Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

Sebagai sebuah mata kuliah yang diajukan pada jurusan Akutansi, tentu mata kuliah
Ekonomi Manajerial ini mempunyai peranan yang sangat penting, terutama untuk meramalkan
seberapa besar kira-kira jumlah permintaan akan barang dan jasa dan bagaimana dengan
persediaan yang ada. Selain itu, mencocokkan antara persediaan dan permintaan supaya tidak
terjadi kesenjangan antara persediaan dan permintaan. Oleh karena itu, pemakalah akan mencoba
membahasnya sesuai dengan kemampuan pemakalah. Adapun pembahasan yang akan di bahas
dalam makalah ini adalah tentang “Peramalan Permintaan” . Untuk itu pemakalah akan
menjelaskan dan memaparkannya pada bab pembahasan.

1.2.RUMUSAN MASALAH

Adapun yang dibahas dalam makalah ini antara lain :


Ø Apa itu peramalan permintaan?
Ø Bagaimana mencocokkan supply dan demand?
Ø Bagaimana teknik-teknik peramalan?

1.3.TUJUAN

Pembahasan ini bertujuan untuk menguraikan , membahas serta menjelaskan tentang hal-
hal yang berhubungan dengan Peramalan Permintaan, sehingga dapat dijadikan sebagai salah
satu sumber untuk menambah ilmu pengetahuan, dan dapat dijadikan sebagai sebuah
keahlian. Disamping tujuan utama tersebut, pembahasan ini juga bertujuan untuk memenuhi
tuntutan tugas terstruktur yang diemban kepada pemakalah.
BAB II
PERAMALAN PERMINTAAN (FORECASTING DEMAND)

A. Pengertian

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan
permintaan. Peramalan permintaan (forecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk
–produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan
datang.
Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis permintaan,
yaitu:
1. Permintaan Bebas ( Independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak
terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
2. Permintaan Tidak Bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait
langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau item
tertentu.
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:
a. Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian
ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b. Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya bersifat bulanan
ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.
c. Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya bersifat tahunan,
5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.
Karakteristik Peramalan Yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi,
biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian
peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa bila peramalan tersebut bila terlalu
tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan
dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu
rendah akan mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan
konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya perusahaan
dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan penjualan. Peramalan yang
terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal
yang terserap sia –
sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan penting dalammenyeimbangkan
persediaan yang ideal.
2. Biaya.
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari
jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.
Ketiga faktor pemicu biaya tersebut
akan mempengaruhi berapa banayak data yang dibutuhkan, bagaimana
pengolahan datanya ( manual atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan
siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan
metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang
ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari
hukum Pareto ( Analisa ABC ).
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah
diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai
metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena
keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.

Beberapa Sifat Hasil Peramalan.


Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan yaitu :
1. Ramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa
mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan
ketidakpastian tersebut.
2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa ukuran kesalahan, artinya
karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka
adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang
mungkin terjadi.
3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang. Hal ini
disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan masih panjang
periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan.

B. Mencocokkan Supply Dan Permintaan


Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan(demand).

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Peramalan


Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana
faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan
beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan [Yami05] :
1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2. Reaksi dan tindakan pesaing
3. Tindakan pemerintah
4. Kecenderungan pasar
5. Siklus hidup produk
6. Gaya dan mode
7. Perubahan permintaan
8. konsumenInovasi teknologi
Selain hal- hal diatas yang diperhatikan juga untuk mencocokkan antara supply dan
demand adalah:
1) Smart pricing, Strategi harga telah dipakai beberapa perusahaan seperti Dell, Nikon, dan Sharp.
Strategi-strategi yang dipakai mempunyai suatu kesamaan yaitu untuk mempengaruhi
permintaan pasar dengan mengaplikasikan prinsip revenue management techniques. Ada 2 cara
pendekatan strategi harga yang saling melengkapi satu sama lain yaitu, customized pricing dan
dynamic pricing.
a. Customized Pricing.
Cusmotized pricing dilakukan dengan membedakan kastemer sesuai dengan
sensitivitasnya terhadap harga. Salah satu caranya adalah dengan memberikan rebate atau
diskon. Beberapa perusahaan seperti Dell dan Sharp menggunakan sistem diskon mail-in rebates
untuk membedakan kastemer berdasarkan sensitivitasnya terhadap harga.
b. Dynamic Pricing
Dynamic pricing adalah merubah harga produk setiap saat tanpa membedakan target
pasar yang ditujuStrategi ini telah dikembangkan sejak dulu dan biasanya digunakan untuk
media penjualan atau promosiDynamic pricing diterapkan sebagai alat untuk mencocokkan
antara demand dan supplyDibutuhkan executive pada front-end dari supply chain sebagai
pengambil keputusan dari perubahan harga yaitu dia yang paling tahu bagaimana keadaan pasar
saat itu dan masalah supply chain produk itu sendiri
Dynamic PricingAda beberapa kunci pertimbangan saat akan menerapkan strategi
dymanic pricing untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari fixed-pricenya :Available
capacitydengan asumsi semua adalah sama, semakin kecil kapasitas produksi dibandingkan
dengan demand rata-rata, maka semakin menguntungkan penggunaan dymanic pricingDemand
variabilitykeuntungan pengunaan dymanic pricing meningkat seiring semakin besar nilai ketidak
pastian demand berdasarkan coefficient of variationSeasonality in demand patternpenentuan
harga berdasarkan pada musim tertentu sesuai dengan permintaan terhadap produk
tersebutLength of the planning horizon Semakin panjang planning produksi suatubarang,
semakin sulit untuk melakukan dymanic pricingBerdasarkan pada data dan model asumsinya,
dynamic pricing dapat meningkatkan profit 2-6 %. Peningkatan profit terjadi sangat significant
untuk industri dengan low profit sepeti retail dan komputer.

C. Teknik Peramalan
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu
pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi
berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan merupakan
usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang
dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan tidaklah dapat
diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang
secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang
berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang
menjadi hasil peramalan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah
melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini akan
diuraikan berbagai metode model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa
yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat dua macam metode
peramalan permintaan yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
Pembahasan lebih lanjut tentang metode-metode peramalan permintaan adalah sebagai
berikut:
a. Metode Kualitatif
Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan
orang yang lain dapat berbeda. Meskipun
demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya
menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model – model statistik sebagai
bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara
perseorangan maupun kelompok.
Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data-data kualitatif,
misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey tentang loyalitas
konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
metode teknik seperti
akan dijelaskan berikut ini.

1. Teknik Survey ( riset pasar/ market research)


Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting khususnya
untuk memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek
mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan
ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang
diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan. Survey ini dilakukan
untuk meramalkan variabel ekonomi yang memang berhubungan baik langsung maupun tidak
langsung dengan permintaan konsumen atau pasar yang dituju. Variabel-variabel ekonomi yang
disurvey ini misalnya variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok
responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
 Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis dan pemerintahan
yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat merekam
keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.
 Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan
memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada
bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar.
 Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah tangga, produk
atau barang apa secara periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk
masa-masa yang akan datang, dan lain-lain.
Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari
surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan
kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku beli
mereka ini. Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa
ditarik sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan
memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan.
Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset pasar
yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah
munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan
yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya dapat
dipergunakan untuk memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat dan jual
oleh perusahaan.

2. Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools).


Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak
pendapat dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak
pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari respondennya,
sebaliknya teknik survey lebih bersifat objektif.
Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jajak pendapat terhadap
responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai media seperti media
TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk menyebarkan kuesioner atau daftar
pertanyaan tentang berbagai informasi yang dibutuhkan perusahaan.
Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu negara dapat
digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang,
sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.

3. Metode Delphi,
Pada metode ini sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator
menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi
kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran
(learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu.
4. Analogi historis (Historical Analogy),
Merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang
dapat disamakan secara Analogi. Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televisi
multi sistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau televisi berwarna
biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik
untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari
produk dalam pasar itu.

5. Dugaan manajemen ( management estimate ) atau Panel Consensus


Dimana peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya
oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi
dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini
yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana
tidak ada laternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan. Bagaimanapun
metode ini mempunyai banyak keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode
peramalan yang lain.

b. Peramalan kuantitatif
Peramalan kualitatif dapat diterapkan jika tersedia data masa lalu, informasi dapat
dikuatifikasi (diwujudkan dalam bentuk angka), dan asumsi beberapa aspek pola masa lalu akan
terus berlangsung (assumption of community).

Adapun jenis peramalan kuantitif meliputi.


1. Metode time series di mana metode ini hanya berdasarkan data dari masa yng lalu.
Metode Time Series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara
periodesasi sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan diproyeksikan. Misalnya
mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan, tergantung keinginan dari pihak-pihak yang
melakukan prakiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata mendasarkan diri pada data dan
keadaan masa lampau. Jika keadaan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak
banyak perubahan yang berarti dengan keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan
hasil peramalan yang cukup akurat.
Dengan analisis deret waktu dapat ditunjukkan bagaimana permintaan
terhadap suatu produk tertentu bervariasi terhadap waktu. Sifat dari perubahan permintaan
dari tahun ke tahun dirumuskan untuk meramalkan penjualan pada masa yang akan datang.

2. metode tred linier yang mana dapat di formulasikan :


Y = a + bX

Dimana pada metode ini juga di bagi lagi menjadi beberapa bagian yanitu :

1. Metode Least Square


Pada awal data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus . dan dapat
di formulasikan sebagai berikut :

Y = a + bX
Dimana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga
Y : (ramalan) apabila X sama dengan nol
b : variabilitas per x ysitu menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap perubahan satu unit X
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalm minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data
perusahaan.
Sedangkan untuk mencari nilai a dan b dapat dengan rumus sebagai berikut :

A = åY = Y dan B = å XY
n åX2

2. metode product moment


metode ini hampir sama dengan dmetode leaset squere hanya saja ini di gunakan dalam
meramalkan penjualan perusahaan untuk data yang tersedia adalah mempunyai kecenderunan
berbentuk garis lurus di mana persamaannya adalah :

Y = a + bX
Dimana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga Y apabila X sama dengan 0
b : variabilitas per x yaitu menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap perubahan satu unit X
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data
perusahaan

Sedangkan untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :


Persamaan I
∑Y = n.a + b∑x
Dengan syarat ∑x ≠ 0

Persamaan II
∑XY = a ∑x + b ∑x2

3. metode setengah rata-rata


metode setengah rat-rata ini masih tergolong metode tred linier di man data yang tersedia tetap
berbentuk linier jika kita gambar dalam bentuk grafik.

Y’ = a + bX

Untuk mencari nilai a dan b adalah :


Y1 = a + bx1
Y2 = a = bx2
3. Metode Kuadratik

Metode kuadratik adalah metode merupakan trend non linier dan


jika kita gambar berbentuk garis melengkung. Sedangkan persamaan dari bentuk metode
kuadratik adalah :
Y’ = A + BX + Cx2
Di mana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga Y apabila X sama dengan 0
b dan c adalah variable per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan satu unit X.
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data
perusahaan
Sedangkan koovisiennya adalah ;
A = (∑ y -c ∑X2 ) / n
B = (∑ XY / ∑x2 )

C = ( n ∑X 2Y) - (( ∑X2 ) (∑Y))


(n ∑X4) - ((∑X2)2)
Dengan syarat ∑X2 sama dengan 0

4. metode exponencial sederhana


metode ini digunakan jika data histories di gambar menjadi kurva kecenderungan berbentuk naik
dan turun, akan tetapi kenaikan atau penurunan tidak terlalu tajam. Maka fungsi persamaannya :
y’ = a.bx yang dapat disederhanakan menjadi fungsilogaritma yaitu :
y’ = log a + log b x
dengan syarat ∑x = 0
maka koefisien a dan b dapat dicari dengan :
log a = ∑ log Y dan log b = = ∑ log Y
N ∑X2
Verifikasi dan Pengendalian Peramalan
Langkah penting setelah peramalan dilakukan adalah verifikasi peramalan sedemikian
rupa sehingga mencerminkan data masa lalu dan sistem penyebab yang mendasari permintaan
tersebut. Sepanjang representasi peramalan tersebut dapat dipercaya, hasil peramalan dapat terus
digunakan. Jika selama proses verifikasi tersebut ditemukan keraguan validitas metode
peramalan yang digunakan, harus dicari metode lainnya yang lebih cocok. Validitas tersebut
harus ditentukan dengan uji statistis yang sesuai.
Setelah suatu peramalan dibuat, selalu timbul keraguan apakah perlu dibuat suatu metode
peramalan baru . Peramalan harus selalu dibandingkan dengan permintaan aktual secara teratur.
Pada suatu saat harus diambil tindakan revisi peramalan apabila ditemukan bukti adanya
perubahan pola permintaan yang meyakinkan. Selain itu, penyebab perubahan pola permintaan
harus diketahui. Penyesuaian metode peramalan dilakukan segera setelah perubahan pola
permintaan diketahui. Terdapat banyak perkakas yang dapat digunakan untuk memverifikasi
peramalan dan mendeteksi perubahan sistem penyebab yang melatarbelakangi perubahan pola
permintaan. Bentuk yang paling sederhana adalah peta kendali peramalan, mirip dengan peta
kendali kualitas. Peta kendali ini dapat dibuat dengan ketersediaan data yang minim.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan
permintaan. Peramalan permintaan (fOrecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk
–produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan
datang.
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan(demand). Adapun Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
· Perilaku konsumen / selera
· Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
· Pendapatan/penghasilan.
· Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu
pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi
berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Ada beberapa teknik peramalan
permintaan, ada secara kualitatif, seperti teknik survey, teknik jajak pendapat, metode Delphi,
analogi histori dan dugaan management. Selain itu ada juga teknik permlaan secara kuantitatif
seperti teknik time series, causal, dan lain-lain.

B. KRITIK DAN SARAN


Demikianlah makalah ini kami buat, bila ada terdapat kesalahan maka kami meminta
kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sekaligus atas kritik dan sarannya kami ucapkan
terima kasih.
Daftar Pustaka

Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.

Hakim Nasution, Arman. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Kedua. Surabaya:
Prima Printing.

http://mirzahamzahptikbkt.blogspot.com/2013/04/peramalan-permintaan.html

Anda mungkin juga menyukai