengan suara pelan,
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, mulai minggu keempat Maret
sampai minggu keempat bulan Mei 2014. Mekanisme penelitian direncanakan tiga
siklus yang masing-masing siklus meliputi: (1) perencanan, (2) pelaksanaan, (3)
observasi atau pengamatan di kelas, dan (4) refleksi. Secara umum prosedur
penelitian tindakan sekolah digambarkan sebagai berikut:
Terpecahkan
nnnn
SIKLUS II
Refleksi II Observasi II
Pembahasan II
6
Belum Rencana Pelaksanaan
Terpecahkan Tindakan III Tindakan III
Terpecahkan SIKLUS
nnnn III
Refleksi III Observasi
Pembahasan III III
Hasil Belajar
120
100
80
60 Series 1
40
20
0
Pretes Siklus I Siklus II Siklus III
7
peningkatan 9% dari siklus I, dan hasil rata-ratanya 68,63. Sedangkan siklus III
ketuntasannya mencapai 100% dan rata-ratanya adalah 73,18.
Peningkatan poin pada penelitian tindakan yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD terdapat pada gambar 3.
Peningkatan Poin
35
30
25
20
Peningkatan Poin
15
10
5
0
10 20 30
80
70
60
50 Siklus I
40
Siklus II
30
Siklus III
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8
8
30
25
20
15 Siklus I
10 Siklus II
5 Siklus III
0
Dari angket yang diberikan dapat diketahui minat siswa dalam belajar
IPA, sebelum tindakan rata-ratanya sebesar 2,28 menjadi 2,52 sesudah diberi
tindakan. Kenaikan minat siswa sebesar 0,24 merupakan kenaikan yang
signifikan, yang diolah dari skala Liekert antara sebelum dan sesudah diberi
tindakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 tentang minat siswa:
3.0
2.5
2.0
Ssd Tindakan
1.0
0.5
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9
tumbuh. Jika salah satu temannya sakit, ternyata temannya segera menawarkan
diri untuk mengantar ke UKS,ini artinya bahwa siswa jiwa kepedulian sosial
sudah tumbuh. Untuk hemat dan jujur peneliti, kesulitan dalam membuat
instrumen pelaksanaan. Oleh karena itu untuk hemat dan jujur hanya bisa
menggunakan instrument cheklis saja. Kelemahannya dalam mengisi chek list
siswa cenderung mengisi yang baik, walaupun pelaksanaannya belum tentu baik.
Mentaati peraturan nampak pada menurunnya pelanggaran tata tertib, karena
peneliti sendiri, datang pukul 06.00 pagi, berdiri di depan kantor untuk
bersalaman kepada seluruh siswa mulai yang datang awal sampai bel berbunyi
tanda pelajaran jam pertama dimulai. Khusus kelas yang diberi tindakan
kedisiplinannya meningkat, termasuk didalamnya ramah dan kesopanannya.
Dari temuan tersebut menunjukkan bahwa tumbuhya iman dan peduli sosial yang
mengalami peningkatan hanya nomor 2, 3, 4, 7, 8, 9, dan 11. sesudah diberi
tindakan selama tiga siklus kemudian dibagikan lagi instrumen walial,hasilnya
ada peningkatan yang nampak pada gambar 7.
30
25
20 4
15 3
2
10
1
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KESIMPULAN
10
dan psikomotorik serta dikategorikan tuntas, pada siswa kelas VIII B juga
menumbuhkan iman/taqwa dan peduli sosial, (2) Aktivitas siswa saat
pembelajaran meningkat, baik pembelajaran pada umumnya," termasuk kegiatan
aktivitas eksperimen, taqwa dan peduli sosial, (3) Minat siswa rata-rata
meningkat dengan baik terutama poin 2 yaitu merasa rugi jika tidak mengikuti
pelajaran.
SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13