DI
PENGERTIAN
Syarat Rujukan
BAB II
RUANG LINGKUP
Kegiatan Yang Tercakup Dalam Sistem Rujukan
1. Pengiriman Pasien
Pengiriman rujukan pasien harus dilaksanakan sdini mungkin untuk
perawatan dan pengobatan lebih lanjut ke sarana pelayanan yang lebih
lengkap. Unit pelayanan kesehatan yang menerima rujukan harus merujuk
kembali ke sarana kesehatan yang mengirim, untuk mendapatkan
pengawasan pengobatan dan perawatan termasuk rehabilitasi selanjutnya
Tingkatan Rujukan
Karena terbatasnya sumber daya tenaga dan sarana kesehatan yang disediakan,
maka perlu diupayakan penggunaan fasilitas pelayanan medis yang tersedia secara
efektif dan efisien. Pemerintah telah menetapkan konsep pembagian wilayah dalam
system pelayanan kesehatn masyarakat. Dalam system rujukan ini setiap unit
kesehatan mulai dari Puskesmas Kelurahan, Puskesmas Kecamatan, Rumah Sakit
akan memberikan jasa pelayanannnya kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
wilayah dan tingkat kemampuan petugas atau sarana. Ketentuan ini dikecualikan
bagi rujukan kasus gawat darurat, sehingga pembagian wilayah pelayanan dalam
system rujukan tidak hanya didasarkan pada batas-batas wilayah tetapi juga dengan
kriteria lain :
Pembiayaan
Pembaiayaan rujukan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku pada
asuransi kesehatan atau jaminan kesehatan. Pemiayaan rujukan bagi yang bukan
peserta asuransi kesehatan atau jaminan kesehatan menjadi tanggung jawab pasien
dan/atau keluarganya. Biaya transportasi rujukan merupakan bagian dari jasa
pelayanan yang menjadi tanggung jawab pihak penjamin (BPJS atau asuransi lain).
Bagi pasien korban kecelakaan lalulintas, biaya rujukan ditanggung oleh PT.
Asuransi Jasa Rahardja sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan
asuransi tersebut.
Mekanisme/Alur Rujukan
Rujukan vertical dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan
yang lebih tinggi dilakukan apabila:
Rujukan vertikal dari tingkat pelayanan yang lebih tinggi ke tingkat pelayanan yang
lebih rendah dilakukan apabila :
a. Identitas pasien
b. Hasil pemeriksaan (anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaaan
penunjang yang telah dilakuan)
c. Diagnosis kerja
d. Terapi dana tau tindakan yang telah dilakukan
e. Tujuan/alasan rujukan
f. Nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
a. Prosedur Klinis
1. Menyiapkan pasien/specimen untuk pemeriksaan lanjutan
2. Untuk specimen, perlu dikemas sesuai dengan kondisi bahan yang
akan dikirim dengan memperhatikan aspek sterilitas, kontaminasi
penularan penyakit, keselamatan pasien dan orang lain serta
kelayakan untuk jenis pemeriksaan yang diinginkan
3. Memastikan bahwa pasien/specimen yang dikirim tersebut sudah
sesuai dengan kondisi yang diinginkan dan identitas yang jelas
b. Prosedur Administratif
1. Mengisi format dan surat rujukan specimen/penunjang diagnostic
lainnya secara cermat dan jelas termasuk nomor dan surat BPJS,
informasi jenis specimen/penunjang diagnostic lainnya yang
diinginkan, identitas pasien dan diagnose sementara serta identitas
pengirim
2. Mencatat informasi yang diperlukan di buku register yang telah
ditentukan masing-masing instansi
3. Mengirim surat rujukan specimen/penunjang diagnostic lainnya ke
alamat tujuan dan lembar kedua disimpan sebagai arsip
4. Mencari informasi perkiraan balasan hasil rujukan specimen/penunjang
diagnostic lainnya tersebut.
a. Prosedur Klinis
1. Menerima dan memeriksa specimen/penunjang diagnostic lainnya sesuai
dengan kondisi pasien/bahan yang diterima dengan memperhatikan aspek
; sterilisasi, kontaminasi penularan penyakit, keselamatan pasien, orang
lain dan kelayakan untuk pemeriksaan
2. Memastikan bahwa specimen yang diterima tersebut layak untuk diperiksa
sesuai dengan permintaan yang diinginkan
3. Mengerjakan pemeriksaan laboratoris dan penunjang diagnostil lainnya
dengan mutu standard an sesuai dengan jenis dan cara pemeriksaan
yang diminta oleh pengirim.
b. Prosedur Administratif
1. Meneliti isi surat rujukan spesimendan penunjang diagnostic lainnya yang
diterima secara cermat dan jelas termasuk nomor surat dan status BPJS,
informasi pemeriksaaan yang diinginkan, identitas pasien, dan diagnose
sementara serta identitas pengirim
2. Mencatat informasi yang diperlukan di buku register/arsip yang telah
ditentukan masin-masing instansinya
3. Memastikan kerahasiaan pasien terjamin
4. Mengirimkan hasil pemeriksaan tersebut secara tertulis dengan format
standar masing-masing sarana kepada pimpinan institusi pengirim.
Prosedur Standar Mengirim Balasan Rujukan Hasil Pemeriksaan Spesimen dan
Penunjang Diagnostik Lainnya
a. Prosedur Klinis
1. Memastikan bahwa permintaan pemeriksaan yang tertera disurat rujukan
specimen/penunjang diagnostic lainnya yang diterima, telah dilakukan
sesuai dengan mutu standard an lengkap
2. Memastikan bahwa hasil pemeriksaan bisa dipertanggungjawabkan
3. Melakukan pengecekan kembali (double check) bahwa tidak ada tertukar
dan keraguan diantara beberapa specimen
b. Prosedur Administratif
1. Mencatat dibuku register hasil pemeriksaan untuk arsip
2. Mengisi format laporan hasil pemeriksaan sesuai ketentuan masing-
masing instansi
3. Memastikan bahwa hasil pemeriksaaan tersebut terjaga kerahasiaannya
dan sampai kepada yang berhak untuk membacanya
4. Mengirimkan segera hasil pemeriksaan kepada alamat pengirim, dan
memastikan laporan tersebut diterima pihak pengirim dengan kofirmasi
melalui sarana komunikasi yang memungkinkan
DOKUMENTASI