PENDAHULUAN
Sebagai sebuah mata kuliah yang diajukan pada jurusan Akutansi, tentu mata kuliah
Ekonomi Manajerial ini mempunyai peranan yang sangat penting, terutama untuk meramalkan
seberapa besar kira-kira jumlah permintaan akan barang dan jasa dan bagaimana dengan
persediaan yang ada. Selain itu, mencocokkan antara persediaan dan permintaan supaya tidak
terjadi kesenjangan antara persediaan dan permintaan. Oleh karena itu, pemakalah akan mencoba
membahasnya sesuai dengan kemampuan pemakalah. Adapun pembahasan yang akan di bahas
dalam makalah ini adalah tentang “Peramalan Permintaan” . Untuk itu pemakalah akan
menjelaskan dan memaparkannya pada bab pembahasan.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN
Pembahasan ini bertujuan untuk menguraikan , membahas serta menjelaskan tentang hal-
hal yang berhubungan dengan Peramalan Permintaan, sehingga dapat dijadikan sebagai salah
satu sumber untuk menambah ilmu pengetahuan, dan dapat dijadikan sebagai sebuah
keahlian. Disamping tujuan utama tersebut, pembahasan ini juga bertujuan untuk memenuhi
tuntutan tugas terstruktur yang diemban kepada pemakalah.
BAB II
PERAMALAN PERMINTAAN (FORECASTING DEMAND)
A. Pengertian
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan
permintaan. Peramalan permintaan (forecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk
–produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan
datang.
Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis permintaan,
yaitu:
1. Permintaan Bebas ( Independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak
terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
2. Permintaan Tidak Bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait
langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau item
tertentu.
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:
a. Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian
ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b. Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya bersifat bulanan
ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.
c. Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya bersifat tahunan,
5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.
Karakteristik Peramalan Yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi,
biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian
peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa bila peramalan tersebut bila terlalu
tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan
dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu
rendah akan mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan
konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya perusahaan
dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan penjualan. Peramalan yang
terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal
yang terserap sia –
sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan penting dalammenyeimbangkan
persediaan yang ideal.
2. Biaya.
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari
jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.
Ketiga faktor pemicu biaya tersebut
akan mempengaruhi berapa banayak data yang dibutuhkan, bagaimana
pengolahan datanya ( manual atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan
siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan
metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang
ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari
hukum Pareto ( Analisa ABC ).
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah
diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai
metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena
keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
C. Teknik Peramalan
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu
pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi
berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan merupakan
usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang
dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan tidaklah dapat
diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang
secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang
berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang
menjadi hasil peramalan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah
melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini akan
diuraikan berbagai metode model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa
yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat dua macam metode
peramalan permintaan yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
Pembahasan lebih lanjut tentang metode-metode peramalan permintaan adalah sebagai
berikut:
a. Metode Kualitatif
Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan
orang yang lain dapat berbeda. Meskipun
demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya
menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model – model statistik sebagai
bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara
perseorangan maupun kelompok.
Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data-data kualitatif,
misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey tentang loyalitas
konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
metode teknik seperti
akan dijelaskan berikut ini.
3. Metode Delphi,
Pada metode ini sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator
menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi
kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran
(learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu.
4. Analogi historis (Historical Analogy),
Merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang
dapat disamakan secara Analogi. Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televisi
multi sistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau televisi berwarna
biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik
untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari
produk dalam pasar itu.
b. Peramalan kuantitatif
Peramalan kualitatif dapat diterapkan jika tersedia data masa lalu, informasi dapat
dikuatifikasi (diwujudkan dalam bentuk angka), dan asumsi beberapa aspek pola masa lalu akan
terus berlangsung (assumption of community).
Dimana pada metode ini juga di bagi lagi menjadi beberapa bagian yanitu :
Y = a + bX
Dimana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga
Y : (ramalan) apabila X sama dengan nol
b : variabilitas per x ysitu menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap perubahan satu unit X
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalm minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data
perusahaan.
Sedangkan untuk mencari nilai a dan b dapat dengan rumus sebagai berikut :
A = åY = Y dan B = å XY
n åX2
Y = a + bX
Dimana :
Y : variable yang akan di ramalkan
a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga Y apabila X sama dengan 0
b : variabilitas per x yaitu menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap perubahan satu unit X
X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu , bulan , semester, tahun tergantung pada data
perusahaan
Persamaan II
∑XY = a ∑x + b ∑x2
Y’ = a + bX
A. KESIMPULAN
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan
permintaan. Peramalan permintaan (fOrecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk
–produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan
datang.
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan(demand). Adapun Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
· Perilaku konsumen / selera
· Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
· Pendapatan/penghasilan.
· Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu
pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi
berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Ada beberapa teknik peramalan
permintaan, ada secara kualitatif, seperti teknik survey, teknik jajak pendapat, metode Delphi,
analogi histori dan dugaan management. Selain itu ada juga teknik permlaan secara kuantitatif
seperti teknik time series, causal, dan lain-lain.
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.
Hakim Nasution, Arman. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Kedua. Surabaya:
Prima Printing.
http://mirzahamzahptikbkt.blogspot.com/2013/04/peramalan-permintaan.html