PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat
dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar
pembangunan ekonomi.
yang paling sering digunakan oleh suatu negara khususnya bagi negara yang
Indikator ini mengukur tingkat pertumbuhan output atau laju pertumbuhan PDB
atau PNB dari suatu negara yang bersangkutan. Berdasarkan indikator tersebut
dalam suatu periode tertentu dan manfaatnya bagi masyarakat suatu negara
tersebut.
1
2
negara, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk
menjelaskan bahwa suatu negara itu mampu secara finansial atau sejahtera.
Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari
sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi, begitu juga tanpa
sebagaimana mestinya.
perkembangan apabila tingkat kegiatan ekonomi adalah lebih tinggi daripada yang
dicapai pada masa sebelumnya, dengan kata lain perkembangannya baru tercipta
Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Propinsi Jawa Tengah
adanya perkembangan yang relatif baik. Dalam kurun waktu beberapa tahun
terakhir, sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor yang paling
berikut ini:
3
Tabel 1.1
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kota Surakarta Tahun 2009-2013 (Juta Rupiah)
Lapangan Tahun
Usaha 2009 2010 2011 2012 2013
Pertanian 2,900.41 2,908.82 2,911.03 2,912.43 2,951.59
Penggalian 1,862.50 1,832.36 1,809.03 1,789.64 1,764.96
Industri 1,235,952.77 1,277,210.09 1,312,945.81 1,349,967.23 1,404,161.79
Pengolahan
Listrik, Gas, 111,391.58 119,194.83 128,648.33 137,673.24 147,574.83
dan Air
Bersih
Bangunan 625,624.26 671,926.81 717,165.29 765,569.54 811,759.49
Perdagangan, 1,288,066.95 1,367,808.36 1,466,845.97 1,569,512.38 1,687,392.79
Hotel, dan
Restoran
Angkutan 484,827.89 514,407.73 549,760.87 585,690.23 621,610.31
dan
Komunikasi
Keuangan, 481,987.12 518,980.77 567,860.94 615,432.99 664,532.30
Sewa, dan
Jasa
Perusahaan
Jasa-Jasa 585,264.16 629,616.47 663,965.04 714,313.62 739,206.00
PDRB 4,817,877.63 5,103,886.24 5,411,912.32 5,742,861.31 6,080,954.07
Sumber: BPS Kota Surakarta
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa PDRB atas dasar harga konstan 2000
sektor dominan dibanding sektor yang lain yaitu sebesar Rp 1.687.392,79. Urutan
kedua adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar Rp 1.404.161,79 dan sektor
Tabel 1.2
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kota Surakarta Tahun 2009-2013 (Persen)
Tahun
Lapangan Usaha
2009 2010 2011 2012 2013
Pertanian 1.19 0.29 0.08 0.05 1.34
Penggalian -2.24 -1.62 -1.27 -1.07 -1.38
Industri Pengolahan 2.94 3.34 2.80 2.82 4.01
Listrik, Gas, dan Air Bersih 8.13 7.01 7.93 7.02 7.19
Bangunan 7.30 7.40 6.73 6.75 6.03
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6.35 6.19 7.24 7.00 7.51
Angkutan dan Komunikasi 7.75 6.10 6.87 6.54 6.13
Keuangan, Sewa, dan Jasa 7.11 7.68 9.42 8.38 7.98
Perusahaan
Jasa-Jasa 7.05 7.58 5.46 7.58 3.48
PDRB 5.90 5.94 5.94 6.12 5.89
Sumber: BPS Kota Surakarta
tahun 2013 adalah sebesar 5,89% jauh lebih rendah dibandingkan tahun
pertumbuhan adalah sektor pertanian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air
B. Rumusan Masalah
Kota Surakarta?
Surakarta?
Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Kota Surakarta.
Surakarta.
Surakarta.
6
D. Manfaat Penelitian
bidang yang sama dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
PAM1.
sebagai berikut:
1
Model persamaan mengacu pada buku Damodar Gujarati, Ekonometrika Dasar, terjemahan
Sumarno Zain (Jakarta: Erlangga, 2000) hal. 233-256.
7
diinginkan.
sebagai berikut:
Keterangan:
Rupiah)
Rupiah)
Nicholas M. Odhiambo, 20103; Samuel Antwi, et.al., 20134; dan Algifari, 20125
2
“Population and Economic Development in Sarawak, Malaysia”, Munich Personal RePEc
Archive, Asia-Europe Institute, University of Malaya, 2014, pp. 1-22
3
“Electricity Consumption, Labour Force Participation Rate, and Economic Growth in Kenya: An
Empirical Investigation”, Problem and Perspective in Management, Vol. 8, Issue 1, 2010, hal. 31-
38
4
“Impact of Economic Factor on Economic Growth in Ghana: A Cointegration Analysis”,
IJARAFMS, Vol. 3, No. 1, January 2013, pp 37
5
“Pengaruh Belanja Pemerintah dan Penerimaan Pajak Pemerintah Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia, Pendekatan Error Correction Model (ECM)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
Vol. 1, No. 1, Maret 2012, Hal. 25-39
8
pengujian yaitu:
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a) Uji Multikolinearitas
(Kuncoro, 2011).
(Ghozali, 2011).
Bera.
c) Uji Heteroskedastisitas
d) Uji Autokorelasi
rangkaian waktu (seperti pada data runtut waktu atau time series) atau
data yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data silang waktu
Godfrey.
digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam
Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya
Reset.
2. Uji Statistik
a) Uji Statistik F
b) Uji Statistik t
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
penulisan.
Bab ini berisi tentang definisi dan teori-teori yang relevan dengan
Bab ini berisi tentang teknik pengumpulan data, jenis dan sumber
Bab V Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran